• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis ragam rataan pengaruh perlakuan pakan terhadap rata-rata denyut jantung sapi selama penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis ragam rataan pengaruh perlakuan pakan terhadap rata-rata denyut jantung sapi selama penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 Analisis ragam rataan pengaruh perlakuan pakan terhadap rata-rata denyut jantung sapi selama penelitian

Lampiran 1.1 Hasil analisis ragam rataan denyut jantung sapi pra perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 30.96 10.32 2.66 0.08

Sisa 18 69.86 3.88

Total 21 100.82

Lampiran 1.2 Hasil analisis ragam rataan denyut jantung sapi saat perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 2.14 0.71 0.23 0.87

Sisa 18 55.91 3.11

Total 21 58.05

Lampiran 1.3 Hasil analisis ragam rataan denyut jantung sapi pasca perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P Perlakuan 3 12.34 4.11 0.64 0.60 Sisa 18 115.06 6.39 Total 21 127.40 SK = Sumber keragaman DB = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah

(2)

Lampiran 2 Analisis ragam rataan pengaruh perlakuan pakan terhadap rata-rata respirasi sapi selama perlakuan

Lampiran 2.1 Hasil analisis ragam rataan respirasi sapi pra perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 12.61 4.20 0.33 0.80

Sisa 18 228.84 12.71

Total 21 241.45

Lampiran 2.2 Hasil analisis ragam rataan respirasi sapi saat perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 24.58 8.19 0.49 0.69

Sisa 18 298.68 16.59

Total 21 323.26

Lampiran 2.3 Hasil analisis ragam rataan respirasi sapi pasca perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P Perlakuan 3 2.27 0.76 0.05 0.98 Sisa 18 249.21 13.85 Total 21 251.48 SK = Sumber keragaman DB = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah

(3)

Lampiran 3 Analisis ragam rataan pengaruh perlakuan pakan terhadap rata-rata temperatur rektal sapi selama perlakuan

Lampiran 3.1 Hasil analisis ragam rataan temperatur rektal sapi pra perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 0.10 0.03 0.34 0.80

Sisa 18 1.73 0.10

Total 21 1.82

Lampiran 3.2 Hasil analisis ragam rataan temperatur rektal sapi saat perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 0.07 0.02 0.57 0.64

Sisa 18 0.69 0.04

Total 21 0.76

Lampiran 3.3 Hasil analisis ragam rataan temperatur rektal sapi pasca perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P Perlakuan 3 0.14 0.05 2.20 0.12 Sisa 18 0.38 0.02 Total 21 0.51 SK = Sumber keragaman DB = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah

(4)

Lampiran 4 Hasil analisis ragam pengaruh perlakuan pakan terhadap konsumsi bahan kering, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, BETN, TDN ME dan NEL pakan selama penelitian

Lampiran 4.1 Hasil analisis ragam rataan konsumsi bahan kering pakanselama penelitian

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 1.98 0.66 0.25 0.86

Sisa 18 46.93 2.61

Total 21 48.91

Lampiran 4.2 Hasil analisis ragam rataan konsumsi protein kasar pakan selama penelitian

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 0.57 0.19 0.86 0.48

Sisa 18 3.97 0.22

Total 21 4.54

Lampiran 4.3 Hasil analisis ragam rataan konsumsi lemak kasar pakan selama penelitian

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 0.164 0.055 2043.00 0.144

Sisa 18 0.482 0.027

Total 21 0.646

Lampiran 4.4 Hasil analisis ragam rataan konsumsi serat kasar pakan selama penelitian

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 1.37 0.46 0.90 0.46

Sisa 18 9.16 0.51

Total 21 10.52

Lampiran 4.5 Hasil analisis ragam rataan konsumsi BETN pakan selama penelitian

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 3.58 1.19 1.92 0.16

Sisa 18 11.20 0.62

(5)

Lampiran 4.6 Hasil analisis ragam rataan konsumsi TDN pakan selama penelitian

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 7.13 2.38 3.10 0.05

Sisa 18 13.80 0.77

Total 21 20.94

Lampiran 4.5 Hasil analisis ragam rataan konsumsi ME pakan selama penelitian

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 66.82 22.27 45.92 0.00

Sisa 18 8.73 0.49

Total 21 75.56

Lampiran 4.6 Hasil analisis ragam rataan konsumsi NEL pakan selama penelitian

SK DB JK KT F Hit Nilai P Perlakuan 3 32.22 10.74 1422.84 0.00 Sisa 18 0.14 0.01 Total 21 32.35 SK = Sumber keragaman DB = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah

(6)

Lampiran 5 Hasil analisis ragam pengaruh perlakuan pakan terhadap selisih bobot badan ternak selama penelitian

Lampiran 5.1 Hasil analisis ragam rataan selisih bobot badan periode perlakuan dengan pra perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 167.73 55.91 0.41 0.75

Sisa 18 2454.00 136.33

Total 21 2621.74

Lampiran 5.2 Hasil analisis ragam rataan selisih bobot badan periode pasca perlakuan dengan perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P Perlakuan 3 90.89 30.30 0.26 0.85 Sisa 18 2061.38 114.52 Total 21 2152.27 SK = Sumber keragaman DB = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah

(7)

Lampiran 6 Analisis ragam rataan pengaruh perlakuan pakan terhadap rata-rata produksi susu selama penelitian

Lampiran 6.1 Hasil analisis ragam rataan selisih produksi susu periode perlakuan dengan pra perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 1.04 0.35 0.37 0.78

Sisa 18 17.11 0.95

Total 21 18.15

Lampiran 6.2 Hasil analisis ragam rataan selisih produksi susu periode pasca perlakuan dengan perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 3.09 1.03 0.88 0.47

Sisa 18 21.03 1.17

Total 21 24.13

Lampiran 6.3 Hasil analisis ragam rataan persistensi produksi susu selama penelitian

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 77.96 25.99 0.85 0.48

Sisa 18 548.15 30.45

Total 21 626.11

Lampiran 6.4 Hasil analisis ragam rataan produksi susu 4% FCM selama perlakuan SK DB JK KT F Hit Nilai P Perlakuan 3 29.31 9.77 0.75 0.53 Sisa 18 233.09 12.95 Total 21 262.40 SK = Sumber keragaman DB = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah

(8)

Lampiran 7 Analisis ragam rataan pengaruh perlakuan pakan terhadap rata-rata kadar lemak susu selama penelitian

Lampiran 7.1 Hasil analisis ragam rataan selisih kadar lemak susu periode perlakuan dengan pra perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 2.03 0.68 1.59 0.23

Sisa 18 7.67 0.43

Total 21 9.70

Lampiran 7.2 Hasil analisis ragam rataan selisih kadar lemak susu periode pasca perlakuan dengan perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P Perlakuan 3 0.44 0.15 0.67 0.58 Sisa 18 3.94 0.22 Total 21 4.38 SK = Sumber keragaman DB = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah

(9)

Lampiran 8 Analisis ragam rataan pengaruh perlakuan pakan terhadap rata-rata kadar BKTL susu selama penelitian

Lampiran 8.1 Hasil analisis ragam rataan selisih kadar BKTL susu periode perlakuan dengan pra perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 0.05 0.02 0.16 0.92

Sisa 18 1.93 0.11

Total 21 1.98

Lampiran 8.2 Hasil analisis ragam rataan selisih kadar BKTL susu periode pasca perlakuan dengan perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P Perlakuan 3 0.36 0.12 0.74 0.54 Sisa 18 2.91 0.16 Total 21 3.26 SK = Sumber keragaman DB = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah

(10)

Lampiran 9 Analisis ragam rataan pengaruh perlakuan pakan terhadap rata-rata kadar protein susu selama penelitian

Lampiran 9.1 Hasil analisis ragam rataan selisih kadar protein susu periode perlakuan dengan pra perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 0.06 0.02 0.52 0.67

Sisa 18 0.73 0.04

Total 21 0.79

Lampiran 9.2 Hasil analisis ragam rataan selisih kadar protein susu periode pasca perlakuan dengan perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P Perlakuan 3 0.04 0.01 0.64 0.60 Sisa 18 0.40 0.02 Total 21 0.44 SK = Sumber keragaman DB = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah

(11)

Lampiran 10 Analisis ragam rataan pengaruh perlakuan pakan terhadap rata-rata bahan kering susu selama penelitian

Lampiran 10.1 Hasil analisis ragam rataan selisih kadar bahan kering susu periode perlakuan dengan pra perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P

Perlakuan 3 1.87 0.62 0.73 0.55

Sisa 18 15.40 0.86

Total 21 17.27

Lampiran 10.2 Hasil analisis ragam rataan selisih kadar bahan kering susu periode pasca perlakuan dengan perlakuan

SK DB JK KT F Hit Nilai P Perlakuan 3 1.59 0.53 0.94 0.44 Sisa 18 10.16 0.56 Total 21 11.74 SK = Sumber keragaman DB = Derajat bebas JK = Jumlah kuadrat KT = Kuadrat tengah

(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 24 Maret 1988 dari ayah Dr Ir Bambang Sadhotomo, MS dan ibu Iwi Gunarsih. Penulis adalah putri pertama dari lima bersaudara (Arius Wiratama, STp., Ken Sidharta, Ines Saraswati dan Ivan Akhmadi). Pendidikan sarjana ditempuh di Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Peternakan pada tahun 2005 dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi Ilmu dan Teknologi Peternakan pada Sekolah Pascasarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Penulis pernah bekerja sebagai Asisten Laboratorium Ilmu Ternak Unggas UGM pada tahun 2007 sampai 2009, kemudian penulis bekerja sebagai supervisor

di PT Sukamulya Farm pada tahun 2009 sampai 2010. Selama mengikuti program S-2, penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi kampus (antara lain Forum Wacana dan Himmpas IPB), seminar dan kuliah internasional di bidang peternakan (antara lain Cow-Oil Palm Integration, Farm Milk Quality Controls Mastitis in Relation with Good Farming Practices, Large scale genotyping and sequencing-new tools in animal conservation genetic, Climate Change, and Animal Genomic).

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa ada kecendurungan peningkatan nilai kalor pada prosentase dengan variasi campuran 40% serbuk kayu gergajian dan 60% serbuk daun kayu

b) Pembersihan Permukaan 1) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan 1) Pekerja harus memakai pakaian dan paru-paru akibat debu dari pembersihan/ perlengkapan (sepatu boot,

Beradasarkan hasil presentase diatas yang didapatkan dari pengujian beta pengguna pemilik, pegawai, kasir dan pengguna sistem maka sistem penerapan e- commerce

[r]

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2019, seluruh kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Oesapa berada pada tingkat Container Index yang tinggi

Persentase Provinsi dengan anggaran kesehalan daerah dalam ApBD yang sesuai dengan prioritas nasional di bidang kesehatan 40.. 07.03 Nilai Reformasi Birokrasi

Selain itu, Penelitian yang di laksanakan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecepatan dan volume jalan dalam menentukan tingkat pelayanan jalan di siang