• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN 40/1 BAJUBANG LAUT

Oleh:

EVIN ALVIONITA MAY WULANDARI NIM AIDI09196

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2013

(2)

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN 40/1 BAJUBANG LAUT

Oleh:

EVIN ALVIONITA MAY WULANDARI

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi

ABSTRAK

Alvionita Evin, 2014 Hubungan Motivasi Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 40/1 Bajubang Laut. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan Ilmu Pendidikan, Fkip Universitas Jambi, Pembimbing I Prof.Dr.Hj.Emosda,M.Pd,Kons Dan Pembimbing II Drs.H.Firman Khaidir,M. Si.

Kata Kunci: Prestasi Dan Motivasi Belajar

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Siswa yang kurang berprestasi terkadang bukan dipengaruhi oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi dalam belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya dalam mencapai tujuannya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi siswa kelas tinggi SDN 40/1 Bajubang Laut dengan prestasi belajar.

Metode Pengumpulan Data, ini menggunakan teknik Observasi Peneliti langsung mengamati objek penelitian meliputi keadaan gedung, sarana dan prasarana, struktur organisasi dan kegiatan belajar mengajar di SDN 40/1 Bajubang laut Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi seperti mencari data,jumlah siswa, keadaan sarana dan prasarana yang menunjang terwujudnya proses belajar mengajar dan lain-lain. dari terwawancara.dan penyebaran Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya guna memperoleh suatu informasi.

Hasil Penelitian untuk motivasi belajar memiliki rata-rata 3,6 yang menujukan bahwa memiliki kategori yang kuat. Sedangkan untuk prestasi belajar juga memiliki rata-rata kategori sangat baik yaitu 7,7.dengan menggunakan uji t diketahui nilai thitung

= 2,139 sedangkan nilai ttabel= 1,699 pada taraf signifikan α= 5% dengan derajat

kebebasan dk= n-2. Jadi, bila dibandingkan thitung> ttabel (2,139 > 1,699) sehingga Ha

diterima.sehingga dapat disimpulkan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa di Kelas Tinggi Sekolah Dasar Negeri 40/1 Bajubang Laut.

Kesimpulkan bahwa bahwa gambaran Untuk motivasi belajar memiliki rata-rata 3,6 yang menunjukan bahwa memiliki kategori yang kuat. Sedangkan untuk prestasi

(3)

belajar juga memiliki rata-rata kategori sangat baik yaitu 7,7.terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri 40/1 Bajubang Laut. Maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima.

I. PENDAHULUAN

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Siswa yang kurang berprestasi terkadang bukan dipengaruhi oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi dalam belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya dalam mencapai tujuannya. Begitu pula sebaliknya, siswa yang berprestasi terkadang bukan dipengaruhi oleh kemampunnya yang lebih, melainkan karena ia memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, perbuatan yang dilakukan seseorang serta hasi yang diterima oleh seseorang didasarkan oleh motivasi yang terdapat pada diri seseorang.

Jamarah (2008:5) menyatakan “belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”. Dalam dunia pendidikan, kemauan untuk belajar sangat mutlak dibutuhkan. Menurut Sardiman (2011:40) “seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi”. Hamalik (dalam Jamarah,2008:114) mengatakan “motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya”.

(4)

II. TINJAUAN PUSTAKA III. Pengertian Prestasi

Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu ”Presesatie” yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi ”Prestasi” yang berarti hasil usaha. Sedangkan menurut Qohar (1983:32) berpendapat “prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja”. Sementara itu Widodo (2000:22) dalam Kamus Ilmiah Populer berpendapat bahwa “prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Pada umumnya prestasi ini digunakan untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan atau bukti suatu keberhasilan”.

Sedangkan belajar menurut Slameto (1992:45) “prestasi adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Dari pendapat di atas, penulis dapat simpulkan bahwa prestasi adalah suatu hasil yang telah diraih seseorang, bagaimanapun keadaannya dan didapatkan dengan adanya usaha terlebih dahulu.Pengertian Definisi Prestasi Menurut Para Ahli - Banyak orang yang mengejar prestasi di segala bidang, mereka menilai kemampuan seseorang dari piala, penghargaan atas prestasi yang telah diraihnya, tapi apakah kita sudah mengerti apa sebenarnya hakikat dari pengertian prestasi itu sendiri,, jika kita membahas tentang pengertian prestasi maka banyak orang yang mengemukakan pendapatnya tentang prengertian prestasi, baik dalam bidang belajar atau pun bidang lain, berikut saya mencoba mengumpulkan beberapa pendapat tentang pengrtian prestasi dari beberapa sumber.

.

Pengertian Motivasi Belajar pengertian motivasi belajar

(5)

Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling memengngaruhi belajar adalah perubahan secara tingkahlaju secara relative permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu (Hamzah,2006:23).

Menurut Santrock ( dalam Djamarah 1994:90), “motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama (Santrock,

2007.35)”. Dalam kegiatan belajar, maka “motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2000.66).

Sejalan dengan pernyataan Santrock di atas, Brophy (2004.79) menyatakan bahwa “motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung”. Selain itu, siswa juga memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

(6)

IV. METODE PENGUMPULAN DATA

Adapun teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik :

1 Observasi:Peneliti langsung mengamati objek penelitian meliputi keadaan gedung, sarana dan prasarana, struktur organisasi dan kegiatan belajar mengajar di SDN 40/1 Bajubang Laut.

2. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi seperti mencari data,jumlah siswa, keadaan sarana dan prasarana yang menunjang terwujudnya proses belajar mengajar dan lain-lain. dari terwawancara. Berkaitan dengan masalah ini maka wawancara dilakukan dengan kepala SDN 40/1 Bajubang Laut Bapak Siddik, S.Pd, Ibu Netty selaku Wali Kelas V SDN 40/1 Bajubang Laut.

3. Angket.Pada penelitian ini digunakan jenis angket tertutup yaitu angket yang item pernyataanya telah mempunyai alternatif jawaban, sehingga membantu responden untuk menjawab dengan cepat. Konsep alat ukurnya berupa kisi- kisi yang didalamya tertuang motivasi belajar anak dan pola asuh orang tua masing- masing anak (siswa). konsep ini di jabarkan ke dalam variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Masing- masing indikator selanjutnya dijadikan landasan dan pedoman didalam menyusun alat ukur yang kemudian dituangkan dalam bentuk item-item seperti yang telah dijelaskan di atas.

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN VI. Hasil Observasi

Hasil observasi pada tanggal 5 mei 2014 keadaan gedung sekolah sudah baik namun sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan proses belajar mengajar kurang memadai seperti perpustakaan sekolah yang hanya baru gedungnya saja belum terisi dengan buku-buku yang dapat menambah ilmu pengetahuandan wawasan siswa

(7)

4.2 Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara penulis dengan ibu neti selaku wali kelas lima pada tanggal 6 mei 2014 penulis memperoleh data informasi mengenai jumlah siswa siswi kelas V.untuk jumlah siswa kelas V 15 anak 7 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.dan dalam proses belajar mengajar disekolah kadang kala ibu Neti menghadapi masalah-masalah,masalah yang dihadapi seperti pada saat mengajar ada beberapa anak yang ribut,bermain.tidak mendengarkan ibu menerangkan.dalam menaggulangi hal tersebut untuk memotivasi siswa agar kembali semangat atau serius didalam belajar ibu neti melakukan suatu srategi seperti dengan cara melakukan pendekatan pendekatan kepada anak,memberi teguran kepada anak yang ribut bermain dalam belajar.biasanya apabila telah ibu beri teguran seperti itu anak langsung kembali memperhatikan apa yang ibu jelaskan.

4.3 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian mengenai motivasi belajar siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri 40/1 Bajubang Laut peneliti mengukurnya dengan menggunakan dua indikator pertanyaan yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik dengan jumlah pertanyaan sebanyak 38 butir. Setelah di tabulasikan dan di rata-rata ternyata dua indikator tersebut memiliki nilai rata-rata yang tinggi yaitu 3,6 itu menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa dikategorikan sangat kuat.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis untuk rumusan masalah yaitu apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri 40/I Bajubang Laut. Dari hasil penelitian bahwa hubungan motivasi belajar denagan prestasi belajar siswa kelas IV dan V Sekolah

(8)

Dasar Negeri 40/I Bajubang Laut menghasilkan Koofisien 0,369. Untuk nilai hitung 0,369 pada n=31 dan α=5% diperoleh rtabel sebesar 0,369 dalam hal ini rhitung> rtabel.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan antara dua variabel terjadi secara signifikan atau hanya karna faktor kebetulan dari random sampel (by Chance) dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t.

HASIL PNGUJIAN HIPOTESIS

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri 40/I Bajubang Laut. Untuk mengetahui hubungan dua (2) variabel digunakan rumus korelasi product moment. Analisis korelasi dari hasil perhitungan diperoleh nilai angka indeks korelasi produk moment atau rxy=0 ,369. Untuk nilai hitung 0,369 pada n=31 dan a= 5% diperoleh r tabel

sebesar 0,355. Maka dalam hal ini 0,369 > 0,355 atau r hitung > r tabel.

Selanjutnya uji hipotesis yang diajukan dengan membandingkan rxy

dengan rtabel yang dicantumkan dalam tabel nilai r produk moment dk= n-2= 31-2=

29. Dengan dk sebesar 29 diperoleh rtabel pada taraf signifikan α= 5% sebesar 0,514.

Dengan menggunakan uji t diketahui nilai t hitung = 2,139 sedangkan nilai t tabel

=1,699 pada taraf signifikan α= 5% dengan derajat kebebasan dk=n-2. Jadi jika dibandingkan thitung> ttabel (2,139 > 1,699), maka signifikan sehingga Ha diterima.

VII. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(9)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan motivasi dengan prestasi belajar siswa kelas IV danV Sekolah Dasar Negeri 40/1 Bajubang Laut dapat disimpulkan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa di Kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri 40/1 Bajubang Laut ini disimpulkan dengan hasil dari pengolahan data dengan menggunakan rumus korelasi pearson product moment yaitu menghasilkan rhitung> rtabel (0,369 >0,355) dengan

demikian Ha diterima.

pembuktian hipotesis diatas tidak terlepas dari terungkapnya temuan, hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa gambaran motivasi belajar siswa didalam belajar ialah motivasi belajar siswa dan presatasi belajar memiliki rata-rata kategori yang kuat. Untuk motivasi belajar memiliki rata-rata 3,6 yang menujukan bahwa memiliki kategori yang kuat. Sedangkan untuk prestasi belajar juga memiliki rata-rata kategori sangat baik yaitu 7,7.

Dengan menggunakan uji t diketahui nilai thitung = 2,139 sedangkan nilai ttabel=

1,699 pada taraf signifikan α= 5% dengan derajat kebebasan dk= n-2. Jadi, bila dibandingkan thitung> ttabel (2,139 > 1,699) sehingga Ha diterima.sehingga dapat

disimpulkan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa di Kelas Tinggi Sekolah Dasar Negeri 40/1 Bajubang Laut

Saran

Sebagai akhir dari penelitian ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada siswa Sekolah Dasar 40/I Bajubang Laut agar lebih ditingkatkan motivasi belajarnya agar dapat meraih cita-cita serta jangan terlalu banyak bermain dan

(10)

dengarkan apa kata orang tua serata guru kalian sehingga menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua.

2. Kepada guru-guru Sekolah Dasar Negeri 40/1 Bajubang Laut ataupun mahasiswa yang praktek lapanagan di Sekolah Dasar 40/1 Bajubang Laut agar lebih bijaksana dan bersabar dalam menghadapi anak yang bermasalah serta berusaha membawa pelajaran menjadi menyenangkan dengan metode-metode yang telah di dapat sehingga dapat memotivasi belajar siswa.

3. Bagi orang tua siswa sebaiknya memperhatikan motivasi yang dipergunakan untuk mendidik putra-putrinya serta berilah bimbingan belajar dirumah jangan membiarkan putra putrinya bermain dengan bebas dan berusaha memberikan masukan tanpa harus menggunakan hukuman.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (ed.Rev.IV). Jakarta: Rineka Cipta.

Hamzah, B. 2012.Teori motivasi dan pengukurannya. (ed.Rev.IV). Jakarta: Rineka Cipta.

Anonim.2001. Pedoman Tekhnis Pelaksanaan Classroom Action Research(CAR). Bulentin Pelangi Pendidikan Volume 4: Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Http//Motivasi Belajar Episentrum, psikologi (Psychological Assesment, Counseling.htm.

Jamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyani, S. 2012. Hubungan Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik dengan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMP N 16 Kota Jambi. Jambi: Universitas Jambi.

(11)

Ramli. 2007. Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Profesionalitas Kerja Pegawai Pada Dinas Pertanian TPHP Kabupaten Indragiri Hulu Riau. Jakarta: Universitas Surapati.

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (ed.1,cet.19). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja, Rancangan dalam Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Tanireja Sukiran.2011.Metode Penelitian Kuantitaif,. Bandung: Alfabeta. Suryati. 2007. Motivasi Siswa Kelas VII Unggul SMP N 5 Bungo dalam

Mengapresiasi Cerpen. Jambi: Universitas Jambi.

S. Udin. Winataputra. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Tim Penyusun Skripsi. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Tanuwijaya, S. 1986. Kemampuan Mengapresiasi Prosa Fiksi Siswa SD di Jakarta (Penelitian). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud. Uno, Hamzah B.2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wati, E. 2008. Hubungan Motivasi Instrinsik dengan Kemampuan Membaca Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP N 16 Kota Jambi. Jambi: Universitas Jambi. Ulan Dita.2013

motivasi siswa kelas vii 1 smp 2 batang hari dalam pembelajaran

bahasa dan sastra Indonesia..jambi: Universitas Jambi.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh pihak-pihak yang memiliki hubungan darah secara langsung serta kerabat dekat terhadap status anak

[r]

Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai tes siswa setelah tindakan dengan melakukan perkalian aljabar dengan menggunakan tabel adalah pada siklus 1 yaitu 31 pada siklus 2

[r]

Menuntut siswa dari keadaan yang sangat konkrit (melalui proses matematisasi horizontal, matematika dalam tingkatan ini adalah matematika informal). Biasanya para

,engingatkan kembali ke"ada ibu tentang "ers/nal $ygiene "ada balita  dengan membiasakan kebiasaan 9u9i tangan setela$ melakukan aktiitas?.

 Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas

[r]