BAB III
DATA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Penyakit Demam Berdarah dan Tipus
Sekarang ini banyak sekali keinginan individu untuk dapat memiliki berbagai kepuasan dalam hidup, baik dalam hal materi untuk kebutuhan sosial maupun kesehatan untuk individu, karena tidak bisa dipungkiri kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan berharga bagi setiap manusia karena dengan sehat maka setiap orang dapat dengan mudah mengerjakan suatu hal pekerjaan atau kegiatan sehari-hari.
Banyak sekali jenis penyakit yang dapat dilihat secara nyata tampak dari luar, namun tidak sedikit pula macam penyakit yang sekilas tidak dapat diketahui karena berada dalam organ tubuh bagian dalam manusia.
Salah satunya adalah penyakit demam berdarah dan tipus. Penyakit demam berdarah adalah suatu penyakit yang dibawa oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghirup darah manusia. Selama nyamuk aedes aegypti tidak terkontaminasi virus dengue maka gigitan nyamuk tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk itu menghisap darah penderita demam berdarah maka nyamuk menjadi berbahaya karena dapat menularkan virus dengue yang mematikan.
Demam berdarah diyakini merupakan salah satu penyakit yang sudah lama di dunai. Jejak rekam mengenai penyakit dengan gejala yang serupa telah ditemukan di ensklopedia medis Cina tahun 992. Seiring dengan perkembangan
global di bidang pelayaran dan pengiriman barang melalui laut di abad 18 dan 19, kota-kota pelabuhan bertambah dengan pesat dan menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan nyamuk dan penyakit demam berdarah. Nyamuk dan virus demam berdarah terus menyebar ke berbagai daerah di kota baru dan menyebabkan banyak epidemi di seluruh dunia. Salah satu epidemi demam berdarah yang pertama terjadi di daerah Asia Tenggara. Belum adanya vaksin atau obat antivirus bagi virus dengue membuat penyakit demam berdarah menjadi salaah satu penyakit yang mendapatkan perhatian sangat seriaus secara global.
Gejala yang tampak akibat infeksi virus dengue biasanya muncul setelah masa inkubasi 3 – 15 hari setelah virus masuk kedalam tubuh. Jika sistem pertahanan tubuh dapat mengatasi virus, maka gejala yang tampak bisa ringan atau bahkan tidak didapatkan. Namun jika tidak, muncul berbagai tanda dan gejala demam berdarah antara lain :
1. Demam tinggi yang mendadak 2 – 7 hari ( 38 - 40 derajat celcius ).
2. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
3. Nyeri pada ulu hati. 4. Terjadi pembesaran hati.
5. Mengalami pendarahan pada hidung dan gusi.
6. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
7. Mual, muntah, nafsu makan menurun, sakit perut, diare, menggigil, dan sakit kepala.
8. Demam yang dirasakan menyebabkan keluhan pegal dan sakit pada persendian.
9. Penderita pucat, gelisah, ujung kaki dan ujung tangan dingin.
Orang yang terindikasi terserang penyakit demam berdarah harus secepatnya diberi pertolongan medis, dokter atau rumah sakit untuk diobati. Terlambat memberi pada penderita demam berdarah dapat menyebabkan penderita meninggal dunia.
Penyakit demam berdarah berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Perlu kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam memberantas penyakit demam berdarah. Pengendelian nyamuk demam berdarah dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat.
1. Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk antara lain dengan menguras bak mandi atau penampungan air minimal seminggu sekali, mengganti air dalam vas bunga dan tempat minum burung, menutup dengan rapat tempat penmpungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas dan barang bekas.
2. Biologis
Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.
3. Kimiawi
Pengasapan fogging dapat membunuh nyamuk dewasa, sedang pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk.
Sampai saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah. Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini selama 2 minggu. Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah memberikan cairan tubuh untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam. Pasien demam berdarah parah, disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infuse dan elektrolid untuk mengganti cairan tubuh, serta tranfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.
Penyakit tipus adalah adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh kuman salmonella typhi atau salmonella paratyphi A, B dan C, selain itu dapat juga menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan septikimia (tidak menyerang usus).
Bakteri dalam tipus menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa dikenal dengan nama demam tipus, dimana orang yang terserang tipus sekitar 21,5 juta orang setiap tahunnya. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, tipus adalah penyakit yang umum dikenal di Negara berkembang. Hal ini disebabkan karena tipus merupakan penyakit yang sangat tergantung sanitasi dan kebersihan lingkungan. Sesorang dapat tertular tipus jika makan makanan atau minum minuman yang telah terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi tipus sebelumnya
atau jika limbah telah terkontaminasi dengan bakteri digunakan untuk minum atau mencuci makanan.
Biasanya gejala penyakit tipus akan timbul secara bertahap dalam waktu 8 – 14 hari setelah terinfeksi. Gejala yang dialami penderita penyakit tipus adalah:
1. Panas badan yang semakin hari bertambah tinggi, terutama pada sore dan malam hari. Terjadi selama 7 – 10 hari, kemudian panasnya menjadi konstan dan kontinyu. Umumnya pagi sudah merasa baik, namun menjelang malam kondisi menurun lagi.
2. Pada fase awal timbul gejala lemah, sakit kepala, infeksi tenggorokan, rasa tidak enak di perut sulit buang air besar dan diare.
3. Pada keadaan yang berat penderita tipus bertambah sakit dan kesadaran mulai menurun.
4. Muncul bintik-bintik kecil berwarna merah muda di dada dan perut pada minggu kedua dan berlangsung selama 2 – 5 hari.
5. Tubuh menggigil 6. Nyeri otot
7. Nafsu makan berkurang 8. Sakit perut
9. Badan lemas
Perbedaan dengan penyakit demam berdarah yaitu umumnya penyakit demam berdarah panasnya meningkat mendadak dengan suhu yang cukup tinggi dan demamnya akan turun secara cepat dihari ke-5 atau ke-6. Jika demamnya
sudah berlangsung selama 7 hari, sangat memungkinkan demam ini disebabkan oleh tifus, bukan demam berdarah.
Pencegahan terhadap penyakit tipus hindari makan di pinggir jalan, jangan makan telor ayam setengah matang, memberikan vaksin tipus atau tifoid yang disuntikkan atau secara minum obat dan dapat melindungi dalam waktu 3 tahun. Daya tahan tubuh harus ditingkatkan seperti gizi yang baik, istirahat yang cukup, dan olahraga secara teratur. Bagi pasien yang pernah mengalami penyakit tipus sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang sangat melelahkan, karena akan lebih mudah kambuh lagi. Hindari makanan yang tidak bersih, cuci tangan sebelum makan,
Pengobatan penyakit tipus biasanya melibatkan antibiotik yang dapat membunuh bakteri tipus, yang berfokus memberikan bantuan untuk mengurangi gejala misalnya antibiotik melawan penyakit atau obat penurun panas ketika terjadi demam. Dengan perawatan yang tepat dimulai sejak dini, prognosis bagi penderita akan baik, sebaliknya jika terlambat menangani, prognosis dapat menjadi buruk bahkan dapat menyebabkan kematian atau koplikasi. Dengan pengobatan tepat angka kematian penyakit tipus dapat diminimalisir dan menurunkan beberapa komplikasi penyakit.
Sangat dibutuhkan bila terkena penyakit tipus adalah istirahat total selama beberapa minggu, yang perlu diperhatikan setelah terkena penyakit tipus adalah :
1. Pola makan yang benar, misalnya harus lunak, hindari makan yang berminyak, makanan pedas, asam, dan sesuai dengan petunjuk dokter. 2. Kurangi kegiatan yang menguras tenaga.
3. Untuk menjaga stamina dapat diberikan kapsul (sesuai ketentuan dokter) liman 3x2 kapsul/hari, kapsul daun sendok 3x2 /hari untuk membantu mempercepat penyembuhan luka di usus akibat tipus.
Para pengembara sebaiknya menghindari makan sayuran mentah dan makanan lainnya yang disajikan atau disimpan dalam suhu ruangan, sebaiknya mereka memilih makanan yang masih panas atau makanan yang dibekukan, minuman kaleng atau buah berkulit yang bisa dikupas.
Pengetahuan untuk melakukan pendeteksian penyakit demam berdarah dan tipus berdasarkan gejalanya dan memberikan bagaimana prinsip pencegahan terhadap penyakit demam berdarah dan tipus kepada penderita penyakit demam berdarah dan tipus.
3.2 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Dalam tahap ini dilaksanakan kebutuhan perangkat lunak terkait dengan berbagi hal atau masalah diagnosa penyakit demam berdarah dan tipus, yang meliputi kebutuhan input dan kebutuhan output yang diinginkan untuk pengumpulan data.
Dalam mengidentifikasikan kebutuhan user ada 2 macam, yaitu : 1. Kebutuhan Fungsional
Setelah melalui tahap-tahap pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder dapat diperoleh kebutuhan fungsional dari sistem pakar penyakit demam berdarah dan tipus sebagai berikut :
a. Sistem dapat melakukan diagnosa penyakit demam berdarah dan tipus dan menampilkan hasil diagnosa penyakit demam berdarah dan tipus dengan gejalanya.
b. Sistem dapat memberikan keputusan yang tepat dan memberi pengetahuan penyakit demam berdarah dan tipus kepada pasien.
c. Dapat melakukan update data.
d. Hasil diagnosa sesuai dengan diagnosa penyakit demam berdarah dan tipus.
2. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional, dimana kecepatan dari pada sistem yang dibangun dapat membantu kebutuhan user dengan pertanyaan-pertanyaan yang diterapkan serta sistem yang akan dibangun dibuat sederhana mungkin dengan tidak menghilangkan kehandalan sistem sehingga memudahkan penggunaan sistem pakar.
3.3 Pembuatan sistem 1. Analisis data
a. Pengumpulan data tentang penyakit demam berdarah dan tipus yang diperlukan untuk perancangan sistem.
b. Melakukan pengelompokkan dat sesuai dengan pendeteksian penyakit demam berdarah dan tipus pada manusia dengan gejalanya, hasil deteksi penyakit demam berdarah dan tipus pada manusia.
c. Mendeskripsikan data untuk memperoleh gambaran data dan menentukan bahasa pemrigraman yang tepat untuk selanjutnya diterapkan dalam pembuatan program.
2. Membuat model sistem dari UML a. Use Case Diagram
b. Class Diagram
c. Sequence Diagram
d. Boundary Diagram
Admin Login Admin
Menu Utama
Penyakit Indikasi Pertanyaan Aturan Konsultasi Hasil
Gambar 3.4 Boundary Diagram
3. Komponen Sistem Pakar
Sistem pakar terdiri dari 3 komponen utama, yaitu : knowledge base (basis pengetahuan), Inference engine dan user interface.
a. Knowledge base (basis pengetahuan)
Knowledge base merupakan bagian paling penting dalam sistem pakar. Dalam software kecerdasan buatan terdapat banyak metode yang berbeda dalam menampalkan, yaitu : predikat kalkulus, list, frame, semantic work, scrip dan juga kaidah produksi.
Agar pengetahuan dapat digunakan dalam sistem yang dibangun, pengetahuan harus dipresentasikan dalam format tertentu yang kemudian dihimpun dalam suatu basis pengetahuan akan mempengaruhi perkembangan, efensiensi juga perbaikan sistem yang dibangun.
Pengetahuan untuk melakukan pendeteksian penyakit demam berdarah dan tipus berdasarkan gejalanya dan memberikan bagaimana prinsip pencegahan terhadap penyakit hepatitis kepada penderita penyakit demam berdarah dan tipus.
b. Production rule
Production rule penyakit demam berdarah dan tipus : 1. Demam berdarah
IF munculnya bintik-bintik merah AND nyeri pada ulu hati AND demam tinggi AND pembesaran hati AND pendarahan hidung dan gusi AND tekanan darah menurun AND mual AND muntah AND Nafsu makan menurun AND sakit perut AND diare AND menggigil AND sakit pada persendian AND gelisah THEN demam berdarah.
2. Tipus
IF munculnya bintik-bintik merah AND demam tinggi AND mual AND nafsu makan menurun AND sakit perut AND diare AND menggigil AND sakit pada persendian AND infeksi tenggorokan AND lemah THEN tipus.
c. Tabel production rule
Tabel 3.1 Production Rule
No Gejala Demam Berdaarah Tipus
1. Munculnya bintik-bintik merah * *
2. Nyeri pada ulu hati *
3. Demam tinggi * *
4. Pembesaran hati *
5. Pendarahan hidung dan gusi * 6. Tekanan darah menurun *
7. Mual * *
8. Muntah *
9. Nafsu makan menurun * *
10. Sakit perut * *
11. Diare * *
12. Menggigil * *
13. Sakit pada persendian * *
14. Gelisah *
13. Infeksi tenggorokan *
14. Lemah *
4. Desain sistem
a. Database
Untuk mempresentasikan pengatahuan dalam melakukan pengidentifikasian dan memberikan hasil mengenai jenis penyakit demam berdarah dan tipus berdasarkan gejalanya, digunakan basis pengetahuan.
Dengan gambar ERD :
Gambar 3.5 Entity Relationship Diagram( ERD )
3.4 Struktur Tabel
Tabel yang terbentuk dalam basis data sistem pakar deteksi penyakit demam berdarah dan tipus. Tabel yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Login
Nama Tabel : Login Primary Key : Pass_Admin
Keterangan : Tabel master data pakar
Tabel 3.2 Tabel Login
No. Field Name Data Type Size Key
1. Nama_Pakar Text 15 2. Password Text 5 * Login Hasil Konsultasi Pertanyaan Pakar memakai memakai memakai memakai
b. Tabel Indikasi
Nama Tabel : Indikasi Primary Key : Id_Indikasi
Keterangan : Tabel master data indikasi penyakit demam berdarah dan tipus.
Tabel 3.3 Tabel Indikasi
No Field Name Data Type Size Key
1. Id_Indikasi Text 5 *
2. Nama_Indikasi Text 15
c. Tabel Pertanyaan
Nama Tabel : Pertanyaan Primary Key : Id_Pertanyaan
Keterangan : Tabel master data pertanyaan penyakit demam berdarah dan tipus.
Tabel 3.4 Tabel Pertanyaan
No. Field Name Data Type Size Key
1. Id_Pertanyaan Text 5 *
2. Id_Indikasi Text 5 *
3. Pertanyaan Text 25
d. Tabel Rules
Nama Tabel : Rules Primary Key : Id_Rules
Keterangan : Tabel master data aturan penyakit demam berdarah dan tipus.
Tabel 3.5 Tabel Rules
No. Field Name Data Type Size Key 1. Id_Rules Text 15 * 2. Id_Penyakit Text 15 3. Id_Pertanyaan Text 15
3. Id_Indikasi Text 15
e. Tabel Penyakit
Nama Tabel : Penyakit Primary Key : Id_Penyakit
Keterangan : Tabel master data nama penyakit demam berdarah dan tipus.
Tabel 3.6 Tabel Penyakit
No Field Name Data Type Size Key
1. Id_Penyakit Text 5 *
2. Nama_Penyakit Text 15
f. Tabel Konsultasi
Nama Tabel : Konsultasi Primary Key : Id_Konsultasi
Keterangan : Tabel master data konsultasi diagnosa penyakit demam berdarah dan tipus.
Tabel 3.7 Tabel Konsultasi
No. Field Name Data Type Size Key
1. Id_Konsultasi Text 5 * 2. Tanggal Text 15 3. Nama Text 15 4. Alamat Text 25 5. Jenis_Kelamin Text 5 6. Golongan_Darah Text 5 7. Id_Jawaban Text 5 * 8. Tanggal_Lahir Text 15 g. Tabel Jawaban
Nama Tabel : Jawaban Primary Key : Id_Jawaban
Keterangan : Tabel master data jawaban diagnosa penyakit demam berdarah dan tipus.
Tabel 3.8 Tabel Jawaban
No. Field Name Data Type Size Key
1. Id Text 5 *
2. Id_Jawaban Text 5 *
3. Id_Rules Text 5 *
4. Id_ Pertanyaan Text 5 *
5. Jawaban Text 15
h. Tabel User
Nama Tabel : User Primary Key : Id_User
Keterangan : Tabel master data master user sistem pakar diagnosa penyakit demam berdarah dan tipus.
Tabel 3.9 Tabel User
No. Field Name Data Type Size Key
1. Id Text 5 *
2. User_Id Text 5 *
3. Password Text 5 *
3.5 Hubungan Antar Tabel
Dari struktur tabel, dihubungkan menjadi model yang saling berhubungan. Gambar 3.6 adalah hubungan antar tabel dalam relasi basis data.
3.6 Jaringan Simantik
Jaringan simantik yaitu suatu bagan untuk memeriksa navigasi yang ada di dalam tampilan program dengan digambarkan komponennya, nomor tampilan dan transisi yang menyebabkan perpindahan ke tampilan lain.
Gambar 3.7 Jaringan Simantik
Keterangan : F01 Form Login F02 Form Utama F03 Form Jenis F04 Form Indikasi F05 Form Pertanyaan F06 Form Rules F07 Form User F08 Form Konsultasi F02 F13 F07 F04 F03 F05 F06 F08 F09 F14 F15 F10 F11 F12 F01
F09 Form Hasil Konsultasi
F10 Form Input Penyakit Demam Berdarah dan Tipus F11 Form Input Indikasi
F12 Form Input Pertanyaan F13 Form Input Aturan F14 Form Ubah Pasword