• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

a. PT Bukit Darmo Property

PT Bukit Darmo Property Tbk (dahulu PT Adhibaladika) didirikan 12

Juli 1989 dan beroperasi secara komersial mulai tahun 2003. Kantor

pusat BKDP berdomisili di Jalan Khairil Anwar No. 21 Surabaya. Proyek real estat BKDP dinamakan ”The Adhiwangsa Golf Residence” dan ”LenMarc Lifestyle” berlokasi di Jalan Bukit Darmo Boulevard No. 9, Surabaya. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan BKDP antara lain adalah kontraktor, pekerjaan bidang teknik,

seperti pekerjaan sipil, arsitektur, dekorasi, elektrikal dan mekanikal,

reparasi dan perawatan, bidang real estate dengan mengerjakan

pembebasan tanah untuk pembangunan perumahan-perumahan dan

bangunan lainya, perdagangan umum, ekspor, impor, antar pulau dan

lokal serta dalam hal ini bertindak sebagai distributor, grosir,komisioner

dan agen usaha dagang dari perusahaan-perusahaan lain, baik dalam

maupun luar negeri; Saat Ini kegiatan usaha BKDP adalah pembangunan, penjualan kondominium, pematangan tanah dan aktivitas

kontraktor.

(2)

PT Sentul City Tbk didirikan 16 April 1993 dengan nama PT

Sentragriya Kharisma dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun

1995. Kantor pusat BKSL berdomisili di Sentul City Building, Jl. MH.

Thamrin Kavling 8, kawasan perumahan Sentul City, Bogor. Berdasarkan

Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BKSL meliputi;

1) Di bidang perdagangan yang berhubungan dengan real estate dan

properti, yaitu penjualan dan pembelian bangunan-bangunan rumah,

gedung perkantoran, gedung pertokoan, unit-unit ruangan

apartemen, ruangan kantor, ruangan pertokoan dan lain-lain.

2) Di bidang jasa antara lain jasa penyewaan dan pengelolaan properti,

kawasan industri, gedung perkantoran, taman hiburan/rekreasi,

pengelolaan parkir dan keamanan (satpam), serta bidang terkait.

c. PT Ciputra Property Tbk

PT Ciputra Property Tbk didirikan dengan nama PT Citraland Property

tanggal 22 Desember 1994 dan memulai kegiatan usaha komersialnya

pada tahun 1984. Kantor pusat CTRP berlokasi di Jalan Prof. Dr. Satrio

Kav. 6, Jakarta. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang

lingkup kegiatan CTRP meliputi mendirikan dan menjalankan

usaha-usaha pembangunan, pengelolaan, dan penyewaan di bidang perhotelan,

rumah susun (apartemen), perkantoran, pertokoan, pusat niaga, dan

pusat rekreasi beserta fasilitasnya.

(3)

PT Modernland Realty Tbk didirikan tanggal 12 Nopember 1983 dan

mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Kantor pusat MDLN

terletak di Jalan Matraman Raya No. 12, Kelurahan Kebun Manggis,

Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Berdasarkan Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MDLN meliputi antara lain,

pengembangan real estat, golf dan country club, kontraktor dan

perdagangan. Saat ini, kegiatan MDLN berupa pengembangan dan

penjualan real estat dan apartemen serta pengelolaan lapangan golf dan

restoran club house.

e. PT Lippo Karawaci Tbk

PT Lippo Karawaci Tbk didirikan tanggal 15 Oktober 1990 dengan

nama PT Tunggal Reksakencana. Kantor pusat LPKR terletak di Jl.

Boulevard Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai 22-23, Lippo

Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten – Indonesia. Saat ini LPKR tergabung dalam kelompok usaha Lippo Group. Berdasarkan Anggaran

Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LPKR adalah dalam bidang

real estat, pengembangan perkotaan (urban development), pembebasan/pembelian, pengolahan, pematangan, penggalian tanah ;

membangun sarana dan prasarana/infrastruktur, merencanakan,

membangun, menyewakan, menjual, dan mengusahakan

gedung-gedung, perumahan, perkantoran.

f. PT Laguna Cipta Griya Tbk

PT Laguna Cipta Griya Tbk didirikan tanggal 17 Mei 2004 dan

(4)

LCGP berdomisili di Wisma Yakif Lt. II, Jl. Buncit Raya No. 99, Jakarta

Selatan. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan LCGP bergerak dalam bidang real estat/pembangunan. Saat ini

kegiatan utama LCGP adalah pembangunan perumahan Puri Krakatau

Hijau dan Puri Cilegon Hijau yang berlokasi di Cilegon, Banten.

g. PT Bakrieland Development Tbk

PT Bakrieland Development Tbk (dahulu PT Elang Realty Tbk)

didirikan tanggal 12 Juni 1990 dan memulai kegiatan usaha komersialnya

pada tahun 1969. Kantor pusat ELTY berlokasi di Gedung Wisma Bakrie

1 Lantai 6 dan 7, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B1, Jakarta Selatan. Saat

ini, ELTY dan anak usaha memiliki properti yang terletak di Jakarta,

Bogor, Malang, Sukabumi, Bekasi, Lampung, Batam, Balikpapan,

Tangerang dan Bali. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang

lingkup kegiatan ELTY adalah bergerak dalam bidang pembangunan,

perdagangan dan jasa, termasuk usaha jasa manajemen dan penyertaan

pada Entitas yang berhubungan dengan usaha real estat dan properti,

serta dalam bidang infrastruktur.

h. PT Duta Anggada Realty

PT Duta Anggada Realty Tbk didirikan tanggal 30 Desember 1983

dengan nama PT Duta Anggada Inti Pratama dan memulai kegiatan

usaha komersialnya pada tahun 1984. Kantor pusat DART berlokasi di

Gedung Chase Plaza, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 21, Jakarta. Proyek

DART terdiri atas apartemen, perkantoran dan pusat perbelanjaan yang

berlokasi di Jakarta dan Bali. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,

(5)

pembangunan real estat. Pada saat ini, kegiatan utama DART adalah

pembangunan, penjualan, penyewaan dan pengelolaan bangunan

apartemen, perkantoran dan pusat perbelanjaan serta bangunan parkir

dan kegiatan usaha lain yang berhubungan.

i. PT Jkt Internasional Tbk

PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk didirikan tanggal 02 Juli 1975

dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1977. Kantor

pusat JSPT beralamat di Setiabudi Building 2, Jalan H.R. Rasuna Said,

Jakarta. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan JSPT terutama meliputi bidang pemilikan, pengelolaan,

penyewaan dan penjualan perkantoran, perhotelan, rumah bandar,

perumahan, pusat perbelanjaan, apartemen, baik dilakukan sendiri

maupun bekerjasama dengan pihak lain.

4.2. Deskripsi Penelitian 4.2.1 Volume Perdagangan

Berikut ini adalah perkembangan volume perdagangan saham dari perusahaan-perusahaan yang dijadikan objek penelitian :

Tabel 4.1

Pergerakan Volume Perdagangan

Perusahaan 2008 2009 2010 2011 2012

Bukit Darmo Property 73,17% 83,83% 66,39% 85,34% 69,02% Sentul City 85,42% 83,13% 75,47% 68,70% 79,47%

(6)

Ciputra Property 53,00% 71,11% 51,77% 80,80% 68,34% ciputra surya 84,94% 61,74% 60,77% 34,77% 80,02% Moderenland Realty 76,34% 76,33% 53,23% 41,54% 37,87% Lippo Karawaci 65,24% 65,32% 79,50% 75,27% 83,44% laguna cipta griya 76,84% 86,29% 34,71% 68,61% 69,24% jkt internasional 79,95% 64,77% 66,48% 75,15% 79,46% bakrieland 62,77% 62,17% 73,27% 66,80% 59,57% duta anggada 78,37% 63,66% 61,19% 58,57% 62,31% Sumber: yahoo finance

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa volume perdagangan mengalami

fluktuasi setiap tahunnya. Periode 2008 pergerakan volume perdagangan pada

perusahaan bukit darmo property sebesar 73,17% dan meningkat pada tahun 2009

sebesar 83,83%, diikuti juga oleh perusahaan ciputra property dan laguna cipta

griya. Pendapatan perusahaan dan pendapatan dari lain-lain perusahaan mengalami

peningkatan, sehingga laba bersih meningkat, walaupun beban perusahaan dan

jumlah saham yang beredar ikut meningkat. Sementara lippo karawaci setiap

tahunnya mengalami peningkatan, berbeda dengan perusahaan moderenland realty

yang setiap tahunnya mengalami penurunan hingga tahun 2012 sebesar 38,87%,

disebabkan oleh pendapatan berkurang dan beban usaha meningkat sehingga

menyebabkan laba bersih perusahaan menurun dengan jumlah saham yang beredar

tetap.

Pada periode 2008-2011 pergerakan volume perdagangan pada perusahaan

sentul city mengalami penurunan namun mulai meningkat kembali pada tahun 2012

yaitu sebesar 79,47%. Pada tahun 2008-2009 perusahaan jkt internasional

pergerakan volumenya cenderung menurun sama halnya pada perusahaan

bakrieland. Namum pada tahun 2010 volume perdagangan jkt internasional mulai

mengalami peningkatan hingga tahun 2012 yaitu sebesar 79,46%.

(7)

Grafik 4.1

Persentase Perkembangan Volume Perdagangan Saham

Grafik di atas menggambarkan persentase perkembangan volume perdangan

yang berfluktuasi dan persentase setiap tahunnya berada di bawah standar 90,00%.

Dimana pada tahun 2010 perusahaan BDP mengalami penurunan sebesar 66,39%,

sementara pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 85,34%, peingkatan

tersebut tidak berangsur lama sebab pada tahun 2012 kembali turun menjadi

69,02%, sebab pendapatan usaha menurun dan beban perusahaan meningkat

sehingga laba perusahaan menurun. Pada periode 2008-2011 perusahaan sentul

city mengalami penurunan drastis. Penurunan tersebut disebabkan kurangnya

pendapatan usaha sehingga laba bersih perusahaan menurun dengan jumlah

saham yang beredar tetap. Namun pada tahun 2012 mulai terlihat peningkatan

sebesar 79,47%. Berbeda dengan perusahaan ciputra property yang setiap

tahunnya berfluktuasi dimana pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar

71,11%, tetapi pada tahun 2010 turun menjadi 51,77%, namun pada tahun 2011

kembali naik sebesar 80,80% dan kemudian pada tahun 2012 volume 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% 2008 2009 2010 2011 2012

(8)

perdagangannya kembali turun menjadi 68,34%, dikarenakan pendapatan usaha

berkurang dan beban usaha meningkat sehingga menyebabkan laba bersih

perusahaan menurun. Berbeda dengan perusahaan lippo karawaci yang setiap

tahunnya mengalami peningkatan, karena pendapatan perusahaan mengalami

peningkatan dan hutang usaha berkurang sehingga laba bersih meningkat. hal yang

sama pun terjadi pada perusahaan laguna cipta griya dimana pada tahun 2009

mengalami peningkatan sebesar 86,29%, namun pada tahun 2010 turun drastis

menjadi 34,71%, dikarenakan hutang perusahaan meningkat dan pendapatan

perusahaan menurun, tetapi pada tahun 2011 pergerakan volume perdagangannya

mulai mengalami peningkatan hingga tahun 2012.

Perusahaan bakrieland pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar

73,27% dibandingkan tahun sebelumnya, namun pada tahun 2011-2012 pergerakan

volume perdagangannya kembali turun, disebabkan oleh pendapatan berkurang dan

beban usaha meningkat sehingga menyebabkan laba bersih perusahaan menurun.

Sementara duta anggada dan ciputra surya mengalami penurunan pada tahun

2009-2011, namun meningkat kembali pada tahun 2012. Perusahaan jkt internasional

pada tahun 2009 pergerakan volume perdagangannya sebesar 64,77%, menurun di

bandingkan tahun 2008 sebesar 79,95%, namun mulai meningkat kembali pada

tahun 2010-2012 hingga mencapai 79,46%. Pendapatan perusahaan dan

pendapatan dari lain-lain mengalami peningkatan sehingga laba bersih meningkat.

4.2.2 Return Saham

Return saham merupakan tolakukur investor untuk melakukan investasi, oleh

karenanya setiap perusahaan diharapkan mampu mempertahankan bahkan

(9)

Return saham merupakan suatu faktor yang mempengaruhi minat investor untuk

melakukan suatu investasi dalam suatu perusahaan, dengan tingginya tingkat

pengembalian yang diberikan oleh perusahaan kepada investor, maka menunjukan

bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja perusahaan yang baik, sehingga

investor yakin bahwa perusahaan tersebut akan memberikan efek yang positif

terhadap saham yang telah ditanamkan investor pada pasar modal. Berikut ini

adalah tingkat return yang diberikan kepada para investor untuk perusahaan dalam

penelitian ini :

Tabel 4.2

Pergerakan Return Saham

Perusahaan 2008 2009 2010 2011 2012

Bukit Darmo Property 5,96% 7,59% 5,85% 6,83% 6,25%

Sentul City 6,70% 7,32% 6,25% 5,65% 6,43%

Ciputra Property 4,75% 5,68% 4,39% 6,53% 6,15%

ciputra surya 6,73% 5,41% 4,69% 3,10% 6,49%

Moderenland Realty 7,82% 7,28% 4,68% 3,81% 2,46%

Lippo Karawaci 5,18% 5,24% 6,90% 6,96% 7,14%

laguna cipta griya 6,83% 6,85% 3,73% 5,65% 6,19%

jkt internasional 7,17% 5,76% 5,32% 6,12% 6,28%

bakrieland 5,09% 4,96% 6,47% 5,98% 5,41%

duta anggada 6,24% 5,11% 4,82% 4,81% 5,02%

Sumber: yahoo finance

Berdasarkan data tabel 4.2 diatas peneliti dapat menampilkan ke dalan

(10)

Grafik 4.2

Perkembangan Return

Berdasarkan grafik di atas, terlihat perkembangan dari tingkat return

cenderung fluktuatif. Kondisi ini menunjukan return yang dibagikan pada perusahaan

ciputra surya mengalami penurunan dari tahun 2009-2011. Penurunan ini

disebabkan oleh pendapatan berkurang dan beban usaha meningkat sehingga

menyebabkan laba bersih perusahaan menurun dengan jumlah saham yang

beredarnya tetap. Namun di tahun 2012 return yang di bagikan mulai meningkat

sebesar 6,49%. Sementara perusahaan BDP pada tahun 2009 mengalami

peningkatan sebesar 7,59%, namun mulai turun ditahun 2010 sebesar 5,85%, sama

halnya dengan perusahaan sentul city, ciputra property dan laguna cipta griya yang

membagikan returnya masing-masing 6,25%, 4,39%, 3,73%. Tetapi ditahun 2011

perusahaan bukit darmo property, ciputra property, dan laguna cipta griya

membagikan returnnya mulai meningkat. Berbeda dengan perusahaan lippo

karawaci yang setiap tahunnya mengalami peningkatan, disebabkan pendapatan

perusahaan meningkat, beban usaha menurun sehingga laba bersih perusahaan 0,00% 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 5,00% 6,00% 7,00% 8,00% 2008 2009 2010 2011 2012

(11)

meningkat. Sementara perusahaan modernland realty setiap tahunnya mengalami

penurunan yang disebabkan oleh pendapatan berkurang dan beban usaha

meningkat sehingga menyebabkan laba bersih perusahaan menurun. Begitupun

pada perusahaan duta anggada mengalami penurunan dari tahun 2009-2011 namun

mulai meningkat pada tahun 2012 yaitu sebesar 5,02%.

4.3 Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel penelitian

berdistribusi normal atau apakah dalam model regresi linier sederhana, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Berdasarkan tabel dibawah

ini, dapat diketahui apakah variabel berdistribusi normal atau tidak.

Tabel 4.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Volume Return

N 50 50

Normal Parametersa Mean 68.4292 5.8006

Std. Deviation 1.30162E1 1.14134 Most Extreme Differences Absolute .098 .090

Positive .085 .052

Negative -.098 -.090

Kolmogorov-Smirnov Z .694 .638

Asymp. Sig. (2-tailed) .722 .811

(12)

Tabel diatas menunjukan nilai dari Kolmogorov-smirnov Z

masing-masing variabel lebih besar dari nilai alpha 0,05. Karena P > 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi normal.

4.4 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji pengaruh Volume Perdagangan terhadap Return Saham.

Digunakan uji t. Apabila nilai thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya

apabila nilai thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis

secara parsial dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 4.4 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .209 .320 .654 .516 Volume .082 .005 .932 17.797 .000

a. Dependent Variable: Return Saham

Berdasarkan Tabel diatas persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut

: Ŷ = 0,209 + 0,082 hasil persamaan regresi linier menunjukkan bahwa jika terjadi perubahan Volume Pedagangan sebesar satu satuan, maka akan terjadi

perubahan Return Saham sebesar 0,209. Bedasarkan Tabel di atas nilai diketahui

thitung dari variabel independen akan dibandingkan dengan nilai ttabel dengan

menggunakan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau alpha = 0,05 sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 2,009.

(13)

Nilai thitung 17,797 > ttabel 2,009, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang

berarti bahwa variabel Volume Perdagangan berpengaruh terhadap Return saham

perusahaan yang berarti bahwa, jika volume perdagangan saham meningkat maka,

return saham pun dapat dipastikan akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika

volume perdangan saham menurun maka tingkat return saham perusahaanpun

akan menurun pula.

4.5 Koefisien Determinasi (R Square)

Tabel berikut ini menunjukkan seberapa besar pengaruh dari variabel

Volume Perdagangan terhadap Return saham dalam peneltiian ini seperti pada tabel

berikut : Tabel 4.5 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .932a .868 .866 .41834

a. Predictors: (Constant), Volume Perdagangan b. Dependent Variable: Return Saham

Sumber : (Data diolah)

Dari Tabel diatas diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R Square)

sebesar 0,868 atau 86,8%. Hal ini berarti bahwa variabel Return saham

dipengaruhi oleh volume perdagangan. Sedangkan sisanya sebesar 13,2%

dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini, seperti

(14)

4.6 Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diatas, terlihat bahwa variabel volume

perdagangan mempengaruhi return Saham perusahaan. Karena volume

perdagangan saham yang tinggi akan meningkatkan minat investor untuk

berinvestasi pada perusahaan tersebut, maka akan mengakibatkan naiknya return

saham dan sebaliknya.

perkembangan volume perdangan yang berfluktuasi dan persentase setiap

tahunnya berada di bawah standar 90,00%. Dimana pada tahun 2010 perusahaan

BDP mengalami penurunan sebesar 66,39%, sementara pada tahun 2011

mengalami peningkatan sebesar 85,34%, peingkatan tersebut tidak berangsur lama

sebab pada tahun 2012 kembali turun menjadi 69,02%, sebab pendapatan usaha

menurun dan beban perusahaan meningkat sehingga laba perusahaan menurun.

Pada periode 2008-2011 perusahaan sentul city mengalami penurunan drastis.

Penurunan tersebut disebabkan kurangnya pendapatan usaha sehingga laba bersih

perusahaan menurun dengan jumlah saham yang beredar tetap. Namun pada tahun

2012 mulai terlihat peningkatan sebesar 79,47%. Berbeda dengan perusahaan

ciputra property yang setiap tahunnya berfluktuasi dimana pada tahun 2009

mengalami peningkatan sebesar 71,11%, tetapi pada tahun 2010 turun menjadi

51,77%, namun pada tahun 2011 kembali naik sebesar 80,80% dan kemudian pada

tahun 2012 volume perdagangannya kembali turun menjadi 68,34%, dikarenakan

pendapatan usaha berkurang dan beban usaha meningkat sehingga menyebabkan

laba bersih perusahaan menurun. Berbeda dengan perusahaan lippo karawaci yang

setiap tahunnya mengalami peningkatan, karena pendapatan perusahaan

(15)

meningkat. hal yang sama pun terjadi pada perusahaan laguna cipta griya dimana

pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 86,29%, namun pada tahun 2010

turun drastis menjadi 34,71%, dikarenakan hutang perusahaan meningkat dan

pendapatan perusahaan menurun, tetapi pada tahun 2011 pergerakan volume

perdagangannya mulai mengalami peningkatan hingga tahun 2012.

perkembangan dari tingkat return cenderung fluktuatif. Kondisi ini menunjukan

return yang dibagikan pada perusahaan ciputra surya mengalami penurunan dari

tahun 2009-2011. Penurunan ini disebabkan oleh pendapatan berkurang dan beban

usaha meningkat sehingga menyebabkan laba bersih perusahaan menurun dengan

jumlah saham yang beredarnya tetap. Namun di tahun 2012 return yang di bagikan

mulai meningkat sebesar 6,49%. Sementara perusahaan BDP pada tahun 2009

mengalami peningkatan sebesar 7,59%, namun mulai turun ditahun 2010 sebesar

5,85%, sama halnya dengan perusahaan sentul city, ciputra property dan laguna

cipta griya yang membagikan returnya masing-masing 6,25%, 4,39%, 3,73%. Tetapi

ditahun 2011 perusahaan bukit darmo property, ciputra property, dan laguna cipta

griya membagikan returnnya mulai meningkat. Sementara perusahaan modernland

realty setiap tahunnya mengalami penurunan yang disebabkan oleh pendapatan

berkurang dan beban usaha meningkat sehingga menyebabkan laba bersih

perusahaan menurun.

Krisis ekonomi global yang melanda perekonomian dunia, dampak dari krisis

ini juga berimbas terhadap perekonomian nasional dan berdampak sangat besar

pada pasar keuangan terutama pasar saham. Krisis ekonomi global yang terjadi

pada tahun 2008, ditandai dengan melambatnaya pertumbuhan ekonomi global

sebagai dampak dari peningkatan harga komoditas dunia, sehingga mengakibatkan

(16)

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (Statistical Product Service Solution) diperoleh persamaan regresi linear sederhana dimana Ŷ = 0,209 + 0,082. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.4 nilai diketahui thitung dari variabel independen akan

dibandingkan dengan nilai ttabel dengan menggunakan tingkat kepercayaan

(confidence interval) 95% atau alpha = 0,05 sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar

2,009. Nilai thitung 17,797 > ttabel 2,009. Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti

bahwa volume perdagangan berpengaruh terhadap return saham perusahaan dan

jika volume perdagangan saham meningkat maka, return saham pun dapat

dipastikan akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika volume perdagangan

saham menurun maka, tingkat return saham perusahaanpun akan menurun.

Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan,

diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,868 atau 86,8%. Hal ini berarti bahwa variabel return saham dipengaruhi oleh volume perdagangan.

Sedangkan sisanya sebesar 13,2% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak

termasuk dalam penelitian ini, seperti laba per lembar saham, jumlah dividen dan

lain-lain.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Chordia et al (2000) yang

melakukan penelitian terhadap volume perdagangan. Variabel yang digunakan

dalam penelitiannya adalah volume perdagangan dan return saham dengan

menggunakan model regresi. Hasilnya menunjukan bahwa volume perdagangan

berpengaruh signifikan terhadap return saham. sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Ratnasari (2003) dengan menggunakan metode multiple regresi menunjukan

hasil volume perdagangan dan kapitalisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap

Gambar

Tabel  diatas  menunjukan  nilai  dari  Kolmogorov-smirnov  Z  masing- masing-masing  variabel  lebih  besar  dari  nilai  alpha  0,05
Tabel  berikut  ini  menunjukkan  seberapa  besar  pengaruh  dari  variabel  Volume Perdagangan terhadap Return saham dalam peneltiian ini seperti pada tabel  berikut :  Tabel 4.5  Model Summary b Model  R  R Square  Adjusted R Square  Std

Referensi

Dokumen terkait

yang te-lah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah, yang dibentuk oleh Kuasa irenlguna Anggaran yang bertugas secara khusus untuk melaksanakan

Hal ini terbukti bahwa dengan pemberian EN dapat menurunkan infeksi sebesar 0,64 % dibanding PN, penelitian lain menunjukkan bahwa kasus infeksi lebih banyak terjadi pada pasien

dijelaskan pada Bab sebelumnya dengan penambahan limbah bongkahan beton, kuat tekan yang direncanakan (fc’) pada umur 28 hari adalah ± 20 MPa.. Untuk setiap

Dari beberapa pemaparan data yang dikemukakan oleh peneliti sebelumnya tentang hasil penelitian, maka peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media big book

Selain itu diduga juga karena selama proses perlakuan pada proses pembuatan pellet diindikasikan ada pengaruh terhadap kandungan fraksi serat yang terjadi selama

Untuk uk itu itu, , dala dalam m pro proses ses pem pembel belajar ajaraan aan, , met metode ode, , str strateg ategi i atau atau keg kegiata iatan n   pembelajaran

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengelolaan sarana dan prasarana pada penelitian ini meliputi aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi,

Media pembelajaran yang dikembangkan dalam pembelajaran teknologi mekanik pada penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis Modul. Tujuan penelitian ini antara