I
KodeA{ama Rumpun llmu: 57 l/fuIanajemen Tema Isue Stratetis: Otonomi Daerah dan Desentralisasi (Regional Atttonomy &Decentralizhtion)
LAPORAI{
HASIL
HIBAH
STRATE
GI NASIONAL
JUDUL
PENELITIAN:
KEY
SUKSES
FAKTOR KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN _
FRAUD
TRTANGLE BERBASIS
WEB.ICT MENDASARKAN MODEL
SPIRAL
UNTUK MEWUJUDKAN
GOOD
PUBLIC GOVERNAI\CE,
OTONOMI
&
PELAYANAN
PUBLIK
SERTA KTNERJA
PEMERINTAH DAERAH PADA KABUPATEN BANDUNG BARAT
TIM
PEhIELITI:
DT.
ISHAKRAMLI
(KETUA)
Dr.
Ir.
AGUS
ZAINUL
AruFIf{
MM
(AI',{GGOTA)
,/
Dr. BAMBANG
JATMIKO
(ANIGGOTA)
TJNIIVtrRS
ITA
S
TARIJMANAGARA
Judul Kcgiatan
Peneliti / Pelnksana
N atrtu Lcngkap
N ID\.
.lilb*tart l''urrgsionuI
l)rogratl Sttrdi
\otttor Fl P
Srrrel ( *-rnnil )
Anggota Peneliti (1)
Nanra [.crrgkap
N IDN
[]crgurrran 'l'inggi
Anggota Peneliti (2)
\lutrrr l,r:nukirlr NI DN
Pcrsuruun "l'inssi
Institusi Miua (iiks ada) Narna Institrrsi \'litra
A lanrat
Pcnanggung ,larr ab
Tahun Pelaksanaan Biaya Tahun Berjalan Biaya Ke$eluruhan
Kl:\"
St'KSl:S l;AK"l ()R Kil('tjlt,{\(;.{N
l.Al}Ol{A,\Kl-.t..,\\(ii\\-l"RALiD 1-R1,4i\( ;l.H Bh.RtlASIS \\'[:B-I('
t
\'lI:\ t)r\Si\RK'\\
\{ODlil- SPll{Al. t,i\,I't iK I,lI.i\\ l,jJt lDKr\N (;(X)D Pl,jlJl""l('
(;O\'[:R\Al{{"'}:. ()*1"{)}iONll & P[il
r\\',.\N,{\
P[ ;t]l "l KS[1RTA KlN;liR.lA PI-.i\{l:R li\i"fAl I t)AHR'\l l
(Surr e.t' padit ftcnterintuhltt Kubupatc]] l]nntJrrng Burat-Jutr a [Jarat ]
[)r. ISI1,.\K RA\'tl-l 5t1.. \li\'l
0it)5
II5:(lI
,4k urttansi
0t{ t6 t99:52f}
irlrakin rrntar'.ac. id
Dr.. lr A(;tiS Zi\lNtil" ARIlrll{ i\li\l"" tlj I ltOl{frl{} I
I ,nivcrsilirr 'l unnltilnilgaril
Dr ti;\\1[tAN(; .f
A'l'\llK(]
5h.\l
Si0{r(} l0fr{r501
t :nir crsitus \'lrrhrrnrnadir ah YtrEr akilrt;r
: {'\'
\llK(}
{il.t)l}A[- ("(]NSt jl"'ll\(i
:
:
:
"lultun kc I dlri rcnrnnlr J tnhurr
:
Rp. lifi.5{X} 0(}0.tX}:
Rp. I e"l,0 I (}.()tlil.tXl,lakrrh.
i
I - I () - l{}lJ.Kr"t t"tit [],.'nc I i I i.
.d
1'$lt$'
t(l)r, lSllAK
lt.\\lt,l
Sl" .\l\l)
Nll),'NIKI{}l.t{qCI{(} \lcrrr,etrrpri.
Krttr* l"cnrl:
\lcngctah rr i [ )ckan
tlr-!:l!
r*r ltl diry$I odN l[t,',\
lK
I (] I 9(X]:5a
>tt
Abstrak:
Tujuan penelitian
ini
adalahuntuk
menghasilkan model danKey
Sukses Faktor kecurangandalam
membanguninformasi aplikasi tata
kelola
pemerintahandaerah
dan menrberikansumbangan
pemikiran
kepada pemerintah Kabupaten BandungPropinsi
Jawa Barat,terkait
Model
berpengaruhpada
Kecurangan-Fraud
Triangle
berbasis
Web-ICT
MendasarkanModel
Spiral
Untuk
Mewujudkan
GoodPublic
Governance,Otonomi
&
PelayananPublik
Serta
Kinerja
Pemerintah Daerah Pada Kabupaten Bandung Barat-Jabar. Metode Penelitian dengan menggunakan metodewaterfall-model
(pressman) dengan melakukan pentahEran: analisis, desain, code, dan test(trial
and error)terkait
software yang akan diterapkan.Fraud
Triangle
Theory atauteori
segitiga
kecurangan, menyimpulkan bahwa terdapattiga kondisi
yang hadir dalam setiap tindakan kecurangan,
yaitu:
(a). Pressure (tekanan),(b)
Opportunity(peluang),
(c)
Rationalizafibn
(rasionalisasi).Hasil
penelitian dalam
kaitan
membangunaplikasi
laporan
keuanganpemerintah
daerah berbasisweb, dilakukan melalui
tahapansebagai
berikut: Model
pengelolaan
keuangan daerah,
Model
Pelsksanaan
dan Penatausahaan,Model
Penatausahaan Penerimaan,Model
Penatausahaan Penerimaan SKPD@endahara Penerimaan
SKPD),
Model
PenatausahaanPenerimaan
SKPD
(bendaharaPenerimaan SKPD),
Model
Penatausahaan Pengeluaran,Model
Pencatatan Transaksi (Uang Persediaan),Model
PencatatanTransaksi
(LS), Model
Struktur SAPD,
Model
SiklusAkuntansi,
Model
Hubungan
Antax
DokumenoModel
Worksheet Konsolidasi. Hasil
Perancangan web dalam proses penyelesaian akan memuat input-proses-outpirt.
Kqt
word: Laporan
keuangan,
Fraud
Triangle, Web-ICT, GPG,
Otonomi,
PelayanunBAB
I
PENDAHT]LUAN
1.1.
Latnr
Belakang Masalah
Berdasarkan Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan
Nomor
I
tahun 20A9,hporan
keuangan adatah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan zuatu entitas. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja
keuangan dan
arus
kas
entitas
yang
bermanfaatbagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalarn pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuanganjuga
bertujuanuntuk
menunju*il<anhasil
pertanggungiawaban manajemen atas penggunaan sumber daya (Man,Monqt,
Mechine, Method andMarket)
yangdipercayakan kepada merekao serta untukmembantu pengguna laporan keuangan
dalam
memprediksi arus
kas
masa depan
dankhususnya datam
ttat
*rt
to
dan kepastian diperolehnya kas dan setarakas.'sesuai
denganKonsep Dasar
Penyusunandan
Penyajian
Laporan
Keuangan
(KDPPLK)
karakteristikkualitatif informasi
dibedakanmenjadi dua
yaitu
primer
dan
sekunder.Kualitas primer
terdiri dari
informasi yang relevan dan
reliabel,
sedangkankualitas
sekunderterdiri
dariinformasi
yarLg comparable dankonsisten(Kurniawati,20l2).Informasi
yang relevan adalahinformasi
yang dapat mempengaruhi pemakai laporan keuangan dalam proses pengambilankeputusann sedangkan
informasi
yangreliabel
adalahinformasi
yang bebasdari
pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yangtulus
danjujur
dari
yang seharusnya disajikan atau yang secarawajar
dapat disajikan.Selanjutrya,
Kurniawati
Q0l2)
menambahkan
infonnasi
yang
disajikan
akan
lebih bermanfaatjika
dapat dibandingkan(comparability)
batk dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitaslain.
Informasi yang
disajikanjuga
harus konsisten, yang berarti mengaplikasikan metode akuntansi yang sama untukkejadian-kejadian
serupa,dari
suatu
periodeke
periodeberikutnya. Molida,
(2011)
menjelaskanbahwa laporan
keuangan tidakhanya menyajikan
informasi
mengenai angka-angka, tetapijuga
harus
mencakup
informasi yang berkaitan
dengan
posisi
keuangan
dan
kinerja
perusahaan
dalam
rangka
pengambilan keputusan
ekonomi.
Oleh
karena
ltu,
perusahaan/instansi pemerintah
ingin
selalu menunjukftan kinerja terbaik ketika menerbitkan laporan keuangannya. Apabila perusahaan/instansi pemerintahtidak
dapat mencapaikinerja
terbaiknya,
maka
perusahaan/instansipemerintah
akan temrotivasi untuk
melakukankecurangan pada laporan keuangan.
Ketika suatu
taporan keuangan terdapat salah saji yangmaterial, maka informasi yang
terkandungmenjadi
tidak valid
untuk
digunakan sebagaidasar pengambilan keputusan.
Kecurangan merupakan penyakit sosial dan masalah ekonomi yang memprihatinkan.
Hal
ini
dapat
menyebabkanturunnya
nilai
pasar
dan
mengarahkan perusahaan/instansipemerintah
pelaku
kecuranganmenuju pada
kebangkrutan/kurang sehatnya pemerinthan.Terdapat
empat kategori
kecurangan/frord
yang
paling
sering
menimpa
perusahaan-perusahaan
di
dunia.Pertama
adalah pencurian data (datafraud),
para pelaku pencurian data biasanya mengarahke
data-datayang lebih
bersifat sensitif.
Kedua
adahah penggelapan (embezzlement)yangterjadi
ketika para pelaku yang padaununnya
adalah pegawai densan sengaja menjadikan perusahaan/instansi pemerintah tempafirya bekerja sebagai sasaran untuk maksud memperkayadiri
sendiri.
Selanjutnya adalatr penlpuan atasjasa
perbankan online(online
banking) yang
banyakterjadi
di
lingkungan perbankan,dan yang terakhir
adalah penipuan/ penggelapan atas cek,hal ini
terjadi ketika
para pelaku memanipulasi cek untuk mencuri data dari rekeningperusahaan (Hutomo, 2012).Kecurangan
(fraud)
dalam
suatu perusahaanlinstansipemerintah
dapat munculmendorong
terjadinya
kecuranganadalah tekanan
perusahaan/instansipemerintah
untuk dapat selalu menunjukkanperforma
yangbaik
danakhirnya
dapatmenarik
investor untuk menanamkan modalnya. Selainitu
adanya kesempatandari pihak
yangmemiliki
hubunganistimewa
dan
sifat
rasionalisasi
dapat
seorang
manajer
untuk
melakukan kecurangan, karenapara pelaku mencari
pembenaran atastindakannya
(llutomo,
201,2). Kecurangan akuntansi telah berkembangdi
berbagai negara besar sepertidi Amerika
Serikat' dimana dampakdari
kecurangan tersebut sangat besar dantelah
merugikan banyak pihak. Pada tafuun 2OOtte4aai
kasus Enron yang diperkirakan menimbulkan kerugianbagi
Enron sebesar US$ 50miliar,
ditambah dengan kerugian investor sebesar US$ 32miliar
dan ribuan pegawaiEnron
harus kehilangan dana pensiun mereka sebesarUS$
I
miliar
(Soselisa dan Mukhlasin, 2008).Kasus serupa
juga
terjadi
di
Indonesiayang
merupakan salah satu negara dengan kasus korupsiteftinAgi
di
dunia.Hal ini
dibuktikan
dengan adanyalikuidasi
beberapabanh
kasus kejahatan perbankan, manipulasi pajalq dan korupsi baik di pemerintahdaerah maupun
pemerintah
pusit.
BAPEPAM-LK
sebagaibadan
pengawaspasar
modal dan
lembagak
o*g*
minemukan
beberapa kasus kecurangan akuntansiyang menimpa
perusahaan-p"*rJhu*
di
Indonesia. Sebagai contoh kasus yang menimpaPT
Kimia
Farma pada tahun ZOO1.PT Kimia
Fanna adalah
sebuah
badan usaha
milik
negara
yang
sahamnya diperdagangkan di bursa sehingga statusnya menjadi perusahaanpublik.
Berdasarkan indikasidari
KementerianBUMN
dan
pemeriksaanBAPEPAM-LK
ditemukan
adarrya salah sajidalam
laporan keuanganyang
mengakibatkan satahsaji
(overstatement) Laba bersih untuktahun yang
beralilrir
31 Desernber 2001(Molida
20ll).
Koroy
(2003) menambahkan bahwa manajimen PTKimia
Farma melakukan pencatatan ganda atas penjualan pada dua unit usaha yangtidak
disampling oleh auditor eksternal. Selain kasus PTKimia
Farma,BAPEPAM-LK
jugamenemukan-skandal akuntansi yang menimpa
PT
Pakuwon JatiTbk
pada tahun2044--pf
pam*on
Jati
Tbk
ditemukan telah
melakukan pelanggarandalam penyajian
laporan keuangan.BAPEPAM-LK
menjatuhkan sanksiadministratif
berupa peringatantertulis
pada PT Pakuwon JatiTbk
dan sanksi administratif berupa peringatan tertulis kepada akuntan Sdr.Zulfikar Ismail
(Annual ReportBAPEPAM-LK,
2004 dalam Hutomo, 2CI12). PT Sari HusadaTbk
pada
tahun 2005
juga
diduga
melakukan
pelanggaranperaturan
BAPEPAM-LK
berkaitan dengan transaksi share buy back oleh manajemen dan orang dalam. PT Sari Husada
Tbk menerimi
sanksiadministratif
dan perintahuntuk
melakukan tindakan tertentu dalam bentuk denda kepada komisaris dan direksi PT Sari Husada Tbk (Puspitasad, 2011).UndangUndang Republik
IndonesiaNomor
32 Tahun 2004 Tentang PemerintahanDaerah
dan
Peraturan PemerintahRepubtik
Indonesia
Nomor
38
Tahun 2007
tentangPembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/
Kot4
Pemerintah Daerahdituntut
untuk lebih
memberikan pelayanan kepada masyarakatdengan
menerapkan asas-asas pelayananpublik
yang
didalamnya meliputi:
transparansi, akuntabilitas,
partisipatif,
kesamaanhak,
keseimbanganhalq dan
kewajiban. Selainitu
pemerintah daerahjuga
dituntut untuk meningkatkan sistem pengelolaan keuangan daerah resuai dengan Peraturan Pemerintahno
58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangandaerah.
Pertanggungiawabanatas pengelolaan keuangan daerah
diatur dalam
Undang-Undang
Nomoi 17
Tahun 2003 tentang
Keuangan
Negara yang
menyatakan bahwap"tryo**
danpenyajian
laporan keuangan pemerintah daerah dilaksanakan berdasarkan StunA"tAkuntadi
Pimerintahan (SAP)
yangdiatur
tebihlar{ut
dalam PP nomor24
tahun 2005 tentangSAP. Dalam
meningkatkan sistem pengelolaan keuangan daerah, pemerintah daerah memerlukan sistem pengendalianintern
untuk
mengendalikan seluruhaktivitas
di
dalam organisasi pemerintah daerah.Undang-Undang
No
40
tahun 2007 tentangprinsip-prinsip
corporate governarrce.pemerintah
untuk
mempertanggungiawabkan pelaksanaanmisi
organisasi dalam mencapai-to.;u*
dan sasaran
y*g
t"tutr
Oiteiaptcanmelalui alat
pertanggungiawaban secaraperiodik
$tantiarno
danAziina,
2011).
Sebagai salah satu implementasidari
akuntabilitas kinerjapemerintah, maka dilaksanakan pertanggungiawaban yang
dirnulai
dari proses perencaftrm'p*yor**
dan pelaksanaan atas tugas dan firngsi pemerintah dalam mewujudkanvisi
danmisi
serta
tojo*
yang
telah
diterapkan
sehinggadapat
dipertanggungiawabkan kepada masyarakati*g
di*judkan
dalanr-bentuk
penetapananggaraq
sedangkan transparansi dalaln pemerintah daerah adalah keterbukaan dan kejujuran kepada masyarakat berdasarkanpe*imbangan bahwa
masyarakat
memiliki hak
untuk
mengetahui
secaraterbuka
danmenyeluruh
atas pertanggungiawaban pemerintahdalam
sumber dayayang
dipercayakankepadanya
dan
kitaatannya pada
peraturan perundang-undangan(Abdul
Hafrzo 2000:40daiam
Garini, 2011). Terdapit
3
(tiga)
mekanismeyang
dapat
dilaksanakan pemerintahdaerah agar
lebih
responsif, -transparan dan akuntabel serta selanjutnya dapat mewujudkancorporate gouernani"
yaitu:
(l)
mendengarkansuara atau aspirasi
mesyarakat
serta*.tnU*g*
kerjasama
pemberdayaan masyarakat,(2)
memperbaiki
internal
rules
danmekanisme peng-endalian, dan
(3)
membanguniklim
kompetisi
dalam memberikan layanan terhadap**y*ut
ut
serta marketisasi layanan.Ketiga
mekanisme tersebut saling berkaitandan rutiog
menunjang
untuk
memperbaiki efektivitas
pengelolaan pemerintah
daerah(Mardiasrno,
2004f.nfercivitas
pengelolaan pemerintahyang
baik
akan menjamin kinerjapemerintah
yang baik
juga.
Kinirja
pemerintah daerah adalah gambaran mengenai tingkat -pencapaiani"r**
ataupun
tujuan
instansi pemerintah
(satuankerjl
pgrangkat daerah) sebagai penjabaran darivisi, misi
dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dantegagatan
pelaksanaankegiatan-kegiatan sesuai dengan
progftrm
dan
kebijakan
yangditetapkan @amandei, 2009).
-
Pada
prinsipnya
baik
tidaknya kinerja
pemerintah daerah
bukan
semata-matatanggungiawab-pimpinan dan aparaturnya. Masyarakat
juga turut
bertanggungiawab dengan caraterus
menerus mengawasitata kelola
pemerintahan agartetap
berada dalamkoridor
hidup
bernegarayang
tilah
disepakati bersama.Apabila
tata
kelola
pemerintahantidak
diawasi dengan
baik
dapat menimbulkan kinerja
pemerintahan
yang buruk.
Kinerja
pemerintahan
yang buruk
dapat
disebabkan
oleh
beberapa
faktor
diantaranya
adalahLegagalan
p"mltintatt
dalam melakukan pemantauan dan penentuan perencanaan sfrategis.DimJnsi
lain penyebab buruknya kinerja pemerintah daerah secara umum adalah pelanggaranterhadap etika
birolaasi,
seperti budaya suap-menyuap, kolusi-korupsi dan nepotisme(KKII).
Sebagai contoh kasus korupsi yang dilakukan oleh Gubernur Bengkulu pada tahun2012yang
divonis
bersalaholeh
MahkamahAgung
dan dinyatakanterbukti
melakukankorupsi
danabagi hasil
pajak
bumi
dan
bangunan
(PBB)
dan diliatuhi hukuman
4
tahun
penjara(ldonesian-Corruption
Word,2013).
Kasus serupajuga
terjadi
di
Lampung Selatan yangmelibatkan
mantanBupati
Lampung
Selatanyang
didugatelah
melakukantindak
pidanakorupsi
pengadaan tanahPLTU
Sebalang sehingga merugikan negaraRpl6,5 miliar
dandijatuhkan hukuman 20 tahun penjara (Jawa Post National
Network,2012).
Selain
itu
terdapat kasus korupsi lainnya yang melibatkan aparat pemerintah daerah yaitu kasus korupsiyan[
Oilatutcan oleh Bupati Jayawijaya pada ta]run 2006 yang dinyatakanbersalah
dalam
tiga
kasus
korupsi kas
daerah Kabupaten Jayawijaya.
Kasus
pertamapembelian dua pesawat
Fokker
Zil
seri600 senilai
Rp
8,6
miliar
tahun
2A02. Pembelianp6u*ut
jenis Fokker
itu
dinilai
merugikan
negarakarena dilakukan
dengan penunjukani*gs*g
a*
dana pembelian dikeluarkan saat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerahfaoiupaten Jayawijaya
2002 belum
disahkanDPRD. Bupati
Jayawijayajuga
dinyatakan