• Tidak ada hasil yang ditemukan

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI, PENGETAHUAN MISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI, PENGETAHUAN MISTIK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI, PENGETAHUAN MISTIK Pengetahuan mistik adalah pengetahuan rasional tentang objek yang supra-rasional. Banyak pandangan yang telah membawa perubahan besar pada pola pikir manusia dan masyarakat modern, yang mendasarkan diri pada filsafat rasionalisme dan empirisme, sehingga realitas yang dianggap nyata adalah yang empiris, atau yang bisa dipikirkan secara rasional. Di luar semua itu, dipandang dan diyakini sebagai sesuatu yang tidak nyata. Inilah yang disebut dengan aliran intuisionisme. Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diprediksi. Intuisi inilah yang menjadi pengetahuan mistik.

Namun seiring perkembangan zaman, pengetahuan mistik menjadi terkesampingkan, akibat dari positivisme dan kemajuan ilmu pengetahuan maka comte pun menganjurkan pola hidup sekuler dengan cara meninggalkan hal-hal yang berbau mistik ataupun agama karena merupakan anakronisme yang harus ditinggalkan. Dan orang yang masih berpegang pada agama merupakan ciri orang primitif. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan menguraikan tentang hakikat pengetahuan mistik ( metafisika ), struktur pengetahuan mistik ( metafisika ), aliran-aliran dari pengetahuan mistik ( metafisika ) , objek pengetahuan mistik, dankegunaan pengetahuan mistik.

A. Hakikat Pengetahuan Mistik ( Metafisika )

Pengetahuan Mistik atau sering disebut dengan pengetahuan metafisika. Metafisika berasal dari akar kata ‘meta’ dan ‘fisika’. Meta berarti ‘sesudah’,’selain’,atau ‘di balik’. Fisika yang berarti ‘nyata’, atau ‘alam fisik’. Metafisika berarti ‘sesudah,’di balik yang nyata’. Dengan kata lain, metafisika adalah cabang filsafat yang membicarakan ‘hal-hal yang berada di belakang gejala-gejala yang nyata’.

Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang hal-hal yang sangat mendasar yang berada di luar pengalaman manusia. Ditinjau dari segi filsafat secara menyeluruh Metafisika ( Mistik ) adalah ilmu yang memikirkan hakikat di balik alam nyata. Metafisika membicarakan hakikat dari segala sesuatu dari alam nyata tanpa dibatasi pada sesuatu yang dapat diserap oleh pancaindra.

Pengertian secara umum, Mistik adalah pengetahuan yang tidak rasional. Pengertian mistik bila dikaitkan dengan agama ialah pengetahuan ( ajaran atau keyakinan ) tentang Tuhan yang diperoleh melalui meditasi atau latihan spiritual, bebas dari ketergantungan pada indera dan rasio ( A. S. Hornby, A Leaner’s Dictionary of Current English, 1957 : 828 ).

Metafisika mengkaji segala sesuatu secara komprehensif. Menurut Asmoro Achmadi (2005;14), metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan sesuatu yang bersifat “keluarbiasaan” ( beyond nature ), yang berada di luar pengalaman manusia (immediate experience). Menurut Ahmadi , metafisika mengkaji sesuatu yang berada di luar hal-hal yang berlaku pada umumnya( keluarbiasaan ), atau hal-hal yang tidak alami, serta hal-hal yang berada di luar kebiasaan atau diluar pengalaman manusia.

Aristoteles menyinggung masalah metafisika dalam karyanya tentang ‘filsafat pertama’, yang berisi hal-hal yang bersifat ghaib. Menurutnya, ilmu metafisika termasuk cabang filsafat teoretis yang membahas masalah hakikat segala sesuatu, sehingga ilmu metafisika menjadi inti filsafat.

Pengetahuan metafisika ( mistik ) adalah pengetahuan yang tidak dapat dipahami rasio, maksudnya hubungan sebab akibat yang terjadi tidak dapat dipahami rasio. Pengetahuan ini kadang-kadang memiliki bukti empiris tetapi kebanyakan tidak dapat dibuktikan secara empiris.

Tafsiran paling pertama yang diberikan oleh manusia terhadap alam ini adalah bahwa terdapat wujud-wujud bersifat ghaib ( supranatural ) dan wujud ini lebih kuasa dibandingkan dengan alam nyata.

(2)

a. Animisme, mengembangkan metafisika bahwa alam dan manusia dikuasai oleh wujud-wujud yang bersifat ghaib dan magis. misalnya (roh-roh yang bersifat ghaib terdapat pada benda, seperti batu, pohon) merupakan contoh kepercayaan yang berdasarkan pemikiran supernaturalisme.

b. Naturalisme yaitu paham yang menolak pendapat bahwa terdapat wujud-wujud yang bersifat supernatural karena naturalism hanya menerima pandangan yang menyatakan bahwa ada itu semata-mata realitas alam.

c. Materialisme yang merupakan turunan naturalisme merupakan paham yang berpendapat bahwa gejala-gejala alam tidak disebabkan oleh pengaruh yang kekuatan ghaib, melainkan oleh kekuatan yang terdapat dalam alam itu sendiri.

B. Struktur Pengetahuan Mistik ( Metafisika )

Dilihat dari segi sifatnya mistik dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Mistik Biasa, jika dalam islam, mistik biasa adalah tasawuf, karena tanpa mengandung kekuatan tertentu.

b. Mistik Magis, adalah sesuatu yang mengandung kekuatan tertentu. Magis ini dibagi dua, yakni :

c. Magis Putih, selalu dekat hubungannya dengan tuhan, sehingga dukungan tuhan yang menjadi penentu. Mistik magis putih bila dicontohkan dalam Islam seperti mukjizat, karamah, ilmu hikmah.

d. Magis Hitam, erat hubungannya dengan kekuatan setan dan roh jahat. Menurut Ibnu Khaldun penganut magis hitam memiliki kekuatan di atas rata-rata, kekuatan mereka yang menjadikan mereka mampu melihat hal-hal ghaib dengan dukungan setan dan roh jahat. Contohnya seperti santet dan sejenisnya yang menginduk ke sihir. Jiwa-jiwa yang memiliki kemampuan magis ini dapat digolongkan menjadi tiga, diantaranya :

Pertama, mereka yang memiliki kemampuan atau pengaruh melalui kekuatan mental atau himmah. Itu disebabkan jiwa mereka telah menyatu dengan jiwa setan atau roh jahat. Para filosof menyebut mereka ini sebagai ahli sihir dan kekuatan mereka luar biasa.

Kedua, mereka yang melakukan pengaruh magisnya dengan menggunakan watak benda-benda atau elemen-elemen yang ada di dalamnya, baik benda angkasa atau benda yang ada di bumi. Inilah yang disebut jimat-jimat yang biasa disimbolkan dalam bentuk benda-benda material atau rajah.

Ketiga,mereka yang melakukan pengaruh magisnya melalui kekuatan imajinasi sehingga menimbulkan berbagai fantasi pada orang yang dipengaruhi. Kelompok ini disebut kelompok pesulap ( sya’badzah )

C. Objek Pengetahuan Mistik

Didalam pengetahuan mistik, yang menjadi objek ialah objek yang bersifat abstrak-supra-rasional, seperti alam ghaib termasuk Tuhan, Malaikat, surga, neraka, jin dan lain-lain. Termasuk objek yang hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistik ialah objek-objek yabg tidak dapat di pahami rasio, yaitu objek-objek-objek-objek supra-natural , seperti kebal, pelet, jin, tuyul, santet dll.

D. Aliran-aliran dalam Metafisika Ontologi (pengetahuan mistik)

Ontology atau bagian metafisika yang umum, membahas segala sesuatu yang ada secara menyeluruh yang mengkaji persoalan-persoalan, seperti hubungan akal dengan benda, hakikat perubahan, pengertian tentang kebebasan, dan lainnya.

Di dalam pemahaman atau pemikiran ontology dapat ditemukan pandangan- pandangan pokok pemikiran : monoisme, dualisme, pluralisme, nikhilisme, dan agnotisisme.

a. Aliran Monoisme, paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai

(3)

sumber asal, baik yang asal berupa materi maupun berupa ruhani. Tidak mungkin ada hakikat masing-masing bebas dan berdiri sendiri. Istilah monoisme oleh Thomas Davidson disebut dengan block universe. Paham monoisme kemudian terbagi ke dalam dua aliran : b. Aliran materialisme

Menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohani. Aliran ini sering juga disebut dengan naturalisme. Menurutnya, bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya cara tertentu.

c. Aliran idealisme

Menurut idealisme, gambaran yang benar yang tepat sesuai dengan kenyataan sebagaimana diteorikan oleh realisme merupakan sesuatu yang mustahil, sesuatu yang tidak mungkin. Karena itu, idealisme mentakrif hakikat ilmu sebagai hasil dari proses mental yang niscaya bersifat subyektif. Pengetahuan bagi penganut idealisme bukan hanya merupakan gambaran subyektif, bukan gambaran obyektif tentang kenyataan. Dengan demikian, pengetahuan menurut teori idealistik ini tidak memberikan gambaran yang tepat tentang kenyataan di luar alam pikiran manusia.

Dinamakan juga spiritualisme. Idealisme berarti serba cita sedang spiritualisme berarti serba ruh, idealism diambil dari kata ‘idea’ yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragam ini semua berasal dari ruh, yaitu sesuatu yang tidak terbentuk dan menempati ruang. Materi atau zat itu hanyalah suatu jenis dari penjelmaan ruhani.

Menurut Rapar (2005:45), aliran materialisme menolak hal-hal yang tidak terlihat. Bagi materialisme, ada yang sesungguhnya adalah yang keberadaannya semata-mata bersifat material atau sama sekali bergantung pada material. Dengan demikian, bagi materialisme, relaitas yang sesungguhnya adalah alam kebendaan, sesuatu yang riil atau nyata.

Beberapa filosof atau tokoh yang tergolong pada aliran materialisme adalah Thales, Anaximenes, dan Anaximandris. Tokoh atau para filosof yang hidup ratusan tahun sebelum masehi. Thales mengajarkan bahwa ‘asas permulaan ( arche ) dari segala sesuatu itu adalah satu, yaitu air. Air adalah pangkal pokok ( asas ) dari dasar ( prinsip ) segala-galanya. Semua benda terjadi dari air dan semuanya akan kembali kepada air pula. Berdasarkan rasio dan pengalaman yang dilihat nya sehari-hari , Thales mrnyimpulkan tentang asal terbuktinya alam ini. Sebagai orang pesisir, Thales dapat melihat setiap hari brtapa air laut menjadi sumber hidup. Begitu juga dengan bangsa Mesir, betapa nasib rakyat Mesir sangat bergantung pada air sungai Nil. Air sungai nil itulah yang menyuburkan tanah sepanjang yang dilaluinnya dan dimanfaatkan oleh manusia. Jika tidak ada air sungai Nil itu, negeri Mesir kembali menjadi padang pasir. Demikianlah, air laut, air sungai menyebarkan bibit kehidupan seluruh dunia. Semuanya itu air ! semuanya bersumber dari asal yang satu, air. Dengan demikian, semuanya itu satu.

Selain Thales, muncul Anaximandros (640-540 SM), yang berpandangan tentang asas pemula dari segala sesuatu adalah hanya satu, yaitu yang tidak terbatas (to aperion). anaximandros tidak mengakui pandangan Thales yang mengemukakan bahwa asas pertama adalah air. Sebab air tidak mungkin berada dimana-mana, di tempat kering, tempat basah, tinggi, rendah, termasuk juga api. Air adalah hal yang terbatas. Oleh karena itu, anasir utama yang menyusun alam itu adalah yang tidak terbatas.

Filosof lain adalah Anaximenes (538-480) yang termasuk kepada aliran materialisme. Anaximenes memberikan pandangan bahwa asas pemula seluruh alam semesta dengan segala isinya adalah hawa atau udara. Bukanlah udara itu meliputi seluruh jagat raya? Begitu Anaximenes beralasan.

Aliran idealisme atau aliran spiritualisme adalah lawan dari aliran materialisme. Menurut aliran idealisme semuanya serba cita (ideal) atau roh ( spiritual ). Aliran ini menganggap bahwa hakikat segala sesuatu yang ada berasal dari roh, yaitu sesuatu yang

(4)

tidak berbentuk dan tidak menempati ruang. Menurut anggapan aliran ini, materi atau zat itu hanyalah suatu jenis dari pada penjelmaan roh tersebut. Roh adalah sebagai hakikat yang sebenarnya, sehingga materi hanyalah bayangan atau penjelmaan saja.

Aliran idealisme tumbuh dan berkembang sejak masanya Plato. Plato yang terkenal dengan pandangannya mengenai ide. Ajaran ide merupakan inti dan dasar seluruh filsafat Plato. Ide bagi Plato tidak sama dengan pengertian ide yang dipahami oleh orang pada saat ini. Dasar pokok pemahaman ide itu dikemukakannya sebagai teori logika., kemudian meluas menjadi pandangan hidup, selanjutnya menjadi dasar umum bagi ilmu dan politik social dan bahkan mencakup pandangan agama. Pembahasan lengkap mengenai ketiga aspek ini ( teori logika, dasar umum bagi ilmu dan politik social, dan pandangan agama) telah diulas pada bab sebelumnya.

b. Aliran Dualisme, adalah aliran yang mencoba memadukan antara dua paham yang saling bertentangan, yaitu materialisme dan idealisme. Menurut aliran dualisme materi maupun ruh sama-sama merupakan hakikat. Materi muncul bukan karena adanya ruh, begitu pun ruh muncul bukan karena materi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya aliran ini masih memiliki masalah dalam menghubungkan dan menyelaraskan kedua aliran tersebut.

Aliran dualisme memandang bahwa alam terdiri dari dua macam hakikat sebagai sumbernya. Aliran dualisme merupakan paham yang serba dua, yaitu antara materi dan bentuk. Menurut paham dualisme , di dalam dunia ini selalu dihadapkan kepada dua pengertian, yaitu ‘yang ada sebagi potensi’ dan ‘yang ada secara terwujud’. Keduanya adalah sebutan yang melambangkan materi (hule) dan bentuk(eidos).

Pengertian materi dalam pandangan aliran dualisme ini tidak sama dengan pengertian materi yang dipahami sekarang ini. Menurut Aristoteles, materi ( hule ) adalah dasar terakhir segala perubahan dari hal-hal yang berdiri sendiri dan unsure bersama yang terdapat di dalam segala sesuatu yang menjadi dan binasa. Materi dalam arti mutlak adalah asas atau lapisan bawah yang paling akhir dan umum. Tiap benda yang dapat diamati disusun dari materi. Oleh karena itu, materi mutlak diperlukan bagi pembentukan segala sesuatu. Di lain pihak, dapat dijelaskan bahwa materi adalah kenyataan yang belum terwujud, yang belum ditentukan, tetapi yang memiliki potensi, bakat untuk menjadi terwujud atau menjadi ditentukan oleh bentuk. Padanya ada kemungkinan untuk menjadi nyata, karena kekuatan yang membentuknya.

Sedangkan bentuk ( eidos ) adalah pola segala sesuatu yang tempatnya di luar dunia ini, yang berdiri sendiri, lepas dari benda yang konkret, yang adalah penerapannya. Bagi Aristoteles, eidos adalah asas yang berada di dalam benda yang konkret, yang secara sempurna menentukan jenis benda itu, yang menjadikan benda yang konkret itu disebut demikian ( misalnya disebut meja, kursi, dan lain-lain ). Jadi, segala pengertian yang ada pada manusia, seperti meja, kursi tersebut bukanlah sesuai dengan realitas ide yang berada di dunia ide, melainkan sesuai dengan jenis benda yang tampak pada benda konkret.

Demikianlah materi dan bentuk tidak dapat dipisahkan. Materi tidak dapat terwujud tanpa bentuk, sebaliknya bentuk tidak dapat berada tanpa materi. Tiap benda yang dapat diamati disusun dari bentuk dan materi.

c. Aliran Pluralisme, berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan. Pluralism bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam bentuk itu semuannyanyata. Pluralisme sebagai paham yang menyatakan bahwa kenyataan ala mini tersusun dari banyak unsure, lebih dari satu atau dua entitas.

d. Aliran Nikhilisme, menyatakan bahwa dunia ini terbuka untuk kebebasan dan kreativitas manusia. Aliran ini tidak mengakui validitas alternative positif. Dlam pandangan nikhilisme, Tuhan sudah mati. Manusia bebas berkehendak dan berkreativitas.

e. Aliran Agnotisme, menganut paham bahwa manusia tidak mungkin mengetahui hakikat sesuatu di balik kenyataannya. Manusia tidak mungkin mengetahui hakikat batu, air, api

(5)

dan sebagainya. Sebab menurut aliran ini kemampuan manusia sangat terbatas dan tidak mungkin tahu apa hakikat sesuatu yang ada, baik oleh indranya maupun oleh fikirannya. Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda, baik hakikat materi maupun hakikat rOhani.

E. Kegunaan Pengetahuan Mistik

Mustahil jika kitamempelajari pengetahuan mistik tanpa mengetahui kegunaannya. Kegunaan pengetahuan mistik ini mencakup area yang sangat luas.

Pengetahun mistik itu amat subyektif, sehingga yang paling tahu kegunaannya ialah pemiliknya. Secara kasar kita dapat mengetahui bahwa mistik biasa digunakan untuk memperkuat keimanan, mistik-magis-putih digunakan untuk kebaikan (Misalnya : pengobatan ), sedangkan mistik-megis-hitam digunakan untuk tujuan jahat.

Kesimpulan

Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang hal-hal yang sangat mendasar yang berada di luar pengalaman manusia. Ditinjau dari segi filsafat secara menyeluruh Metafisika ( Mistik ) adalah ilmu yang memikirkan hakikat di balik alam nyata. Metafisika membicarakan hakikat dari segala sesuatu dari alam nyata tanpa dibatasi pada sesuatu yang dapat diserap oleh pancaindra.

Struktur pengetahuan mistik, jika dilihat dari sifatnya terbagi menjadi dua, mistik biasa dan mistik magis, mistik magis sendiri terbagi menjadi dua yaitu mistik magis putih dan mistik magis hitam, yang masing-masing mempunyai perbedaan yang mendasar dalam segi kefilsafatannya.

Dalam pemahaman atau pemikiran ontology dapat ditemukan pandangan- pandangan pokok pemikiran seperti monoisme, dualisme, pluralisme, nikhilisme, dan agnotisisme. Dan pada pengetahuan mistikpun mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu. meski mistik lebih bersifat batiniyah, ghaib dan terkadang rasional dan empiris, tapi mistik bisa dijelaskan secara ilmiah namun melalui proses yang sangat panjang..

DAFTAR PUSTAKA

Tafsir, Ahmad . 2010 . Filsafat Ilmu . Bandung : ROSDA KARYA http://id.shvoong.com/books/dictionary/2216876-ontologi-pengetahuan-mistik/

http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/04/dimensi-mistik-dalam-islam-kebatinan.html

______________ Oleh:

1. Apriliana Dwi Saputri 2. Okvita Wahyu Indriani 3. Sri Wahyuni 4. Wahyuning Hidayati

Disusun guna melengkapi sebagian tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tafsir Jalalayn menjelaskan bahwa (Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan) dalam ayat ini terkandung iltifat dari orang yang ketiga menjadi

Untuk kebutuhan komparatif, Indosat juga menyesuaikan penyajian komisi agen penjual dari beban pemasaran menjadi pengurang pendapatan usaha; Pendapatan usaha non selular

Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik Sipil bidang struktur Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan penguasaan pengetahuan pada mata pelajaran laundry oleh peserta didik SMKN 3 Cimahi meliputi pengetahuan, pemahaman dan

Dalam episode Si Doel Anak Sekolahan episode 17 yang bertema “Wah…Krisis” berceritakan di pagi hari yang cerah Mandra yang sedang sakit diajak narik oplet oleh

•Salah memilih obat •Salah dosis/cara pemberian obat •Komplikasi •Reaksi obat •Kuman resisten terhadap obat •Kuman patogen yang lain •Bakteri (mikobak- teria

Plant administration juga terdiri atas satu divisi saja yaitu Divisi Plant Administration yang bertugas untuk menangani semua proses administratif produksi, seperti

CNG memiliki jarak efisien 2500 km jika lebih dari 2500 km, transportasi gas alam lebih efisien menggunakan transportasi dalam bentuk LNG (Liquified Natural Gas)