• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PILOT STUDY LAPORAN PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PILOT STUDY LAPORAN PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PILOT STUDY

LAPORAN PENELITIAN

PERBANDINGAN RESUSITASI CAIRAN MENGGUNAKAN

RINGER LAKTAT DAN RINGER ASETAT TERHADAP

KADAR ASAM LAKTAT DARAH DAN

BASE EXCESS

PADA

PASIEN LUKA BAKAR DI RSUD DR SOETOMO

Yuanita Safitri Dianti, dr.

Lobredia Zarasade, dr., Sp. BP-RE (KKF)

Agus Santoso Budi, dr., Sp. BP-RE (K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

BEDAH PLASTIK REKONSTRUKSI DAN ESTETIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /

RSUD DR. SOETOMO

SURABAYA

(2)

PILOT STUDY

LAPORAN PENELITIAN

PERBANDINGAN RESUSITASI CAIRAN MENGGUNAKAN

RINGER LAKTAT DAN RINGER ASETAT TERHADAP

KADAR ASAM LAKTAT DARAH DAN BASE EXCESS PADA

PASIEN LUKA BAKAR DI RSUD DR SOETOMO

Yuanita Safitri Dianti

Lobredia Zarasade, dr., Sp. BP-RE (KKF)

Agus Santoso Budi, dr., Sp. BP-RE (K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

BEDAH PLASTIK REKONSTRUKSI DAN ESTETIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA /

RSUD DR. SOETOMO

SURABAYA

(3)
(4)

Penetapan Penguji Usulan Penelitian

Usulan penelitian ini telah diujikan dan disahkan di hadapan penguji pada Program Pendidikan Dokter Spesialis I

Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo Surabaya Pada Tanggal 29 Mei 2015

Panitia Penguji,

1. Prof. Dr. Djohansjah Marzoeki , dr., Sp.BP-RE (K) 2. Prof. M. Sjaifuddin Noer, dr., Sp.B. , Sp.BP-RE (K)

3. Prof. Dr. David Sontani Perdanakusuma , dr., Sp.BP-RE (K) 4. Dr. Iswinarno Doso Saputro , dr., Sp.BP-RE (K)

5. Dr. Budiono, M.Kes

6. Agus Santoso Budi, dr., Sp.BP-RE (K) 7. Lobredia Zarasade, dr., Sp.BP-RE (KKF) 8. Magda R Hutagalung, dr., Sp.BP-RE (KKF)

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya maka laporan penelitian ini dengan judul “Perbandingan Resusitasi Cairan menggunakan Ringer Laktat dan Ringer Asetat terhadap kadar Asam laktat dan base excess pada pasien Luka Bakar di RSUD Dr Soetomo” dapat terselesaikan dengan baik.

Selama menyelesaikan penyusunan laporan penelitian ini, kami telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dengan segala kerendahan hati kami ingin menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu, yaitu :

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof Dr. Soetojo, dr. Sp. U (K) atas ijin dan kesempatannya dapat mengikuti program PPDS I Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik

2. Direktur RSUD Dr Soetomo dr. Harsono atas ijin, kesempatan dan fasilitas dalam melaksanakan penelitian

3. Kepala Department Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, Dr. Iswinarno Doso Saputro, dr. RE (K) dan Kepala Program Studi, Sitti Rizaliyana, dr. Sp.BP-RE (K) atas dorongan dan sarannya

4. Pembimbing penelitian, dr. Lobredia Z, Sp.BP-RE (KKF), dr. Agus Santoso Budi, Sp. BP-RE (K) dan juga Dr. Budiono, M.Kes selaku pembimbing statistik yang telah banyak memberikan banyak waktunya penuh perhatian dan kesabaran

(6)

berupa bimbingan, dorongan, saran dan perbaikan sehingga dapat terselesaikannya laporan penelitian ini dengan baik

5. Seluruh staf Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSUD Dr Soetomo Surabaya

6. Seluruh teman sejawat PPDS I Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik 7. Perawat Burn Centre RSUD Dr.Soetomo

8. Perawat Instalasi rawat Darurat RSUD Dr.Soetomo 9. Perawat Ruang Observasi Intensive RSUD Dr Soetomo

10.Petugas Laboratorium patologi klinik Gedung Diagnostik Centre RSUD Dr Soetomo

11.Seluruh sekretaris dan karyawan SMF Bedah Plastik yang telah memberikan banyak bantuan sarana

12.Kepada semua penderita atas kesediannya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini

13.Suami saya tercinta (Yadi Dwi Lesmana, ST), orang tua dan keluarga saya yang selalu memberikan doa serta dukungan yang tak terhingga

14.Sahabat-sahabat saya (dinar, tbhe, ardan, wilma) yang tidak bosan saling mendorong dan membantu terselesaikannya penelitian ini

Kami menyadari laporan penelitian ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk selanjutnya dapat menyempurnakan laporan penelitian ini. Sebagai akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku panduan ini.

(7)

RINGKASAN

Perbandingan Resusitasi Cairan menggunakan Ringer Laktat dan Ringer Asetat terhadap Kadar Asam Laktat dan Base Excess pada Pasien Luka Bakar di RSUD

Dr Soetomo

Yuanita Safitri Dianti, dr

dr. Lobredia Z, Sp.BP-RE (KKF), dr. Agus Santoso Budi, Sp. BP-RE (K)

Latar belakang : Luka bakar dapat mengenai anak-anak maupun dewasa baik pria ataupun wanita. Luka bakar dapat terjadi bermacam-macam jenis, mulai dari luka yang kecil, hingga luka yang besar yang mengakibatkan gangguan sistem organ tubuh dan membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit. Sepsis dan systemic inflammatory response syndrome (SIRS) merupakan masalah yang sering dijumpai pada fase subakut ini dan hal ini berhubungan dengan tingginya mortalitas. Pada fase akut, pada luka bakar derajat berat terjadi perubahan permeabilitas kapiler yang menyebabkan terjadinya hipovolemia. Kadar asam laktat dalam darah merupakan penanda penting dalam kondisi hipoksia dan juga menunjukkan tingkat kecukupan resusitasi cairan pada pasien luka bakar. Semakin tinggi kadar asam laktat, maka semakin tinggi mortalitasnya. Ringer laktat dan ringer asetat merupakan cairan kristaloid, dimana laktat dimetabolisme di hepar sedangkan asetat dimetabolisme di otot. Dari literatur disebutkan bahwa cairan ringer asetat memberikan banyak keuntungan bila dibandingkan dengan ringer laktat. Studi penelitian ini akan menunjukkan perbandingan penggunaan kedua cairan tersebut dengan kadar asam laktat dan base excess dalam darah sebagai parameternya.

(8)

Tujuan : Untuk membuktikan bahwa pemberian ringer asetat menghasilkan kadar asam laktat dan base excess lebih rendah dibandingkan dengan pemberian ringer laktat dalam resusitasi cairan pasien luka bakar sedang-berat.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sejati dengan desain penelitian the randomized pre test and post test control group terhadap penderita yang datang ke IRD RSUD Dr Soetomo yang memenuhi kriteria inklusi. Kemudian dilakukan pemeriksaan asam laktat dan base excess darah pada saat datang, lalu dilakukan resusitasi baxter sesuai dengan luas luka bakar dan berat badannya menggunakan cairan ringer laktat dan juga menggunakan cairan ringer asetat. Formula baxter diberikan dengan cairan kristaloid dengan ½ diberikan 8 jam pertama, dan ½ diberikan 16 jam setelahnya, selanjutnya pada jam ke 18 diberikan cairan koloid (dextran). Lalu setelah resusitasi (24 jam setelah resusitasi) dengan cairan yang diteliti, penderita dilakukan pemeriksaan asam laktat dan base excess darah. Setelah hari ke lima, penderita dilakukan pemeriksaan asam laktat dan base excess darah. Perlakuan 1 diberikan resusitasi dengan formula baxter menggunakan cairan ringer laktat. Perlakuan 2 diberikan resusitasi dengan formula baxter menggunakan cairan ringer asetat. Data yang didapat ditabulasi secara statistik dan dianalisis dengan uji independent samples test, Paired t-test. Dengan derajat kemaknaan yang dipakai = 0,05.

Hasil : Dari 25penderita luka bakar yang datang ke IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya terdapat 8 penderita luka bakar yang memenuhi kriteria inklusi dengan usia rata-rata RL (ringer laktat) 39,5 ± 9,4 tahun dan RA (ringer asetat) 34,3 ± 11,6 tahun (distribusi data normal). Dari 8 penderita terdapat 6 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Penderita dengan luka bakar derajat sedang sebanyak 2 penderita, luka bakar derajat berat

(9)

didapatkan 6 penderita. Berdasarkan luas luka bakar, penderita yang diberi RL rata-rata 57,6 ± 24,7 sedangkan penderita yang diberi RA rata-rata 32,5 ± 14,8. Terdapat 1 penderita meninggal dunia, 7 pasien lainnya dipulangkan setelah dianggap sembuh. Pada hari ke 0 dan hari ke 1 perlakuan RL dan RA didapatkan nilai kemaknaan pemeriksaan base excess hari ke 0 dan hari ke 1 adalah 0,256 pada RL dan 0,739 pada RA (p > 0,05) (tidak ada perbedaan yang bermakna antara perlakuan RL dan RA). Untuk asam laktat pada hari ke 0 dan ke 1, didapatkan hasil kemaknaan 0,148 pada perlakuan RL dan 0,033 pada perlakuan RA (ada perbedaan hasil asam laktat yang bermakna pada pemberian perlakuan RA pada pemeriksaan hari ke 0 dan hari ke 1). Pada hari ke 0 dan hari ke 5 hasil pemeriksaan asam laktat adalah 0,392 pada RL dan 0,569 pada RA (tidak ada perbedaan yang bermakna antara perlakuan RL dan RA). Sedangkan untuk hasil base excess hari ke 0 dan hari ke 5 didapatkan hasil kemaknaan 0,009 pada perlakuan RL dan 0,087 pada perlakuan RA (ada perbedaan hasil yang bermakna pada pemberian perlakuan RL).

Kesimpulan :

1. Ringer asetat menghasilkan nilai base excess yang lebih rendah pada hari ke 5 dibandingkan ringer laktat

2. Ringer asetat tidak menurunkan kadar asam laktat secara signifikan pada hari ke 5 dibandingkan ringer laktat

3. Pada pilot study ini didapatkan hasil base excess dan asam laktat pada resusitasi tidak berpengaruh secara signifikan

(10)

PILOT STUDY

COMPARISON OF LEVELS OF LACTIC ACID AND BASE EXCESS IN THE USE OF FLUID RESCUCITATION BETWEEN RINGER’S LACTATE AND

RINGER’S ACETATE IN PATIENTS WITH BURNS IN DR SOETOMO HOSPITAL

Yuanita Safitri Dianti*, Agus Santoso Budi, Lobredia Zarasade

Department of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgery Airlangga University School of Medicine

Dr. Soetomo General Hospital Surabaya

ABSTRACT

Background : In managing cases of burns injury, we are faced with a complex problem with high morbidity and mortality. The main problem in burns injury are lossing fluid, which cause unstable haemodynamic and syok hypovolemic. These unstable haemodynamic affect multiple organ function, such as kidney, lung, heart and eventually make a multiple organ dysfunction syndrome. Lactic acidosis is produced in muscle cells and red blood cells and forms when the carbohydrates are use for energy during times of low oxygen levels (anaerob metabolism). The level of lactic acid and base excess in blood is an important marker of hypoxia and also showed the adequacy of fluid rescucitation in burns. Ringer’s acetate and ringer’s lactate are crystalloid, which lactate had metabolism in liver while acetate had metabolism in muscle. Ringer’s acetate has

(11)

significantly faster metabolism than ringer’s lactate, it also consume less oxygen. This research will compare the effectivity between ringer’s acetate and ringer’s lactate as a fluid rescucitation in burns injury.

Method and Materials : Comparative study, using moderate-severe burn patient, rescucitation with ringer’s acetate and ringer’s lactate, measure the level of lactate acid and base excess in blood.

Objective: Usage of ringer acetate decreassed amount of lactate acid and base excess in blood in moderate and severe burn patient.

Results: The amount of lactate acid and base excess doesn’t give a significant result in burn patient rescucitation using ringer’s lactate and ringer’s acetate.

KeyWords: Severe and moderate burn injury rescucitation, ringer’s acetate, ringer’s lactate, level of lactate acid and base excess in blood.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

Sampul Dalam ... i

Lembar Pengesahan ... iii

Penetapan Penguji ... iv

Ucapan Terimakasih ... v

Ringkasan ... vii

Abstrak ... x

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ...xv

Daftar Gambar ...xvi

Daftar Grafik ... xvii

Daftar Lampiran ... xviii

Daftar Arti Singkatan ... xix

BAB 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

(13)

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 : Tinjauan Pustaka 2.1 Luka Bakar ... 5

2.2 SIRS dan MODS pada luka bakar ... 8

2.3 Asidosis Laktat ... 12

2.4 Penatalaksanaan Cairan ... 20

2.5 Base Excess ... 24

BAB 3 : Kerangka konseptual dan hipotesis penelitian 3.1 Kerangka Konseptual ... 26

3.2 Hipotesis Penelitian ... 27

BAB 4 : Metode Penelitian 4.1 Metode Penelitian ... 28

4.2 Populasi, sampel, dan besar sampel ... 28

4.3 Variabel Penelitian ... 31

4.4 Definisi operasional dan pengukuran variable ... 31

4.5 Kerangka Operasional ... 33

4.6 Teknik pengumpulan data ... 34

4.7 Cara pengolahan dan analisis data ... 36

(14)

BAB 5 : Hasil Penelitian 5.1 Data Penelitian ... 37 5.2 Analisis Penelitian ... 39 BAB 6 : Pembahasan ... 46 BAB 7 : Penutup 7.1 Kesimpulan ... 51 7.2 Saran ... 52 Daftar Pustaka ... 53 Lampiran ... 55 1. Jadwal Kegiatan ... 55

2. Rincian Biaya Penelitian ... 56

3. Lembar Informasi Untuk Penderita ... 57

4. Formulir Persetujuan ... 60

5. Hasil Analisis Statistik ... 62

6. Data Pasien... 72

7. Keterangan Kelaikan Etik ... 74

8. Surat Pernyataan ... 75

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 5.1 Deskripsi hasil penelitian ... 37 Tabel 5.2.1 Deskripsi hasil penelitian berdasarkan One-sample

Kolmogorov-smirnov test ... 39

Tabel 5.2.2 Nilai base excess dan asam laktat antara RL dan RA pada

Hari ke 0, 1 dan 5 ... 40 Tabel 5.2.3 Perbedaan nilai base excess dan asam laktat antara RL dan RA pada

hari ke 0 dan hari ke 1 ... 42 Tabel 5.2.4 Perbedaan nilai base excess dan asam laktat antara RL dan RA pada

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rule of Nine (Wallace) ... 7

Gambar 2.2 Kriteria sepsis ... 11

Gambar 2.3 Siklus metabolism laktat pada tingkat sel ... 13

Gambar 2.4 Laktat pada keadaan fisiologis ... 15

Gambar 2.5 Perbedaan asetat dan laktat ... 16

Gambar 2.6 Siklus kreb... 17

Gambar 2.7 Metabolisme aerobik dan anaerobik ... 18

Gambar 2.8 Komposisi ringer laktat dan asetat ... 23

Gambar 3.1 Kerangka konsep ... 26

Gambar 4.1 Kerangka operasional ... 33

Gambar 4.2 Teknik pemeriksaan asam laktat ... 34

(17)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 5.2.2 Perbedaan nilai base excess dan asam laktat antara

RL dan RA pada hari ke 0, hari ke 1 dan hari ke 5 ... 41 Grafik 5.2.3 Perbedaan nilai base excess dan asam laktat antara

RL dan RA pada hari ke 0 dan hari ke 1 ... 43 Grafik 5.2.4 Perbedaan nilai base excess dan asam laktat antara

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 ... 55 Lampiran 2 ... 56 Lampiran 3 ... 57 Lampiran 4 ... 60 Lampiran 5 ... 62 Lampiran 6 ... 72 Lampiran 7 ... 74 Lampiran 8 ... 75

(19)

DAFTAR ARTI SINGKATAN

AL : Asam Laktat

ATP : Adenosine Tryphosphate BE : Base Excess

BMR : Basal Metabolic Rate IRD : Instalasi Rawat Darurat LPC : Lipid Protein Complex MAP : Mean Arterial Pressure

MCT : Membrane-bound Monocarboxylate Transporters MODS : Multi-system Organ Dysfunction Syndrome NO : Nitric Oxide

NOS : Nitric Oxide Synthetase RA : Ringer Asetat

RL : Ringer Laktat

ROC : Reactive Oxygen Species

Gambar

Tabel 5.2.2 Nilai base excess dan asam laktat antara RL dan RA pada

Referensi

Dokumen terkait

Era globalisasi saat ini, banyak bermunculan alat-alat digital yang sangat canggih dengan berbagai fungsi. Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia

Oleh karena itu dalam bagian penyajian data ini, digambarkan berbagai kondisi yang dapat mendukung pendekatan di atas, seperti Tebal perkerasan, Sistem manajemen pemeliharaan

Hasil wawancara ini menjelaskan bahwa daerah DKI Jakarta pun sangat sulit untuk mencari kandidat perempuan, walaupun sangat dekat dengan kepengurusan pimpinan pusat partai

(1) Satuan pembinaan Penyelenggaraan Transmigrasi di Daerah Tingkat I mengadakan rapat-rapat koordinasi berkala-sewaktu-waktu untuk mengikuti tingkat perkembangan kegiatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan UV-B tidak memberikan pengaruh yang nyata pada kerapatan stomata bagian atas, kerapatan stomata bagian bawah, rasio kerapatan

Dari hasil observasi dan evaluasi bahwa pelaksaaan model pembelajaran kooperatif type jigsaw sudah baik dan membuat siswa aktif namun pada proses

Didalam aplikasi sistem informasi sumber daya manusia yang perlu dilakukan adalah memasukkan data jabatan, memasukkan data jenis cuti, memasukkan data input tes,

6. Jika 27 gram Al direaksikan dengan 24 gram S, maka berdasarkan hukum Proust, pernyataan berikut yang benar adalah.. Jika dalam senyawa kalsium oksida terdapat 4 gram Ca