• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG TUGAS AKHIR - STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG TUGAS AKHIR - STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG - Test Repository"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT

SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG

TUGAS AKHIR

Oleh :

MAQFUR SYAFII NIM : 201 08 011

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

(2)
(3)

STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT

SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG

TUGAS AKHIR

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat

Guna memperoleh Gelar Ahli Madya Pada

Progam Studi Perbankan Syariah

Oleh :

MAQFUR SYAFII NIM : 201 08 011

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 2 (dua) eksemplar 11 Agustus 2011

Hal : Pengajuan Naskah Tugas Akhir

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka tugas akhir saudara:

Nama : Maqfur Syafii NIM : 20108011

Judul : Strategi Promosi dari Mulut ke Mulut pada BMT Sumber Mulia Tuntang

Dapat diajukan ke sidang munaqosyah.

Demikian untuk menjadi periksa. Waalaikumsalam wr. wb.

Pembimbing

(5)

PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR

STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT SUMBER MULIA TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

DISUSUN OLEH MAQFUR SYAFII

NIM : 20108011

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 22

Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar A. Md. E.Sy (Ahli Madya Ekonomi Syariah)

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dra.Siti Zumrotun,M.Ag.

Sekertaris Penguji : Evi Ariyani, SH.MH.

Penguji I : Anton Bawono,SE,M.Si.

Penguji II : Nafis Irkhami, M.Ag.MA.

Penguji III : Hikmah Endraswati,SE.M.Si.

Salatiga, September 2011 Ketua STAIN Salatiga

Dr. Imam Sutomo, M. Ag

(6)

M OTTO

Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan beragama hidup menjadi terarah dan dengan seni hidup menjadi indah. dengan ilmu,beragama dan seni hidup menjadi sempurna.

Ketakutan,ujian,masalah dan segala kesulitan yang kamu hadapisekarang dan yang akan datang akan menempamu dan

menjadikanmu lebih kuat.

Allah tidak akan membebani seseorang,melainkan sesuai denga kesanggupannya Dan Allah tidak menciptakan Jin dan Manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepada-Nya.

Doa tanpa usaha itu bohong, usaha tanpa doa itu sombong.Jadikan hidup lebih hidup dengan pengetahuan,

dan pertualangan yang baru.Jadikan sabar dan syukur sebagai penolongmu.Yakin bahwa Allah selalu ada bersama

(7)

PERSEM BA H A N

1. B a p a k , I bu k u t er sa y a n g y a n g t el a h m em ber i k a n m or i l

d a n m a t er i i l , ser t a sel u r u h k el u a r ga k u y a n g

m em ber i k a n d u k u n ga n , m en d oa k a n k u , m em ber i k a n

sep i r i t d a l a m h i d u p i n i ,

2. I st r i k u t er ci n y a y a n g t el a h m em ber i k a n m ot i f a t or ser t a

p en y em a n ga t d a l a m h i d u p k u .

3. K a k a k -k a k a k k u d a n a d i k k u t er sa y a n g y a n g t el a h

m em ber i k a n i n sp i r a si u n t u k m a j u , seh i n gga p en u l i s bi a s

sa m p a i sek a r a n g i n i .

4 . Segen a p d osen D I I I P er ba n k a n Sy a r i a h y a n g t el a h

m em bi m bi n gk u , m em ber i k a n i l m u , m em ber i k a n

p en ga l a m a n sel a m a 3 t a h u n i n i .

5. Sa h a ba t -sa h a ba t k u y a n g sel a m a i n i m em bu a t h i d u p i n i

l ebi h ber w a r n a .

6. K a r y a w a n B M T Su m ber M u l i a y a n g sel a l u

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena

atas rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

dengan judul “STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT

SUMBER MULIA TUNTANG”.

Tugas akhir ini disusun sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya

Perbankan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Atas terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga

2. Bapak Abdul Aziz NP., MM, selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan

Syari’ah

3. Bapak Drs. Mubasirun M. Ag, selaku Ketua Jurusan STAIN Salatiga

4. Ibu Hikmah Endraswati SE,M.Si, selaku dosen pembimbing pada

penulisan Tugas Akhir.

5. Ibu Nanik Atiani, Amd, selaku manajer dan segenap karyawan BMT

Sumber Mulia Tuntang yang memberikan bimbingan kepada penulis

selama pelaksanaan praktek.

6. Orang tuaku, istriku tercinta serta segenap keluarga yang tiada henti

(9)

7. Seluruh temanku program studi perbankan syariah angkatan 2008 terima

kasih atas dukungan selama ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan.

Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bukan hanya bagi penulis tetapi juga

bagi pembaca.

Salatiga, 11 Agustus 2011

Penulis

Maqfur Syafii

(10)

ABSTRAK

Strategi Promosi dari mulut ke mulut merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya. Ada 3 strategi promosi dari mulut ke mulut yang diterapkan di BMT Sumber Mulia Tuntang adalah melakukan promosi kepada orang yang paling berpengaruh dalam satu komunitas, memberikan

pelayanan yang terbaik bagi setiap nasabah dan membuat produk yang menarik, Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi promosi dari mulut ke mulut yang diterapkan di BMT Sumber Mulia dalam memasarkan produknya agar dapat diterima oleh masyarakat dan akhirnya diterima oleh nasabah dan

(11)

DAFTAR ISI

Halaman Judu ... i

Halaman Pengajuan Tugas Akhir ... ii

Halaman Persetujuan Tugas Akhir ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Motto ... iv

Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstrak ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar……….... xii

Daftar Tabel ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Laporan ... 6

D. Teknik Pengumpulan Data ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ... 10

B. Kerangka Teoritik ... 12

(12)

2. Pengertian Promosi ... 12

3. Peran Promosi ... 12

4. Tujuan Promosi... 14

5. Macam dan jenis Promosi ... 15

6. Publisitas ... 17

7. Strategi Promosi ... 17

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan ... 20

B. Visi dan Misi ... 21

C. Struktur Organisasi... 22

D. Kelembagaan ... 26

E. Produk ... 27

F. Sumber Daya Manusia ... 30

G. Teknologi... 30

H. Asset ... 30

I. Wilayah Kerja ... 30

BAB IV PEMBAHASAN A. Pembahasan………..……….31

1. Promosi..……….31

(13)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………..46

B. Saran……….47

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(14)

DAFTAR GAMBAR

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Jenis Kelamin Responden...……….. 37

Tabel IV.2 Status Perkawinan Responden……….. 38

Tabel IV.3 Taraf Pendidikan Responden……… 38

Tabel IV.4 Pekerjaan Responden………...………. 39

Tabel IV.5 Lama Menjadi Nasabah BMT Sumber Mulia………... 40

Tabel IV.6 Agama Responden……… 40

Tabel IV.7 Umur Responden………... 41

Tabel IV.8 Cara Nasabah Mengetahui Keberadaan BMT………...…... 42

Tabel IV.9 Kedatangan Responden Dalam Sebulan………...…... 43

Tabel IV.10 Pelayanan Karyawan di BMT...……… 43

Tabel IV.11 Kepuasan Nasabah Terhadap BMT...………... 44

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi perekonomian suatu negara memang dijadikan tolak ukur tingkat

kesejahteraan masyarakat. Kondisi ekonomi yang relatif stabil, menjadi

landasan fundamental untuk melaksanakan pembangunan di segala bidang

secara adil dan merata. Melalui jalur pemerataan yang diamanatkan Garis -

Garis Besar Haluan Negara (GBHN), salah satunya adalah pemerataan

pendapatan dan lapangan kerja. Pemerataan ini diwujudkan dengan

memperhatikan dan meningkatkan sektor-sektor yang ada di masyarakat.

Sebagian besar masyarakat di Indonesia usahanya di bidang usaha kecil

atau mikro, disebabkan antara lain faktor rendahnya pendidikan sehingga tidak

bisa tertampung di lembaga formal seperti perkantoran. Para pengusaha kecil

atau mikro merupakan golongan masyarakat ekonomi lemah yang sebagian

besar berada di pedesaan. Bagi pengusaha kecil keinginan untuk tumbuh dan

berkembang sering terhambat masalah permodalan. Di Indonesia secara legal

permodalan usaha disediakan oleh Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan

lembaga keuangan lainnya.

Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang menitik beratkan usahanya

pada penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dananya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Selain simpanan masyarakat, sumber

(17)

untuk pemberian kredit, sangat besar peranannya dalam menghasilkan

pendapatan bagi bank guna mempertahankan eksistensinya dan tetap dapat

mengembangkan usahanya.

Kegiatan utama dari perbankan adalah menyerap dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali kepada masyarakat. Dengan demikian dunia perbankan

dapat menjembatani antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang

membutuhkan dana. Perbankan dengan menjalankan fungsi tersebut

menerapkan prinsip ekstra hati–hati, terutama saat akan menyalurkan atau

meminjamkan dana kepada masyarakat umum. Artinya bank hanya bersedia

memberikan kredit bila kredit tersebut benar-benar terjamin keamanannya dan

menguntungkan. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika bank

memberikan penilaian kelayakan yang ketat pada setiap nasabah calon

pengguna dana bank. Begitu ketatnya penilaian yang diterapkan bank

sehingga hanya usaha–usaha yang sudah mapan saja yang dapat memperoleh

kredit dari bank. Sebagai akibat kebijakan itu banyak kalangan ekonomi lemah

tidak memperoleh kredit dari bank, karena para pedagang kecil mempunyai

kelemahan-kelemahan yang justru termasuk di dalam faktor-faktor yang

dinilai oleh bank seperti manajemen, jumlah modal, pemasaran dan jaminan.

Dasar pengembangan usaha Bank Muamalat Indonesia dan Bank

Perkreditan Syari’ah bertujuan pada pemikiran bahwa umat Islam adalah

kelompok mayoritas dari penduduk Indonesia, dan oleh karena ini dapat

(18)

Hal ini menuntut pihak perbankan agar tidak hanya berusaha menggali

potensi pasar, tetapi melangkah lebih jauh untuk menguasai pasar tersebut

dengan strategi pemasaran yang tepat. Karena hanya dengan strategi

pemasaran produk yang tepat itulah, maka bank akan dapat mempertahankan

eksitensinya sebagai lembaga keuangan yang memiliki posisi strategis dalam

sistem perekonomian Indonesia. Salah satu kegiatan pemasaran yang

dilakukan oleh bank adalah kegiatan promosi. Menurut Basu Swastha

(1998:83) promosi merupakan aspek penting dalam memasarkan suatu produk

atau jasa, karena promosi bertujuan untuk memperkenalkan, memberitahukan

dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen

untuk memakai produk yang ditawarkannya. Dalam pelaksanaan kegiatan di

BMT, pihak BMT memperlukan strategi promosi yang tepat agar dapat

mensukseskan kegiatan tersebut. Promosi yang dilakukan oleh BMT harus

mencakup kepada nasabah agar mereka tertarik dan mau berpartisipasi dalam

kegiatan di BMT. Karena salah satu keberhasilan di BMT dapat dilihat dari

jumlah nasabah. Hal tersebut tidak dapat tercapai apabila promosi yang

dilakukan di BMT tidak tepat. Dalam melaksanakan kegiatan promosi di BMT

menggunakan strategi yang tepat dengan menggunakan alat-alat promosi

seperti iklan, publikasi dan promosi dari mulut ke mulut.

Menurut Kim T Gordon ( 2006:12) salah satu strategi pemasaran yang

cukup efektif dan banyak digunakan oleh perusahaan yaitu strategi pemasaran

dari mulut ke mulut. Walaupun dianggap sebagai strategi pemasaran

(19)

Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa 68% konsumen yang membeli

produk, adalah orang yang mendapatkan informasi dari konsumen lain melalui

penyebaran berita dari mulut ke mulut.

Pemasaran dari mulut ke mulut juga tidak membutuhkan biaya, bisa

dibilang ini adalah strategi pemasaran gratis yang sangat efektif. Terlebih lagi

masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan suka bersosialisasi dan berkumpul

hanya untuk sekedar berbagi cerita, sehingga kesempatan untuk

menyebarluaskan informasi sebuah produk atau jasa yang sering mereka

gunakan sangat terbuka lebar.

Latar belakang masalah yang demikian mendorong penulis untuk

menelaah lebih dalam mengenai strategi promosi dari mulut ke mulut produk

BMT yang ditawarkan oleh Baitul Maal Wattamwil.

Menurut Philip Kotler (1987:13), pemasaran adalah proses sosial dan

manajerial dengan seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

Dengan demikian agar suatu perusahaan dapat menguasai pasar dibanding

dengan perusahaan lain, maka perusahaan tersebut harus mempunyai divisi

pemasaran yang baik sehingga dapat melaksanakan strategi yang tepat demi

tercapainya tujuan perusahaan. Apabila perusahaan tidak dapat melakukan

strategi pemasaran dengan baik, maka perusahaan itu akan tersingkir dan

(20)

Menurut Sondang P.Siagian (1999:10), adapun cara atau langkah yang

dilakukan oleh suatu perusahaan untuk penerapan strategi pemasaran adalah

dengan :

1. Teknik promosi

2. Peningkatan pelayanan

3. Inovasi produk baru

Keseluruhan langkah-langkah di atas dapat dimasukkan dalam ruang

lingkup strategi pemasaran. Di sinilah pentingnya strategi pemasaran dalam

menunjang perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang

dikemukakan di atas, maka laporan hasil kuliah kerja lapangan ini penulis beri

judul “Strategi Promosi dari Mulut ke Mulut Pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) Sumber Mulia Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang”.

B. Perumusan Masalah

Dalam laporan magang ini, penulis akan memberikan perumusan masalah,

agar dalam penulisan laporan ini penulis dapat mengarahkan pada isi pokok

laporan dan sesuai dengan judul laporan.

Perumusan masalah yang akan penulis bahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh BMT Sumber Mulia

Tuntang dalam melakukan strategi promosi dari mulut ke mulut

(21)

2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi strategi promosi dari

mulut ke mulut Baitul Maal Wattamwil tersebut ?

3. Mengapa strategi promosi tersebut digunakan oleh Baitul

Wattamwil Sumber Mulia Tuntang Kabupaten Semarang ?

C. Tujuan dan Manfaat Laporan

1. Laporan magang dilakukan oleh mahasiswa program Diploma III

Keuangan dan Perbankan Syari’ah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga, yang mempunyai tujuan :

a. Untuk mengetahui serta mendapatkan gambaran yang jelas

mengenai strategi promosi dari mulut ke mulut pada BMT Sumber

Mulia Tuntang Kabupaten Semarang.

b. Untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

strategi promosi pada BMT Sumber Mulia Tuntang Kabupaten

Semarang.

c. Untuk mengetahui mengapa strategi promosi tersebut yang

digunakan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang Kabupaten

Semarang.

2. Manfaat Laporan

Laporan magang ini, penulis menyusun dengan harapan dapat

bermanfaat bagi yang memperlukannya, adapun guna dan manfaat dari

(22)

a. Bagi penulis

Untuk memahami sebagaimana strategi promosi yang di jalankan

di BMT Sumber Mulia Tuntang.

b. Bagi Perusahaan/BMT

Sebagai bahan evaluasi apakah strategi promosi yang diterapkan

selama ini dapat meningkatkan pertumbuhan nasabah atau tidak,

sehingga BMT dapat terus melaksanakan dan meningkatkan

strategi dengan baik.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam usaha-usaha untuk mengumpulkan data-data yang penulis perlukan

untuk menyusun laporan. Data-data yang sesuai dengan judul yang penulis

ambil, dimana dalam pengumpulan data, penulis dapat menggunakan

teknik-teknik sebagai berikut :

1. Studi Lapangan

Adalah pengumpulan data-data dengan meliputi teknik-teknik.

a. Wawancara, yaitu teknik memperoleh data dengan cara langsung

wawancara dengan karyawan yang bersangkutan, dengan para

nasabah. Dari cara penulis memperoleh data-data tentang usaha-usaha

para nasabah serta pengembangan promosi yang dilakukan para

karyawan untuk menarik minat para nasabah di BMT Sumber Mulia

(23)

b. Pengamatan (observasi), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

pengamatan langsung di Kantor BMT Sumber Mulia Tuntang. Kab

Semarang, serta ikut keliling kepasar Sejambu Tuntang untuk menarik

dana dari penabung. Dengan cara ini penulis mengamati langsung

tentang proses kerja dan bagaimana cara mempromosikan BMT

Sumber Mulia Tuntang Kab Semarang.

2. Teknik Studi Pustaka (Library Research)

Adalah pengumpulan data dengan menggunakan literature-literatur

yang terkait, yang diperoleh diperpustakaan ataupun dari BMT Sumber

Mulia Tuntang.Kab Semarang. Dengan teknik-teknik ini dapat

mempermudah dalam penyusunan laporan.

Dari teknik-teknik yang ditempuh oleh penulis maka dapat diperoleh

data-data sebagai berikut :

· Landasan teori yang digunakan sebagai acuan atau dasar dalam

Pembahasan Masalah.

· Keadaan BMT Sumber Mulia Tuntang, Kab. Semarang, antara

lain tentang sejarah berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang,

Kab. Semarang, berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang, Kab.

Semarang, struktur organisasi dan juga mengenai proses

(24)

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan

kegunaan laporan, teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Membahas tentang telaah pustaka, kerangka teoritik yang meliputi tentang

pengertian strategi, promosi, peran promosi, tujuan promosi, macam dan jenis

promosi, publisitas dan strategi promosi.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Membahas tentang sejarah berdirinya BMT, Visi dan Misi, struktur organisasi,

kelembagaan, produk, sumber daya manusia, teknologi, asset dan wilayah

kerja.

BAB IV PEMBAHASAN

Membahas tentang sitem promosi, strategi promosi dari mulut ke mulut yang

diterapkan di BMT Sumber Mulia Tuntang, kelemahan promosi dari mulut ke

mulut, faktor-faktor yang mempengaruhi prmosi dari mulut ke mulut, alasan

menggunakan promosi dari mulut ke mulut dan penyajian data mengenai

surve terhadap responden dan menganalisanya.

Bab V PENUTUP

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Dalam kegiatan penelitian biasanya bertitik tolak pada ilmu pengetahuan

yang sudah ada, pada umumnya semua peneliti akan memulai penelitiannya

dengan cara menggali dari apa yang telah diteliti oleh pakar peneliti

sebelumnya. Pemanfaatan terhadap apa yang telah dikemukakan dan

ditemukan oleh peneliti dapat dilakukan dengan mempelajari, mencermati,

mendalami, dan menggali kembali serta mengidentifikasi hal-hal yang sudah

ada maupun yang belum ada, dapat melalui laporan hasil penilitian dalam

bentuk jurnal ataupun karya-karya ilmiah, disini peneliti akan meneliti tentang

Strategi Promosi Dari Mulut ke Mulut Pada BMT Sumber Mulia Tuntang

dalam memasarkan produk-produknya.

Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Is Wahyuni tahun 2005 dengan

judul “Pengaruh Promosi Terhadap Volume Perkembangan Nasabah Di BPR

Sukowati Jaya Sragen” Di dalam meningkatkan mutu dan pelayanan BPR

Sukowati Jaya Sragen, menggunakan strategi pemasaran yang inovatif serta

meningkatkan volume pertumbuhan nasabah melalui variable-variabel

promosi meliputi periklanan secara langsung atau door to door. Periklanan

merupakan strategi promosi yang paling signifikan dalam upaya peningkatan

volume pertambahan nasabah, juga yang tersedia di perbankan merupakan

(26)

Dalam penulisan tugas akhir Andoko Febriyanto dengan judul Efektivitas

Strategi Pemasaran Produk Di BMT ANDA Salatiga menyatakan bahwa

strategi pemasaran yang digunakan untuk penjualan produk BMT yaitu

dengan: meluruskan niat, jemput bola, seluruh karyawan difungsikan sebagai

marketing dan dai, memperluas jaringan, menjadi sponsor dalam kegiatan

bakti social, menekan biaya pemasaran serendah mungkin, dan meningkatkan

kualitas layanan terhadap nasabah/anggota BMT ANDA dengan

fasilitas-fasilitas yang dimiliki BMT ANDA.

Dari beberapa pendapat para peneliti di atas mengenai promosi masih ada

sedikit kekurangannya, yakni kurang disertainya promosi dari mulut ke mulut

serta langkah-langkah sistematisnya. Dengan demikian kajian pada penelitian

ini berbeda dengan peneliti sebelumnya karena penelitian ini lebih berfokus

pada strategi promosi dari mulut ke mulut pada BMT Sumber Mulia Tuntang

(27)

B. Kerangka Teoritik

1. Strategi

Menurut Basu Swastha (1999:67), strategi adalah suatu rencana yang

diutamakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pada umumnya strategi

bersifat permanen sehingga sulit dan memakai biaya besar.

2. Pengertian Promosi

Menurut Basu Swastha, (2001:237) promosi adalah arus informasi

atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau

organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam

pemasaran.

Sedangkan pemasaran menurut Joni Oktavian Haryanto.et.al,

(2003:01) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan suatu konsep

menerapkan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang/jasa untuk

menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi kebutuhan individu dan

sasaran organisasi.

3. Peran Promosi

Promosi (Promotion) adalah pengkomunikasian informasi antara penjual

dan pembeli potensial atau pihak pihak lainnya dalam saluran distribusi

guna mempengaruhi sikap dan perilaku.

Alasan-alasannya menurut Basu Swastha (1995:222) adalah :

a. Menyediakan informasi : Baik pembeli maupun penjual mendapat

manfaat dari fungsi informasi yang sanggup dilakukan oleh

(28)

menemukan produk baru yang membantunya memenuhi kebutuhan

mereka dan para penjual dapat menginformasian dan membujuk

konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dipromosikan.

b. Merangsang permintaan : Salah satu tujuan paling jelas dan

langsung dari promosi adalah merangsang permintaan para

pemasar, karena hal itulah yang sangat efektif dalam pemasaran.

c. Membedakan produk : banyak organisasi mencoba membedakan

produk mereka melalui penggunaan promosi, hal tersebut

khususnya penting bagi produk yang secara intern tidak banyak

berbeda dari produk perusahaan saingan.

d. Mengingatkan para pelanggan saat ini: Melalui pesan promosional

tentang manfaat-manfaat dari produk perusahaan sehingga

mencegah mereka berpaling dari produk dari perusahaan pesaing

pada saat mereka memuaskan untuk membeli produk.

e. Menghadang pesaing artinya: Promosi dapat digunakan untuk

menghadang upaya pemasaran dari pesaing. Upaya promosional

dirancang untuk saling melawan kampanye periklanan satu sama

lain.

f. Menjawab berita negatif: Kadang kala kompetisi bukanlah

penjualan produk serupa dan perusahaan lainnya.

g. Mengatasi fluktuasi permintaan: Banyak perusahaan yang

menghadapi tantangan-tantangan permintaan musiman dimana para

(29)

dan berkurang pada bulan-bulan lainnya. Promosi dapat mengatasi

masalah-masalah yang ditimbulkan dari gejala-gejala permintaan

musiman tersebut.

h. Membentuk para pengambil keputusan: Iklan di media cetak

tertentu dapat mempengaruhi pandangan para pengambil keputusan

yang menjadi pelanggan media tersebut.

4. Tujuan Promosi

Dalam kondisi seperti sekarang ini, berbagai upaya yang dilakukan

oleh perusahaan perbankan untuk mempertahankan keberadaan produknya

di pasar. Mereka berusaha semaksimal mingkin agar produknya tetap

dikenal oleh para nasabah atau dipasaran. Alternatif yang bisa dijalankan

adalah dengan mengadakan kegiatan promosi. Dengan demikian promosi

ini akan terjalin komunikasi di pasaran. Jika diamati, tujuan penting yang

terkandung dari adanya kegiatan promosi tersebut adalah :

1. Memodifikasi tingkah laku.

Manusia hidup akan selalu membutuhkan kehadiran orang lain.

Mereka saling membutuhkan, berhubungan dan berkomunikasi dalam

upaya untuk memenuhi kebutuhan hudupnya. Dengan berkomunikasi

ini akan dapat mencari jalan keluar dari permasalahan-permasalahan

yang dihadapi, sehingga dapat terpenuhi apa yang mereka butuhkan

dan mereka inginkan. Dalam kegiatan promosi ini berusaha merubah

(30)

2. Seperti telah diuraikan diatas, bahwa promosi merupakan arus

informasi tentang suatu produk kepada konsumen atau nasabah.

Dengan demikian berarti komunikasi dan komunikasi yang berupa

informasi tersebut berusaha memberitahu konsumen akan hadirnya

suatu produk dan biasanya promosi yang bersifat meberitahu ini

dilakukan pada saat produk masih dalam tahap perkenalan. Seperti

perusahaan perbankan. Produk-produk yang ada akan dipromosikan

kepada calon-calon nasabahnya.

3. Membujuk

Mendorong dan membujuk konsumen atau calon nasabah untuk

mencoba mengenalkan produk yang dipasarkannya merupakan salah

satu misi dari kegiatan promosi. Dalam waktu yang sekarang ini,

promosi yang bersifat membujuk ini lebih sering muncul. Tiap

perusahaan perbankan mempunyai ciri khas tersendiri dalam

memasarkan produknya. Ada perusahaan yang tidak ingin segera

mendapat tanggapan atas produknya, tetapi berusaha menciptakan

kesan yang positif di hati konsumen atau calon nasabahnya. Hal ini

dimaksudkan untuk mempengaruhi terhadap perilaku konsumen dalam

tempo waktu tertentu. Kegiatan promosi dengan membujuk ini, tetap

diterapkan pada saat produk dalam tahap pertumbuhan.

4. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan ini lebih cocok diterapkan pada

(31)

Promosi disini bertujuan untuk mengingatkan kepada konsumen atau

nasabah keunggulan produk yang dipasarkan dan menjamin

tersedianya produk tersebut.

5. Macam dan Jenis Promosi

1. Periklanan

Menurut Philip Kotler (2002, 626) periklanan adalah

komunikasi non individual, dengan sejumlah biaya melalui berbagi

media yang dilakukan oleh perusahaan. Lembaga non laba serta

individu-individu.

Menurut Basu Sw ast ha (1998: 245) manfaat periklanan bagi perusahaan perbankan :

a. Memungkinkan perusahaan perbankan untuk berkomunikasi

dengan banyak orang sekaligus.

b. Memungkinkan perusahaan perbankan menyebarluaskan informasi

tentang produk dan produknya melalui penggunaan media cetak,

suara dan warna yang menarik perhatian.

Namun disamping manfaat tersebut di atas, periklanan juga

mempunyai segi negatif yakni kerena sifatnya “non personal”, iklan

tidak dapat memaksa audience untuk memperhatikan atau

menanggapinya.

(32)

Promosi penjualan merupakan salah satu kegiatan dalam

promosi. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan

alat-alat pameran, menjadi sponsor suatu kegiatan/lomba.

Keuntungan promosi penjualan antara lain :

a. Konsumen dapat memilih secara langsung tentang produk, baik

tentang simpan pinjam, kredit, agunan dan sebagainya. Oleh karena

itu konsumen tidak ragu-ragu lagi pada produk yang ditawarkan.

b. Dari segi sosial agar dapat mendorong pengembangan produk baru

pada pengusaha akan berusaha untuk dapat diciptakan produk baru

yang lain, sehingga dapat mendorong masyarakat untuk menjadi

terutama untuk pengusaha sejenis.

c. Dapat mendorong lebih giat dalam bekerja untuk mendapatkan

barang-barang yang dibutuhkan, sehingga dapat menciptakan

permintaan yang lebih banyak akan produk tersebut.

d. Masyarakat dapat memperoleh hiburan cuma-cuma dari kegiatan

promosi tersebut.

6. Publisitas

Merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui

media. Hal ini dapat dijumpai pada media-media seperti surat kabar,

majalah, internet dan sebagainya. Media ini bisa bersifat negatif atau

positif bagi perusahaan, dan biasanya kegiatan ini tidak dilakukan oleh

perusahaan tersebut melainkan dari pihak luar.

(33)

Strategi promosi pada intinya adalah memadukan periklanan,

penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas ke dalam sebuah

program yang terkoordinasi untuk berkomunikasi dengan para pembeli

dan pihak lainnya yang mempengaruhi keputusan pembeli. Aktifitas

promosi mempunyai pengaruh penting terhadap penjualan yang dicapai

oleh perusahaan. Pengelolaan secara efektif terhadap sumber daya yang

tersedia sangat penting untuk mencapai hasil imbalan dari pengeluaran

promosi.

Berbagai strategi promosi, selalu menjadi konsentrasi di BMT. Dari

mulai pemasaran bisnis yang membutuhkan biaya cukup besar, sampai

strategi pemasaran tradisional yang tidak membutuhkan biayapun menjadi

alternatif mereka untuk mengenalkan produknya kepada para konsumen.

Menurut Kim T Gordon ( 2006:12) salah satu strategi pemasaran yang

cukup efektif dan banyak digunakan oleh perusahaan yaitu strategi

pemasaran dari mulut ke mulut. Walaupun dianggap sebagai strategi

pemasaran tradisional, namun cara ini cukup ampuh untuk meyakinkan

para konsumen. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa 68% konsumen

yang membeli produk, adalah orang yang mendapatkan informasi dari

konsumen lain melalui penyebaran berita dari mulut ke mulut.

Strategi pemasaran dari mulut ke mulut memang tidak pernah

dilupakan oleh para pelaku bisnis. Karena pemasaran ini memberikan

banyak kemudahan dalam membantu memasarkkan sebuah produk atau

(34)

terdekat, ternyata dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap

suatu produk. Tak heran jika dengan adanya pemasaran dari mulut ke

mulut, dapat meningkatkan penjualan sampai dua kali lipat.

Selain itu pemasaran dari mulut ke mulut juga tidak membutuhkan

biaya, bisa dibilang ini adalah strategi pemasaran gratis yang sangat

efektif. Terlebih lagi masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan suka

bersosialisasi dan berkumpul hanya untuk sekedar berbagi cerita, sehingga

kesempatan untuk menyebarluaskan informasi sebuah produk atau jasa

yang sering mereka gunakan sangat terbuka lebar. Hal ini akan

menguntungkan BMT, sebab dengan adanya promosi dari mulut ke mulut

(35)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang

Proses berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang bermula dari adanya

program P3T (Penanggulangan Pengangguran Pekerja Terampil), yaitu suatu

program penanggulangan pengangguran bagi para pemuda yang berpotensi

tetapi belum mendapatkan pekerjaan. PINBUK (Pusat Inkubasi Usaha Kecil)

Kabupaten Semarang sebagai lembaga yang memegang proyek tersebut

mengarahkan sebagian dananya ke BMT dan sebagian lagi ke wirausaha

mandiri. Pada bulan juli 1998 mulai dibicarakan rencana untuk mendirika

BMT Sumber Mulia yang terletak di Jalan Raya Salatiga-Semarang Km.1.

Lokasi tersebut dipilih karena Kesongo waktu itu belum ada lembaga

keuangan lain yang begdiri dekat dengan pasar, dan adanya kemudahan

transportasi.

Pada tanggal 26 Agustus 1998 diadakan rapat pembentukan koperasi yang

pertama dan dihadiri oleh 24 orang dengan mengundang pejabat-pejabat di

Departemen Koperasi Semarang. Pada tanggal 2 September 1998 diajukan

akta pendirian untuk memperoleh Hak Badan Hukum Koperasi. BMT Sumber

Mulia disahkan sebagai unit usaha otonomi simpan pinjam oleh Menteri

Koprasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan SK Nomor :

095/BH/KPK.II.T/IV/1999. Pada tanggal 2 September 1998 BMT Sumber

(36)

Tujuan pendirian BMT Sumber mulia Tuntang :

a. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan lingkungan

kerja pada umumnya.

b. Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota dalam meningkatkan

kesejahteraan kehidupan bermasyarakat.

c. Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan menabung.

d. Menciptakan sumber pembiayaan dan menyediakan modal yang

mudah dan cepat bagi anggota dan masyarakat pada umumnya dengan

prinsip syari’ah Islam.

e. Memperkuat posisi tawar-menawar, sikap amanah dan komunikasi

yang efektif antar anggotanya.

B. Visi dan Misi BMT “Sumber Mulia” Tuntang

a. Visi

Visi BMT Sumber Mulia Tuntang adalah membangun perekonomian

umat dengan melaksanakan sistem ekonomi umat

b. Misi

Mewujudkan BMT yang profesional dengan prinsip-prinsip :

1. Mutu pelayanan yang baik dengan resiko usaha yang minimal dan

pengendalian maksimal.

C. Memupuk modal melalui pemberdayaan masyarakat baik yang

(37)

D. Mencari keuntungan melalui usaha-usaha yang halal dengan

pendistribusian laba yang merata dan adil.

E. Mentasyarufkan Zakat, infaq, dan shodaqoh kepada yang berhak.

C. Struktur Organisasi

Sebelum membahas lebih jauh mengenai struktur organisasi BMT Sumber

Mulia Tuntang Kabupaten Semarang terlebih dahulu mengenai pengertian

organisasi itu sendiri. ”Organisasi adalah suatu cara dalam mana kegiatan

organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan

organisasi dapat tercapai dengan efisien” (T. Hani Handoko, 2001: 167).

Untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien maka perlu

dibentuk struktur organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, pembagian

kerja, wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap individu menjadi jelas. Struktur

organisasi didefinisikan sebagai ”mekanisme-mekanisme formal dengan mana

organisasi dikelola” (T. Hani Handoko, 2001: 169).

Struktur organisasi merupakan hal yang penting bagi prusahaan agar tidak

terjadi kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.

Struktur organisasi yang baik akan berpengaruh dalam kelancaran kegiatan

operasional suatu organisasi perusahaan dalam pencapaian tujuan. Perusahaan

membutuhkan adanya struktur organisasi yang tepat dan jelas sebagai dasar

untuk mempelajari aktifitas yang sebenarnya karena struktur organisasi

merupakan diagram yang menunjukkan segi penting mengenai hubungan kerja

yang menunjukkan tingkatan serta aliran tanggung jawab dan wewenang

(38)

Demikian halnya dengan Baitul Maal Wattamwil Sumber Mulia Tuntang

Kabupaten Semarang. Struktur organisasi dianggap perlu dalam rangka

menjalankan usaha untuk mencapai tujuan, karena dengan struktur organisasi

yang baik akan membawa keuntungan, antara lain :

a. Perencanaan yang dibuat akan dapat dilaksanakan dengan baik dan

tepat sasaran.

b. Pelaksanaan kerja dapat lebih efisien dan menghemat waktu, biaya dan

tenaga.

c. Mempermudah pembagian kerja serta penempatan orang sesuai

keahliannya.

Penjelasan tugas masing-masing departemen dilakukan berdasarkan bagan

struktur organisasi Baitul Maal Wattamwil Sumber Mulia Tuntang Kabupaten

(39)
(40)

Berdasarkan struktur di atas maka bentuk struktur organisasi yang

digunakan Baitul Maal Wattamwil Tuntang Kabupaten Semarang adalah

bentuk lini atau garis.

Berikut ini dikemukakan penjelasan tentang tugas, wewenang dan

tanggung jawab masing-masing :

a. Rapat Anggota

Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus koperasi dalam

menjalankan tugas-tugasnya.

b. Ketua

Ketua mempunyai tugas dan tanggung jawab penuh terhadap kerja

anggota yang lain.

c. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas mencatat semua berkas, surat menyurat

dan arsip penting lainnya.

d. Bendahara

Bendahara mempunyai tugas menerima, memeriksa dan menghitung

uang dan mencocokkan dengan uang yang dipegang kasir.

e. Dewan Syariah

Dewan syariah mempunyai tugas sebagai pembimbing dan

memutuskan apakah nasabah berhak mendapat pinjaman uang atau

tidak.

(41)

Dewan ekonomi mempunyai tugas mengatur kebijakan ekonomi dan

manajemen dalam organisasi.

g. Manajer

Manajer bertugas dan bertanggung jawab penuh atas kemajuan dan

menjalankan fungsi-fungsi manajemen secara nyata.

h. Kepala Bagian Organisasi

Kepala Bagian Organisasi bertugas membuat semua hal yang

berhubungan dengan administrasi keuangan dan lainnya.

i. Kepala Bagian Pembiayaan

Kepala Bagian Pembiayaan bertugas melakukan pembiayaan,

membina nasabah dan bertanggung jawab terhadap pembiayaan yang

disalurkan kepada anggota.

D. Kelembagaan

a. Pengurus

Nama Jabatan

Ir.H.Pudjiono Ketua

H.M.Fauzi Arkan,Mag Sekretaris I

Bachtiar Rofiq Sekretaris II

Drs.Wibowo Bendahara

Mangsuri, SE Pembantu Umum

b. Pengawas

Nama Jabatan

(42)

Dimyati Anggota

H.Ahmadi, Spdi Anggota

c. Penasehat Syar’i

Nama Jabatan

K.H.Zaeri Rosyidi Ketua

K.M. Baedlowi Anggota

K.A.Mamsuri Anggota

d. Karyawan / Pengelola

Nama Jabatan Keterangan

Nanik Atiani, Amd. Manajer Karyawan Tetap

Sulistiyanto,SE. M Kabag. Operasional Karyawan Tetap

Farida Susiani, SP. Kabag. Pemasaran Karyawan Tetap

Muhajir Ahsan Maagribi Pemasaran Karyawan Tetap

Siti Nur Hasanah Teler Karyawan Tetap

Ahmad Slamet Penjaga/Pemasaran Karyawan Tetap

M.Akrom Zulfa,Amd. Pemasaran Calon karyawan tetap

Syaful Hadi Satpam/Pemasaran Calon karyawan tetap

E. Produk

1. Produk tabungan

a. Si Rela

Merupakan jenis produk simpanan yang paling diminati oleh masyarakat.

Hal ini dikarenakan kemudahan pengambilan tabungan oleh nasabah. Produk

(43)

menguntungkan, tanpa adanya pemotongan untuk biaya administrasi. Dengan

demikian, nasabah tidak perlu takut tabungan habis karena adanya potongan

biaya administrasi.

b. Si Suqur (Simpanan Qurban)

Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi nasabah yang ingin

melakukan kurban pada saat hari raya Idul Adha. Adanya tabungan kurban

ini dapat memfasilitasi keinginan nasabah yang belum memiliki dana yang

cukup untuk membeli hewan kurban. Si Suqur merupakan dana yang bisa

diputar oleh bangk dengan jangka waktu yang elastis. Karena pengambilan

simpanan qurban hanya dapat di lakukan menjelang hari raya qurban.

c. Si Suka

Merupan tabungan yang memiliki fungsi mirip dengan deposito.

Dengan adanya Si Suka diharapkan masyarakat dapat mempercayakan

dananya kepada BMT. Pada umumnya masyarakat memanfaatkan produk

ini, karena adanya bagi hasil yang menarik, selain karena faktor keamanan.

d. Simpanan Amanah

Merupakan produk yang bisa memfasilitasi keinginan nasabah untuk

menyalurkan dananya bagi masyarakat miskin. Dan yang masuk

kesimpanan ini adalah zakat mal yang disisihkan oleh nasabah untuk

menolong masyarakat miskin. BMT Sumber Mulia Tuntang data-data dari

tiap kelurahan mengenai orang-orang yang sekiranya membutuhkan

bantuan dana, baik untuk pendidikan maupun untuk kebutuhan konsumtif.

(44)

a. Mudharabah

Merupakan produk pembiayaan yang paling diminati oleh nasabah.

Karena melalui pembiayaan ini, pengusaha bebas melakukan pengelolaan

dana. Untuk nasabah yang sebagian besar adalah pedagang, adanya

pembiayaan dengan sistem mudharabah ini memberikan manfaat yang

sangat besar bagi mereka.

b. Musyarakah

Pembiayaan dengan akad musyarokah dalam praktiknya di BMT

merupakan pembiayaan yang ditujukan bagi usaha dimana BMT ikut

bertanggung jawab masalah manajemen yang terjadi dalam usaha yang

dibiayai. Pengaplikasiannya ditujukan bagi peternak sapi dan usaha lain

yang dirasa layak untuk diberi akad musyarokah.

c. Bai’Bithaman Ajil

Pembiayaan ini biasanya diakadkan untuk nasabah yang sedang

membutuhkan modal untuk membeli barang-barang yang digunakan untuk

memperlancar proses produksi.

d. Qurdhul Hasan

Merupakan pembiayaan yang diperuntuhkan untuk hal-hal yang

bersifat konsumtif atau untuk mendidikan. Nasabah tidak diwajibkan

membayar bagi hasil, melainkan hanya pokok pinjaman saja. Namun,

meskipun nasabah mendapat keringanan, banyak diantara mereka yang

tidak melakukan pengangsuran. Halini menyababkan dana untuk sektor

(45)

F. Sumber Daya Manusia

1. Karyawan yang bekerja di BMT Sumber Mulia Tuntang memiliki tingkat

pendidikan minimal D3.

2. Setiap 3 bulan sekali dilakukan evaluasi kinerja untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kepada nasabah.

3. Karyawan BMT mengikuti training-training yang diadakan oleh dekopin

(Dewan Koperasi Indonesia)

4. Pengadaan buku-buku tentang perkoperasian dan BMT untuk

meningkatkan pengetahuan karyawan.

G. Teknologi

1. Penggunaan sistem komputerisasi yang dibuat khusus bagi lembaga

keuangan (BMT) untuk mencatat transaksi.

2. Penginstalan program-program untuk meningkatkan kinerja.

H. Asset

1. Penambahan kendaraan dinas untuk memperlancar sistem jembut bola.

2. Adanya upaya untuk lebih dekat dengan nasabah dengan Pembangunan

gedung baru BMT Sumber Mulia Tuntang.

I. Wilayah Kerja

Kantor BMT Sumber Mulia Kesongo Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang. Sedangkan wilayah kerja BMT Sumber Mulia Tuntang meliputi

(46)

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Dalam bab IV ini berisi tentang data-data penelitian atas Baitul Maal

Wattamwil Sumber Mulia Tuntang Kabupaten Semarang. Adapun

pembahasan hasil penelitian ini berkaitan dengan strategi promosi dari mulut

ke mulut yang diterapkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang. Analisis yang

penulis lakukan secara tepat agar tujuan tercapai. Dalam menghadapi

persaingan yang semakin ketat, baik persaingan dengan lembaga keuangan

konvensional maupun lembaga keuangan syariah, untuk mempertahankan dan

bila perlu meningkatkan jumlah nasabahnya, maka BMT Sumber Mulia

Tuntang selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya.

Oleh karena itu, perbaikan dalam sistem pemasaran maupun inovasi-inovasi

terbaru selalu dilakukan.

Inovasi pemasaran yang dilakukan, meliputi aspek strategi promosi yang

memiliki empat elemen, yakni produk, harga, tempat, dan promosi. Keempat

elemen ini senantiasa diupayakan untuk memperbaiki pelayanan kepada

masyarakat.

1. Promosi

Sistem promosi yang dilakukan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang adalah

(47)

Adanya majalah mitra koprasi merupakan sarana bagi BMT untuk

menunjukkan eksistensinya dikalangan anggota koprasi lainnya. Hal

ini bisa menjadi kegiatan periklanan yang efektif ketika ada orang

yang membaca artikel mengenai BMT di majalah tersebut. BMT

Sumber Mulia Tuntang juga memberikan brosur kepada nasabah untuk

memperkenalkan produk-produk yang dimilikinya kepada masyarakat.

Selain itu, BMT melakukan publisitas dengan menjadi sponsor

tetap bagi cabang olah raga sepak bola di wilayah kesongo. Bentuk

kepedulian BMT terhadap kualitas jasmani pemuda ini diwujudkan

dengan memberikan kaos kepada para pemainnya. Bahkan, Karyawan

BMT Sumber Mulia Tuntang juga mengikuti pertandingan sepak bola

yang dijadwalkan 1 minggu sekali. Dengan demikian, para pemuda di

Desa Kesongo banyak pula yang menjadi anggota BMT.

Kedekatan Karyawan BMT dengan para pemuda ini membuahkan

hasil dengan adanya peningkatan nasabah terutama dari para kelompok

pemuda. Selain cara diatas, BMT menjadi sponsor tetap untuk acara

tahunan seperti Lomba Baca Tulis Al Qur’an tingkat kecamatan dan

lomba-lomba 17 Agustus yang sering diselenggarakan oleh desa.

Selain untuk mewujudkan kepedulian BMT terhadap nasabah, hal ini

juga merupakan ajang promosi bagi BMT.

b. Public Relation

BMT Sumber Mulia Tuntang memanfaatkan adanya pengaruh kyai

(48)

mengangkat para kyai yang berpengaruh untuk menjadi Dewan

Syariah. Dengan adanya pengangkatan ini, secara otomatis para kyai

menjadi pemasar BMT. Ketika adanya pengajian baik di tingkat RT,

RW bahkan pengajian umum para kyai ini menghadirkan petugas

BMT sebagai salah satu pengisi acara untuk menjelaskan keunggulan

BMT dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional.

c. Promosi penjualan

BMT membagikan kalender kepada anggotanya, meskipun tidak

seluruhnya. Pemasar dengan sistem ini dilakukan pada akhir tahun.

Dan bagi penabung Si Suka yang memiliki deposito cukup besar diberi

bingkisan untuk mempertahankan nasabah agar tidak mengalihkan

dananya ke lembaga lain.

d. Penjualan pribadi

Promosi dengan sistem ini banyak dilakukan pada awal berdirinya

BMT. Dengan adanya penjualan yang bersifat lansung, calon nasabah

dapat lebih mengetahuhi secara mendalam tentang produk yang

dimiliki oleh BMT, karena segala permasalahan yang menghalangi

minat nasabah untuk menabung dapat langsung dicarikan jalan

keluarnya oleh Karyawan BMT. Dengan semakin eksisnya BMT

Sumber Mulia Tuntang, promosi BMT sering dilakukan oleh nasabah

dengan sistem mulut ke mulut.

Untuk memberikan kepuasan nasabah, BMT Sumber Mulia

(49)

nasabah di rumah masing-masing, atau yang lebih dikenal dengan

sistem jemput bola. Sistem ini diberlakukan agar masyarakat tidak lagi

merasa ragu untuk mempercayakan dana yang dimilikinya kepada

BMT.

Ada 3 strategi promosi dari mulut ke mulut di BMT Sumber Mulia

Tuntang yang terdiri dari :

1. Lakukan promosi kepada orang yang paling berpengaruh dalam satu

komunitas, mengetahui tentang perkembangan produk terbaru, serta

senang berbagi cerita kepada rekan atau kerabatnya mengenai hal-hal

yang mereka ketahui. Sehingga semakin banyak orang yang

mengetahui informasi mengenai BMT anda dan menyebarluaskan

informasi tersebut kepada konsumen lain. Contohnya BMT Sumber

Mulia Tuntang mengundang Kepala Desa dan perangkatnya dalam

sosialisasi produk terbaru BMT.

2. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap nasabah. Nasabah

yang memperoleh kepuasan dari sebuah produk atau jasa, secara tidak

langsung akan menginformasikan kelebihan produk atau jasa tersebut

kepada orang lain. Sehingga kepercayaan mereka terhadap suatu

produk akan meningkat, karena adanya rekomendasi dari teman atau

kerabatnya. Contohnya BMT Sumber Mulia Tuntang memberikan

hadiah atau souvenir kepada nasabah yang memiliki saldo 1.000.000,-

3. Buatlah produk yang menarik, dengan demikian menarik para

(50)

berbagai media, dapat meningkatkan minat masyarakat untuk

menyebarkan sebuah informasi. Dalam hal ini BMT Sumber Mulia

Tuntang awalnya memberikan informasi kelebihan produknya melalui

media dimana produk tersebut banyak hadiahnya. Jika sudah ada

nasabah yang sudah datang ke BMT untuk menanyakan perihal produk

tersebut. BMT menjelaskan secara lebih detil kepada nasabah, dengan

demikian nasabah yang sudah mendapat informasi tersebut

akanmenceritakan kepada orang lain. Sehingga masyarakat makin

banyak yang ingin tahu. Maka dengan promosi dari mulut ke mulut

semakin meluas. Contoh dalam produk simpasan suka rela (sirela)

Namun disamping memberikan banyak keuntungan, promosi dari

mulut ke mulut juga menjadi bom waktu bagi BMT yang tidak

menjaga kualitas produknya. Karena masyarakat akan

menyebarluaskan segala berita, baik kelebihan produk maupun

kekurangan produk. Apabila ada nasabah yang kecewa dengan produk

Anda, maka bukan mustahil lagi jika konsumen tersebut akan

mengabarkan hal buruk tersebut kepada rekan dan kerabatnya.

Beberapa kelemahan promosi dari mulut ke mulut di BMT Sumber

Mulia Tuntang

1. Jangkauan informasi kemasyarakat kurang luas karena hanya

disekitar BMT Sumber Mulia Tuntang. Untuk jangkauan yang luas

(51)

2. Dalam produk yang ditawarkan BMT Sumber Mulia Tuntang

kurang bagus maka promosi dari mulut ke mulut ini biasa

mengakibatkan berkurangnya minat masyarakat terhadap BMT

Sumber Mulia Tuntang.

3. Promosi dari mulut ke mulut ini, kadang informasinya tidak sesuai

dengan apa yang diprodukkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang.

Jika informasi kemasyarakat kurang tepat bisa menyebabkan

masyarakat tidak berani jadi nasabah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi dari mulut ke mulut

yaitu :

1. Kebanyakan nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang adalah

pedagang yang berada di sekitar BMT, dengan kondisi yang

demikian obrolan-obrolan pedagang akan mempercepat

informasi yang berada di BMT Sumber Mulia Tuntang.

2. Banyaknya nasabah yang kebanyakan adalah saudara dan juga

tetangga maka informasi yang diperolehnya dari BMT Sumber

Mulia Tuntang akan disalurkannya ke orang lain.

Alasan menggunakan promosi dari mulut ke mulut di BMT

Sumber Mulia Tuntang yaitu :

1. Karena biaya promosi ini sangat sedikit tetapi menghasilkan

hasil yang besar.

2. BMT tidak harus membuat iklan atau brosur mengenai

(52)

3. Petugas pemasaran BMT Sumber Mulia Tuntang tidak harus ke

rumah-rumah untuk mendapatkan nasabah.

B. Karakteristik Responden

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu

data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Caranya

dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 20 nasabah.

Berdasarkan kuesioner tersebut dapat diidentifikasi karakteristik

responden berdasarkan 12 hal yaitu jenis kelamin, status perkawinan,

pendidikan terakhir, pekerjaan, lama menjadi nasabah BMT Sumber

Mulia Tuntang, agama nasabah, umur, cara nasabah mengetahuhi

keberadaan BMT Sumber Mulia Tuntang, kedatangan nasabah dalan

sebulan, pelayanan karyawan, kepuasan nasabah terhadap BMT Sumber

Mulia Tuntang, dan alasan responden memilih BMT Sumber Mulia

Tuntang. Secara rinci karakteristik dari responden/nasabah dari BMT

Sumber Mulia Tuntang adalah sebagai berikut :

Tabel IV.I

Tabel Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

1 Pria 5 25%

2 Wanita 15 75%

Total 20 100%

(53)

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahuhi bahwa dari 20 nasabah

BMT Sumber Mulia Tuntang yang menjadi responden terdiri dari 25%

pria dan 75% wanita.

Tabel IV.2

Tabel Status Perkawinan Responden

No Status Perkawinan Jumlah Prosentase

1 Belum menikah 3 15%

2 Sudah menikah 17 85%

Total 20 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner)

Tabel di atas menjelaskan bahwa kebanyakan nasabah BMT

Sumber Mulia Tuntang status perkawinannya adalah sudah menikah

sebesar 85% sedangkan yang belum menikah adalah 15%.

Tabel IV.3

Taraf Pendidikan Responden

No Pendidikan Jumlah Prosentase

1 SD 4 20%

(54)

Tabel di atas menjelaskan bahwa kebanyakan nasabah BMT

Sumber Mulia Tuntang berpendidikan lulusan SMA sebanyak 35%

kemudian lulusan SMP 30%, Lulusan SD sebanyak 20%, lulusan

Perguruan Tinggi sebanyak 10% dan lain-lainnya (tidak sekolah) sebanyak

5%.

Tabel IV. 4

Pekerjaan Responden

No Pekerjaan Jumlah Prosentase

1 PNS 1 5%

2 Pegawai swasta 2 10%

3 Pedagang 12 60%

4 Lain-lain 5 25%

Total 20 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner)

Tabel di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

Tuntang yang menjadi responden dilihat dari segi pekerjaan yang paling

banyak adalah pedagang dengan prosentase 60% kemudian lain-lain

(wiraswasta, ibu rumah tangga dan petani) sebesar 25%, pegawai swasta

(55)

Tabel V.5

Lama Menjadi Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang

No Lama Jumlah Prosentase

Sumber : Data Primer (kuesioner)

Tabel di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

Tuntang yang menjadi responden dilihat dari berapa lama menjadi nasabah

BMT yang paling banyak adalah lebih dari 7 tahun dengan prosentase

35%, kemudian antara 4-6 tahun sebesar 30%, kemudian antara 1-3 tahun

sebesar 25% dan yang paling sedikit adalah kurang dari 1 tahun sebesar

(56)

Tabel di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

Tuntang yang menjadi responden dilihat dari segi agama yang paling

banyak adalah agama Islam sebesar 70%, kemudian agama Kristen sebesar

15%, agama Katolik 10% dan yang paling sedikit adalah lainnya (Hindu)

5%.

Tabel IV.7

Umur Responden

No Umur Jumlah Prosentase

1 Kurang 19 tahun 2 10%

2 Antara 20-29 tahun 2 10%

3 Antara 30-39 tahun 10 50%

4 Lebih dari 40 tahun 6 30%

Total 20 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner)

Tabel di atas menjelaskan bahwa kebanyakan nasabah BMT

Sumber Mulia Tuntang yang menjadi responden umur nasabah adalah

sebagai berikut yang terbanyak antara umur 30-39 tahun sebesar 50%,

kemudian umur di atas 40 tahun sebanyak 30% dan paling sedikit adalah

ada dua responden yaitu kurang dari 19 tahun dan antara 20-29 tahun

(57)

Tabel IV.8

Cara Nasabah Mengetahui Keberadaan BMT Sumber Mulia Tuntang

No Mengetahui BMT Jumlah Prosentase

1 Keluarga 5 25%

2 Teman 8 40%

3 Tetangga 4 20%

4 Marketing 1 5%

5 Lain-lain 2 10%

Total 20 100%

Sumber= Data Primer (kuesioner)

Tabel di atas menjelaskan bahwa kebanyakan nasabah BMT

Sumber Mulia Tuntang yang menjadi responden mengetahui keberadaan

BMT dari teman mereka sebesar 40%, kemudian keluarga 25%, kemudian

tetangga sebesar 20%, lain-lain sebesar 10% dan yang paling sedikit

adalah tenaga marketing yaitu sebesar 5%.

Dari semua data yang diperoleh melalui responden maka promosi

keberadaan BMT Sumber Mulia Tuntang sangat dipengaruhi oleh promosi

dari mulut ke mulut. Dalam hal ini promosi dari mulut ke mulut melalui

teman, keluarga dan juga tetangga jika diprosentase ada sebesar 85%.

Dengan demikian promosi dari mulut ke mulut sangat dibutuhkan karena

(58)

Table IV.9

Kedatangan Responden Dalam Sebulan

No Intensitas Kedatangan Dalam Sebulan

Tuntang yang menjadi responden dilihat dari segi kedatangan nasabah

dalam sebulan. Yang paling banyak adalah 5X sebesar 35% kemudian

kedatangan 4X dalam sebulan sebanyak 30%, kedatangan 3X dalam

sebulan sebanyak 15%, kedatangan 2X dalam sebulan sebanyak 15% dan

yang paling terakhir adalah kedatangan 1X dalam sebulan sebanyak 5%.

Table IV.10

Pelayanan Karyawan Di BMT

No Pelayanan Karyawan Jumlah Prosentase

(59)

Tabel di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

Tuntang yang menjadi responden dari segi pelayanan karyawan di BMT

yang paling banyak adalah nasabah yang menjawab bagus sebanyak 80%

kemudian yang menjawab sangat bagus sebanyak 15%, yang menjawab

kurang bagus sebanyak 5% dan dari nasabah tidak ada yang menjawab

tidak bagus.

Table IV.11

Kepuasan Nasabah Terhadap BMT Sumber Mulia Tuntang

No Kepuasan Nasabah Jumlah Prosentase

1 Sangat puas 5 25%

2 Puas 12 60%

3 Kurang puas 3 15%

4 Tidak puas 0 0%

Total 20 100%

Sumber : Data Primer

Data di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

Tuntang yang menjadi responden dilihat dari segi kepuasan nasabah BMT

yang paling banyak adalah nasabah yang menyatakan puas sebanyak 60%

kemudian nasabah yang menyatakan sangat puas sebanyak 25%, yang

menyatakan kurang puas sebanyak 15% dan tidak ada yang menyatakan

(60)

Table IV.12

Alasan Responden Memilih BMT Sumber Mulia Tuntang

No Alasan responden Jumlah Prosentase

1 Rumahnya dekat 4 20%

2 Tempat jualannya dekat 9 45%

3 Percaya pelayanan BMT 6 30%

4 Karena prasarananya lengkap 1 5%

Total 20 100%

Sumber : Data primer

Data di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

Tuntang yang menjadi responden dilihat dari alasan memilih menjadi

nasabah BMT yang paling banyak adalah tempat jualannya dekat sebesar

45% kemudian percaya akan pelayanan BMT sebanyak 30%, nasabah

yang memilih rumahnya dekat sebesar 20% dan yang memilih

(61)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis tersebut, maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Upaya BMT Sumber Mulia Tuntang dalam strategi promosi dari mulut

ke mulut yaitu melakukan promosi kepada orang yang paling

berpengaruh dalam satu komunitas serta membagi kepada rekan dan

kerabatnya mengenai hal-hal yang mereka ketahui, sehingga semakin

banyak orang yang mengetahui informasi BMT Sumber Mulia

Tuntang. BMT Sumber Mulia Tuntang juga memberikan pelayanan

yang terbaik bagi nasabah baik hadiah maupun souvenir dengan

demikian secara tidak langsung dia menginformasikan kelebihan

produk atau jasa kepada orang lain.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi promosi dari mulut ke

mulut di BMT Sumber Mulia Tuntang adalah karena kebanyakan

nasabah adalah pedagang yang berada di sekitar BMT Sumber Mulia

Tuntang dengan kondisi yang demikian maka obrolan-obrolan

pedagang akan sangat mempercepat informasi yang berada di BMT

Sumber Mulia Tuntang. Selain itu diimbangi dengan pelayanan di

(62)

professional lebih pelayanan dan juga para karyawan serta BMT

Sumber Mulia Tuntang yang semakin ramah terhadap nasabah.

3. Alasan mengapa BMT Sumber Mulia Tuntang memilih promsi dari

mulut ke mulut, karena promosi ini mengeluarkan biaya yang sedikit,

akan tetapi mendapatkan hasil yang sangat besar. BMT tidak harus

membuat iklan atau brosur-brosur untuk menegetahui keberadaan

BMT Sumber Mulia Tuntang dan petugas pemasaran tidak harus

mendatangi ke rumah-rumah untuk mendapatkan nasabah.

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian dan mengamati keadaan serta situasi di

BMT Sumber Mulia Tuntang maka penulis memberikan saran yang dapat

bermanfaat antara lain:

1. Untuk meningkatkan dan memperkenalkan BMT Sumber Mulia

Tuntang di kalangan masyarakat luas melalui peningkatan promosi

berupa program hadiah atau pembagian bonus.

2. Peningkatan pelayanan menurut adanya usaha untuk menciptakan dan

memperluas jaringan, BMT Sumber Mulia Tuntang sebaiknya bekerja

sama dengan semua pihak, lebih-lebih dengan kelompok pedagang

kaki lima, kelompok pedagang lainnya serta bekerja sama juga dengan

organisasi massa dan lembaga pemerintah. Harapan yang terkandung

dalam jalinan kerjasama itu ialah produk yang ditawarkan oleh BMT

Sumber Mulia Tuntang akan semakin dikenal, dan diterima sehingga

(63)

3. Mempertahankan nasabah yang menguntungkan, dengan cara

menciptakan ikatan moril. Tetapi menghindari pula nasabah yang tidak

menguntungkan, yaitu nasabah yang tergolong sebagai penunggak

kredit terutama nasabah yang kreditnya termasuk kredit macet. Upaya

mempertahankan nasabah yang baik, hendaknya dilakukan secara adil

tanpa membeda-bedakan nsabah, sedangkan langkah yang ditempuh

untuk menghindari nasabah yang gagal ialah mengadakan seleksi

secara tepat agar dana yang disalurkan tepat pada sasaran, yakni usaha

yang produkltif.

4. Promosi dari mulut ke mulut akan sangat menguntungkan bagi BMT

Sumber Mulia Tuntang akan tetapi produk yang di hasilkan oleh BMT

Sumber Mulia Tuntang harus ada inovasi biar produk tersebut bisa

(64)

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Hani, 1992. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Liberty.

Kim T, Gordon, 2006. Entrepreneur Magazin, http://thumbs.dreamstime.com.

diakses 3 Agustus 2011

Swastha, Basu, 1998. Pemasaran Modern. Jakarta: Erlangga.

, 2001. Manajemen Penjualan.Yogyakarta: BPFE.

,1995. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.

Gambar

Gambar 1 : Bagan Struktur Organisasi BMT Sumber Mulia Tuntang
Tabel Jenis Kelamin Responden
Tabel Status Perkawinan Responden
Tabel IV. 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dampak peran Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dalam pembinaan terhadap pecandu narkoba di Kota Samarinda yaitu para pecandu mendapatkan perubahan pola perilaku

Benda yang akan dilas harus dicekam dengan erat untuk menjaga agar kedua material tidak bergerak dan terpisah akibat dari gaya gesek tool pada saat proses

Dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe diharapkan akan mentransformasikan struktur ekonomi Aceh terutama struktur ekonomi Lhokseumawe dan

Berdasarkan pemikiran teoritik dan empirik dalam konteks implikasi Golput dalam perspektif pembangunan demokrasi di Indonesia tersebut diatas, dapat diintisarikan sebagai berikut:

Dalam ha1 Pejabat atau Pegawai yang menempati Rumah Dinas yang tidak lagi memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Keputusan ini wajib mengosongkan Rumah Dinas

Mengevaluasi dan melaksanakan implementasi Norma Internal Audit dan International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (Standards) pada kegiatan

Dengan adanya sistem yang baru ini juga diharapkan dapat memperkecil kesalahan yang dilakukan oleh karyawan (human error), menghindari manipulasi data yang dilakukan oleh pihak

Tujuan dari skripsi ini adalah memberi gambaran mengenai : (1) motif anak melakukan pencurian sepeda motor, (2) peran Kepolisian secara preventif, secara represif dan secara