Sistem Komunikasi
Interpersonal
Yun Fitrahyati Laturrakhmi M.Kom
Chapter Outline
Persepsi Interpersonal
Konsep diri dan Komunikasi
Interpersonal
Atraksi Interpersonal
Persepsi
Impersonal Communication
Short term
exchange
Ex : sales and buyer
in the market
Interpersonal Communication
Deeper and
meaningful
Ex : romantic
relationship,
Persepsi
Interpersonal
Persepsi Objek
Persepsi Interperso nal
Persepsi merupakan pengalaman tentang
objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan
Aspek Pembed
a
Persepsi
Objek Persepsi Interpersonal
Penerimaa n stimuli
• Stimuli ditangkap alat indera melalui benda-benda
fsik
• Stimuli ditangkap alat indera melalui benda-benda fsik
• Maupun menggunakan pihak ketiga sebagai mediator
stimuli (lambang verbal/grafs)
Tanggapan terhadap
stimuli
• Hanya pada sifat-sifat luar objek tersebut
• Melihat perilaku
• Melihat pula mengapa individu berperilaku demikian kompleks Reaksi
yang diberikan
• Objek tidak bereaksi pada pengamat
• Pengamat tidak
memberikan reaksi emosional pada
objek
• Individu bereaksi
• Faktor personal pengamat, karakteristik individu yang diamati, hubungan keduanya
• Impression management
Sifat • Objek relatif tetap • Manusia selalu berubah
Maka, bagaimana kita bisa memahami orang lain walaupun terdapat kerumitan dalam mempersepsi
orang lain (interpersonal) ???
Kita menduga karakteristik orang lain dari
external cues yang dapat diamati (verbal maupun nonverbal) – faktor situasional yang
Kecermatan persepsi
interpersonal
Meningkatkan kualitas
komunikasi interpersonal
Hubungan interpersonal
yang dibangun
Pentingnya Pemahaman tentang
Persepsi Interpersonal
Faktor Situasional
Deskripsi Verbal • Isi dari apa yang dikomunikasikan : pilihan kata, organisasi pesan
• Apa yang disampaikan seseorang tentang orang lain mempengaruhi persepsi kita terhadap
orang
Petunjuk Proksemik
• Persepsi terhadap seseorang dipengaruhi oleh jarak yang dibuat orang tsb dengan kita
ataupun dengan orang lain, termasuk pengaturan ruang
Petunjuk Kinesik • Gesture maupun facial expression Memberikan petunjuk tertentu yang kemudian berpengaruh pada persepsi kita
Petunjuk Paralinguistik
• Dapat menyediakan informasi tentang
kepribadian seseorang yang sering dikaitkan dengan stereotype
Petunjuk Artifaktual
• Persepsi thd seseorang dipengaruhi pula oleh penampilan, seringkali melibatkan stereotype
tertentu
Faktor Personal
Pengalaman
Pengalaman (baik melalui
belajar formal maupun rangkaian peristiwa yang dialami) mempengaruhi kecematan persepsi
Contoh: ibu lebih ‘peka’
terhadap petunjuk kinesik anak
Pengalam an
Motivasi
Motive vs motivation
Motive
Motif: dorongan dari dalam (internal diri seseorang) untuk melakukan suatu tindakan (Calhoun dan Accocela, 1998)
motif (drives) adalah
kebutuhan yang cukup mendesak untuk
mengarahkan seseorang mencari kepuasan
kebutuhan itu.
Ex : rasa lapar, rasa ingin
menjadi no 1, ingin menjadi anak berbakti
Motivation
motivasi didefnisikan sebagai
proses dimana perilaku diberikan energi dan diarahkan (Kenneth N Wexley, Garry A Y. alih bahasa Shobarudin (1992:98)
motivasi adalah usaha untuk
mempengaruhi perilaku seseorang agar mengarah pada tercapainya tujuan organisasi (Kenneth N Wexley, Garry A Y. alih bahasa Shobarudin (1992:98))
Ex :; harus makan sekarang karena
sebentar lagi masuk kelas. IPK terbaik mendapat jaminan kerja , orang tua sudah tua dan mengharap anaknya sukses.
Motif dan Motivasi
Motif perceptual defense
(perasaan terancam karena individu yang kita persepsi)
keinginan melihat apa yang ingin kita lihat dan mendengar apa yang ingin kita dengar
(perceptual accentuation)
Kebutuhan untuk mempercayai
dunia yang adil (need to
believe in a just world) . Misal: orang sukses kita tanggapi
sebagai orang yang baik, orang gagal ditanggapi
sebagai orang banyak dosa
sering mendistorsi kita
Pengalam an
Motivasi
Kepribadian
Orang yang cenderung banyak
melakukan proyeksi, tidak cermat menanggapi individu objek persepsi
Proyeksi: mengeksternalisasikan
pengalaman subjektif secara tidak sadar (mengenakan sifat2 dalam diri yang tidak disenangi kepada orang lain)
Kepribadian otoriter cenderung
menilai orang lain dalam
kategori2 sempit (hitam-putih) – sebab banyak memproyeksikan
kelemahannya pada orang lain
Pengalam an
Motivasi
Proses Persepsi Interpersonal
Proses persepsi interpersonal dapat
diamati dari proses pembentukan kesan (impression formation) –
berbeda dengan impression management
Impression formation dapat diamati
melalui :
Stereotyping
Implicit Personality Theory
Stereotyping Personality Implicit
Theory Atribusi
• Pengalaman2 baru akan dimasukkan ke dalam laci
kategori dalam memori berdasarkan kesamaanya dengan pengalaman masa lalu
• Konsepsi yang dimiliki individu tentang sifat2 apa yang berkaitan dengan sifat2 apa digunakan untuk membentuk kesan tentang orang lain
• Proses
menyimpulkan motif, maksud,
karakteristik orang lain dengan melihat
perilakunya yang tampak
• Fritz Heider Harold Kelley
• Berkaitan dengan
primacy efect
atau recency efect
• Bisa terjadi Halo Efect ataupun
Reverse Halo Efect
• Atribusi Kausalitas
Stereotyping
Generalisasi sifat tanpa berdasar penelitian yang jelas, kemudian mengatribusikan sifat-sifat kelompok kepada individu. Dilakukan untuk mempermudah pengenalan informasi baru.
Contoh: orang Batak ? orang Jawa? orang Madura? Orang Cina? Orang India? anak berkacamata tebal?
Primacy efect : kesan pertama penting karena menentukan kategori
Recency efect : kesan akhir yang muncul setelah itneraksi terjadi
Implicit Personality
Theory
Memberikan
kategori konsep pada sifat-sifat persona stimuli.
Rajin sembahyang :
jujur, baik, alim
Berjilbab: alim,
Atribusi Kausalitas
Konsensus
Apakah orang lain bertindak
sama dengan individu yang kita persepsikan?
Konsistensi
Apakah individu objek
persepsi kita bertindak yang sama pada situasi lain?
Kekhasan (distinctiveness)
Atribusi Kejujuran
Sejauh mana pernyataan
individu menyimpang dari pendapat populer?
Makin besar jarak
pendapatnya, semakin kita percaya
Sejauh mana individu memperoleh
keuntungan dari kita dengan pernyataannya tsb?
Pengaruh Persepsi Interpersonal
pada Komunikasi Interpersonal
Persepsi interpersonal yang tidak tepat membawa
pada communication breakdown
Perlu pemahaman bahwa persepsi kita subjektif dan
cenderung keliru
Persepsi yang tidak cermat membawa pada distorsi
pesan (=penafsiran yang keliru)
Terjadi karena persepsi kita terhadap orang lain
cenderung stabil, sedangkan orang lain terus berubah – kesenjangan antara persepsi dan realitas, memunculkan
selective attention
Persepsi yang tidak tepat mempengaruhi komunikan
Konsep Diri dan
Komunikasi Interpersonal
Konsep Diri dan
Komunikasi
Interpersonal
2 komponen dalam konsep
diri (Pearson, dkk, 2006) :
Self-image sebagai
komponen kognitif (gambaran atas diri kita, termasuk
bagaimana orang melihat kita)
Self-esteem sebagai
komponen afektif (ukuran seberapa berharganya kita)
Sumber berkembangnya
konsep diri (DeVito, 2013) : Konsep diri merupakan
seperangkat persepsi yang relatif stabil dan dipercaya
orang mengenai dirinya sendiri
(West dan Turner, 2008)
Pengaruh Konsep Diri pada
Komunikasi Interpersonal
Self-fulflling Prophecy
Keterbukaan Diri
Kepercayaan Diri
Pengaruh Konsep Diri pada
Komunikasi Interpersonal
Self-fulflling prophecy
Adanya kecenderungan
individu untuk hidup dan berperilaku sesuai dengan label yang dilekatkannya pada dirinya
Konsep diri yang positif
membawa pada pola perilaku komunikasi
interpersonal yang positif
(persepsi lebih cermat,
mengungkapkan petunjuk2 kita dengan lebih cermat)
Keterbukaan Diri
Johari Window
Self-awareness
Individu dengan konsep diri
yang positif akan cenderung lebih mudah membuka diri pada orang lain (open self semakin luas), sehingga
semakin akrab hubungannya dengan orang lain
Komunikasi interpersonal
menjadi lebih efektif
Open
Self Blind Self
Hidden
Kepercayaan Diri
Konsep diri yang negatif
membawa pada kurangnya kepercayaan diri
Kurang percaya diri akan
membawa pada
penghindaran situasi komunikasi –
communication apprehension
Selektivitas
Konsep diri menyebabkan selective
exposure, selective perception dan
selective attention
Terpaan selektif: orang2 dengan konsep diri tertentu akan mengonsumsi jenis
media tertentu
Persepsi selektif: orang dengan konsep diri yang negatif, cenderung
mempersepsi hanya reaksi2 negatif yang diterimanya
Ingatan selektif: perbedaan konsep diri dapat mengarahkan ingatan selektif
Atraksi
interpersonal
Atraksi
Interpersona
l
Semakin tertarik
kita pada seseorang, semakin besar kecenderungan kita untuk berkomunikasi dengan orang tersebut (Barlund dalam Rakhmat, 2005)
2 faktor yang
mempengaruhi atraksi
interpersonal
Faktor situasional
Faktor personal
Atraksi interpersonal merupakan kesukaan pada orang lain, sikap positif dan
daya tarik seseorang
Atraksi Interpersonal itu?
Kesukaan kita pada orang lain, sikap dan daya tarik seseorang.
Makin tertarik kita pada seseorang, makin
besar kecenderungan kita berkomunikasi
Faktor-faktor personal yang
memengaruhi atraksi
interpersonal
Kesamaan
karakteristi
k personal
Tekanan
emosional
(stress)
Harga diri
(yang
rendah)
Kesamaan Karakteristik
Personal
Nilai, sikap, keyakinan, tingkat
sosioekonomis, agama, ideologis, etc.
Teori terkait
kesamaan karateristik
personal
Teori
Cognitive
Consistency
(Fritz
Heider)
Teori Peneguhan dan
Behaviourisme
Kesamaan Karakteristik
Personal
• Manusia selalu berusaha mencapai
konsistensi dalam sikap dan perilaku.
• Kita ingin memiliki sikap yang sama dengan
orang yang kita sukai supaya kognitif kita konsisten.
Kesamaan Karakteristik
Personal
• Terdapat hubungan linear antara kesamaan dan atraksi.
• Persepsi tentang adanya kesamaan akan
mendatangkan rewards, dan perbedaan tidak mengenakkan.
• Kesamaan sikap orang lain dengan kita memperteguh kemampuan kita dalam menafsirkan realitas.
Tekanan Emosional
(stress)
Orang dalam keadaan
tertekan memerlukan kehadiran orang lain
Penelitian Schachter
(1959)
Anxiety producing situations
meningkatkan kebutuhan akan kasih sayang.
Kelompok solidaritas,
Harga diri (yang
Rendah)
How we value our selves thougts, freelings,
opinions about our selves
Penelitian Elaine Walster mengenai test kepribadian
dan hubungannya dengan penerimaan akan afliasi (bergabung dengan orang lain)
Mereka yang memiliki harga diri yang lebih rendah,
cenderung lebih mudah menerima afliasi (baik berupa kasih sayang, perhatian, dsb) akan
Isolasi Sosial
Manusia adalah mahluksosial, ketika dia sedang terisolasi, maka
kecenderungannya untuk menyenangi orang lain akan bertambah.
Gain-Loss Theory (Elliot
Aronson, 1972):
pertambahan perilaku yang menyenangkan dari orang lain akan
Faktor-faktor Situasional yang
mempengaruhi atraksi
interpersonal
Daya tarik
fsik
(ganjaran)
Reward
Familiarity
Proximity
(kedekatan)
Competenc
e
Physicall Atrractiveness (Daya
tarik fsik)
Penampilan yang
menarik akan cenderung
mengundang simpati orang
Penelitian
menunjukkan
bahwa orang yang menarik dianggap lebih memiliki
Familiarity
Penelitian menunjukkan, semakin sering
seseorang melihat/merasa familiar dengan
wajah tertentu, kita akan memiliki
kecenderungan untuk lebih menyukainya.
Tak kenal maka tak sayang
Proximity
(kedekatan)
Orang yang secara jarak
lebih dekat, maka akan cenderung lebih saling menyukai- lebih mudah tertarik atau memilih orang yg dikenal
daripada orang yang tidak dikenal (tentunya bila tidak ada faktor lain)
Misalnya: persahabatan
Pengaruh Atraksi Interpersonal
pada Komunikasi Interpersonal
•
Pendapat dan penilaian kita terhadap
orang lain tidak hanya atas
pertimbangan rasional, tetapi juga atas
pertimbangan emosional.
Penafsiran pesan dan penilaian
•
Komunikasi interpersonal dikatakan
efektif bila pertemuan komunikasi
merupakan hal yang menyenangkan
bagi komunikan.
Hubungan
Interpersonal
Dimensi Komunikasi:
Dimensi Komunikasi
Content : isi pesan
Relationship:
metakomunikasi, bagaimana komunikasi digunakan untuk
membina hubungan. Misalnya:
phatic communication : Selamat pagi, apa kabar? sopan santun : maaf, bisa minta tolong perhatikan sebentar?
Teori Hubungan Interpersonal
Model
pertukaran
sosial
(social exchange
model)
Model peranan
(role model)
Model
permainan
(games people
play model)
Model
Social Exchange Model
Social Exchange
Model
Memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi pertukaran. Asumsi: manusia
hanya akan mau
tinggal dalam sebuah hubungan selama
hubungan tersebut menguntungkan
(Thibault dan Kelley)
Konsep:
Rewards (ganjaran)
Cost (biaya)
Proft (laba)
Tingkat
Social Exchange
Model
Rewards/ ganjaran: akibat yang dinilai positif
yang diperoleh dari suatu hubungan. Mis. uang, penerimaan sosial. Nilainya bisa
berubah dari waktu ke waktu dan satu sama lain.
Cost/biaya: akibat yang dinilai negatif pada
suatu hubungan. Misalnya: waktu, usaha,
Social Exchange
Model
Hasil/laba: ganjaran dikurangi biaya. Manusia
akan menilai seberapa menguntungkannya hubungan yang dibinanya. Bila sudah tidak dipandang menguntungkan, maka ia akan pergi.
Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran
standar yang dipakai dalam menilai
Role model
Role model
Model ini memandang hubungan seperti sebuah
panggung sandiwara.
Manusia akan memainkan peranannya sesuai dengan
skenario yang ditentukan dalam masyarakat.
Konsep:
Role Expectation (ekspektasi peran)
Role demand (tuntutan peran)
Keterampilan peran (role skills)
Role model
Expektasi peran: bagaimana ekspektasi
orang lain terhadap tugas, peranan, dan hal yang berkaitan dengan posisi kita di
kelompok.
Tuntutan peran: desakan sosial yang
memaksa individu untuk memenuhi
Role model
Keterampilan peranan: kemampuan
memerankan peranan tertentu, disebut juga kompetensi sosial.
Terdapat dua macam keterampilan:
keterampilan kognitif (kemampuan individu
untuk mempersepsi harapan orang lain kepadanya),
keterampilan tindakan (kemampuan
Role model
Konfik perananterjadi bila individu tidak sanggup
mempertemukan berbagai tuntutan peran yang
kontradiktif.
Diskusikan konfik
Games people play
Games people play
Dikenal juga dengan analisis transaksional (Erie
Berne, 1972)
Orang-orang berhubungan dalam berbagai macam
pemainan yang didasari oleh tiga kepribadian:
1. Orang tua (parent): diambil dari asumsi dan
perilaku orang tua (atau dianggap tua)
2. Orang dewasa (adult): bagian kepribadian yang
mengelola informasi secara rasional
3. Anak (child): bagian kepribadian yang diambil dari
Six advantage of
game people play
Internal psychological advantage – maintain stability of my
set of script beliefs.
– External psychological advantage – Avoid situations that
would challenge my frame of reference.
– Internal social advantage –Games ofer a framework for
pseudo intimate socializing indoors or in privacy.
– External social advantage – Gaming gives us a theme for
gossiping in our wider social circle.
– Biological advantage – It satisfy structure and stroke
hunger.
– Existential advantage – This is the function of the game in
Model Interaksional
Model Interaksional
Memandang hubungan interpersonal sebagai
suatu sistem yang terdiri dari subsistem yang saling berhubungan.
Untuk menganalisa hubungan, kita harus
melihat sifat individu yang terlibat, sifat-sifat kelompok dimana ia menjadi bagiannya, dan sifat-sifat lingkungan.
Model ini mencoba menggabungkan social
Tahap-tahap
Hubungan
Interpersonal
Pembentukan hubungan interpersonal
Peneguhan hubungan interpersonal
Pembentukan Hubungan
Interpersonal
Oleh Newcomb disebut sebagai reciprocal scanning
(saling menyelidiki)
Menurut Berger (1972) informasi pada tahap
perkenalkan dikelompokkan menjadi (7): (1)demografs, (2) sikap dan pendapat tentang sesuatu, (3) rencana
yang akan datang, (4) kepribadian, (5) perilaku di masa lalu, (6) orang lain, dan (7) hobi & minat.
Informasi juga kita kita peroleh dari non verbal clues:
Peneguhan Hubungan
Interpersonal
Karena sifatnya yang dinamis, hubungan
interpersonal perlu dipelihara agar seimbang.
Empat faktor yang harus diperhatikan:
Keakraban
Kontrol
Respons yang tepat
Faktor peneguhan hubungan
interpersonal:
Keakraban: pemenuhan kebutuhan kasih
sayang. Kedua pihak harus sepakat.
Kontrol: siapa yang mengontrol siapa.
Perhatikan Pembicaraan antara suami
istri Ruth dan Noel
:
Ruth : Jangan lupa pulang nanti mampir sebentar ke mini market untuk membeli kopi ya.
Noel : OK. Ada yang lain?.
Ruth : Nggak. Sudah cukup untuk persiapan arisan keluarga nanti.
Pastikan sudah sampai rumah jam 6. 00 ya, jadi acaranya bisa mulai jam 7
Noel : oke sayang
Ruth : Oh, dan jangan lupa besok mobilku dibawa ke bengkel. Aku sudah bilang kalau kamu yang akan membawanya kesana pagi-pagi..
Noel : Iya. Aku nggak akan lupa. Ruth : Oke jangan telat ya…
Faktor peneguhan hubungan
interpersonal:
Respons yang tepat:
Konfrmasi: any behaviour that causes another person to value himself more
Pemutusan Hubungan
Interpersonal
Merupakan topik yang jarang sekali diteliti.
Menurut Nye, 1973 ada beberapa sumber konfik yang bisa menyebabkan hal ini
terjadi:
- kompetisi
- dominasi
- kegagalan
Faktor-faktor yang
menumbuhkan hubungan
interpersonal
Trust (kepercayaan)
Sikap suportif