• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA BISNIS DAN PROFESI 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ETIKA BISNIS DAN PROFESI 1"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

BAB 4

AKUNTANSI SEBAGAI PROFESI : KARAKTERISTIK

PROFESI

Kelompok 4:

1. Nerissa Arviana ( 16 13 012 ) 2. Nofina Sari ( 16 13 027 ) 3. Andy Victor Lie ( 16 13 029 )

Kelas : Akuntansi A

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR

TAHUN 2017

(2)

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Akuntansi Sebagai Profesi: Karakteristik Profesi” pada mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Marselinus Asri, S.E, M.Si, Ak, CA selaku dosen Etika Bisnis dan Profesi yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan kita tentang “Akuntansi Sebagai Profesi: Karakteristik Profesi”. Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang sudah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri ataupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Makassar, 11 Januari 2018

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...ii

Daftar Isi...iii

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan...2

Bab II Pembahasan A. Pengertian Profesi...3

B. Karakteristik Profesi...4

C. Ciri-Ciri Profesi...8

D. Kewajiban Akuntan...9

Bab III Penutup A. Kesimpulan...12

B. Saran...12

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesi merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang cukup, serta profesionalitas tinggi sehingga tidak semua orang bisa melakukannya dengan optimal. Akuntansi adalah salah satu contoh profesi dalam suatu pekerjaan. Tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan dalam bidang akuntansi dan mengerti semua di dalamnya. Dibutuhkan keahlian khusus dalam bidang akuntansi dan pengetahuan yang cukup untuk bisa menjalankan akuntansi ini dengan baik. Tanpa pengetahuan yang cukup dan keahlian yang khusus, akuntansi tidak akan bisa berjalan dan tidak akan terasa manfaatnya. Karena akuntansi ini adalah sebuah profesi yang mencatat, mengaudit, dan melakukan segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan transaksi dalam perusahaan maupun berhubungan langsung dengan yang namanya uang.

(5)

akuntansi juga berperan penting dalam kesejahteraan publik. Dalam melakukan transaksi dengan klien dan orang luar, akuntansi harus memikirkan kesejahteraan dan keuntungan para klien tersebut, bukannya malah memikirkan hal yang menguntungkan mereka sendiri. Tanggung jawab sosial di sini sangat tinggi bagi seorang akuntan, karena mereka dituntut untuk bersikap jujur dan bersih dalam pekerjaannya ini agar semua pihak dapat merasakan manfaat dari pekerjaannya tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari profesi?

2. Apa saja karakteristik dari seorang profesi akuntansi?

3. Apa saja ciri-ciri dari profesi?

4. Kewajiban apa saja yang harus dilakukan oleh seorang profesi akuntansi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan profesi

2. Mengetahui karakteristik dari seorang profesi akuntansi

3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari profesi

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, dan jujuran, dan sebagainya) tertentu.

Menurut Hidayat Nur Wahid, profesi adalah sebuah pilihan yang sadar dilakukan oleh seseorang, sebuah pekerjaan yang secara khusus dipilih, dilakukan dengan konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang bisa menyebut kalau dia memang dia berprofesi di bidang tersebut.

Menurut Kanter (2001), profesi adalah pekerjaan dari kelompok terbatas orang-orang yang memiliki keahlian khusus yang diperolehnya melalui training atau pengalaman lain, atau diperoleh melalui keduanya sehingga penyandang profesi dapat membimbing atau memberi nasehat/saran atau juga melayani orang lain dalam bidangnya sendiri.

Menurut Sonny Keraf (1998), profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam. Dengan demikian, orang yang profesional adalah orang yang menekuni pekerjaannya dengan purna-waktu, dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang inggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya itu.

(7)

Dari definisi profesi menurut para ahli, dapat kami simpulkan bahwa, profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dan keterampilan khusus. Artinya pekerjaan yang disebut profesi itu tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan pekerjaan.

B. Karakteristik Profesi

Pada pertengahan abad ke-20 di Amerika Serikat, saat mata pelajaran akuntansi sedang mencari status sebuah profesi, Commission on Standards of Education and Experience for Certified Public Accountant telah menerbitkan sebuah laporan yang mencantumkan tujuh karakteristik berikut dari sebuah profesi:

1. Badan khusus pengetahuan,

2. Proses pendidikan formal yang diakui dalam memperoleh spesialisasi pengetahuan yang dipersyaratkan,

3. Standar kualifikasi professional yang mengatur penerimaan pekerjaan, 4. Standar perilaku yang mengatur hubungan praktisi dengan klien,

rekan kerja, dan masyarakat, 5. Pengakuan status,

6. Penerimaan tanggung jawab sosial yang melekat dalam pekerjaan yang diberikan dengan kepentingan umum, dan

7. Sebuah organisasi yang ditujukan untuk mementingkan kewajiban sosial.

(8)

Publik Bersertifikat (CPA) yang ketat. Dalam mempertahankan status CPA perlu mengikuti perkembangan dengan terus menerus belajar.

Dalam memenuhi standar ketiga, profesi akuntansi sama seperti kelompok lainnya yang bersatu untuk melayani masyarakat umum melalui suatu keahlian. Dokter, pengacara, guru, insinyur dan kelompok profesi lainnya berdedikasi untuk melayani klien mereka. Kelompok-kelompok ini umumnya menentukan kualifikasi yang diperlukan untuk memperoleh keanggotaan.

Karakteristik keempat menyatakan bahwa sebuah profesi membutuhkan “standar perilaku yang mengatur hubungan hubungan praktisi dengan klien, rekan kerja, dan masyarakat.” Tapi apa saja yang termasuk dalam standar perilaku tersebut? Standar keenam menentukan kebutuhan akan “penerimaan tanggung jawab sosial yang melekat dalam pekerjaan yang diberikan dengan kepentingan umum.” Tapi tanggung jawab sosial apakah yang wajib diberikan profesi akuntansi kepada publik?

(9)

Huebner mengutip empat karakteristik dari profesional:

1. Seorang profesional terlibat dalam pekerjaan yang berguna dan cukup mulia untuk menginspirasi cinta dan antusiasme dari para praktisi, 2. Pekerjaan profesional dalam praktiknya membutuhkan pengetahuan

ahli,

3. Dalam menerapkan pengetahuan itu, para praktisi harus meninggalkan pandangan perdagangan yang sangat egois dan selalu mengingat keuntungan bagi klien, dan

4. Praktisi harus memiliki semangat setia kepada rekan-rekan sepelatihan, dalam keterlibatannya menjunjung tujuan bersama yang mereka anut, dan seharusnya tidak membiarkan tindakan tidak profesional mempermalukan seluruh profesi itu.

Akuntansi adalah pekerjaan yang berguna, organisasi modern tidak dapat berfungsi tanpa keterampilan akuntansi. Menurut kode etik American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), “khalayak dari profesi akuntansi terdiri dari klien, kreditor, pemerintah, pengusaha, investor, komunitas bisnis dan keuangan, dan pihak lain yang mengandalkan objektivitas dan integritas akuntan publik bersertifikat untuk menjaga tertibnya fungsi perdagangan.” Berkontribusi pada tertibnya aktivitas perdagangan tentu membuat profesi akuntansi menjadi mulia.

(10)

masyarakat dan penerimaan tanggung jawab yang terpusat dalam kedudukan yang dipercayakan untuk kepentingan masyarakat. Memajukan konsep profesionalisme membawa perilaku etis ke dunia bisnis. Singkatnya, membuat komitmen terhadap suatu profesi melibatkan tanggung jawab etis yang menuntut penolakan terhadap pandangan perdagangan yang sangat egois.

Ini adalah pandangan bagi orang-orang yang bisnisnya hanya berfokus pada menghasilkan uang atau meningkatkan keuntungan. Ini adalah pandangan bagi pendukung kuat sistem suara pasar bebas dalam menggemakan ahli ekonomi Milton Friedman dan pihak lain yang bersikeras bahwa “tanggung jawab utama dan satu-satunya bisnis adalah meningkatkan keuntungan.”

Pandangan semacam itu memutar-balikkan posisi Adam Smith, ahli ekonomi dan filsafat abad ke-18 dan bapak ekonomi pasar bebas kapitalistik. Smith berargumen dalam The Wealth of Nations bahwa banyak kebaikan yang berasal dari sistem yang memungkinkan orang mengejar kepentingannya sendiri. Doktrin-doktrinnya menjadi dasar teoritis dan pembenaran sistem ekonomi pasar bebas kapitalistik. Meskipun demikian, Smith tidak mengadopsi pandangan perdagangan yang sangat egois, karena dia menegaskan bahwa pencarian keuntungan pribadi dibatasi oleh pertimbangan etis tentang keadilan dan keadilan. “Setiap orang dibiarkan bebas untuk mengejar ketertarikannya sendiri, caranya sendiri,” kata Smith, “dan untuk membawa industri dan modalnya bersaing dengan orang lain, atau urutan orang-orang, selama dia tidak melanggar hokum keadilan.” Jadi, ada saatnya keadilan dan etika meminta agar yang professional mengorbankan kepentingannya sendiri demi orang lain.

(11)

diterima (perilaku yang mementingkan diri sendiri) dan perilaku yang secara etis tidak pantas (perilaku tidak egois). Dalam dunia etis, timbul kesempatan di mana kita harus mengorbankan kepentingan sendiri untuk orang lain atau demi kebaikan bersama.

Kita dapat berpendapat bahwa justru karena pengetahuan ahli, pandangan ini harus ditinggalkan. Kapan pun pengetahuan khusus dibutuhkan untuk memberikan layanan kepada orang lain, hal ini menciptakan kesenjangan pengetahuan dan kesenjangan kekuasaan. Hal ini menghasilkan hubungan ketergantungan, di mana seseorang perlu mengandalkan saran satu sama lain. Potensi ada sehingga dapat terjadi penyalahgunaan kekuasaan dan memanfaatkan orang lain. Misalnya, seorang dokter yang mencari kompensasi tambahan dapat merekomendasikan prosedur yang tidak dibutuhkan seorang pasien. Pasien akan bergantung pada rekomendasi dokter karena pasien tersebut tidak memiliki pengetahuan khusus. Etika masyarakat kita mengamanatkan bahwa mereka dengan pengetahuan yang unggul memiliki kewajiban untuk tidak menyalahgunakan pengetahuan tersebut atau menggunakannya tanpa diam-diam mengambil keuntungan. Oleh karena itu, yang profesional harus mematuhi aturan etis.

C. Ciri-Ciri Profesi

1. Profesi adalah suatu pekerjaan mulia

2. Untuk menekuni profesi inidiperlukan pengetahuan, keahlian dan keterampilan tinggi

3. Pengetahuan, keahlian, dan keterampilan diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, dan praktik/pengalaman langsung

4. Memerlukan komitmen moral (kode etik) yang ketat

(12)

6. Profesi ini mampu memberikan penghasilan/nafkah bagi penyandang profesi untuk hidup layak

7. Ada organisasi profesi sebagi wadah untuk bertukar pikiran, mengembangkan program pelatihan dan pendidikan lanjutan, serta menyempurnaka, menegakkan, dan mengawasi pelaksanaan kode etik diantara anggota profesi tersebut.

8. Ada izin dari pemerintah untuk menekuni profesi ini

D. Kewajiban Akuntan

Sebagai seorang profesional, akuntan memiliki tiga kewajiban berikut:

1. Kompeten dan mengetahui mengenai seni dan ilmu akuntansi,

2. Mengutamakan kepentingan klien di atas kepentingan akuntan itu sendiri, menghindari godaan untuk mengambil keuntungan dari klien, 3. Melayani kepentingan umum.

Kode etik AICPA dengan jelas mengartikulasikan tanggung jawab ini. Hal ini menjelaskan kewajiban pertama sebagai berikut:

Kompetensi adalah perpaduan dari pendidikan dan pengalaman. Ini dimulai dengan penguasaan pengetahuan umum untuk menunjukkan diri sebagai CPA. Pemeliharaan kompetensi memerlukan komitmen terhadap pembelajaran dan peningkatan yang harus terus berlanjut sepanjang kehidupan seorang anggota. Ini adalah tanggung jawab masing-masing anggota. Dalam semua perjanjian dan tanggung jawab, masing-masing anggota harus berusaha mencapai tingkat kompetensi yang akan menjamin bahwa kualitas layanan anggota memenuhi tingkat profesionalisme tinggi yang dipersyaratkan oleh prinsip-prinsip ini.

(13)

dipekerjakan untuk melayani klien, paling tidak, ada pemahaman tersirat bahwa akuntan akan memperhatikan kepentingan klien. "Tanda yang membedakan sebuah profesi," menurut kodenya, "adalah penerimaan tanggung jawabnya kepada publik ... yang terdiri dari klien.

Bagian kode yang sama juga mengakui kewajiban akuntan kepada publik:

Tanda pembeda profesi adalah penerimaan tanggung jawabnya kepada publik. Profesi akuntan terdiri dari klien, kreditor, pemerintah, pengusaha, investor, komunitas bisnis dan keuangan, dan pihak lain yang mengandalkan objektivitas dan integritas CPA untuk mempertahankan tertibnya perdagangan secara teratur. Ketergantungan ini memberlakukan tanggung jawab kepentingan publik terhadap CPA. Kepentingan umum didefinisikan sebagai komunitas masyarakat sejahtera dan institusi profesi yang dilayani.

Dengan demikian, akuntan harus menerima tanggung jawab sosial yang melekat dalam profesi mereka untuk melayani kepentingan umum. Perhatikan bahwa tanggung jawab ini timbul, seperti yang disebutkan di atas, "untuk menjaga tertib fungsi perdagangan. "Perhatikan juga bahwa kepentingan umum -" kesejahteraan kolektif masyarakat dan institusi yang melayani profesi"- sangat mirip dengan konsep "Stakeholder," lazim dalam literatur etika bisnis. Mengingat keterlibatan Arthur Andersen dalam bencana Enron, penting untuk dikenali, tidak peduli apa faktanya, bahwa Arthur Andersen berkewajiban untuk memperhatikan kepentingan publik, untuk melindungi integritas sistem pasar bebas. Kami dapat menerapkan tanggung jawab yang sama ini untuk kepentingan umum akuntan pajak dalam skandal penghindaran pajak KPMG.

(14)
(15)

ini, di mana begitu banyak yang profesional bersatu dengan orang kaya untuk melakukan kecurangan besar-besaran terhadap sistem pajak.

Undang-undang yang mewajibkan perusahaan publik untuk diaudit memberikan tanggung jawab khusus kepada profesi akuntansi. Akuntan adalah penjaga gerbang yang ditunjuk oleh masyarakat; Karena mereka memegang posisi istimewa itu, oleh karena itu, mereka bertanggung jawab kepada masyarakat umum.

Ini membawa kita pada karakteristik terakhir Huebner dari seorang profesional: "Praktisi harus memiliki semangat setia kepada rekan-rekan sepelatihan, dalam keterlibatannya menjunjung tujuan bersama yang mereka anut, dan seharusnya tidak membiarkan tindakan tidak profesional mempermalukan seluruh profesi itu. "Ini sesuai dengan karakteristik ketujuh AICPA dalam sebuah profesi: "sebuah organisasi yang mengabdikan diri untuk kemajuan kewajiban sosial kelompok tersebut." Dengan demikian, AICPA dan anggotanya memiliki tanggung jawab kritis terhadap masyarakat. Jika melakukan audit dan layanan konsultasi untuk perusahaan yang sama mengganggu objektivitas akuntan, misalnya, AICPA harus mengembangkan cara yang memungkinkan akuntan memenuhi kewajibannya kepada masyarakat umum.

(16)
(17)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Permasalahan etika terkait akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen melibatkan pihak akuntan profesional di dalam internal perusahaan. Akuntan yang berada di dalam internal perusahaan tentunya sangat berperan didalam budaya kerja perusahaan, bahkan disebutkan pula bahwa seharusnya akuntan di dalam perusahaan bergerak aktif untuk mendorong pembangunan budaya kerja yang memegang etika di dalam perusahaan. Akan tetapi akuntan profesional tidak terlepas dari ancaman yang ada dengan bekerja di dalam perusahaan. Akuntan profesional yang bekerja di dalam lingkungan internal perusahaan juga memikul beban berat untuk memegang teguh prinsip dasar etikadan juga independensinya. Apabila akuntan tidak dapat melakukannya, makaakuntan akan dapat dengan mudah terlibat di dalam permasalahan yang ada pada perusahaan.

B. Saran

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Duska, R., & Duska, B. S. (2003). Accounting Ethics. Wiley-Blackwell.

Online, F. E. (2017, Mei 7). FEKOOL. Retrieved from

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat Asemrudung merupakan masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai perani. Massyarakat selain bekarja sebagai petani juga banyak yang merantau khusus nya

Kelompok tani yang ada di Kecamatan Belik mempunyai kegiatan, baik yang bersifat kegiatan rutin maupun yang tidak rutin. Kegiatan rutin yang umum dilaksanakan adalah

Retail banks are highly pressured to create, develop and maintain a high quality relationship with their customers to ensure they remain in the competition. Relationship quality is

Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Industri rumah tangga batu bata memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga

Teknik pembiusan dengan penyuntikkan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk, tetapi masih memiliki respon normal terhadap rangsangan verbal dan tetap dapat mempertahankan

Oleh karena itu, pengendalian biaya perlu dilakukan agar biaya digunakan sesuai dengan yang direncanakan dan pengeluaran biaya tersebut benar-benar dilakukan untuk

[r]

7) Kepada Masyarakat Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner sehingga skripsi ini bisa selesai. 8) Kepada