• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL Analisis Kas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM PERDATA INTERNASIONAL Analisis Kas"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

(Analisis Kasus Apple Inc. dan Samsung Electronics Ltd.Co.)

Oleh :

Nama : Cynthia Reza Ayu

NIM : A01112013

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

(2)

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat

menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Analisis Kasus Apple Inc.

dan Samsung Electronics Ltd.Co.” dengan lancar.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Mama dan Bapak dirumah yang telah memberikan bantuan

materil maupun do’anya, sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Pontianak, Januari 2015

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar i

Daftar isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Maslah 4

C. Tujuan 4

BAB III PEMBAHASAN 5 A. Gambaran Umum Sengketa Perdata Internasional antara

Apple. Inc dan Samsung Ltd.Co 5 1. Para Pihak Dalam Sengketa 5 2. Duduk Perkara 5

B. Analisa Kasus 7

BAB III PENUTUP 12

A. Kesimpulan 12

B. Saran 13

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini semakin terasa. Setiap harinya masyarakat dunia seolah dimanjakan dengan kecanggihan-kecanggihan dibidang teknologi dan informasi yang terus berevolusi. Jarak dan waktu bukan lagi masalah, setiap orang dapat terhubung dengan orang lain dimanapun ia berada. Hai ini ditandai dengan munculnya berbagai ciptaan, temuan, atau karya-karya baru sebagai hasil dari kemampuan intelektualitas manusia baik melalui daya cipta, rasa dan karsa yang kemudian dikenal sebagai Intellectual Property Right atau Hak Kekayaan Intelektual. Karya intelektual tersebut selain ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi juga mencakup seni dan sastra Menghasilkan suatu karya tentu saja menggunakan tenaga, pikiran, waktu dan biaya oleh karena itu sudah sepatutnya pencipta atau penemu tersebut diberikan penghargaan baik berupa pengakuan secara moral dan secara ekonomi dalam bentuk royalty apabila hasil karya atau ciptaannya tersebut dimanfaatkan oleh orang lain. Selain itu, diperlukan perlindungan secara hukum bagi para pemegang hak mengingat informasi saat ini dapat diperoleh dengan cepat dan mudah maka bukan tidak mungkin banyak tindakan plagiat atau pemanfaatan yang tidak sah terhadap suatu hasil karya.

(5)

tahun 1883 lahirlah Paris Convention yang melingkupi paten, merek dagang dan disain. Kemudian Berne Convention 1886 untuk masalah copyright atau hak cipta. Tujuan dari konvensi-konvensi tersebut antara lain standarisasi pembahasan masalah baru, tukar menukar informasi, perlindungan minimum dan prosedur mendapatkan hak. Dari kedua konvensi ini terbentuklah BIRPI (Bureaux Internationaux Réunis pour la Protection de la Propriété Intellectuelle) sebagai pengawas atas pelaksanaan Paris Convention dan Berne Convention. Dari sini kemudian lahirlah WIPO (World International Property Organization). WIPO merupakan salah satu badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa. WIPO dibentuk dengan tujuan untuk mendorong kreativitas dan memperkenalkan perlindungan kekayaan intelektual ke seluruh dunia.

(6)

tablet menggantikan teknologi sebelumnya. Pokok persengketaan keduanya adalah mengenai HKI yaitu paten atas sistem pada perangkat smartphone dan tablet serta desain indusri pada tampilan. menyelesaikan sengketa keduanya menempuh jalur litigasi dengan mengajukan gugatan di tujuh negara yaitu Australia, Jerman, Korea Selatan, Jepang, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat. Dari putusan yang dihasilkan terdapat beberapa negara yang menghasilkan putusan yang berbeda, seperti di pengadilan Jepang yang tidak mengabulkan gugatan pihak Apple Inc. dan membebaskan Samsung Electronics Ltd.Co. atas tuduhan seterunya. Di Korea Selatan, pengadilan mengeluarkan putusan split yang menyatakan bahwa kedua perusahaan ini terbukti saling melanggar paten, sementara di Amerika Serikat juri memenangkan Apple. Tuntutan yang diajukan meminta ganti rugi dan penarikan produkproduk yang dianggap melanggar. Dari kasus tersebut terlihat betapa rumitnya penyelesaian sengketa terkait Hak Kekayaan Intelektual dimana para pihak harus menempuh jalur litigasi di lebih dari satu negara. Perlindungan HKI misalnya dalam hal ini paten memang menjamin pengakuan dan perlindungan para pemegang hak paten secara internasional (diatur dalam Paten Cooperation Treaty) akan tetapi setiap negara memiliki UU perlindungan paten yang berbeda karena perjanjian internasional yang ada adalah sebagai standar, misalnya di Jepang lifetime paten lebih cepat 5 tahun dibandingkan Amerika belum lagi permohonan pengajuan hak paten yang berbeda ketentuannya. Hal ini tentunya memicu timbulnya sengketa HKI terlebih bagi perusahaan-perusahaan asing seperti Apple Inc. dan Samsung Electronics Ltd.Co.

(7)

B. Rumusan Masalah

1. Sejauh manakah Apple Inc. dan Samsung Electronics Ltd.Co. sebagai perusahaan transnasional dapat mengajukan gugatan disetiap negara dimana perusahaan mereka berada ?

2. Apakah keputusan yang telah dihasilkan di salah satu negara dengan perkara yang sama dapat dijadikan yurisprudensi di negara lain ?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dapat tercapai adalah ;

1. Untuk mengetahui sejauh mana Apple Inc. dan Samsung Electronics Ltd.Co. sebagai perusahaan transnasional dapat mengajukan gugatan disetiap negara dimana perusahaan mereka berada.

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sengketa Perdata Internasional antara Apple. Inc dan Samsung Ltd.Co

1. Para Pihak Dalam Sengketa a. Apple Inc.

Apple Incorporation adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang desain, pembuatan dan pemasaran alat komunikasi, komputer, pemutar musik portable, dan menyediakan berbagai aplikasi dan sistem operasi (operating system) terhubung dengan peralatan digital tersebut. Perusahaan tersebut mendaftarkan paten, hak cipta dan merek atas setiap komponen produk yang mereka hasilkan diseluruh dunia. Perusahaan Apple beroperasi sejak tahun 1977. Perusahaan induk terletak di Cuppertino California, Amerika Serikat, sementara anak perusahaan dan retail stores tersebar di berbagai negara di dunia.

b. Samsung Electronics Ltd.Co

Samsung Electronics Ltd.Co adalah salah satu perusahaan afiliasi dari perusahaan Samsung yang memproduksi dan memasarkan berbagai barang elektronik termasuk alat komunikasi. Samsung Group Corporation sendiri memiliki beberapa perusahaan afiliasi lain yang bergerak dalam bidang industry, kimia, perhotelan, perbankan dan asuransi dimana basis perusahaan sebagian besar berkedudukan di Korea Selatan. Anak perusahaan atau subsidiaries Samsung Electonics Ltd.Co juga tersebar di seluruh dunia.

2. Duduk Perkara

(9)

sejak dua tahun terakhir yaitu pada saat Samsung mulai menggunakan dan mengembangkan teknologi android mereka pada alat-alat komunikasi yang diproduksinya. Penggunaan teknologi android ini membuat smartphones dan tablet keluaran Samsung dapat mengoperasikan beberapa fitur yang dianggap menyerupai smartphones dan tablet keluaran Apple yang telah terlebih dahulu diproduksi. Apple menganggap bahwa smartphones dan tablet berbasis android yang dikeluarkan oleh Samsung meniru sebagian besar produk populer mereka yaitu iPhone dan iPad. Pada bulan April 2011, Apple mengajukan gugatan di pengadilan distrik California Amerika Serikat terhadap Samsung dengan tuduhan telah melakukan infrigrement atas beberapa hak kekayaan intelektual Apple yaitu paten, merek dagang dan design industry. Tidak hanya dianggap meniru fitur-fitur yang menggunakan sentuhan layar atau touchscreen, smartphones dan tablet keluaran Samsung juga dianggap meniru bentuk pokok dari iPhone dan iPad. Perkara ini terus berlanjut hingga tahun 2012, dimana keputusan Juri dari pengadilan distrik California memenangkan gugatan Apple dan mengharuskan Samsung membayar denda dan pembayaran lisensi pada Apple.

Samsung juga mengajukan gugatan pada bulan Juni 2011 di Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Pengadilan meneri ma gugatan dari pihak Samsung dan Apple dimana keduanya mengklai m bahwa pihak lawan melakukan peniruan atas produk mereka. Pada akhir Agustus 2012, hakim mengeluarkan putusan split, dimana Apple dinyatakan melanggar dua hak paten atas sistem nirkabel Samsung dan Samsung diputuskan melanggarsatu paten milik Apple yaitu fitur bounce-back Pengadilan memutuskan untuk melarang sementara peredaran beberapa produk Apple dan Samsung yang terbukti melakukan pelanggaran.

(10)

peniruan sama sekali bahkan membuat produk-produk yang inovatif dan berguna untuk pengembangan teknologi selanjutnya.

Pada Agustus 2011, Pengadilan Dusseldorf, Jerman memenangkan tuntutan Apple dan melarang peredaran Samsung Galaxy Tab 10.1 karena terbukti melanggar paten interface mi lik Apple. Namun di Pengadilan Regional Jerman, dalam tingkat banding, hakim memutuskan bahwa Samsung tidak terbukti melakukan peniruan.

Selanjutnya di pengadilan Den Haag, Belanda, pada tanggal 24 Agustus 2011 memutuskan bahwa tiga smartphones Samsung melanggar paten Apple, sementara tuntutan Samsung atas pelarangan penjualan iPhone dan iPad karena tidak memiliki lisensi atas fasilitas 3G ditolak. Samsung mengajukan banding dan pada tahun 2012, Pengadilan banding Belanda membatalkan putusan pengadilan sipil, menolak klaim Apple bahwa Samsung Galaxy Tab seri 10.1 telah melanggar paten Apple.

Sama hal nya dengan beberapa pengadilan sebelumnya, pengadilan federal Australia pada tingkat pertama memenangkan pihak Apple dan melarang penjualan produk Samsung di Australia, namun pada pengadilan banding, produk Samsung kembali terbukti tidak melanggar paten Apple. Sementara di Inggris, Samsung mengajukan gugatan atas pernyataan Apple bahwa Samsung telah meniru produk Apple. Hakim mengabulkan gugatan Samsung dan memerintahkan Apple untuk meralat pernyataan mereka bahwa Samsung tidak melakukan peniruan terhadap produk Apple dan harus dimuat pada halaman website mereka. Namun permintaan Samsung atas pemboikotan iPhone dan iPad tidak dikabulkan.

B. Analisa Kasus

(11)

beracara setiap negara. Namun, dalam penyelesaian sengketa kasus HKI antara Apple Inc. dan Samsung Electronics Ltd.Co dilakukan dengan menempuh jalur litigasi, bukan hanya di negara asal kedua perusahaan tersebut yaitu Amerika Serikat dan Korea Selatan melainkan juga di beberapa negara lainnya yaitu Jepang, Australia,Inggris, Jerman dan Belanda. Titik taut yang terlihat dari kasus ini adalah anak perusahaan dari kedua perusahaan tersebut berada di negaranegara tempat mereka berperkara. Apabila melihat asas-asas hukum acara perdata internasional, sebuah forum/pengadilan nasional dapat menerima gugatan yang diajukan oleh perusahaan transnasional melalui anak perusahaannya apabila :

1. Yurisdiksi Pengadilan

Untuk menentukan apakah suatu pengadilan memiliki yurisdiksi atas anak perusahaan tersebut beberapa hal yang dapat dilihat adalah :

a. Asas Domisili

Negara-negara common law umumnya mengembangkan asas domisili. Beberapa asas domisili badan hukum yang ada antara lain asas center of bussines, asas centre of incorporation, dan asas centre of exploitation. Asas-asas tersebut digunakan untuk menentukan domisili suatu badan hukum akan tetapi kenyataannya asas tersebut sulit digunakan untuk menentukan domisili suatu perusahaan transnasional yang memiliki banyak anak perusahaan sehingga Amerika Serikat dan negara-negara common law mengembangkan asas domisili badan hukum dengan menggunakan teori minimum contact. Teori minimum contact ini melihat fakta-fakta dalam perkara yang menunjukkan adanya:

• Continuity and systematic way of conducting bussines in the forum state (kesinambungan dan pola yang teratur dari tergugat dalam menjalankan urusan-urusannya di wilayah forum).

(12)

dengan sengaja melakukan kegiatan bisnis di setiap wilayah negara tempat mereka berperkara yaitu dengan melakukan pemasaran produk dan pembukaan kantor cabang.

Sementara di negara-negara Eropa lebih menggunakan asas-asas hukum perdata internasional yang telah di atur dalam Council Regulation (EC) No.44/2001 tertanggal 22 Desember 2000 tentang Jurisdiction and the Recognition and Enforcement of Judgements in Civil and Commercial Matters (menggantikan konvensi Brusells). Konvensi ini menggantikan prinsip nationality yang selama ini cenderung dianut oleh negara-negara Eropa Kontinental. Perjanjian ini mengklaim yurisdiksi atas kantor cabang ataupun anak perusahaan yang didirikan di wilayahnya. Kantor cabang atau anak perusahaan asing yang didirikan di wilayah Eropa dianggap memiliki domisili di Eropa karena anak perusahaan tersebut didaftarkan dan memiliki kantor secara fisik di wilayah negara-negara Eropa.

b. Asas Physical Presence

Dengan menempatkan anak perusahaan secara fisik berupa kantor cabang, retail stores atau pabrik di sebuah negara dianggap sebagai bentuk kehadiran dari perusahaan tersebut. Asas ini digunakan khususnya bagi perusahaan yang memiliki kantor pusat di negara yang berbeda dengan anak perusahaannya (perusahaan transnasional).

c. Host State Regulation

(13)

harus memperhatikan dan tunduk pada ketentuan umum, yurisdiksi dan praktek administrasi yang ditentukan secara eksplisit oleh host country General rule ini mengisyaratkan bahwa suatu perusahaan haruslah tunduk pada hukum dimana negara tersebut berdomisili.

2. Adanya keterkaitan nyata antara subjek dan pokok perkara.

Ketentuan ini berkaitan dengan asas forum nonconveniens yaitu asas yang dijadikan hakim untuk menolak suatu perkara. Keterkaitan antara subject matter dalam hal ini anak perusahaan itu sendiri dengan pokok perkara yang diajukan haruslah terkait secara nyata sebab walaupun suatu pengadilan memiliki yurisdiksi untuk menangani perkara yang diajukan akan tetapi pengadilan dapat saja menolak melanjutkan perkara tersebut apabila pokok perkara dan subjek perkara tidak memiliki kaitan atau koneksi sama sekali sehingga hakim berpendapat bahwa pengadilan tidak dapat menangani perkara dan menunjuk forum lain untuk menyelesaikannya.

3. Asas iis alibi pendents

Gugatan yang diajukan tersebut tidak sedang diproses di forum lain. Dalam hal ini gugatan tersebut memiliki pokok perkara dan subjek yang sama.

4. Asas res judicata

Perkara yang sama baik pokok perkara maupun subjeknya belum memiliki kekuatan hukum tetap (successive litigation) oleh suatu pengadilan lain. Berdasarkan ketentuan tersebut, Apple Inc. dan Samsung Electronics.Ltd.Co dalam hal ini dapat mengajukan gugatannya di sebuah forum/pengadilan negara dimana anak perusahaan mereka berada karena a. mengajukan gugatan pada pengadilan yang yurisdiksinya mencakup

wilayah tempat anak perusahaan tersebut berdomisili secara yuridis. b. Terdapat keterkaitan pokok perkara dengan subjek yang disengketakan

(14)

Kekayaan Intelektual atas produk-produk yang dipasarkan melalui tiap anak perusahaan mereka.

c. Sengketa terkait perkara dan subjek yang sama tidak sedang dalam proses dan/atau telah memili ki kekuatan hukum tetap pada forum lain. Kedua perusahaan dalam mengajukan gugatannya di setiap negara diwakili oleh masing-masing anak perusahaannya sehingga dalam hal ini tidak ada kesamaan dalam subjek perkara.

Walaupun kedua perusahaan baik Apple Inc. dan Samsung Electronics Ltd.Co dapat mengajukan gugatan melalui anak perusahaannya, pengajuan gugatan di beberapa negara tersebut adalah tidak efektif karena membutuhkan waktu dan biaya yang banyak selain itu dapat dilihat bahwa terdapat beberapa putusan yang berbeda.

(15)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan sebagaimana telah dikemukakan penulis di atas, maka penulis menyi mpulkan bahwa:

1. sebagai anak perusahaan transnasional baik anak perusahaan Apple Inc. dan Samsung Electronics Ltd. Co. keduanya dapat mengajukan gugatan dalam hal mereka memenuhi persyaratan yakni :

a. mengajukan gugatan pada pengadilan yang yurisdiksinya mencakup wilayah tempat anak perusahaan tersebut berdomisili secara yuridis. b. Terdapat keterkaitan pokok perkara dengan subjek yang disengketakan

dalam hal ini pokok perkaranya adalah pelanggaran beberapa Hak Kekayaan Intelektual atas produk-produk yang dipasarkan melalui tiap anak perusahaan mereka.

c. Sengketa terkait perkara dan subjek yang sama tidak sedang dalam proses dan/atau telah memiliki kekuatan hukum tetap pada forum lain. Kedua perusahaan dalam mengajukan gugatannya di setiap negara diwakili oleh masing-masing anak perusahaannya sehingga dalam hal ini tidak ada kesamaan dalam subjek perkara.

2. Putusan pengadilan suatu negara dengan kasus yang sama dapat digunakan oleh pengadilan negara lain sebagai yurisprudensi dengan ketentuan : a. Tidak bertentangan dengan hukum positif negara termasuk pula dengan

memperhatikan ketertiban umum.

b. Apabila tidak ditemukan aturan terkait kasus yang diperkarakan dalam hukum nasional suatu negara dan putusan pengadilan asing tersebut menyangkut kasus yang serupa.

(16)

d. Putusan tersebut telah digunakan oleh masyarakat internasional atau telah menjadi suatu kebiasaan internasional.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dengan ini penulis merekomendasikan saran yaitu :

1. Mekanisme penyelesaian sengketa yang ditempuh antara Apple dan Samsung melalui anak perusahaan mereka tidaklah efektif karena harus berperkara di banyak negara yang tentu saja menyita waktu dan biaya. Kedua perusahaan seharusnya dapat menempuh jalur penyelesaian sengketa yang disediakan oleh lembaga-lembaga HKI sehingga perkara ini dapat diselesaikan secara internasional dan lebih efisien.

(17)

Daftar Pustaka

http://m.businessweekindonesia.com/article/read/4078/sekuel-pertarungan-apple-vs-samsung

( Di akses pada 3 januari 2015 Jam 15:04

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4e72ddfd36802/apple-dan-samsung-saling-balas-gugat

( Di akses pada 3 januari 2015 Jam 15:06 )

http://www.republika.co.id/indeks/hot_topic/apple%20vs%20samsung

(Di akses pada 3 januari 2015 Jam 15:09 )

http://www.beritasatu.com/iptek/151491-apple-menang-ganti-rugi-rp-33-triliun-dari-samsung.html

(Di akses pada 3 januari 2015 Jam 15:16 )

http://pasardana.com/tag/pengadilan/

http://siarjustisia.com/news/view/109/sengketa-hak-paten-apple-dan-samsung-berakhir-dengan-sama-sama-dimenangkan

http://www.slideshare.net/AfdanPMIKabBogor/permasalahan-perusahaan-samsung

http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/5154

http://dunia.tempo.co/read/news/2014/05/05/090575419/Samsung-Harus-Bayar-Denda-ke-Apple-Rp-14-Triliun

http://seleb.tempo.co/read/news/2014/05/05/090575451/Hukuman-Denda-Tak-Akan-Rugikan-Samsung

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi senyawaan golongan hopana dan oleanana dapat dilihat pada m/z 191 untuk fraksi saturat bercabang dan siklik, Gambar 4.16 - 4.19 merupakan parsial

Sesuai dengan intruksi presiden nomor 17 tahun 2011 dimana presiden menginstruksikan aksi percepatan pemberantasan korupsi dan juga sesuai dengan undang undang nomor 54 tahun

Secara teoritik, temuan penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan keilmuan berupa verifikasi konsep tentang pengaruh IPP -- sebagai dasar

Penelitian ini diharapkan dapat membantu para pelaku pariwisata dan pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun masyarakat dalam mengambil kebijakan yang dianggap

Komponen DSS Subsystems: Data management Dikelola oleh DBMS Model management Dikelola oleh MBMS User interface. Knowledge Management and organizational

Persentase hidup spermatozoa ayam Kampung setelah pengenceran pada perlakuan jenis krioprotektan DMF (84,81%) hasilnya sama baik dibandingkan dengan DMA (78,50%) dan

Muara dari semua itu yang merupakan harapan kita semua adalah terciptanya “Indonesia berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi

modal kerja pada Bank BPR Jatim (Bank UMKM Jawa Timur) Cabang.