• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH - Repository IPDN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FUNGSI PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH - Repository IPDN"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Biodata Narasumber

Biodata Narasumber

NamaNama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si: Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.SiLahirLahir : Jambi, 4 Maret 1977: Jambi, 4 Maret 1977

• NIPNIP : 19770304 1995 11 1 001: 19770304 1995 11 1 001

JabatanJabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala): Dosen Fungsional (Lektor Kepala)PangkatPangkat : Pembina TK. I (IV/b): Pembina TK. I (IV/b)

InstansiInstansi : Kampus IPDN Jatinangor: Kampus IPDN Jatinangor

AlamatAlamat : Komp. Singgasana Pradana : Komp. Singgasana Pradana

Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-BandungJl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung

(3)

Daftar Isi

Daftar Isi

TUJUAN UMUM DAN KHUSUS PENGAWASANTUJUAN UMUM DAN KHUSUS PENGAWASANBab I Bab I KONSEP DASAR FUNGSI KONSEP DASAR FUNGSI

PENGAWASAN

PENGAWASAN

(4)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) :

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan

dapat :dapat :

Mengetahui konsepsi Pengawasan DPRD yang Mengetahui konsepsi Pengawasan DPRD yang

baik;

baik;

Menyadari fungsi Pengawasan DPRD yang terjadi Menyadari fungsi Pengawasan DPRD yang terjadi

saat ini ;

saat ini ;

Mampu mengoptimalkan diri dan organisasi dalam Mampu mengoptimalkan diri dan organisasi dalam

pelaksanaan fungsi Pengawasan DPRD;

(5)

II. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

II. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Mengidentifikasi dan menginventarisasi fungsi Mengidentifikasi dan menginventarisasi fungsi

pengawasan DPRD secara rinci dan jelas.

pengawasan DPRD secara rinci dan jelas.

Menganalisis jenis-jenis fungsi pengawasan DPRDMenganalisis jenis-jenis fungsi pengawasan DPRD

dan mengimplementasikannya dalam aktivitas

dan mengimplementasikannya dalam aktivitas

sehari-hari.

sehari-hari.

Mengkritisi mekanisme dan dasar hukum fungsi Mengkritisi mekanisme dan dasar hukum fungsi

pengawasan DPRD.

pengawasan DPRD.

Mengetahui metodologi fungsi pengawasan.Mengetahui metodologi fungsi pengawasan.

Mampu Menjalin jaringan Instansi Terkait dan Aliansi Mampu Menjalin jaringan Instansi Terkait dan Aliansi

Strategis untuk meningkatkan Kapasitas Fungsi

Strategis untuk meningkatkan Kapasitas Fungsi

Pengawasan DPRD;

Pengawasan DPRD;

(6)

KONSEP DASAR FUNGSI

KONSEP DASAR FUNGSI

PENGAWASAN

(7)

Undang-Undang 22 tahun 2003 tentang Susduk Undang-Undang 22 tahun 2003 tentang Susduk

MPR,DPD,DPR/D MPR,DPD,DPR/D

Undang-Undang Undang-Undang 32 32 tahun tahun 2004 2004 tentang tentang

Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Daerah. Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Dasar Hukum Fungsi Pengawasan DPRD

(8)

TUGAS & FUNGSI DPRD

TUGAS & FUNGSI DPRD

Tugas dan wewenang DPRD diatur di dalam Pasal 42 Tahun

Tugas dan wewenang DPRD diatur di dalam Pasal 42 Tahun

2004 UU 32 Tahun 2004, yang berbunyi :

2004 UU 32 Tahun 2004, yang berbunyi :

membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk

membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk

mendapatkan persetujuan bersama;

mendapatkan persetujuan bersama;

membahas dan menyetujui rancangan Perda tentang APBD

membahas dan menyetujui rancangan Perda tentang APBD

bersama dengan kepala daerah;

bersama dengan kepala daerah;

melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda

melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda

dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan

dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan

kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam

kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam

melaksanakan program pembangunan daerah dan kerjasama

melaksanakan program pembangunan daerah dan kerjasama

internasional di daerah;

(9)

d.

d. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian

kepala daerah/wakil kepala daerah kepada Presiden

kepala daerah/wakil kepala daerah kepada Presiden

melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD provinsi

melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD provinsi

dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur

dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur

bagi DPRD kabupaten/Kota;

bagi DPRD kabupaten/Kota;

e.

e. memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi

kekosongan jabatan wakil kepala daerah;

kekosongan jabatan wakil kepala daerah;

f.

f. memberikan pendapat dan pertimbangan kepada memberikan pendapat dan pertimbangan kepada

pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian

pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian

internasional di daerah;

(10)

g.

g. memberikan persetujuan terhadap rencana kerja memberikan persetujuan terhadap rencana kerja

sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah

sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah

daerah;

daerah;

h.

h. meminta laporan keterangan pertanggungjawaban meminta laporan keterangan pertanggungjawaban

kepala daerah dalam penyelenggaraan

kepala daerah dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah;

pemerintahan daerah;

i.

i. membentuk panitia pengawas pemilihan kepala membentuk panitia pengawas pemilihan kepala

daerah;

daerah;

j.

j. melakukan pengawasan dan meminta laporan melakukan pengawasan dan meminta laporan

KPUD dalam penyelenggaraan pemilihan kepala

KPUD dalam penyelenggaraan pemilihan kepala

daerah;

daerah;

k.

k. memberikan memberikan persetujuan persetujuan terhadap terhadap rencana rencana

kerjasama antar daerah dan dengan pihak ketiga

kerjasama antar daerah dan dengan pihak ketiga

yang membebani masyarakat dan daerah.

(11)

Pasal 41 UU 32 Tahun 2004

Pasal 41 UU 32 Tahun 2004

L

L

egislasi

egislasi

A

A

nggaran

nggaran

P

P

engawasan

engawasan

DPRD

DPRD

memiliki

memiliki

fungsi

(12)

P

Pasal 43 UU 32 Tahun 2004, yaitu :asal 43 UU 32 Tahun 2004, yaitu :

Untuk melaksanakan

Untuk melaksanakan

Fungsi, Tugas dan

Fungsi, Tugas dan

wewenang

wewenang,, DPR DPRD D mempunyai hak :

mempunyai hak :

1.

1. Hak Interpelasi adalah hak DPRD untuk meminta Hak Interpelasi adalah hak DPRD untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai

keterangan kepada kepala daerah mengenai

kebijakan pemerintah daerah yang penting dan

kebijakan pemerintah daerah yang penting dan

strategis yang berdampak luas pada kehidupan

strategis yang berdampak luas pada kehidupan

masyarakat, daerah dan negara;

masyarakat, daerah dan negara; 2.

2. Hak Angket adalah pelaksanaan fungsi Hak Angket adalah pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD untuk melakukan penyelidikan

pengawasan DPRD untuk melakukan penyelidikan

terhadap suatu kebijakan tentang kepala daerah

terhadap suatu kebijakan tentang kepala daerah

yang penting dan strategis serta berdampak luas

yang penting dan strategis serta berdampak luas

pada kehidupan masyarakat, daerah dan negara

pada kehidupan masyarakat, daerah dan negara

yang diduga bertentangan dengan peraturan

yang diduga bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan;

perundang-undangan;

3.

3. Hak Menyatakan Pendapat adalah hak DPRD Hak Menyatakan Pendapat adalah hak DPRD untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan

untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan

kepala daerah atau mengenai kejadian luar biasa

kepala daerah atau mengenai kejadian luar biasa

yang terjadi di daerah disertai dengan

yang terjadi di daerah disertai dengan

rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai

rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai

tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan

tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan

hak angket.

(13)

MEKANISME PENGGUNAAN HAK MENYATAKAN PENDAPAT

MEKANISME PENGGUNAAN HAK MENYATAKAN PENDAPAT

Pemrakarsa/ pengusul mengajukan secara tertulis dan ditandatangani Minimal 5 anggota

DPRD Usulan disampaikan dalam rapat Paripurna setelah mendapat pertimbanga n dari Panitia Musyawarah

Rapat Paripusna :

 Pengusul memberikan penjelasan atas usul yang disampaikan

 Anggota DPRD lainnya memberikan pandangan melalui Fraksi

 Gubernur, Bupati/Walikota memberikan pendapat

 Para pengusul memberikan jawaban atas pandangan anggota dan pendapat Gubernur, Bupati/Walikota

 Keputusan DPRD menerima usul prakarsa atau menolak usul prakarsa.  Keputusan DPRD  Saran Penyelesaia n  Pernyataan pendapat  Peringatan MENOLAK USULAN MENERIMA USULAN Ket :

(14)

MEKANISME PENGGUNAAN HAK INTERPELASI

MEKANISME PENGGUNAAN HAK INTERPELASI

Pemakarsa/ pengusul Minimal 5 anggota DPRD Dijadikan bahan untuk DPRD dalam melaksanakan fungsi Disampaika n secara resmi kepada Gubernur, Bupati/ Walikota Usulan disampaikan pimpinan DPRD pada Rapat Paripurna

Rapat Paripurna :

Pengusul memberikan penjelasan

Pandangan anggota DPRD lainnya melalui Fraksi

Para pengusul

memberikan jawaban atas pandangan anggota DPRDKeputusan DPRD

menerima usul Prakarsa atau menolak usul

prakarsa.

Rapat Paripurna :

Gubernur memberikan keterangan lisan atau tertulisSetiap anggota dapat

mengajukan pertanyaan atas keterangan Gubernur, Bupati/ Walikota

DPRD dapat menyampaikan pendapatnya.

Tidak disetujui

(15)

MEKANISME/TATA CARA

MEKANISME/TATA CARA

PENGGUNAAN HAK ANGKET

PENGGUNAAN HAK ANGKET

Pemrakarsa/Pengusul Minimal 5 Anggta DPRD

Pengusulan Penyelidikan Penjelasan secara tertulis dan ditandatangani

Disampaikan kepada pimpinan DPRD Anggota DPRD

Rapat Panmus DPRD Pembahasan Jadwal

Rapat Paripurna :

Pengusul memberikan penjelasan

Pandangan anggota DPRD lainnya

Pengusul memberikan jawaban atas pandangan anggota DPRD

Keputusan DPRD

menerima usul Prakarsa atau menolak usul prakarsa

Memberhentika n secara tetap

Mengusulan kepada Presiden untuk mencabut pemberhentian sementara dan serta merebilitasi nama baiknya. Tidak terbukti Terbukti Disampaikan secara resmi kepada Gubernur, Walikota/Bupati Apabila disetujui Keputusan DPRD Pansus mengadakan penyelidikan

Apabila usul prakarsa ditolak dapat mengajukan

perubahan atau menarik kembali

Rapat Paripurna

Ada Indikasi

(16)

Tugas dan Wewenang Pengawasan DPRD

Tugas dan Wewenang Pengawasan DPRD

Menurut UU 32 tahun 2004 tentang

Menurut UU 32 tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah Pasal 42 ayat 1C,

Pemerintah Daerah Pasal 42 ayat 1C,

DPRD mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan

DPRD mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan

pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan

perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah,

perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah,

APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan

APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan

program pembangunan daerah dan kerjasama

program pembangunan daerah dan kerjasama

internasional di daerah “.

(17)

Makna Fungsi Pengawasan

Makna Fungsi Pengawasan

1.Pelaksanaan kegiatan

1.Pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan

sesuai dengan

kebijakan dan rencana

kebijakan dan rencana

yang telah ditetapkan ;

yang telah ditetapkan ;

2.Tujuan dapat

2.Tujuan dapat

tercapai

tercapai

secara efektif dan

secara efektif dan

efisien.

efisien.

Pengawasan merupakan

Pengawasan merupakan salah salah satu satu fungsi fungsi manajemen untuk menjamin :

(18)

Makna Fungsi Pengawasan

Makna Fungsi Pengawasan

PENGAWASAN

PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN

PERENCANAAN

(19)

Proses Pengawasan

Proses Pengawasan

Memiliki Empat Dasar Tahapan yaitu :

Memiliki Empat Dasar Tahapan yaitu :

1.

1. Establish standardsEstablish standards, dengan menetapkan kembali target atau , dengan menetapkan kembali target atau program yang berikut untuk perbandingan yang membawa program yang berikut untuk perbandingan yang membawa kinerja terukur, standar pengawasan inipun selalu konsisten kinerja terukur, standar pengawasan inipun selalu konsisten

terhadap tujuan organisasi; terhadap tujuan organisasi;

2.

2. Measurement performanceMeasurement performance, ukuran kinerja yang tetap, kegiatan , ukuran kinerja yang tetap, kegiatan yang terus-menerus pada sebagian besar organisasi, untuk yang terus-menerus pada sebagian besar organisasi, untuk suatu pengawasan yang efektif ukuran kinerja harus benar atau suatu pengawasan yang efektif ukuran kinerja harus benar atau sah, harian, mingguan atau bulanan, penampilan ukuran sah, harian, mingguan atau bulanan, penampilan ukuran pelayanan dari unit cost, kualitas produk dan jumlahnya, pelayanan dari unit cost, kualitas produk dan jumlahnya, penampilan pekerja searing diukur antara mutu dan jumlah penampilan pekerja searing diukur antara mutu dan jumlah

terhadap hasil; terhadap hasil;

3.

3. Compare performanceCompare performance agains standars agains standars, membandingkan , membandingkan kembali kinerja dengan standar, mungkin kinerja lebih tinggi, kembali kinerja dengan standar, mungkin kinerja lebih tinggi,

atau lebih rendah atau sama dengan standar; atau lebih rendah atau sama dengan standar;

4.

4. Consider corrective actionConsider corrective action, , keputusan untuk mengambil keputusan untuk mengambil tindakan yang berat manajer memerlukan analisis dan keahlian tindakan yang berat manajer memerlukan analisis dan keahlian diagnostik, meneliti tingkat penyimpangan atau merubah diagnostik, meneliti tingkat penyimpangan atau merubah

(20)

Sifat Pengawasan yang efektif sebagai berikut :

Sifat Pengawasan yang efektif sebagai berikut :

Pengawasan harus dipahami sifat dan

Pengawasan harus dipahami sifat dan

kegunaannya, oleh karena itu harus

kegunaannya, oleh karena itu harus

dikomunikasikan kepada semua pihak yang terlibat;

dikomunikasikan kepada semua pihak yang terlibat;

Pengawasan harus mengikuti pola dan situasi yang

Pengawasan harus mengikuti pola dan situasi yang

dianut atau dimiliki oleh organisasi;

dianut atau dimiliki oleh organisasi;

Pengawasan harus dapat mengidentifikasi masalah

Pengawasan harus dapat mengidentifikasi masalah

yang dihadapi organisasi;

yang dihadapi organisasi;

Pengawasan harus fleksibel tidak kaku;

Pengawasan harus fleksibel tidak kaku;

Pengawasan harus memperhatikan aspek

Pengawasan harus memperhatikan aspek

ekonomis,

(21)

Hasil Pengawasan DPRD

Hasil Pengawasan DPRD

Terhadap Pemerintah Daerah

Terhadap Pemerintah Daerah

Untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan sesuai

Untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan sesuai

dengan rencana dan ketentuan peraturan

dengan rencana dan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

undangan yang berlaku;

Untuk menjamin kemungkinan tindakan koreksi yang

Untuk menjamin kemungkinan tindakan koreksi yang

cepat dan tepat terhadap penyimpangan dan

cepat dan tepat terhadap penyimpangan dan

penyelewengan yang ditemukan dalam upaya mencegah

penyelewengan yang ditemukan dalam upaya mencegah

berlanjutnya kesalahan dan atau penyimpangan;

berlanjutnya kesalahan dan atau penyimpangan;

Untuk menumbuhkan motivasi, memperbaiki, mengurangi

Untuk menumbuhkan motivasi, memperbaiki, mengurangi

dan atau meniadakan penyimpangan;

dan atau meniadakan penyimpangan;

Untuk meyakinkan bahwa kinerja pemerintah daerah

Untuk meyakinkan bahwa kinerja pemerintah daerah

sedang atau telah mencapai tujuan dan sasaran yang telah

sedang atau telah mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan. (KPK, Kajian Peran Anggota DPRD,2005).

(22)

RUANG LINGKUP PENGAWASAN

RUANG LINGKUP PENGAWASAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

(23)

a. Pengawasan terhadap Pelaksanaan Peraturan Daerah dan

a. Pengawasan terhadap Pelaksanaan Peraturan Daerah dan

Peraturan Perundang-undangan lainnya (Peraturan

Peraturan Perundang-undangan lainnya (Peraturan

Bupati)

Bupati)

Pengawasan ini meliputi pengawasan terhadap pencapaian

Pengawasan ini meliputi pengawasan terhadap pencapaian

tujuan awal saat ditetapkannya Peraturan Daerah;

tujuan awal saat ditetapkannya Peraturan Daerah;

b. Pengawasan terhadap Pelaksanaan APBD

b. Pengawasan terhadap Pelaksanaan APBD

Pengawasan ini merupakan pengawasan terhadap

Pengawasan ini merupakan pengawasan terhadap

pencapaian tujuan awal saat ditetapkannya Anggaran

pencapaian tujuan awal saat ditetapkannya Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah

Pendapatan dan Belanja Daerah

c.

c. Pengawasan terhadap Perjanjian dengan Pihak KetigaPengawasan terhadap Perjanjian dengan Pihak Ketiga

Pengawasan ini meliputi pengawasan terhadap kerjasama

Pengawasan ini meliputi pengawasan terhadap kerjasama

daerah oleh pemerintah daerah dengan pihak ketiga baik

daerah oleh pemerintah daerah dengan pihak ketiga baik

lokal manupun internasional, materi meliputi : bidang yang

lokal manupun internasional, materi meliputi : bidang yang

dikerjasamakan, jangka waktu kerjasama, manfaat bagi

dikerjasamakan, jangka waktu kerjasama, manfaat bagi

daerah, dan sumber pembiayaan.

daerah, dan sumber pembiayaan.

Berdasarkan Pasal 42 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor

Berdasarkan Pasal 42 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004, secara umum Ruang lingkup Pengawasan

32 Tahun 2004, secara umum Ruang lingkup Pengawasan

DPRD meliputi 3 (tiga) hal yaitu :

(24)

Pengawasan DPRD

Perda & Perundang-undangan lainnya

Perencanaan & Pelaksanaan

Perda APBD

Perjanjian Kerjasama

Daerah

Perencanaan & Pelaksanaan

Bidang Yang dikerjasamakan

Jangka waktu

Manfaat bagi Daerah

Sumber Pembiayana

Evaluasi & tindak lanjut

Evaluasi & tindak lanjut

(25)

MEMPERKUAT FUNGSI PENGAWASAN DPRDMEMPERKUAT FUNGSI PENGAWASAN DPRD

Pelaksanaan Terhadap Peraturan Daerah dan peraturan per-UU

Pelaksanaan Terhadap Peraturan Daerah dan peraturan per-UU

an lainnya

an lainnya

1

1. Menginventarisasi berbagai Perda yang ada untuk dilihat :. Menginventarisasi berbagai Perda yang ada untuk dilihat :

a. kesesuaiannya dgn peraturan perundang-undangan yg ada;a. kesesuaiannya dgn peraturan perundang-undangan yg ada;

b. pelaksanaannya.b. pelaksanaannya.

2. Dari hasil inventarisasi diperoleh gambaran sbb:

2. Dari hasil inventarisasi diperoleh gambaran sbb:

a. adanya berbagai Perda yang perlu diganti atau diubah;a. adanya berbagai Perda yang perlu diganti atau diubah;

b. perlu dibuat Perda baru sebagai pelaksanaan peraturanb. perlu dibuat Perda baru sebagai pelaksanaan peraturan

perundang-undangan di tingkat nasional;perundang-undangan di tingkat nasional;

3.

3. Mendorong pihak Pemda agar PerdaMendorong pihak Pemda agar Perda yg sudah ada dapat yg sudah ada dapat

diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutandiimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan

supaya tercipta tertib hukum dan kepastian hukum.supaya tercipta tertib hukum dan kepastian hukum.

(26)

?

?

1. Berapa jumlah Perda yang saat ini berlaku dikota/kabupaten Bapak/Ibu?

2. Berapa jumlah Perda yang sudah dievaluasi pelaksanaannya?

3. Sudahkah Bapak/Ibu membuat laporan hasil pengawasan Perda tersebut?

(27)

1. Menginventarisasi berbagai Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah 1. Menginventarisasi berbagai Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang ada untuk dilihat :

yang ada untuk dilihat :

a. kesesuaiannya dgn peraturan perundang-undangan yg ada termasuk dengan a. kesesuaiannya dgn peraturan perundang-undangan yg ada termasuk dengan

Perda setempat;Perda setempat; b. pelaksanaannya. b. pelaksanaannya.

2. Dari hasil inventarisasi diperoleh gambaran sbb:2. Dari hasil inventarisasi diperoleh gambaran sbb:

a. adanya berbagai Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang a. adanya berbagai Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang

tidak sesuai lagi dan atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan tidak sesuai lagi dan atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

yang ada;yang ada;

b. adanya berbagai Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang b. adanya berbagai Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang

tidak dilaksanakan;tidak dilaksanakan;

3. Mendorong pihak Kepala Daerah agar berbagai Peraturan Kepala Daerah dan 3. Mendorong pihak Kepala Daerah agar berbagai Peraturan Kepala Daerah dan

keputusan Kepala Daerah yg tidak sesuai dapat dicabut atau diperbaiki, sedangkan yang keputusan Kepala Daerah yg tidak sesuai dapat dicabut atau diperbaiki, sedangkan yang masih sesuai dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan supaya tercipta masih sesuai dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan supaya tercipta tertib hukum dan kepastian hukum.

tertib hukum dan kepastian hukum.

Pengawasan terhadap Peraturan Kepala Daerah dan

Pengawasan terhadap Peraturan Kepala Daerah dan

Keputusan Kepala Daerah

(28)

Pengawasan Terhadap Pelaksanaan APBDPengawasan Terhadap Pelaksanaan APBD

Wujudnya adalah melihat, mendengar, mencermati pelaksanaan Wujudnya adalah melihat, mendengar, mencermati pelaksanaan APBD oleh SKPD – baik secara langsung maupun berdasarkan

APBD oleh SKPD – baik secara langsung maupun berdasarkan

informasi yang diberikan oleh konstituen, tanpa masuk ke ranah

informasi yang diberikan oleh konstituen, tanpa masuk ke ranah

pengawasan yang bersifat teknis.

pengawasan yang bersifat teknis.

Apabila ada dugaan penyimpangan dapat dilakukan hal-hal sbb: Apabila ada dugaan penyimpangan dapat dilakukan hal-hal sbb:

a. memberitahukan kepada KDH untuk ditindaklanjuti;a. memberitahukan kepada KDH untuk ditindaklanjuti;

b. membentuk Pansus untuk mencari informasi yang lebihb. membentuk Pansus untuk mencari informasi yang lebih

akurat;akurat;

c. menyampaikan adanya dugaan penyimpangan kepadac. menyampaikan adanya dugaan penyimpangan kepada

instansi penyidik ( Kepolisian, Kejaksaan, KPK).instansi penyidik ( Kepolisian, Kejaksaan, KPK).

Parameter yang digunakan antara lain INPRES No 7 Tahun 1999 Parameter yang digunakan antara lain INPRES No 7 Tahun 1999 tentang AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

tentang AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

ANGGARAN BERBASIS KINERJA

(29)

Melihat, mengamati, mendengar pelaksanaan pembangunan

Melihat, mengamati, mendengar pelaksanaan pembangunan

oleh SKPD maupun melalui partisipasi masyarakat untuk

oleh SKPD maupun melalui partisipasi masyarakat untuk

dibandingkan dengan dokumen perencanaan yang sah

dibandingkan dengan dokumen perencanaan yang sah

berupa :

berupa :

- RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah)

- RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah)

untuk kurun waktu 20 tahun.untuk kurun waktu 20 tahun.

- RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah

- RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah) untuk kurun waktu 5 tahun.Daerah) untuk kurun waktu 5 tahun.

- Rencana Pembangunan Tahunan yang tertuang dalam

- Rencana Pembangunan Tahunan yang tertuang dalam

APBD.APBD.

(30)

1. Pengawasan dilakukan baik terhadap kerjasama yang 1. Pengawasan dilakukan baik terhadap kerjasama yang

dilakukan Kepala Daerah tanpa persetujuan DPRD dilakukan Kepala Daerah tanpa persetujuan DPRD

maupun kerjasama yang harus memperoleh maupun kerjasama yang harus memperoleh

persetujuan DPRD, yakni kerjasama yang membebani persetujuan DPRD, yakni kerjasama yang membebani

masyarakat dan Daerah ( lihat pasal 42 ayat (1) huruf k masyarakat dan Daerah ( lihat pasal 42 ayat (1) huruf k

UU Nomor 32 Tahun 2004)UU Nomor 32 Tahun 2004)

2. Ruang lingkup pengawasan meliputi :2. Ruang lingkup pengawasan meliputi :

a. bidang yang dikerjasamakan (harus merupakana. bidang yang dikerjasamakan (harus merupakan

urusan/kewenangan Daerah ybs);urusan/kewenangan Daerah ybs);

b. jangka waktu kerjasama;b. jangka waktu kerjasama;

c. manfaat kerjasama bagi Daerah;c. manfaat kerjasama bagi Daerah;

d. sumber pembiayaan. d. sumber pembiayaan.

(31)

TATA CARA FUNGSI PENGAWASAN

TATA CARA FUNGSI PENGAWASAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

(32)

Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan

Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan

APBD selama ini pada dasarnya dilakukan melalui

APBD selama ini pada dasarnya dilakukan melalui

beberapa mekanisme yaitu:

beberapa mekanisme yaitu:

1. Rapat kerja komisi dengan pemerintah

1. Rapat kerja komisi dengan pemerintah

2. Kegiatan kunjungan kerja

2. Kegiatan kunjungan kerja

3. Rapat dengar pendapat umum (public hearing)

3. Rapat dengar pendapat umum (public hearing)

4. Pengaduan

(33)

Kondisi dan Fungsi Pengawasan Saat Ini

Kondisi dan Fungsi Pengawasan Saat Ini

Pengawasan Sebagai Sarana Politik

Pengawasan Sebagai Sarana Politik

Pengawasan Belum Memberikan

Pengawasan Belum Memberikan

Kontribusi yang Optimal Pada

Kontribusi yang Optimal Pada

Pengelolaan Pemerintahan Daerah

Pengelolaan Pemerintahan Daerah

Pengelolaan Pengawasan Belum

Pengelolaan Pengawasan Belum

Efektif

Efektif

Tersumbatnya Partisipasi Masyarakat

Tersumbatnya Partisipasi Masyarakat

Dalam Pengawasan

(34)

Pengawasan telah diterjemahkan sebagai

Pengawasan telah diterjemahkan sebagai

sarana mencari kesalahan dan kelemahan

sarana mencari kesalahan dan kelemahan

Pengawasan dilakukan cenderung untuk

Pengawasan dilakukan cenderung untuk

menjatuhkan lawan politik atau kepala

menjatuhkan lawan politik atau kepala

daerah yang sedang berkuasa.,

daerah yang sedang berkuasa.,

Pengawasan dilakukan untuk mencari imbal

Pengawasan dilakukan untuk mencari imbal

jasa, keuntungan pribadi dan golongan,

jasa, keuntungan pribadi dan golongan,

(kasus money politics)

(kasus money politics)

Pengawasan Sebagai Sarana Politik.

(35)

Paradigma pengawasan politik telah Paradigma pengawasan politik telah

mengakibatkan fungsi pengawasan yang

mengakibatkan fungsi pengawasan yang

sesungguhnya terabaikan, sehingga hasil

sesungguhnya terabaikan, sehingga hasil

pengawasan kurang memberikan manfaat bagi

pengawasan kurang memberikan manfaat bagi

pengelolaan pemerintahan daerah.

pengelolaan pemerintahan daerah.

Pengawasan yang dilakukan, belum memberikan Pengawasan yang dilakukan, belum memberikan

umpan balik (

umpan balik (feed backfeed back) yang substansial bagi ) yang substansial bagi pengelolaan pemerintahan daerah.

pengelolaan pemerintahan daerah.

Pengawasan belum mampu untuk mencegah Pengawasan belum mampu untuk mencegah

terjadinya penyimpangan dan melakukan koreksi

terjadinya penyimpangan dan melakukan koreksi

perbaikan.

perbaikan.

Pengawasan Belum Memberikan Pengawasan Belum Memberikan

(36)

Pengawasan dilaksanakan selama ini terkesan Pengawasan dilaksanakan selama ini terkesan

sporadis dan reaktif, tanpa program;

sporadis dan reaktif, tanpa program;

Pengawasan lebih banyak terfokus dan Pengawasan lebih banyak terfokus dan

”terjebak” pada aktivitas pemeriksaan yang

”terjebak” pada aktivitas pemeriksaan yang

berupa kunjungan kerja;

berupa kunjungan kerja;

Akibatnya, permasalahan masyarakat tak Akibatnya, permasalahan masyarakat tak

terselesaikan dan sering tak muncul jalan keluar

terselesaikan dan sering tak muncul jalan keluar

menuju perbaikan yang diharapkan oleh

menuju perbaikan yang diharapkan oleh

masyarakat.

masyarakat.

Pengelolaan Pengawasan Belum Efektif

(37)

Saluran melalui para wakilnya tidak mampu

Saluran melalui para wakilnya tidak mampu

masuk dan menembus gedung parlemen.

masuk dan menembus gedung parlemen.

Sementara keberanian masyarakat untuk

Sementara keberanian masyarakat untuk

langsung menyarakan haknya ke pemerintahan

langsung menyarakan haknya ke pemerintahan

masih belum muncul karena takut atau apatis.

masih belum muncul karena takut atau apatis.

Hak masyarakat untuk mengawasi belum

Hak masyarakat untuk mengawasi belum

sepenuhnya diberikan atau dijamin oleh negara,

sepenuhnya diberikan atau dijamin oleh negara,

sementara DPRD sebagai wakil rakyat, belum

sementara DPRD sebagai wakil rakyat, belum

optimal mengkoordinasikan serta menyalurkan

optimal mengkoordinasikan serta menyalurkan

hak-hak pengawasan masyarakat

hak-hak pengawasan masyarakat

Tersumbatnya Partisipasi Masyarakat

Tersumbatnya Partisipasi Masyarakat

Dalam Pengawasan

(38)

Kesenjangan sebagai Penyebab Kondisi yang

Kesenjangan sebagai Penyebab Kondisi yang

ada

ada

KONDISI SAAT INI

KONSEPSI IDEAL

STRUKTUR

PROSES SDM

+

KESENJANGAN (GAPS)

Belum Tersusunnya Agenda Pengawasan DPRD

Belum Optimalnya Pengorganisasian Seluruh Sumber Daya Pengawasan.

Belum adanya Standar, Sistem dan Prosedur Baku Pengawasan DPRD

(39)

1.Menentukan Agenda Pengawasan

4.Melaksanakan Pengawasan

2.Menentukan Metodologi Pengawasan

3.Menjalin Jaringan - Instansi Terkait & Aliansi Strategis

5.Membuat Laporan 6.Tindak

Lanjut HP 7.Menilai

LKPJ

Model Proses (

Model Proses (

process

process

) Fungsi Pengawasan

) Fungsi Pengawasan

dan Parameter Pengawasan

(40)

Tahap 1 :

Tahap 1 : Menentukan Agenda Pengawasan

Agenda pengawasan sekurang-kurangnya berisi

Agenda pengawasan sekurang-kurangnya berisi

tentang penetapan dan kesepakatan hal-hal

tentang penetapan dan kesepakatan hal-hal

sebagai berikut :

sebagai berikut :

Apa obyek yang diawasi

Apa obyek yang diawasi

(dengan skala prioritas);

(dengan skala prioritas);

Pada tingkat apa pengawasan dilakukan

Pada tingkat apa pengawasan dilakukan

(kebijakan, program, proyek atau kasus tertentu);

(kebijakan, program, proyek atau kasus tertentu);

Komisi atau Anggota yang akan terlibat dalam

Komisi atau Anggota yang akan terlibat dalam

rangkaian pengawasan;

rangkaian pengawasan;

(41)

Parameter pengawasan yang diharapkan

Parameter pengawasan yang diharapkan

pada tahap pertama ini adalah

pada tahap pertama ini adalah

Tersusunnya

Tersusunnya

Agenda Pengawasan

Agenda Pengawasan

.

.

Catatan :

Dari 13 DPRD hasil studi belum ada DPRD

(42)

Sebagai contoh, beberapa langkah dalam penyusunan

Sebagai contoh, beberapa langkah dalam penyusunan

agenda pengawasan sebagai berikut :

agenda pengawasan sebagai berikut :

a.

a. Diawali dari arahan pimpinan DPRD dalam rangka Diawali dari arahan pimpinan DPRD dalam rangka

menentukan arah dan kebijakan pengawasan

menentukan arah dan kebijakan pengawasan

yang akan dilakukan setahun ke depan kepada

yang akan dilakukan setahun ke depan kepada

seluruh alat kelengkapan DPRD, khususnya

seluruh alat kelengkapan DPRD, khususnya

komisi-komisi yang ada di DPRD.

komisi-komisi yang ada di DPRD.

Arah dan kebijakan pengawasan yang akan

Arah dan kebijakan pengawasan yang akan

dilakukan sekurang-kurangnya meliputi

dilakukan sekurang-kurangnya meliputi

pengawasan terhadap pelaksanaan

pengawasan terhadap pelaksanaan

kebijakan-kebijakan (

kebijakan (policiespolicies) pembangunan baik yang ) pembangunan baik yang dikeluarkan oleh DPRD (Peraturan Daerah)

dikeluarkan oleh DPRD (Peraturan Daerah)

maupun yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah,

maupun yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah,

seperti SK Bupati, SK Kepala Dinas dlsb.

(43)

b.

b. Komisi-komisi selanjutnya menyusun agenda Komisi-komisi selanjutnya menyusun agenda

pengawasan sesuai dengan bidang yang akan

pengawasan sesuai dengan bidang yang akan

diawasinya setahun kedepan, seperti pengawasan

diawasinya setahun kedepan, seperti pengawasan

di bidang pemerintahan (komisi A), pengawasan di

di bidang pemerintahan (komisi A), pengawasan di

bidang pembangunan (komisi B), pengawasan di

bidang pembangunan (komisi B), pengawasan di

bidang perekonomian dan keuangan (Komisi C)

bidang perekonomian dan keuangan (Komisi C)

dan pengawasan di bidang kesejahteraan rakyat

dan pengawasan di bidang kesejahteraan rakyat

(komisi D);

(komisi D);

c.

c. Kompilasi dan konsolidasi agenda pengawasan Kompilasi dan konsolidasi agenda pengawasan

dari masing-masing komisi untuk selanjutnya

dari masing-masing komisi untuk selanjutnya

diformalkan dalam bentuk Agenda Pengawasan

diformalkan dalam bentuk Agenda Pengawasan

DPRD.

(44)

Contoh: agenda pengawasan (minimal) sebagai

Contoh: agenda pengawasan (minimal) sebagai

paremeter tahap awal (pertama) sebagai berikut :

paremeter tahap awal (pertama) sebagai berikut :

AGENDA PENGAWASAN DPRD

Propinsi/Kab/Kota __________________________

Obyek Pengawasan Tingkatan

Pengawasan Sumber Daya Pengawasan Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Perda - Y Program Pleno ... Pelaksanaan Belanja Daerah – W Proyek Komisi X ... Pelaksanaan Perda - Z Kebijakan Komisi X ...

(45)

-dst- Sebelum melaksanakan pengawasan DPRD Sebelum melaksanakan pengawasan DPRD

secara kelembagaan perlu menyusun metodologi

secara kelembagaan perlu menyusun metodologi

Pengawasan DPRD yang dapat dijadikan acuan

Pengawasan DPRD yang dapat dijadikan acuan

dan pedoman bagi para anggotanya dalam

dan pedoman bagi para anggotanya dalam

melaksanakan fungsi tersebut.

melaksanakan fungsi tersebut.

Metodologi Pengawasan yang ditentukan memiliki Metodologi Pengawasan yang ditentukan memiliki

pengaruh sangat besar dalam pelaksanaan

pengaruh sangat besar dalam pelaksanaan

pengawasan dan hasilnya.

pengawasan dan hasilnya.

Tahap 2. Merumuskan Metodologi

Pengawasan

Best Practice**

(46)

Metodologi Pengawasan mencakup :

Metodologi Pengawasan mencakup :

1. Penentuan jangka waktu pengawasan

1. Penentuan jangka waktu pengawasan

2. Teknik/cara pengawasan yang akan diterapkan

2. Teknik/cara pengawasan yang akan diterapkan

3. Pembagian tugas dan tanggung jawab

3. Pembagian tugas dan tanggung jawab

masing-masing anggota

masing anggota

4. Instansi terkait yang perlu dilibatkan

4. Instansi terkait yang perlu dilibatkan (jika diperlukan)(jika diperlukan)

5. Bantuan tenaga ahli yang digunakan

5. Bantuan tenaga ahli yang digunakan (jika diperlukan) (jika diperlukan) 6.

6. Cara Pendokumentasian proses dan hasil Cara Pendokumentasian proses dan hasil pengawasan

pengawasan

Parameter yang menjadi sasaran tahap II adalah Tersusunnya

Parameter yang menjadi sasaran tahap II adalah Tersusunnya

Metodlogi fungsi Pengawasan DPRD

(47)

Tujuan Pengawasan

Evaluasi atas Pencapaian Tujuan

dibentuknya Perda

Rapat kerja komisi dengan pemerintah

Kegiatan kunjungan kerja

Rapat dengar pendapat umum Pengaduan/Informasi Pengumpulan Informasi /Pengawasan Evaluasi atas Pencapaian Tujuan Penetapan APBD Evaluasi Kesesuaian Peraturan, Keputusan,Surat

Edaran dengan Perda Peraturan/Per-UU-an lainnya Teknik Pengawasan Pemahaman Tujuan Awal Dibentuknya Perda Pemahaman Tujuan Penetapan Nilai Pendapatan

dan Belanja Daerah

Memperoleh Informasi Awal Analisa Tingkat tercapainya tujuan Perda Analisa Tingkat tercapainya tujuan Penetapan APBD Pengumpulan Peraturan /Perundang-undangan yg berpotensi bersinggungan

dengan Peraturan, Keputusan, Surat Edaran

– Kepala Daerah

R E K O M E N D A S I

Kesimpulan sesuai tidaknya Peraturan, Keputusan,Surat

Edaran dengan Perda Peraturan/Per-UU-an lainnya

Analisa, Penyusunan Laporan & Rekomendasi

Contoh Kongkritnya Tahap 2 : Urutan Teknik Contoh Kongkritnya Tahap 2 : Urutan Teknik

(48)

Contoh Optimalisasi Daerah dan menjaga Alokasi Contoh Optimalisasi Daerah dan menjaga Alokasi

Belanja Daerah Yang Efektif dan Efisien : Belanja Daerah Yang Efektif dan Efisien :

Penerimaan Daerah

Belanja Daerah

Optimalisasi Pendapatan

Daerah

Alokasi Belanja Daerah yang Efektif & Efisien

Penerimaan Daerah yang tidak masuk

kas daerah Tidak tergalinya potensi penerimaan

daerah

Penggelembungan dana belanja

daerah Alokasi belanja yang tidak tepat

sasaran

(49)

Alasan mendasar perlunya dibangun jaringan

Alasan mendasar perlunya dibangun jaringan

kerjasama pengawasan yaitu :

kerjasama pengawasan yaitu :

Sebagai wakil rakyat dan unsur penyelenggara

Sebagai wakil rakyat dan unsur penyelenggara

pemerintahan daerah DPRD harus dapat

pemerintahan daerah DPRD harus dapat

menjalankan fungsi pengawasan dan

menjalankan fungsi pengawasan dan

mempertanggungjawabkannya kepada rakyat

mempertanggungjawabkannya kepada rakyat

(prinsip akuntabilitas publik);

(prinsip akuntabilitas publik);

Dengan pertimbangan luasnya ruang lingkup

Dengan pertimbangan luasnya ruang lingkup

pengawasan meliputi seluruh aktivitas

pengawasan meliputi seluruh aktivitas

penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka tidak

penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka tidak

mungkin DPRD mampu melaksanakan

mungkin DPRD mampu melaksanakan

pengawasan sendiri.

pengawasan sendiri.

(50)

Program Pemerintah Outcome : Kepuasan Masyarakat

DANA Aparat Pengawasan

(BAPEKA, BPKP, Itjen, Bawasda)

Audit

DPRD

Laporan Hasil Audit

Pemerintah Daerah

Aliansi Strategis

TLHP

(51)

a. Instansi Terkait

a. Instansi Terkait

Setelah agenda pengawasan ditetapkan, DPRD Setelah agenda pengawasan ditetapkan, DPRD secara kelembagaan maupun alat kelengkapan

secara kelembagaan maupun alat kelengkapan

DPRD, khususnya komis-komisi dalam DPRD,

DPRD, khususnya komis-komisi dalam DPRD,

segera menjalin jaringan dengan instansi-instansi

segera menjalin jaringan dengan instansi-instansi

terkait, baik yang terkait langsung maupun tidak

terkait, baik yang terkait langsung maupun tidak

langsung.

langsung.

Tahap 3 : Menjalin Jaringan dengan Instansi Terkait dan Aliansi Strategis

Best Practice***

DPRD Kota Gorontalo dengan membangun jaringan yang luas dengan lembaga-lembaga terkait seperti: kejaksaan dan kepolisian, termasuk dengan BAWASDA dan BPK. Selain

(52)

b. Aliansi Strategis

b. Aliansi Strategis

DPRD harus membuat jaringan seluas-luasnya dengan seluruh DPRD harus membuat jaringan seluas-luasnya dengan seluruh stakeholders terkait

stakeholders terkait

Jaringan akan memberikan manfaat tidak saja terbatas pada Jaringan akan memberikan manfaat tidak saja terbatas pada kepentingan daerah, melainkan juga kepentingan nasional

kepentingan daerah, melainkan juga kepentingan nasional

yang lebih luas

yang lebih luas

Jaringan yang harus dibangun antara lain Wakil Rakyat di Jaringan yang harus dibangun antara lain Wakil Rakyat di

Pusat, Partai Politik, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Media

Pusat, Partai Politik, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Media

Masa

Masa

Best Practice***

DPRD Kota Gorontalo DPRD telah menjalin hubungan dengan Harian Proses untuk

(53)

Jaringan Kerjasama dengan

Jaringan Kerjasama dengan

Wakil Rakyat di Pusat

Wakil Rakyat di Pusat

DPR - RI APBN

DPRD Dana

Dekonsentrasi

Dana Tugas Pembantuan

Pengawasan Penyaluran

Dana

Info Aliran Dana

Pengawasan Pelaksanaan

Program Temuan

Pengawasan Info Temuan

(54)

Jaringan Kerjasama dengan

Jaringan Kerjasama dengan

Partai Politik

Partai Politik

DPRD Pemerintah Daerah

Program di tk. Kota/ Kab

Program di tk. Kecamatan

Program di tk. Kelurahan DPD

Parpol

DPC Parpol

DPRa Parpol Informasi

Pelaksanaan Pembangunan

Hasil Pengawasan

TLHP

(55)

Jaringan Kerjasama dengan

Jaringan Kerjasama dengan

Institusi Pengawasan

Institusi Pengawasan

Program Pemerintah Outcome : Kepuasan Masyarakat

DANA Aparat Pengawasan

(BAPEKA, BPKP, Itjen, Bawasda)

Audit

DPRD

Laporan Hasil Audit

Pemerintah Daerah

Aliansi Strategis

TLHP

(56)

Jaringan dan Peran serta

Jaringan dan Peran serta

Pengawasan Masyarakat

Pengawasan Masyarakat

Untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan DPRD dapat melakukan beberapa hal seperti :

a. Membentuk komunitas atau forum pengawasan parlemen diberbagai kalangan dan tingkatan.

b.Mengadakan pertemuan-pertemuan rutin dengan komunitas pemilih/pendukungnya untuk

mendiskusikan berbagai persoalan dan berbagai informasi yang relevan dengan fungsi

(57)

c)

Merancang Perda yang mengatur tentang

transparansi dan partisipasi publik yang

mendorong penyelenggaraan pemerintahan

dilakukan secara transparan dan partisipasi

masyarakat.

d)

Meningkatkan kerjasama dengan pihak

(58)

Tahap 4. Pelaksanaan Pengawasan

 Pelaksanaan pengawasan DPRD dapat dilaksanakan dengan melakukan Monitoring dan Pengawasan Triwulan

 Efisiensi dan Efektivitas pengawasan diharapkan dapat

tercapai apabila kegiatan pengawasan dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan metode yang ada

Best Practice**

DPRD Kota Sawahlunto yang telah medokumentasikan dengan baik dan tertib setiap pengawasan anggota DPRD yang melakukan reses di lapangan

baik individu maupun kelompok. Laporan Reses tersebut selanjutnya dibacakan dalam Sidang pleno awal masa persidangan berikutnya, dan ditindaklanjuti dengan meneruskan laporan reses tersebut kepada komisi

(59)

Metode formal dilakukan dengan

Metode formal dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

cara sebagai berikut:

Rapat koordinasi dan rapat evaluasi, dilakukan Rapat koordinasi dan rapat evaluasi, dilakukan

dengan masing-masing lembaga pemerintah

dengan masing-masing lembaga pemerintah

daerah, melalui pemandangan umum fraksi-fraksi

daerah, melalui pemandangan umum fraksi-fraksi

dalam rapat paripurna DPRD,

dalam rapat paripurna DPRD,

Rapat pembahasan, dalam sidang komisi, Rapat Rapat pembahasan, dalam sidang komisi, Rapat

pembahasan dalam panitia-panitia yang dibentuk

pembahasan dalam panitia-panitia yang dibentuk

berdasarkan tata tertib DPRD,

berdasarkan tata tertib DPRD,

Rapat dengar pendapat, dengan Pemerintah Rapat dengar pendapat, dengan Pemerintah

Daerah dan pihak-pihak lain yang diperlukan, dan

Daerah dan pihak-pihak lain yang diperlukan, dan

Kunjungan kerja, ke masyarakat dan instansi Kunjungan kerja, ke masyarakat dan instansi

pemrintah daerah.

(60)

Format dan isi Laporan Hasil Pengawasan

Format dan isi Laporan Hasil Pengawasan

hendaknya telah mencakup hal-hal sebagai

hendaknya telah mencakup hal-hal sebagai

berikut:

berikut:

1. Tujuan pengawasan

1. Tujuan pengawasan

2. Metodologi pengawasan yang diterapkan

2. Metodologi pengawasan yang diterapkan

3. Temuan-temuan (signifikan)

3. Temuan-temuan (signifikan)

4. Rekomendasi perbaikan atas temuan

4. Rekomendasi perbaikan atas temuan

(61)

Kualitas laporan yang dihasilkan oleh DPRD

Kualitas laporan yang dihasilkan oleh DPRD

hendaknya dapat mencapai tujuan pengawasan itu

hendaknya dapat mencapai tujuan pengawasan itu

sendiri, yaitu :

sendiri, yaitu :

Laporan DPRD dapat memberikan Laporan DPRD dapat memberikan arah arah

kepada pemerintah daerah

kepada pemerintah daerah dalam dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan

penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan.

pembangunan.

Laporan Laporan DPRD DPRD bermanfaat bermanfaat dalam dalam

memberikan motivasi terhadap Pemerintah

memberikan motivasi terhadap Pemerintah

daerah

daerah untuk melakukan perbaikan dan untuk melakukan perbaikan dan tindakan koreksi atas penyelenggaraan

tindakan koreksi atas penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan.

(62)

Laporan DPRD menghasilkan Laporan DPRD menghasilkan sistem peringatan sistem peringatan

dini (

dini (early warning systemearly warning system)) bagi manajemen bagi manajemen pemerintahan daerah yang memberitahukan

pemerintahan daerah yang memberitahukan

manajemen pemerintahan daerah bahwa telah

manajemen pemerintahan daerah bahwa telah

terjadi penyimpangan pelaksanaan program.

terjadi penyimpangan pelaksanaan program.

Laporan DPRD dapat memberikan Laporan DPRD dapat memberikan keyakinan keyakinan

tentang akuntabilitas publik pemerintah daerah tentang akuntabilitas publik pemerintah daerah

kepada masyarakat

kepada masyarakat bahwa tujuan pembangunan bahwa tujuan pembangunan sudah berhasil atau belum berhasil mencapai

sudah berhasil atau belum berhasil mencapai

tujuan dan sasaran yang diharapkan masyarakat.

(63)

Laporan Pengawasan

DPRD

Masyarakat Pemerintah Daerah

Tujuan Pemerintahan Daerah :

Kesejahteraan Pelayanan Umum Daya saing

Daerah

Mengarahkan Memotivasi Memperbaiki

Mengoreksi

Akuntabilitas publik

Informasi: Capaian

kinerja

Indikator Kualitas : Bermanfaat Bagi

(64)

Tahap 6. Menindaklanjuti Hasil Pengawasan

 Upaya tindak lanjut itu dapat efektif, jika monitoring terus dilakukan oleh DPRD secara berkelanjutan

 DPRD juga dapat menggunakan hak angket dan

interpelasinya dalam memantau dan mendorong tindak lanjut hasil pengawasannya

Best Practice**

(65)

Tndak Lanjut Hasil Pengawasan

Tndak Lanjut Hasil Pengawasan

Hasil Pengawasan SKPD

Pelaksanaan Tindak Lanjut

Belum di-

TL TL Dalam Proses Selesai

Pelaksanaan Perda - Y

Pelaksanaan Belanja Daerah – W

(66)

Tahap 7. Menilai Kinerja Dalam LKPJ

 Menilai kinerja pemerintah dalam Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) merupakan akhir dari prosesi Pengawasan DPRD

 penilaian kinerja terhadap LKPJ, perhatian utama DPRD harus lebih difokuskan pada tingkat capaian kinerja tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Stratejik Pemerintah Daerah.

(67)

Pengawasan DPRD Terhadap

Pengawasan DPRD Terhadap

Kinerja Pemerintah Daerah

Kinerja Pemerintah Daerah

Laporan Keterangan Pertanggung-jawaban (LKPJ) -tahunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah (APBD) vs

Penilaian Kinerja dalam LKPJ

Tahunan Laporan Keterangan Pertanggung-jawaban (LKPJ) -akhir jabatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah (APBD) selama masa pemerintahan

Masa Akhir Jabatan

(68)

LKPJ MENURUT PP NOMOR 3 TAHUN 2007

LKPJ MENURUT PP NOMOR 3 TAHUN 2007

1.

1. Ruang Lingkup LKPJ mencakup penyelenggaraan:Ruang Lingkup LKPJ mencakup penyelenggaraan:

a. urusan desentralisasi;a. urusan desentralisasi;

b. tugas pembantuan;b. tugas pembantuan;

c. tugas umum pemerintahan. (Pasal 15 ayat 1).c. tugas umum pemerintahan. (Pasal 15 ayat 1).

2. LKPJ terdiri atas :

2. LKPJ terdiri atas :

a. LKPJ Akhir Tahun Anggaran, dana. LKPJ Akhir Tahun Anggaran, dan

(69)

LKPJ disusun berdasarkan RKPD sebagai

LKPJ disusun berdasarkan RKPD sebagai

penjabaran dari RPJMD, berpedoman pada RPJP

penjabaran dari RPJMD, berpedoman pada RPJP

Daerah. (Pasal 16).

Daerah. (Pasal 16).

LKPJ Akhir Tahun Anggaran disampaikan kepada

LKPJ Akhir Tahun Anggaran disampaikan kepada

DPRD paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun

DPRD paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun

anggaran berakhir

-anggaran berakhir - bulan Maret. bulan Maret.

LKPJ Akhir Masa jabatan disampaikan kepada

LKPJ Akhir Masa jabatan disampaikan kepada

DPRD paling lambat 30 (tigapuluh) hari setelah

DPRD paling lambat 30 (tigapuluh) hari setelah

pemberitahuan DPRD perihal berakhirnya masa

pemberitahuan DPRD perihal berakhirnya masa

jabatan KDH ybs.

(70)

MUATAN LKPJ

MUATAN LKPJ

a. arah kebijakan umum pemerintahan daerah;

a. arah kebijakan umum pemerintahan daerah;

b. Pengelolaan keuangan daerah secara makro,

b. Pengelolaan keuangan daerah secara makro,

termasuk pendapatan dan belanja daerah;

termasuk pendapatan dan belanja daerah;

c. Penyelenggaraan desentralisasi;

c. Penyelenggaraan desentralisasi;

d. Penyelenggaraan tugas pembantuan;

d. Penyelenggaraan tugas pembantuan;

e. Penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.

(71)

DPRD TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5 TAHAP 6 TAHAP 7

Gorontalo ** *** ** ** *** *

Bandung ** ** * * * *

Purwakarta ** * *

Solok *

Jembrana *

Gianyar ** ** *

Sawahlunto * ** * * * *

Kab 50 Kota *

Cilegon * * * * *

Samarinda * * * * * *

Kendari * *

Pasuruan ** * ** ** * *

DKI Jakarta ** * ** * * *

3.1Hasil studi

3.1Hasil studi best practicesbest practices fungsi fungsi pengawasan

pengawasan

(72)

Pengawasan DPRD terhadap urusan

Pengawasan DPRD terhadap urusan

pemerintahan wajib dan pilihan yang

pemerintahan wajib dan pilihan yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah

dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah

menyusun prioritas program sesuai dengan menyusun prioritas program sesuai dengan

urusan wajib pemerintahan yang menjadi

urusan wajib pemerintahan yang menjadi

urusan daerah;

urusan daerah;

menentukan prioritas program urusan pilihan menentukan prioritas program urusan pilihan

pemerintahan yang menjadi urusan daerah;

pemerintahan yang menjadi urusan daerah;

memberikan informasi kepada DPRD tentang memberikan informasi kepada DPRD tentang

urusan pemerintah yang dilaksanakan oleh

urusan pemerintah yang dilaksanakan oleh

pemerintah daerah (tugas pembantuan dan

pemerintah daerah (tugas pembantuan dan

dekonsentrasi);

(73)

Pengawasan DPRD terhadap

Pengawasan DPRD terhadap

Kelembagaan Pemerintah Daerah (SOTK)

Kelembagaan Pemerintah Daerah (SOTK)

DPRD dapat mengarahkan agar :

DPRD dapat mengarahkan agar :

Kelembagaan daerah harus mampu mengakomodasi

Kelembagaan daerah harus mampu mengakomodasi

urusan pemerintahan yang dimiliki daerah. Urusan

urusan pemerintahan yang dimiliki daerah. Urusan

pemerintahan yang dimiliki daerah harus mampu memberikan

pemerintahan yang dimiliki daerah harus mampu memberikan

diskresi bagi daerah untuk menyejahterakan warganya. Atas

diskresi bagi daerah untuk menyejahterakan warganya. Atas

dasar argumen tersebut maka struktur organisasi pemerintah

dasar argumen tersebut maka struktur organisasi pemerintah

daerah harus merefleksikan urusan pemerintahan yang

daerah harus merefleksikan urusan pemerintahan yang

dimiliki daerah dan urusan pemerintahan yang dimiliki daerah

dimiliki daerah dan urusan pemerintahan yang dimiliki daerah

harus merefleksikan pelayanan dasar dan sektor unggulan

harus merefleksikan pelayanan dasar dan sektor unggulan

yang akan dikembangkan oleh daerah tersebut. Ini berarti

yang akan dikembangkan oleh daerah tersebut. Ini berarti

struktur yang dibangun adalah struktur yang didasarkan pada

struktur yang dibangun adalah struktur yang didasarkan pada

misi menyejahterakan rakyat daerah (

misi menyejahterakan rakyat daerah (mission driven mission driven structure

(74)

Pengawasan terhadap Pengawasan terhadap

pelayanan publik dalam rangka pelayanan publik dalam rangka Akuntabilitas Pemerintah Daerah Akuntabilitas Pemerintah Daerah

menghindari kualitas pelayanan yang semakin

menghindari kualitas pelayanan yang semakin

menurun. Hal-hal yang perlu dijadikan agenda

menurun. Hal-hal yang perlu dijadikan agenda

pengawasan yang berhubungan peningkatan

pengawasan yang berhubungan peningkatan

kualitas pelayanan diantaranya adalah

kualitas pelayanan diantaranya adalah

pengawasan terhadap kondisi infrastruktur

pengawasan terhadap kondisi infrastruktur

umum yang ada di daerah, seperti : jalan

umum yang ada di daerah, seperti : jalan

semakin rusak, Gedung SD yang kurang

semakin rusak, Gedung SD yang kurang

terurus, kualitas lingkungan yang menurun dan

terurus, kualitas lingkungan yang menurun dan

berbagai fasilitas lain yang sangat dibutuhkan

berbagai fasilitas lain yang sangat dibutuhkan

masyarakat dalam kehidupan sehari-hari;

(75)

memperhatikan dan memberi pertimbangan

memperhatikan dan memberi pertimbangan

terhadap konsep-konsep perencanaan daerah

terhadap konsep-konsep perencanaan daerah

yang tidak komprehensif. Pengawasan yang

yang tidak komprehensif. Pengawasan yang

dilakukan adalah menghindari terjadinya

dilakukan adalah menghindari terjadinya

kerancuan bagi daerah dalam memahami

kerancuan bagi daerah dalam memahami

peraturan perundang-undangan yang mengatur

peraturan perundang-undangan yang mengatur

tentang perencanaan pembangunan.

(76)

Pengawasan terhadap perananan pemerintah

Pengawasan terhadap perananan pemerintah

daerah dalam penyediaan pelayanan masih

daerah dalam penyediaan pelayanan masih

cenderung dimonopoli atau kurang melibatkan

cenderung dimonopoli atau kurang melibatkan

swasta dan masyarakat, birokrasi enggan untuk

swasta dan masyarakat, birokrasi enggan untuk

melakukan privatisasi, peran DPRD melalui

melakukan privatisasi, peran DPRD melalui

pengawasan dapat mengarahkan agar Pemda

pengawasan dapat mengarahkan agar Pemda

dapat melakukan kerjasama dan memberi

dapat melakukan kerjasama dan memberi

kesempatan kepada swasta dan masyarakat dalam

kesempatan kepada swasta dan masyarakat dalam

rangka penyediaan pelayanan sesuai dengan

rangka penyediaan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku..

(77)

Memberikan masukan kepada pemerintah daerah dalam rangka

Memberikan masukan kepada pemerintah daerah dalam rangka

penyusunan standar pelayanan, hal ini untuk menghindari

penyusunan standar pelayanan, hal ini untuk menghindari

praktek-praktek yang berkepanjangan atau berbelit-belit oleh

praktek-praktek yang berkepanjangan atau berbelit-belit oleh

birokrasi daerah. DPRD mengarahkan Pemerintah Daerah agar

birokrasi daerah. DPRD mengarahkan Pemerintah Daerah agar

menindaklanjuti Permendagri Nomor 7 Tahun 20007 6 tentang

menindaklanjuti Permendagri Nomor 7 Tahun 20007 6 tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar

Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar

Pelayanan Minimal, yang mempunyai tujuan bahwa SPM yang

Pelayanan Minimal, yang mempunyai tujuan bahwa SPM yang

disusun dan ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga

disusun dan ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga

Pemerintah Non-Departemen dapat diterapkan oleh

Pemerintah Non-Departemen dapat diterapkan oleh

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/ Kota.

(78)

Pengawasan DPRD Terhadap

Pengawasan DPRD Terhadap

Personil Daerah

Personil Daerah

– menghindari dan mengurangi kecenderungan mencuatnya menghindari dan mengurangi kecenderungan mencuatnya

isu “ Putera Daerah” karena penafsiran otonomi yang

isu “ Putera Daerah” karena penafsiran otonomi yang

sempit. Contoh : di berbagai Daerah, pejabat dari suku

sempit. Contoh : di berbagai Daerah, pejabat dari suku

pendatang sering di “non job”, sehingga mereka terpaksa

pendatang sering di “non job”, sehingga mereka terpaksa

kembali ketempat asal. Gejala nepotisme dan

kembali ketempat asal. Gejala nepotisme dan

primodalisme ada kecenderungan tumbuh subur di daerah.

primodalisme ada kecenderungan tumbuh subur di daerah.

DPRD harus mampu menetralisisr permasalahan ini

DPRD harus mampu menetralisisr permasalahan ini

sehingga personil dapat bekerja dengan baik tanpa konflik

sehingga personil dapat bekerja dengan baik tanpa konflik

nepotisme dan primodalisme;

nepotisme dan primodalisme;

– menghindari rasa lokalitas yang sempit dan tidak adanya menghindari rasa lokalitas yang sempit dan tidak adanya

tour of area

tour of area akan membahayakan keutuhan NKRI karena akan membahayakan keutuhan NKRI karena PNS diharapkan sebagai perekat bangsa dan negara;

(79)

menjaga agar daerah mampu mempunyai

Referensi

Dokumen terkait

Sejalan dengan hal tersebut, perkembangan menuju tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) merupakan salah satu mekanisme yang sangat besar pengaruhnya bagi

berkesinambungan membutuhkan berkoordinasi dengan semua bidang baik pada tingkat universitas (akademik dan non akademik), fakultas dan program pascasarjana, maupun program

kesehatan, jalan, jembatan, akses air minum, tali-tali air, dan saluran air pembuangan; meningkatkan kompetensi Lembaga Kemasyarakatan Gampong dalam perencanaan,

Selanjutnya dilakukan penelitian dengan metode kuanlitatif, dimulai dari pendekatan penelitian, menentukan sumber data, menentukan instrumen penelitian dan langkah kerja

Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan..

Menjadi Program Studi yang terkemuka, pelopor pembaharuan pemikiran dalam konsep pelayanan kesehatan, pengembangan keilmuan di bidang kedokteran, serta dapat menghasilkan dokter

Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun Anggaran 2021 pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat

Sebaya ini mudah dan sangat cocok di aplikasikan dalam pembelajaran lompat tinggi maka tepat untuk di terapkan pada siswa SMP khususya kelas VIII C yang