• Tidak ada hasil yang ditemukan

IF MATERI JARINGAN KOMPUTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IF MATERI JARINGAN KOMPUTER"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

LABORAT ORI U M

J ARI N GAN K OM PU T ER

FASI LK OM -- U N SRI

MODUL PRAKTIKUM

INSTALASI JARINGAN DAN SERVER

DI SU SU N :

Ca ndra Se t ia w a n, ST

T a sm i, S.Si

(2)

1

A. TUJUAN

Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:

1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau crossover.

2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan melakukan pengujian pada jaringan LAN.

3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat implementasi pengkabelan.

Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya).

Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik).

(3)

Bentuk dan fungsi dari jaringan computer menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk2membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun jaringan kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network). Berikut adalah tabel Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa dipergunakan.

1. Tipe dan Jenis Kabel

(4)

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk masingmasing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).

Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps. Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter cukup besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

Thick Coaxial Cable (Kabel Koaksial Gemuk)

Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel koaksial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).

 Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.

 Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).  Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini

repeaters.

 Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).

(5)

 Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

 Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin Coaxial Cable (Kabel Koaksial Kurus)

Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan T- Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

 Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

 Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)  Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu

tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.

 Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).  Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

 Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

(6)

Kabel UTP (Khususnya CAT5 / CAT5e)

Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu

straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

STRAIGHT CABLE

(7)

Karakteristik Straight Cable :

 Menghubungkan PC-Hub/switch  Half duplex

 Panjang maksimal kabel 100 m  Ethernet 10/100/1000Base-T

CROSSOVER CABLE

Karakteristik Crossover Cable :

1. PC-Switch, Switch-Switch, PC-PC 2. Full duplex

(8)

D. PERCOBAAN

1. Siapkan kabel UTP sesuai yang diinginkan misalnya 2 meter

2. Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potonglah bagian luar dari kabel perlahan secara memutar. Dalam proses ini berhati-hatilah karena kesalahan sedikit saja dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang ada dibagian dalam kabel dapat putus, yang berarti kita harus mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya

3. Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni tersebut dengan urutan yang di atas

(9)

5. Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan kabel tersebut pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang cukup kuat, dan tahan beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci pada konektor telah mengunci kabel dengan baik sehingga tidak goyang atau lepas. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi.

(10)

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :

Nim :

Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

(11)

2

A. TUJUAN

Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP.

2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP.

3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.

B. PERALATAN

1. PC dengan sistem operasi Windows XP Atau Windows 7 2. Kabel UTP

3. Switch

C. TEORI

1. Pengalamatan IP (IP Addressing)

Internet (International Network) merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang terdiri atas komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat saling berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID kartu jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol TCP/IP pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP, sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal menggunakan nomor IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada menggunakan nomor ID kartu jaringan.

Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu

(12)

jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:

net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.

host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu jaringan.

Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP 192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :

1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan sisanya adalah host id.

2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.

3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.

4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk mendukung multicast.

5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk tujuan eksperimen.

(13)

Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan Public IP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local Area Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP mengadakan komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu mekanisme yang disebut dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari Private IP pada setiap kelas adalah seperti pada tabel di bawah ini:

(14)

2. Konfigurasi Jaringan

Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu: 1. Konfigurasi Otomatis

2. Konfigurasi Manual

1. Konfigurasi Otomatis

Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan Private IPbAddress secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara mengkonfigurasi TCP/IP secara otomatis pada server, yaitu :

1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties.

2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih

(15)

4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.

2. Konfigurasi Manual

Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau subnet mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP address pada metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual adalah:

1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties 2. Klik ganda pada Internet Protocol (TCP/IP)

(16)

D. PERCOBAAN

Percobaan I

1. Buat Jaringan seperti gambar dibawah ini

2. Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat private dikelas C

3. Masukan IP di computer A dengan (misal IPnya adalah 192.168.1.2/24 dan Komputer B dengan IP 192.168.1.254/24)

 Pilih Control Panel kemudian pilih Network Adapter dan pilih Local Area Connections

 Klik 2 X bagian Local Area Connections kemudian pilih Internet Protocol (TCP/IP) kemudian Propertise

 Isikan Alamat di Komputer A dengan IP 192.168.1.2 dan untuk Komputer B 192.168.1.254 dengan subnetmask 255.255.255.0

4. Pada komputer A klik menu Start kemudian ambil RUN ketikan CMD

(17)

Percobaan 2

1. Hubungkan dua komputer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres 192.168.2.0/24)

2. Masukan IP address di setiap komputer (A,B,C dan D), komputer A 192.168.1.1/24, Komputer B192.168.1.10/24, Komputer C 192.168.1.20/24 dan komputer C 192.168.1.50/24

3. Dari komputer A ping ke komputer B , C dan D, hasil yang di dapat Hasil Ping Ke Komputer B

Hasil Ping Ke Komputer C

(18)

Tugas 1

Host IP Address 172.30.1.33

Network Mask 255.255.0.0

Network Address

Network Broadcast Address Total Number of Host Bits Number of Hosts

IP Computer A IP Computer B

2

Host IP Address 172.30.1.33

Network Mask 255.255.255.0

Network Address

Network Broadcast Address Total Number of Host Bits Number of Hosts

(19)

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :

Nim :

Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

(20)

3

A. TUJUAN

1. Mahasiswa memahami prinsip NAT.

2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat NAT

3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting NAT

B. PERALATAN

1. OS Mikrotik 2. PC Router 3. Switch / HUB 4. Kabel UTP

C. TEORI

PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC router dapat digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), bagi mereka yang tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana disarankan untuk menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama ditujukan bagi mereka yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system yang lebih kompleks, terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.

Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi cukup berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti redhat atau fedora.

(21)

 Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diakses menggunakan perintah iptables.

 Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer di LAN membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu buah / beberapa buah.

 Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux. Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu buah jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses menggunakan router.

 DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.

D. PERCOBAAN

(22)

3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik [admin@Mikrotik] > interface print

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R ether1 ether 0 0 1500

1 R ether2 ether 0 0 1500

Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running)

4. Mengganti nama Intreface

Dalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL pada ether2

[admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK [admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCAL Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

[admin@Mikrotik] > interface print

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R PUBLIK ether 0 0 1500

1 R LOKAL ether 0 0 1500

5. Mengganti Nama Mikrotik

[admin@Mikrotik] > system identity set name=router_fasilkom [admin@ router_fasilkom]>

6. Setting IP Address

Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang interface LOKAL

[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=202.146.180.228/29 interface=PUBLIK comment="IP ke Internet"

[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL comment="IP ke LAN"

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

[admin@ router_fasilkom]>ip address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 ;;; IP Address ke Internet

192.168.3.2/24 192.168.3.0 192.168.3.255 PUBLIK 1 ;;; IP Address ke LAN

172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

(23)

Pada kasus ini kita menggunakan default gateway, dimana pada percobaan ini gateway nya adalah

202.146.180.225

[admin@ router_fasilkom]>ip router add gateway=202.146.180.225 [admin@ router_fasilkom]>ip route print

Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

8. Setting Name Server

Pada percobaan ini IP DNS yang kita dapat adalah IP Address Primary= 202.146.180.4 dan IP Address

Secondary= 202.146.178.4

[admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.180.4 allow-remoterequests=yes

[admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=202.146.178.4 allow-remoterequests=yes

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

9. Tes ping ke Gateway ini bertujuan memastikan konfigurasi kita sudah benar [admin@ router_fasilkom]> ping 202.146.180.225

202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms

Untuk menghentikan proses ping tekan tombol CTRL + C

4. Tes Ping ke sebuah Web Site (untuk memastikan DNS kita sudah benar ata salah)

[admin@ router_fasilkom]> ping www.google.com 216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=248 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=289 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=258 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=321 ms

4 packets transmitted, 4 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 248/279.0/321 ms

5. NAT (Network Address Transalation)

(24)

[admin@ router_fasilkom]> ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=PUBLIK (interface yang terhubung ke internet) action=masquerade Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- --- 6. Setting Komputer Client

Setting ip client satu kelas dengan router IP Address : 172.16.0.2

Subnet Mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 172.16.0.1 Preferred DNS Servers 172.16.0.1 Klik OK

Selanjut dari sisi client kita coba untuk browsing ke sebuah web site Tulis dan jelaskan perintah diatas?

(25)

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama

:

Nim

:

(26)

4

A. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat memahami manfaat / kegunaan dari DHCP Server. 2. Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis

dibandingkan dengan penggunaan IP statis.

3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi DHCP server pada sistem operasi Linux, serta konfigurasi DHCP client pada Linux dan Windows.

B. PERALATAN

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client

(27)

tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Cara Kerja DHCP :

DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :

 IP Least Request Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).

 IP Least Offer DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.

 IP Lease Selection Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server

 IP Lease Acknowledge DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.

D. PERCOBAAN

1. Setting DHCP Server

(28)

[admin@ router_fasilkom]> ip pool add name=dhcp-pool range=172.16.0.2-172.16.0.10

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Setting DHCP Network dan Gateway yang akan didistribusikan ke client

[admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24 gateway=172.16.0.1 dns-server=172.16.0.1 enable=yes

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Setting DHCP SERVER

[admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server add interface=LOKAL address-pool=dhcp-pool

Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya [admin@ router_fasilkom]> /ip dhcp-server enable 0

Konfigurasi DHCP client

Setting DHCP client pada Windows : Pilih

1. control panel,

2. Network Connection, 3. Local Area Connection, 4. Properties,

5. Internet Protocol (TCP/IP), 6. Properties

(29)

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama

:

Nim

:

(30)

5

A. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat Hotspot buat mobile user dalam mengakses Intranet dan Internet pada scope local

B. PERALATAN

1. Cabel UTP Cat 5 2. Komputer

3. Switch/Hub 4. Access Point 5. Mikrotik

C. TEORI

Hotspot adalah layanan WIFI yang memungkinkan user bergerak/mobile dalam mengakses layanan yang ada pada jaringan baik itu Intranet maupun internet, baik itu menggunakan notebook dengan fasilitas WIFI maupun device lain seperti PDA, Communicator dan lain-lain

(31)

D. PERCOBAAN

1. Setting IP computer kita satu network dengan ip di mikrotik (IP mikrotik 172.16.0.1/24 dan ip di computer 172.16.0.2/24)

2. Login Ke mikrotik dengan menggunakan winbox (download winbox di mikrotik.co.id)

 Connect To : 172.16.0.1 (ip mikrotik) atau cukup kita klik tombol tanda kemudian kita connect berdasarkan ip or mac address  Login : masuk user name kita (misalnya admin)

 Password : masukkan password dari user  Terakhir klik menu connect

(32)

4. Pada bagian kotak dialog New Radius Server,

 Klik bagian hotspot dengan memberi tanda √,  Kemudian pada Address isikan 127.0.0.1

 setelah itu pada secret isikan password server radius yang diinginkan misalnya tasmi_ganteng

5. Pada winbox klik menu IP kemudian klik HOTSPOT,  Klik bagian Tab Server

 Klik SETUP

 kemudian pada kolom hostpot setup pilih interface yang akan dijadikan HOTSPOT (pada modul ini interface diberi nama HOTSPOT)

 Klik tombol NEXT

(33)

7. Menentukan range IP dijadikan HOTSPOT untuk client (sudah setting di bagian address pool di prktikum 3) maka langsung saja Klik tombol NEXT

8. Di bagian select hotspot SSL certifate pilih NONE kemudian Klik tombol next 9. Di menu select SMTP server kita klik tombol NEXT

10. Setting DNS untuk hotspot (akan muncul otomatis karena sudah kita setting diawal ) Klik tombol NEXT

(34)

12. Setting user untuk login hotspot (defaultnya adalah admin dan masukan passwordnya terserah anda misalnya 123) Klik tombol NEXT

13. Finish

14. Pada winbox klik menu IP ----HOTSPOT,  Kilk Tab USER,

 Klik tombol PLUS warna merah

 Masukan user dibagian USERNAME dan password dikolom PASSWORD

 Kemudian klik tombol OK

(untuk membatasi user dan memasukan MAC address user cukup anda klik dikolom profil dan kolom MAC untuk memasukkan MAC

Percobaan Setting Radio Wireless

1. Buka program browser yang ada pada computer anda, misalnya opera, mozilla firefox, ataupun internet explorer.

2. .Tuliskan alamat http://192.168.1.245

(35)

4. Menu Setup

 Device name diisi dengan nama wirelessPrak  Configurasi type

 Pilih static IP

 Masukkan alamat IP yang akan diikuti (192.168.1.200)

 Masukkan subnetmask dan gateway (255.255.255.0 dan 192.168.1.1)

 Kemudian click save – setting  Pada AP mado pilih “ access point “ 5. Menu ‘wireless’:

 Pada menu made = pilih mixed

 Pada menu network name ( SSID ) = “Wireless_Praktikum”  Pada menu channel = pilih channel yang free

 Lihat pada menu status untuk melihat konfigurasinya 6. Menu Administrator

 Dibagian Manajemen masukan password untuk radio 7. Kemudian lepaskan kabel UTP dari PC ke linksys

8. Hubungkan dengan dengan Kabel UTP dari Server ke Linksys

(36)

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama

:

Nim

:

(37)

6

A. TUJUAN

1. Mahasiswa memahami prinsip DNS.

2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat DNS.

3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting DNS.

B. PERALATAN

1. Kabel UTP Category 5 2. PC Server

3. PC Client 4. Switch

C. TEORI

Konsep & Cara Kerja DNS

Suatu host pada jaringan Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) harus memiliki alamat IP agar dapat diakses. Alamat IP yang digunakan sekarang (IP versi 4) dibentuk dalam format angka long integer 32-bit yang dikelompokkan menjadi empat kelompok (untuk setiap kelompoknya masing-masing terdiri dari 8 bit). Bila dalam suatu jaringan TCP/IP memiliki banyak sekali host, maka tidak mudah bagi manusia untuk mengingat alamat-alamat IP yang ada (tentu saja bagi komputer hal ini bukan menjadi masalah). Karena itulah alamat-alamat IP tersebut perlu dipetakan menjadi nama yang dapat diingat manusia secara mudah dengan menggunakan DNS. Misalnya seperti IP Address 222.124.194.11 yang dipetakan menjadi www. unsri.ac.id sehingga lebih mudah diingat.

(38)

berperan penting. Setiap kali kita meggunakan internet dalam kegiatan kita sehari-hari, maka setiap kali itu pula secara tidak langsung kita menggunakan DNS (Domain Name System). Pengunaan DNS didalam internet tersebut meliputi aplikasi email (electronic-mail), browsing, ssh/telnet, ftp, maupun aplikasi yang lain yang ada kaitannya dengan internet. Oleh karena itu Pengetahuan dan pengertian tentang DNS merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh operator maupun pengguna internet.

Domain Name System

Beberapa pengertian mengenai Domain name system adalah sebagai berikut:

 Merupakan sistem database yang terdistribusi yang digunakan untuk pencarian nama komputer di jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS mempunyai kelebihan ukuran database yang tidak terbatas dan juga mempunyai performa yang baik.

 Merupakan aplikasi pelayanan di internet untuk menterjemahkan domain name ke alamat IP dan juga sebaliknya.

 Komputer yang terhubung dan memiliki tanggung jawab memberikan informasi zona nama domain anda, merubah nama domain menjadi alamat IP dan juga memiliki tanggung jawab terhadap distribusi email di mail server yang menyangkut dengan nama domain.

 Aplikasi yang membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail.

DNS dapat dianalogikan sebagai pemakaian buku telefon dimana orang yang ingin kita hubungi, berdasarkan nama untuk menghubunginya dan menekan nomor telefon berdasarkan nomor dari buku telefon tersebut. Hal ini terjadi karena komputer bekerja berdasarkan angka, dan manusia lebih cenderung bekerja berdasarkan nama.

(39)

host di daerah lainnya. Name server akan menyediakan informasi bagi client yang membutuhkan, yang disebut resolvers.

Fungsi utama dari sebuah sistem DNS adalah:

1. menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna internet.

2. memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet.

DNS memiliki keunggulan seperti:

1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).

2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah tapi host name tidak berubah. Contoh:

 www.unsri.ac.id mempunyai IP 222.124.194.11, kemudian terjadi perubahan menjadi 222.124.194.25, maka disisi client seolah-olah tidak pernah ada kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP.

 Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

Konsep dan hirarki DNS

DNS adalah suatu bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara lokal terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan (internet) dengan menggunakan skema client-server. Suatu program yang dinamakan name server, mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi client-client yang berhubungan ataupun menggunakannya.

(40)

diibaratkan dengan relative pathname pada sistem file UNIX,seperti direktori bin, usr, var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS dinotasikan dengan “.” atau “/” pada sistem file UNIX.

Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file UNIX merupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file UNIX. Pada bagian subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi yang berbeda dengan domain utamanya.

Struktur Database DNS

Struktur DNS

Domain Name Space merupakan hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama. Domain ditentukan berdasarkan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut level yang terdiri dari :

Root-Level Domains : merupakan level paling atas di hirarki yang di ekspresikan berdasarkan periode dan dilambangkan oleh “.”.

Top-Level Domains : berisi second-level domains dan hosts yaitu :  com : organisasi komersial, seperti IBM (ibm.com).

 edu : institusi pendidikan, seperti U.C. Berkeley (berkeley.edu).  org : organisasi non profit, Electronic Frontier Foundation (eff.org).  net : organisasi networking, NSFNET (nsf.net).

 gov : organisasi pemerintah non militer, NASA (nasa.gov).  mil : organisasi pemerintah militer, ARMY (army.mil).  xx : kode negara (id:Indonesia,au:Australia)

(41)

Third-Level Domains : berisi domain lain yang merupakan subdomain dari second level domain diatasnya. Contoh, ilkom.unsri.ac.id. Subdomain ilkom.unsri.ac.id juga mempunyai host www.ilkom.unsri.ac.id.

Host Name : domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contohnya, jika terdapat www. unsri.ac.id, www adalah hostname dan unsri.ac.id adalah domain name.

(42)

DNS Zone

Terdapat dua bentuk Pemetaan DNS Zone, yaitu:

 Forward Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari nama menuju IP address

 Reverse Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari IP address menuju nama

Forward Lookup Zone

Arpa com Edu net gov id

.

In-addr

Arpa

Arpa

ac

unsri

ilkom

ROOT

TOP LEVEL DOMAIN

SECOND LEVEL DOMAIN

(43)

Cara kerja DNS tersebut dengan Forward Lookup Zone dapat kita lihat pada contoh berikut :

Misal kita browsing di warnet, dan akan menghubungi www. unsri.ac.id .

1. PC kita mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP)untuk menanyakan IP Address www.unsri.ac.id .

2. Server DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya .

3. Jika data itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server tersebut akan memberikan alamat IP tersebut ke Browser. Jika tidak, maka server tersebut mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS server “.”) untuk mengetahui alamat IP dari name server yang mengelola Top Level Domain .id.

4. Pada name server yang mengelola Top Level Domain .id, maka server akan menanyakan IP dari name server pengelola domain ac.id.

5. Kemudian server akan mengontak name server pengelola domain ac.id, disini server akan menanyakan alamat IP dari second level Domain unsri.ac.id.

6. Setelah mendapatkan IP dari name server pengelola second level Domain

unsri.ac.id, Pada name server yang mengelola unsri.ac.id, maka DNS server kita akan menanyakan alamat FQDN dari www.unsri.ac.id.

7. Setelah mendapatkan IP dari www.unsri.ac.id, maka server akan memberikan alamat IP tersebut ke PC yang me-request tadi, dan membuat cache terhadap alamat yang telah dicari. Sehingga jika ada permintaan lagi untuk mengakses

www.unsri.ac.id, maka DNS Server akan memberikan alamat yang telah disimpan didalam cache tanpa harus menghubungi server diatasnya. Jadi permintaan terhadap server diatasnya hanya jika alamat yang akan diakses belum terdapat pada cache.

8. Setelah PC mendapatkan alamat IP dari www.unsri.ac.id barulah PC tadi bisa mengakses www.unsri.ac.id

Reverse Domain Server

(44)

(authorization check). Jika menggunakan host table (/etc/hosts) maka pemetaan hostname ke IP address merupakan pemetaan satu ke satu. Resolver akan mencari hostname pada host tabel secara sekuensial. Dengan menggunakan DNS proses pencarian IP address dari suatu hostname dapat dengan mudah dilakukan. Tapi proses pencarian hostname dari suatu host dengan IP address tertentu memerlukan proses pencarian yang cukup lama karena harus dilacak ke seluruh domain name server. Solusi yang digunakan adalah dengan membuat suatu domain dengan menggunakan IP address sebagai domain. Pada jaringan TCP/IP top level domain yang menggunakan IP address sebagai domain diberi nama in-addr. arpa. Pemberian nama sub domain dibawah top level domain ini mengikuti aturan sebagai berikut:

1. Sub domain dibentuk dengan menuliskan sub domain dalam format representasi IP address dalam bentuk dot-octet.

2. Pembentukan sub domain di bawah top level domain dimulai dari oktet pertama dari IP address (IP address terdiri dari 32 bit=4 oktet) dan sub domain selanjutnya dibentuk dari oktet ketiga dan demikian seterusnya.

Contoh :

Sebuah network dengan IP address 222.124.194.XX (Network Klas C, XX = variable 0 s.d. 255) dikoordininasikan oleh DNS server ns1.unsri.ac.id. Agar DNS ini dapat merupakan server untuk reverse domain pada IP address di atas maka reverse domain yang harus dibuat adalah 194.124.222.in-addr.arpa

Keterangan :

- Network dengan IP address 222.124.194.XX bila direpresentasikan dalam bentuk dot-octet adalah 222.124.194.

- Oktet pertama dari IP address network di atas adalah 222, oktet kedua 124, dan octet ketiga 194 maka sub domain di bawah top level domain

in-addr.arpa adalah 222.in-addr.arpa. Subdomain berikutnya adalah oktet kedua yaitu 124, maka dibawah sub-domain 222.in-addr.arpa

terdapat lagi sub domain 124.222.in-addr.arpa. Kemudian subdomain berikutnya adalah octet ketiga yaitu 180, maka dibawah subdomain

124.222.in-addr.arpa terdapat subdomain 194.124.222.in-addr.arpa

(45)

arpa

In-addr

1 222 255

1

124

194 1

255

255

1 255

D. PERCOBAAN

INSTALASI DAN KONFIGURASI

Sebelum mulai mencoba mempraktikan DNS Server sebaiknya cek terlebih dahulu apakah computer anda sudah terdapat program BIND. Ini merupakan paket utama untuk menjadikan computer anda sebuah DNS Server. Pada distro Kinux Redhat, anda bisa melakukan pengecekan apakah paket BIND sudah terinstalasi dengan mengetikan perintah berikut :

(46)

1. Konfigurasi /etc/hosts

# cd /etc # vi hosts

#vi /etc/hosts

lalu ketikan sintak dibawah ini

# Do not remove the following line, or various programs # that require network functionality will fail.

192.168.0.1 ns1.unsri.ac.id ns1

127.0.0.1 localhost.localdomain localhost ::1 localhost6.localdomain6 localhost6

Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wq tekan enter

2. Konfigurasi /etc/resolv.conf atau DNS Client

#cd /etc

# vi resolv.conf

lalu ketikan file dibawah ini

; generated by /sbin/dhclient-script search unsri.ac.id

nameserver 192.168.0.1 nameserver 127.0.0.1

Simpan file tersebut dengan tekan tombol ESC lalu Shift +: ketikan wq tekan enter

3. Konfigurasi /etc/named.conf atau Name Server

# cd /etc/ # vi named.conf

lalu ketikan file dibawah ini di dalam named.conf zone "unsri.ac.id" IN {

type master;

file "/var/named/unsri.ac.id.host"; };

zone ”0.168.192.in-addr.arpa” IN { type master;

(47)

};

Simpan file tersebut dengan shift + : lalu tekan tombol wq dan enter

4. Konfigurasi /var/named/chroot/var/named

# cd /var/named/chroot/var/named # vi unsri.ac.id.host

Lalu ketikan file dibawah ini

$ttl 38400

unsri.ac.id. IN SOA ns1.unsri.ac.id. admin.unsri.ac.id. ( 1225384180

10800 3600 604800 38400 )

unsri.ac.id. IN NS ns1.unsri.ac.id.

ns1.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1

www.unsri.ac.id. IN A 192.168.0.1

# cd /var/named/chroot/var/named # vi 192.168.0.rev

Lalu ketikan file dibawah ini $ttl 38400

0.168.192.in-addr.arpa. IN SOA ns1.unsri.ac.id. root.unsri.ac.id. (

0.168.192.in-addr.arpa. IN NS ns1.unsri.ac.id.

1.0.168.192.in-addr.arpa . IN PTR ns1.unsri.ac.id. Lalu simpan file tersebut

5. Setting IP

o cd /etc/sysconfig/network-scripts/

(48)

 PEERDNS= yes  IPV6INIT=no

o Simpan file yang telah di edit dengan SHIFT + : wq

6. Menjalankan DNS

a. Aktifkan eth0 dengan cara sbb # service network restart

b. Jalankan service “named” dengan cara sbb #service named restart

c. Lalu gunakan perintah “dig”, perintah ini digunakan untuk mendapatkan section dari authority, commandnya : sbb

dig www.unsri.ac.id

d. Kemudian gunakan perintah “nslookup”, digunakan untuk melihat “resolv” dan “reverse”

- nslookup

>www.ilkom.unsri.ac.id >192.168.0.1

(49)

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :

Nama

:

Nim

:

(50)

7

A. TUJUAN:

1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep web server di linux 2. Mahasiswa memahami cara instalasi web server di Linux

3. Mahasiswa mampu melakukan troubleshooting web server di Linux

B. PERALATAN

menggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Anda mempunyai banyak pilihan di dunia open source, tergantung pada keperluan Anda. Salah satu web server yang sangat terkenal dan menjadi standar de facto setiap distribusi Linux, yaitu Apache.Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan kode sumber dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web server NCSA. Sesuai namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing Applications. Tidak seperti poryek leluhurnya yang dibiayai oleh pemerintah Amerika, web server Apache dikembangkan oleh sekelompok programer yang bekerja tanpa dibayar oleh siapapun. Mereka mengerjakan proyek ini dengan berbagai macam alasan, akan tetapi alasan yang paling mendasar adalah mereka senang jika perangkat lunak mereka digunakan oleh banyak orang.

Apache adalah web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah

(51)

pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya. Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh Netcraft, bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server yang berjalan di Internet. Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung, masih belum bias mengalahkan jumlah Apache. Saat ini ada dua versi Apache yang bisa dipakai untuk server produksi, yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3. Anda bisa menggunakan salah satu dari keduanya. Tapi sangat dianjurkan Anda memakai versi 2.0.

Fitur Apache

Mengapa kita harus memilih Apache? Tentu itu pertanyaan yang terfi kir dalam benak Anda. Ya, tentu saja kita harus mempunyai alasan untuk segala hal, termasuk memilih Apache sebagai web server pilihan. Mungkin daftar berikut bisa menjadi jawabannya.

1. Arsitektur modular.

2. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows NT/2000/XP dan berbagai varian Unix.

3. Mendukung IP versi 6 (Ipv6).

4. Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side Include). 5. Mendukung otentifi kasi dan kontrol akses.

6. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi. 7. Konfi gurasi yang mudah dipahami.

8. Mendukung Virtual Host.

9. Pesan kesalahan multi bahasa dan bias dimodifikasi.

D. PERCOBAAN

1. Instal OS Linux beserta Paket untuk web server dan database 2. Mengecek paket instalasi apache

#which httpd /usr/sbin/httpd

3. Pertama –tama kita harus membuat kontens PHP or HTML yang sederhana, buat satu folder di directory /var/www/

# mkdir -p /var/www/fasilkom (ini membuat folder fasilkom di www) Masuk kedalam directory jarkom

(52)

#vi index.php <?php

echo ”ini adalah web server Fasilkom ”; ?>

Simpan file diatas

4. Menjalankan Web Server #service httpd restart

(53)

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

Kesimpulan Percobaan :

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama

:

Nim

:

(54)

8

A. TUJUAN

1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO

2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan 3. Troubleshoot routing di jaringan

B. PERALATAN

1. Kabel Rolever 2. Pc

3. Router Cisco

C. TEORI

Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-komponen dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU, memori, sistem bus, dan banyak interface input/output. Router didisain untuk melakukan tugas khusus yang tidak dimiliki oleh PC desktop. Contoh, router menghubungkan dan mengijinkan komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui koneksi jaringan.

Sama dengan PC, router membutuhkan operating sistem untuk menjalankan fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan file-file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan parameter yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router menggunakan protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.

Komponen utama dari router adalah random-access memory (RAM), nonvolatile random-access memory (NVRAM), flash memory, read-only memory (ROM) dan interface-interface.

KONFIGURASI ROUTER

(55)

RAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:  Menyimpan tabel routing

 Menangani cache ARP

 Menangani cache fast-switching

 Menangani packet buffering dan share RAM  Menangani antrian paket

 Menyediakan temporary memory untuk file konfigurasi pada saat router bekerja  Data akan hilang pada saat router dimatikan atau restart

NVRAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:  Menyediakan storage untuk file startup configuration  Data masih ada walaupun router dimatikan atau restart

Flash memory mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:  Menangani IOS image

 Memberi akses software untuk melakukan update tanpa harus melepas chip pada prosesornya

 Data masih ada ketika router dimatikan atau restart  Dapat menyimpan beberapa versi software IOS

 Merupakan tipe dari Electrically Erasable Programmable Read-only Memory (EEPROM)

ROM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

 Menangani perintah-perintah untuk keperluan diagnosa power-on selt test (POST)

 Menyimpan program bootstap dan dasar operating system

 Membutuhkan melepas chip pada motherboard pada saat melaukan upgrade software

Interface mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

(56)

Router

Komponen utama dari router adalah sebagai berikut:

CPU – Central Processing Unit bertugas menjalankan perintah-perintah dalam operating system. Beberapa fungsi yang dilaukan oleh CPU seperti: inisialisasi sistem, routing, dan kontrol interface jaringan. CPU router merupakan sebuah microprocessor.

RAM – RAM digunakan untuk informasi table routing, cache fast switching, konfigurasi yang sedang jalan, dan mengatur antrian paket. Pada kebanyakan router RAM meyediakan space memori untuk menjalankan fungsi router. Secara logik RAM dibagi menjadi memori prosesor utama dan memori share input/output (I/O). Memori share I/O merupakan share diantara interface-interface router untuk penyimpanan paket sementara. Isi dari RAM akan hilang kalau router dimatikan atau di-restart. RAM biasanya bertipe dynamic random-access memori (DRAM) dan dapat di-upgrade dengan menambahkan suatu module memori yan disebut dengan dual in-line memory module (DIMM).

Flash – flash memori digunakan untuk menyimpan image dari IOS. Router normalnya membutuhkan IOS default dari flash. Image dapat di-upgrade dengan cara men-download image baru ke dalam flash. IOS bisa jadi ter-kompresi maupun tidak. Pada kebanyakan router untuk meng-copy IOS ditansfer ke RAM selama proses booting. Pada router yang lain IOS mungkin dapat dijalankan langsing dari flash. Flash terpasang secara single si slot SIMM atau berupa card PCMCIA yang dapat ditambahkan atau dilepas pada saat upgrade flash.

(57)

dipakai untuk sebagai flash untuk melaukan booting. Isi dari NVRAM tidak akan hilang meskipung router dimatikan atau di-restart.

Bus – Sebagian besar router terdiri atas bus sistem dan bus CPU. bus sistem digunakan untuk komunikasi antar CPU dan interface atau slot tambahan. Bus ini mentransfer paket dari dan ke interface.

Bus CPU digunakan untuk akses komponen dari media penyimpan di router. Bus ini mentransfer perintah dan data ke atau dari alamat memory yang digunakan.

ROM – ROM digunakan secara permanen untuk menyimpan kode-kode startup diagnostic, yang dikenal dengan nama ROM monitor. Tugas utama ROM adalah untuk dignosa hardware selama router booting dan loading IOS dari flash ke RAM. Beberapa router, ROM juga bisa digunakan sebagai sumber booting alternatif. Dan dapat di-upgrade dengan cara melepas chip pada socketnya.

Interface – Interface dari router digunakan untuk menyambungkan koneksi ke luar. Ada 3 tipe interface: LAN, Wan dan console atau auxiliary (AUX). Interface LAN biasanya satu atau beberapa tipe ethernet atau token ring yang berbeda-beda. Tiap-tiap intreface memiliki chip controller yang berfungsi untuk menyambungkan sistem ke media. Interface LAN biasanya berupa fixed configuration atau modular.

Interface WAN misalnya serial, ISDN dan integrated CSU. Sama dengan interface LAN, ia juga mempunyai chip controller. Interface Wan bisa berupa fixed configuration atau modular.

Port Console atau AUX adalah prot serial yang digunakan untuk proses konfigurasi. Ia digunakan sebagai terminal dari komunikasi port pada komputer melalui modem.

Power Supply – power supply digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan komponen di dalam router. Beberapa router kemungkinan mempunyai lebih dari sati power supply.

Alat dan Bahan

o 2 buah router seri 1700

o 1 buah router seri 2800

(58)

o 1 buah server

o 3 buah switch o Kabel UTP

D. PERCOBAAN

1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1

2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal kemudian di bagian com1 propertise anda setting

 Baud : 9600  data bit : 8  parity : none  Stop bit : 1  flow control : none

o Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan booting

STE STE

(59)

o Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router

3. Configurasi Untuk Router I

--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai

Router>enable (untuk meng-enable router)

Menghapus Konfigurasi Router

Router>enable

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Router#configure terminal

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Router(config)# erase startup-config (tekan tombol enter)

Erasing the nvram filesystem will remove all configuration files! Continue? [confirm] (tekan tombol enter)

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- --- Router(config)#reload (tekan tombol enter)

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- --- (tunggu beberapa menit router akan melakukan looding), setelah selesai akan muncul tampilan sebagai berikut

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai

Perintah Hostname

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)Hostname ROUTER_I

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

(60)

Perintah Banner

ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I# Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Perintah console password

ROUTER_I (config)#line console 0 ROUTER_I (config-line)#password cisco ROUTER_I (config-line)#login

ROUTER_I (config-line)#exit Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

ROUTER_I (config)#enable password cisco Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- --- ROUTER_I (config)#enable secret cisco

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Perintah Virtual Line Password

ROUTER_I (config)#line vty 0 4

ROUTER_I (config-line)#password cisco ROUTER_I (config-line)#login

ROUTER_I (config-line)#exit Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Perintah Setting IP addres

ROUTER_I #configure terminal

ROUTER_I r(config)#interface fastEthernet 0/0

ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 ROUTER_I (config-if)#no shutdown

ROUTER_I(config-if)#exit

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

ROUTER_I #configure terminal

ROUTER_I (config)#interface fastEthernet 0/1

ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0 ROUTER_I (config-if)#no shutdown

ROUTER_I(config-if)#exit

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

(61)

---

Perintah copy run start

Router_I(config)#ctrl+z

Router_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Tugas

1. Dengan menggunakan paket tracer anda tentukan skema pengalamatan konfigurasi router seperti gambar dibawah ini

Device Interface IP Address Subnet Mask Default Gateway

Fa0/0 R1

Fa0/1 Fa0/0 R2

(62)

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Nama :

Nim :

Jurusan :

Judul Percobaan :

Hasill Percobaan :

Analisi Percobaan :

(63)

9

A. TUJUAN

Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Mengetahui Hardware dari Router.

2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi Router.

3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi Routing (statik routing, defaul routing dan dinamyc routing).

B. PERALATAN

Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan.

Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis

(64)

jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator

1. ROUTER STATIS

Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".

Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.

2. ROUTER DIMANIS

Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru. 3. TABEL ROUTING

(65)

Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer 192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254

 Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.

 Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.10.0 lewat IP 192.168.10.1

 Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.10.254

MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING

Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan :

Ip route <destination><mask><next_hop_address>

Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :

Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri

Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table

(66)

Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.

Contoh :

Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.1 Artinya :

Ip network tujuan : 192.168.2.0 Mask : 255.255.255.0

IP Next hop : 192.168.10.1

D. PRAKTIKUM

(67)

2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal kemudian di bagian com1 propertise anda setting

i. Baud : 9600

ii. data bit : 8 iii. parity : none iv. Stop bit : 1

v. flow control : none

STEP I STEP II

(68)

3. Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan booting

4. Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router 5. Konfigurasi Router

Configurasi Untuk Router I (steriing)

--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai

Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router

Router#configure terminal

Router(config)Hostname ROUTER_I

Membuat Banner

ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#

Membuat Password

ROUTER_I (config)#line console 0 ROUTER_I (config-line)#password cisco ROUTER_I (config-line)#login

ROUTER_I (config-line)#exit

ROUTER_I (config)#enable password cisco ROUTER_I (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet

ROUTER_I (config)#line vty 0 4

ROUTER_I (config-line)#password cisco ROUTER_I (config-line)#login

ROUTER_I (config-line)#exit

Setting IP di Interface 0/0

ROUTER_I #configure terminal

ROUTER_I r(config)#interface fastEthernet 0/0

ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 ROUTER_I (config-if)#no shutdown

ROUTER_I(config-if)#exit

Setting IP Serial 0/0/0

ROUTER_I (config)#interface serial 0/0/0

ROUTER_I (config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.4 ROUTER_I (config-if)#clock rate 64000

(69)

Simpan configure ke NVRAM

Router_I(config)#ctrl+z

Router_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

Configurasi Untuk Router II (hobeken)

--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai

Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router

Router#configure terminal

Router(config)Hostname ROUTER_II

Membuat Banner

ROUTER_II (config)#banner motd #Selamat Datang di Router II#

Membuat Password

ROUTER_II (config)#line console 0 ROUTER_II (config-line)#password cisco ROUTER_II (config-line)#login

ROUTER_II (config-line)#exit

ROUTER_II (config)#enable password cisco ROUTER_II (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet

ROUTER_II (config)#line vty 0 4

ROUTER_II (config-line)#password cisco ROUTER_II (config-line)#login

ROUTER_II (config-line)#exit

Setting IP Serial 0/0/0

ROUTER_II (config)#interface serial 0/0/0

ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.255.0 ROUTER_II (config-if)#clock rate 64000

ROUTER_II (config-if)#no shutdown ROUTER_II (config-if)#exit

Setting IP di Interface 0/0

ROUTER_II #configure terminal

ROUTER_II (config)#interface fastEthernet 0/0

ROUTER_II (config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 ROUTER_II (config-if)#no shutdown

(70)

Setting IP di Interface serial 0/0/1

ROUTER_II #configure terminal

ROUTER_II (config)# interface serial 0/0/1

ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.0 ROUTER_II (config-if)#no shutdown

ROUTER_II (config-if)#exit

Simpan configure ke NVRAM

ROUTER_II (config)#ctrl+z

ROUTER_II #copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

Configurasi Untuk Router III (waycross)

--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai

Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router

Router#configure terminal

Router(config)Hostname ROUTER_III

Membuat Banner

ROUTER_III (config)#banner motd #Selamat Datang di Router III#

Membuat Password

ROUTER_III (config)#line console 0 ROUTER_III (config-line)#password cisco ROUTER_III (config-line)#login

ROUTER_III (config-line)#exit

ROUTER_III (config)#enable password cisco ROUTER_III (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet

ROUTER_III (config)#line vty 0 4

ROUTER_III (config-line)#password cisco ROUTER_III (config-line)#login

ROUTER_III (config-line)#exit

Setting IP di Interface 0/0

ROUTER_III #configure terminal

ROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/0

ROUTER_III (config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.0 ROUTER_III (config-if)#no shutdown

ROUTER_III (config-if)#exit

Setting IP di Interface serial 0/0/0

ROUTER_III #configure terminal

(71)

ROUTER_III (config-if)#ip address 172.16.0.2 255.255.255.0 ROUTER_III (config-if)#no shutdown

ROUTER_III (config-if)#exit

Simpan configure ke NVRAM

Router_III(config)#ctrl+z

Router_III#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah :

Router#show running-startup

6. Hubungkan masing-masing router dengan switch pasangannya menggunakan straight through cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung dengannya juga dengan straight through cable.

7. Set IP address PC sesuai dengan konfigurasi pada gambar 2. Klik Control Panel, pilih Network Connection, Klik 2 kali pada gambar LAN. Pada LAN Status klik tombol Properties. Ketik nomor IP, subnetmask dan default gateway

8. Routing Static

1. Masuk ke bagian global di Router I :

Referensi

Dokumen terkait

Menurut saya, terdapat celah dalam kode etik IPMG ini terutama tentang dibolehkannya perusahaan farmasi untuk memberikan sponsor bagi profesi medis dalam bentuk keikutsertaan dalam

Usahatani integrasi ternak sapi dengan padi merupakan usahatani yang efisien dan dinilai efektif untuk perbaikan pendapatan usahatani rakyat dengan pemilikan lahan sempit di

Pada saat Rapat Pleno Terbuka KIP Aceh tentang Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Provinsi Aceh pada Tanggal 24 April 2014 di Gedung Paripurna DPRA – Banda

[r]

Berdasarkan data yang muncul diatas, maka murid perlu diperkenalkan salah satu teknik membaca dengan pendekatan sistematis, kecepatan membaca yang fleksibel,

Memenuhi  Sebagaimana dijelaskan pada indikator 2.1.1.a Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam (RKUPHHK-HA) pada Hutan Produksi yang

Perancangan sistem berisi tentang sistem inform asi sensus hari an rawat inap RS Aisyiyah’ Ponorogo yang akan dibangun dan dirancang berdasarkan analisis yang

Keputusan duduk adat untuk menerapkan sanksi harta buang bagi pelaku. pelanggaran norma menunjukkan bahwa sanksi harta buang termasuk