• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yun Fitrahyati Laturrakhmi M.Kom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Yun Fitrahyati Laturrakhmi M.Kom"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Komunikasi

Interpersonal

Yun Fitrahyati Laturrakhmi M.Kom

(2)

Chapter Outline

Persepsi Interpersonal

Konsep diri dan Komunikasi

Interpersonal

Atraksi Interpersonal

(3)

Persepsi

(4)

Impersonal Communication

Short term

exchange

Ex : sales and buyer

in the market

Interpersonal Communication

Deeper and

meaningful

Ex : romantic

relationship,

(5)
(6)

Persepsi

Interpersonal

Persepsi Objek

Persepsi Interperso nal

Persepsi merupakan pengalaman tentang

objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan

(7)

Aspek Pembed

a

Persepsi

Objek Persepsi Interpersonal

Penerimaa n stimuli

• Stimuli ditangkap alat indera melalui benda-benda

fsik

• Stimuli ditangkap alat indera melalui benda-benda fsik

• Maupun menggunakan pihak ketiga sebagai mediator

stimuli (lambang verbal/grafs)

Tanggapan terhadap

stimuli

• Hanya pada sifat-sifat luar objek tersebut

• Melihat perilaku

• Melihat pula mengapa individu berperilaku demikian  kompleks Reaksi

yang diberikan

• Objek tidak bereaksi pada pengamat

• Pengamat tidak

memberikan reaksi emosional pada

objek

• Individu bereaksi

• Faktor personal pengamat, karakteristik individu yang diamati, hubungan keduanya

Impression management

Sifat • Objek relatif tetap • Manusia selalu berubah 

(8)

Maka, bagaimana kita bisa memahami orang lain walaupun terdapat kerumitan dalam mempersepsi

orang lain (interpersonal) ???

Kita menduga karakteristik orang lain dari

external cues yang dapat diamati (verbal maupun nonverbal) – faktor situasional yang

(9)

Kecermatan persepsi

interpersonal

Meningkatkan kualitas

komunikasi interpersonal

Hubungan interpersonal

yang dibangun

Pentingnya Pemahaman tentang

Persepsi Interpersonal

(10)
(11)

Faktor Situasional

Deskripsi Verbal • Isi dari apa yang dikomunikasikan : pilihan kata, organisasi pesan

Apa yang disampaikan seseorang tentang orang lain mempengaruhi persepsi kita terhadap

orang

Petunjuk Proksemik

Persepsi terhadap seseorang dipengaruhi oleh jarak yang dibuat orang tsb dengan kita

ataupun dengan orang lain, termasuk pengaturan ruang

Petunjuk Kinesik • Gesture maupun facial expression Memberikan petunjuk tertentu yang kemudian berpengaruh pada persepsi kita

Petunjuk Paralinguistik

Dapat menyediakan informasi tentang

kepribadian seseorang yang sering dikaitkan dengan stereotype

Petunjuk Artifaktual

Persepsi thd seseorang dipengaruhi pula oleh penampilan, seringkali melibatkan stereotype

tertentu

(12)

Faktor Personal

Pengalaman

Pengalaman (baik melalui

belajar formal maupun rangkaian peristiwa yang dialami) mempengaruhi kecematan persepsi

Contoh: ibu lebih ‘peka’

terhadap petunjuk kinesik anak

Pengalam an

Motivasi

(13)

Motive vs motivation

Motive

Motif: dorongan dari dalam (internal diri seseorang) untuk melakukan suatu tindakan (Calhoun dan Accocela, 1998)

motif (drives) adalah

kebutuhan yang cukup mendesak untuk

mengarahkan seseorang mencari kepuasan

kebutuhan itu.

Ex : rasa lapar, rasa ingin

menjadi no 1, ingin menjadi anak berbakti

Motivation

motivasi didefnisikan sebagai

proses dimana perilaku diberikan energi dan diarahkan (Kenneth N Wexley, Garry A Y. alih bahasa Shobarudin (1992:98)

motivasi adalah usaha untuk

mempengaruhi perilaku seseorang agar mengarah pada tercapainya tujuan organisasi (Kenneth N Wexley, Garry A Y. alih bahasa Shobarudin (1992:98))

Ex :; harus makan sekarang karena

sebentar lagi masuk kelas. IPK terbaik mendapat jaminan kerja , orang tua sudah tua dan mengharap anaknya sukses.

(14)

Motif dan Motivasi

Motif perceptual defense

(perasaan terancam karena individu yang kita persepsi) 

keinginan melihat apa yang ingin kita lihat dan mendengar apa yang ingin kita dengar

(perceptual accentuation)

Kebutuhan untuk mempercayai

dunia yang adil (need to

believe in a just world) . Misal: orang sukses kita tanggapi

sebagai orang yang baik, orang gagal ditanggapi

sebagai orang banyak dosa 

sering mendistorsi kita

Pengalam an

Motivasi

(15)

Kepribadian

Orang yang cenderung banyak

melakukan proyeksi, tidak cermat menanggapi individu objek persepsi

Proyeksi: mengeksternalisasikan

pengalaman subjektif secara tidak sadar (mengenakan sifat2 dalam diri yang tidak disenangi kepada orang lain)

Kepribadian otoriter cenderung

menilai orang lain dalam

kategori2 sempit (hitam-putih) – sebab banyak memproyeksikan

kelemahannya pada orang lain

Pengalam an

Motivasi

(16)

Proses Persepsi Interpersonal

Proses persepsi interpersonal dapat

diamati dari proses pembentukan kesan (impression formation) –

berbeda dengan impression management

Impression formation dapat diamati

melalui :

Stereotyping

Implicit Personality Theory

(17)

Stereotyping Personality Implicit

Theory Atribusi

• Pengalaman2 baru akan dimasukkan ke dalam laci

kategori dalam memori berdasarkan kesamaanya dengan pengalaman masa lalu

• Konsepsi yang dimiliki individu tentang sifat2 apa yang berkaitan dengan sifat2 apa  digunakan untuk membentuk kesan tentang orang lain

• Proses

menyimpulkan motif, maksud,

karakteristik orang lain dengan melihat

perilakunya yang tampak

• Fritz Heider  Harold Kelley

• Berkaitan dengan

primacy efect

atau recency efect

• Bisa terjadi Halo Efect ataupun

Reverse Halo Efect

• Atribusi Kausalitas

(18)

Stereotyping

Generalisasi sifat tanpa berdasar penelitian yang jelas, kemudian mengatribusikan sifat-sifat kelompok kepada individu. Dilakukan untuk mempermudah pengenalan informasi baru.

Contoh: orang Batak ? orang Jawa? orang Madura? Orang Cina? Orang India? anak berkacamata tebal?

Primacy efect : kesan pertama penting karena menentukan kategori

Recency efect : kesan akhir yang muncul setelah itneraksi terjadi

(19)

Implicit Personality

Theory

Memberikan

kategori konsep pada sifat-sifat persona stimuli.

Rajin sembahyang :

jujur, baik, alim

Berjilbab: alim,

(20)

Atribusi Kausalitas

Konsensus

Apakah orang lain bertindak

sama dengan individu yang kita persepsikan?

Konsistensi

Apakah individu objek

persepsi kita bertindak yang sama pada situasi lain?

Kekhasan (distinctiveness)

Atribusi Kejujuran

Sejauh mana pernyataan

individu menyimpang dari pendapat populer?

Makin besar jarak

pendapatnya, semakin kita percaya

Sejauh mana individu memperoleh

keuntungan dari kita dengan pernyataannya tsb?

(21)

Pengaruh Persepsi Interpersonal

pada Komunikasi Interpersonal

Persepsi interpersonal yang tidak tepat membawa

pada communication breakdown

Perlu pemahaman bahwa persepsi kita subjektif dan

cenderung keliru

Persepsi yang tidak cermat membawa pada distorsi

pesan (=penafsiran yang keliru)

Terjadi karena persepsi kita terhadap orang lain

cenderung stabil, sedangkan orang lain terus berubah – kesenjangan antara persepsi dan realitas, memunculkan

selective attention

Persepsi yang tidak tepat mempengaruhi komunikan

(22)

Konsep Diri dan

Komunikasi Interpersonal

(23)

Konsep Diri dan

Komunikasi

Interpersonal

2 komponen dalam konsep

diri (Pearson, dkk, 2006) :

Self-image sebagai

komponen kognitif (gambaran atas diri kita, termasuk

bagaimana orang melihat kita)

Self-esteem sebagai

komponen afektif (ukuran seberapa berharganya kita)

Sumber berkembangnya

konsep diri (DeVito, 2013) : Konsep diri merupakan

seperangkat persepsi yang relatif stabil dan dipercaya

orang mengenai dirinya sendiri

(West dan Turner, 2008)

(24)

Pengaruh Konsep Diri pada

Komunikasi Interpersonal

Self-fulflling Prophecy

Keterbukaan Diri

Kepercayaan Diri

(25)

Pengaruh Konsep Diri pada

Komunikasi Interpersonal

Self-fulflling prophecy

Adanya kecenderungan

individu untuk hidup dan berperilaku sesuai dengan label yang dilekatkannya pada dirinya

Konsep diri yang positif

membawa pada pola perilaku komunikasi

interpersonal yang positif

(persepsi lebih cermat,

mengungkapkan petunjuk2 kita dengan lebih cermat)

(26)
(27)

Keterbukaan Diri

Johari Window

Self-awareness

Individu dengan konsep diri

yang positif akan cenderung lebih mudah membuka diri pada orang lain (open self semakin luas), sehingga

semakin akrab hubungannya dengan orang lain

Komunikasi interpersonal

menjadi lebih efektif

Open

Self Blind Self

Hidden

(28)

Kepercayaan Diri

Konsep diri yang negatif

membawa pada kurangnya kepercayaan diri

Kurang percaya diri akan

membawa pada

penghindaran situasi komunikasi –

communication apprehension

(29)

Selektivitas

Konsep diri menyebabkan selective

exposure, selective perception dan

selective attention

Terpaan selektif: orang2 dengan konsep diri tertentu akan mengonsumsi jenis

media tertentu

Persepsi selektif: orang dengan konsep diri yang negatif, cenderung

mempersepsi hanya reaksi2 negatif yang diterimanya

Ingatan selektif: perbedaan konsep diri dapat mengarahkan ingatan selektif

(30)

Atraksi

interpersonal

(31)

Atraksi

Interpersona

l

Semakin tertarik

kita pada seseorang, semakin besar kecenderungan kita untuk berkomunikasi dengan orang tersebut (Barlund dalam Rakhmat, 2005)

2 faktor yang

mempengaruhi atraksi

interpersonal

Faktor situasional

Faktor personal

Atraksi interpersonal merupakan kesukaan pada orang lain, sikap positif dan

daya tarik seseorang

(32)

Atraksi Interpersonal itu?

Kesukaan kita pada orang lain, sikap dan daya tarik seseorang.

Makin tertarik kita pada seseorang, makin

besar kecenderungan kita berkomunikasi

(33)

Faktor-faktor personal yang

memengaruhi atraksi

interpersonal

Kesamaan

karakteristi

k personal

Tekanan

emosional

(stress)

Harga diri

(yang

rendah)

(34)

Kesamaan Karakteristik

Personal

Nilai, sikap, keyakinan, tingkat

sosioekonomis, agama, ideologis, etc.

Teori terkait

kesamaan karateristik

personal

Teori

Cognitive

Consistency

(Fritz

Heider)

Teori Peneguhan dan

Behaviourisme

(35)

Kesamaan Karakteristik

Personal

• Manusia selalu berusaha mencapai

konsistensi dalam sikap dan perilaku.

• Kita ingin memiliki sikap yang sama dengan

orang yang kita sukai supaya kognitif kita konsisten.

(36)

Kesamaan Karakteristik

Personal

• Terdapat hubungan linear antara kesamaan dan atraksi.

• Persepsi tentang adanya kesamaan akan

mendatangkan rewards, dan perbedaan tidak mengenakkan.

• Kesamaan sikap orang lain dengan kita memperteguh kemampuan kita dalam menafsirkan realitas.

(37)

Tekanan Emosional

(stress)

Orang dalam keadaan

tertekan memerlukan kehadiran orang lain

Penelitian Schachter

(1959)

Anxiety producing situations

meningkatkan kebutuhan akan kasih sayang.

Kelompok solidaritas,

(38)

Harga diri (yang

Rendah)

How we value our selves thougts, freelings,

opinions about our selves

Penelitian Elaine Walster mengenai test kepribadian

dan hubungannya dengan penerimaan akan afliasi (bergabung dengan orang lain)

Mereka yang memiliki harga diri yang lebih rendah,

cenderung lebih mudah menerima afliasi (baik berupa kasih sayang, perhatian, dsb) akan

(39)

Isolasi Sosial

Manusia adalah mahluk

sosial, ketika dia sedang terisolasi, maka

kecenderungannya untuk menyenangi orang lain akan bertambah.

Gain-Loss Theory (Elliot

Aronson, 1972):

pertambahan perilaku yang menyenangkan dari orang lain akan

(40)

Faktor-faktor Situasional yang

mempengaruhi atraksi

interpersonal

Daya tarik

fsik

(ganjaran)

Reward

Familiarity

Proximity

(kedekatan)

Competenc

e

(41)

Physicall Atrractiveness (Daya

tarik fsik)

Penampilan yang

menarik akan cenderung

mengundang simpati orang

Penelitian

menunjukkan

bahwa orang yang menarik dianggap lebih memiliki

(42)
(43)

Familiarity

Penelitian menunjukkan, semakin sering

seseorang melihat/merasa familiar dengan

wajah tertentu, kita akan memiliki

kecenderungan untuk lebih menyukainya.

Tak kenal maka tak sayang

(44)

Proximity

(kedekatan)

Orang yang secara jarak

lebih dekat, maka akan cenderung lebih saling menyukai- lebih mudah tertarik atau memilih orang yg dikenal

daripada orang yang tidak dikenal (tentunya bila tidak ada faktor lain)

Misalnya: persahabatan

(45)
(46)

Pengaruh Atraksi Interpersonal

pada Komunikasi Interpersonal

Pendapat dan penilaian kita terhadap

orang lain tidak hanya atas

pertimbangan rasional, tetapi juga atas

pertimbangan emosional.

Penafsiran pesan dan penilaian

Komunikasi interpersonal dikatakan

efektif bila pertemuan komunikasi

merupakan hal yang menyenangkan

bagi komunikan.

(47)

Hubungan

Interpersonal

(48)

Dimensi Komunikasi:

Dimensi Komunikasi

Content : isi pesan

Relationship:

metakomunikasi, bagaimana komunikasi digunakan untuk

membina hubungan.  Misalnya:

phatic communication : Selamat pagi, apa kabar? sopan santun : maaf, bisa minta tolong perhatikan sebentar?

(49)

Teori Hubungan Interpersonal

Model

pertukaran

sosial

(social exchange

model)

Model peranan

(role model)

Model

permainan

(games people

play model)

Model

(50)

Social Exchange Model

(51)

Social Exchange

Model

Memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi pertukaran.

Asumsi: manusia

hanya akan mau

tinggal dalam sebuah hubungan selama

hubungan tersebut menguntungkan

(Thibault dan Kelley)

Konsep:

Rewards (ganjaran)

Cost (biaya)

Proft (laba)

Tingkat

(52)

Social Exchange

Model

Rewards/ ganjaran: akibat yang dinilai positif

yang diperoleh dari suatu hubungan. Mis. uang, penerimaan sosial. Nilainya bisa

berubah dari waktu ke waktu dan satu sama lain.

Cost/biaya: akibat yang dinilai negatif pada

suatu hubungan. Misalnya: waktu, usaha,

(53)

Social Exchange

Model

Hasil/laba: ganjaran dikurangi biaya. Manusia

akan menilai seberapa menguntungkannya hubungan yang dibinanya. Bila sudah tidak dipandang menguntungkan, maka ia akan pergi.

Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran

standar yang dipakai dalam menilai

(54)

Role model

(55)

Role model

Model ini memandang hubungan seperti sebuah

panggung sandiwara.

Manusia akan memainkan peranannya sesuai dengan

skenario yang ditentukan dalam masyarakat.

Konsep:

Role Expectation (ekspektasi peran)

Role demand (tuntutan peran)

Keterampilan peran (role skills)

(56)

Role model

Expektasi peran: bagaimana ekspektasi

orang lain terhadap tugas, peranan, dan hal yang berkaitan dengan posisi kita di

kelompok.

Tuntutan peran: desakan sosial yang

memaksa individu untuk memenuhi

(57)

Role model

Keterampilan peranan: kemampuan

memerankan peranan tertentu, disebut juga kompetensi sosial.

Terdapat dua macam keterampilan:

keterampilan kognitif (kemampuan individu

untuk mempersepsi harapan orang lain kepadanya),

keterampilan tindakan (kemampuan

(58)

Role model

Konfik peranan

terjadi bila individu tidak sanggup

mempertemukan berbagai tuntutan peran yang

kontradiktif.

Diskusikan konfik

(59)

Games people play

(60)

Games people play

Dikenal juga dengan analisis transaksional (Erie

Berne, 1972)

Orang-orang berhubungan dalam berbagai macam

pemainan yang didasari oleh tiga kepribadian:

1. Orang tua (parent): diambil dari asumsi dan

perilaku orang tua (atau dianggap tua)

2. Orang dewasa (adult): bagian kepribadian yang

mengelola informasi secara rasional

3. Anak (child): bagian kepribadian yang diambil dari

(61)

Six advantage of

game people play

Internal psychological advantage – maintain stability of my

set of script beliefs.

– External psychological advantage – Avoid situations that

would challenge my frame of reference.

– Internal social advantage –Games ofer a framework for

pseudo intimate socializing indoors or in privacy.

– External social advantage – Gaming gives us a theme for

gossiping in our wider social circle.

– Biological advantage – It satisfy structure and stroke

hunger.

– Existential advantage – This is the function of the game in

(62)

Model Interaksional

(63)

Model Interaksional

Memandang hubungan interpersonal sebagai

suatu sistem yang terdiri dari subsistem yang saling berhubungan.

Untuk menganalisa hubungan, kita harus

melihat sifat individu yang terlibat, sifat-sifat kelompok dimana ia menjadi bagiannya, dan sifat-sifat lingkungan.

Model ini mencoba menggabungkan social

(64)

Tahap-tahap

Hubungan

Interpersonal

Pembentukan hubungan interpersonal

Peneguhan hubungan interpersonal

(65)

Pembentukan Hubungan

Interpersonal

Oleh Newcomb disebut sebagai reciprocal scanning

(saling menyelidiki)

Menurut Berger (1972) informasi pada tahap

perkenalkan dikelompokkan menjadi (7): (1)demografs, (2) sikap dan pendapat tentang sesuatu, (3) rencana

yang akan datang, (4) kepribadian, (5) perilaku di masa lalu, (6) orang lain, dan (7) hobi & minat.

Informasi juga kita kita peroleh dari non verbal clues:

(66)

Peneguhan Hubungan

Interpersonal

Karena sifatnya yang dinamis, hubungan

interpersonal perlu dipelihara agar seimbang.

Empat faktor yang harus diperhatikan:

Keakraban

Kontrol

Respons yang tepat

(67)

Faktor peneguhan hubungan

interpersonal:

Keakraban: pemenuhan kebutuhan kasih

sayang. Kedua pihak harus sepakat.

Kontrol: siapa yang mengontrol siapa.

(68)

Perhatikan Pembicaraan antara suami

istri Ruth dan Noel

:

Ruth : Jangan lupa pulang nanti mampir sebentar ke mini market untuk membeli kopi ya.

Noel : OK. Ada yang lain?.

Ruth : Nggak. Sudah cukup untuk persiapan arisan keluarga nanti.

Pastikan sudah sampai rumah jam 6. 00 ya, jadi acaranya bisa mulai jam 7

Noel : oke sayang

Ruth : Oh, dan jangan lupa besok mobilku dibawa ke bengkel. Aku sudah bilang kalau kamu yang akan membawanya kesana pagi-pagi..

Noel : Iya. Aku nggak akan lupa. Ruth : Oke jangan telat ya…

(69)

Faktor peneguhan hubungan

interpersonal:

Respons yang tepat:

Konfrmasi: any behaviour that causes another person to value himself more

(70)

Pemutusan Hubungan

Interpersonal

Merupakan topik yang jarang sekali diteliti.

Menurut Nye, 1973 ada beberapa sumber konfik yang bisa menyebabkan hal ini

terjadi:

- kompetisi

- dominasi

- kegagalan

(71)

Faktor-faktor yang

menumbuhkan hubungan

interpersonal

Trust (kepercayaan)

Sikap suportif

(72)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan hubungan faktor internal dan eksternal anggota dengan persepsi anggota terhadap peran kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama,

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan hubungan faktor internal dan eksternal anggota dengan persepsi anggota terhadap peran kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama,

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan hubungan faktor internal dan eksternal anggota dengan persepsi anggota terhadap peran kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama,

berganda. 4.5.1 Pengaruh Faktor Personal dan Faktor Situasional terhadap Komunikasi Terapeutik antara Perawat Pelaksana dengan Pasien di Rumah Sakit Umum Herna Medan. Hasil

Perumusan masalah adalah apakah ada pengaruh faktor internal (motivasi, persepsi, sikap) dan faktor eksternal (kelas sosial, kelompok referensi, keluarga) nasabah perempuan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sikap, persepsi kontrol perilaku, dan personal cost secara empiris terhadap niat whistleblowing internal- eksternal

Perumusan masalah adalah apakah ada pengaruh faktor internal (motivasi, persepsi, sikap) dan faktor eksternal (kelas sosial, kelompok referensi, keluarga) nasabah perempuan

Faktor Eksternal atau faktor dari luar pribadi seseorang pemuda. Adalah faktor yang sangat memberi pengaruh terhadap prilaku menyimpang seseorang pemuda yaitu lingkungan