• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB 3-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB 3-1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Gambaran   pengelolaan   keuangan   daerah   dapat   digunakan   dalam menentukan   kinerja   penyelenggaraan   pemerintah   daerah.     Tingkat kemampuan   keuangan   daerah   dapat   diukur   melalui   kinerja   keuangan daerah.     Berdasarkan   Permendagri   Nomor   54  Tahun   2010   tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara   Penyusunan,   Pengendalian,   dan   Evaluasi   Pelaksanaan   Rencana Pembangunan Daerah yang dianallisis dalam pengelolaan keuangan daerah yaitu kinerja keuangan masa lalu terdiri dari kinerja pelaksanaan APBD, neraca daerah dan kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu.

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

Arah   Kebijakan   Umum   Tahun   Anggaran   2011   ­   2016   diupayakan pada   program     prioritas   untuk   mencapai   sasaran   pembangunan   daerah yaitu   pelayanan   publik   dan   pelaksanaan   pemerintahan   daerah. Pelaksanaan   program   prioritas   tersebut   dilakukan   secara berkesinambungan yang diharapkan dapat tercapai target yang diinginkan dalam jangka waktu lima tahunan. 

Kebijakan   Belanja   daerah   diarahkan   untuk   mendanai   urusan pemerintahan   yang   menjadi   urusan   wajib   dan   urusan   pilihan   yang merupakan   kewenangan   pemerintah   Provinsi.   Hal   ini   sesuai     dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan   Antara   Pemerintah,   Pemerintah   Daerah   Provinsi,   dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.   Alokasi APBD merupakan kerangka kebijakan   publik   guna   melaksanakan   hak   dan   kewajiban   pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan demikian sudah semestinya penganggaran tetap   mengacu   pada   norma   dan   prinsip   anggaran   yaitu   :   transparansi, akuntabilitas, disiplin, keadilan, efisiensi seta efektifitas.

(2)

Mitigasi dan penanggulangan bencana; dan, 10) Pemantapan ketertiban dan keamanan masyarakat serta penyelesaian konflik.

Tabel 3.1

Realisasi Belanja APBD Provinsi Sulawesi Tengah 

NO URAIAN

TAHUN

2006 2007 2008 2009 2010

I BELANJA TIDAK LANGSUNG 491.288.044.431,01 330,804,263,235.45 414,235,263,884.00 467,376,968,555.00 504.698.486.773,60

1 Belanja Pegawai 351,909,000,192.11 184,531,440,636.00 225,128,671,390.00 258,665,066,703.00 291.205.303.342,00 2 Belanja Hibah 0.00 700,000,000.00 34,289,279,000.00 34,174,084,266.00 58.608.736.026,00 3 Belanja Bantuan Sosial 0.00 47,394,316,661.00

33,138,730,438.0

0 16,407,712,565.00 13,923,700,800.00 4 Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi / Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 0.00 58,489,313,358.45 80,057,810,356.00 112,284,226,021.00 93,456,633,605.60 5 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi / Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 139,249,044.238.90 39,287,386,080.00 41,620,772,700.00 45,845,879,000.00 47,504,113,000.00 6 Belanja Tidak Terduga 130,000,000.00 401,806,500.00 0.00 0.00 0.00

I

I BELANJA LANGSUNG 161.643.923.083.00 370,821,973,781.55 540,498,372,008.50 592,178,090,117.00 622.557.734.335,29

1 Belanja Pegawai 13.403.419.673.00 58,675,796,530.00 48,336,762,344.00 58,952,350,812.00 59.207.189.001,00 2 Belanja Barang dan Jasa 97.985.554.649.00 192,627,988,525.55 289,492,028,530.50 321,410,524,953.00 359.558.244.786,20 3 Belanja Modal 50,254,948,761.00 119,518,188,726.00 202,669,581,134.00 211,815,214,352.00 203.792.300.548,09

TOTAL BELANJA 652.931.967.514,01 701,626,237,017.00 954,733,635,892.50 1,059,555,058,672.00 1,127.256.721.108,89

Untuk Tahun 2006 - 2010

Gambar 3.1

Alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Terhadap Total Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2006 s.d 2010

2006 2007

2008

2009 2010 .000

100000000000.000 200000000000.000 300000000000.000 400000000000.000 500000000000.000 600000000000.000 700000000000.000

Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

(3)

Rp.370,821,973,781.55  atau   52,85%,  Tahun   2008   alokasi   Belanja   Tidak Langsung   sebesar   Rp.414,235,263,884.00  atau   43,39%   dengan   Belanja Langsung sebesar Rp.540,498,372,008.50   atau 56,61% dari total APBD, Tahun 2009 Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.467,376,968,555.00  atau 44,11% dengan alokasi Belanja Langsung sebesar Rp.592,178,090,117.00 atau   55,89%   dan   Belanja   Tidak   Langsung  Tahun   2010   sebesar Rp.504.698.486.773,60  atau   44,77%   dengan   Belanja   Langsung   sebesar Rp.622.557.734.335,29 atau 55,23% dari total APBD.

Gambar 3.2

Proporsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Terhadap Total Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2006­2010

2006

2007

2008

2009

2010 0.00

50.00 100.00

75.24

47.15

43.39 44.11

44.77 24.76

52.85 56.61

55.89

55.23

Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

Alokasi Belanja Tidak Langsung kurun waktu 2006 s.d 2010 terhadap Anggaran   Pendapatan   dan   Belanja   Daerah   Provinsi   Sulawesi   Tengah menunjukkan   trend   penurunan   setiap   tahunnya.   Hal   ini   disebabkan proporsi   angaran   belanja   daerah   diarahkan   untuk   belanja   publik   yaitu Belanja Langsung yang merupakan kewajiban Pemerintah Daerah. Untuk kebijakan alokasi Belanja Tidak Langsung diarahkan pada : 

1. Peningkatan   pelayanan   pada   masyarakat   secara   efektif   dan   efisien melalui   peningkatan   kemampuan   motivasi,   disiplin,   etos   kerja   dan mobilitas aparatur daerah;

2. Mendukung   kegiatan   organisasi   kemasyarakatan   dalam   rangka menunjang tugas­tugas kepemerintahan; 

3.  Memfasilitasi   pemerintah   kabupaten/kota   dalam   rangka   pemerataan dan peningkatan kemampuan keuangan daerah; 

4.  Penanganan berbagai kejadian.

(4)

diperuntukkan kegiatan publik yang merupakan hak publik dan menjadi kewajiban   pemerintah   daerah   yang   dijabarkan   dalam   urusan   wajib   dan urusan pilihan. 

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD

Kebijakan   pengelolaan   pendapatan   daerah   sebagaimana   termuat dalam   Kebijakan   Umum   APBD   Propinsi   Sulawesi   Tengah   diarahkan kepada : 1) Peningkatan kinerja pengelolaan sumber­sumber Pendapatan Asli   Daerah   yang   lebih   efektif   dan   efisien,   2)   Perluasan   potensi   objek sumber­sumber   Pendapatan   Asli   Daerah,   dan   3)   Peningkatan   kinerja pengelolaan   Badan   Usaha   Milik   Daerah   (BUMD).   Kebijakan   tersebut, diharapkan dapat memberi dampak untuk peningkatan pendapatan daerah yang perlu ditunjang dengan pengembangan sistem administrasi, sumber daya manusia dan infrastruktur yang memadai agar semua unsur terkait dalam   pengelolaan   pendapatan   terintegrasi,   serta   dapat   menjamin akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

Pendapatan Daerah Provinsi  Sulawesi  Tengah selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir memperlihatkan   perkembangan yang cukup berarti. Hal   ini   dipengaruhi   oleh   berbagai   faktor,   antara   lain   :   (a)   Kebijakan pemerintah,   (b)   Pendapatan   masyarakat,   (c)   Fluktuasi   harga   komoditas andalan,   (d)   Berkembangnya   investasi   dibidang   pertambangan,   dan   (e) Kondisi  daerah  yang  cukup  aman.  Berikut  gambaran  pendapatan  kurun waktu 2006 s.d 2010.

Gambar 3.3

Target dan Realisasi Pendapatan 

APBD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2006 s.d 2010

2006 2007

2008 2009

2010 .000

200000000000.000 400000000000.000 600000000000.000 800000000000.000 1000000000000.000 1200000000000.000

Target Realisasi

Target Realisasi

(5)

Tahun  2008   Rp.951.247.956.719,00   terealisasi   Rp.1.042.484.623.665,46, target  Tahun  2009   Rp.1.021.547.038.010,00   terealisasi Rp.1.052.332.635.885,70,­   dan   target  Tahun  2010 Rp.1.060.825.389.317,00   terealisasi   Rp.1.177.609.898.490,13,­  dengan capaian rata­rata pertumbuhan pendapatan sebesar 16.70%. Data tersebut di   atas   menunjukkan   bahwa   realisasi   pendapatan   yang   dicapai   telah melampaui target yang ditetapkan. Trend peningkatan realisasi pendapatan ini   mengisyaratkan   bahwa   sumber­sumber   potensi   pendapatan   daerah masih cukup banyak yang dapat digali dan dikembangkan sebagai sumber pendapatan bagi pembangunan daerah.  

Tabel 3.2

Target dan Realisasi PAD pada APBD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2006­2010

Tahu n

Target Realisasi Rasio

Efektifitas PAD Growth (%) PAD Growth(%)

2006 151.334.717.470,51 160.508.900.042,45 106,06

2007 165.634.289.141,00 9,45 194.190.568.734,40 20,98 117,24

2008 199.715.050.003,00 20,58 280.560.862.996,30 44,48 140,48

2009 237.742.560.000,00 19,04 275.187.616.354,70 (1,92) 115,75

2010 303.511.500.234,00 27,66 411.797.139.600,13 49,64 135,68

Rata Per Tahun 19,18 28,30

Gambar

Gambar 3.1Alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Terhadap Total
Gambar 3.2Proporsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Terhadap Total
Gambar 3.3Target dan Realisasi Pendapatan 
Tabel 3.2Target dan Realisasi PAD pada APBD Provinsi Sulawesi Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum mengakses setiap informasi yang berkaitan dengan penelitian, petugas harus menandatangani formulir pernyataan persetujuan untuk.. melindungi keamanan dan

[r]

Intinya, teori-teori kognitif memusatkan pada bagaiamana kita memproses informasi yang datangnya dari lingkungan ke dalam struktur mental kita Teori-teori

Dari paparan umum, hubungan antara agama dan politik tersebut di atas, kemudian akan coba dilihat bagaimana hubungan agama – khususnya Islam sebagai agama mayoritas dan

Bakat adalah kemampuan dasar dari seseorang untuk belajar dalam waktu yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik.. Bakat dimiliki oleh

51 Kantor Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang Kelurahan Karangtempel Kota Semarang 52 Kantor Kecamatan Gayamsari Kota Semarang Kelurahan Tambakharjo Kota Semarang 53

dan menguatkan lembaga keuangan, yaitu dengan meningkatkan efisiensi dan transparasi lembaga keuangan, menjaga stabilitas harga, memberikan permodalan tanpa jaminan dan bunga rendah

[r]