• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Deskripsi Siklus I - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4.1 Deskripsi Siklus I - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

48

pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua, yaitu pelaksanaan siklus I dan siklus II. Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pada subbab ini akan dibahas tentang tahap-tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II yang meliputi: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi.

4.1 Deskripsi Siklus I

Bagian dalam deskripsi siklus I ini akan menguraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan.

4.1.1 Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 perencanaan pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

(2)

yang menunjang proses pembelajaran yaitu berupa nomor yang akan digunakan siswa, gambar sumber daya alam, dan lembar kerja untuk setiap kelompok.

Langkah- langkah pembelajaran dirancang utuk disesuaikan dengan pembelajaran Number Heads Together (NHT). Untuk mengetahui penerapannnya di kelas, yang dilakukan yakni dengan menyiapkan lembar observasi penerapan pembelajaran Number Heads Together (NHT). Dengan adanya lembar observasi ini dapat diamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi yakni Ya jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang sesuai dengan model, serta TIDAK jika langkah tersebut tidak diterapkan atau diimplementasikan di dalam kelas.

2) Pertemuan ke dua

Rencana tindakan pada siklus I pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua adalahmenyebutkan jenis-jenis sumber daya alam, menunjukkan sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab, dan melaporkan hasil kerja kelompok. Disiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran berupa gambar tentang sumber daya alam, dan nomor siswa.

3) Pertemuan ke tiga

Rencana tindakan pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan ketiga, indikator yang digunakan pada pertemuan ketiga adalah menjelaskan cara mengelola sumber daya alam, menunjukkan sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab, dan melaporkan hasil kerja kelompok. Selain itu pertemuan ketiga juga digunakan sebagai tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada siklus I. Disiapkan

(3)

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I 4.1.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2x35 menit atau selama 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus I dirinci sebagai berikut;

1. Pertemuan I

Pertemuan pertama siklus I dilakasanakan pada hari Senin, tanggal 3 Oktober 2016 pukul 11.00 – 12.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer yaitu bapak Gunarso, S.Pd.SD untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dengan menerapkan NHT pada mata pelajaran IPA. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu Sumber Daya Alam. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran NHT. Adapun langkah- langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, pengkondisian kelas dan absensi. Kemudian guru melakukan apersepsi dan motivasi. Setelah kegiatan itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.

b. Kegiatan Inti

Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk melihat kemampuan siswa, kemudian guru menjelaskan materi dengan memperlihatkan gambar sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui, guru membagi siswa dalam 5 kelompok heterogen yang terdiri dari 5 orang siswa kemudian guru membagikan nomor kepada setiap siswa dalam kelompoknya. Dan masing-masing kelompok membaca materi yang sudah diberikan oleh guru

(4)

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,kemudian guru mengadakan refleksi tentang dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam doa.

2. Pertemuan II

Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 4 Oktober 2016 pukul 11.00 – 12.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pelaksanaan tindakan

menggunakan langkah-langkah pembelajaran NHT. Adapun langkah - langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal dimulai setelah guru mempersiapkan perlengkapan dan alat peraga yang yang digunakan selama proses pembelajaran dan memeriksa kesiapan siswa.Sebelum masuk pada materi, guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan atau materi pelajaran sebelumnya. Sebagai apersepsi guru bertanya “Coba sebutkan contoh sumber daya alam yang kalian ketahui!”

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Kemudian guru membagi gambar dan LKS untuk kegiatan diskusi kelompok. Guru meminta siswa untuk menyebutkan jenis-jenis sumber daya alam yang mereka ketahui. Guru membimbing siswa yang kesulitan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, selanjutnya guru melakukan pemanggilan nomor secara acak dan siswa yang dipanggil nomornya siap-siap menjawab pertanyaan dari guru.

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan

yang telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran selanjutnya dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam doa.

3. Pertemuan Ketiga

(5)

tindakan siklus I pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut, penyempurnaan, dan perbaikan proses pembelajaran pertemuan kedua pada sikus I.

a. Kegiatan Awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, pengkondisian kelas dan absensi. Kemudian guru melakukan apersepsi dan motivasi.Sebagai apersepsi guru bertanya “Apa yang kalian ketahui tentang cara mengelola sumber daya alam?” Setelah kegiatan itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.

b. Kegiatan Inti

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Kemudian guru membagi gambar dan LKS untuk kegiatan diskusi kelompok. Guru meminta siswa untuk menyebutkan cara mengelola sumber daya alam yaitu pembuatan kertas Guru membimbing siswa yang kesulitan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, selanjutnya guru melakukan pemanggilan nomor secara acak dan siswa yang dipanggil nomornya siap-siap menjawab pertanyaan dari guru.

c. Kegiatan Akhir

(6)

4.1.2.2 Pelaksanaan Observasi Siklus I

Pelaksanaan observasi dilakukan pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Observasi siklus I meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa . Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa dijelaskan sebagai berikut:

a) Observasi terhadap kegiatan Guru

Obsevasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran number heads togetherdilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari

observasi terhadap kegiatan guru siklus I dalam menerapkan pembelajaran

number heads togethersudah terlaksana dengan baik. Hasil rekapitulasi observasi kegiatan guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 15

Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru Dengan Penerapan Pembelajaran Numbered Heads Together Siklus I

No

Aspek yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Pra pembelajaran

1 Guru memeriksa kesiapan siswa

Kegiatan Awal

2 Guru membuka pelajaran meliputi berdoa dan

kelompok terdiri dari 4-5 orang

(7)

9 Membimbing siswa untuk berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya

10 Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor 13 Kegiatan tersebut diulang

dengan berbagai pertanyaan

14 Guru memberikan reword kepada siswa pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Dadirejo 02 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru terhadap pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siklus I pertemuan I dari 16 indikator pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), terdapat 3 indikator yang belum terlaksana dengan baik dan perlu ditingkatkan oleh guru yaitu guru menyampaikan sebuah apersepsi sesuai dengan materi yang akan disampaikan, menyampaikan tujuan

pembelajaran, dan memberikan reword. Berdasarkan lembar observasi tersebut,

(8)

dilakukan di kelas. Observer memberikan tanda ( ) pada kolom tidak dikarenakan

pada kegiatan awal guru tidak menyampaikan sebuah apersepsi sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, serta pada kegiatan inti guru juga tidak memberikan reword.

Berdasarkan tabel 15 menunjukkan bahwa hasil observasi terhadap kegiatan guru pada siklus I pertemuan II dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sudah meningkat dibandingkan dengan aktivitas guru pada pertemuan pertama. Hasilnya ada 14 indikator dari 16 indikator sudah terlaksana dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 87,5 . Sedangkan hasil pada

siklus I pertemuan III terlihat meningkat jika dibandingkan siklus I pertemuan kedua, yaitu ada 15 indikator dari 16 indikator sudah terlaksana. Dalam pertemuan ketiga ini terdapat satu indikator yang belum terlaksana yaitu guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Observasi terhadap kegiatan siswa

(9)

Tabel 16

Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Number Heads Together Siklus I

No

Aspek yang diamati Pertemuan 1

2 Siswa siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Kegiatan Awal 3 Berdoa dan presensi. 4 Siswa memperhatikan dan

menanggapi apersepsi yang dilakukan guru.

5 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang

7 Menerima nomor dari guru. 8 Masing-masing 10 Merespon pendapat teman

dengan positif. 11 Antusias bekerjasama

dengan teman. 12 Siswa yang dipanggil

nomornya siap-siap untuk menjawab pertanyaan dari guru.

13 Kegiatan tersebut diulang dengan berbagai

pertanyaan.

(10)

Kegiatan Akhir

Berdasarkan tabel 16 mengenai hasil observasi aktivitas siswa pada penerapaan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) siklus I pertemuan pertama dari 16 indikator, terdapat 5 indikator yang belum dilaksanakan dan perlu ditingkatkan oleh siswa diantaranya yaitu kerjasama dalam kelompok dan merespon pendapat dengan positif. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 68,75% atau sebanyak 11 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Observer memberikan tanda (√) pada kolom Tidak dikarenakan siswa belum menanggapi apersepsi, menyimak tujuan pembelajaran, dan siswa belum menerima reword dikarenakan langkah guru menyampaikan

tujuan pembelajaran, apersepsi, dan memberikan reword belum terlaksana. Siswa belum memperhatikan penjelasan guru dengan baik dan masih banyak siswa yang bergurau.

Berdasarkan tabel 16 mengenai hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I pertemuan kedua dari 16 indikator, terdapat 13 indikator yang sudah terlaksana dan 3 indikator yang belum terlaksana. Kegiatan siswa pada siklus I pertemuan kedua sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I pertemuan pertama. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 81,25%.

(11)

terlaksana, dan 1 indikator yang tidak terlaksana yaitu siswa tidak mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru, hal ini dikarenakan langkah guru menyampaikan tujuan tidak terlaksana.

Kegiatan guru dalam penerapan pembelajaranNumber Heads Together

(NHT) pada siklus I pertemuan pertama sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk kegiatan siswa dalam penerapan pembelajaran Number Heads Together

(NHT) perlu peningkatan karena dari 16 indikator, 5 indikator belum dilaksanakan oleh siswa. Kegiatan guru pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua

dan pertemuan ketiga sudah mencapai indikator dan terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dan ketiga juga terlaksana dengan baik.

4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil tindakan pada siklus I diperoleh dari hasil observasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati dengan penerapan pembelajaran NHT oleh guru.

1). Hasil Belajar IPA

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I dengan menerapkan pembelajaran NHT selesai, maka dilakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing- masing siswa, apakah sudah mencapai KKM atau belum. KKM untuk mata pelajaran IPA 65. Hasil belajar IPA siklus I disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 17

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase (%)

41-50 2 8

51-60 0 0

61-70 9 36

71-80 12 48

81-90 2 8

91-100 0 0

Rata-rata 74,8

Nilai tertinggi 90

(12)

Berdasarkan tabel 17 maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai antara 41 – 50 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8 , nilai antara 51 – 60 sejumlah 0 siswa dengan persentase 0 , nilai antara 61 – 70 sejumlah 9 siswa dengan persentase 36 , nilai antara 71 – 80 sejumlah 12 siswa dengan persentase 48 , nilai antara 81 – 90 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8 , nilai antara 91 – 100 sejumlah 0 siswa dengan persentase 0 . Dari hasil belajar siswa siklus I nilai rata – rata 74,8, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dan nilai terendah 50.

Untuk mengetahui lebih jelasnya hasil belajar siswa siklus I pada tabel 17, maka dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 3

Gambar 3 Hasil Belajar Siswa Siklus I

Dari data mengenai hasil belajar siswa siklus I kemudian peneliti melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa siklus I yang tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 18

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase(

Tuntas 23 92

Tidak tuntas 2 8

Jumlah 25 100

Rata – rata 64

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 50

0 2 4 6 8 10 12 14

(13)

Dari tabel 18 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas IV SDN Dadirejo 02 sudah mencapai KKM, yakni 23 dari 25 siswa sudah mencapai KKM atau dengan persentase 92 Sedangkan ada 2 siswa yang belum mencapai KKM

atau dengan persentase 8 Rata hasil belajar IPA siswa pada siklus I adalah 64,

nilai tertinggi 90, dan nilai terendah 50. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Dadirejo 02 siklus I pada tabel 4.4 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Berdasarkan gambar 4 tentang persentase ketuntasan hasil belajar IPA siklus I dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar IPA yang diperoleh pada pretest. Pada siklus I ada 23 siswa yang mencapai KKM atau 92 siswa sudah mencapai

KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran Number Heads Together (NHT), yaitu siswa sudah mencapai KKM (KKM=65) sudah berhasil. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar IPA dengan penerapan pembelajaran Number Heads Together (NHT) maka penelitian dilanjutkan siklus II.

4.1.4 Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I baik pertemuan

pertama, ke dua, maupun ke tiga selesai , maka peneliti melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan – hambatan

Tuntas 92% Tidak Tuntas

(14)

yang dihadapi. Hasil refleksi berguna untuk menentukan apakah tindakan yang telah dilakukan sudah berhasil atau belum berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Selain itu, juga sebagai dasar untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran

number heads together pada siklus I masih banyak kendala. Kendala tersebut antara lain :

1. Guru belum melakukan apersepsi.

2. Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran. 3. Guru belum memberikan reword kepada siswa.

Untuk mengatasi kendala pada siklus I, maka dilakukan perbaikan sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan lebih baik. Perbaikan tersebut antara lain:

1. Guru melakukan persiapan perencanaan pembelajaran yang lebih matang agar kegiatan apersepsi terlaksana sesuai dengan RPP.

2. Setelah apersepsi terlaksana, guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa agar kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat lebih terarah.

3. Setelah siswa menyelesaikan tugas dari guru, guru memberikan reword berupa pujian/hadiah agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dikemudian hari.

4.2 Deskripsi Siklus II

Pada deskripsi siklus II ini akan diuraikan mengenai tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan.

(15)

4.2.1 Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan. Pembelajaran siklus II merupakan upaya perbaikan dari pembelajaran siklus I. Rencana tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Rencana tindakan untuk pertemuan pertama yaitu penulis bersama guru, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran IPA

yang akan disajikan dengan pembelajaran Number Heads Together (NHT). Guru menentukan Standar Kompetensi (SK) yakni 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat, dengan Kompetensi Dasar (KD) 11.2. Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan. Indikator yang dipakai pada pertemuan pertama yakniMenyebutkan cara pelestarian lingkungan, dengan menunjukkan sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab. Setelah menentukan SK, KD dan Indikator, disusun rencana pelakanaan pembelajaran (RPP). Dalam penelitian ini juga disiapkan nomor yang akan digunakan siswa dan lembar kerja untuk setiap kelompok.

Langkah- langkah pembelajaran dirancang untuk disesuaikan dengan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Untuk mengetahui penerapannnya di kelas, yang dilakukan yakni dengan menyiapkan lembar observasi penerapan model Numbered Heads Together (NHT). Dengan adanya lembar observasi ini dapat diamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi yakni Ya jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang sesuai dengan model, serta Tidak jika langkah tersebut tidak diterapkan atau diimplementasikan di dalam kelas.

2) Pertemuan ke dua

(16)

Mendeskripsikan dampak pengambilan sumber daya alam, dengan menunjukkan sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab. Disiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran Lembar Kerja Siswa dan nomor siswa.

3) Pertemuan ke tiga

Rencana tindakan pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan kedua. indikator yang digunakan pada pertemuan ketiga

adalah menjelaskan cara memelihara pelestarian lingkungan, dengan menunjukkan

sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab. Disiapkan alat peraga

yang menunjang pembelajaran Lembar Kerja Siswa dan nomor siswa. Pertemuan ketiga juga digunakan sebagai tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada siklus II. Disiapkan lembar soal tes yang berisi 6 soal

uraian.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II 4.2.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2x35 menit atau selama 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II dirinci sebagai berikut;

1. Pertemuan I

Pertemuan pertama siklus II dilakasanakan pada hari Senin, 10 Oktober 2016 pukul 09.00 – 10.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer yaitu bapak Gunarso, S.Pd.SD untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dengan menerapkan NHT pada mata pelajaran IPA. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu sumber daya alam. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran NHT. Adapun langkah- langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal dimulai setelah guru mempersiapkan perlengkapan dan alat

(17)

mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi yang berhubungan dengan materi sumber daya alam dan melakukan tanya jawab, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru menyajikan materi pembelajaran yang sesuai dengan sumber daya alam. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk melihat kemampuan siswa. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok yang terdiri

dari 5 orang siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi digabungkan.

Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok

yangberbeda. Guru membagikan materi sumber daya alam tentang

pelestarianlingkungan. Masing-masingkelompokmembaca materi yang sudah

diberikan oleh guru. Siswa mendiskusikan masalah yang guruberikan. Guru membimbing masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalamikesulitan.Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor yang sudah diambil oleh masing-masing siswa untuk siap mempresentasikan hasil kelompoknya. Pemanggilan nomor secaraacak. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan nomor urutmasing-masing. Guru memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab pertanyaandengan baik atau mendapatkan nilaitinggi.Guru memberikan motivasi berupa pujian kepada siswa yang belum berhasil dalam proses pembelajaran.

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari. Guru melakukan refleksi. Selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2. Pertemuan II

Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Oktober

(18)

a). Kegiatan Awal

Kegiatan awal dimulai setelah guru mempersiapkan perlengkapan dan alat peraga yang yang digunakan selama proses pembelajaran dan memeriksa kesiapan siswa. Setelah semua siap mengikuti pelajaran, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi yang berhubungan dengan materi sumber daya alam serta melakukan tanya jawab, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

b). Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk melihat kemampuan siswa. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi digabungkan. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok

yang berbeda. Guru membagikan materi sumber daya alam. Masing-masing kelompok membaca materi yang sudah diberikan oleh guru. Siswa

mendiskusikan masalah yang guruberikan. Guru membimbing masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan. Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor yang sudah diambil oleh masing-masing siswa untuk siap mempresentasikan hasil kelompoknya. Pemanggilan nomor secaraacak. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan nomor urut masing-masing. Siswa menyebutkan cara pelestarian lingkungan.

Guru memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab pertanyaan dengan baik atau mendapatkan nilai tinggi.Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas dari materi yangdisampaikan. Guru memberikan motivasi berupa pujian kepada siswa yang belum berhasildalamproses pembelajaran.

c ). Kegiatan Akhir

(19)

Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga merupakan akhir pelaksanaan dari siklus II yang dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Oktober 2016 pukul 09.00 – 10.10. Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut, penyempurnaan, dan perbaikan proses pembelajaran pertemuan kedua pada sikus II.

a.) Kegiatan Awal

Kegiatan awal dimulai setelah guru mempersiapkan perlengkapan dan alat peraga yang yang digunakan selama proses pembelajaran dan memeriksa kesiapan

siswa. Setelah semua siap mengikuti pelajaran, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi yang berhubungan dengan materi sumber daya alam serta melakukan tanya jawab, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

b.) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk melihat kemampuan siswa. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok yang terdiri dari5 orang siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi digabungkan.

Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok

yangberbeda. Guru membagikan materi sumber daya alam. Masing-masingkelompokmembaca materi yang sudah diberikan olehguru. Siswa

mendiskusikan masalah yang guruberikan. Guru membimbing masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalamikesulitan.Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor yang sudah diambil oleh masing-masing siswa untuk siap mempresentasikan hasil kelompoknya. Pemanggilan nomor secaraacak. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan nomor urutma sing-masing. Siswa menyebutkan cara pelestarian lingkungan.

(20)

c.) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru memberikan Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan pelajaran yang sudahdipelajari. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

Evaluasi yang diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk soal uraian dengan jumlah 6 soal. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga yakni diawali dengan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti evaluasi pembelajaran dan bertanya jawab mengenai kegiatan pembelajaran sebelumnya,

dan memberi semangat untuk mengerjakan tes. Sebelum membagikansoal evaluasi, guru menjelaskan pada siswa tentang tata cara mengerjakan soal evaluasi dan peraturan selama siswa mengerjakan soal. Dilanjutkan dengan pembagian lembar soal dan lembar jawab oleh guru kepada masing – masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. Guru mengumpulkan tes, menanyakan mengenai soal yang telah dikerjakan. Guru memberikan refleksi dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

4.2.2.2 Pelaksanaan Observasi Siklus II

Pelaksanaan observasi dilakukan hanya pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Observasi siklus II meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa . Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa dijelaskan sebagai berikut:

a) Observasi terhadap kegiatan Guru

Obsevasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran

Numbered Heads Together dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari observasi terhadap kegiatan guru siklus I dalam menerapkan pembelajaran number heads together sudah terlaksana dengan baik. Hasil

(21)

Tabel 19

Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru Dengan Penerapan Pembelajaran Number Heads Together Siklus II

No

Aspek yang diamati Pertemuan 1

1 Guru memeriksa kesiapan siswa

Kegiatan Awal

2 Guru membuka pelajaran meliputi berdoa dan 5 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran 7 Menyediakan nomor dan

diberikan kepada siswa.

10 Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor yang sudah diambil oleh masing-masing siswa

11 Pemanggilan nomor dilakukan secara acak 12 Guru memberi kesempatan

(22)

13 Kegiatan tersebut diulang dengan berbagai pertanyaan 14 Guru memberikan reword

kepada siswa Kegiatan Akhir

15 Menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari 16 Melakukan refleksi

Jumlah 16 0 16 0 16 0

Presentase 10

0

0% 10 0%

0% 100 %

0%

Berdasarkan tabel 19 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sudah meningkat dibandingkan dengan kegiatan guru pada siklus I. Ada 16 indikator yang digunakan keseluruhan indikator sudah terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar IPA menggunakan pembelajaran numbered heads together pada

pertemuan pertama, kedua, dan ketiga pada siklus II ini sudah benar – benar dilakukan dengan baik. Dalam pembelajaran siklus II siswa terlihat aktif dalam berdiskusi dan tanya jawab dengan kelompoknya. Siswa mulai aktif dan berani dalam mengeluarkan pendapat. Semua siswa terlihat senang dan sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

b) Observasi terhadap kegiatan siswa

(23)

Tabel 20

Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Number Heads Together Siklus II

No

Aspek yang diamati Pertemuan 1

2 Siswa siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Kegiatan Awal 3 Berdoa dan presensi. 4 Siswa memperhatikan dan

menanggapi apersepsi yang dilakukan guru.

5 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang

7 Menerima nomor dari guru. 8 Masing-masing 10 Merespon pendapat teman

dengan positif. 11 Antusias bekerjasama

dengan teman. 12 Siswa yang dipanggil

nomornya siap-siap untuk menjawab pertanyaan dari guru.

13 Kegiatan tersebut diulang dengan berbagai

pertanyaan.

(24)

Kegiatan Akhir

15 Bersama guru

menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari 16 Melakukan refleksi

Jumlah 16 0 16 0 16 0

Presentase 100 0% 10

0%

0% 100 %

0%

Berdasarkan tabel 20 mengenai hasil observasi kegiatan siswa siklus II pertemuan pertama dari 16 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa siklus II pertemuan pertama sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. Hasil observasi kegiatan siswa siklus II pertemuan kedua dari 16 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa siklus II pertemuan kedua mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Begitu

juga dengan hasil observasi siklus II pertemuan ketigadari 16 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik dan terlihat mengalami peningkatan dibandingkan siklus I.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil tindakan pada siklus II diperoleh dari hasil observasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati dengan penerapan pembelajaran NHT oleh guru.

1). Hasil Belajar IPA

(25)

Tabel 21

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase (%)

41-50 0 0

51-60 0 0

61-70 6 24

71-80 9 36

81-90 7 28

91-100 3 12

Rata-rata 82,8

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 70

Berdasarkan tabel 21 maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai antara 41 – 50 sejumlah 0 siswa dengan persentase 0 , nilai antara 51 – 60 sejumlah 0 siswa dengan persentase 0 , nilai antara 61 – 70 sejumlah 6 siswa dengan persentase 24 , nilai antara 71 – 80 sejumlah 9 siswa dengan persentase 36 , nilai antara 81 – 90 sejumlah 7 siswa dengan persentase 28 , nilai antara 91 – 100 sejumlah 3 siswa dengan persentase 12 . Dari hasil belajar siswa siklus II nilai rata – rata 82,8, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan nilai terendah 70.

Untuk mengetahui lebih jelasnya hasil belajar siswa siklus II pada tabel 14, maka dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 5.

Gambar 5 Hasil Belajar Siswa Siklus II

0 2 4 6 8 10

(26)

Dari data mengenai hasil belajar siswa siklus II kemudian peneliti melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa siklus II yang tertera pada tabel berikut ini

Tabel 22

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase(

Tuntas 25 100

Tidak tuntas 0 0

Jumlah 25 100

Rata – rata 82,8

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 70

Dari tabel 22 menunjukkan bahwa besar siswa kelas IV SDN Dadirejo 02 sudah mencapai KKM, yakni 25 siswa sudah mencapai KKM atau dengan persentase 100 Rata hasil belajar IPA siswa pada siklus II adalah 82,8 nilai tertinggi 100, dan nilai terendah 70. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas SDN Dadirejo 02 siklus II pada tabel 22 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 6

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Berdasarkan gambar 4 tentang persentase ketuntasan hasil belajar IPA siklus II dengan penerapan pembelajaran Number Heads Together

(NHT)mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar IPA yang diperoleh pada siklus I. Pada siklus II ada 25 siswa yang mencapai KKM atau 100 siswa sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan

Tuntas 100% 0%

(27)

pembelajaran Number Heads Together (NHT)yaitu 100 siswa sudah mencapai

KKM (KKM=65) sudah berhasil. 4.2.4 Refleksi Siklus II

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II baik pertemuan pertama, ke dua, maupun ke tiga selesai , maka peneliti melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pembelajaran telah dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran NHT dengan baik. Proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran NHT dapat membuat siswa menjadi benar – benar aktif. Peningkatan aktivitas siswa terlihat selama proses pembelajaran, tidak hanya siswa yang aktif saja yang memberikan pendapatnya, tetapi siswa yang biasanya hanya diam mampu memberikan pendapatnya. Dari hasil evaluasi ketuntasan belajar IPA yang diperoleh siswa pada siklus II dengan KKM 65 dari 25 siswa, semua siswa sudah tuntas dengan

persentase 100% dan rata – rata 82,8. Hal ini menunjukkan bahwa, hasil belajar IPA siswa sudah mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan yaitu minimal 80% siswa mencapai KKM.

Secara keseluruhan, keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran NHT pada siklus II diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:

1. Guru sudah melakukan apersepsi.

2. Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajarankepada siswa.

3. Dalam pembelajaran NHT siklus II ini guru sudah memberikan reword kepada siswa sehingga siswa lebih termotivasi.

4. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA mengalami peningkatan.

4.3 Hasil Analisis Data

Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil analisis data prasiklus, siklus I dan siklus II mengenai hasil belajar IPA siswa.

4.3.1 Hasil Belajar IPA

(28)

Dadirejo 02, masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ). Hanya ada 14 siswa yang memperoleh nilai di

atas KKM atau dengan persentase 56% dan 11 anak dengan persentase 44% mencapai KKM. Rata – rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus I meningkat menjadi 74,8 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Pada siklus II hasil belajar mengalami penigkatan. Jumlah siswa yang mencapai KKM ada 25 siswa dengan persentase 100% dan siswa yang tidak mencapai KKM tidak ada atau dengan persentase 0% . Rata – rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus II adalah 82,8 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal atau prasiklus, siklus I, dan

siklus II dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Kategori Nilai Prasiklus Siklus I Siklus II

Jumlah

(29)

jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan menjadi 23 siswa dengan persentase 92%, dan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 25 siswa dengan persentase 100%. Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar IPA prasiklus, siklus I, dan siklus II, maka dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7

Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Perolehan rata – rata hasil belajar tiap siklus juga mengalami peningkatan. Pada prasiklus, perolehan rata – rata hasil belajar adalah 64, setelah dilaksanakan siklus I rata – rata hasil belajar meningkat menjadi 74,8. Setelah dilaksanakan siklus II rata – rata hasil belajar meningkat lagi menjadi 82,8. Berikut disajikan gambar mengenai perbandingan rata – rata hasil belajar IPA prasiklus, siklus I, dan siklus II.

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Prasiklus Siklus I Siklus II

Tuntas

(30)

Gambar 8

Peningkatan Rata – rata Hasil Belajar IPA Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis komparatif, siswa yang mendapat skor hasil belajar IPA ≥ 65 pada siklus 1 mencapai 23siswa dengan persentase 92%. Hasil ini mencapai indikator kinerja yang ditetapkan sebesar 80%. Rata-rata yang diperoleh dari skor hasil belajar IPA siklus 1 adalah 74,8 dengan nilai maksimum 90 dan nilai minimum 50.

Pada siklus 2 hasil belajar IPA mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus 1. Bahkan persentase ketuntasan yang diperoleh melampaui indikator kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dibuktikan, siswa seluruhnya masuk dalam kategori tuntas berjumlah 25 siswa dengan persentase 100%, lebih besar dari indikator kinerja yang ingin dicapai yaitu 80%. Dari skor hasil belajar IPA siklus 2 diperoleh rata-rata kelas 82,8 dengan nilai maksimum 100 dan nilai minimum 70.

Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati telah berhasil menjawab rumusan masalah. Terbukti siswa yang belum tuntas pada siklus 1 hanya 2 anak dengan persentase 8% lebih sedikit dibandingkan pra siklus yang

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Prasiklus Siklus I Siklus II

(31)

mencapai 44%. Sedangkan pada siklus II semua siswa tuntas dengan persentase 100%.

Penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan, sesuai dengan yang diungkapkan dalam latar belakang masalah yaitu kecenderungan penggunaan metode ceramah sehingga komunikasi hanya berjalan satu arah yaitu dari guru ke siswa. Sehingga siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dan membuat siswa kesulitan memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Setelah dilakukan

tindakan menggunakan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) diperoleh hasil peningkatan hasil belajar IPA siswa.

Jika dilihat dari pelitian yang relevan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trias Probo Hutomo (2015) yang menunjukkan bahwa melalui penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian penelitian ini sesuai dan sejalan dengan Hosnan (2014: 252) pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Melalui pembelajaran kooperatif siswa saling membantu dan berpartisipasi. Peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Dadirejo 02 disebabkan oleh adanya kelebihan-kelebihan penerapan Numbered Heads Together (NHT) sesuai dengan pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya. Melalui penerapan

Numbered Heads Together (NHT),1) Siswa dapat belajar dengan aktif karena guru hanya berperan sebagai pembimbing, sehingga siswa yang mendominasi dalam aktifitas pembelajaran, 2) Dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, 3) Dengan penyelesaian soal (masalah), maka

(32)

dibagi kedalam 5 kelompok besar. Setiap siswa dalam kelompok diberi nomor dan nama kelompok yang berbeda.Setiap siswa berdiskusi tentangpertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan guru. Guru menyebutkan satu nomor, siswa yang nomornya disebut mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban. Kemudian dengan bimbingan guru siswa menarik kesimpulan materi yang telah dipelajari. Selanjutnya siswa bersama dengan guru melakukan refleksi.

Setelah membandingkan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

dengan penelitian ini, maka diperoleh hasil yang sejalan dan saling melengkapi. Dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT) hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu penerapan pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Dadirejo 02.

Gambar

Tabel 15 Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru Dengan Penerapan Pembelajaran
Tabel 16 Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran
Tabel 17 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I
Gambar 3 Hasil Belajar Siswa Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP NIAT BELI SEPATU NIKE DI SURABAYA.. Disusun

Tanggapan terkecil yang diberikan responden pada semua item pernyataan dari variabel kepercayaan, citra toko, risiko yang dipersepsikan, pengalaman belanja online ,

Metode mohr yaitu metode yang digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromide dalam suasana netral dengan larutan baku perak nitrat dengan

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesehatan, kesempatan, kemudahan, dan segalanya dalam hidup ini sehingga saya

Apakah kepercayaan, citra toko, risiko yang dipersepsikan, dan pengalaman belanja online secara simultan berpengaruh signifikan terhadap niat beli konsumen Zalora

Dengan melihat persentase yang diperoleh dari hasil pangamatan tindakan siklus II, jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh dari 3 aspek pengamatan

Faktor fisik yang menyebabkan aktivitas pertannian lebih banyak dilakukan pada wilayah beting gisik yang relatif jauh dari garis

Pada kondisi yang tidak menentu, saya berani menjalankan usaha ini secara terus