FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DEPOSITO MUDHARABAH BANK SYARIAH
Nur Anisah
STIE PGRI Dewantara Jl. Prof Yamin 77 Jombang
ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of interest rates, the level of profit sharing mudaraba deposits, liquidity, inflation and the size of the company on the growth of mudaraba deposits at Islamic banking. Data taken from statistical reports of Islamic banking at Bank Indonesia from January 2009 to May 2012. The method used is the method of multiple linear regression. Using this method along with the underlying assumptions. The results showed that the rate of profit sharing mudaraba deposits and the size of the company's positive influence, and interest rates negatively affect mudharabah 1 month deposit growth of Islamic banks. While the level of liquidity and inflation showed no effect on mudaraba 1 month deposit growth of Islamic banks. The implications of this study should further improve the management of Islamic banks performance and work together with the Indonesian Ulema Council to provide wider dissemination of the prohibition of bank interest. Future studies are expected to use the time series data that is longer, add another independent variable, researching funding third parties other than mudaraba deposits.
Keywords: mudaraba deposits, interest, profit sharing, liquidity, inflation, firm size
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat suku bunga, tingkat bagi hasil deposito mudharabah, likuiditas, inflasi dan ukuran perusahaan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah bank syariah. Data diambil dari laporan statistik perbankan syariah di Bank Indonesia periode Januari 2009 sampai dengan Mei 2012. Metode yang digunakan adalah metode regresi liner berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil deposito mudharabah dan ukuran perusahaan berpengaruh positif, dan tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Sedangkan tingkat likuiditas dan inflasi tidak menunjukkan pengaruh terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Implikasi penelitian ini diharapkan manajemen bank syariah lebih meningkatkan kinerjanya dan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia untuk memberikan sosialisasi lebih luas mengenai haramnya bunga bank. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan data time series yang lebih panjang, menambah variabel independen lain, dan meneliti dana pihak ketiga selain deposito mudharabah
PENDAHULUAN
Perbankan syariah pada dasarnya merupakan suatu industri keuangan yang memiliki sejumlah perbedaan mendasar dalam kegiatan utamanya dibandingkan dengan perbankan konvensional. Selama 5 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan total aset perbankan syariah mencapai 33% per tahun. Sampai dengan akhir Oktober 2010, total aset perbankan syariah telah mencapai Rp.86 triliun. Secara kelembagaan, saat ini jumlah bank syariah telah mencapai 11 Bank Umum Syariah, 23 Unit Usaha Syariah, dan 146 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dengan jaringan kantor sebanyak 1.625 kantor pada akhir September 2010 (Bank Indonesia, 2011).
Perkembangan yang pesat pada bank syariah di Indonesia ini dianggap karena selama ini bank syariah mampu membidik pasar syariah loyalis, yaitu konsumen yang meyakini bahwa bunga bank itu haram. Di lain pihak, bank syariah sedang mengalami kondisi persaingan yang sangat ketat karena semua pihak yang terlibat dalam perbankan sama-sama bergerak di pasar rasional yang sensitif terhadap bunga. Para depositor sendiri sangat memperhatikan return atau keuntungan yang mereka peroleh ketika menginvestasikan uangnya di bank. Haron dan Azmi (2005) menunjukkan bahwa
deposit pricing berfungsi untuk memproteksi dan meningkatkan profit dari bank dibandingkan untuk menambah nasabah baru dan merebut market share dari kompetitornya karena pada kenyataannya ketika dibuka satu jenis deposit plan baru oleh bank, maka para depositor akan membandingkan keuntungan yang akan mereka peroleh.
Sesuai fungsi dana pihak ketiga yang vital dengan digunakannya untuk sumber profit dan penutup laba operasional, maka hal ini seharusnya juga mendorong bank syariah sebagai salah satu bentuk lembaga perbankan agar memperbaiki manajemennya untuk terus meningkatkan dana pihak ketiga. Hal ini dikarenakan perubahan yang sedikit saja pada dana pihak ketiga (DPK) maka akan mempengaruhi kinerja dan performa dari bank (Andriyanti dan Wasilah, 2010).
Hasibuan (2006) menyatakan bahwa selain dipengaruhi oleh faktor-faktor internal bank itu sendiri, kinerja perbankan syariah juga dipengaruhi oleh indikator-indikator moneter dan finansial lainnya. Untuk pelaksanaan fungsi intermediasi sendiri, bank syariah masih baik dengan posisi financing to deposit ratio (FDR) yang tinggi. Sehingga, hal ini turut mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan di Malaysia (Haron dan Ahmad, 2000), tingkat suku bunga konvensional akan mempunyai hubungan negatif terhadap dana deposito bank syariah, sedangkan tingkat bagi hasil akan mempunyai hubungan positif terhadap jumlah dana deposito bank syariah. Arundina (2007) menyatakan bahwa penelitian mengenai penghimpunan dana pihak ketiga sendiri sebenarnya masih jarang sehingga perlu adanya penelitian-penelitian selanjutnya untuk lebih mengetahui penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada perbankan. Nasution (2003) menyatakan bahwa manajemen kredit Bank Muamalat akan mempengaruhi likuiditas bank itu sendiri dan akhirnya akan mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga.
Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah tingkat suku bunga deposito berjangka 1 bulan bank umum konvensional, tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan bank syariah, tingkat likuiditas, inflasi, dan ukuran perusahaan mempengaruhi pertumbuhan deposito
TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Perbankan Syariah di Indonesia
Perbankan Islam atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai perbankan syariah telah menjadi lokomotif terdepan bagi proyek ilmu ekonomi Islam dan Islamisasi ilmu ekonomi, yang telah dirintis mulai empat dekade yang lalu. Pengakuan dan penerimaan terhadap perbankan Islam dalam sistem keuangan global telah memberikan energi positif bagi para penggiat ekonomi Islam untuk melanjutkan upaya Islamisasi ilmu ekonomi dan juga institusi ekonominya.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam atau bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadist (Antonio, 2001). Sedangkan Bank Indonesia (2003) mendefinisikan bank syariah ialah bank yang berasaskan antara lain pada asas kemitraan, keadilan, transportasi dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah serta memiliki fungsi sebagai manajemen investasi, menyediakan jasa-jasa keuangan, dan memberikan jasa-jasa-jasa-jasa sosial.
Dana Pihak Ketiga
Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan yaitu sebagai penghubung antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana (defisit unit), dengan menghimpun dana pihak ketiga dari para nasabah atau deposan lalu menyalurkannya kepada para debitur (pengusaha dan pihak yang memerlukan dana segar). Dalam hal ini, bank syariah sebagai pengelola DPK (mudharib) harus berhati-hati dalam mengelola DPK yang mana secara sistematis “dipaksa” untuk berperilaku memaksimalkan keuntungan bagi kedua belah pihak, baik bagi mudharib sendiri maupun bagi shahibul maal. (Adiwarman, 2005).
Penghimpunan dana pihak ketiga ini diperoleh dari tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, giro, dan kewajiban jangka pendek lainnya. Dalam penelitian ini akan digunakan dana pihak ketiga yang berasal dari deposito Mudharabah
berjangka 1 bulan. Penggunaan deposito ini adalah berdasarkan komposisinya sebagai jumlah terbesar dari deposito dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK).
Deposito Mudharabah
Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian perlu adanya sumber untuk menyediakan dana guna membiayai kegiatan usaha. Dalam hal ini bank syariah mempunyai kedudukan yang penting untuk menghimpun dana maka dengan demikian deposito mudharabah akan mempunyai kedudukan yang sangat istimewa.
Pengaruh Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan Bank Konvensional
Dalam penelitian sebelumnya terutama yang dilakukan di luar negeri (Haron dan Ahmad, 2000), telah membuktikan bahwa tingkat suku bunga konvensional memiliki pengaruh terhadap dana pihak ketiga bank syariah. Penelitian di Indonesia oleh Arundina (2007) serta penelitian Budiati (2007), juga menyatakan bahwa suku bunga deposito bank konvensional berkaitan erat dengan penghimpunan dana pihak ketiga bank syariah. Demikian juga Farikh (2007) menyebutkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah dipengaruhi oleh tingkat suku bunga deposito konvensional. Apabila suku bunga deposito konvensional naik, maka deposito Mudharabah akan mengalami penurunan karena masyarakat akan cenderung menyimpan dananya di bank konvensional.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, dibuat hipotesis penelitian ini sebagai berikut :
H1 : Tingkat suku bunga deposito berjangka bank konvensional 1 bulan berpengaruh negatif terhadap deposito mudharabah berjangka 1 bulan bank syariah
Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharabah 1 Bulan Bank Syariah
Pada dasarnya, deposito mudharabah merupakan tempat berinvestasi nasabah dalam bank syariah. Para nasabah dalam menempatkan dananya di bank syariah tentunya dipengaruhi oleh motif untuk mendapatkan keuntungan sehingga jika tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah semakin tinggi maka alokasi dana investasi yang disimpan di bank syariah akan semakin besar. Penelitian sebelumnya di Malaysia oleh Haron dan Ahmad ( 2000), telah menunjukkan tingkat bagi hasil perbankan syariah memiliki pengaruh terhadap dana pihak ketiga bank syariah.
Di Indonesia penelitian serupa juga dilakukan oleh Arundina (2007) serta penelitian Budiati (2007), yang menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil berkaitan erat dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank syariah. Dan hasil yang sama ditemukan oleh Samsudin (2005) yang menemukan bahwa faktor besarnya return dan persentasi bagi hasil yang tinggi menjadi daya tarik bagi nasabah untuk menyimpan dananya di BSM. Hasil serupa juga ditemukan oleh Rahmawati (2010) bahwa profit sharing berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dana bank syariah.
Ada perbedaan hasil penelitian terdahulu tentang pengaruh bagi hasil (profit sharing) terhadap keputusan nasabah menyimpan dananya di bank syariah. Nasser dan Al-Khatib (2005) menemukan bahwa 79% responden di Jordan mau menanamkan dananya pada bank syariah karena motivasi agama. Dari hasil penelitian sebelumnya, dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Tingkat bagi hasil deposito mudharabah berjangka bank syariah 1 bulan berpengaruh positif terhadap deposito mudharabah berjangka 1 bulan bank syariah.
Pengaruh Likuiditas Perbankan Syariah
kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Berdasarkan kondisi ini, diambil hipotesis sebagai berikut :
H3 : FDR bank syariah berpengaruh negatif terhadap deposito mudharabah berjangka 1 bulan bank syariah.
Pengaruh Inflasi
Inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus selama peride tertentu. Apabila tingkat inflasi mengalami kenaikan maka deposito perbankan syariah akan mengalami penurunan. Menurut Haron dan Azmi (2005), inflasi berhubungan negatif dengan deposito yang dihimpun bank. Hal ini disebakan ketika inflasi mengalami kenaikan, maka para nasabah akan mencairkan dananya untuk mempertahankan tingkat konsumsinya.
Cahyono (2009) menyatakan bahwa pengaruh inflasi terhadap dana pihak ketiga berbeda antara perbankan konvensional dan perbankan syariah. Sebagaimana yang dihasilkan oleh Farikh (2007) yang menyatakan bahwa inflasi juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah. Dalam penelitian ini diambil hipotesis sebagai berikut :
H4 : Inflasi memiliki pengaruh negatif terhadap deposito mudharabah berjangka 1 bulan bank syariah.
Pengaruh Ukuran Perusahaan
Ukuran bank (perusahaan) merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Pada penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran bank diproksi dengan pertumbuhan aset bank. Ukuran bank memiliki kecenderungan kuat dalam menghasilkan profit yang tinggi. Deposan pada umumnya menyimpan dananya di bank dengan motif profit maximitation. Semakin besar ukuran bank, maka masyarakat akan cenderung menyimpan uangnya di bank tersebut karena masyarakat berpikir akan merasa aman menyimpan dananya di sana. Hal ini juga diperkuat dengan penelitian Andriyanti dan Wasilah (2010) yang menunjukkan bahwa penghimpunan deposito
Mudharabah berjangka 1 bulan pada Bank Muamalat Indonesia dipengaruhi oleh ukuran bank. Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah
H5 : Ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap deposito mudharabah berjangka 1 bulan bank syariah.
METODE PENELITIAN
Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan data time series untuk rentang waktu bulanan, yaitu Bulan Januari 2009 sampai Bulan Mei 2012. Data time series ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu hasil publikasi Bank Indonesia dengan periode bulanan yaitu Statistik Perbankan Syariah dan Statistik Perbankan Indonesia. Selain itu data juga diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik yang berupa data Inflasi Bulanan Indonesia.
Populasi dan Sampel Penelitian
memperoleh sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang diajukan. Kriteria yang diajukan yaitu perbankan syariah yang menerbitkan laporan keuangan bulanan periode Januari 2009 sampai dengan Mei 2012.
Variabel Penelitian
Secara sistematik semua variabel dalam penelitian ini, dapat disajikan dalam matriks variabel penelitian seperti pada tabel 1 berikut ini:
Tabel 1.
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala TSB
Dalam penelitian ini digunakan metode statistik untuk menguji variabel bebas (independen) yang berpengaruh pada pertumbuhan deposito Mudharabah 1 bulan bank syariah sebagai variabel terikat (dependen). Untuk menguji pengaruh ini dilakukan analisis regresi. Agar model analisis regresi yang dipakai dalam penelitian ini secara teoretis menghasilkan nilai parametrik yang sahih terlebih dahulu akan dilakukan pengujian asumsi klasik regresi yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.
Metode Regresi Linear Berganda
Persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
DM = βo + β1 TSB + β2 TBH + β3 FDR + β4 INFLASI + β5 SIZE + ε
Keterangan:
TSB : tingkat suku bunga deposito berjangka 1 bulan bank konvensional TBH : tingkat bagi hasil deposito Mudharabah 1 bulan
FDR : Financing to Deposit Ratio menggambarkan likuiditas bank syariah INFLASI : tingkat inflasi perekonomian Indonesia
SIZE : ukuran bank syariah (ln Total Asset ) βo : intercept/konstanta
ε : Error
Uji signifikansi parameter individual (Uji stastistik t)
Menurut Ghozali (2005) uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengujian Asumsi Klasik
Dari hasil pengujian data menunjukkan bahwa asumsi normality, homoscedasticity terpenuhi dan tidak ditemukan adanya gejala heteroscedasticity.
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan metode regresi linear berganda dan uji signifikansi parameter individual (Uji statistik t).
Metode Regresi Linear Berganda
Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito 1 bulan bank konvensional, tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan bank syariah, tingkat inflasi, tingkat likuiditas dan ukuran bank syariah. Sedangkan variabel dependennya adalah pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah periode selanjutnya.
Tabel 2. Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error
(Constant) -0,156 0,057 -0,273 0,000
TSB -0,810 0,006 -0,824 -9,244 0,000
TBH 0,560 0,002 0,306 6,182 0.000
FDR 0,047 0,045 0,483 1,752 0,089
INFLASI 0,080 0,033 0,170 1,170 0,323
SIZE 0,236 0,081 0,483 5,943 0,019
Sumber : Output SPSS
Dari tabel 2 dapat ditemukan model persamaan regresi sebagai berikut:
DM = – 0,156 – 0,810 TSB + 0,560 TBH + 0,047 FDR + 0,080 INFLASI + 0,236 SIZE
Keterangan:
TSB : tingkat suku bunga deposito berjangka 1 bulan pada bank konvensional
TBH : tingkat bagi hasil (ekuivalen rate) dari deposito Mudharabah
berjangka 1 bulan pada periode bulan sebelumnya
FDR : Financing to Deposit Ratio (FDR) yang menggambarkan likuiditas bank syariah
INFLASI : tingkat inflasi perekonomian Indonesia
SIZE : ukuran bank syariah (ln Total Asset )
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel TSB terhadap variabel DM (0,000) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan variabel TBH terhadap variabel DM. Hasil pengujian ini menunjukkan hipotesis pertama (H1) diterima. Sedangkan nilai signifikansi variabel TBH terhadap variabel
DM adalah (0,019) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan variabel TBH terhadap variabel DM. Hasil pengujian ini menunjukkan hipotesis kedua (H2) diterima. Untuk nilai signifikansi variabel FDR terhadap variabel
DM sebesar (0,910) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel DM. Hasil pengujian ini menunjukkan hipotesis ketiga (H3) ditolak.
Nilai signifikansi variabel INFLASI terhadap variabel DM adalah (0,655) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel INFLASI tidak berpengaruh terhadap variabel DM. Hasil pengujian ini menunjukkan hipotesis keempat (H4) ditolak. Nilai
signifikansi variabel SIZE terhadap variabel DM adalah (0,019) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel SIZE berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel DM. Hasil pengujian ini menunjukkan hipotesis kelima (H5) diterima.
Pembahasan Penelitian
Berikut adalah pembahasan dari hasil penelitian pengaruh beberapa variabel independen terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah periode Januari 2009 sampai dengan Mei 2012.
Pengaruh Suku Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum Konvensional
Hasil analisis diketahui bahwa variabel TSB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Hal ini berarti ketika tingkat suku bunga deposito 1 bulan bank umum konvensional naik, akan menurunkan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Dan sebaliknya, penurunan tingkat suku bunga deposito 1 bulan bank umum konvensional akan menyebabkan kenaikan pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah.
Pengaruh negatif tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank konvensional terhadap pertumbuhan deposito Mudharabah berjangka 1 bulan adalah karena dengan meningkatnya suku bunga akan menyebabkan peningkatan risiko
displacement fund (pengalihan dana dari bank syariah ke bank konvensional) yang akan dihadapi bank syariah. Hal ini tentunya akan membuat jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank syariah menurun.
penelitian Arundina (2007) serta penelitian Budiati (2007) yang menunjukkan bahwa suku bunga deposito bank konvensional berkaitan erat dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank syariah. Juga mendukung Farikh (2007) yang menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah dipengaruhi oleh tingkat suku bunga deposito konvensional. Penelitian Andriyanti dan Wasilah (2010) juga menunjukkan bahwa penghimpunan deposito Mudharabah berjangka 1 bulan pada Bank Muamalat Indonesia sebagai variabel terikat dipengaruhi variabel bebas tingkat suku bunga deposito berjangka 1 bulan pada bank konvensional.
Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharabah 1 bulan Bank Syariah
Hasil analisis diketahui bahwa variabel TBH berpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Hal ini berarti ketika tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan bank syariah naik, akan menaikkan pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Dan penurunan tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan bank syariah akan menyebabkan penurunan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah.
Pengaruh positif variabel tingkat bagi hasil terhadap pertumbuhan deposito
Mudharabah berjangka 1 bulan dikarenakan para nasabah dalam menempatkan dananya di bank syariah masih dipengaruhi oleh motif untuk mencari profit sehingga jika tingkat bagi hasil bank semakin besar maka akan semakin besar pula dana pihak ketiga yang disimpan di bank syariah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang ditunjukkan oleh Rahmawati (2010) bahwa profit sharing berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dana bank syariah. Karena nasabah hanya bersedia menyimpan dananya pada bank yang mau dan mampu untuk membayar kembali dana tersebut apabila ditagih. Juga mendukung hasil penelitian Samsudin (2005) yang menunjukkan bahwa faktor besarnya return dan persentasi bagi hasil yang tinggi menjadi daya tarik bagi nasabah untuk menyimpan dananya di Bank Syariah Mandiri. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh prinsip bagi hasil (profit sharing) terhadap keputusan nasabah menyimpan dananya di bank syariah. Nasser dan Al Khatib (2005) menunjukkan bahwa 79% responden di Jordan mau menanamkan dananya pada bank syariah karena motivasi agama. Hasil serupa ditemukan oleh Amat (2005) dengan menunjukkan bahwa faktor motivasi untuk mendapatkan return yang tinggi tidak menjadi dasar utama dalam memilih bank, melainkan lebih kepada kesesuaian dengan syariah.
Fitriyah (2010) juga menunjukkan bahwa bagi hasil tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dana bank umum syariah, karena faktor agama merupakan faktor utama yang menjadi alasan nasabah menyimpan dananya di bank syariah. Karakter nasabah bank syariah merupakan nasabah emosional yang non profit oriented.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan bank syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim masih terpengaruh oleh return yang akan diterima.
menarik bagi nasabah, maka dana deposito mudharabah akan meningkat. Nasabah pastinya akan memilih investasi yang halal dan memberikan keuntungan yang besar.
Pengaruh Likuiditas Bank Syariah
Dalam penelitian ini, likuiditas diproksikan dengan Finance to Deposite Ratio
(FDR). Rasio ini menunjukkan seberapa besar kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank tersebut jika ada deposan menarik dananya sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Hal ini akan turut mempengaruhi deposan dalam memilih dimana akan menghimpun dananya.
Hasil penelitian menunjukkan FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Rasio yang mencerminkan likuiditas bank syariah ini memang tergolong tinggi, yakni 87,27 % sampai 100,5%. Hal ini berarti sebagian besar dan hampir seluruh dana pihak ketiga digunakan untuk pembiayaan, sehingga dapat dikatakan bahwa likuiditas bank syariah rendah. Namun ternyata pertumbuhan dana pihak ketiga dan dana deposito mudharabah khususnya, terlihat naik.
Likuiditas bank syariah yang relatif rendah, tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan karena dana titipan nasabah tersebut terlihat semakin mengalami kenaikan. Nasabah tampaknya tidak melihat atau memperhitungkan nilai FDR suatu bank perbulannya ketika hendak memutuskan meletakkan dananya. Dapat juga disebabkan karena bank syariah sudah memperoleh kepercayaan penuh dari nasabah dengan dibuktikan selama ini dapat memenuhi kewajibannya kepada nasabah. Selain itu, angka pembiayaan macet yang rendah dapat juga menjadi pegangan nasabah untuk memberi kepercayaan pada bank syariah meskipun likuiditasnya relatif rendah.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Andriyanti dan Wasilah (2010) yang juga menggunakan variabel yang sama dalam pengaruhnya terhadap penghimpunan dana pihak ketiga dan hasil yang tidak signifikan ditunjukkan oleh variabel FDR dalam pengaruhnya terhadap deposito Mudharabah berjangka 1 bulan. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian Shalihati (2012) yang menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap deposito mudharabah
Bank Umum Syariah periode Juni 2004 – Desember 2010.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Nasution (2003) sebelumnya, bahwa manajemen kredit bank syariah akan mempengaruhi likuiditas bank dan akhirnya akan mempengaruhi penghimpunan dana dari pihak ketiga.
Pengaruh Inflasi
Inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus selama peride tertentu. Tingkat inflasi yang tinggi mengakibatkan masyarakat yang mempunyai penghasilan tetap akan mengurangi alokasikan dana investasinya untuk mempertahankan tingkat konsumsi. Dan sebaliknya, jika tingkat inflasi menurun nasabah akan memiliki dana yang besar untuk alokasi investasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan, sehingga menolak hipotesis yang telah diajukan peneliti. Nasabah bank syariah tampaknya sudah terbiasa dengan inflasi yang terjadi di Indonesia, sehingga sudah dapat merencanakan alokasi dana yang digunakan untuk konsumsi dan dana investasi. Akibatnya, fluktuasi tingkat inflasi tidak mempengaruhi pertumbuhan deposito mudharabah.
Nasabah bank syariah tidak terpengaruh terhadap fluktuasi tingkat inflasi di Indonesia bisa juga disebabkan karena dalam kondisi inflasi yang naik turun, mereka kesulitan untuk memilih investasi selain deposito karena investasi di tempat lain kemungkinan akan memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan resiko penurunan nilai uang akibat inflasi.
Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Faizi (2009) yang menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap simpanan mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2005 – 2007. Juga Alwi (2009) yang dalam penelitiannya menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap dana deposito mudharabah bank syariah di Indonesia . Demikian juga Lestari (2012) dalam penelitiannya pada Bank Muamalat Indonesia periode Januari 2003 – Desember 2007 menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap deposito mudharabah.
Hasil penelitian ini berbeda dengan Farikh (2007) yang menunjukkan bahwa inflasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah. Andriyanti dan Wasilah (2010) juga menunjukkan bahwa penghimpunan deposito Mudharabah berjangka 1 bulan pada Bank Muamalat Indonesia dipengaruhi oleh tingkat inflasi secara signifikan. Juga dalam penelitian Haron dan Azmi (2005) yang menunjukkan bahwa inflasi berhubungan negatif dengan deposito yang dihimpun bank. Hal ini disebabkan ketika inflasi mengalami kenaikan, maka para nasabah akan mencairkan dananya untuk mempertahankan tingkat konsumsinya.
Pengaruh Ukuran Perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran bank syariah berpengaruh positif terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan. Ukuran bank merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Pada penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran bank diproksi dengan pertumbuhan total aset yang dimiliki bank syariah.
Peningkatan total asset menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam beroperasi semakin bagus dan kemampuan untuk bisa melakukan perngembangan semakin luas. Aset yang besar juga memiliki kecenderungan kuat dalam menghasilkan profit yang tinggi. Deposan pada umumnya menyimpan dananya di bank dengan motif profit maximitation. Semakin besar ukuran bank, maka masyarakat akan cenderung menyimpan uangnya di bank tersebut karena masyarakat berpikir akan merasa aman menyimpan dananya di sana dan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.
PENUTUP
Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan perbankan syariah di Indonesia untuk periode Januari 2009 sampai dengan Mei 2012 adalah hipotesis 1, 2 dan 5 diterima sedangkan hipotesis 3 dan 4 ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan perbankan syariah sebagai variabel terikat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas tingkat bagi hasil deposito mudharabah bank syariah dan tingkat suku bunga deposito 1 bulan bank konvensional, dan ukuran perusahaan. Sedangkan untuk variabel bebas likuiditas dan inflasi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat deposito mudharabah 1 bulan bank syariah.
Pengaruh positif tingkat bagi hasil deposito mudharabah 1 bulan bank syariah menunjukkan bahwa nasabah bank syariah masih berorientasi terhadap profit, sehingga apabila tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah tinggi, maka nasabah akan cenderung menempatkan dananya dalam deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Hal ini terbukti juga dari hasil penelitian bahwa tingkat suku bunga deposito 1 bulan bank konvensional berpengaruh negatif terhadap dana deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Likuiditas tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap dana deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Nasabah memberikan kepercayaan yang tinggi terhadap bank syariah dengan terbukti jumlah dana deposito mudharabah 1 bulan bank syariah yang semakin meningkat, tanpa melihat angka pembiayaan dibanding jumlah dana pihak ketiga yang tinggi.
Ukuran (Size) yang dilihat dari pertumbuhan aktiva yang dimiliki bank syariah menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap dana deposito mudharabah 1 bulan. Deposan pada umumnya menyimpan dananya di bank dengan motif profit maximitation. Semakin besar ukuran bank, maka masyarakat akan cenderung menyimpan uangnya di bank tersebut karena masyarakat berpikir akan merasa aman menyimpan dananya di sana dan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Variabel bebas inflasi tidak berpengaruh terhadap dana deposito mudharabah 1 bulan bank syariah. Nasabah bank syariah terlihat sudah terbiasa dengan inflasi yang terjadi di Indonesia, sehingga sudah dapat merencanakan dana yang digunakan untuk konsumsi dan dana investasi. Akibatnya, fluktuasi tingkat inflasi tidak mempengaruhi pertumbuhan deposito mudharabah.
Implikasi
Keterbatasan
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data time series yang sangat terbatas, sehingga disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan data time series yang lebih panjang agar dapat lebih menggambarkan kondisi sebenarnya. Selain itu penelitian ini hanya menggunakan 5 variabel bebas, disarankan untuk menambah variabel lain yang diduga kuat berpengaruh secara signifikan terhadap dana deposito mudharabah 1 bulan bank syariah dari hasil penelitian-penelitian lainnya. Variabel terikat dalam penelitian ini hanya deposito mudharabah 1 bulan, diharapkan untuk penelitian selanjutnya diteliti juga faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dana pihak ketiga lainnya. Penelitian ini menggunakan data statistik dari Bank Indonesia. Disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat mengetahui secara langsung dari sisi nasabah dengan wawancara atau kuisioner, sehingga dapat diketahui secara jelas dan pasti faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam menanamkan dananya ke dalam deposito mudharabah 1 bulan bank syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman, K. 2005. Islamic Banking, Edisi Ketiga. Jakarta. Rajawali Press
Alwi, I. 2009. Pengaruh Suku Bunga Deposito,Tingkat Inflasi, Dan Jumlah Kantor Bank Terhadap Dana Deposito Mudharabah Pada Bank Syariah Di Indonesia. Thesis. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Amat, Y. 2005. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk menggunakan Jasa Perbankan Syariah. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islam”EKSIS” Vol 1 No 2 April-Juni 2005
Andriyanti, A. dan Wasilah, 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (Deposito Mudharabah 1 Bulan) Bank Muamalat Indonesia (BMI). Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XIII
: Purwokerto
Antonio, M.S. 2001. Bank Syariah dari Teori Ke Praktek. Gema Insani Pers. Jakarta
Arundina, T. 2007. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Konvensional dan Tingkat Bagi Hasil Bank Syariah Terhadap DPK Bank Syariah. Skripsi : FEUI.
Bank Indonesia. 2003. Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia. Jakarta.
---. 2011. Outlook Perbankan Syariah 2011: Penguasaan Pasar Domestik Dengan Kualitas Pelayanan Berstandar Internasional. Jakarta
Bank Syariah Mandiri. 2010. Perbankan Syariah : Perkembangan dan Penjelasan.
Jakarta
Cahyono, A. 2009. Pengaruh Indikator Makroekonomi terhadap DPK dan Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri. Thesis : PSKTTI UI.
Faizi. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Simpanan Mudharabah Bank Umum Syariah Periode 2005 – 2009. Skripsi : UIN Kalijaga Yogyakarta.
Farikh, N. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah dan Konvensional di Indonesia. Thesis : PSKTTI UI.
Fitriyah, N. 2010. Kontribusi Incentve Compatible Constrains dan Prinsip Bagi Hasil untuk Mereduksi Terjadinya Indikasi Moral Hazard dalam Penyaluran Dana Pihak Ketiga dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Dana Bank Syariah Survey pada Bank Umum Syariah di Indonesia). Thesis : Unpad
Haron, S. dan N. Ahmad. 2000. “The Effects of Conventional Interest Rates and Rate of Profit on Funds Deposited with Islamic Banking System in Malaysia.”
International Journal of Islamic Financial Services, Vol 1, No 4
Haron, S. dan W. N. W. Azmi. 2005. “Measuring Depositors’ of Malaysian Islamic Banking System: A Co-integration Approach.” Proceeding 6th International Conference On Islamic Economic and Finance Vol.2.
Hasibuan, M.S.P. 2006. Dasar-Dasar Perbankan, Cetakan Kelima. Jakarta: Bumi Aksara
Herlanika, R. 2011. Pengaruh Suku Bunga Deposito, Tingkat Bagi Hasil, Inflasi, Pendapatan Domestik Bruto dan Ukuran Perusahaan terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Nerjangka 1 Bulan pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Indriantoro, N. dan B. Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE UGM.
Lestari, W. A. 2012. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pasar, Tingkat Bagi Hasil, Tingkat Likuiditas, Ukuran Bank, Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Pada Bank Muamalat Indonesia Tbk. Thesis. Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang.
Majelis Ulama Indonesia. 2006. Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional : Jakarta Nasser, K. dan J. A. Al-Khatib. 2005. A Study Of customer satisfaction and Preferrence
in Jordan Islamic Banking. International Journal Of Bank Marketing 173 MCB University Press.
Oktaviana, C. 2007. Potret Perbankan Syariah di Indonesia, Buletin Ekonomika dan Bisnis Islam .Edisi IV/VII . Laboratorium Ekonomi dan Bisnis Islam (LEBI) UGM
Rahmawati, T. 2010. Pengaruh Indikasi Moral Hazard Dalam Penyaluran Pembiayaan Terhadap Pertumbuhan Dana Bank Syariah Melalui Monitoring Dan Profit Sharing Sebagai Variabel Intervening (Survey Pada Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah Di Indonesia). Tesis. Unpad
Samsudin. 2005. Mengapa Nasabah Memilih Menggunakan Jasa Bank Syariah. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islam”EKSIS” Vol 1 No 2 April- Juni 2005
Shalihati, A. N. 2012. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Umum, Tingkat Bagi Hasil, Likuiditas Bank Umum Syariah, Inflasi, Dan Ukuran Bank Umum Syariah, Terhadap Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia.Thesis, Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang.
Supranto. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.