27 3.1.1 Setting
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Ngablak 02 yang terletak di Kelurahan Ngablak, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang yang merupakan salah satu SD Negeri di gugus merbabu di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. SDN Ngablak 02 juga termasuk SD inti di gugus merbabu Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
Jumlah tenaga kependidikan di SDN Ngablak 02 adalah sebanyak 19 orang, perinciannya adalah sebagai berikut 1 Kepala Sekolah, 12 guru kelas, 1 guru karawitan, 1 operator sekolah, 1 guru pendidikan agama islam, 1 guru agama Kristen, 1 guru olah raga, dan 1 penjaga sekolah. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Va SDN Ngablak 02 sebanyak 22 siswa.
3.1.2 Karakteristik
Siswa SDN Ngablak 02 berjumlah 235 anak yang terdiri mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI dengan masing-masing kelas terdiri 2 kelas. Masing-masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 12 guru kelas. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.15 sampai dengan 12.30 siang, kecuali pada hari Jum’at dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.15 sampai dengan
pukul 10.40 siang.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Salam subbab 3.2 ini akan di uraikan variabel penelitian dan devinisi operasional. Variabel penelitian akan disajikan pada subbab 3.2.1, sedangkan definisi operasional akan disajikan pada subbab 3.2.2.
3.2.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang digunakan, yaitu variabel bebas atau variabel independent (x) dan variabel terikat (y). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran IPA. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas/independent. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Ngablak 02 semester II tahun pelajaran 2014/2015. Hasil belajar diukur dengan hasil tes evaluasi siswa kelas V setelah diberikan treatmen.
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi operasional untuk menjabarkan variabel bebas dan terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran IPA. Model pembelajaran kooperatif adalah model yang memberikan kesempatan kepada siswa bekerja dalam kelompok kelompok kecil untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah dan mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan Numbered Heads Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan didepan kelas.
menggunakan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT).
3.3 Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang direncanakan dua siklus berjalan. Apabila dalam pelaksanaan dengan 2 siklus belum terlihat hasil pencapaian KKM yang diharapkan, maka akan dilaksanakan dengan siklus tambahan sebagai pengayaan.
Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan untuk mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan guru dan prestasi belajar siswa. Merupakan penelitian tindakan kolaboratif atau collaborative action research (Oja & Sumarjan, Stinger, 1996 dalam Aunurrahman, dkk; 25). Dikatakan kolaboratif karena guru dan peneliti bekerjasama dalam memecakan masalah. Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas V. Kehadiran guru dan peneliti dilaksanakan seperti biasanya. Sehingga siswa tidak tahu kalau kelas mereka sedang diteliti, dengan cara ini akan diperoleh data yang seobjektif mungkin.
3.4 Desain Penelitian
Gambar 1 Skema siklus Pembelajaran
3.5 Rencana Tindakan
Berdasarkan prosedur penelitian PTK model Mc. Taggart, maka pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan model Cooperative learning tipe Numbered heads Together pada siswa kelas V SDN Ngablak 02 akan dilaksanakan dalam 2 siklus kegiatan dalam semester II Tahun Pelajaran 2014/2015, dimana pada akhir masing-masing siklus guru dan peneliti melakukan refleksi untuk menilai atau mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran menggunakan model Cooperative learning tipe Numbered heads Together dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas V tersebut.
3.5.1 Pelaksanaan siklus I
Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (pra siklus). Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan tatap muka dan 1 kali pertemuan evaluasi, dengan rincian prosedur tindakan sebagai berikut:
3.5.1.1 Perencanaan
a) Identifikasi masalah dan perumusan masalah. Merancang program pembelajaran (RPP), dengan model pembelajaran NHT.
c) Merencanakan kegiatan yang akan dilibatkan dalam penelitian yaitu dengan guru kelas yang mengajar pada tempat penelitian dilakukan.
d) Merancang tes formatif
e) Menyiapkan lembar observasi
3.5.1.2Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaannya. Skenario pembelajaran yang dibuat dilaksanakan dalam situasi yang aktual, diikuti kegiatan observasi serta refleksi pembelajaran.
Observasi dilakukan oleh guru yang sudah senior. Observasi dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses pengajaran dan observasi terhadap siswa dalam aktivitas belajarnya dilakukan oleh peneliti. Jadi observasi dilakukan untuk menilai dua aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1) aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas tersebut, maka digunakan lembar observasi.
3.5.1.3 Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II. Siklus II akan dilaksanakan untuk memantapkan model pembelajaran yang digunakan.
3.5.2 Pelaksanaan Siklus II
dengan siklus I yaitu sebanyak 3 kali pertemuan dimana dengan perincian 2 kali pertemuan tatap muka dan 1 kali pertemuan evaluasi yang terdiri dari:
3.5.2.1 Perencanaan
Dalam kegiatan perencanaan hampir sama dengan siklus I, yaitu guru dan peneliti mendiskusikan tentang rencana tindakan yang akan dilakukan. Di samping itu, guru dan peneliti menyamakan persepsi dalam menyusun perangkat pembelajaran berupa: penyusunan RPP lembar observasi implementasi RPP, dan lembar penilaian.
Namun dalam siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I atau dapat meningkatkan keterampilan yang diinginkan.
3.5.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaannya. Skenario pembelajaran yang dibuat dilaksanakan dalam situasi yang aktual, diikuti kegiatan observasi serta refleksi pembelajaran.
Observasi dilakukan oleh guru yang sudah senior. Observasi dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses pengajaran dan observasi terhadap siswa dalam aktivitas belajarnya dilakukan oleh peneliti. Jadi observasi dilakukan untuk menilai dua aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1) aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas tersebut, maka digunakan lembar observasi.
3.5.2.3 Refleksi
keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan pada proses pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative learning tipe Numbered Head Together terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Tes
Tes digunakan untuk mengatahui hasil belajar siswa pada akhir pembelajaran siklus I dan siklus II.
b. Observasi
Kegiatan observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang rencana pelaksanaan pembelajaran, nilai, dan foto-foto selama kegiatan pembelajaran.
3.6.2 Instrument Pengumpulan data 3.6.2.1 Lembar Observasi
Observasi yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berupa lembar observasi pada praktik pembelajaran menggunakan model Cooperative Learning tipe Numbered Head Togetherpada setiap kegiatan pembelajaran.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
Aspek Indikator No Item
Pra Pembelajaran Melakukan persiapan 1,2
Kegiatan Awal Pembelajaran Menyampaikan apersepsi 3,4 Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penguasaan materi
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
C. Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar D. Pembelajaran yang menantang dan
memacu keterlibatan siswa E. Penilaian proses dan hasil belajar F. Penggunaan bahasa
Melakukan kegiatan penutup Kegiatan penutup 28, 29, 30,
31
Jumlah 31
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Oservasi Aktifitas siswa
Aspek Indikator No Item
Pra Pembelajaran Persiapan perlengkapan belajar 1,2
Kegiatan Awal Memperhatikan apersepsi 3, 4
Kegiatan Inti A. Penjelasan materi pelajaran B. Pendekatan/strategi pembelajaran
C. Pemanfaatan media pembelajaran D. Penilaian proses dan hasil belajar E. Penggunaan bahasa
Penutup Kegiatan penutup 20, 21, 22
Jumlah 22
3.6.2.2 Lembar Tes Hasil Belajar
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berisi nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar IPA. Tes diadakan setiap akhir pertemuan disetiap pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2.
Tabel 3.3
Kisi–kisi Soal Evaluasi Siklus 1
Tabel 3.4
Kisi–kisi Soal Evaluasi Siklus 2 Kompetensi
3.7 Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Uji Validitas
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrument Tes Siklus I
No Indikator Butir
Hasil Uji Validitas Instrument Tes Siklus II
No Indikator Butir Soal
19, 20, 21
3.7.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16 dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Naniek Sulistya Wardani (2010:35) sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas baik
Hasil Reliabilitas Instrumen dalam penelitian ini akan disajikan pada Tabel Tabel 3.7
Hasil Uji reliabilitas Instrument Siklus I
Cronbach's
Alpha N of Items
.890 26
Tabel 3.8
Hasil Uji reliabilitas Instrument Siklus II
Cronbach's
Alpha N of Items
.868 34
3.8 Indikator Keberhasilan Penelitian
Indikator hasil dari penelitian ini adalah ketercapaian KKM pada hasil belajar siswa. yaitu memberi patokan nilai≥68 sebanyak 100% dari jumlah siswa.
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data kuantitatif yang dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif, selain itu juga menggunakan deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar observasi. Data kuantitatif adalah data yang bisa diselidiki secara langsung dan bisa dihitung menggunakan alat ukur sederhana. Data kuantitatif dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisa deskriptif menurut Sugiyono (2010), analisa deskriptif digunakan untuk menganalisa data yang dikumpulkan dalam penelitian sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu subjek yang telah diteliti. Analisis deskriptif dengan menentukan nilai (skor) yang dicapai siswa saat melakukan evaluasi, menentukan ketuntasan belajar, dan menentukan mean (rata-rata kelas). Data hasil belajar diperoleh dengan cara:
a. Nilai tes diperoleh dengan menggunakan rumus berikut. X =
N : Jumlah soal yang dijawab benar n : Jumlah seluruh soal
b. Menentukan ketuntasan belajar secara individual yaitu siswa telah mencapai nilai≥68.
P : Nilai ketuntasan belajar secara klasikal