• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Konsumsi Fast Food dan Soft Drink terhadap Siswa Obesitas dan Tidak Obesitas di SMAN 4 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Konsumsi Fast Food dan Soft Drink terhadap Siswa Obesitas dan Tidak Obesitas di SMAN 4 Medan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Table 2.7. kategori status berat dengan jangkauan persentil (CDC, 2011)
Gambar 2.7.1 Kurva BMI-for-age growth chart untuk laki-laki usia 2-20 tahun
Gambar 2.7.2 kurva BMI-for-age growth chart untuk perempuan usia 2-20 tahun
Gambar 2.9.1 Kerangka Teori

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain case control untuk melihat hubungan antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji (fast food)

Frekuensi makan fast food dan soft drink contoh lebih banyak dilakukan pada waktu yang tidak menentu dengan jenis fast food yang paling banyak dikonsumsi dan disukai

Berdasarkan didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki frekuensi konsumsi sering dalam mengonsumsi makanan cepat saji (Fast Food) yaitu sebanyak 41

Uji chi square dilakukan untuk melihat besar risiko antara masing-masing variabel bebas (frekuensi konsumsi western fast food, asupan energi konsumsi western fast

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui angka kejadian dan hubungan konsumsi makanan cepat saji (Fast Food) tersebut dengan kejadian obesitas, agar kiranya kelak para

Secara garis besar prinsip pengaturan diet adalah menghindari obesitas serta mempertahankan berat badan dan pertumbuhan normal, masukan makanan dengan kandungan karbohidrat

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan berkatnya karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji ( Fast Food)

Obesitas berhubungan dengan pola makan, terutama bila makan makanan yang mengandung kalori tinggi, tinggi garam dan rendah serat.. Selain itu