BAB II PEMBAHASAN
A. Telekomunikasi Data
Teknologi telekomunikasi atau biasa juga disebut teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Teknologi inilah yang memungkinkan seseorang dapat mengirimkan informasi atau menerima informasi ke atau dari pihak lain yang letaknya berjauhan. Teknologi ini membuat jarak seperti tak ada lagi. Ratusan atau bahkan ribuan kilometer bukanlah menjadi hambatan untuk berkomunikasi secara online.
Sejauh ini teknologi telekomunikasi telah melahirkan berbagai aplikasi; antara lain berupa:
1. ATM (Automatic Teller Machine)
ATM telah menjadi mesin yang umum dijumpai di Indonesia. Banyak bank yang telah menggunakan ATM sebagai sarana untuk memudahkan para nasabah mengambil uang. Dengan menggunakan alat ini, pengambilan uang dapat dilakukan kapan saja.
2. Telekonferensi
Telekonferensi, atau yang juga dikenal dengan sebutan videokonferensi, adalah suatu sarana yang memungkinkan sejumlah orang saling bercakap-cakap dan bertatap muka melalui komputer. Dengan memanfaatkan teknologi Internet, videokonferensi mudah sekali untuk diimplementasikan. Masing-masing pihak yang hendak berkomunikasi cukup duduk menghadap komputer yang telah dilengkapi dengan kamera yang dinamakan webcam.
3. Komputasi Grup Kerja
mudah direalisasikan dengan bantuan perangkat lunak yang dinamakan
groupware (misalnya Lotus Notes dan MS NetMeeting).
4. Telecommuting
Telecommuting berarti bekerja yang dilakukan tidak dalam kantor. Seseorang dapat bekerja di rumah atau bahkan di dalam mobil yang terus berpindah. Model kerja seperti ini mula, umum dilakukan, terutama pada jenis pekerjaan yang memang tidak mungkin dilakukan di kantor (misalnya wartawan yang sedang memburu berita) atau pada jenis pekerjaan yang tidak memerlukan orang untuk datang ke kantor (misalnya pemrogram, yang membuat program komputer).
5. EDI (Electronic Data Interchange)
merupakan suatu sistem yang memungkinkan data bisnis seperti dokumen pesanan pembelian dari suatu perusahaan yang telah memiliki sistem informasi dikirimkan ke perusahaan lain yang juga telah memiliki sistem informasi.
Perbankan Internet (Internet banking), belanja secara elektronis (e-commerce), dan pembelajaran jarak jauh (e-learning) merupakan contoh lain yang tercipta karena adanya sarana telekomunikasi. Berbagai peralatan informasi
(information appliance) yang memiliki kemampuan untuk mengakses informasi melalui sarana telekomunikasi juga telah tercipta; misalnya Internet TV, yaitu peralatan yang memungkinkan televisi dapat digunakan untuk mengakses Internet.
a. Jenis Isyarat
Dasar sistem telekomunikasi adalah isyarat atau pesan. Isyarat yang mengalir dari satu tempat ke tempat lain dapat berbentuk analog atau digital. Gambar 2.1 memperlihatkan perbedaan bentuk antara kedua isyarat tersebut.
1) Isyarat Analog
Isyarat analog biasa juga disebut isyarat kontinyu, karena bentuknya serupa gelombang kontinyu yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Isyarat seperti ini biasa dijumpai pada listrik yang berasal dari PLN dan berbentuk gelombang sinus seperti yang terlihat pada Gambar 1.2 (1). Dalam sistem telekomunisi, isyarat yang mengalir pada jaringan telepon umumnya juga berupa syarat analog.
Isyarat analog mempunyai ciri yaitu memiliki amplitudo dan frekuensi. Jika dikaitkan dengan suara, ketinggian gelombang ditentukan oleh amplitudo. yang menentukan keras tidaknya suara, sedangkan frekuensi menentukan jumlah siklus gelombang dalam satu detik, yang berimplikasi pada kenyaringan suara (melengking atau tidak).
2) Isyarat Digital
Isyarat digital biasa juga disebut isyarat diskret. Isyarat ini tersusun atas dua keadaan, yang biasa disebut bit, yaitu berupa keadaan 0 dan keadaan 1. Keadaan 1 dapat diperoleh dengan misalnya diwakili oleh tegangan +5 volt dan keadaan 0 diwakili oleh 0 volt.
3) Pertukaran Isyarat Analog dan Digital
Dalam prakteknya, komunikasi antar komputer kadang mengalami perubahan dari isyarat analog ke digital dan sebaliknya. Sebagai contoh, komunikasi dua buah komputer yang melibatkan jaringan telepon, melakukan perubahan isyarat seperti berikut. Komputer pertama mengirimkan isyarat digital dan kemudian oleh peranti modem akan berubah menjadi isyarat analog. Isyarat analog inilah yang mengalir pada jaringan telepon. Selanjutnya. isyarat analog diubah oleh modem menjadi isyarat digital pada bagian penerima. Pada gambar 2.2 dibawah ini menunjukkan komunikasi antar komputer yang melibatkan perubahan isyarat, dari digital ke analog dan dari analog ke digital.
Gambar 2.2 Komunikasi antar komputer melalui media jaringan telepon
Modem Modem
Jaringan telepon
b. Laju Data
Kecepatan data dalam sistem komunikasi data biasanya dinyatakan dengan istilah laju bit (bit rate) dan laju baud. Laju bit (seringkali disebut laju data) menyatakan jumlah bit per detik, sedangkan laju baud (seringkali disebut baud saja) menyatakan kecepatan isyarat (baik analog maupun digital) yang melalui kanal atau jumlah elemen isyarat per detik.
Penggunaan laju bit dan laju baud pada komunikasi data antara dua buah komputer yang menggunakan jalur telpon dapat dilihat pada Gambar 2.3
Modem Modem
Gambar 2.3 Penggunaan istilah laju bit dan baud.
Beberapa definisi dan singkatan berbagai satuan yang digunakan pada komunikasi data (untuk menyatakan laju data) dan kapasitas data yang biasa digunakan path komputer, dapat dilihat pada tabel berikut :
Berbagai satuan untuk komunikasi data
Satuan Definisi Singkatan
Kilobit 1000 bit Kb
Kilobit per detik 1000 bit / detik Kbps
Megabit 1.000.000 bit Mb
Megabit per detik 1.000.000 bit per detik Mbps
Berkaitan dengan spektrum frekuensi, terdapat istilah lebar-jalur (bandwidth). Lebar-jalur suatu isyarat menyatakan lebar spektrum frekuensi. Istilah lebar-jalur digunakan pada isyarat analog dan digital. Pada isyarat digital, idealnya isyarat berupa pulsa berbentuk kotak. Isyarat dengan bentuk seperti ini memerlukan lebar-jalur yang tak terhingga. Pada prakteknya, lebar-jalur yang digunakan pada transmisi digital sangat terbatas. Tentu saja lebar-jalur yang digunakan berpengaruh terhadap kualitas isyarat digital.
BAUD LAJU BIT
Lebar-jalur berperan dalam hal mempengaruhi laju data. Namun, hal penting yang perlu diketahui adalah bahwa dalam prakteknya penggunaan lebar jalur yang besar akan meningkatkan biaya. Itulah sebabnya, dengan alasan masalah ekonomis dan praktis, informasi digital dideteksi dengan isyarat yang berlebar jalur terbatas. Namun, di sisi lain, pembatasan lebar jalur membawa dampak terciptanya distorsi. Distorsi ini membuat tugas untuk menerjemahkan isyarat yang diterima menjadi sulit dan sebagai akibatnya data menjadi lambat diterima.
Berikut ini akan disajikan beberapa jenis dan kegunaan frekuensi-frekuensi yang dialokasikan untuk kegiatan komunikasi yang menggunakan gelombang radio.
Daftar frekuensi untuk komunikasi.
Frekuensi Keterangan Penggunaan
300 Hz - 3KHz ELF (Extremely Low
Frequency) Komunikasi kapal selam
3 KHz - 30 KHz VLF (Very Low
Frequency Percakapan manusia
30 Khz - 300 KHz LF (Low Frequency) Navigasi radio
300 KHz - 3 MHz MF (Medium
Frequency)
Navigasi radio; Radio AM
3 MHz - 30 MHz HF (High Frequency) Remote control Navigasi pesawat terbang untuk mainan Radio amatir ; Siaran televisi VHF Radio FM
30 MHz - 300 MHz VHF (Very High
Frequency) Telpon seluler ; Telpon tanpa kabel Transmisi ; Mikrogelombang Siaran televisi UHF
Radar GPS 300 MHz - 3 GHz UHF (Ultra High
Frequency
Komunikasi satelit; RADAR Transmisi ; Mikro gelombang 3 GHz - 30 GHz SHF (Super High
Frequency) Radio amatir; Transmisi Mikro gelombang Komunikasi satelit 20 GHz - 300 GHz EHF (Extremely High
Frequency)
B. Manajemen Telekomunikasi Data
berhubungan. Kumpulan-kumpulan kecil data yang saling berhubungan ini akan mengurangi pengulangan data. Pada akhirnya, konsistensi dan akurasi data akan meningkat.
Struktur data perusahaan Selama beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perubahan. Dewasa ini, sebagian besar perusahaan menggunakan basis data yang mengikuti suatu struktur relasional. Dua alasan penting di balik penggunaan struktur ini adalah bahwa struktur basis data relasional mudah untuk digunakan dan hubungan di antara tabel-tabel di dalam struktur bersifat implisit. Kemudahan penggunaan telah memberanikan banyak manajer untuk menjadi pengguna langsung dari sumber daya basis data.
Suatu basis data harus dirancang dengan sangat cermat. Para profesional system informasi dan pengguna bisnis bekerja bersama untuk membuat spesifikasi basis data. Pendekatan-pendekatan seperti pemodelan yang berorientasi pada proses dan pemodelan perusahaan memungkinkan perancangan basis data menghadapi masalah-masalah yang ada sekaligus meraih peluang melalui sinergi yang terjadi diantara area-area bisnis. Teknik-teknik seperti diagram hubungan entitas dan diagram kelas akan memperjelas komunikasi yang terjadi diantara spesialis informasi dan pengguna sehingga rancangan basis data akan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
Meningkatnya arti penting basis data sebagai sumber daya yang mendukung pengambilan keputusan telah mengharuskan para manajer mempelajari lebih jauh perancangan dan penggunaan basis data. Formulir dan laporan adalah metode-metode standar untuk akses, namun query telah semakin penting artinya. Jika semua hal dianggap sama, manajer yang dapat menggunakan sumber daya basis data secara langsung dengan cara yang paling baik akan memberikan keputusan yang terbaik bagi perusahaan.
C. Peluang dan Tantangan dalam Manajemen Telekomunikasi Data 1. Peluang
a. teknologi komunikasi data digunakan untuk mekanisasi tugas manajamen, seperti pelaporan, pengumpulan data. Teknologi komunikasi data dalam bentuk yang berbeda diintegrasikan ke dalam peralatan produksi, dimana data yang dihasilkan akan disimpan secara otomatis. Hal ini tentu saja akan mempercepat laporan yang berkaitan dengan produksi.
b. teknologi komunikasi data saat ini memungkinkan untuk menyediakan database yang lebih kompleks sehingga sistem manajemen dapat menyajikan informasi keuangan maupun nonkeuangan, misalnya informasi yang berkaitan dengan produk, konsumen, proses produksi. Informasi ini memudahkan para manajer dalam memonitor dan menganalisis operasi mereka.
c. teknologi komunikasi data memungkinkan dibuatnya rencana yang disesuaikan dengan situasi. Simulasi dan skenario bagaimana jika (what if) yang dapat disajikan oleh teknologi informasi dapat menyediakan berbagai alternatif dari konsekuensi suatu keputusan, sehingga memungkinkan sistem manajemen kontemporer menyajikan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
d. teknologi komunikasi data memungkinkan sistem manajemen kontemporer untuk berperan dalam menyajikan informasi biaya stratejik.
e. Memungkinkan beberapa sistem komputer saling berbagi (sharing) sumber daya secara bersama. Sehingga bersifat ekonomis.
f. Menambah manfaat komputer karena jaringan memperluas kegunaan dan daya guna sistem komputer yang saling dihubungkan dengan jaringan tersebut sehingga terminal dengan terminal dapat berkomunikasi, tukar menukar data, dan dapat menggantikan fungsi surat menyurat.
g. Memungkinkan berbagai macam merk komputer saling berhubungan, dengan demikian pemakai tidak tergantung pada satu vendor/penjual.
i. Pengolahan terdistribusi, sehingga dapat mencegah ketergantungan kepada pusat atau central processor atau tidak tergantung pada satu sistem komputer saja.
j. Memungkinkan integrasi berbagai macam aplikasi yang dijalankan pada berbagai macam sistem komputer. Data yang dihasilkan oleh satu bagian dapat segera digunakan oleh departemen lain dan sebaliknya.
k. Melalui jaringan komunikasi global (internet dan intranet) memungkinkan dibuat sarana Pemasaran dan promosi yang dikenal dengan web site atau
homepage, perdagangan yang dikenal dengan e-commerce, surat menyurat elektronik (e-mail), pembelajaran jarak jauh yang dikenal dengan istilah e-learning atau distance learning, dan pelaksanaan konferenasi jarak jauh yang disebut dengan teleconference, serta untuk pelaksanaan pelayanan masyarakat oleh pemerintahan daerah kabupaten/kota dan propinsi serta departemen yang dikenal dengan istilah e-government.
2. Tantangan
a. Tantangan investasi sistem informasi
Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai yang kembali (good return) dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata salah satu tantangan yang paling besar yang dihadapi manajer masa kini adalah jaminan bahwa perusahaan mereka benar-benar mendapatkan good return dari biaya yang mereka keluarkan untuk sistem informasi.
b. Tantangan stratejik bisnis
fundamental dan perilaku pengelolaan (manajer), membangun model bisnis, menghilangkan peraturan kerja yang kadaluwarsa, mengeliminasi proses bisnis dan struktur organisasi yang modelnya tidak efisien.
c. Tantangan globalisasi
Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya ekonomi global memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan menjual produk di berbagai negara yang berbeda. Untuk membangun sistem informasi yang multinasional dan terintegrasi, maka bisnis harus membangun standar global hardware, software dan komunikasi, menciptakan akuntansi dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain proses bisnis transnasional.
kekhawatiran terhadap perubahan juga menjadi tantangan yang lain. Ada banyak alasan mengapa seseorang menjadi khawatir dengan perubahan, termasuk hilangnya rasa aman dan entry barrier yang besar terkait dengan tingkat ketrampilan. Dalam konteks ini, motivasi juga menjadi isu penting. Dalam banyak kasus perubahan perusahaan, sistem penghargaan (rewarding system) juga diperbaiki untuk memotivasi keterlibatan semua stakeholder.
d. Tantangan infrastruktur teknologi informasi
Banyak perusahaan yang dibebani dengan program TI yang mahal, sistem informasi yang kompleks dan rapuh, serta tindakan mereka yang merupakan hambatan bagi strategi dan pelaksanaan bisnisnya. Untuk membangun infrastruktur TI baru merupakan tugas berat yang khusus, banyak perusahaan yang berjuang mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem informasi mereka. e. Tantangan tanggungjawab dan pengawasan: etika dan pengawasan.
Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar, mereka juga menciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru, seperti ancaman ke individual privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah kesehatan yang berhubungan dengan komputer, kejahatan komputer dan eliminasi pekerjaan. Tantangan besar dari pengelolaan (manajer) adalah membuat keputusan terinformasi yang sensitif sampai ke konsekuensi negatif dari sistem informasi sampai ke yang negatif.
dana seringkali menjadi tantangan dalam penggunaan TI yang membutuhkan investasi yang sangat besar. Perencanaan arsitektur TI yang baik dengan mempertimbangkan kapasitas pendanaan menjadi sangat diperlukan. Kerjasama dengan pihak lain melalui outsourcing juga merupakan alternatif yang perlu dipertimbangkan. TI adalah untuk ”mengerjakan sesuatu yang benar” (efektivitas) dan bukan untuk ”mengerjakan sesuatu dengan benar” (efisiensi). Manfaat TI dalam efisiensi akan terlihat pada masa yang akan datang setelah dibarengi dengan perubahan-perubahan mendasar lain dalam organisasi
g. Tantangan komitmen
kurangnya komitmen dan dukungan penuh dari manajemen puncak akan menjadi tantangan dalam pemanfataan TI.
h. Tantangan keterlibatan semua stakeholder