viii
ABSTRAK
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DAN LEVERAGE TERHADAP HARGA
SAHAM: PROFITABILITAS SEBAGAI PEMODERASI
Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara Corporate Social
Responsibility dan leverage terhadap harga saham. Hubungan antara Corporate Social Responsibility dan leverage terhadap harga saham dianalisis menggunakan
profitabilitas sebagai pemoderasi. Pada penelitian ini diharapkan dapat diketahui signifikansi profitabilitas sebagai pemoderasi, apakah memperkuat ataupun memperlemah. Corporate Social Responsibility yang diimbangi dengan profit yang tinggi, diharapkan dapat meningkatkan harga saham. Penggunaan tingkat
leverage yang tinggi diimbangi dengan profit yang tinggi, diharapkan dapat
meningkatkan harga saham. Sampel data penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rasio perhitungan Corporate Social Responsibility dihitung menggunakan data Global
Reporting Invitiate (GRI). Rasio leverage yang dihitung adalah nilai debt to equity ratio (DER), rasio debt to equity ratio (DER) diperoleh dari total hutang dibagi
dengan total ekuitas. Rasio profitabilitas yang dihitung adalah rasio Return on
Equity (ROE). Rasio Return on Equity (ROE) merupakan profit yang dihasilkan
setelah pajak terhadap total ekuitas. Data harga saham yang digunakan adalah harga saham yang ditentukan melalui closing price. Analisis data dilakukan menggunakan metode analisis Moderated Regression Analysis (MRA). Data diolah menggunakan software komputer yaitu SPSS (Statistical Package for
Social Science). Hasil analisis menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Profitabilitas secara signifikan mampu memoderasi hubungan antara Corporate Social Responsibility dengan harga saham. Profitabilitas secara signifikan mampu memoderasi hubungan antara leverage dengan harga saham.
Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, leverage, profitabilitas, dan harga saham.
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DISCLOSURE AND LEVERAGE ON STOCK PRICE:
PROFITABILITY AS MODERATING
This study discussed the relationship between Corporate Social Responsibility and leverage on stock price. The relationship between Corporate Social Responsibility and leverage on stock price were analyzed using profitability as a moderating. The result of the study was expected that profitability can be a significance moderating variable, whether moderater variable was stronger or weaker. Corporate Social Responsibility was offset by a high profit, was expected to boost the stock price. Leverage in high levels of offset by high profit, was expected to boost the stock price. This study was used data from manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI). Corporate Social Responsibility was counted using Global Reporting Invitiate (GRI) data. Leverage was calculated ratio the value of the debt to equity ratio (DER), ratio (DER) was counted from the ratio of total debt divided by total equity. Profitability ratio counted was Return on Equity (ROE). Ratio (ROE) counted from the ratio of the generated profit after tax of total equity. The stock price data was used the stock price determined by the closing price. Data analysis was conducted using the method of analysis Moderated Regression Analysis (MRA). The data were analysis using computer software SPSS (Statistical Package for Social Science). The results showed that Corporate Social Responsibility was not a significant effect on stock price. Leverage did not significantly influence stock prices. Profitability was significantly influenced stock price. Profitability was significantly able to moderate the relationship between Corporate Social Responsibility with stock price. Profitability was significantly able to moderate the relationship between leverage and stock price.
Keywords: Corporate Social Responsibility, leverage, profitability, and stock price.
x
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ... i
PERSYARATAN GELAR ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v
UCAPAN TERIMAKASIH ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR PERSAMAAN ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 11
1.3 Tujuan Penelitian ... 11
1.4 Manfaat Penelitian ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Corporate Social Responsibility ... 13
2.1.1 Pengertian Corporate Social Responsibility ... 13
2.1.2 Teori Terkait Konsep Corporate Social Responsibility ... 15
2.1.3 Dimensi Corporate Social Responsibility ... 16
2.1.4 Jenis-jenis Corporate Social Responsibility ... 17
2.1.5 Metode Pengungkapan Corporate Social Responsibility ... 18
2.2 Leverage ... 21
xi
2.2.2 Teori Struktur Modal... 23
2.2.3 Variabel Pembentuk Leverage ... 24
2.2.4 Metode Pengukuran Leverage... 24
2.3 Harga Saham ... 25
2.3.1 Pengertian Harga Saham ... 25
2.3.2 Teori Arbitrase Harga dan Efficient Market Hypothesis ... 26
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham... 27
2.3.4 Tipe-tipe Harga Saham ... 28
2.4 Profitabilitas ... 29
2.4.1 Pengertian Profitabilitas ... 29
2.4.2 Rasio Terkait Profitabilitas dan Metode Pengukurannya... 29
2.5 Hubungan Corporate Social Responsibility terhadap Harga Saham ... 31
2.6 Hubungan Leverage terhadap Harga Saham ... 33
2.7 Hubungan Profitabilitas terhadap Harga Saham ... 35
2.8 Hubungan Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility .... 37
2.9 Hubungan Profitabilitas terhadap Leverage ... 43
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir dan Konseptual ... 44
3.2 Hipotesis Penelitian ... 52
3.2.1 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Harga Saham ... 52
3.2.2 Pengaruh Leverage Terhadap Harga Saham ... 53
3.2.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham ... 54
3.2.4 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Harga Saham dengan Profitabilitas sebagai Pemoderasi ... 55
3.2.5 Pengaruh Leverage Terhadap Harga Saham dengan Profitabilitas sebagai Pemoderasi ... 57
xii
BAB IV METODE PENELITIAN
1.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian ... 58
1.2 Variabel Penelitian ... 59
1.2.1 Identifikasi Variabel ... 59
1.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 60
1.3 Metode Pengumpulan Data ... 62
1.3.1 Jenis Data ... 62
1.3.2 Sumber Data ... 63
1.3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 63
1.3.4 Metode Pengumpulan Data ... 64
1.4 Metode Analisis Data ... 65
1.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 65
4.4.2 Uji Regresi Berganda ... 67
4.4.3 Uji Hipotesis ... 68
4.4.4 Koefisien Determinasi ... 69
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 70
5.1.1. Statistik Deskriptif ... 70
5.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 71
5.1.3 Analisis Regresi Berganda ... 78
5.1.4 Uji Hipotesis ... 79
5.1.5 Koefisien Determinasi ... 83
5.2 Pembahasan ... 84
5.2.1 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Harga Saham ... 84
5.2.2 Pengaruh Leverage Terhadap Harga Saham ... 86
5.2.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham ... 88
5.2.4 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Harga Saham dengan Profitabilitas sebagai Pemoderasi ... 89
xiii
5.2.5 Pengaruh Leverage Terhadap Harga Saham dengan Profitabilitas sebagai Pemoderasi ... 91 5.3 Implikasi Penelitian ... 92
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 94 6.2 Saran ... 95
xiv
DAFTAR TABEL
No. Nama Tabel Halaman
5.1 Statistik Deskriptif ... 70
5.2 Uji Normalitas ... 72
5.3 Uji Multikolinieritas ... 73
5.4 Uji Heteroskedastisitas ... 75
5.5 Uji Autokorelasi ... 77
5.6 Output Koefisien Regresi ... 78
5.7 Output Uji F ... 79
5.8 Output Signifikansi Uji t ... 80
xv
DAFTAR GAMBAR
No. Nama Gambar Halaman
3.1 Kerangka Berpikir ... 51 3.2 Kerangka Konseptual ... 52
xvi
DAFTAR PERSAMAAN
No. Nama Lampiran Halaman
2.1 Rumus perhitungannya CSDI ... 20
2.2 Perhitungan nilai debt ratio (DR) ... 25
2.3 Perhitungan nilai debt to equity ratio (DER) ... 25
2.4 Rumus perhitungan ROA ... 30
2.5 Rumus perhitungan ROE ... 30
2.6 Rumus perhitungan EPS ... 30
2.7 Rumus Net Profit Margin (NPM) ... 31
5.1 Persamaan model regresi berganda dengan moderasi ... 78
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Nama Lampiran Halaman
1 Sampel Penelitian ... 104
2 Indikator Corporate Social Responsibility ... 108
3 Data Penelitian Variabel Corporate Social Responsibility ... 113
4 Data Penelitian Variabel Leverage... 117
5 Data Penelitian Variabel Profitabilitas ... 121
6 Data Penelitian Variabel Harga Saham ... 125
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nilai perusahaan menggambarkan pandangan investor terhadap tingkat keberhasilan dari suatu perusahaan yang tercermin dari harga saham. Salah satu gambaran investasi terhadap nilai ekonomis perusahaan dimasa yang akan datang adalah saham. Seorang investor tentunya mengharapkan adanya return yang maksimal terhadap saham yang diinvestasi. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi juga kemakmuran para pemegang sahamnya (Nurlela dan Islahuddin, 2008). Semakin banyak investor yang tertarik berinvestasi maka semakin meningkatlah nilai perusahaan (Mukhtaruddin et al., 2014).
Perusahaan memiliki berbagai strategi untuk mempertahankan serta menjaga harga sahamnya. Beberapa kebijakan perusahaan dapat dilakukan salah satunya adalah pelaksanaan Corporate Social Responsibility serta penggunaan tingkat leverage. Hubungan antara harga saham dan kebijakan perusahaan tidak dapat diketahui pengaruhnya, sehingga diperlukan variabel moderasi untuk untuk menguatkan hubungan keduanya (Agustine, 2014)
Penggunaan leverage adalah salah satu kebijakan yang perusahaan dapat lakukan untuk meningkatkan harga saham. Leverage merupakan tingkat penggunaan hutang yang digunakan perusahaan dalam proses pendanaan seluruh aktivitasnya. Perusahaan dengan penggunaan hutang yang tinggi harusnya dapat
2
memberikan perubahan harga saham yang lebih tinggi (Rusliati dan Prasetyo, 2011). Penggunaan hutang melebihi dari modal sendiri dapat menyebabkan nilai perusahaan ikut menurun.
Rasio leverage yang tinggi menyebabkan para investor lebih mempertimbangkan keputusan investasinya. Rasio leverage yang tinggi dianggap sebagai suatu risiko yang dihindari oleh investor (Rusliati dan Prasetyo, 2011). Penggunaan leverage harus diimbangi dengan profit yang tinggi untuk menghasilkan harga saham yang tinggi juga. Semakin tinggi profit maka para investor akan semakin berminat untuk berinvestasi pada suatu saham. Profit yang tinggi juga menandakan perusahaan dapat membayar kewajiban-kewajiban yang dihasilkan dari penggunaan hutang.
Berdasarkan pada pecking order theory, perusahaan lebih mengutamakan sumber dana internal. Jika perusahaan membutuhkan pendanaan eksternal maka perusahaan akan memilih sumber pendanaan dari hutang karena lebih aman dari ekuitas (Amirya dan Atmini, 2008). Pecking order theory digunakan sebagai dasar perusahaan untuk dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui harga saham dan tingkat profit.
Beberapa penelitian membahas hubungan antara leverage dan harga saham. Rusliati dan Prasetyo (2011) melakukan penelitian dengan menguji pengaruh financial leverage terhadap harga saham. Hasil analisis menunjukkan bahwa financial leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Wilianto (2012), Luhukay, dkk (2016), dan Ariyanti, dkk (2016) juga melakukan
3
analisis hubungan antara leverage dan harga saham. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham.
Berbeda dengan penelitian Mahmud (2014) yang menyatakan bahwa
leverage berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini
menggunakan saham defensif sebagai sampel. Saham defensif merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh gejolak ekonomi yang terjadi. Penelitian lainnya yaitu Kusumawardani (2010), melakukan penelitian dengan menguji pengaruh
debt to equity ratio (DER) terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan
DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Saat ini Corporate Social Responsibility merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan untuk menjaga keseimbangan alam. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 menyatakan Corporate Social
Responsibility saat ini tidak lagi hal yang dilakukan secara sukarela tetapi
merupakan suatu hal yang patut dipertanggungjawabkan dari dampak yang perusahaan lakukan. Corporate Social Responsibility menggambarkan tanggung jawab perusahaan untuk memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat dari aktivitas operasional.
Kewajiban suatu perusahaan tidak hanya mencari profit tetapi juga harus mensejahterakan orang secara sosial dan menjamin keberlanjutan kehidupan di lingkungan. Menurut Tandanu dan Wibowo (2008), pelaksanaan Corporate Social
Responsibility dapat memberi manfaat positif bagi perusahaan, diantaranya:
1) Reputasi baik, dapat menambah nilai perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan profit.
4
2) Dukungan dari masyarakat sekitar terhadap keberadaan perusahaan jika mereka memperoleh keuntungan dari pelaksanaannya.
3) Dapat mencegah sanksi dari aturan pemerintah untuk menambahkan biaya-biaya lain bagi perusahaan.
Corporate Social Responsibility suatu perusahaan dapat terjadi antara
sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk didalamnya adalah pelanggan atau konsumen, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor (Kiran et al., 2015). Kondisi yang menggambarkan hubungan perusahaan dengan semua stakeholder menyebabkan
Corporate Social Responsibility tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang
berpijak pada single bottom line.
Gambaran untuk single bottom line yakni nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. Bagian dari triple bottom lines yaitu keuangan, sosial, dan lingkungan. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Babalola (2012) menyatakan bahwa teori Corporate Social Responsibility juga diartikan sebagai konsep triple bottom
line yaitu people, planet, dan profit.
Corporate Social Responsibility memiliki hubungan erat dengan
pembangunan berkelanjutan. Saat ini pelaksanaan program Corporate Social
Responsibility dilakukan oleh berbagai perusahaan domestik dengan sangat baik
secara nasional. Pelaksanaan program Corporate Social Responsibility terjadi dikarenakan perusahaan tidak hanya memperhatikan profit melainkan citra
5
perusahaan dimata berbagai stakeholder (Carrol dan Shabana, 2010). Pengungkapan Corporate Social Responsibility dianggap memiliki signal positif bagi perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham. Berdasarkan pada impression management theory yaitu Corporate
Social Responsibility merupakan strategi perusahaan yang digunakan untuk
meningkatkan reputasi dan citra perusahaan.
Penelitian terdahulu menyatakan hubungan antara Corporate Social
Responsibility dan harga saham. Beberapa penelitian menjelaskan pengaruh yang
signifikan dan tidak signifikan antara keduanya. Hasil penelitian Hidayansyah, dkk (2015) menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian Putri (2013) menunjukkan hasil bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian Putri (2013) diperkuat dengan pernyataan bahwa harga saham dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan, salah satunya pengungkapan Corporate Social Responsibility.
Penelitian Anwar dkk. (2010) juga menunjukkan Corporate Social
Responsibility memberi pengaruh signifikan terhadap hubungan antara kinerja
keuangan perusahaan dan harga saham di pasar modal. Penelitian Pratomo (2010) memiliki hasil yang cukup berbeda, secara simultan pengungkapan informasi
Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hasil penelitian Pratomo (2010) secara parsial menunjukkan bahwa pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Pengaruh positif Corporate Social
6
Responsibility terhadap harga saham dapat disebabkan karena para investor mulai
mempertimbangkan aspek-aspek sosial dalam proses investasi Hamdani (2014). Profitabilitas dapat menggambarkan suatu pengembalian dari investasi keuangan. Jika ditinjau dari segi pertumbuhan, semakin baik pertumbuhan profitabilitas maka prospek kedepan perusahaan akan dinilai semakin baik. Boaventura et al. (2012) menyatakan bahwa suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai profit yang maksimum. Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan profitabilitasnya, maka profit yang optimal dapat meningkatkan minat para investor untuk berinvestasi.
Pentingnya profit untuk meningkatkan minat para investor untuk berinvestasi menggambarkan pentingnya tingkat profitabilitas pada suatu perusahaan sehingga dapat ditetapkan sebagai variabel moderasi. Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility tidak dapat dilakukan jika suatu perusahaan tidak
mendapatkan profit yang seimbang. Padahal dengan melakukan Corporate Social
Responsibility suatu perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan yang
tercermin melalui harga saham. Alasannya Corporate Social Responsibility dianggap mampu meningkatkan citra perusahaan.
Perusahaan yang memiliki citra baik, tentu nilai perusahaan yang tercermin melalui harga saham akan ikut meningkat. Pelaksanaan kebijakan hutang tanpa diimbangi dengan profit yang tinggi dapat memunculkan risiko dipihak para investor. Risiko kebijakan hutang tentunya dapat mempengaruhi harga saham, sehingga diperlukan profit yang seimbang untuk bisa melakukan
7
kebijakan kebijakan hutang. Tindakan positif juga diperlukan agar perusahaan dapat meningkatkan dan mempertahankan tingkat profitabilitasnya.
Profitabilitas sebagai pemoderasi memiliki hubungan terhadap harga saham, Corporate Social Responsibility, dan leverage. Beberapa penelitian membahas hubungan antara profitabilitas terhadap harga saham. Polli, dkk (2014) melakukan pengujian dengan menggunakan variabel ROE terhadap harga saham. Hasil penelitian menyatakan bahwa ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengaruh signifikan menandakan peningkatan laba pada perusahaan dapat mempengaruhi harga saham perusahaan Sondakh, dkk (2015). Manoppo (2015) dan Rinati (2009) juga melakukan penelitian dengan menguji pengaruh rasio ROE dengan harga saham. Hasil penelitiannya menunjukkan pengaruh positif signifikan.
Hubungan antara Corporate Social Responsibility terhadap profitabilitas juga dibahas melalui beberapa hasil penelitian. Iqbal et al. (2012) menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Lech (2013), Rosiliana dkk. (2014), dan Yaparto dkk. (2013) juga menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Kinerja keuangan yang dianalisis yaitu ROA (Return
On Asset) dan ROE (Return On Equity) dan EPS (Earning Per Share).
Hasil penelitian Kanwal et al. (2013) menyatakan Corporate Social
Responsibility memiliki hubungan signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Ketika perusahaan melakukan tanggung jawabnya melalui program
8
pemasok, maupun investor. Penelitian Lee dan Park (2010) dan Peloza (2009) juga menyatakan bahwa terjadi pengaruh positif antara kinerja keuangan dengan pelaksanaan Corporate Social Responsibility baik secara sosial dan lingkungan.
Penelitian Edmawati (2012) dan Handriyani (2013) menyatakan bahwa profitabilitas sebagai variabel moderasi berpengaruh negatif terhadap hubungan
Corporate Social Responsibility dengan nilai perusahaan. Anggraini (2006)
menyatakan semakin tinggi profit yang diperoleh perusahaan maka akan semakin besar pengungkapan informasi sosial oleh perusahaan. Penelitian menyatakan bahwa profitabilitas dapat memperkuat pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan. Salah satu indikator penting dalam nilai perusahaan adalah ditentukan melalui harga saham.
Beberapa penelitian juga membahas hubungan antara leverage terhadap profitabilitas. Amirya dan Atmini (2008) dengan perspektif pecking order theory menunjukkan adanya hubungan negatif antara profitabilitas dan tingkat hutang. Hasil yang sama juga terjadi pada penelitian Tahalele dan Mekel (2014), karena rasio leverage tidak memiliki efek yang cukup kuat untuk mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan. Putriana (2016) melakukan penelitian dengan menguji pengaruh profitabilitas (ROE) dalam memoderasi hubungan leverage (DER) terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas (ROE) mampu memoderasi hubungan DER terhadap harga saham.
Berdasarkan pada hasil penelitian-penelitian yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan data-data dari laporan keuangan dan laporan tahunan pada perusahaan-perusahaan manufaktur di
9
Bursa Efek Indonesia. Pada umumnya perusahaan manufaktur lebih mudah terpengaruh oleh kondisi ekonomi dan memiliki tingkat sensitifitas yang lebih tinggi terhadap setiap kejadian. Kondisi perusahaan manufaktur berlaku jika ditinjau dari segi internal dan eksternal perusahaan. Perusahaan manufaktur juga sering dikaitkan dengan masyarakat dan lingkungan karena tingkat konsumsi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sektor lainnya.
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis pada keempat variabel yang digunakan. Harga saham akan ditetapkan melalui closing price yang dirata-ratakan dalam satu tahun. Penggunaan closing price atau harga penutupan dipilih karena closing price merupakan harga yang diminta penjual dan pembeli saat akhir hari dibuka. Pengungkapan Corporate Social Responsibility dihitung menggunakan metode Corporate Social Disclosure Index (CSDI). Metode
Corporate Social Disclosure Index (CSDI) menggunakan 79 indikator yang terdiri
dari 3 fokus pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial. Variabel
leverage akan dihitung dengan menggunakan perhitungan rasio Debt to Equity Ratio (DER). Perhitungan rasio Debt to Equity Ratio (DER) dilakukan karena
DER menunjukkan setiap modal sendiri yang digunakan sebagai jaminan hutang. Penggunaan variabel moderasi yaitu profitabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedudukannya dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel dependen dan independen. Semakin besar profit yang dihasilkan perusahaan maka semakin besar dana yang dapat digunakan untuk penerapan Corporate Social Responsibility. Perusahaan akan menggunakan sebagian keuntungannya untuk pelaksanaan aksi sosial seperti halnya penerapan
10
Corporate Social Responsibility. Semakin baik citra yang dihasilkan melalui
penerapan Corporate Social Responsibility maka semakin baik pengaruh yang diberikan terhadap harga saham.
Fenomena yang terjadi antara leverage dan harga saham yaitu semakin tinggi penggunaan leverage yang diimbangi dengan profit yang tinggi, maka cenderung dapat meningkatkan harga saham. Berkaitan dengan ekuitas yang dimiliki perusahaan maka perhitungan variabel profitabilitas akan diukur dengan menggunakan rasio Return On Equity (ROE). Perhitungan rasio Return On Equity (ROE) dilakukan karena ROE merupakan rasio modal yang dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan modal yang dimiliki oleh perusahaan akan dihasilkan laba setelah pajak. Semakin tinggi rasio ROE maka semakin tinggi keuntungan perusahaan (Agustina, 2013).
Pada penelitian ini diharapkan pelaksanaan Corporate Social Responsibility dan leverage dapat meningkatkan harga saham dengan
profitabilitas sebagai pemoderasi. Meningkatnya harga saham diharapkan dapat menjaga eksistensi perusahaan di lingkungan internal maupun eksternal. Jika harga saham meningkat maka minat investor terhadap saham juga akan meningkat. Suatu perusahaan juga dapat mempertimbangkan strategi pengungkapan Corporate Social Responsibility serta aspek lainnya yakni leverage dan profitabilitas dalam kebijakan perusahaan.
11
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka masalah yang diteliti pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana signifikansi pengaruh pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap harga saham?
1.2.2 Bagaimana signifikansi pengaruh leverage terhadap harga saham? 1.2.3 Bagaimana signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap harga saham? 1.2.4 Apakah profitabilitas secara signifikan dapat memoderasi pengungkapan
Corporate Social Responsibility terhadap harga saham?
1.2.5 Apakah profitabilitas secara signifikan dapat memoderasi pengungkapan
leverage terhadap harga saham?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah:
1.3.1 Untuk menguji dan menganalisis signifikansi pengaruh pengungkapan
Corporate Social Responsibility terhadap harga saham.
1.3.2 Untuk menguji dan menganalisis signifikansi pengaruh leverage terhadap harga saham.
1.3.3 Untuk menguji dan menganalisis signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap harga saham.
12
1.3.4 Untuk menguji dan menganalisis apakah profitabilitas secara signifikan dapat memoderasi pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap harga saham.
1.3.5 Untuk menguji dan menganalisis apakah profitabilitas secara signifikan dapat memoderasi pengungkapan leverage terhadap harga saham.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis yang diharapkan pada penelitian ini adalah:
a. Dapat menjadi bukti empiris dalam pengaruh Corporate Social
Responsibility dan leverage terhadap harga saham dengan profitabilitas
sebagai pemoderasi. 1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat secara praktis yang diharapkan pada penelitian ini adalah:
a. Sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bagi perusahaan dalam mengaplikasikan pengungkapan Corporate Social Responsibility, leverage, serta dapat membantu dalam meningkatkan
kinerja perusahaan.
b. Dapat sebagai bahan pertimbangan manajemen untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen dimasa yang akan datang.