LAPORAN PRAKTIKUM
SIFAT FISIK HASIL PERTANIAN
VISKOSITAS
DisusunOleh Nama : Tri istanto NPM : 12600007
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI
SURAKARTA
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan nilai viskositas beberapa bahan pangan .
Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap viskositas bahan pangan .
Mempelajari pengaruh suhu terhadap viskositas bahan pangan .
B. TINJAUAN PUSTAKA
Viskositas adalah resistensi atau ketidak mampuan suatu bahan untuk mengalir jika dikenai gaya. Semakin besar harga maka semakin besar harga viskositas maka semakin sulit bahan tersebut untuk mengalir. Viskositas merupakan gaya perlawanan terhadap gaya alir dari suatu zat atau cairan yang disebabkan oleh adanya gaya gesekan atau internal friction yang dapat menyebabkan adanya deformasi atau perubahan bentuk. Pengukuran viskositas sebagai salah satu sifat dan parameter dari suatu fluida merupakan hal yang penting selain untuk menentukan tekstur bahan juga penting untuk perencanaan proses yang tepat . (Hang out sifat fisik hasil pertanian, fakultas tekhnologi pertanian. Unisri)
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairanyang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi
C. METODE PERCOBAAN
1. Alat – alat yang diperlukan : a. Viskotester / Viskosimeter b. Stopwatch
2. Bahan – bahan yang diperlukan : a. Kecapmanis
b. Saus c. Aquades d. Larutan Gula
3. Cara kerja dalam bentuk diagram alir
Mempelajari pengaruh konsentrasi maupun suhu bahan terhadap viskositas
Saus 50 ml , 100 ml , 150 ml
Mempelajari pengaruh suhu terhadap viskositas kecap
Kecap 125 ml
Ditambah air 300 ml Ditambah air 250 ml Ditambah air 250 ml
DiukurViskositas
Dipanaskan hingga 45 0C
Dipanaskan hingga 55 0C
Dipanaskan hingga 65 0C
D. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN I. Hasil Percobaan
Viskositas Saus
N O
Bahan Percobaan Skala Hasil Viskositas
1 Saus 50 ml 1 70 DPas
Bahan Skala Hasil Viskositas
1 Kecap 125 ml 3 10 dPa
2 Kecap 125 ml Suhu 45oC 3 2,5 dPa
3 Kecap 125 ml Suhu 55o C 3 1,8 dPa
4 Kecap 125 ml Suhu 65o C 3 1 dPa
II. PEMBAHASAN
Prinsip kerja viskometer ostwolt ini adalah mengukur lamanya kecepatan aliran fluida yang melalui kapiler, dengan membandingkan kecepatan fluida dengan kecepatan fluida lain yang telah diketahui viskositasnya maka didapatlah viskositas fluida tersebut. Air distandarkan memiliki nila η sebesar 1 sehingga untuk menghitung viskositas fluida lain digunakan viskositas air sebagai pembanding dengan satuan “cp”. Ketepatan pengukuran waktu sangat diperhatikan pada saat menggunakan viskometer olstwold karena data waktu yang kemudian digunakan untuk perhitungan.
Dari praktikum di atas telah dilakukan 2 pengujian viskositas, pengujian yang pertama dilakukan viskositas Saus dengan menerapkan 4 percobaan yaitu dengan berbagai konsentrasi, pertama saus 50 ml ditambah 300ml di ukur dengan menggunakan sekala 1 didapat viskositas lebih dari 70 Dpas, kedua saus
50ml + air volume 300ml di ukur dengan sekala 4 didapat viskositas 2 mPas, ketiga dengan saus sebanyak 100ml + air 250 ml didapat viskositasdi ukur dengan sekala 4 didapatkan viskositas 22 mPas, dan percobaan yang ke empat saus 150ml + air 200ml diukur dengan sekala 3 didapatkan hasil viskositas 220 mPas .
Kemudian dilakukan pengujian terhadap kecap, dilakukan pengujian dengan membandingkan suhu tiap masing-masing bahan dan menggunakan skala 3 pada tiap masing-masing percobaan.
Yang pertama menggunakan kecap sebanyak 125 ml didapat viskositas 10 dpas, kedua menggunakan kecap 125 ml dengan suhu 45oC didapat
viskositas 2,5 dpa, ketiga kecap 125 ml dengan suhu 55oC didapat viskositas 1,8
dpa, percobaan yang ke empat dengan kecap sebanyak 125 ml dengan suhu 65o
C didapat hasil viskositas 1 dpas. Dapat diartikan bahwa bahan mengalami penurunan viskositas jika suhu dinaikan. Hal ini berkaitan dengan struktur molekul dalam cairan tersebut, ketika diberi pana, jarak antar molekul dalam cairan akan menjadi agak renggang sehingga menjadi “kurang padat”. Hal ini juga yang menyebabkan cairan berubah menjadi gas ketika dipanaskan. Perubahan kondisi dari cairan yang “lebih padat” menjadi cairan yang “kurang padat” menyebabkan cairan mudah mengalir, alias memiliki viskositas yang lebih rendah.
E. KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan dpat disimpulkan bahwa pada saus normal diperoleh viskositas 70 Dpas, pada saus 50ml + 300ml air viskositasnya 2 mPas, untuk saus 100ml + 250mm air viskotas nya 22 mPas, saus 150ml + 200ml viskositasnya 220 mPas. Sedangkan untuk kecap tanpa pemanasan viskositasnya 10 mPas , kecap dpanaskan 45oC viskositasnya 2,5 mPas. Untuk saus yang dipanaskan 55oC
viskositasnya 1,8 mPas . untuk saus yang dipanaskan 65oC viskositasnya 1 mPas.
F. DAFTAR PUSTAKA