Muhammad Junaidi : Pembinaan anak pidana di lembaga pemasyarakatan menurut undang-undang..., 2007 USU Repository 2008.

(1)

(2)

(3)

ABSTRAK

Anak adalah putra kehidupan, masa depan bangsa

dan

negara, oleh karena

itu

anak

memerlukan pembinaan, bimbingan khusus agar dapat berkembang fisik,

mental dan spiritualnya secara maksimal. Dalam menjalani proses kehidupannya

bukan tidak mungkin seorang anak terlibat dalam konflik hukum yang

menyebabkan dirinya harus menjalani pidana. Sungguh merupakan suatu hal yang

sangat berat jika melihat anak yang seharusnya dapat bermain secara bebas harus

dirampas kemerdekaannya untuk menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan.

Pemasyarakatan dianggap dapat melakukan pembinaan karena tujuan utama

dari

sistem pemasyarakatan anak adalah untuk membuat pelaku tidak mengulangi

perbuatan jahatnya, Sistem Pemasyarakatan dengan demikian harus diciptakan

pembinaan yang tepat dan sesuai bagi anak didik pemasyarakatan. Skripsi ini

bertuiuan untuk dapat mengetahui pelaksanaan pembinaan anak pidana di

Lembaga Pemasyarakatan Labuban Ruku Kelas II A (Asahan), untuk mengetahui

faktor penghambat dan pendukung pembinaan anak pidana di Lembaga

Pemasyarakatan Labuban Ruku Kelas II A (Asahan) serta untuk mengetahui

upaya mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembinaan anak pidana di

Lembaga Pemasyarakatan Labuban Ruku Kelas II A (Asahan).

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu suatu penelitian yang

bertujuan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) tentang

fakta

dan kondisi

atau gejala yang menjadi objek penelitian. Metode penelitian yang dilakukan

pendekatan Yuridis Normatif dan Yuridis Sosiologis dengan sifat penelitian

deskriptif analitis yang lokasi penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Labuhan

Ruku Kelas II A (Asahan), dalam hal ini data yang digunakan

adalah

data skunder

yang diperoleh dengan studi kepustakaan dan data primer yang diperoleh

dari

studi

lapangan melalui responden yaitu

anak

pidana,

pegawai

lembaga

pemasyarakatan dan kepala lembaga pemasyarakatan. Metode pengumpulan data

dengan kuisioner, wawancara

dan

observasi, selanjutnya dari data yang diperoleh

akan di analisis secara kualitatif dengan terlebih dahulu mengolah jawaban

kuisioner dan

basil

wawancara yang diperoleh dari anak pidana, petugas lembaga

pemasyarakatan dan kepala lembaga pemasyarakatan,

Hasil

penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembinaan yang

dilakukan terhadap anak pidana di Lembaga Pemasyarakatan Labuhan Ruku

Kelas II A (Asahan) telah melaksanakan ketentuan Undang-Undang No. 12 Tahun

1995 Tentang Pernasyarakatan

dan

Peraturan Pemerintah lainnya. Namun dalam

pelaksanaanya masih terdapat beberapa faktor penghambat diantaranya: masih

kurangnya tenaga petugas dibidang pendidikan, hukuman yang relatif singkat,

dana yang minim, kurang terpenuhi

gizi

makanan, sarana bangunan dan pelayanan

kesehatan yang kurang baik serta faktor pendukungnya yaitu: pembinaan anak

pidana yang hukumannya relatif rendah, peningkatan pembinaan anak pidana

kebutuhan dibidang pendidikan, sarana bangunan dilakukan pemisahan bagi anak

pidana dan biaya operasional

dari

pemerintah dilakukan peningkatan kapasitas.

Upaya yang dilakukan mengatasi hambatan pelaksanaan pembinaan yaitu:

me1akukan kerjasama dengan instansi pendidikan, memberikan kesempatan

kepada petugas melanjutkan pendidikannya, peningkatan pelayanan kesehatan,

melakukan kerjasama dengan orang tua

anak

pidana yang berada di Lembaga

Pemasyarakatan.

1

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(89)

(90)