SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
SISTEM INFORMASI PADA PT KIA (ILUSTRASI)
Disusun oleh:
Asalila (55516120053)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
ABSTRAK
Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut berkaitan dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dancepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan publik.
DAFTAR ISI 1.3. Tujuan Dan Manfaat Pembelajaran ...
BAB II LANDASAN TEORI...
2.1. Pengertian Sistem Informasi ... 2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi ... 2.3. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pajak...
BAB III METODE PENELITIAN...
BAB IV STUDI KASUS...
4.1 Sistem informasi pada PT. KIA... 4.2 Hambatan dalam penerapan SIM... 4.3 Peran Utama SIM... 4.4 Manfaat SIM bagi PT. KIA...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi informasi sudah lazim digunakan dimana-mana, mulai bangun tidur dipagi hari kita sudah disajikan alarm dari hp (handphone) kita, hingga jadwal meeting sekaligus tercatat dan mengingatkan pemiliknya. tren teknologi informasi saat ini sudah berbasis jaringan internet dan semua terakses tanpa batas waktu dan ruang.
Implementasi sistem informasi berbasis teknologi informasi dalam bidang tertentu juga sudah sangat tertinggal apabila hanya sekedar membuat otomatis tetapi belum dapat bersinergi antara suatu sub sistem informasi dengan sub sistem informasi lainnya. analoginya seperti halnya kita sehari-hari dirumah tidak akan dapat hidup tanpa berkomunikasi dengan lingkungan. (biasa hal ini dalam teknologi informasi dikenal dengan enterprise system yang terintegrasi). apabila kerangka pikir pengguna di level manajemen atas dan menengah sudah berusaha untuk ideal dalam mewujudkan sistem informasi yang saling bersinergi tentunya pengembangan-pengembangan sistem di institusinya
Salah satu kendala utama yang disampaikan penentu kebijakan dalam mewujudkan sistem yang sering penulis jumpai adalah beaya pengembangan sistem dan pegadaan infrastrukturnya. Namun seringkali kendala ini tidak mendapatkan solusi yang tepat apabila dihadapkan dengan kebutuhan dan regulasi yang mensyaratkan penggunaan sistem informasi. Sebagai langkah praktis untuk mewujudkan pengadaan sistem dengan membuat sistem informasi tanpa perencanaan desain dan proyeksi kebutuhan jangka panjang. Biasanya sistem hanya dibangun dengan pertimbangan merubah pekerjaan manual menjadi otomatis dengan biaya murah. Bahkan sering dijumpai juga menggunakan sistem informasi yang bersifat retail untuk suatu instansi yang seharusnya perlu mengakomodir kebijakan-kebijakan manajemen lokal sehingga memaksa kebijakan atau peraturan lokal tersebut hilang karena merujuk software yang baru yang sebenarnya tidak cocok.
1.2. Perumusan Masalah
yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Meningkatnya penggunaan sistem informasi, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan sistem informasi dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai kegiatannya.
Pada makalah ini penulis menyajikan salah satu sistem informasi dalam kegiatan operasional pada PT KIA (nama ilustrasi),perusahaan yang bergerak dalam layanan jasa perpajakan dengan perumusan masalah sebagai berikut
1) Bagaimanakah Sistem Informasi yang diperlukan untuk nenunjang kegiatan operasional perusahaan sehingga bisnis berjalan efektif dan efisiensi ?
2) Apakah kelebihan dan kekuranan pada Sistem Laporan pada PT KIA?
1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pengguna dengan kebutuhan yang diinginkan. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Sistem informasi mengandung tiga kegiatan dasar, yaitu : kegiatan masukan
(input), kegiatan pemrosesan (processing), dan kegiatan keluaran (output). Tiga kegiatan dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Input berperan di dalam pengumpulan data mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Processing berperan untuk mengkonversi data mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan,
Output dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau kegiatan-kegiatan yang akan menggunakan Sistem Informasi. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya. Sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Penggunaan teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, dapat memberikan informasi yang lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen (SIM) dibedakan dengan sistem informasi biasa karena Sistem informasi manajemen (SIM) digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan pada kelompok metode manajemen informasi yang mendukung terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi pada dasarnya bisa terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis dari sistem informasi tersebut biasanya terdiri dari spesifikasi dan juga fungsi tertentu yang ada di dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi. Paling tidak ada 7 jenis sistem informasi yang saat ini banyak diimplementasikan dalam perusahaan dan juga organisasi.
Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem yang dibangun untuk meneruskan pada sistem tertentu, sehingga membuat data yang ada menjadi lebih terkoordinir. Berikut ini adalah ketujuh jenis sistem informasi yang banyak diimplementasikan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi:
A. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi yang digunakan pada sasaran kalangan manajerial. sistem informasi manajemen ini sangat penting sekali untuk para level management dalam hal:
Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi bawahan
dan juga anak buah
Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari anak buah
Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi dan juga perusahaan.
Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen dalam mengatasi suatu permasalahan
Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul pada suatu organisasi
Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
B. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif berarti merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan dan juga diimplementasikan untuk memberikan kemudahan arus informasi suatu organisasi atau perusahaan kepada mereka yang berada pada level eksekutif. Sistem informasi yang ditujukan kepada level eksekutif dari suatu organisasi atau perusahaan banyak berisi mengenai:
Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu
Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang langsung berada di bawah level eksekutif
Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari sebuah perusahaan ataupun organisasi
Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang timbul pada perusahaan atau organisasi tersebut
Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham
C. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi atau SIA merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan kegiatan akuntansi dan juga penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi. Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang diimplementasikan dengan baik dan juga benar, maka sistem informasi akuntasi ini dapat membantu para akuntan di sebuah perusahaan atau organisasi dalam melakukan:
Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan
Menampilkan data-data pembelanjaan, pembelian, dan segala bentuk keuangan yang dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan
Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi keuangan Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah perusahaan
Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana yang harus dihtung dengan melakukan proses akuntansi
Merapihkan catatan keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi
Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan perusahaan, terutama pada level akuntansi keuangan perusahaan
Menyediakan proses transaksi keuangan dan keternagan akuntansi rutin dari sebuah perusahaan
Sistem informasi keuangan sendiri merupakan suatu implementasi dari sebuah sistem informasi yang berisi segala data transaksi keuangan dari sebuah perusahaan, yang nantinya bisa terintegrasi pula dengan sistem informasi akuntansi.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan, dan juga beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala bentuk transaski yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu, misalnya pada periode satu tahun
Sistem informasi keungan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi, untuk membantu mempermudah para akuntan dalam melakukan penghitungan mengenai neraca keuangan suatu perusahaan
Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai yang berada pada bagian keuangan bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual beli yang sudah prnah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Membantu mempermudah pekerjaan auditor dalam menganalisa keuangan suatu perusahaan
Mempercepat proses pencatatan dan juga pemanggilan kembali informasi mengenai transasksi jual beli yang sudah pernah dilakukan
Membantu penghitungan pajak dari suatu perusahaan
Melakukan monitoring terhadap karyawan yang sering melakukan peminjaman
Memonitoring mengenai potongan gaji dan juga pemberian bonus dan tunjangan karyawan
Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya manusia, terutama dalam hal payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga tunjangan karyawan
E. Sistem Informasi Manufaktur
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan juga produksi, terutama produksi barang, maka sistem informasi manufaktur merupakan salah satu jenis sistem informasi yang wajib dimilki. Sistem informasi manufaktur kebanyakan digunakan dan juga diimplementasikan pada bagian produksi suatu perusahaan, yang bergerak di bidang produksi.
Fungsi dari implementasi sistem informasi manufaktur:
Pada dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki banyak sekali fungsi, seperti:
Mencatat hasil produk yang berhasil dilempar ke pasaran Mencatat produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
Mencatat biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk setiap sesi produksi Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan sumber daya
manusia di dalam proses produksi
Memberikan informasi mengenai kegiatan proses produksi yang sedang berlangsung
Membantu bagian produksi untuk menganalisa produk-produk apa saja yang harus dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak produksinya
Membantu analisa kelebihan dan kekurangan dari sebuah produk hasil produksi perusahaan tersebut
Memberikan informasi kepada bagian RnD (Research and Development) dalam membantu mengenmbankan produk – produk baru yang harus diproduksi
F. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Jenis sistem informasi yang berikutnya adalah sistem informasi sumber daya manusia alias SDM. Sesuai dengan namanya, biasanya sistem informasi ini berhubungan dengan bagian personalia, atau HR dari suatu perusahaan dan juga organisasi. Sistem informasi SDM ini memiliki banyak sekali data dan juga informasi, mengenai:
Data diri dari karyawan yang dimilki oleh perusahaan
Total gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi keuangan lainnya yang dimilki oleh karyawan
Jabatan dan masa kerja dari karyawan
Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia tentu saja memilki banyak sekali manfaat, terutama bagi bagian personalia dan juga HR. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sistem informasi sumber daya manusia:
Membantu bagian personalia dalam melakukan analisis mengenai gaji pokok dari seorang karyawan
Memberikan informasi mengenai kinerja yang dimiliki oleh setiap karyawan Membantu bagian personalia dalam menganalisis bonus, potongan gaji, serta
pemutasian dan kenaikan jabatan dari karyawan
Melakukan update data dari seluruh karyawan yang dimilkik oleh perusahaan tersebut
Sebagai acuan data dalam melakukan proses rekrutmen karyawan baru.
Jenis sistem informasi berikutnya yang banyak diimplementasikan adalah jenis sistem informasi pemasaran. Jenis sistem informasi ini sangat penting terutama bagi bagian pemasaran suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat dan juga memberkan informasi penting mengenai penjualan yang telah dilakkan oleh sebuah perusahaan. Yang meliputi:
Jumlah produk yang sudah terjual Produk yang laris dan banyak dipesan Produk yang jarang diminati oleh pasar
Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan memasarkan suatu produk Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan
Sistem informasi pemasaran ini pada dasarnya dapat membantu usernya untuk:
- Melakukan analisa terhadap pasar (analisis pasar)
- Membantu bagian riset dan pengembangan untuk menganalisa produk-produk dari perusahaan tersebut
10
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah menggunakan metode deskriptif, dimana informasi diperoleh penulis berasal dari salah satu gambaran yang dijalankan oleh PT KIA (nama ilustrasi) dalam mengimplementasikan salah sistem informasi operasional perusahaan. Gambaran yang disajikan dalam makalah ini adalah
11
BAB IV
STUDI KASUS
Sistem informasi pada dasarnya merupakan serangkaian prosedur untuk memproses data menjadi informasi dan mendistribusikannya kepada para pemakai. Berikut contoh implemantasi sistem informasi pada perusahaan.
4.1 Sistem informasi pada PT. KIA
Kita semua tentu tahu bahwa dalam sebuah perusahaan, diperlukan adanya
sistem informasi manajemen untuk mengatur arus kegiatan dan informasi dalam
perusahaan yang bersangkutan. Dengan sistem informasi manajemen yang
terorganisir, manajemen dapat mengambilkeputusan yang tepat bagi perusahaan.
Tanpa adanya sistem informasi yang baik, niscaya perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam mengembangkan dan bersaing dengan para kompetitornya.
Beberapa tahun yang lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih
dikembangkan secara sederhana. Sistemm yangada akan diaturdan dikembangkan
sendiri oleh manajemen perusahaan. Tetapi memasuki era globalisasi dimana
teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia, sistem
informasi manajemen pun mengalami kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang
melirik sistem informasi manajemen berbasis TI untuk meningkatkan kinerja
perusahaan. Memang banyak manfaat dan kemudahan yang akan didapat, tidak
hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga untuk para customer yang melakukan
hubungan dengan perusahaan. Kendati telah dibuktikan bahwa penerapan TI pada
perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan performa, namun bukan berarti semua
perusahaan serta merta memutuskan untuk menggunakan SIM berbasis TI bagi
perusahaan mereka. Masih ada juga perusahaan yang bertahan dengan sistem yang
telah mereka miliki. Terlepas dari semua itu, dalam laporan ini kelompok kami
akan menjelaskan tentang pengaplikasian SIM berbasis teknologi pada salah satu
perusahaan distributor bahan bangunan yang ada di Indonesia, yaitu PT Kokoh Inti
Arebama. Perusahaan ini adalah salah satu contoh perusahaan yang telah merasakan
12
Dengan penerapan SIM yang baru dan berbasis teknologi, perusahaan ini telah
mengalami kemajuan. Untuk selanjutnya, kami akan menguraikan hal – hal yang
terkait dengan SIM dan penerapan SIM pada PT Kokoh Inti Arebama.
Sebelum pembahasan mengenai penerapan SIM berbasis teknologi pada
PT. KIA, ada baiknya kami akan menjelaskan terlebih dahulu hal – hal yang
berkaitan dengan SIM.Sistem informasi manajemen terdiri dari tiga kata.sistem,
informasi dan manajemen. Adapun arti dari sistem adalah suatu sususan yang
teratur dari kegiatan – kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur –
prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah
kegiatan – kegiatan utama organisasi/institusi. Sedangkan informasi sendiri
memiliki arti sebagai data – data yang telah diolah/diproses sehingga memiliki arti
atau manfaat yang berguna. Yang terakhir yaitu manajemen. Manajemen sebagai
proses, adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara
bersama – sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang sama.
Sedangkan arti manajemen sebagai subyek adalah orang atau orang – orang yang
melaksanakan kegiatan tersebut. Dari semua penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data
yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan
informasi (yang bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar
pengambilan keputusan. Memandang bahwa nilai dan informasi amatlah
berharga,oleh karena itu harus dikelola dengan baik. Sebagai seorang wirausaha,
staff manajemen atau terlebih sebagai manajer harus dapat menghargai dan mampu
mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya.
Komponen dari SIM antara lain adalah Input (aktivitas masukan),
Processing (pemrosesan), dan Output (keluaran/hasil). Input sendiri terdiri dari
berbagai hal yang berperan sebagai alat dalam memasukkan data – data yang ada.
Pemrosesan adalah tahap dalam mengartikan segala data yang didapat guna
menghasilkan informasi yang bermanfaat. Sedangkan output sendiri adalah segala
alat yang dapat menampilkan hasil dari data – data yang telah diproses (informasi).
Informasi yang telah dihasilkan tadi kemudian akan dijadikan sebagai dasar dalam
13 4.2 Hambatan dalam penerapan SIM.
Dalam penerapan SIM juga terdapat beberapa hambatan yang bisa terjadi
diantaranya adalah :
a. Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer.
Dalam hal ini, tidak semua orang mengerti dan menguasai tentang
penggunaan komputer. Masih banyak orang yang masih sangat awam tentang
pengoperasian komputer itu sendiri. Oleh karena itu, kekurangpahaman
terhadap komputer menjadi salah satu hambatan dalam dalam penerapan SIM.
b. Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan
peran manajemen.
Beberapa tahun yang lalu,para ahli di bidang TI mungkin belum menemukan
hubungan antara teknologi dan bisnis/manajemen. Tapi tahun – tahun
belakangan ini, para ahli TI sudah memikirkan adanya manfaat yang sangat
besar jika teknologi dijadikan sebagai bagian dari bisnis dan manajemen.
Oleh karena itulah, sekarang mulai berkembang kegiatan – kegiatan bisnis
dan manajemen yang didukung dengan teknologi.
c. Pemikiran bahwa komputer merupakan kebutuhan yang tidak terlalu
penting.
Sekarang, sudah banyak perusahaan yang melirik SIM berbasis TI dengan
bantuan komputer untuk melancarkan kegiatan – kegiatan perusahaan. Tapi
bukan berarti semua perusahaan berpikiran seperti itu. Masih ada pula
perusahaan yang mempertahankan SIM dengan proses manual. Tetapi dapat
dilihat bahwa SIM yang didukung dengan teknologi (komputer) lebih efisien
dibandingkan yang tidak menggunakan komputer.
4.3 Peran Utama SIM
Sedangkan peran utama dari SIM ada tiga, yaitu :
a. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi.
Ini adalah peran paling dasar dari sebuah SIM.Dengan SIM, proses bisnis
yang dilakukan oleh para karyawan akan berjalan baik. SIM yang terorganisir
14 b. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan SIM yang baik,
maka pengambilan keputusan yang tepat akan lebih mudah dilakukan.
Informasi yang jelas akan membantu pihak manajemen dalam menentukan
langkah yang akan diambil perusahaan.
c. Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan
dibandingkan kompetitor. Ketika sebuah perusahaan sudah memiliki SIM
yang baik, maka perusahaan dapat memikirkan langkah – langkah baru yang
inovatif agar bisa lebih maju dari para pesaingnya dalam melayani customer.
Setelah mengetahui tentang hambatan penerapan serta manfaat dari SIM itu sendiri,
padabahasan selanjutnya, kami akan menjelaskan tentang penerapan SIM pada
perusahaan.
Contoh penerapan SIM yang cukup bagus dapat kita lihat pada PT. Kokoh Inti
Arebama. PT Kokoh Inti Arebama merupakan perusahaan distributor terbesar
bahan-bahan bangunan yang didirikan pada tahun 2004. Dalam tahun pertamanya,
perusahaan telah berhasil mengembangkan bisnisnya dengan pesat didukung oleh
jaringan distribusi yang kuat di 14 kota di Indonesia. Selama tahun 2004,
perusahaan telah mendistribusikan produk-produk bahan bangunan kepada sekitar
2.500 outlet-outlet ritel di seluruh Indonesia. Salah satu prinsipal terbesar
perusahaan saat ini adalah PT KIA Keramik yang baru-baru ini memenangkan
ICSA Awards kedua kalinya dari majalah SWA. Tahun ini, PT Kokoh Inti Arebama
berencana menambah jaringan distribusinya menjadi 16 cabang di akhir tahun nanti
dan target menjadi 20 cabang di 20 kota pada tahun 2006 mendatang. Dengan
penambahan jumlah cabang diharapkan perusahaan dapat melayani sekitar 2.940
outlet pada akhir tahun ini dan sebanyak 3.500 di tahun 2006. Sebagai salah satu
pemain di industri bahan bangunan, PT Kokoh Inti Arebama dituntut untuk terus
berinovasi dan menyediakan layanan yang memberikan nilai tambah pada prinsipal
dan konsumennya. Pada awalnya, PT KIA menggunakan sistem TI inti buatan
sendiri (in-house). Tapi Guna mendukung ambisi menjadi distributor bahan
bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama rela mengganti sistem TI
15
efisiensi dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan
mengintegrasikan proses bisnis sehingga memiliki daya saing tinggi di industri.
Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di
Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama meminta bantuan beberapa ahli untuk
menentukan SIM yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta
informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen. Pada pertengahan 2005
disusunlah SOP internal untuk menentukan sistem TI yang hendak diterapkan.
Untuk itu manajemen Kokoh lebih dulu melakukan benchmarking ke perusahaan
sejenis (dalam hal ini PT Surya Toto) dan distribusi farmasi (PT Anugerah
Pharmindo Lestari); disusul dengan mengundang vendor solusi TI (SAP, Oracle
dan Microsoft). Setelah melakukan evaluasi, akhirnya diputuskan untuk memakai
solusi dari Microsoft. Pertimbangannya, selain cukup sesuai dengan kebutuhan,
juga sistemnya dianggap relatif lebih mudah digunakan (user-friendly).
PT KIA memutuskan mengimplementasikan sistem teknologi informasi
terintegrasi dari Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions - Axapta untuk
menjamin penyediaan layanan terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta
yang sangat fleksibel dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi yang
terintegrasi serta menyajikan informasi secara real-time untuk menunjang proses
bisnis PT Kokoh Inti Arebama di masa mendatang. Dengan informasi real – time
tersebut, PT KIA dapat mengambil keputusan mengenai strategi bisnis dengan lebih
mudah, cepat dan akurat.
Ketersediaan data dan informasi yang cepat adalah salah satu kunci sukses
untuk bisa unggul dalam persaingan bisnis. Axapta menawarkan itu semua, plus
segala kemudahan dari Microsoft. Microsoft Axapta adalah sebuah aplikasi bisnis
yang dilengkapi banyak fungsi terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply
chain management, financial management, distribution, project accounting,
customer relationship management, human resources management, sampai business
analysis. Istimewanya, karena menggunakan platform Microsoft, solusi ini amat
mudah diintegrasikan dengan produk Microsoft lainnya, umpamanya Microsoft
Word, Excel dan lain-lain. Tampilannya pun mirip aplikasi Microsoft pada
umumnya. Jika dibanding solusi sejenis lainnya, Microsoft Axapta sangat fleksibel
16
pelanggan. Artinya sistem prosedur kerja dan pemasukan data yang sudah biasa
dilakukan sebelumnya tak perlu mengalami perubahan berarti. Dari sisi investasi,
jelas lebih efisien buat perusahaan. Microsoft Axapta menggunakan sistem lisensi
berbasis concurrent, maksudnya customer hanya membeli lisensi sejumlah klien
yang terhubung ke server pada saat yang bersamaan. Apabila perusahaan memiliki
500 unit komputer, namun pada saat yang bersamaan hanya ada 20 komputer yang
terhubung ke server Axapta, maka perusahaan ini hanya perlu membeli 20 buah
lisensi, bukan 500 buah. Apalagi Microsoft Axapta hanya memerlukan satu atau
dua buah server dengan konfigurasi standar berbasis Microsoft Windows Server.
Lalu untuk komputer klien juga tidak memerlukan spesifikasi khusus karena
Microsoft Axapta masih keluarga Microsoft seperti halnya Microsoft Word, Excel,
dan Power Point.
Fleksibilitas Microsoft Axapta tidak sampai disitu, solusi ini juga sangat
scalable-solusi yang sangat mudah diaplikasikan dengan performa yang tinggi guna
mendukung perkembangan perusahaan. Dan, tak kalah penting, Microsoft Axapta
merupakan solusi global yang mampu mendukung kebutuhan perusahaan yang
menggunakan bahasa atau mata uang yang berbeda.
Implementasi sistem Enterprise Resources Planning (ERP) baru ini mulai
dilakukan pada Oktober 2005, di 8 cabang. Sasarannya adalah mengintegrasikan
sistem logistik Kokoh dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan
keuangan, serta mengintegrasikan cabang-cabang. Dan hanya dalam rentang tiga
bulan, implementasi sudah kelar (go live). Total investasi yang mencapai US$ 500
ribu. Itu sudah termasuk biaya pembelian hardware, software dan lisensi. Sejak
awal implementasi, PT KIA sudah mengantisipasi kemungkinan yang dapat
menghambat migrasi sistem. Upaya pendekatan yang dilakukan, antara lain:
manajemen memberikan dukungan top-down dan penuh ke semua jajaran
operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum
dilakukan pelatihan untuk end user, serta berbagi informasi dengan melakukan
demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.
Mengingat cabang Kokoh tersebar di berbagai kota, maka untuk koneksi
dari cabang seluruhnya menggunakan fasilitas jaringan dari Lintasarta (VPN-IP).
17
Terminal server ini menghubungkan user ke aplikasi sistem melalui server aplikasi.
Sementara data disimpan di server database, yang secara fisik terpisah dari server
aplikasi. Adapun untuk koneksi para user yang ada di kantor pusat, dibuatkan
jaringan LAN. Dengan sistem terpusat seperti itu dan dikontrol melalui pembagian
hak akses ke user, memudahkan tim TI memonitor pemakaian sistem yang sedang
berjalan. Dengan koneksi jaringan seperti itu, semua transaksi apa pun – seperti
penjualan, pembelian, inventori dan pencatatan keuangan – bisa dilakukan melalui
sistem secara real time.
PT KIA juga tak segan mengimplementasi modul Warehouse Management
System (WMS). Dengan adanya implementasi di warehouse, diharapkan dapat
memudahkan proses penentuan lokasi penyimpanan dan pengambilan barang untuk
pengiriman. Selain itu, bisa diperoleh informasi yang tepat dan akurat terhadap
kesiapan pengiriman (bagian transporter dan ekspedisi) dan jenis pengangkutan
yang dipakai, serta memudahkan analisis ongkos angkut dan biaya lainnya, seperti
untuk loading dan unloading barang. Setiap hari diusahakan tidak ada DO yang
belum selesai diproses. Umur maksimum DO hanya satu hari. Dengan kata lain,
untuk setiap DO yang sudah dibuat oleh staf penjualan, pengiriman barangnya
harus segera dilakukan dan ditindaklanjuti oleh bagian pengiriman yang ada di
warehouse. Setiap pengiriman yang telah dilakukan akan dicatat sebagai penjualan
untuk kemudian ditagihkan ke pelanggan. Informasi tagihan ini akan secara
otomatis muncul di Bagian Collection dan Keuangan untuk dapat dimonitor kapan
jatuh tempo dan pembayarannya.
4.4 Manfaat SIM bagi PT. KIA
Dengan pengaplikasian sistem yang baru,banyak manfaat yang didapat
oleh PT KIA. Dari tiga peran utama sistem informasi manajemen, penerapan TI
baru pada PT KIA berhasil mencakup tiga tataran dari peran system informasi
manajemen. Yaitu :
a. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi.
Peran ini ditunjukkan dari lebih efisien dan lancarnya kegiatan yang dilakukan
dalam perusahaan. Pesanan dapat diproses dengan lebih cepat. Selain itu lebih
18
dilakukan secara real time. Pekerjaan para karyawan juga lebih ringan karena
aplikasi baru yang digunakan telah memiliki kemampuan untuk mengatur data –
data perusahaan yang ada.
b. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis.
Dengan sistem yang baru, manajemen lebih mudah menentukan keputusan –
keputusan apa yang akan diambil terkait dengan perusahaan. Misalkan jika ada
pemesanan dari customer di kantor cabang, kantor pusat dapat segera
mendapatkan informasi dan memproses pemesanan tersebut.
c. Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan
dibandingkan kompetitor.
Dengan segala kemudahan yang didapatkan dari penerapan sistem baru, PT KIA
dapat menentukan strategi untuk memajukan perusahaan. Untuk mengungguli
kompetitornya, PT KIA memutuskan untuk membuka kantor cabang baru guna
menjaring lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Terbukti dari penggunaan sistem baru, PT KIA mendapatkan banyak kemudahan dan
kemajuan dalam perusahaan. Dengan sistem yang ada, bukan mustahil jika suatu saat
nanti PT KIA berhasil memenuhi ambisinya untuk menjadi distributor bahan
bangunan terbesar di Indonesia.
Dari contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa penerapan SIM dengan dukungan TI
sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan dalam hal pelayanan
bagi para customer. Selain itu, SIM dengan dukungan TI akan memudahkan tugas
manajemen dalam mengatur perusahaan. Tanpa adanya SIM, perusahaan yang
bersangkutan tidak akan dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi para
customer. Kemungkinan terjadi ketidakefisienan pengelolaan perusahaan juga akan
semakin besar. Penerapan sistem informasi manajemen berbasis TI yang dilakukan
oleh PT KIA adalah keputusan yang sangat tepat. Karena dengan adanya sistem yang
lebih mutakhir tersebut, perusahaan telah mengalami kemajuan dan proses
manajemen menjadi semakin lancar. Kami rasa cukup tepat jika kami menyimpulkan
bahwa dukungan teknologi dalam sistem informasi manajemen akan membawa
banyak nilai tambah. Ada baiknya jika perusahaan lain mulai memikirkan pentingnya
5.1. Kesimpulan
BAB V PENUTUP
Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnis dan organisasi sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan efisien secara keseluruhan. Sehiingga pengendalian internal dapat memenuhi fungsinya untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dalam pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasiakan sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian.
Kelebihan dari sistem ini adalah mudah di operasionalkan dan bugdet rendah serta mudah untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan layanan terhadap klien.
Kekurangan dari sistem ini adalah belum bisa mengakomodir dalam melayani klien yang kewajiban pajaknya sangat komplek.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2016. Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal.Mercu Buana (Diakses 11 Juni 2017)
2. Dini S.Kom, 2015.
http://dosenit.com/kuliah-it/sistem-informasi/jenis-jenis-sistem-informasi (Diakses 11 Juni 2017)
3. Ferry Rinaldi, 2016.
http://www.kembar.pro/2016/01/pengertian-fungsi-dan-contoh-sistem-informasi-manajemen.html (Diakses 11 Juni 2017)
4. Milanovira, 2015.
https://milamashuri.wordpress.com/2015/04/05/sistem-informasi-eksekutif/ (Diakses 11 Juni 2017)
5. Nadyagusnitas, 2014. https://nadyagusnitas.wordpress.com/2014/10/13/sistem-informasi-akuntansi-dan-contoh-penerapannya-dalam-perusahaan-kecil/ (Diakses 11 Juni 2017)
6. Maudy Ayunda,
https://mutiarakharisma.wordpress.com/sistem-informasi-keuangan-financial-information-system/ (Diakses 11 Juni 2017)
7. Rhino Erlando, 2015. http://rhinoerlando.blogspot.co.id/2015/11/sistem-informasi-manufaktur.html (Diakses 11 Juni 2017)
8. Achmad Sultoni, 2015.
http://www.kompasiana.com/sultoniachmad/sistem-informasi-sumber-daya-manusia_5529a518f17e610b13d623e4 (Diakses 11 Juni
2017)
9. Nursantika Inriani, Febrita Sari Simbolon, 2015.
http://sisteminformasipemasaransak.blogspot.co.id/2015/10/makalahsistem-informasi-manajemen.html\ (Diakses 11 Juni 2017)
10.IT Narotama, 2011. http://pengembangansisteminformasinarotama.blogspot.co.id/
(Diakses 11 Juni 2017) 11.Taufq Kurniawan, 2015.
https://www.academia.edu/15050420/PERMASALAHAN_SISTEM_INFORMA
SI_MANAJEMEN_DI_INDONESIA (Diakses 11 Juni 2017)
12.Darono, 2009. http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1067/994
(Diakses 11 Juni 2017)
13.Guritno Adi Wicaksono, 2015,