SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
DOSEN: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Nama : Adi Nurpermana NIM : 55516120012 Fakultas : Pascasarjana Prodi : Magister Akuntansi Kelas : Reguler 2
PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA
A. Teknologi Informasi
Secara umum, menurut Turban (2005:3) teknologi informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya, meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan.
Beberapa peranan teknologi informasi, menurut Abdul Kadir, antara lain:
1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses. 2. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan
informasi terhadap suatu tugas atau proses.
3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
Cara terbaik untuk menganalisis dampak teknologi informasi pada organisasi adalah dengan model kekuatan kompetitif. Organisasi menggunakan model Porter untuk menggembangkan strategi untuk menciptakan organisasi yang lebih kompetitif. Disini dapat kita lihat dampak positif yang ditimbulkan teknologi informasi pada organisasi.
1. The rivalry among existing firms in the industry
Menambah daya saing karena teknologi informasi meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi
Teknologi informasi dapat menjaga kemanan laporan dari suatu organisasi. Contoh : Menggurangi kemungkinan laporan suatu organisasi dapat dicuri
Tekonologi informasi meningkatkan akurasi
Dengan adanya TI, dapat meningkatkan employee satisfaction
2. The bargaining power of buyers
TI membantu untuk menjaga hubungan baik dengan buyer TI dapat memberikan layanan kepada pelangan 24 jam
3. The bargaining power of Suppliers,
TI membantu menjalin hubungan baik dengan supplier
TI memudahkan organisasi untuk melakukan pencarian dan perbandingan supplier yang dapat menyediakan produk atau jasa yang lebih baik dan murah
TI memudahkan proses pendistribusian informasi kepada supplier TI mempermudah organisasi untuk mencari supplier
TI dapat digunakan untuk mengintegrasi supply chain dengan supplier
4. The threat of entry of new competitor
TI memungkinkan organisasi menurunkan biaya produksi sehingga dapat menjual barang dengan harga lebih murah dari pada pesaing baru
5. The threat of substitute product or services
TI memungkinkan diversifikasi produk
B. Dampak Negatif TI pada Organisasi (five force model)
1. The rivalvy among existing firms in the industry
Keberadaan TI yang bermanfaat meningkatkan daya saing masing-masing perusahaan dapat mengancam keberadaan suatu organisasi. Dalam kasus ini berlaku hokum alam, dimana yang kuat yang akan bertahan.
2. The bargaining power of buyers
3. The bargaining power of Suppliers
TI memungkinkan organisasi kehilangan suppliernya karena dengan adanya internet supplier dapat melakukan pencarian dan perbandingan organisasi yang lebih mengguntungkan untuk melakukan kerjasama dengannya
4. The threat of entry of new competitor
TI memungkinkan organisasi kalah bersaing dengan pesaing baru, karena dengan TI pesaing baru dapat melakukan pemasaran secara online tanpa harus membangun toko untuk pemasaran.
5. The threat of substitute product or services
TI memungkinkan organisasi mengalami kerugian akibat adanya substitute product or service.
Contoh : Perusahaan rekaman yang mengalami kerugian akibat produknya yang berupa lagu tidak laku dipasaran karena TI memudahkan orang untuk mendownload langsung via internet.
untuk mencapai keunggulan kompetitif sebuah bisnis dalam menggunakan system inormasi,
informasi dengan cara yang paling efektif, dan menyingkirkan informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).
Agar bisa maksimal pihak perusahaan pun harus mempertimbangan informasi yang relevn unntuk perusahaan dengan melihat aspek-aspek informasi tersebut. Diantaranya system informasi tersebut harus memiliki aspek-aspek, Relevansi, Akurasi, Ketetapan waktu dan Kelengkapan
Dengan system informasi yang sesuai dan andal maka system informasi itu akan berkeerja dengan baik untuk perusaahaan tersebut.
Tantangan dalam implementasi pengembangan system informasi adalah orang-orang yang terlibat dalam pengembangan system informasi yaitu departemen operasional sebagai end-user dan IT sebagai pengembang dan tentu saja sebagai support dan manajemen sebagai leader yang membuat definisi goal yang akan dicapai. Jika system yang akan di-implementasikan adalah system informasi yang terintegrasi maka tantangannya akan sangat besar karena meliputi keseluruhan organisasi yang bisa saja melibatkan pihak eksternal.
Masalah yang dihadapi dalam implementasi tersebut biasanya adalah sebagai berikut :
1. Pengguna tidak mengetahui kemampuan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu proses bisnis yang dikerjakannya setiap hari,
2. Kedua belah pihak tidak memahami asumsi dan ketergantungan yang ada dalam system dan bisnis proses, sehingga pada tahap implementasi jika ada bagian dari proses bisnis yang belum di cover oleh system dan kemudian dibuatkan fungsi baru yang ternyata menimbulkan masalah, dan penyelesaian masalah menimbulkan masalah baru
Bentuk-bentuk tantangan manajemen adalah sebagai berikut :
1. Tantangan investasi sistem informasi
Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai yang kembali (good return) dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata salah satu tantangan yang paling besar yang dihadapi manajer masa kini adalah jaminan bahwa perusahaan mereka benar-benar mendapatkan good return dari biaya yang mereka keluarkan untuk sistem informasi.
2. Tantangan stratejik bisnis
Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang penting dari sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk menghargai aset komplemen yang diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka untuk bekerja.
Kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari kemampuan organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi.
Untuk mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari TI, menyadarai produktivitas yang asli, dan agar berdaya saing serta efektif, maka organisasi perlu melakukan desain ulang. Merekan harus membuat perubahan fundamental dan perilaku pengelolaan (manajer), membangun model bisnis, menghilangkangkan peraturan krja yang kadaluwarsa, mengeliminasi proses bisnis dan struktur organisasi yang modelnya tidak efisien.
3. Tantangan globalisasi
Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya ekonomi global memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan menjual produk di berbagai negara yang berbeda.
software dan komunikasi, menciptakan akuntansi dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain proses bisnis transnasional.
4. Tantangan infrastruktur teknologi informasi
Banyak perusahaan yang dibebani dengan program TI yang mahal, sistem informasi yang kompleks dan rapuh, serta tindakan mereka yang merupakan hambatan bagi strategi dan pelaksanaan bisnisnya. Untuk membangun infrastruktur TI baru merupakan tugas berat yang
khusus, banyak perusahaan yang berjuang mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem informasi mereka.
5. Tantangan tanggungjawab dan pengawasan: etika dan pengawasan.
Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar, mereka juga menciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru, seperti ancaman ke individual privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah kesehatan yang berhubungan dengan komputer, kejahatan komputer dan eliminasi pekerjaan.
Tantangan besar dari pengelolaan (manajer) adalah membuat keputusan terinformasi yang sensitif sampai ke konsekuensi negatif dari sistem informasi sampai ke yang negatif.
C. Definisi Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut John F. Nash adalah “kombinasi dari
manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang
bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atau transaksi
tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan
menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.”
Menurut Robert A. Leitch, pengertian sistem informasi adalah “suatu sistem
di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.”
Pengertian sistem informasi menurut Henry Lucas adalah “suatu kegiatan
dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, apabila dieksekusi akan
menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
pengendalian di dalam.”
Pengertian sistem informasi menurut Alter bahwa sistem informasi adalah
“sebagai tipe khusus dari sistem kerja dimana manusia dan/mesin melakukan
pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu
dan/jasa bagi pelanggan.”
Dari pengertian-pengertian di atas dpat di simpukan bahwa system
informasi adalah sebuah instrumn dalam suatu bisnis yang mengkombinasikan
antara suber daya manusia dengan sumber daya teknologi, sehingga tujuan bisnis/
organisasi tersebut tercapai.
D. Contoh Sistem Informasi