• Tidak ada hasil yang ditemukan

5_MODUL KIMIA ANALITIK Gravi – Nikel_2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "5_MODUL KIMIA ANALITIK Gravi – Nikel_2"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUANTITATIF

NIKEL

SECARA

GRAVIMETRI

MODUL

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Modul ini merupakan modul utama bagi siswa SMK yang mengambil Bidang keahlian kimia dan program kleahlian analisis kimia. Modul ini berjudul“Analisis Kuantitatif Nikel Secara Gravimetri”, sebagai bahan ajar bagi siswa kelas 05 semester 3 dengan alokasi waktu 30 jam ( 30 x 45 Menit ). Melalui modul ini diharapkan siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mencapai unit kompetensi melaksanakan analisis kuantitatif metode gravimetri.

Modul analisis kuantitatif secara gravimetri ini dikembangkan dengan mengintegrasikan kompetensi keterampilan, pengetahuan, dan sikap secara utuh, sehingga peserta didik terampil melaksanakan analisis kuantitatif secara titrasi gravimetri yang didasari oleh pemahaman konsep dan sikap tanggungjawab di dalam memecahkan analisis kimia. Modul ini meliputi pengetahuan tentang pengertian analisis kuantitatif secara gravimetri, perhitungan penentuan dan penetapan Nikel secara gravimetri serta reaksi yang terjadi selama praktikum.

Modul ini digunakan untuk melangsungkan proses pemelajaran maupun kerja mandiri. Untuk merefleksikan keberhasilan, diharapkan siswa melatih diri secara intensif dengan cara melaksanakan aktivitas dan evaluasi yang tersedia dalam modul. Kemudian untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar, siswa dapat melihat kriteria penilaian yang dapat ditetapkan Dengan keinginan belajar yang tinggi, upaya yang sungguh-sungguh, berlatih secara teratur, insya Alloh keberhasilan akan anda raih dengan baik.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iii

PETA KEDUDUKAN MODUL ...iv

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Deskripsi...1

B. Prasyarat ...1

C. Petunjuk Penggunaan Modul...2

D. Tujuan Akhir ...3

E. Kompetensi...5

F. Cek Kemampuan ...7

BAB II PEMBELAJARAN ...8

A. Rencana Belajar Siswa ...8

B. Kegiatan Belajar ...8

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran...8

b. Uraian Materi...9

c. Rangkuman...11

d. Tugas ...11

e. Tes Formatif 1 ...11

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1...11

g. Lembar Kerja ...12

II. EVALUASI ...12

III. PENUTUP ...14

(4)

iv

PETA KEDUDUKAN MODUL

BIDANG

 Komunikasi personal  Kegiatan di lab  Pembersihan dan

penyiapan lab

 Penyimpanan pereaksi dan pembuangan pereaksi kadaluarsa

 Pembersihan dan perawatan peralatan lab  Pengambilan dan

penanganan sampel  Pembuatan dan standarisasi

larutan

 Keselamatan dan kesehatan kerja

 Penyimpanan bahan kimia  Penggunaan prosedur

analisis

 Penyiapan alat analisis

 Analisis fisik non instrumental  Analisis jenis klasik  Analisis organoleptik  Analisis gravimetric  Analisis proksimat  Analisis volumetri  Analisis mikrobiologi

 Analisis kromatografi kolom

 Analisis kromatografi lapis tipis dan kertas

 Analisis kolorimetri  Analisis spektrofotometri

UV-Visible

 Analisis elektrokimia  Analisis fotometri nyala

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Modul ini berjudul Analisis Kuantitatif Nikel Secara Gravimetri. Materi pelajaran meliputi pengertian Gravimetri, Kelarutan, teori dasar Gravimetri, dan praktikum.

Untuk mempermudah dan memperoleh pemahaman yang memadai dalam mempelajari modul ini, disarankan anda terlebih dahulu mempelajari dan memahami modul sebelumnya yang diberikan di kelas X seperti: (1) Modul penyimpanan pereaksi, (2) Modul pembersihan dan perawatan alat lab, (3) Modul pengambilan dan penanganan sampel, (4) Modul pembuatan larutan, (5) Modul keselamatan kerja, (6) Modul penyimpanan bahan kimia, (7) Modul penggunaan prosedur analisis, dan (8) Modul penyiapan alat analisis.

Beberapa kemampuan (competencies) dan kinerja (performance) yang harus dicapai setelah anda mempelajari modul ini adalah anda dapat melaksanakan analisis kuantitatif Nikel secara Gravimetri.

Dengan dimilikinya kemampuan kognitif, psikomotor, afektif yang dijadikan sasaran pada modul ini diharapkan anda mempunyai bekal minimal dalam melaksanakan analisis kuantitatif Nikel secara Gravimetri. Dunia kerja yang akan anda hadapi nanti, tentunya banyak kaitannya dengan pengerjaan analisis ini. Oleh karena itu kemampuan melaksanakan analisis Nikel secara Gravimetri ini merupakan bagian yang tidak dapat dihindari, sehingga yang diperoleh melalui modul ini sangatlah penting.

B. Prasyarat

Untuk menguasai secara optimal kemampuan yang dituntut dari modul Analisis kuantitatif Nikel secara Gravimetri ini, anda harus menguasai:

(1) Modul penyimpanan pereaksi,

(2) Modul pembersihan dan perawatan alat lab, (3) Modul pengambilan dan penanganan sampel, (4) Modul pembuatan larutan,

(5) Modul keselamatan kerja,

(6) Modul penyimpanan bahan kimia,

(7) Modul penggunaan prosedur analisis, dan (8) Modul penyiapan alat analisis.

Kemampuan khusus yang harus anda tekuni dan latih secara intensif dari modul-modul yang dipersyaratkan tersebut adalah:

(1) Cara pengambilan dan penanganan sampel (2) Terampil menyiapkan alat analisis

(6)

2

C. Petunjuk Penggunaan Modul

Modul ini dirancang sebagai bahan untuk melangsungkan pembelajaran maupun kerja mandiri. Untuk meningkatkan proses dan hasil belajar, maka pada bagian ini diberikan penduan belajar bagi siswa dan panduan mengajar bagi guru.

1. Panduan Belajar bagi Siswa

a. Bacalah dengan cepat keseluruhan modul ini (skimming)

b. Buatlah diagram yang merangkum konsep utama yang dibicarakan dalam modul ini berikut aktivitas yang diminta. Beri kotak segi empat untuk setiap konsep utama yang dibicarakan. Tiap kotak diberi nomor urut untuk memudahkan penelusuran isi konsepnya.

c. Siapkan kertas kosong HVS berukuran 10 x 10 cm (lebih baik lagi kertas lipat berwarna yang banyak dijual di toko buku). Tuliskan nomor dan makna atau isi konsep sesuai yang tercantum dalam diagram.

d. Pahamkan isi masing-masing konsep yang tertera pada diagram.

e. Diskusikan dengan guru dan teman-teman tentang konsep-konsep yang belum anda pahami hingga mendapat kejelasan

f. Jawablah semua soal-soal yang menguji penguasaan konsep, kemudian periksa hasilnya dengan kunci jawaban yang disediakan. Pelajari kembali apabila penguasaan kurang dari 80%. Ingat! Kunci jawaban hanya digunakan setelah anda mengerjakan soal, dan hanya digunakan untuk mengetahui pemahaman nyata anda.

g. Melalui praktikum, latihlah setiap langkah eksperimen analisis Nikel secara Gravimetri hingga anda terampil melaksanakan analisis tersebut. Ikuti prosedur kerja, lakukan secara cermat setiap tahapan pengerjaan.

2. Panduan Mengajar bagi Guru

a. Sebelum pembelajaran dengan modul ini dilangsungkan, terlebih dahulu dipersiapkan OHT (Overhead Transparencies) yang memuat struktur konsep utama dalam bentuk diagram transparansi penentuan kadar Nikel secara Gravimetri.

b. Tugaskan pada siswa untuk membaca modul secara berkelompok. Diskusikan hal-hal yang belum dipahami, jelaskan dengan menggunakan media transparan yang telah dipersiapkan.

c. Tugaskan pada siswa untuk menguji penguasaan konsep dengan cara mengerjakan soal-soal yang telah ada dalam modul. Bagi siswa yang belum mencapai penguasaan minimal 80% diminta untuk mempelajari kembali secara mandiri di rumahnya.

d. Siapkan panduan praktikum untuk analisis secara titrasi Iodo-iodimetri e. Tugaskan tiap kelompok siswa untuk menyiapkan alat dan bahan kimia

untuk keperluan analisis Nikel secara Gravimetri.

f. Demonstrasikan terlebih dahulu teknik pengerjaan penentuan kadar Nikel secara Gravimetri hingga analisisnya.

g. Pantau tiap kelompok peserta didik selama praktikum dan rekam aktivitasnya dengan menggunakan format observasi dan format sikap.

h. Diskusikan elemahan-kelemahan yang umumnya dilakukan tiap kelompok. Individu dan temukan cara penyelesaiannya.

(7)

Penilaian keterampilan dan sikap sebaiknya dilakukan sejak proses pembelajaran berlangsung, sedangkan penilaian pengetahuan dilakukan setelah pengkajian modul dalam pembelajaran selesai.

D. Tujuan Akhir

Tujuan akhir yang dicapai setelah menyelesaikan modul ini tertuang pada tabel sebagai berikut:

Kinerja yang

diharapkan Kriteria keberhasilan

Kondisi/ variabel yang diberikan Terampil melaksanakan

analisis Nikel secara Gravimetri (P) secara cermat dan benar yang mengacu pada SOP (A) yang dilandasi prinsip indikator spesifik (K)

 Konsep dasar analisis Nikel secara Gravimetri dikuasai minimal 80%

 Menunjukkan proses dan hasil kerja Analisis Nikel secara Gravimetri

a. Unit kompetensi ini menjelaskan pekerjaan analisis sampel uji secara rutin yang dapat dilakukan oleh

personal laboratorium menggunakan metoda Gravimetri dalam melaksanakan prosedur analisis dan membuat kesimpulan hasil analisis harus sesuai dengan instruksi kerja, prosedur K3 dan GLP

b. Peralatan yang digunakan adalah peralatan umum laboratorium kimia analitik

(8)
(9)

E. Kompetensi

Kompetensi yang akan dicapai dalam modul ini mengacu pada kurikulum SMK s ebagai berikut:

Materi Pokok Pemelajaran Sub. Kompetensi Kriteria Kemampuan Lingkup Belajar

Pengetahuan Keterampilan Sikap

1 2 3 4 5 6

Mengaplikasikan dasar-dasar analisis gravimetri

 Syarat-syarat umum gravimetri metode pengendapan

 Langkah-langkah analisis gravimetri

 Kelarutan dan Ksp  Pereaksi organik  Kemurnian endapan  Media saring  Pemanasan endapan  Perhitungan stoikiometrik

Mendeskripsikan teori dasar :

 Analisis gravimetri  Pengendapan  Penyaringan

endapan

 Pencucian endapan  Pemanasan

 Penimbangan dan pelarutan sampel

Menentukan %Ni2+ sebagai Ni(HDMG)2

 Kelarutan dan Ksp  Pereaksi organik  Kemurnian endapan  Media saring  Pemanasan endapan  Perhitungan stoikiometrik

 Mendeskripsikan teori dasar Analisis gravimetri

penentuan %Ni2+  Dapat

 Penimbangan dan pelarutan sampel

Bekerja dengan jujur, teliti dan

bertanggungjawab serta peduli terhadap

(10)

6

Materi Pokok Pemelajaran Sub. Kompetensi Kriteria Kemampuan Lingkup Belajar

Pengetahuan Keterampilan Sikap

1 2 3 4 5 6

suhu optimum pemanasan endapan  Mengetahui

(11)

F. Cek Kemampuan

Lembar ini merupakan lembar kemampuan anda terhadap isi materi yang akan dicapai pada modul. Lembar isian tersebut harus dipandang sebagai alat evaluasi diri, oleh karena itu harus diisi dengan sejujurnya dan apabila sebagian besar pertanyaan sudah anda kuasai, maka anda dapat mengajukan ujian tulis atau praktikum pada guru.

Berikan tanda centang (√) pada tingkat penguasaan sesuai dengan kemampuan anda:

Tingkat penguasaan No. Aspek yang harus dikuasai

Baik Sedang Kurang

1 Pemahaman anda tentang makna analisa secara gravimetri

2 Pemahaman anda tentang klasifikasi analisis gravimetri

3 Pemahaman anda tentang pereaksi pengendap yang dipergunakan

4 Pemahaman anda tentang jenis endapan yang terbentuk

5 Pemahaman anda tentang pemilihan alat yang sesuai

6 Keterampilan anda pada pelarutan sampel untuk analisis gravimetri

7 Pemahaman anda tentang pemilihan pereaksi-pereaksi yang digunakan

8 Pemahaman anda tentang kondisi optimum pengendapan

9 Pemahaman tentang kesempurnaan pengendapan

10 Pemahaman tentang pemilihan media saring berdasarkan jenis endapan

11 Pemahaman anda tentang teknik pencucian endapan

12 Keterampilan dalam pemanasan endapan

13 Keterampilan anda dalam penentuan %Ni2+

14 Keterampilan anda dalam perhitungan hasil analisis

15 Keterampilan anda dalam menafsirkan hasil analisis

16 Keterampilan anda dalam melaporkan hasil analisis secara tertulis

(12)

8

BAB II

PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa

Tabel berikut merupakan rambu-rambu rencana pembelajaran dengan menggunakan modul ini. Rambu-rambu ini bersifat fleksibel dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi sekolah.

Kompetensi : Melaksanakan analisis dengan metode gravimetri Sub kompetensi :

- Menyiapkan sampel

- Melakukan prosedur analisis - Melaporkan hasil pengujian

Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar

Perubahan dan alasan

Tanda tangan guru

KBM-1

Diskusi tentang:

- Konsep dasar Gravimetri - Klasifikasi analisis

gravimetri

- Teknik pemanasan endapan

- Pereaksi pengendap organik

KBM-2

Diskusi & Latihan tentang: - Teknik pengerjaan analisis

gravimetri metoda pengendapan

- Praktikum penetapan %Ni2+

B. Kegiatan Belajar

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Kognitif

Siswa diharapkan dapat:

 Mendeskripsikan pengertian analisis gravimetri

 Mendeskripsikan pereaksi pengendap yang digunakan

 Mendeskripsikan teknik analisis gravimetri dengan pereaksi organik

(13)

Sikap

Siswa diharapkan dapat:

 Menerapkan teknik pengukuran analisis gravimetri sesuai SOP

 Menghitung kadar zat yang diukur dengan tepat dan teliti

Keterampilan

Siswa diharapkan dapat:

 Menerapkan prinsip-prinsip analisis gravimetri

 Melakukan pemilihan pereaksi yang digunakan

 Memilih media penyaringan yang tepat

 Menerapkan teknik analisis gravimetri

 Menghitung kadar zat yang diukur

b. Uraian Materi

PENETAPAN KADAR Ni SEBAGAI Ni(HDMG)2

Pengendapan dengan senyawa organik

Pengendapan atau tepatnya pemisahan ion yang akan ditetapkan dapat pula dilakukan dengan menggunakan pereaksi organik. Pengendapan ion dengan pereaksi organik mempunyai keuntungan tersendiri yaitu endapan mempunyai massa molekul relatif yang besar sehingga dapat digunakan untuk penentuan secara gravimetri dengan kadar ion yang kecil.

Pada umumnya pereaksi organik tidak hanya bereaksi dengan satu macam ion saja tapi dapat bereaksi dan menghasilkan endapan dengan beberapa macam ion. Dengan kata lain pada umumnya pereaksi organik tidak spesifik. Tapi dengan mengatur kondisi saat penegndapan dilakukan, pereaksi organik ini dapat dibuat menjadi spesifik terhadap ion tertentu. Kondisi diatur dengan:

a. pH larutan

b. menambah pereaksi lain tertentu untuk “menutup” ion-ion yang lain (masking).

Dimethylglioksime atau disingkat H2DMG adalah senyawa organik padat

berwarna putih, yang sukar larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik pada umumnya seperti alkohol atau aseton.

H2DMG Mempunyai rumus bangun :

Ni(HDMG)2 larut dalam suasana asam, juga larut dalam alkohol > 50%.

Garam kompleks ini sukat larut dalam amonia encer atau larutan garam amonia tapi NH4OH yang sangat berlebih memperlambat pengendapan.

Penambahan HCl 1:1 berfungsi untuk mengasamkan larutan agar ketika ditambahkan larutan H2DMG tidak langsung terbentuk endapan Ni(HDMG)2.

H3C CH N OH

OH N

(14)

10

H2DMG sisa yang tidak larut dalam air dan bercampur dengan endapan induk,

akibatnya jumlah endapan yang tersaring lebih banyak dari seharusnya. Penambahan H2DMG berlebih juga akan menyebabkan kelarutan Ni(HDMG)2

akan semakin besar karena adanya alkohol dalam larutan. Persamaan Reaksi yang terjadi adalah :

Ni2+(aq) + 2H2DMG(aq) + 2OH-(aq)Ni(HDMG)2(s) + 2H2O(l)

(endapan merah)

Ni(HDMG)2(s)Ni(HDMG)2(s)

Larutan H2DMG dalam alkohol dapat menghasilkan endapan merah

dengan ion Ni2+dalam suasana basa amoniak atau buffer ammonium hidroksida-ammonium asetat. Endapan merah ini mempunyai rumus bangun :

NH4OH berfungsi untuk menetralkan dan membasakan larutan karena

Ni(HDMG)2 mengendap sempurna dalam suasana basa. Penambahan NH4OH

harus tetes demi tetes sambil diaduk dan langsung dari ujung pipet ke dalam larutan, tidak melalui dinding gelas kimia untuk menghindari naiknya endapan Ni(HDMG)2 melalui dinding gelas kimia. Selain itu juga agar pH larutan

berubah secara perlahan sehingga pembentukan endapan berlangsung secara perlahan pula dan dihasilkan endapan yang besar-besar.

Kelebihan sedikit pereaksi H2DMG tidak berpengaruh terhadap endapan,

tapi kelebihan yang terlalu banyak dapat menyebabkan terjadinya:

a. Membesarnya kelarutan Ni(HDMG)2karena alkohol dari larutan pereaksi

yang membesar dan,

b. Menghasilkan endapan H2DMG sehingga akan menambah berat endapan

Endapan bersama larutannya dibiarkan 1 jam diatas penangas air (digest) agar terbentuk endapan yang besar-besar sehingga pengotor yang teroklusi/terabsorbsi berkurang.

Kesempurnaan endapan diuji dengan menambahkan 1-2 tetes H2DMG

atrau larutan NH4OH. Endapan telah sempurna jika larutan telah jernih (tidak

kuning atau hijau). Jika setelah diteteskan H2DMG terbentuk endapan merah

berarti larutan H2DMG harus ditambah lagi.

Endapan disaring dengan kaca masir dan dicuci dengan air dingin dan dikeringkan pada suhu 110-1200C. Karena endapan Ni(HDMG)2 merupakan

senyawa organik yangt tidak tahan suhu tinggi. Bila dipanaskan pada suhu tinggi struktur dari endapan akan berubah.

(15)

Pada penetapan Ni dari paduan logam ditambahkan asam sitrat atau asam tartrat untuk mencegah mengendapnya Fe3+, Al3+, dan Cr3+. yang mungkin ada dalam larutan dari paduan logam tersebut karena terbentuknya ion kompleks.

c. Rangkuman

Prosedur pengerjaan analisis kuantitatif metode Gravimetri: 1. Penyiapan sampel

2. Penyiapan larutan pereaksi 3. Perlakuan terhadap sampel 4. Proses pengendapan

5. Proses penyaringan dan pencucian 6. Proses pemanasan endapan

7. Perhitungan berdasarkan data analisis 8. Pelaporan hasil praktikum

d. Tugas

1. Pelajari pedoman ekperimen dengan teliti

2. Siapkan peralatan dan bahan untuk keperluan eksperimen

3. Jawab semua pertanyaan yang terdapat dalam panduan eksperimen 4. Siapkan semua bahan untuk mempresentasikan hasil eksperimen 5. Buat laporan tertulis tentang eksperimen yang dilakukan

e. Tes Formatif 1

Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis gravimetri!

2. Sebutkan syarat-syarat umum dalam gravimetri dengan metode pengendapan!

3. Sebutkan langkah-langkah analisis gravimetri! 4. Tuliskan rumus bangun dari H2DMG!

5. Tuliskan faktor kimia gravimetri nikel sebagai endapan Ni(HDMG)2!

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1

1. Gravimetri adalah analisa kuantitatif yang menggunakan massa (berat) sebagai langkah utama dalam melaksanakan analisanya.

2. Syarat-syarat umum :

a. Kelarutan zat yang dibuat endapannya itu harus kecil sehingga zat yang harus dipisahkan mengendap secara kuantitatif

b. Endapan harus mudah dipisahkan dengan cara penyaringan

c. Komponen yang diinginkan harus dapat diubah menjadi senyawa murni dengan susunan kimia yang tepat.

3. Langkah-langkah analisis gravimetri: a. Penimbangan dan pelarutan sampel

(16)

12

5. Faktor kimia gravimetri nikel sebagai Ni(HDMG)2adalah sbb:

(Ar Ni/ Mr Ni(HDMG)2) = (59/289) = 0,2042

g. Lembar Kerja Peralatan :

- Neraca analitis - Kaca masir G-4 - Gelas kimia 400 mL - Labu isap - Botol timbang - Kompressor - Batang pengaduk - Oven - Policemen - Eksikator - Tegel putih - Kaki tiga - Kaca arloji - Kassa asbes - Pipet ukur - Penangas air - Botol semprot

-Bahan :

- Contoh garam nikel - AgNO3

- HCl 1:1 - HNO3

- Larutan H2DMG 1%

-- NH4OH 7 N

-- Aqua DM

-Prosedur Kerja :

Timbang + 0,3 g contoh garam nikel, bilas ke dalam gelas kimia 400 mLLarutkan dengan sedikit air kemudian tambahkan 5 mL HCl 1:1, encerkan

sampai 200 mL kemudian panaskan sampai hampir mendidih

Tambahkan sedikit berlebih larutan DMG (30-35 mL) lalu segera tambahkan NH4OH 7 N sedikit demi sedikit sambil terus diaduk sampai

sedikit berlebih (basa)

Biarkan selama 1 jam di atas penangas air, kemudian saring dalam keadaan dingin melalui kaca masir G-4 yang telah diketahui beratnya

Cuci endapan dengan air dingin sampai bebas ion klorida dan keringkan pada suhu 110oC selama 30 menit. Biarkan mendingin dalam eksikator lalu timbang.

Lakukan pengerjaan ini beberapa kali (dengan pemanasan selama 15 menit) sampai diperoleh berat yang konstan

Hitung % Ni2+sebagai endapan Ni(HDMG)2.

II. EVALUASI a. Tes Formatif 2

Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada penentuan %Ni2+ secara gravimetri!

2. Mengapa pereaksi pengendap pada penentuan %Ni2+tidak boleh melalui dinding gelas kimia dan ditambahkan secara perlahan, sedikit demi sedikit?

(17)

5. Jika 0,3132 g sampel, setelah diendapkan sebagai Ni(HDMG)2,

kemudian dipanaskan dan ditimbang, diperoleh massa endapan sebanyak 0,3252 g. Berapakah %Ni2+dalam sampel?

b. Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Persamaan reaksi yang terjadi :

Ni2+(aq) + 2H2DMG(aq) + 2OH

-(aq)Ni(HDMG)2(s) + 2H2O(l)

(endapan merah)

Ni(HDMG)2(s)Ni(HDMG)2(s)

2. Pereaksi pengendap pada penentuan %Ni2+ tidak boleh melalui dinding gelas kimia untuk menghindari naiknya endapan Ni(HDMG)2 melalui

dinding gelas kimia. Selain itu juga agar pH larutan berubah secara perlahan sehingga pembentukan endapan berlangsung secara perlahan pula dan dihasilkan endapan yang besar-besar.

3. Kesempurnaan endapan diuji dengan menambahkan 1-2 tetes H2DMG

atau larutan NH4OH. Endapan telah sempurna jika larutan telah jernih

(tidak kuning atau hijau). Jika setelah diteteskan H2DMG terbentuk

endapan merah berarti larutan H2DMG harus ditambah lagi.

4. Rumus bangun dariNi(HDMG)2(s)adalah sbb :

5. Perhitungan:

Berat Ni2+ = ( Ar Ni/ Mr Ni(HDMG)2) x berat endapan

Berat Ni2+ = ( 59/ 289 ) x berat endapan Berat Ni2+ = ( 59/ 289 ) x 0,3252 g

% Ni2+ = (Berat Ni2+/ Berat contoh) x 100% % Ni2+ = (0,0664 g/ 0,3132 g) x 100% % Ni2+ = 21,20 %

H3C CH N

O H

N CH H3C

Ni

CH3

CH N

N CH CH3

O

(18)

14

III. PENUTUP

Sertifikat kompetensi melaksanakan analisis kuantitatif secara titrasi Iodimetri dan Iodometri, akan diberikan kepada peserta didik setelah semua komponen evaluasi dilaksanakan dan mencapai kriteria yang ditetapkan. Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai kriteria yang ditetapkan wajib melaksanakan remidial.

Komponen yang dimuat dalam sertifikat meliputi aspek sikap (efektif), pengetahuan (Kognitif) serta keterampilan (skill) yang didapat peserta didik selama mengikuti pelajaran.

Sertifikat ini digunakan sebagai bukti untuk melanjutkan pada tingkat kompetensi dan modul berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

 Vogel, Arthur I.Inorganic Quantitative Analysis.

 Tim Teaching Kimia Analitik.Job sheet Kimia Analitik, dengan no. dokumen

JS.KA.ANA.U.010.A.2.04 .SMK Negeri 13 Bandung.

Gambar

Tabel berikut merupakan rambu-rambu rencana pembelajaran dengan menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

Negara Indonesia terkenal mempunyai kekayaan alam melimpah, adat- istiadat, selera, dan perkembangan intelektual yang berbeda-beda. Budaya yang dimiliki pun sangat

Basahi tangan dengan air dan sabun, gosok telapak tangan kiri dan kanan, punggung jari dengan telapak jari, punggung telapak tangan kiri dan kanan, telapak dengan telapak

[r]

Dengan adanya ragam bentuk tingkat tutur bahasa Jawa dalam tuturan pembaca berita dan penelepon ketika terjadi interaksi dalam program berita Kabar Awan, maka

sebaiknya perkawinan campuran harus dilakukan sesuai dengan Undang Undang No.1 Tahun 1974 agar jika terjadi suatu permasalahan di dalam perkawinan tersebut, baik masalah orang

Achmadi. Ideologi Pendidikan Islam. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Afifudin, & Saebani. Metodologi Penelitian Kualitatif. Banding: CV.Pustaka Setia. Metodologi Pengajaran

[r]

But it was the Christmas stories of Dickens, particularly his 1843 masterpiece A Christmas Carol , that rekindled the joy of Christmas in Britain and America.. Today,