• Tidak ada hasil yang ditemukan

SALINAN PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SALINAN PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN PUTUSAN

Nomor : 17/Pdt.G/2011/PA.Ktb

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi telah memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis, telah memberikan putusan atas perkara cerai gugat yang diajukan oleh : --- PENGGUGAT, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir MTs, pekerjaan tani,

tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara; --- m e l a w a n

TERGUGAT, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan tani, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara; ---

Pengadilan Agama tersebut ; --- Telah membaca dan memeriksa berkas perkara ; --- Telah mendengar keterangan Penggugat dan saksi-saksi di persidangan ; ---

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 10 Januari 2011 terdaftar pada buku ke kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan register Nomor : 17/Pdt.G/2011/PA.Ktb tertanggal 10 Januari 2011 dipersidangan telah mengajukan hal-hal sebagai berikut : ---

1. Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat yang akad nikahnya berlangsung di Kabupaten Lampung Utara pada tanggal 09 Desember 2009, berdasarkan Kutipan

Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Lampung Utara, Nomor : 015/15/I/2010 tertanggal 04 Januari 2010 ; --- 2. Bahwa sewaktu menikah Penggugat berstatus perawan dan Tergugat berstatus perjaka dan dilaksanakan suka sama suka ; ---

(2)

3. Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah tinggal di rumah orangtua Penggugat di Sumber Agung selama 1 bulan, kemudian Tergugat pergi meninggalkan Penggugat ke rumah pakdenya ; --- 4. Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun dan harmonis selama 1 bulan, kemudian setelah itu rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah, selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran. Adapun yang menjadi penyebabnya adalah Tergugat tidak bisa memenuhi kewajiban sebagai suami (nafkah bathin) dan Tergugat tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi Penggugat sehari-hari ; --- 5. Bahwa puncak ketidak harmonisan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan Januari tahun 2010, setelah kejadian tersebut Tergugat pergi meninggalkan Penggugat kerumah pakdenya, selama itu sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin ; --- 6. Bahwa dari fakta ini telah dilakukan upaya-upaya perdamaian dari keluarga

Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil ; --- 7. Bahwa terhadap prilaku Tergugat tersebut, maka rumah tangga Penggugat dan

Tergugat sudah tidak mungkin lagi untuk dapat dipertahankan, oleh karenanya

Penggugat telah berketetapan hati untuk menggugat cerai terhadap Tergugat ke Pengadilan Agama Kotabumi ; ---

Berdasarkan dalil-dalil diatas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Kotabumi dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut : ---- 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat ; ---

2. Menetapkan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat putus karena perceraian ; ---- 3. Menetapkan biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; --- Atau : Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ; ---

(3)

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan tanggal 19 Januari 2011 Penggugat datang menghadap di depan sidang, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula mewakilkan kepada orang lain sebagai kuasa atau wakilnya yang sah untuk datang menghadap di depan sidang, meskipun Tergugat telah dipanggail secara resmi dan patut sesuai relaas panggilan tanggal 13 Januari 2011 ; ---

Menimbang, bahwa pada hari sidang berikutnya, yaitu persidangan tanggal 2 Februari 2011, Penggugat datang menghadap di depan sidang, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula mewakilkan kepada orang lain sebagai kuasa atau wakilnya yang sah untuk datang menghadap di depan sidang, meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai relaas panggilan tanggal 25 Januari 2011, dan tidak ternyata ketidakhadiran Tergugat tersebut disebabkan oleh sesuatu alasan yang sah menurut hukum ; --- Menimbang, bahwa majelis hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat namun tidak berhasil, kemudian pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan Penggugat yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; ---

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya tersebut Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat berupa : --- 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Nomor : 0614/480681/13/2008, tertanggal 19 Maret

2008 atas nama Alfan Nur Latifah yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan KB Kabupaten Lampung Utara. Telah dinazegelen dan bermeterai cukup kemudian dicocokkan ternyata sesuai dengan aslinya, lalu diberi tanda bukti P1 ; --- 2. Asli dan fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 015/15/I/2010 tanggal 04 Januari 2010 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Lampung Utara. Telah dinazegelen dan bermaterai cukup kemudian dicocokkan ternyata sesuai dengan aslinya, lalu diberi tanda bukti P2 ; ---

Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut, Penggugat telah menghadirkan di depan persidangan dua orang saksi Penggugat, yaitu : ---

(4)

1. Tuah Sario bin Sungkono, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, dan menerangkan bahwa saksi mempunyai hubungan keluarga sedarah dengan Penggugat sebagai kakak kandung Penggugat, bersedia menjadi saksi dalam perkara ini, kemudian di atas sumpahnya menerangkan sebagai berikut : --- - bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri dan saksi hadir

saat pernikahan mereka pada tahun 2009 ; --- - bahwa saat pernikahan Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun namun belum

pernah bercampur (qabla dukhul), dan belum dikaruniai seorang anak ; --- - bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak harmonis yang

disebabkan Tergugat tidak dapat memberikan nafkah bathin yang disebabkan impoten dan masalah ekonomi yang kurang mencukupi ; --- - bahwa setelah diusahakan berobat ke pengobatan alternatif Bpk Suroso sejak 1 bulan setelah pernikahan, kemudian Tergugat pergi meninggalkan Penggugat yang akhirnya saat ini Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak 1 tahun yang lalu, Penggugat tetap tinggal dirumah orangtua Penggugat sedang Tergugat tinggal bersama dirumah pamannya ; --- - bahwa selama pisah Tergugat tidak pernah kembali lagi untuk tinggal bersama

dengan Penggugat, dan tidak ada memberikan nafkah lahir dan bathin ; --- - bahwa saksi pernah berusaha menasehati Penggugat dan Tergugat agar rukun

kembali sebagai suami istri, namun tidak berhasil, dan Penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat ; ---

2. Mulyono bin Paimin, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, dan menerangkan bahwa saksi tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Penggugat kecuali sebagai tetangga Penggugat berjarak kurang lebih 1 Km, bersedia menjadi saksi dalam perkara ini, kemudian di atas sumpahnya menerangkan sebagai berikut : ---

(5)

- bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri dan saksi hadir saat pernikahan mereka pada tahun 2009 ; --- - bahwa saat pernikahan Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun namun belum

pernah bercampur (qabla dukhul), dan belum dikaruniai seorang anak ; --- - bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak harmonis yang

disebabkan Tergugat tidak dapat memberikan nafkah bathin yang disebabkan impoten dan masalah ekonomi yang kurang mencukupi ; --- - bahwa setelah diusahakan berobat ke pengobatan alternatif Bpk Suroso sejak 1 bulan setelah pernikahan, kemudian Tergugat pergi meninggalkan Penggugat yang akhirnya saat ini Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak 1 tahun yang lalu, Penggugat tetap tinggal dirumah orangtua Penggugat sedang Tergugat tinggal bersama dirumah saksi ; --- - bahwa selama pisah Tergugat tidak pernah kembali lagi untuk tinggal bersama dengan Penggugat, dan tidak ada memberikan nafkah lahir dan bathin ; --- - bahwa saksi pernah berusaha menasehati Penggugat dan Tergugat agar rukun

kembali sebagai suami istri, namun tidak berhasil, dan Penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat ; --- Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Penggugat membenarkan dan menerimanya, lalu Penggugat menyatakan tidak mengajukan lagi saksi atau alat bukti lainnya ; ---

Menimbang, bahwa Penggugat didepan persidangan telah menyampaikan

kesimpulan yang pada pokoknya menyatakan tetap pada dalil-dalil gugatan semula untuk bercerai dengan Tergugat karena tidak dapat lagi bersabar untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat, dan selanjutnya Penggugat memohon putusan yang seadil-adilnya tanpa hadirnya Tergugat ; ---

Menimbang, bahwa tentang jalannya pemeriksaan perkara ini semuanya telah tercatat dalam berita acara persidangan yang bersangkutan dan untuk ringkasnya dianggap telah termuat dalam putusan ini ; ---

(6)

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas ; --- Menimbang, bahwa majelis hakim pada setiap persidangan telah berupaya menasehati Penggugat agar bersabar dan tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat namun tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan Penggugat yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; --- Menimbang, bahwa ternyata Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula mewakilkan kepada orang lain sebagai kuasanya untuk datang menghadap di depan sidang, meskipun panggilan untuk Tergugat telah dilaksanakan dan disampaikan secara resmi dan patut, dan ketidakhadirannya tersebut tidak disebabkan oleh sesuatu alasan yang sah menurut hukum, sesuai Pasal 149 Rbg maka Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan perkaranya diputus verstek ; ---

Menimbang, bahwa sekalipun Tergugat tidak pernah hadir di depan sidang dan tidak pula mengirimkan jawaban tertulis yang berisikan eksepsi atas gugatan Penggugat sebagaimana dimaksud Pasal 149 ayat (2) Rbg, namun pokok perkara ini adalah perkara perceraian yang didasarkan pada alasan perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus dan telah sulit didamaikan untuk hidup rukun kembali dalam rumah tangga, sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, majelis hakim membebankan wajib bukti kepada Penggugat untuk menghadirkan saksi dari pihak keluarga atau orang yang dekat dengan Penggugat ; ---

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya tersebut, Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa bukti P1 dan bukti P2 serta dua orang saksi dari pihak keluarga atau orang yang dekat dengan Penggugat, seperti apa yang tersebut di atas ; --- Menimbang, bahwa sesuai bukti P1 telah dinazegelen dan dicocokkan sesuai

dengan aslinya sebagai akta otentik, Penggugat menerangkan telah berdomisili di Kabupaten Lampung Utara saat mengajukan perkara ini, maka berdasarkan Pasal 142

(7)

Rbg, pemeriksaan terhadap perkara ini adalah merupakan kompetensi relatif Pengadilan Agama Kotabumi ; --- Menimbang, bahwa hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat sebagai suami istri, sesuai bukti P2 telah dinazegelen dan telah dicocokkan dengan aslinya sebagai akta otentik, maka terbukti bahwa keduanya adalah suami isteri yang sah, menikah di Kabupaten Lampung Utara, pada tanggal 09 Desember 2009, selama

pernikahan keduanya qobla dukhul, belum dikaruniai anak dan belum pernah bercerai ; - Menimbang, bahwa pokok masalah perkara ini adalah cerai gugat yang

didasarkan pada alasan perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang terjadi sejak 1 bulan setelah pernikahan Penggugat dengan Tergugat pada tahun 2009, yang disebabkan Tergugat tidak dapat memberikan nafkah bathin (impoten) dan masalah ekonomi yang tidak dapat mencukupi, sehingga Tergugat pergi meninggalkan Penggugat setelah terjadi puncak perselisihan sejak 1 bulan setelah pernikahan pada tahun 2009 tanpa meninggalkan sesuatu apapun, dan sejak itu Tergugat tidak memberikan nafkah wajib kepada Penggugat hingga sekarang, selama itu antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga Penggugat tidak mampu lagi mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat ; --- Menimbang, bahwa Penggugat telah diperintahkan untuk menghadirkan saksi dari pihak keluarga dan atau orang yang dekat dengan Penggugat, dan beban pembuktian tersebut dalam pokok perkara ini yang didasarkan pada alasan perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus adalah sesuai dengan asas doktrin “lex specialis derogate lex generalis”, merupakan pengecualian dari apa yang diatur dalam Pasal 174 Rbg, khusus berlaku dalam perkara perceraian dengan alasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, dan tidak diterapkan pada alasan perceraian selainnya ; --- Menimbang, bahwa saksi dari pihak keluarga dan orang dekat Penggugat telah didengar keterangannya di depan sidang, sesuai Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan majelis hakim telah mendamaikan mereka sesuai maksud

(8)

Pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diamandemen kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, namun tidak berhasil ; ---

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi Penggugat di depan sidang dan dihubungkan dengan bukti P2, maka terbukti perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang mulai terjadi sejak 1 bulan setelah pernikahan tahun 2009 yang disebabkan Tergugat tidak dapat memberikan nafkah bathin (impoten), sehingga Tergugat pergi meninggalkan Penggugat setelah terjadi puncak perselisihan pada Januari 2010 tanpa meninggalkan sesuatu apapun, dan sejak itu Tergugat tidak memberikan nafkah wajib kepada Tergugat hingga sekarang, selama itu antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga Penggugat tidak mampu lagi mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat ; --- Menimbang, bahwa dari pembuktian tersebut, Penggugat telah dapat membuktikan dalil-dalil gugatannya yang ditemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut :  Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah, menikah di Sungkai

Selatan, Lampung Utara, pada tanggal 09 Desember 2009, dan selama pernikahan keduanya qabla dukhul dan belum dikaruniai seorang anak serta belum pernah bercerai ; ---  Bahwa saat pernikahan, Penggugat berstatus perawan dan Tergugat berstatus perjaka  Bahwa setelah menikah keduanya tinggal bersama di rumah orang tua Penggugat

di Sumber Agung selama 1 bulan, selanjutnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal hingga akhirnya Tergugat pergi meninggalkan Penggugat sejak Januari 2010 ;  Bahwa, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak 1 bulan setelah pernikahan tahun 2009 mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang disebabkan Tergugat tidak dapat memberikan nafkah bathin, akibatnya Tergugat pergi meninggalkan Penggugat sejak 1 tahun yang lalu hingga sekarang dan juga tidak pernah lagi memberikan nafkah lahir dan bathin ; ---

(9)

 Bahwa sejak kepergian Tergugat tersebut, Penggugat dan Tergugat tetap pisah tempat tinggal, dan Tergugat tidak pernah menemui Penggugat di rumahnya serta sejak itu pula tidak pernah lagi rukun atau tinggal bersama sebagai suami hingga diajukannya perkara ini di pengadilan, sehingga Penggugat tidak dapat lagi bersabar dengan penderitaan yang dirasakan atas sikap dan perilaku Tergugat, dan tidak mampu lagi mempertahankan keutuhan perkawinannya dengan Tergugat ; ---  Bahwa upaya untuk menasehati Penggugat selama pemeriksaan perkara ini telah dilaksanakan secara maksimal, namun tidak berhasil dan Penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat, sehingga Penggugat sudah sulit didamaikan untuk rukun kembali dalam rumah tangga, karena tidak ada lagi kesetiaan Tergugat terhadap ikatan pernikahannya dengan Penggugat, maupun sikap saling mencintai antara keduanya sebagai suami istri ; --- Menimbang, bahwa dari fakta-fakta tersebut di atas, maka sesuai ketentuan maksud dan tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal serta rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah sebagaimana dimaksud pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, majelis berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat diwujudkan lagi sebagaimana tujuan perkawinan yang ditegaskan dalam Al-Qur’an surah Ar-Ruum ayat 21 : --- مﻮﻘﻟ تﺎﯾﻻ ﻚﻟذ ﻲﻓ نإ ، ﺔﻤﺣرو ةدﻮﻣ ﻢﻜﻨﯿﺑ ﻞﻌﺟو ، ﺎﮭﯿﻟإ اﻮﻨﻜﺴﺘﻟ ﺎﺟاوزأ ﻢﻜﺴﻔﻧأ ﻦﻣ ﻢﻜﻟ ﻖﻠﺧ نأ ﮫﺗﺎﯾآ ﻦﻣو

نوﺮﻜﻔﺘﯾ Artinya : ”Dan dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.

Menimbang, bahwa dari pertimbangan di atas, majelis hakim menilai bahwa perselisihan dan pertengkaran itu telah terjadi secara terus menerus sejak 1 bulan setelah pernikahan tahun 2009, dan berpisah sejak Januari 2010 yang akibatnya antara

(10)

Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal hingga perkara ini diputus di Pengadilan Agama Kotabumi, dan Penggugat tidak berkendak lagi untuk hidup rukun dengan Tergugat ; --- Menimbang, bahwa sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 237 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang menetapkan bahwa : “cekcok, hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salah satu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, merupakan fakta yang cukup sesuai alasan perceraian Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

1975 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974”, maka

mempertahankan rumah tangga yang sudah sedemikian rupa bentuknya menurut majelis hakim akan menimbulkan kemadharatan bagi kedua belah pihak, untuk itu perceraian merupakan jalan keluar untuk menghindari kemadharatan lebih dahulu dari pada mendatangkan kebaikan, hal mana sejalan dengan maksud Qo’idah Fiqhiyah dalam Kitab Asybah wan Nadhaair halaman 62 : ---

ﺢﻟﺎﺼﻤﻟا ﺐﻠﺟ ﻲﻠﻋ مﺪﻘﻣ ﺪﺳﺎﻔﻤﻟا ئرد Artinya: “Menghindari kerusakan harus didahulukan dari pada menarik

kemaslahatan”;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka majelis hakim berpendapat, akibat dari sikap Tergugat tersebut di atas kepada Penggugat yang telah pada akhirnya terjadi ketidakrukunan antara Penggugat dengan Tergugat serta tidak mungkin lagi didamaikan dalam kehidupan rumah tangga yang bahagia dan harmonis, maka putusnya perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah memenuhi maksud Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, serta alasan perceraian dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat harus dikabulkan ; ---

(11)

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka sesuai maksud Pasal 89 ayat (1) dan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan diamandemen kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama jo Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat, dan jumlahnya akan disebutkan dalam amar putusan ini ; --- Memperhatikan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan lain dan hukum Syara’ yang berkaitan dengan perkara ini ; ---

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap kepersidangan, tidak hadir ; --- 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek ; --- 3. Menjatuhkan talak satu Ba’in Sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) ; ---

4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 346.000,00 (Tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah) ; ---

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Agama Kotabumi, pada hari Rabu tanggal 2 Februari 2011 Masehi bertepatan tanggal 28 Shafar 1432 Hijriyah yang dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Drs. Ilham Nur Ketua Majelis, dihadiri oleh Shobirin, S.HI. dan Nur Amalia Hikmawati, S.HI. masing-masing Hakim Anggota, dibantu oleh Agus Dianningsih, SH.. Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat ; ---

Ketua Majelis, Dto Drs. Ilham Nur

Hakim Anggota, Hakim Anggota,

Dto Dto

(12)

Panitera Pengganti, Dto

Agus Dianningsih, SH. Perincian Biaya Perkara :

- Biaya Pendaftaran : Rp 30.000,00 - Biaya ATK Perkara : Rp. 50.000,00 - Biaya Panggilan : Rp 255.000,00. - Biaya Redaksi : Rp 5.000,00

- Biaya Meterai : Rp 6.000,00 Jumlah : Rp 346.000,00

Terbilang (Tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah)

Kotabumi, 2 Februari 2011 M 28 Shafar 1432 H

SALINAN PUTUSAN INI SESUAI DENGAN ASLINYA PANITERA,

H. DAMSAH, S.H.

Catatan :

Memerintahkan kepada Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Kotabumi untuk memberitahukan putusan ini kepada Tergugat dan memerintahkan pula agar kepada Tergugat dijelaskan segala hak-haknya sesuai ketentuan yang berlaku;

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang tidak langsung dari pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak melalui metode electronic voting (e-voting) oleh BPMPD sangat dirasakan oleh masyarakat desa

Bentuk wisata di Desa Punten melalui peningkatan Sumber Daya Alam (SDA) yaitu agrowisata dengan sektor wisata edukasi pertanian jeruk keprok punten sebagai pengganti wisata

[r]

Pada penentuan daerah kerja yang dilakukan terhadap larutan standar Fe 12 ppm diperoleh daerah kerja yang memberikan puncak spektrum unsur Fe pada panjang gelombang

Kata animasi berasal dari kata "animation" yang berasal dari kata dasar to anime di dalam kamus Indonesia Inggris berarti menghidupkan. Secara umum animasi

Penentuan dosis kaporit berdasarkan kadar bahan organik yang terkandung dalam sampel limbah cair memperlihatkan bahwa, semakin tinggi nilai kadar bahan organik,

Sejalan dengan itu, Masya (1994:74) mengatakan bahwa prosedur adalah suatu rangkaian tugas saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu

Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran memerankan tokoh dalam teks telah dilakukan dalam tiga tahap yaitu perencanaan yang sesuai dengan komponen RPP, pelaksanaan