• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS DENGAN PERSPEKTIF PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

KELAS V PADA BUKU TEMATIK TEMA 8 SUB TEMA 3 MEMELIHARA EKOSISTEM

Siti Mastiyah

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Konsentrasi Sains Universitas Islam Negeri Sunan KaliJaga

Yogyakarta

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

URL : http://e-jurnalmitrapendidikan.com e-ISSN 2550-0481

p-ISSN 2614-7254

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

Dikirim : 12 April 2018 Revisi pertama : 19 April 2018 Diterima : 20 April 2018 Tersedia online : 30 April 2018

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui strategi pembelajaran apa yang sesuai dengan buku tematik pada tema 8, memelihara ekosistem di kelas V

Sekolah Dasar 2) Untuk mengetahui psikologi

perkembangan apa yang muncul dalam strategi

pembelajaran yang sesuai dengan buku tematik pada tema 8, memelihara ekosistem di kelas V Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kepustakaan (library research), Adapun tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis (content analysis.) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang sesuai dengan buku tematik pada tema 8, memelihara ekosistem di kelas V Sekolah Dasar yaitu perpaduan antara strategi question students have dan Picture and Picture. Dalam perpaduan dua strategi tersebut terdapat aspek perkembangan psikologi anak yaitu aspek kognitif dan sosial.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Sains, Psikologi Perkembangan, Buku Tematik

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Peserta didik sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial, memerlukan situasi pendidikan yang mendorong dirinya untuk mampu berkembang sesuai dengan potensi masing-masing. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Efesiensi dan keefektifan pembelajaran dalam proses interaksi belajar yang baik adalah segala daya upaya guru untuk membantu peserta didik agar bisa belajar dengan baik. Guru memiliki peran yang sangat vital dan fundamental dalam membimbing, mengarahkan dan mendidik peserta didik dalam proses pembelajaran. Seorang guru tidak hanya dituntut sebagai pengajar yang bertugas menyampaikan materi pelajaran tertentu, tetapi juga harus berperan sebagai pendidik.

Peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Gaya belajar adalah cara dimana anak-anak menerima informasi baru dan proses yang akan mereka gunakan untuk belajar. Sebagian anak menerima informasi lebih baik dengan cara visual. Sebagian lagi dengan cara auditori. Sedangkan yang lain mungkin lebih efektif mengambil informasi dengan cara kinestetik. Gaya belajar dapat memupuk bakat dan kekuatan anak, tetapi jika tidak dipahami dan ditunjang, maka justru dapat mengganggu belajar saat beberapa area lemah dan kompetensi yang mereka butuhkan tidak terpenuhi.

Sebagai seorang pendidik harus mampu memilih strategi pembelajaran yang tepat bagi peserta didiknya. Karena itu dalam memilih strategi pembelajaran, pendidik harus memperhatikan keadaan atau kondisi peserta didik, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar penggunaan strategi pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dalam menunjang keberhasilan belajar peserta didiknya. Pada kesempatan kali ini penulis akan mencoba menganalisis strategi pembelajaran yang terdapat pada buku guru tema 8, memelihara ekosistem di kelas V Sekolah Dasar. Rumusan Masalah

1. Strategi pembelajaran apa yang sesuai dengan buku tematik pada tema 8, memelihara ekosistem di kelas V Sekolah Dasar?.

2. Psikologi perkembangan apa yang muncul dalam strategi pembelajaran yang sesuai dengan buku tematik pada tema 8, memelihara ekosistem di kelas V Sekolah Dasar?.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui strategi pembelajaran apa yang sesuai dengan buku tematik pada tema 8, memelihara ekosistem di kelas V Sekolah Dasar.

(3)

KAJIAN PUSTAKA Strategi Pembelajaran

Menurut Abdul Majid, (2013:3) strategi berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani yaitu strategy. kata benda yaitu strategos yang merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan “ego” (memimpin). Sebagai kata kerja yaitu stratego yang berarti merencanakan (to plan).

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or seriesof activities designed to achieves a particular educational goal. Dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk pengunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapain tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagi fasilitas dan sumber belajar semuanya di arahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menetukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi. Nana sudjana mengatakan bahwa strategi belajar mengajar merupakan tindakan guru melaksanakan rencana mengajar, artinya usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran (tujuan, metode, alat serta evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah diterapkan menurut Sunhaji, (2009:1). Dengan demikian, strategi belajar mengajar adalah usaha nyata guru dalam praktik mengajar yang dinilai lebih efektif dan efisien atau politik dan taktik guru yang dilaksanakan dalam praktik mengajar di kelas.

Selanjutnya Nana Sudjana dalam Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari, (2012:2) menambahkan bahwa strategi mengajar di bagi tiga tahapan yakni, tahapan pra inrtuksional, tahapan intruksional dan tahap evaluasi. Pada tahap pra-intruksional misalnya guru menanyakan kehadiran siswa dan bertanya tentang materi yang lalu hal ini sebagi upaya melakukan apersepsi. Tahapan kedua, guru menjelaskan tujuan. Menjelaskan pokok-pokok materi sesuai tujuan dimaksudkan untuk menekankan fokus tujuan yang diharapkan, sedangkan pada tahap evaluasi, guru berusaha mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang dijelaskan pada tahapan intruksional, termasuk sebagai feedback terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan intruksional

Pembelajaran Tematik

Abd. Kadir & Hanum Asrohah, (2014:1) mengatakan pembelajaran tematik adalah program pembelajaran yang berangkat dari satu tema/topik tertentu dan kemudian dielaborasi dari berbagai aspek atau ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran yang biasa diajarkan di sekolah.

(4)

pembahasanya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh tema “air” dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika, kimia, biologi dan matematika. Lebih luas lagi tema itu dapat ditinjau dari bidang study lain, seperti IPA, Bahasa, Agama, dan Seni. Pembelajaran tematik memberikan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada peserta didik untuk memunculkan dinamika dalam proses pembelajaran.

Menurut Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari, (2012:90) sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

a) Berpusat pada siswa: pembelajaran tematik ini berpusat pada siswa (student centered) hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahab kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

b) Memberikan pengalaman langsung: pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences) dengan pengalaman langsung siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas: dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran; pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh.hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

e) Bersifat fleksibel; pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berbeda.

f) Menggunakan prinsip-prinsip sambil bermain dan menyenangkan.

Pembelajaran tematik memiliki kelebihan menurut Abdul Majid, (2013:93) yaitu diantaranya.

(a)Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat pembelajaran anak

(b)Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik (c)Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil belajar

akan dapat bertahan lebih lama.

(d)Pembelajaran tematik menumbuhkembangkan ketrampilan berfikir dan sosial peserta didik.

(5)

Psikologi Perkembangan

Menurut Syamsu Yusuf, (2016:15) yang menyatakan bahwa perkembangan dapat diartiakan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati”. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organism menuju tingkat kedewasaanya atau kematanganya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmania) maupun psikis (rohaniah).

Menurut Ki Fudyanta, (2011:3) psikologi perkembangan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang menekankan dan mengutamakan untuk menyelidiki kegiatan jiwa anak pada priode-priode pertumbuhan dan perkembangannya di dalam hubungannya dengan lingkungan sekitar, dari masa bayi sampai sampai mencapai masa kedewasaanya.

Agus Dariyo, (2011:5) psikologi perkembangan ialah bagian psikologi yang secara khusus mempelajari pertumbuhan dan perkembangan aspek fisik, kognitif, maupun psiko sosial manusia sejak masa konsepsi sampai kematiannya Dalam hal ini psikologi perkembangan manusia meliputi masa prenatal, bayi, ank-anak, remaja, dewasa muda, dewasa madya, dewasa akhir (lansia), dan kematiannya karena mempelajari manusia sepanjang rentang kehidupannya, maka seringkali dikenal sebagai perkembangan manusia (human development), perkembangan sepanjang hayat (life-span development) atau psikologi perkembangan (development psikology).

Menurut Elizaeth B. Hurlock dalam Wiji Hidayanti dan Sri Purnami, (2008:5) bahwa istilah perkembangan ialah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang yang dikatakan oleh Van den Daele perkembangan berarti perubahan secara kualitatif, ini berate bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang, meainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang komplek.

Jadi psikologi perkembangan adalah ilmu yang membahas tentang perubahan-perubahan progresif situasi batin manusia yang dapat menggerakkan tingkahlaku manusia selama hidup di dunia dan sampai pasca kematian.

Adapun perkembangan secara umum yang menurut Syamsu Yusuf, (2016:16) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Terjadi perubahan dalam aspek (a) fisik:perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainya.(b) aspek psikis: semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berfikir, mengingat serta menggunakan imajinasi kreatifnya.

b) Terjadinya perubahan dalam proporsi; (a) aspek fisik: proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja, (b)aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke realitas; dan perubahan perhatiannya dari yang tertuju kepada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang lain (kelompok teman sebaya) c) Diperolehnya tanda-tanda yang baru; (a) tanda-tanda fisik: pergantian gigi dan

karakteristik seks pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak wanita dan

(6)

pinggul dan buah dada pada wanita; kumis, jakun, suara pada anak pria), (b) tanda-tanda psikis:seperti berkembangnya rasa ingin tahu terutama yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan beragama.

METODE PENELITIAN Waktu dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu pada tanggal 1 September sampai 27 Oktober 2016. Subjek dalam penelitian ini adalah Buku Tematik yang diterbitkan oleh Kemendigbud RI, buku tematik ini adalah buku ajar untuk tingkat sekolah dasar. Jumlah subjek dalam penelitian ini yaitu buku yang berkaitan dengan pembelajaran tematik yaitu: Muhamad Nuh, Buku Tematik, Jakarta: Kemendigbud, 2014 dan Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2014. Adapun objek dalam penelitian ini adalah Strategi pembelajaran yang sesuai dengan buku ajar guru pada buku tematik tingkat sekolah dasar dengan memperhatikan psikologi perkembangan peserta didik.

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) murni yaitu meneliti bahan-bahan kepustakaan atau literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian. Serangkaian kegiataan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca danmencatat serta mengolah bahan penelitian.

Penelitian kepustakaan (library research) menggunakan landasan filosofis kualitatif rasionalistik, maka tahapan-tahapan yang dilakukan adalah memilih dan mengkaji secara kritis sumber data atau referensi yang berkaitan dengan materi Sains di kelas V pada tingkat sekolah dasar, dengan merumuskan perhatian kritis terhadap konsep-konsep isi materi yang diajarkan. Hal ini dilakukan dengan harapan akan diperoleh informasi yang lengkap dan objektif.

Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: (1) Data primer, adalah data utama, yaitu data yang diseleksi atau diperoleh langsung dari sumbernya tanpa perantara Siswantoro, (2016:69). Data primer dalam penelitian ini adalah materi ajar buku Tematik untuk kelas V tingkat sekolah dasar penerbit Kemendikbud RI tahun 2014. (2) Data sekunder adalah sumber data pendukung penelitian ini, dan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah berbagai buku yang berkaitan dengan penelitian ini di antaranya adalah: buku-buku dan karya ilmiah yang mengkaji tentang materi pembelajaran materi sains dan pengembangan materi ajar serta buku-buku lainnya yang mendukung penelitian ini.

Teknik Analisis Data

(7)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Pada tulisan ini pemakalah akan mencoba menganalisis strategi yang terdapat dalam buku tematik Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah buku pegangan guru, kelas V Tema 8 Ekosistem, Subtema 3 Memelihara Ekosistem, pembelajaran 1. Selain menganalisis strategi yang terdapat dalam buku tematik, peneliti menawarkan strategi lain yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran ini. Hasil analisis pemakalah sebagai berikut:

a) Pemetaan kompetensi dasar pembelajaran IPA pada pembelajaran 1 Kompetensi Dasar

3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar

4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora dan omnivora Muhammad Nuh, (2014:128).

Indikator

 Mengidentifikasi cara-cara aliran energi di dalam sebuah ekosistem

 Membuat laporan investigasi tentang cara-cara aliran energy di dalam ekosistem

Tujuan Pembelajaran :

Dengan membuat piramida makanan pada ekosistem bersama kelompok, siswa mampu mengidentifikasi cara-cara aliran energi di dalam sebuah ekosistem dengan teliti

Dengan memperhatikan langkah-langkah pembelajan pada materi Sain pada buku tematik pegangan guru, peneliti mencoba menganalisis strategi yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran tesebut dengan strategi yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Pada Materi Sains di Buku Tematik

(8)

Tabel 1. Hasil Analisis Strategi Pembelajaran Pada Pembelajaran IPA di Buku

Question Students Have (Pertanyaan dari Siswa) 1. Bagikan cermat teks bacaan berjudul energy dan ekosistem

Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2016)

(9)
(10)

Lanjutan Tabel 2. Hasil Analisis Strategi Pembelajaran Pada Pembelajaran IPA di Buku Tematik Kelas V SD/MI

5. Siswa membuat beberapa

pertanyaan pada Kartu Tanya 6. Siswa

mendiskusikan pertanyaan - pertanyaan mereka dengan anggota

kelompok lain

Sumber : Hasil analisis peneliti pada tanggal 1 September sampai 27 Oktober 2016 Berdasarkan tabel C.2, Menyajikan materi sebagai pengantar diterapkan pada langkah pembelajaran yang ke tiga, yaitu siswa membaca dengan cermat. Guru menunjukkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi diterapkan pada langkah pembelajaran satu, dua, empat, yaitu Siswa mengamati gambar sebuah rantai makanan ekosistem padang rumput yang terdapat pada buku siswa, Siswa dengan bantuan guru mencoba mengidentifikasi apa saja yang termasuk kedalam rantai makanan ekosistem dalam gambar, tentang aliran energi pada rantai makanan dengan menggunakan gambar piramida makanan Guru menstimulus rasa ingin tahu siswa. Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis diterapkan pada langkah pembelajaran kedua yaitu Siswa dengan bantuan guru mencoba mengidentifikasi apa saja yang termasuk kedalam rantai makanan ekosistem dalam gambar. Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut diterapkan pada langkah pembelajaran ke empat yaitu tentang aliran energi pada rantai makanan dengan menggunakan gambar piramida makanan Guru menstimulus rasa ingin tahu siswa.

Langkah-langkah pembelajaran dalam buku tematik, yaitu pada pembelajaran IPA merupakan langkah-langkah yang menggunakan/memadukan dua strategi pembelajaran. Perpaduan antara strategi question students have dan Picture and Picture merupakan perpaduan yang efektif. Saling melengkapi di setiap langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan. Walaupun dalam penyampaian media gambarnya menggunakan metode Picture and picture.

(11)

kelompok lain dan Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut, dengan langkah tersebut akan membuat anak berfikir kritis. siswa mencoba mencari atau menemukan jawaban terhadap suatu pertanyaan dari kelompok lain ditandai dengan adanya kreatifitas, seperti mencari sebuah jawaban dari buku materi, artikel dan sumber media cetak atau elektronik.

Sedangkan dalam perkembangan aspek sosial terwujud pada langkah pembelajaran yang ke 3 dan 4, yaitu pertukaran kartu Tanya dengan anggota kelompok lain dan setiap kelompok menjawab petanyaan tersebut. Dalam hal ini ditandai dengan adanya interaksi antara guru dengan murid, murid dengan murid (adanya kerja sama antara satu kelompok dan diskusi dalam kelompok.

(12)

Lanjutan Tabel 3. Strategi yang disarankan Oleh Penulis Pada Pembelajaran IPA di Buku Tematik Kelas V SD/MI

5. Siswa membuat beberapa pertanyaan pada Kartu Tanya

6. Siswa mendiskusikan pertanyaan - pertanyaan mereka

dengan anggota kelompok lain

√ √

Sumber : Hasil analisis peneliti pada tanggal 1 September sampai 27 Oktober 2016 Penulis menyarankan strategi pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran IPA subtema 3 adalah strategii Exampel Non Example hal itu dilakukan dengan memperhatikan indikator dan langkah-langkah pembelajaran yang terdapat pada buku tematik kelas V SD/MI. Pembelajaran dengan menggunakan Example Non Example adalah pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran. Adapun tujuan Strategi ini sesuai dengan perkembangan kognitif yang diharapkan yaitu mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan memecahkan permasalahan-permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Tidak hanya itu saja dalam perkembangan kognitif, adanya sebuah media gambar dapat meningkatkan ingatan dan penalaran anak serta membuat siswa berfikir kritis dalam mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai konsep (rantai makanan).

Sedangkan dalam aspek sosial dalam strategi Example Non Example terwujud dengan adanya kelompok diskusi dan dalam diskusi tersebut terjadi interaksi secara efektif dengan kelompok lain. Dan dalam aspek perkembangan bahasa dalam langkah strategi yang disarankan lebih ditunjukkan dengan kegiatan siswa membuat kesimpulan dan menuliskan hasil laporan kegiatan. Dengan langkah tersebut, secara tidak langsung siswa harus menyusun kata-kata menjadi kalimat yang digunakan untuk membuat kesimpulan dan menuliskan hasil laporan. Semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki anak, maka tipe kalimat yang dapat disusun akan akan semakin panjang dan bervariasi.

(13)

Dan langkah setrategi yang keempat guru memberikan kesempatan setiap kelompok membacakan hasil diskusinya sesuai dengan langkah pembelajaran yang ke 3 dan 6 yaitu Siswa membaca dengan cermat teks bacaan berjudul energi dan ekosistem, siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan mereka dengan anggota kelompok lain.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan pada buku guru tema 8, memelihara ekosistem di kelas V Sekolah Dasar strategi yang sesuai dengan buku guru tersebut yaitu strategi question student have dan strategi picture and picture. Peneliti juga menganalisis berdasarkan aspek perkembangan siswa pada usia sekolah dasar. Dimana aspek tersebut disesuaikan dengan strategi yang ada dibuku. Pada perpaduan dua strategi ini terdapat aspek kognitif dan sosial.

Saran

Penulis juga menyarankan strategi pembelajaran yang sesuai digunakan dalam pembelajaran IPA subtema 3 adalah strategi Exampel Non Example hal itu dilakukan dengan memperhatikan indikator dan langkah-langkah pembelajaran yang terdapat pada buku tematik kelas V SD/MI.

DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, Agus, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT Refika Aditama, 2011 Desmita, Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Rosdakarya. 2016

Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajran Terpadu,Yogyakarta: Familia, 2012

Fudyanta, Ki, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011

Hidayati, Wiji & Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, Yogyakata: Bidang Akademik UIN Suka, 2008

Ismail, Fajri, Evaluasi Pendidikan, Palembang : Rineka Cipta, 2012

J Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010

Kadir, Abd. & Hanun Asrohah, Pembelajaran Tematik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014

Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran, Bandung: Rosdakarya Offset, 2013 Nuh, Muhamad, Buku Tematik, Jakarta: Kemendigbud, 2014

Papalia, E, Diane, Human Development (Psikologi Perkembangan), Jakarta: Kencana, 2008

Siswantoro, Metode Penelitian Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016

Sukardi, Ismail, Model-model Pembelajaran Modern. Palembang: Tunas Gemilang Press, 2013

Sunhaji, Strategi Pembelajaran (Konsep Dasar, Metode, dan Aplikasi dalam Proses Belajar Mengajar), Yogyakarta: Grafindo Litera Media, 2009

(14)

W Santrock, Jhon, Perkembangan Masa-Hidup, Jakarta: Erlangga, 2012

Gambar

Gambar 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Pada Materi Sains di Buku
Tabel 1. Hasil Analisis Strategi Pembelajaran Pada Pembelajaran IPA di Buku
gambar tersebut diterapkan pada langkah pembelajaran ke empat yaitu tentang aliran
Tabel 3. Strategi yang disarankan Oleh Penulis Pada Pembelajaran IPA di Buku  Tematik Kelas V SD/MI

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan tinggi semai pada konsentrasi 0,5% menunjukkan kenaikan secara signifikan kemudian turun dengan pertambahan tingkat salinitas seperti yang terlihat pada

Secara mikroskopis Warna pada pengamatan nikol sejajar (4x) adalah cokelat beretardansi rendah dan warna pada nikol bersilang (4x) adalah cokelat beretardansi lebih

II Pelajar ialah orang tempatan dan orang luar III Keperluan asas disediakan sendiri oleh pelajar IV Tempoh pembelajaran dihadkan 10 tahun sahaja A I dan II. B II dan III C

(1979: 156) perlu kita perhatikan ialah bahwa dalam manajemen pendidikan di sekolah yang demokratislah sekolah baru akan mampu menciptakan lingkungan hidup yang

berkesempatan untuk belajar tentang harga diri dan otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah. Salah

dan mempersempit lapang presepsi individu. Individu menjadi tidak perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area. 3) Kecemasan berat, mengurangi

Salah satu caranya adalah dengan Picture Word Inductive Models (PWIM). Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan eksperimen, didapatkan data bahwa terjadi peningkatan

Rekomendasi kedua adalah melaksanakan ke- giatan peningkatan kesadaran terhadap program keselamatan pasien di unit kamar bersalin RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik dengan cara: