MANAJEMEN STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
1. Konsep Dasar Dari Struktur Organisasi Dan Beberapa Pendekatan Dalam Mendesain
Organisasi
Dalam suatu organisasi minimum memiliki tiga elemen penting yang saling
berrhubungan satu sama lain, di antaranya ialah:
a. Selompok orang
b. Interaksi dan kerja sama
c. Tujuan bersama
Salah satu ciri2 utama dari organisasi ialah sbb;
1. Sekelompok orang yang menggabungkan dirinya dengan satu ikatan norma, peraturan ,
ketentuan, dan kebijakan yang telah di rumuskan dan masing masing pihak telah siap untuk
menjalankanya dgn penuh tanggung jawab.
2. Bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang tersebut saling
manngadakn hubungan timbal balik salinng memberri dan saling menerima dan juga saling
kerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan (purpose), sarana(objective), dan
tujuan(goal).
3. Bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang saling
berinteraksi dan sling kerja sama trsebut di arahkan pada usatu titik tertentu yaitu tujuan
bersama dan ingin di realisasikan.
Organisasi dalam arti dinamis adalah suatu proses penetapan dan pembagian kerja yang akan
di lakukan , pembatasan tugas dan kewajiban, otoritas dan tanggung jawab serta penetapan
diantara elemen organisasi.
Organisasi dalam arti statis adalah suatu bagan atau struktur dan bergerak demi tercapainya
tujuan bersama dalam istilah lain sering di sebut struktur atau tata negara organisasi.
Gareth morgan (1986) dan stephen P.Robbin (1990;12-13) mengemukakan bahwa organisasi
1. Kesatuan rasional dalam mengejar tujuan yaitu Organisasi ada untuk untuk mencapai
tujuan prilaku anggota organisasi dapat di jelas kan sebagai pengejar rasional trhadap tujuan
tersebut.
2. Koalisasi dari para pendukung(constituency) yaitu orgnisasi terdiri atas kelompok yang
masing2 mencoba untuk memuaskan kepentingan sendiri. Kelompok tersebut menggunakan
kekuasaan mereka untuk memengaruhi sumber daya dalam produksi.
3. Sistem terbuka ; organisasi adalah system stransfirmasi masukan dan keluaraqn yang
tergantung pada lingkungan untuk kelangsungan hidunya.
4. Sistem yang memproduksi arti yaitu organisasi adalah kesatuan yang di ciptakan secara
artifical, maksudnya di ciptakan secara simbolis dan di pertahankan oleh manajemen.
5. Sistem yang di gabungkan secara longgar yaitu organisasi terdiri atas unit2 yang
relative berdiri sendiri dan dapat mengejar tujuan yang tidak sama atau bahkan saling
bertentangan
6. Sistem politik yaitu organisasi terdiri atas pendukung internal yang mencoba
memperoleh kendali dalam proses pengambilan keputusan agar dapat memperbaiki posisi
mereka.
7. Alat dominasi yaitu organisasi yang menempatkan para anggotanya kedalam kotak
kotak pekerjaan yang menghambat apa yang mereka lakukan dan individu yang dengannya
mereka dapat berinteraksi.
8. Unit pemprosesan informasi yaitu organisasi menafsirkan lingkunganya,
mengoordinasikan aktifitas, dan memudahkan pembuatan keputusan, dgn memproses
informasi secara horizontal dan vertical melalui sebuah struktur hierarki.
9. Penjara psikis yaitu organisasi menghambat para anggota dgn membuat deskripsi
pekerjaan, departemen,devisi dan prilaku standar yang dapat diterima dan yang tidak dapat di
terima
10. Kontrak sosial yaitu organisasi terdiri atas persetujuan yang tidak tertulis ketika para
anggota melakukan prilaku tertentu dan untuk itu mereka menerima imbalan
1. Pembagian kerja (division of work)
Pembagian Kerja adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan
dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) --yang mungkin saja bersifat
kompleks—menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan
ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut
Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun
lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan
orangnya.
a. Keuntungan dari spesialisasi pekerjaan.
Pada umumnya prodktifitas akan dapat diperoleh dengan adanya spesialisasi kerja ,misalnya
dalam pendidikan, ilmu pengetahuan dan arts. Mengapa hal ini terjadi adalah karena
tidak seorangpun yang dapat mengerjakan semua pekerjaan dengan hasil yang sama
tingginya.
b. Spesialisasi dan kepuasan kerja.
Spesialisasi kerja memang lebih meningkatkan produktifitas terutama pada pekerjaan yang
telah dipecah dalam satu kegiatan kecil yang rutin. Tetapi semakin spesifik akan
membuat sesorang seperti mesin dan tidak manusiawi dan akan memberi dampak pada
kepuasan kerja mereka.
Definisi pekerjaan.
Ada 2 dimensi yang menunjukkan suatu spesialisasi pekerjaan ,yaitu :
a. Job depth (kedalam pekerjaan)
Menunjukkan seberapa jauh seseorang diberi wewenang untuk mengontrol pekerjaannya,
misalnya ada pilihan dalam kecepatan dan pilihan cara mengerjakannya.
b. Job scope.(perluasan kerja).
Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran,
pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di
meja makan, kasir, dan lain sebagainya
2. Pengelompokan Pekerjaan ( Departmentalization)
Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut
dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis
Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnya adalah Proses
pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria
tertentu
Sebagai contoh, untuk bisnis restoran : pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada
bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja
makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan
3. Penentuan Relasi antar bagian dalam Organisasi (Hierarchy)
Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara
vertikal maupun secara horisontal.
Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu :
1. Span of management control atau span of control
Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu
departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu
2. Chain of Command
Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki
yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah. chain of command juga
menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor
ke bagian mana.
4. Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai
the process of integrating the activities of separate departments in order to pursue
organizational goals effectively (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)
2.3 Pengertian/Definisi Organisasi Formal Dan Organisasi Informal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan
suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh :
Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan
hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur
yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi
berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing
anggotanya.
Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan,
pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu
organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka
beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah
perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar
bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan
lain-lain.
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun
tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota
organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang
bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi
seperti makan malam bersama.
Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan
emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada
kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah
keluarga-keluarga tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual,
rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan
batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji
ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama
antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa
besar pembayaran gajinya.
2.5 Bentuk Desain Organisasi
Bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan, tingkat
sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control yang ada serta komunikasi
dan koordinasi yang ada dalam organisasi (Robbins,2003:136). Bentuk desain organisasi
terdiri dari:
a. Organic
Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat
formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training
dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang
sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
b. Mostly Organic
Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang diterapkan
berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak dalam
organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih
banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
c. Mechanistic
Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat
sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi
yang bersifat vertikal dan tertulis.
d. Mostly Mechanistic
Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada
tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control
yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi
tersebut.
BAB III
P E N U T U P
3. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat penyusun simpulkan bahwa :
Desain dan struktur organisasi ini adalah sebuah proses yang meliputi enam elemen :
- Spesialisasi kerja : adanya pembagian kerja yang dibagi menjadi beberapa bagian.
- Pembagian departemen : Berdasarkan fungsi, produk, letak geografis, proses, dan jenis
costumer
- Ada rantai komando : Sehingga banyaknya karyawan yang dibawahi harus dibatasi agar
efektif dan efisien
- Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi : pengambilan keputusan secara terpusat pada level atas perusahaan
Desentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung dengan aksi
- Formalisasi : ada standardisasi pada setiap organisasi sehingga perilaku karyawan
mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditentukan
Selain itu organisasi juga trdiri atas 2 bntuk, yaitu
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan
suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh :
Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi infornal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar
bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan
lain-lain.
Demikianlah makalah sederhana ini kami buat. Namun demikian, kami sebagai penyusun
menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami mohon maaf apabila masih
banyak ditemui kesalahan, itu datangnya dari kealpaan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran
sangat kami harapkan dari pembaca semua. Terutama dari ibu Julina SE,M.Si selaku
pembimbin saya pada umumnya.
Akhirnya, marilah kita kembalikan semua urusan kepada-Nya. Billahit taufiq wal hidayah
war ridho wal inayah wassalamu’alaikum wr.wb.
DAFTAR PUSTAKA
1. Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta:
Salemba Empat. Hal. 214-224
2. Knight, K. "Matrix Organization: A Review," Journal of Management Studies, Mei
1976, hal. 111-130.
3. Mohrman, S. A. Designing Team-Based Organizations, San Fransisco: Jossey Bass,
1995, hal. 36-49.
4. Kaeter, M. (Inggris)"The Age of the Specialized Generalist," Training, desember 1993,
hal. 48-53.
5. Davis, D. D. (Inggris)"Form, Function and Strategy in Boundaryless Organization,"
6. Pennings, J. M. (Inggris)Research in Organizational Behavior, vol. 14, Greenwich, CT:
JAI Press, 1992, hal. 267-309.
7. www.google.com