• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan praktikum zoologi invertebrata dasar pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laporan praktikum zoologi invertebrata dasar pen"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM II

KELAS AMPHIBI (KATAK)

Oleh Dadansg Setiawan

NIM. 1322202

PRODI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Amphibi merupakan hewan yang mepunyai 2 fase kehidupan, yaitu di air dan di darat. Pada kedua fase menunjukan sifat antara ikan dan reptile. Hal ini membuktikan bahwa amphi merupakan suatu kelompok cirdata yang pertama kamli keluar dari kehidupan air. Pola perubahan kehidupan di ai dan daratan pada amphibi ditunujkan oleh adanya kaki, paru-paru nostril, merupakan alat yang berfungsi baik darat mapun air. Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan

Bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Katak mempunya perubhan kulit yang selalu basah dan tidak bersisik, mata berkelopak sedangkan skeleton sebagian besar berupa tulang keras. Katak mempunyai suhu tubuh dengan lingkungan sekitarnya (poikiloterm). Meskipun terdapat perbedaan, pada amphibi masih mempunyai persamaan dengan ikan. Amphibi merupakan vetrebrata darat dan diduga berasal dari nenek moyang dengan ikan (Jasin, 1984).

1.2 Tujuan Praktikum

Melalui pengamatan morfologi dan anatomi katak, mahasiswa diharapkan mampu:

1.2.1 Mengamati ciri-ciri integument dari katak.

1.2.2 Menyabutkan bagian-bagian tubuh katak, yaitu kepala caput dan organ-organ yang ada di dalamnya, leher servix, badan truncus dan anggota badan extrimitas.

1.2.3 Menunjukkan sistem rangka pad katak.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Amphibi

Kata amphibi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu “Amphi” (rangkap) dan “bios” (hidup). Atau dapat diartikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan (Kurniati, 2011).

Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan insang. Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan menghilang. Pada anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat (Kurniati,2011).

(4)

fase berudu, bernafas dengan insang dan berkembang biak secara neotoni. Ada beberapa jenis amphibi lain yang sebagian hidupnya berada di daratan, tetapi pada waktu tertentu kembali ke air untuk berkembang biak. Tapi ada juga beberapa jenis yang hanya hidup di darat selama hidupnya. Pada kelompok ini tidak terdapat stadium larva dalam air (Jasin, 1984).

2.2 Morfologi Kelas Amphibi

Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya. Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota, tak ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus lunak. Pada kepala mempunyai mulut yang lebar untuk mengambil makanan, 2 lubang hidung/ nares externa yang kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam pernapasan, terdapat sepasang mata yang bulat, dibelakangnya terdapat 2 lubang pipih tertutup oleh membrane tympani yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata apabila berada di dalam air. Di bagian ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/ telur atau sperma dari alat reproduksi. Kaki katak terdiri atas sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang. Kaki depan terdiri atas lengan atas (brancium), lengan bawah (antebrancium), tangan (manus), dan jari-jari (digiti) (Jasin, 1984).

(5)

adalah ujung anterior, bagian belakang disebutujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang bagian muka ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/ cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta bagian kaudal pendek (Jasin, 1984).

(Gambar morfologi katak) (Kotpal, 2010)

(6)

disebelah muka dari ostium pharyngeum auditiivae Eustachii. Saku suara ini dapat dikembang kempiskan sehingga menimbulkan suara (Jasin, 1984).

2.3 Anatomi Katak

. 2.3.1 Sistem Rangka

Rangka katak tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian-bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging berguna untuk gerak dan berjalan. Pada fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak.Kemudian pada fase dewasa menjadi keras. Tapi pada sambungan-sambungan tulang masih tetap lunak dengan permukaan yang licin.Tempurung kepala,vertebrae dan sternum merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare (Jasin, 1984).

(7)

menyebabkan vertebrae dapat sedikit bergerak; tidak memunyai tulang rusuk (costale). Tempat tumpuan extemitas anterior berupa cingulum cranialis

(pectoral gridle) yang berbentuk sebagai rangka yang melingkari alat-alat dalam thorax. cingulum cranialis melekat pada vertebrae dengan otot daging (Jasin, 1984).

(Gamabar anatomi katak) (Kotpal, 2010)

(8)

epiphyse. Pada tulang-tulang yang bersenyawa terdapat hubungan satu sama lain, dan amsing-masing epiphyse dan diaphyse juga terdapat hubungan tidak teratur dan terkunci oleh sutura.Pada katak sutura masih berupa tulang rawan, sehingga tulang itu dapat tumbuh terus.Pada burung dan sebagian besar mamalia, masing-masing sutura menjadi tulang keras pada saat tertentu. Dengan demikian pertumbuhan menjadi lebih besar lagi tidak mungkin terjadi (Jasin, 1984).

2.3.2 Sistem Otot

(9)

2.3.3 Sistem Pencernaan

Di dalam mulut terdapat gerigi kecil di sepanjang rahang atas, dan ada gigi vomerin pada langit-langit mulut. Lidah berotot dan bfurfate (cabang dua) pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut. Saluran pencernaan mulai dari esophagus (bedinding lurus dan besar) langsung bersatu dengan lambung. Lambung memanjang dan erkelok ke samping kiri dan berotot. Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan di akhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari trackus digestoria mempunyai struktur dan ukuran yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagus yang menghasilkan sekresi alkalis dan mendorong makanan masuk ke dalam vetriculus yang berfungsi sebagai gudang pencernaan. Kontraksi dinding otot ventriculus meremas makanan menjadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim, yang merupakan katalisator. Enzim yang dihasilkan oleh ventriculus dan intestinum terdiri atas pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak (Jasin, 1984).

2.3.4 Sistem saraf

Sistem saraf pada Amfibi terdiri atas sistem saraf sentral dan sistem saraf periforium. Sistem saraf sentral terdiri dari : encephalon (otak) dan

medulla spinalis. Enchephalon terdapat pada kotak otak (cranium). Pada sebelah dorsal akan tampak dua lobus olfactorium menuju saccus nasalis, dua haemisperium cerebri atau cerebrum kanan kiri yang berbentuk ooid

(10)

yang berhubungan dengan medulla spinalis dan berakhir disebelah felium terminale (Kimball, 1983).

Di bagian belakang terdapat dua bulatan lobus opticus yang ditumpuk (otak tengah) mesencephalon sebelah bawah dan selanjutnya diikuti oleh

cerebellum (otak kecil) yang merupakan bagian kecil. Di belakangnya terdapat bagian yang terbuka sebelah atas yaitu medulla oblongata yang selanjutnya berhubungan dengan medulla spinalis, berakhir di sebelah caudal dengan felium terminale. Diencephalon mempunyai badan sebelah dorsal yang disebut epiphyse atau glandulae pinealis. Di bawah diencephalon terdapat chiasma opticua, yang selanjutnya diikuti oleh infudibulum yang tumbuh keluar sebagai segitiga tumpul dengan hypophyse atau glandulae pituitaria pada posteriornya. Di dalam otak terdapat rongga-rongga yang disebut ventriculus. Cairan cerebrospinalis mengisi ventriculus-ventriculus tersebut dan sekitar otak (Kimball, 1983).

2.3.5 Sistem respirasi

(11)

bronchi bersatu menuju larynx (kotak suara) dengan lubangnya yang disebut glottis (Kimball, 1983).

2.3.6 .Sistem Reproduksi

Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu secara eksternal pada anura pada umumnya dan internal pada Ordo Apoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan di dalam perairan yang tenang dan dangkal. Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unik yang disebut dengan amplexus, yaitu katak jantan yang berukuran lebih kecil menempel di punggung betina dan mendekap erat tubuh betina yang lebih besar. Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar mengeluarkan sel telurnya sehingga bisa dibuahi jantannya. Amplexus bisa terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di bagian dorsalnya dan sering terjadi persaingan antar pejantan pada musim kawin (Jasin, 1984).

Siapa yang paling lama bertahan dengan amplexusnya, dia yang mendapatkan betinanya. Amphibi berkembang biak secara ovipar, yaitu dengan bertelur, namun ada juga beberapa famili amphibi yang vivipar, yaitu beberapa anggota ordo apoda. (Duellman and Trueb, 1986) Reproduksi pada katak yaitu dengan cara fertilisasi eksternal, katak jantan menjepit katak betina ketika perkawinan (yaitu ketika telur dilepaskan dan sperma disemprotkan) (Jasin, 1984).

2.3.7 Organ Indra

(12)
(13)

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu Dan Tempat

Praktikum tentang pengamatan AMPHIBI (KATAK) dilaksanakan pada haru jum’at, tanggal 24 April 2015 pukul 07:30 samapai dengan selesai. mikroskop stereo, loupe, gelas arloji, seperangkat alat bedah, lap (sebet), seteropon, jarum pentol, sarung tangan,

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu katak (Rata sp) yang masih hidup.

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Permukaan tubuh katak

1. Sampel diletakan di baki paraffin. Raba permukaan tubuh katak, bagaimana permukaan kulit katak? (kering, kasar, lembab, berlendir, licin). Apakah terdapat struktur pelindung di permukaan kulitnya? Bila terasa licin apakah sebabnya? Ada struktur apa didalam lapisan apa ? 2. Di wilayah kepala terdapat struktur apa saja? Tuliskan dan jelaskan

fungsinya?

(14)

4. Tubuh katak dapat dibedakan atas bagian apa saja?

5. Anggota gerak (tungkai) anterior dan tungkai posterior, terdiri atas bagaian apa saja, perhatikan ciri kaki.

3.3.2 pengamatan wilayah rongga mulut

1. Buka rongga mulutnya, perhatikan posisi (letak) gigi dan dibagian mana saja. Berdasarkan cara pelekatan gigi, termasuk gigi jenis apa?

2. Rabahkah lidahnya, perhatikan di mana lidah melekat (wilyah glottis atau premaksila), dan bagaimana ujungnya (bercabang atau tidak).

3. Perhatikan lubang masuk ke esophagus, apa cirinya, jelaskan

4. Pada wilayah gigi vomer terdapat nares interal yang tembus dengan nares eksternal melalui rongga hidung ke rongga mulut, mengapa demikian? Apa sebab antara ronga hidung dan rongga mulut harus dihubungkan? 5. Lubang glottis dibentuk oleh sepasang rawa, jelaskan strukturnya dan

fungsinya.

3.3.3 Pengamatan organ internal

1. Posisikan ventral, perhatikan cara pemedahan

2. Bedahlah mulai dari lubang kloaka, kearah lateral kiri dan kanan, lalu kearah anterior sampai batas rahang bawah, kemudian kekiri dan kekanan.

3. Gunakan gambar 4 sebagai pedoman pada langkah 4-9.

4. Amati organ dalam diwilayah leher, catat nama dan cirinya, bandingkan. 5. Amati organ dalam di wilayah toraks, tulis nama dan cirinya.

6. Perhatikan organ-organ yang membangun saluran pernafasan, amatilah ciri khas paru-paru kiri dan kanan.

7. Perhatikan lubang masuk ke esophagus, lalu telusuri terus saluran pencernaannya sampai lubang kloaka(diwilayah posterior-dorsal)

(15)

9. Organ diwilayah pelvic. Tulis ciri kahsnya, organ eksresi: amati

ginjalnya, tulis ciri khasnya. Organ reproduksi interal: amati, tulis nama dan cirinya. Berdasarkan ciri organ reproduksinya, tentukan jenis kelamin katak.

3.3.4 Pengamatan rangka

1. Rangka tubuh utama terdiri dari: tenggorokan,rangkaian ruas tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada.

(16)

Laporan sementara Nama :Dadang Setiawan NIM : 13222019 Gambar

Morfologi Keseluruh tubuh katak

Rana sp

Klasifikasi

Keterangan

Deskripsi

(17)

Gambar

Morfologi KakiAnterior Katak

Rana sp

Klasifikasi

Keterangan

Deskripsi

(18)

Gambar

Morfologi Mulut Katak Rana sp Klasifikasi

Keterangan

Deskripsi

(19)

Gambar

Anatomi Sistem Otot Muscular Katak

Rana sp

Klasifikasi

Keterangan

Deskripsi

(20)

Gambar

Anatomi Keseluruhan Sistem pencernaan

Digestive Katak Rana sp

Klasifikasi

Keterangan

Deskripsi

(21)

Gambar

Anatomi Sistem Rangka Skeleton Katak

Rana sp

Klasifikasi

Keterangan

Deskripsi

(22)

Gambar

Anatomi Sistem Otak Katak Rana sp Klasifikasi

Keterangan

Deskripsi

(23)

Gambar

Anatomi Sistem Lympatica Katak Rana

sp

Klasifikasi

Keterangan

Deskripsi

Referensi

Dokumen terkait

Sumber data primer yaitu sumber pertama sebuah data dihasilkan (Bungin, 2008:129). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa

(Sucipto, 2009) dalam penelitiannya di SMKN 1 Padang menemukan fenomena di lapangan yaitu banyak ditemukan orang tua yang belum memberikan kesempatan kepada

Analisis evaluasi kebijakan sering juga disebut analisis dampak kebijakan, yang mengkaji akibat- akibat implementasi suatu kebijkan membahas. “hubungan di antara cara yang

Kesadaran perusahaan terhadap praktek pengungkapan Intellectual Capital (IC) tergolong tinggi, dimana setiap perusahaan banyak yang mengungkapkan item pengungkapan

Alat pemindahan bahan ( material handling equipment ) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak yang tidak

strategi dari penanaman budaya bangsa yang harus dimiliki anak bangsa Salah, karena bukan merupakan tujuan diberikannya materi perspektif global Salah, karena bukan merupakan

Proses scoring pada tahap pertama berdasarkan data geologi dan geofisika dilakukan untuk menghasilkan cekungan yang secara sistem petroleum memang mempunyai peluang yang besar

Tepat pada tanggal 1 Januari 1950 dibukalah kegiatan belajar mengajar pada pagi hari menurut klasifikasi yang ada dan diberi nama Madrasah Islamiyah Ibtidaiyah