• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING ISBN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING ISBN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

METODE TUTOR TEMAN SEBAYA

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA

Sjech Dullah

NIP 195206111987031002

Abstrak

Aktivitas pembelajaran metode tutor teman sebaya, seseorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugasi untuk membantu murid-murid tertentu yang mengalami kesulitan belajar. Kreteria metode tutor sebaya ada tiga, membantu siswa yang kesulitan berdasarkan petunjuk guru, siswa dipilih sebagai tutor harus diperhatikan dari segi kemampuan penguasaan materi, mampu membantu teman-temanya individu maupun kelompok, memimpin kegiatan kelompok sebagai pengganti guru. Kelebihan tutor teman sebaya menimbulkan penguatan bagi siswa membantu dalam mengkontruksi penguatan konsep. Akhir dari tutor teman sebaya aktivitas dan kemampuan siswa dalam menyampaikan gagasan atau pendapat dalam proses pembahasan materi ajar atau konsep akan menjadi semakin bermakna.

Kata kunci; metode tutor teman sebaya

1. Pendahuluan

Sejak tahun pembelajaran 2006-2007, telah mulai diberlakukan kurikulum baru yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau KBK. Salah satu perbedaan KTSP dengan kurikulum lain yang pernah berlaku di Indonesia, khususnya dengan Kurikulum tahun 1994 maupun yang direvisi tahun 1999 adalah peran guru dalam pengembangan kurikulum. Implementasi KTSP di sekolah menuntut para guru untuk lebih kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu guru untuk memperbaiki mutu proses dan hasil belajar siswa.

Proses pembelajaran merupakan suatu sistem, mengandung sejumlah komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dalam mengembangkan suatu kegiatan pembelajaran, guru tidak hanya memperhatikan materi, metode dan evaluasi saja, tetapi harus memperhatikan proses tersebut sebagai suatu keseluruhan dan sebagai suatu sistem.

(2)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

Aunurrahman (2009) mengatakan bahwa dalam pembelajaran, pengembangan suasana kesetaraan melalui komunikasi dialogis yang transparan, toleran , dan tidak arogan seharusnya terwujud di dalam aktivitas tersebut. Oleh karena itu untuk membangun pemikiran-pemikiran positif sudah selayaknya para pendidik harus mengakomodasi berbagai pertanyaan dan kebutuhan peserta didik secara transparan, toleran, dan tidak arogan, serta selalu berupaya mendorong terjadinya keefektifan pembelajaran dengan membuka seluas-luasnya kesempatan dialog kreatif dimana setiap peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi, berdebat, berinteraksi dalam merespon berbagai persoalan yang muncul dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Proses mengkontruksi ini memerlukan kreatifitas guru untuk menciptakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, ekspresif, dan menyenangkan dan berkualitas sehingga keaktifan siswa sangat menentukan. Dalam kenyataannya banyak interaksi dalam pembelajaran berjalan hanya secara satu arah. Siswa hanya menjadi obyek pasif yang mempunyai kewajiban untuk menghafal catatan yang telah diberikan guru supaya bisa menjawab soal-soal yang nantinya akan diujikan.

Fakta empirik yang sering ditemukan melalui kegiatan di kelas antara lain, pembelajaran yang terjadi seringkali sangat monoton sehingga siswa terlihat jenuh karena kurang diberdayakan. Rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran, rendahnya kepedulian siswa kelompok tinggi terhadap siswa kelompok rendah, siswa kelompok rendah kurang mendapat perhatian baik dari guru maupun dari teman sebaya.

Berangkat dari berbagai pengalaman dan fakta tersebut, hendaknya para guru dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai sekaligus dapat menjawab permasalahan tersebut. Terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis dan dapat juga menumbuhkembangkan apresiatif siswa terhadap pembelajaran lainnya.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekola sebenarnya telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, tetapi usaha itu belum menunjukan hasil yang optimal. Rentang nilai siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai seringkali terlalu mencolok. Untuk itu perlu

(3)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

memanfaatkan siswa yang pandai untuk menularkan kemampuannya kepada siswa lain yang kemampuannya lebih rendah.

Tentu saja guru yang menjadi perancang proses pembelajaran harus memilih metode pembelajaran yang lain, yang dapat memberdayakan siswa sekaligus mempersempit rentang prestasi antara siswa yang pandai dengan yang kurang pandai.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dibahas dalam makalah ini adalah tentang konsep dasar Metode Tutor Teman Sebaya dan pemetaan SK dan KD mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah yang memungkinkan untuk dicapai dengan menggunakan metode ini.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dasar metode pembelajaran Tutor Teman Sebaya dan pemetaan SK dan KD mata pelajaran bahasa Indonesia si seolak menengah.

2. Pembahasan

2.1 Konsep Dasar Metode Tutor Teman Sebaya

Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas merupakan sebuah proses pembimbingan terhadap peserta didik dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa, mengingat kecepatan perkembangan mereka masing-masing tidak sama.

Perbedaan tingkat kemampuan siswa dalam memahami sebuah konsep sering menimbulkan masalah, antara lain ada siswa yang sangat cepat dan ada siswa yang merasakan kesulitan tetapi mereka takut untuk bertanya kepada guru. Kesulitan yang dialami oleh sekelompok siswa tersebut dapat diatasi dengan cara menerapkan salah satu metode pembelajaran yaitu dengan metode tutor sebaya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa metode tutor teman sebaya adalah seseorang atau beberapa orang murid yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu murid-murid tertentu yang mengalami kesulitan belajar.

Metode tutor teman sebaya, guru lebih berperan sebagai fasilitator, yakni membantu pembentukan kelompok belajar yang sinergis secara lebih cepat, efektif, dan

(4)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

efisien untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman dan kondusif (Prihatin,2008: 97).

Putranti dalam www.psb-psma.org mengatakan bahwa pembelajaran tutor sebaya ini dapat dipandang sebagai reaksi terhadap pembelajaran klasikal dengan kelas yang terlampau besar dan padat sehingga guru tak dapat memberikan bantuan individual, bahkan sering tidak mengenal para pelajar seorang demi seorang. Selain itu para guru biasanya mengetahui bahwa para siswa menunjukkan perbedaan dalam cara-cara belajar.

Surya (1985) menyebutkan bahwa kriteria metode tutor sebaya adalah tutor membantu siswa yang kesulitan berdasarkan petunjuk guru, siswa yang dipilih sebagai tutor hendaknya diperhatikan segi kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan membantu orang lain. Pelaksanaan tutor-tutor ini dapat membantu teman-temannya baik secara individual maupun secara kelompok sesuai petunjuk guru. Tutor dapat berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan-kegiatan kelompok, dalam hal tertentu ia dapat berperan sebagai pengganti guru.

Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang ditunjuk sebagai tutor harus memenuhi kriteria tertentu, yakni siswa yang memiliki keunggulan kompetisi dibandingkan dengan siswa yang lain dikelasnya.

Selanjutnya Surya (1985) juga mengemukakan bahwa keuntungan metode tutor teman sebaya adalah adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara murid yang dibantu dengan murid sebagai tutor yang membantu. Bagi tutor sendiri sebagai kegiatan remedial yang merupakan kesempatan untuk pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah motivasi belajar. Bersifat efisien, artinya bisa lebih banyak dibantu, dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan percaya diri.

Dari pendapat tersebut di atas, disimpulkan bahwa metode tutor sebaya dapat menimbulkan sebuah penguatan (reinforcement) baik bagi siswa yang dibantu maupun bagi siswa yang membantu. Dalam mengkontruksi pengetahuan/konsep, karena tutor sebaya dibangun dengan jalinan kedekatan dan kasih sayang.

Metode tutor sebaya juga dapat merangsang partisipasi siswa dalam pembelajaran, sehingga aktivitas dan kemampuan siswa dalam menyampaikan gagasan atau pendapat dalam proses pembahasan materi ajar atau konsep semakin bermakna.

(5)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

Menurut Zaini (2001:1) dalam baliteacher.blogspot.com maka langkah-langkah metode tutor sebaya adalahsebagai berikut.

1) Pilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri.

2) Materi pembelajaran dibagi dalam sub-sub materi (segmen materi).

3) Bagilah para siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, sebanyak sub-sub materi yang akan disampaikan guru. Siswa-siswa pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya.

4) Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi, setiap kelompok dibantu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya.

5) Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

6) Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan submateri sesuai dengan tugas yang telah diberikan dan guru bertindak sebagai nara sumber utama.

7) Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara barurutan sesuai dengan urutan submateri kemudian memberi kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman siswa yang perlu diluruskan.

Dari uraian tersebut di atas selanjutnya dapat dikembangkan dalam bentuk soal yang lain untuk dijadikan bahan pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil. Dengan demikian oleh model pembelajaran ini dalam diri siswa akan tertanam kebiasaan saling membantu antarteman sebaya.

Agar metode pembelajaran tutor teman sebaya mencapai tingkat keberhasilan yang diharapkan, Miler dalam baliteacher.blogspot.com menuliskan saran penggunaan metode tutor sebaya sebagai berikut.

1) Mulailah dengan tujuan yang jelas dan mudah dicapai.

2) Jelaskan tujuan itu kepada seluruh siswa (kelas), agar materi pembelajaran dapat mudah dipahami.

3) Siapkan bahan dan sumber belajar yang memadai. 4) Gunakan cara yang praktis.

(6)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

6) Pusatkan kegiatan tutorial pada keterampilan yang akan dilakukan tutor. 7) Berikan latihan singkat mengenai yang akan dilakukan tutor.

8) Lakukanlah pemantauan terhadap proses belajar yang terjadi melalui tutor sebaya. 9) Jagalah agar siswa yang menjadi tutor tidak sombong.

2.2 Keunggulan dan Kelemahan Metode Tutor Teman Sebaya

Sebetulnya secara implisit keunggulan dan kelemahan model ini sudah terdapat pada konsep dasar diatas, tapi ada baiknya perlu dituliskan secara rinci. Kelebihan dari Metode Tutor Teman Sebaya adalah sebagai berikut.

1) Meringankan beban guru dalam membelajarkan siswa, terutama bagi guru yang menghadapi kelas gemuk.

2) Memberikan dampak pengayaan pada siswa yang menjadi tutornya.

3) Komunikasi antar siswa akan lebih efektif terutama dalam mengatasi beberapa kelemahan guru terutama dalam hubungan komunikasi dengan siswa.

4) Kalau boleh diandaikan metode ini ibarat bom berantai, karna guru sebagai pemicunya hanya perlu memicu beberapa siswa , untuk selanjutnya siswa tersebut yang akan memicu siswa lain sehingga akan terjadi percepatan belajar baik secara klasikal maupun perorangan.

Kekurangan dari Metode Tutor Teman Sebaya antara lain adalah sebagai berikut. 1) Siswa yang menjadi tutor berpotensi tidak memiliki keahlian dalam pembelajaran. 2) Kelas berpotensi riuh dan tidak terkendali.

3) Guru berpotensi mengabaikan siswa karena terlalu mengandalkan tutor.

4) Akan berpotensi pada perlakuan yang diskriminatif dimana pada keadaan terrtentu justru sangat merugikan bagi efektivitas pembelajaran.

Cara mengatasi kekurangan tersebut adalah antara lain guru senantiasa berkeliling sambil membimbing tutor dan siswa. Perhatian guru yang menyeluruh mengawasi siswa agar tidak keluar dari konteks pembicaraan. Pusat perhatian guru adalah menjaga kondisi kelas sehingga siswa dapat nyaman belajar dari rekannya.

(7)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SMA

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.

Untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran yang merupakan pencapaian SK dan KD tersebut, maka salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan SK dan KD maupun sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran saat itu.

Tidak semua SK dan KD mata pelajaran bahasa IndonesiaSMA dapat dicapai dengan model Tutor Teman Sebaya. Berikut adalah daftar SK dan KD mata pelajaran ahasa IndonesiaSMA yang memungkinkan untuk dapat disampaikan dengan metode Tutor Teman Sebaya.

3.1 SK dan KD Bahasa Indonesia Kelas X, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

3. memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca

3.1 menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (250 kata/menit) 3.2 mengidentifikasi ide teks nonsastra dari

berbagai sumber melalui teknik membaca ekstensif

Menulis

8. mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi

8.1 menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima

8.2 menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima

(8)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

3.2 SK dan KD Bahasa Indonesia Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menulis

12. mengungkapkan

informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato

12.1 menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif 12.2 menulis gagasan untuk meyakinkan atau

mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif 12.3 menulis hasil wawancara ke dalam beberapa

paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat

12.4 menyusun teks pidato

Membaca

15. memahami sastra melayu klasik

15.1 mengidentifikasi karakteristik dan struktur unsur intrinsik sastra melayu klasik

15.2 menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam sastra melayu klasik

Menulis

16. mengungkapkan pengalaman diri

sendiri dan orang lain ke dalam cerpen 16.1 menulis karangan berdasarkan kehidupan diri

sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)

16.2 menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)

(9)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

3.3 SK dan KD Bahasa Indonesia Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

3. memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring

3.1 menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif 3.2 membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan

sikap membaca yang baik Menulis

4. mengungkapkan informasi dalam bentuk proposal, surat dagang, karangan ilmiah

4.1 menulis proposal untuk berbagai keperluan 4.2 menulis surat dagang dan surat kuasa

4.3 melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki

Membaca

7. memahami berbagai hikayat, novel

indonesia/novel terjemahan

7.1 menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat

7.2 menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel indonesia/terjemahan

3.4 SK dan KD Bahasa Indonesia Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

11. memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif

11.1 mengungkapkan pokok-pokok isi teks dengan membaca cepat 300 kata per menit

11.2 membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca intensif

Menulis

12. mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah

12.1 menulis rangkuman/ringkasan isi buku 12.2 menulis notulen rapat sesuai dengan pola

penulisannya

12.3 menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan, dan penelitian Membaca

15. memahami buku biografi, novel, dan hikayat

15.1 mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh

15.2 membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel indonesia/ terjemahan dengan hikayat

(10)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

3.5 SK dan KD Bahasa Indonesia Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

3. memahami artikel dan teks pidto

3.1 menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel melalui kegiatan membaca intensif 3.2 membaca nyaring teks pidato dengan intonasi

yang tepat Menulis

4. mengungkapkan infomasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi

4.1 menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur

4.2 menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan format yang baku

4.3 menulis laporan diskusi dengan melampirkan notulen dan daftar hadir

4.4 menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku

Membaca

7. memahami wacana sastra puisi dan cerpen

7.1 membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi, penghayatan dan ekspresi yang sesuai 7.2 menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen Menulis

8. mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen

8.1 menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi

8.2 menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar)

3.6 SK dan KD Bahasa Indonesia Kelas XII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

11.memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif

11.1 menemukan ide pokok suatu teks dengan membaca cepat 300-350 kata per menit 11.2 menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok)

dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif

Menulis

(11)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola

induktif

12.2 menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup

Membaca

15. memahami buku

kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang

dianggap penting pada tiap periode

15.1 mengidentifikasi tema dan ciri-ciripuisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi komtemporer

15.2 menemukan perbedaan karakteristik

angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode

Menulis

16. mengungkapkan pendapat dalam bentuk kritik dan esai

16.1 memahami prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai

16.2 menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra

3. Simpulan

Berbagai temuan yang diperoleh guru di dalam kelas antara lain pembelajaran yang terjadi seringkali sangat monoton sehingga siswa terlihat jenuh karena kurang diberdayaka. Rendahnya partisipasi siswa pembelajaran rendahnya kepedulian siswa kelompok tinggi terhadap siswa kelompok rendah, siswa kelompok rendah kurang mendapat perhatian baik dari guru.

Salah satu alternatif pilihan metode pembelajaran yang diperkirakan dapat menjawab berbagai temuan tersebut adalah metode tutor teman sebaya, karena metode ini memiliki beberapa kelebihan selain memiliki beberapa kelemahan. Kelebihan metode tutor sebaya antara lain dapat menimbulkan sebuah penguatan baik bagi siswa yang dibantu maupun bagi siswa yang membantu dalam mengkonstruksikan pengetahuan/konsep. Metode tutor sebaya dibangun dengan jalinan kedekatan dan kasih sayang sehingga metode ini juga dapat merangsang partisipasi siswa dalam pembelajaran. Pada akhirnya, aktivitas

(12)

PROSIDING

ISBN 978-602-17891-4-8

dan kemampuan siswa dalam menyampaikan gagasan atau pendapat dalam proses pembahasan materi ajar atau konsep akan menjadi semakin bermakna.

Tidak semua Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran bahasa Indonesia dapat dicapai dengan menggunakan pembelajaran metode tutor teman sebaya. SK dan KD yang memungkinkan untuk dicapai dengan menggunakan pembelajaran metode tutor teman sebaya biasanya berkaitan dengan kompetensi membaca dan menulis, meskipun tidak menutup kemungkinan pada kompetensi mendengarkan dan berbicara.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Muslich, M..2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi Aksara.

Prihatin, Eka.2008. Guru sebagai Fasilitator. Bandung: PT Karsa Mandiri Persada. Surya, Muh.. 1985. Psikologi Pendidikan. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP.

http://baliteacher.blogspot.com/2010/02/pembelajaran-dengan-methode-tutor-teman.htmldiakses 8 April 2014

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan lembar penilaian aktivitas siswa, perolehan skor aktivitas siswa adalah 28 dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa yang memperoleh penilaian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kreatifitas anak kelompok B melalui Menggambar Bebas TK Aisyiah 2 Giriroto tahun pelajaran 2011/2012.

Grafik 4.11 Respon siswa ya dan tidak terhadap pembelajaran biologi dengan menggunakan multimedia

Tugas seorang akademisi adalah membangun dan mempersiapkan diri menjadi seorang yang bermanfaat, dalam hal ini peran yang mainkan tidak hanya dalam kampus, namun harus

[r]

b) Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan

Although the individual content elements of the appearance stream of an annotation can be marked up and associated with specific optional content groups or optional content

Seperti di- tunjukkan oleh gambar 6 tampak bahwa rekonstruksi citra dioperasikan melalui sebuah window Window tersebut da- pat menampilkan gambar 2 dimensi dari citra