• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW BUKU HUKUM HAK ASASI MANUSIA 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REVIEW BUKU HUKUM HAK ASASI MANUSIA 2"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

REVIEW BUKU HUKUM HAK ASASI MANUSIA

Agus Taufiqur Rohman

Agustaufiqur.r@students.unnes.ac.id

Judul Buku : Hukum Hak Asasi Manusia

Pengarang : Prof. Dr. Rahayu, S.H., M.Hum

Penerbit : Universitas Diponegoro Semarang

Tahun Terbit : 2015

Kota Penerbit : Semarang

Bahasa Buku : Indonesia

Jumlah Halaman : 402

ISBN : 978-979-70490-6-5

Pembahasan Review:

Buku yang ditulis Prof. Dr. Rahayu, S.H., M.Hum berjudul Hukum Hak Asasi Manusia merupakan buku yang merupakan sebagai pedoman dalam mengajar. Dalam buku ini disajikan lima bab. Pertama, Istilah Pengertian Teori dan Prinsip Dasar Hak Asasi Manusia. Kedua, Sejarah Perkembangan Pemenuhan Hak Asasi Manusia. Ketiga, Instrumen Hukum Hak Asasi Manusia Internasional. Keempat, Instrumen Hukum Nasional Hak Asasi Manusia. Kelima, Mekanisme Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia.

(2)

secara teoritis melahirkan dua pandangan yaitu Universal absolut dan Universal relatif. (4) Teori relativisme budaya (cultural relativist theory) secara teoritis terdapat dua kelompok utama penganut relativisme budaya yaitu pertikularistik absolut dan partikularistik relatif. Dibagian prinsip dasar hak asasi manusia menerangkan bahwa prinsip dasar hak asasi manusia merupakan rumusan dasar dan acuan standar dalam pelaksanaan hak asasi manusia. Beberapa prinsip dasar yang menjiwai hak asasi manusia internasional dapat ditemukan dihampir semua perjanjian internasional hak asasi manusia prinsip tersebut adalah (1) Universal dan tidak dapat dicabut (universality and inalienability) (2) Tidak bisa dibagi (indivisibility) (3) saling bergantung dan berkaitan (interdependence and interrelation) (4) Kesetaraan dan diskriminasi (equality and non-discrimination) (5) Partisipasi dan Kontribusi (participation and contribution) (6) Tanggung jawab negara dan penegakan hukum (state responsibility & rule of law). Dibagian Perkembangan pemikiran hak asasi manusia penulis menjelaskan perkembangan subtansi hak-hak yang terkandung dalam konsep hak asasi manusia dengan menggunakan kerangka berpikirnya Karel Vasak. Menurut Vasak perkembangan subtansi hak asasi manusia dibagi menjadi tiga yaitu, generasi pertama hak asasi manusia, generasi kedua hak asasi manusia dan generasi ketiga hak asasi manusia. Kemudian dibagian pelanggaran hak asasi manusia menjelaskan pelanggaran hak asasi manusia dalam konteks konvensional, menjelaskan pengertian yang tepat untuk konsep pelanggaran hak asasi manusia, menjelaskan Global Compact dan memaparkan sembilan isu penilaian hak asasi manusia atas kinerja korporasi. Serta menjelaskan empat fenomena baru yang tidak pernah ada ataupun kurang mendapat perhatian dari masa kemasa. Dibagian kewajiban negara penulis menjelaskan kewajiban untuk menghormati, memenuhi dan melindungi hak asasi manusia penulis juga memaparkan pendapat Gunawan Setiardja tentang kewajiban negara.

(3)

Soeryaningrat. Penulis juga menerangkan bahwa dalam BPUPKI terjadi benturan pemikiran tentang negara dan posisi negara terhadap hak asasi manusia. Secara garis besar terdapat dua kubu yang berbeda yaitu Soekarno dan Soepomo yang menolak pencantuman hak tersebut dalam undang-undang dasar, serta Moh. Hatta dan Moh. Yamin yang bersikeras menuntut dicantumkannya hak warga negara tersebut dalam pasal-pasal konstitusi. Kemudian gagasan mengenai hak asasi manusia akhirnya diselamatkan oleh Moh. Hatta dan Moh. Yamin keduanya menerima nilai gotong royong yang mengilhami undang-undang dasar. Penulis juga menjelaskan bahwa terdapat dua pendapat tentang penjaminan hak asasi manusia dalam undang-undang dasar 1945, yang pertama bahwa undang-undang dasar 45 menjamin hak asasi manusia secara luas. Sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa undang-undang dasar 45 hanya memberikan perlindungan terbatas. Penulis juga menyajikan tiga tabel muatan hak asasi manusia yaitu, muatan hak asasi manusia dalam konstitusi RIS 1949, muatan kewajiban negara dalam konstitusi RIS 1949 untuk menjamin penegakan hak asasi manusia dan muatan hak asasi manusia dalam undang-undang dasar sementara 1950. Penulis juga berpendapat bahwa sampai saat ini Indonesia baru meratifikasi sepuluh instrumen internasional dhak asasi manusia dari 25 yang sudah diterima masyarakat internasional. Sepuluh instrumen tersebut adalah: (1) Konvensi Internasional hak politik wanita tahun 1952. (2) Konvensi internasional anti apartheid dalam olah raga. (3) Konvensi internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984. (4) Konvensi PBB tentang hak anak diratifikasi dengan kepres nomor 36 tahun 1990. (5) Konvensi internasioanal anti penyiksaan diratifikasi dengan undang-undang nomor 5 tahun 1998. (6) Konvensi internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial diratifikasi dengan undang-undang nomor 20 tahun 1999. (7) Konvensi internasional tentang hak ekonomi, sosial, dan budaya diratifikasi dengan undang-undang nomor 11 tahun 2005. (8) Konvensi internasional tentang hak sipil dan politik diratifikasi dengan undang-undang nomor 12 tahun 2005. (9) Konvensi hak-hak orang penyandang disabilitas diratifikasi dengan undang-undang nomor 19 tahun 2011. (10) Konvensi perlindungan hak pekerja migran dan keluarganya diratifikasi dengan undang-undang nomor 6 tahun 2012.

(4)
(5)

Convention on the protection of the rights of all migrants workers and their families-ICRMW 9konvensi perlindungan pekerja migran tahun 1990. Dibagian mekanisme internasional pemantauan hak asasi manusia penulis menyebutkan bahwa ada tiga mekanisme dalam pemantauan internasioaml untuk hak asasi manusia yaitu: Mekanisme berdasarkan piagam, mekanisme berdasarkan perjanjian dan mekanisme regional yang berlaku untuk kawasan tertentu.

(6)
(7)

Referensi

Dokumen terkait

dimana : ITP overlay = ITP kebutuhan – ITP eksisting ao = koefisien kekuatan relatif bahan yang digunakan untuk overlay ITP kebutuhan dihitung berdasarkan perhitungan kebutuhan

66 Layanan Tridharma di Perguruan Alat Pendidikan Pendu- Pengadaan Buku Perpustakaan 1 THN Pekanbaru 500.000.000 APBN Kemdikbud PBJ Maret 2012 9 Bulan. Tinggi kung Pembelajaran

Dari Tabel 7.2 dapat dilihat model regresi Poisson dengan variabel persentase ibu bersalin ditolong tenaga kesehatan ( X 3) dan persentase penduduk miskin ( X 6) memiliki nilai AIC

Indokores Sahabat karena perusahaan tersebut menyediakan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja yang berlatar pendidikan rendah, terlebih sebagian

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kimia. Sekolah Pascasarjana

Daya ricih pada setiap keratan rasuk ialah jumlah algebra (daya normal kepada paksi memanjang) daya-daya pugak yang bertindak di sebelah kiri dan kanan rasuk.

Hasil penelitian menunjukkan variabel kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas dan juga berpengaruh terhadap loyalitas melalui kepuasan, kemudian hubungan pelanggan

Apa saja fungsi-fungsi Modalpartikeln (aber, denn, doch, ja, mal) dalam tiap jenis kalimat yang terdapat dalam video buku ajar Redaktion-D..