PENTINGNYA PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PENGEMBANGAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
OLEH
H .S A R T O N O
Pembina TK I IV/b
Proses pendidikan karakter
didasarkan pada
potensi individu manusia
Kognitif, Afektif, Psikomotorik
dan fungsi totalitas
sosiokultural dalam konteks
interaksi pada keluarga,
Totalitas Karakter
dimaksud dalam
Pendidikan adalah
Karakter Bangsa Indonesia
yang sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila :Beriman
dan Bertakwa; Jujur dan
Bersih; Santun dan Cerdas;
Bertanggung Jawab dan
Kerja Keras; Disiplin dan
Kreatif;
Totalitas Karakter dapat
www.themegallery.com Olah Hati Spiritual and emotional development Olah Pikir intellectual developmen t
Olah Rasa dan Karsa Affective and Creativity development Olah Raga dan Kinestetik Physical and kinestetic development SIDIK TABLIGH FATHONA H AMANAH
4 Pilar Dasar Nilai
Moral
Pendidikan Karakter
www.themegallery.com
Domaian Kognitif
Domaian Afektif
Moral Knowing
Domaian Psikomotor
INOFATIV E
MADANI KREATI
F JUJUR
Dimensi Pendidikan Karakter character education
3
Domaian Karakter
INTRA- PERSONAL INTER- PERSON AL
OLAH PIKIR
FATHONAH THINKER IQ (Bervisi, Cerdas, Kreatif, Terbuka) OLAH HATI SIDDIQ BELIEVER SQ (Jujur, Ikhlas, Religius, Adil) OLAH RAGA AMANAH DOER AQSecara psikologis karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduan empat bagian yakni
(1) Olah hati`berkenaan dengan perasaan sikap dan keyakinan/keimanan.
(2) Olah pikir berkenaan dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif dan inovatif.
(3) Olah raga berkenaan dengan proses persepsi , persiapan peniruan manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas.
(4) Olah rasa dan karsa berkenaan dengan kemauan dan kreativitas yang tercermin dalam kepedulian, pencitraan dan penciptaan.
”karakter”
”karakter”
dapat dikembangkan dalam
KTSP
”karakter”
dapat dikembangkan dalam
KTSP
Pengembangan Kurikulum
dimana Kurikulum itu
sendiri adalah jantungnya
pendidikan
curriculum is
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
didefinisikan sebagai
Kurikulum Operasional
yang disusun oleh dan
Kurikulum
dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip yang berpusat pada
potensi, perkembangan, kebutuhan,
kepentingan peserta didik
dan lingkungannya, meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia , serta keterampilan untuk
hidup mandiri
(1) Religius, (2) Jujur, (3)
Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja
keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8)
Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu,
(10) Semangat Kebangsaan, (11)
Cinta Tanah Air, (12) Menghargai
Prestasi, (13)
Bersahabat/Komunikatif, (14)
Cinta Damai, (15) Gemar
Membaca, (16) Peduli Lingkungan,
(17) Peduli Sosial, & (18)
Tanggung Jawab
Pendidikan karakter bersumber
dari Agama, Pancasila, budaya,
dan tujuan pendidikan nasional,
Pendidikan karakter adalah
Pendidikan budi pekerti, pendidikan
moral, pendidikan watak berfungsi
(1) mengembangkan potensi dasar
agar berhati baik, berpikiran baik, dan
berperilaku baik; (2) memperkuat dan
membangun perilaku bangsa yang
multikultur; (3) meningkatkan
peradaban bangsa yang kompetitif
dalam pergaulan dunia. Merupakan
Pendidikan karakter merupakan
satu kesatuan program KTSP,
dan Program pendidikan
karakter secara terdokumentasi
diintegrasikan tertera dalam
KTSP, mulai dari visi, misi,
tujuan, struktur dan muatan
kurikulum, kalender pendidikan,
silabus, RPP
Tahapan Pengembangan
KTSP
Pelaksanaan
pendidikan
karakter
melibatkan seluruh warga
satuan pendidikan, orangtua siswa,
dan masyarakat sekitar
Prosedur pengembangan
kurikulum yang mengintegrasikan
pendidikan karakter melalui
Tahapan Pengembangan
KTSP
1. Melaksanakan sosialisasi
pendidikan karakter dan
melakukan komitmen bersama
antara
seluruh komponen warga
sekolah/Madrasah (tenaga
pendidik dan kapendidikan serta
komite
Tahapan Pengembangan
KTSP
2. Membuat komitmen dengan
semua
stakeholder
(seluruh warga
sekolah/Madrasah , orang tua
siswa, komite, dan tokoh
masyarakat setempat) untuk
mendukung pelaksanaan
Tahapan Pengembangan
KTSP
3. Melakukan analisis konteks terhadap
kondisi sekolah (internal dan eksternal)
yang dikaitkan dengan nilai-nilai
karakter yang akan dikembangkan
pada satuan pendidikan yang
bersangkutan. Analisis ini dilakukan
untuk menetapkan nilai-nilai dan
indikator keberhasilan yang
diprioritaskan, sumber daya, sarana
yang diperlukan, serta prosedur
Tahapan Pengembangan
KTSP
4. Menyusun rencana aksi sekolah
berkaitan dengan penetapan nilai-nilai
pendidikan karakter.
5. Membuat perencanaan dan program
pelaksanaan pendidikan karakter, yang
berisi: Pengintegrasian melalui
pembelajaran Penyusunan mata
pelajaran muatan lokal Kegiatan lain
Penjadwalan dan penambahan jam
6. Melakukan pengkondisian, seperti:
Penyediaan sarana Keteladanan
Penghargaan dan pemberdayaan
7. Melakukan penilaian keberhasilan
dan supervisi Untuk keberlangsungan
pelaksanaan pendidikan karakter perlu
dilakukan penilaian keberhasilan
dengan menggunakan
indikator-indikator berupa perilaku semua warga
dan kondisi sekolah/instansi yang
teramati. Penilaian ini dilakukan secara
terus menerus melalui berbagai
Supervisi dilakukan mulai dari menelaah kembali perencanaan, kurikulum, dan pelaksanaan semua
kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan karakter, yaitu:
Implementasi program pengembangan diri berkaitan
dengan pengembangan nilai pendidikan budaya dan
karakter bangsa dalam budaya sekolah/ madrasah
Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung
implementasi pengembangan nilai pendidikan budaya
dan karakter bangsa nilai dalam pembelajaran belajar
Ketercapaian Rencana Aksi Sekolah
berkaitan dengan penerapan nilai-nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa
Penilaian penerapan nilai
pendidikan karakter dan
budaya bangsa pada pendidik,
tenaga kependidikan, dan
peserta didik (sebagai kondisi
akhir) Membandingkan kondisi
8. Melakukan penyusunan KTSP yang memuat pengembangan nilai-nilai pendidikan
karakter dan budaya bangsa
Mendata kondisi dokumen awal
(mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan
budaya dan karakter bangsa dalam dokumen I) Merumuskan nilai-nilai pendidikan karakter
dan budaya bangsa di dalam (latar belakang pengembangan KTSP, Visi, Misi, Tujuan
Sekolah, Struktur dan Muatan Kurikulum, Kalender Pendidikan, dan program
Penyiapan Perangkat dalam rangka Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan
Penyiapan perangkat itu telah
dilakukan kegiatan-kegiatan
berikut:
1. Pembentukan Tim “Penggerak”
2. Pemetaan kesiapan
pelaksanaan pendidikan karakter
dengan Sumber: Bantuan Teknis
Profesional Tim Pengembang
Kurikulum
3. Menyiapkan bahan
pelaksanaan pendidikan karakter
pada setiap satuan pendidikan
4. Penyiapan bahan sosialisasi
berupa bahan/materi pelatihan
untuk pelaksanaan
pendidikan karakter dengan
waktu/masa pelatihan yang
bervariasi berupa
booklet
,
leaflet
diperuntukan bagi pemangku
kepentingan dalam pelaksanaan
pendidikan karakter di
setiap satuan pendidikan
5. Contoh-contoh
Best practice
PENERAPAN
PENDIDIKAN KARAKTER
melibatkan staf/karyawan Sekolah/ Madrasah sebagai komunitas
pembelajaran dan moral yang berbagi tanggungjawab untuk pendidikan
karakter serta berupaya untuk mengikuti nilai-nilai inti yang sama yang memandu
pendidikan para peserta didik
memupuk kepemimpinan moral dan dukungan jangka-panjang terhadap inisiatif basis dari pendidikan karakter.
melibatkan keluarga dan anggota
masyarakat sebagai mitra dalam upaya pengembangan kurikulum berbasis
Pengetian dan makna Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter berpijak dari karakter dasar manusiadari nilai moral universal
nilai karakter dasar tersebut adalah:
Dr. Thomas Lickona:
In character education, it’s clear we want our children are able to judge
what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right-even in the face of pressure
form without and temptation from within.
•
TRUSTWORTHINESS
• RESPECT
• RESPONSIBILITY • FAIRNESS
• CARING
49 CHARACTER QUALITIES:
(CHARACTER FIRST, 2009)
• Alertness . Diligence . Humanity . Security
• Attentiveness . Discernment . Initiative . Self-control
• Availability . Discretion . Joyfulness . Sensitivity • Benevolence . Endurance . Justice . Sincerity • Boldness . Enthusiasm . Loyalty .
Thoroughness
• Cautiousness . Faith . Meekness . Thriftiness • Compassion . Flexibility . Obedience . Tolerance • Contentment . Forgiveness . Orderliness .
Truthfulness
• Creativity . Generosity . Patience . Virtue
• Decisiveness . Gentleness . Persuasiveness . Wisdom
• Deference . Gratefulness . Punctuality
• Dependability . Honor . Resourcefulness • Determination . Hospitality . Responsibility
MUNGKIN BELUM LENGKAP, TETAPI SEMUA DPT DISETUJUI: BANYAK ASPEK KARAKTER YG DISETUJUI
33 INTERVENSI INTERVENSI HABITUASI HABITUASI Perilaku Berkarakter Perilaku Berkarakter MASYA-RAKAT
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas Agama, Pancasila,
UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata Nilai-nilai Luhur Nilai-nilai Luhur PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
KELUARGA
SATUAN
PENDIDIKAN SATUAN
KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH KEGIATAN EKSTRA KURIKULER KBM DI KELAS KBM DI KELAS
Integrasi ke dalam
kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb.
Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel
Pembiasaan dalam
kehidupan keseharian di satuan pendidikan
Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan
STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH/MADRASAH
SD/MI SMP/MTs PT expl orin g – stre ngth enin g e mpo wer ing SMA/MA Pendidikan KARAKTER integ rasi & pe mbi asaa n
“…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran
(intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan
hidup anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro)
Pendidikan Komprehensif:
Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif
SASARAN AKHIR: 1. SEMUA SEKOLAH / MADRASAH MENERAPKA N ?? 2. INDIKATOR KUALITASNY A??
Agama
Pancasila
religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, senang
membaca, peduli sosial, dan peduli lingkunga
1) adanya motivasi dan dukungan dari warga sekolah (peserta
didik, guru dan pegawai); 2) motivasi dan dukungan dari
orang tua peserta didik dan masyarakat,
Fundamen
kehidupan
Bangsa Indonesia
Budaya dan
Tujuan
Pendidikan
Pendidkan Karakter/ Budi Pekerti
adalah suatu program
(Sekolah/Madrasah dan luar
Sekolah/Madrasah ) yang
mengorganisasikan dan
menyederhanakan sumber moral
serta disajikan dengan
memperhatikan pertimbangan
psikologis untuk tujuan
pendidikan . pendidikan
diselenggarakan sebagai suatu
proses pembudayaan dan
MORAL KNOWING : Memahamkan dengan baik pada anak tentang arti kebaikan. Mengapa harus berperilaku baik. Untuk apa berperilaku
baik. Dan apa manfaat berperilaku baik
MORAL FEELING : Membangun kecintaan berperilaku baik pada anak yang akan
menjadi sumber energi anak untuk berperilaku baik. Membentuk karakter adalah dengan cara menumbuhkannya.
MORAL ACTION : Bagaimana membuat
pengetahuan moral menjadi tindakan nyata. Moral action ini merupakan
outcome dari dua tahap sebelumnya dan
The golden rule. Pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti,
apabila berpijak dari nilai-nilai
karakter dasar adalah: cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat
dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja
keras, dan pantang menyerah,
keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai,
dan cinta persatuan. Pendapat lain mengatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri dari: dapat dipercaya,
rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab;