• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program merupakan pengembangan dari Silabus PIM Gitar Elektrik III (Style) untuk D3 Penyaji Musik di Sekolah Tinggi Musik Bandung. Blues Guitar Supplement Program ini dirancang untuk memberikan suplemen bagi mahasiswa dengan instrumen Mayor Gitar Elektrik dengan Blues sebagai materi utamanya, untuk meningkatkan apresiasi mahasiswa terhadap musik Blues.

Tahapan yang dilalui dalam penelitian dan pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, antara lain: (1) Tahap analisis kebutuhan produk; (2) Pengembangan produk dan validasi instrumen; (3) Perbaikan rancangan produk; (4) Uji coba terbatas dan revisi produk; (5) Uji coba luas dan revisi akhir produk; (6) Validasi produk dan penulisan hasil penelitian.

Tahapan analisis kebutuhan, yaitu untuk menemukan sejauh mana musik Blues dipelajari di Sekolah Tinggi Musik Bandung, dengan instrumen penelitian kuisioner dan wawancara, serta dengan menganalisis Silabus PIM Gitar Elektrik III (Style) untuk D3 Penyaji Musik, sebagai sumber utama pengembangan model pembelajaran. Hasil data dari kuisioner dan wawancara, kemudian diolah dengan rumus presentasi, sehingga diketahui niali dalam persen, kebutuhan dirancangnya Blues Guitar Supplement Program.

(2)

Tahap pengembangan produk dan validasi instrumen, meliputi tahap perancangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, dengan mengacu pada Silabus PIM Gitar Elektrik III (Style) untuk D3 Penyaji Musik di Sekolah Tinggi Musik Bandung. Berikutnya adalah melakukan validasi instrumen dengan melakukan uji coba instrumen pada sampel. Validasi dilakukan dengan menggunakan Product Moment Correlation (Pearson), untuk mengetahui sejauhmana hubungan antar variabel yang dujikan. Dengan hasil yang mendekati +1, maka korelasi dinyatakan positif kuat, produk dinyatakan valid, dan siap untuk diuji-cobakan lebih lanjut.

Tahap perbaikan rancangan produk, mengacu pada hasil dari validasi produk, yang menunjukkan produk memiliki korelasi positif kuat dan valid, sehingga tidak ada perbaikan pada rancangan produk Blues Guitar Supplement Program. Dengan demikian produk ini siap untuk diuji-cobakan lebih lanjut.

Tahap uji coba terbatas dilakukan di Sekolah Tinggi Musik Bandung, dengan jumlah sampel 12. Diawali dengan pretest, kelas materi, dan diakhiri dengan posttest berupa kegiatan Jam Session. Dari hasil penelitian dan evaluasi, didapat data kuantitatif yang kemudian dihitung dengan Paired Sample t-Test dan One Way Anova. Analisis data dengan Paired Sample t-Test dilakukan untuk membandingkan mean dari satu kelompok yang sama, yang mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Sehingga diketahui bahwa Blues Guitar Supplement Program dapat membantu peserta dalam meningkatkan apresiasi terhadap musik Blues. Kemudian diberlakukan analisis dengan One Way Anova,

(3)

untuk menunjukkan bahwa semua variabel memiliki peran yang seimbang dalam peningkatan apresiasi terhadap musik Blues.

Tabel Paired Samples Correlations menunjukkan besarnya korelasi antara XA

dengan XB, sebesar 0,893 dengan taraf signifikansi 0,000. Keputusan: Jika α =

0,05 ≥ Sig., maka H1 diterima dan H0 ditolak. Jika α = 0,05 ≤ Sig., maka H1

ditolak dan H0 diterima. Dilihat dari tabel tersebut maka didapat α = 0,05 ≥ Sig.,

sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Dengan kata lain bahwa H1 diterima, bahwa

model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, berpengaruh pada peningkatan apresiasi musik Blues di Sekolah Tinggi Musik Bandung.

Kemudian analisa pada hasil pengamatan observasi dan kuisioner, untuk mengetahui seberapa besar Blues Guitar Supplement Program memberikan kontribusi positif pada peningkatan apresiasi peserta terhadap musik Blues. Hasil yang didapat adalah bahwa mayoritas peserta memiliki peningkatan kadar apresiasi yang positif bertambah jika dibandingkan sebelum mengikuti Blues Guitar Supplement Program. Dengan demikian, uji coba terbatas pada pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program di Sekolah Tinggi Musik Bandung dinyatakan berhasil meningkatkan kadar apresiasi peserta terhadap musik Blues. Dengan beberapa perbaikan pada rancangan tahapan penelitian dan instrumen, maka Blues Guitar Supplement Program siap untuk diuji coba lanjut.

Tahap revisi produk, dilakukan setalah melihat proses dan hasil dari uji coba terbatas di Sekolah Tinggi Musik Bandung. Beberapa rancangan megalami perbaikan diantaranya instrumen evaluasi dan observasi, juga pada tahapan

(4)

treatment yang diberlakukan pada sample, menjadi satu kali pertemuan. Setelah revisi produk dilakukan, maka Blues Guitar Supplement Program siap untuk diuji-cobakan lebih luas.

Tahap uji coba luas dilakukan di Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung, dengan jumlah sampel 25. Diawali dengan pretest, kelas materi, dan diakhiri dengan posttest berupa kegiatan Jam Session. Dari hasil penelitian dan evaluasi, didapat data kuantitatif yang kemudian dihitung dengan Paired Sample t-Test dan One Way Anova. Analisis data dengan Paired Sample t-Test sehingga diketahui bahwa Blues Guitar Supplement Program dapat membantu peserta dalam meningkatkan apresiasi terhadap musik Blues. Kemudian diberlakukan analisis dengan One Way Anova, untuk menunjukkan bahwa terdapat dua pengelompokkan nilai variabel. Variabel Blues Improvisation memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan rata-rata dari variabel lain. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki peran yang dominan dalam peningkatan apresiasi terhadap musik Blues. Hal ini disebabkan dalam Blues Improvisation terdapat semua aspek yang mencakup permainan gitar Blues yang lain yaitu Blues Scale, Blues Licks, 12 Bar Blues, penghayatan atas pemahaman kontekstual Blues, dan merupakan bentuk ekspresi diri yang dituangkan dalam kalimat-kalimat improvisasi yang dimainkan.

Perhitungan Paired Samples Test menghasilkan thitung sebesar 11,225; dengan

tingkat Sig. (2-tailed) = 0,000; pada df = N – 1 = 25 – 1 = 24; dengan nilai ttabel =

2,06 (Lampiran 11). Keputusan: thitung ≥ ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak.

(5)

dan H0 ditolak. Dengan demikian maka model pembelajaran Blues Guitar

Supplement Program memiliki pengaruh terhadap peningkatan apresiasi terhadap musik Blues di Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universtitas Pasundan Bandung.

Kemudian hasil dari analisa terhadap pengamatan dilapangan dengan instrumen observasi pada saat program berlangsung dan wawancara setelah program selesai dilaksanakan. Kesimpulan data yang diperoleh adalah bahwa terdapat peningkatan apresiasi terhadap musik Blues yang dirasakan peserta terhadap perubahan pada minat, sikap terbuka, kebiasaan, kepekaan, dan kondisi pribadinya terhadap musik Blues. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program memberikan kontribusi positif pada peningkatan apresiasi terhadap musik Blues.

Tahap revisi akhir dan penulisan dilakukan untuk mempersiapkan produk diimplementasikan secara lebih luas di masyarakat, khususnya masyarakat pecinta Blues yang tergabung dalam komunitas-komunitas Blues yang bermunculan di beberapa kota besar di Indonesia. Hasil akhir menunjukkan bahwa dari uji coba terbatas dan uji coba luas yang dilakukan, model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program terbukti dapat meningkatkan apresiasi peserta didik terhadap musik Blues

Validasi terhadap produk model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program dilakukan dengan triangulasi data dari tiga data terkait: (1) Uji kompetensi keterampilan bermain gitar Blues; (2) Uji terhadap peningkatan apresiasi melalui observasi, kuisioner, dan wawancara; serta (3) Uji terhadap

(6)

peningkatan apresiasi yang muncul melalui media jejaring sosial Twitter. Hasil analisa triangulsai data tersebut didapat kesimpulan bahwa produk penelitian pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program terbukti keterandalannya dalam meningkatkan apresiasi terhadap musik Blues. Maka dengan demikian produk penelitian pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program dinyatakan valid.

Temuan dan hasil penelitian menunjukkan indikasi dan keabsahan, bahwa model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, memiliki kemampuan untuk meningkatkan apresiasi mahasiswa dengan mayor instrumen Gitar elektrik terhadap musik Blues. Model ini dapat dipergunakan selamanya, selama dikaitkan dengan materi pembelajaran yang melibatkan kompetensi bermain gitar dalam ranah tekstual dan kontekstual musik Blues.

Lebih lanjut model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini dapat menjadi acuan untuk dikembangkan menjadi sebuah kegiatan pengayaan, atau menjadi sebuah model pembelajaran berbasis suplemen bagi pembelajaran instrumen mayor lainnya, dan dengan materi pembelajaran lain selain Blues. Selain itu Juga dapat dikembangkan menjadi program bagi berbagai komunitas Blues yang akhir-akhir ini bermunculan di berbagai kota besar di Indonesia.

(7)

B. REKOMENDASI

Beberapa rekomendasi yang dapat diajukan berdasarkan hasil kesimpulan penelitian diantara lain:

1. Model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program dapat membantu pembelajarnya dalam meningkatkan apresiasinya terhadap musik Blues. Sehingga, model ini dapat terus diimplementasikan di masyarakat pecinta Blues, khususnya dalam komunitas-komunitas Blues, untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Blues.

2. Model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini dapat terus dikembangkan, dengan komunitas yang lebih luas, sehingga ditemukan model yang benar-benar cocok untuk diimplementasikan.

3. Pada dasarnya model ini dapat diimplementasikan dengan subjek pembelajaran lain selain Blues Guitar. Dengan melibatkan unsur tekstual dan kontekstual dari musik yang akan menjadi bentuk model tersebut. Maka diperlukan penelitian lebih lanjut untuk merancang dan mengembangkannya.

Gambar

Tabel Paired Samples Correlations menunjukkan besarnya korelasi antara X A dengan  X B ,  sebesar  0,893  dengan  taraf  signifikansi  0,000

Referensi

Dokumen terkait

Anak usia 21 bulan dengan diagnosa Delay De V elopment dan masih di tangani Dokter Sp.A dan di rujuk untuk ke fisioterapi.anak mengalami keterlambatan pada motorik kasarnya,

Bebek Peking yang tidak langsung dipanggang akan dimasukkan ke dalam plastik kemasan dan disimpan dalam lemari penyimpanan beku atau freezer seperti yang dapat dilihat

Gunakan baju kerja / ketel pak dan sarung tangan untuk menghindari kontak dengan kulit jika terjadi paparan debu bahan ini.. Pelindung

Pergeseran range frekuensi pada sinyal dapat diatasi menggunakan modulasi yang di definisikan sebagai proses dimana karakteristik gelombang pembawa akan berubah sesuai

Itulah sebabnya banyak persoalan, keributan, atau konflik dalam gereja, karena ada pemimpinnya yang melayani menurut pola “apa yang dipikirkan manusia.” Maka

Selain itu, pada tahun 2021 pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp12 triliun untuk Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi 10 juta keluarga penerima manfaat. Namun program BST ini

menyampaikan pesan dan kesan selama kegiatan proyek 1 yang sudah dilakukan. Hal itu juga nantinya akan dijadikan dasar perbaikan bagi guru untuk pelaksanaan proyek

ruhi trust secara langsung. Variabel endogen trust mempengaruhi loyalty secara langsung. Variabel laten shared value diukur oleh variabel manifest X1, X2 dan X3. Variabel