• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sansevieria

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sansevieria "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Pertumbuhan dan Perkembangan

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh : Kelompok 4

1. Fitria Retno Sari (131510501063) 2. Yuni Y. (131510501080) 3. Shoraya M. (131510501155) 4. Eri Pratiwi . (131510501070) 5. Pitri Lailatul Q. (131510501088) 6. Erviana Dwi C. (131510501103) 7. Angga Wibowo. (131510501160) 8. Miftauhul Imron .(131510501091) 9. M Rizqy Maulana (131510501078) 10.Moch Rosy W (131510501066) 11.Mu’amal Fanani (131510501054)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

(2)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Makhluk hidup merupakan setiap individu ciptaan Tuhan yang bernyawa, memiliki sistem metabolisme tubuh, dapat berkembangbiak, dan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan pada waktu tertentu. Berdasarkan siklusnya, semua mahluk hidup selalu mengalami masa-masa dimana mahluk itu dilahirkan, berinteraksi dengan lingkungan hingga kematian yang

menghilangkannya dari permukaan bumi ini. Mahluk hidup yang dimaksud disini diantaranya adalah manusia, hewan dan tumbuhan.

Proses perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang paling penting pada makhluk hidup. Suatu makhluk hidup dikatakan tumbuh apabila mengalami perubahan fisik yang berkaian dengan pertambahan ukuran, bentuk dan volume yang bersifat tidak kembali lagi ke asalnya. Sedangkan dikatakan berkembang jika mahluk hidup mengalami tingkat kedewasaan yang

menjadikannya lebih sempurna.

Pada tanaman, perkembangan terjadi pada vase generatif yang ditandai dengan munculnya bunga pertama yang kemudian akan menghasilkan biji dan buah. Proses pertumbuhan tanaman terjadi pada vase vegetatif yang ditandai dengan bertambahnya tinggi batang, bertambahnya luas permukaan daun dan semakin dalamnya perakaran di dalam tanah. Namun, jika tanaman tersebut mengalami pertambahan ukuran pada tempat yang gelap atau etiolasi, maka tanaman tersebut tidak dapat dikatakan sedang tumbuh atau mengalami

pertumbuhan. Hal ini dikarenakan syarat dari tumbuh itu sendiri adalah tanaman harus mengalami perubahan ukuran yang disertai dengan pertambahan berat. Akan tetapi pada kasus tersebut tanaman hanya mengalami pertambahan ukuran panjang dan tidak mengalami pertambahan berat melaikan justru menurunkan bobot kering dari tanaman.

(3)

batang akibat aktivitas dari jaringan meristem. Sedangkan tanaman yang dikatakan mengalami pertumbuhan sekunder adalah waktu dimana organ-organ tanaman bertambah besar akibat pengaruh dari aktivitas jaringan meristem sekunder, dalam hal ini adalah kambium pada batang tanaman.

Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor pertama (faktor internal) meliputi sifat gen tumbuhan dan hormon, faktor kedua (faktor eksternal) meliputi radiasi matahari, temperatur, unsur hara dalam tanah, air, angin dan aktifitas dari mahluk hidup lain seperti hewan yang dapat membantu proses penyerbukan dan manusia dalam usaha pertaniannya.

1.2. Tujuan

1. Mempelajari terjadinya proses pertumbuhan dan perkembangan organ tanaman.

(4)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Goldsworthy (1992) menyatakan bahwa proses perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang paling penting pada makhluk hidup. Suatu makhluk hidup dikatakan tumbuh apabila mengalami perubahan fisik yang berkaitan dengan pertambahan ukuran, bentuk dan volume yang bersifat tidak kembali lagi ke asalnya. Sedangkan dikatakan berkembang jika mahluk hidup mengalami tingkat kedewasaan yang menjadikannya lebih sempurna.

Fitter dan Hay (1991), menyatakan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor pertama atau yang lebih dikenal dengan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari tubuh tanaman itu sendiri yang meliputi sifat gen dan hormon tumbuhan. Faktor kedua atau yang lebih dikenal dengan faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berasal dari lingkungan, faktor ini diantaranya radiasi matahari, temperatur, unsur hara dalam tanah, air, angin dan aktifitas dari mahluk hidup lain seperti hewan yang dapat membantu proses penyerbukan dan manusia dalam usaha

pertaniannya.

Jouban (2012) menyatakan bahwa salinitas yang terjadi pada tanah merupakan salah satu faktor lingkungan yang paling serius di bidang pertanian dan kehadirannya dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kualitas yang tinggi dari tanaman akan didapatkan apabila faktor lingkungan sudah baik. Oleh karena itu perlu adanya penentuan faktor lingkungan dalam pencapaian kualitas dan produksi yang lebih baik. Witkowicx (2010)

menambahkan, hasil produksi yang diperoleh dari suatu tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor, faktor yang paling signifikan adalah faktor genotif dari tanaman, morfologi tanaman, cuaca, dan faktor agronomis seperti kesuburan tanah, pembibitan, kelembaban tanah, aplikasi pengatur tumbuh, dan interaksi antara faktor tersebut

Zat humic dalam kesuburan tanah memiliki fungsi yang baik dalam

(5)

sifat fisik dan kimia tanah. Zat humic membantu mengatur pertumbuhan tanaman untuk mengendalikan germinator benih, inisiasi akar, perkembangan dan daya serap hara, metabolisme, tinggi tanaman, dan fotosintesis (Zandonadi,2012). Zat pengatur tumbuh yang diberikan pada tanaman akan memberikan daya

pertumbuhan yang lebih cepat. Zat pengatur tumbuh yang diberikan akan meningkatkan daya perkecambahan pada benih diantaranya seperti yang

digunakan untuk perakaran, perbanyakan vegetatif, dan pertumbuhan lainnya dari tanaman (Dhoran,2012)

Vitamin adalah senyawa organik yang berperan penting pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena kemampuan dari vitamin sendiri yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan biji tanaman (Amalia, 2013).

Pertumbuhan dan perkembangan termasuk tinggi pada tanaman juga dipengaruhi oleh adanya ketersediaan unsur hara dari pupuk anorganik dan pupuk organik dimana dengan penggunaan pupuk SP-36 dan Bokhasi Ela Sagu yang

meningkatkan pertumbuhan tanaman. Penggunaan dosis yang tepat dan bokhasi ela sagu itu sendiri akan membantu dalam menyediakan unsur hara mikro, dan unsur hara makro,salah satunya adalah unsur P yang dibutuhkan oleh tanaman (Soplanit, 2012).

Pertumbuhan tanaman di lapang akan terganggu apabila proses

perkecambahannya juga mengalami gangguan, proses perkecambahan pada biji akan dipengaruhi oleh kadar air dalam biji itu sendiri, dan kadar air dalam bijidipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan lama biji tersebut disimpan. Agar pertumbuhan tanaman baik maka perlu adanya

pengetahuan tentang kadar air dalam biji selama masa penyimpanan agar viabilitas biji tidak hilang (Winarni, 2010).

(6)

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Pratikum Fisiologi Tumbuhan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 September 2014 pukul 15.15 WIB sampai selesai di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Universitas Jember.

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan

1. Kecambah kacang tanah 2. Aquadest

3. Bibit kacang panjang yang dikecambahkan

3.2.2 Alat

1. Tinta hitam (tinta cina) 2. Kertas filter

3. Beaker glass 4. Object glass 5. Benang 6. Polibag 7. Tinta cina 8. Penggaris

3.3 Cara Kerja

3.3.1.Pertumbuhan Akar

1. Menyediakan suatu ruangan yang lembab dengan jalan melapisi sisi dalam beaker glass dengan kertas filter basah/ lembab.

2. Melapisi object glass dengan kertas filter kasar dan basah.

(7)

4. Pada 5 biji kecambah memberi tanda kecil (titik) dengan tinta cina sebanyak 10 tanda mulai dari ujung akar dengan jarak interval 2 mm. Pada kecambah yang lain memberi tanda dengan jarak 10 mm dari ujung akar sebagai kontrol. 5. Meletakkan kecambah-kecambah tersebut pada object glass dengan diikat.

Mengusahakan ujung akar selalu menempel pada kertas filter. Memasukkan ke dalam beaker glass yang lembab kemudian menyimpannya di tempat yang gelap.

3.3.2. Pertumbuhan Pucuk

1. Menanam biji kacng paanjang dalam bak pasir dan dibiarkan beretiolasi selama 4 hari ditempat yang gelap.

2. Memberi 10 tanda pada epikotil dan 5 kecambah dengan interval 2 mm yang diambil dari pucuk tanaman dengan menggunakan tinta cina.

(8)

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum pertumbuhan dan

(9)

penggukuran terhadap tinggi tanaman yang dilakukan dengan interval dua hari sekali selama satu minngu pertama.

Pada pengmatan kecambah tersebut, kecambah kacang tanah digunakan sebagai indikator pertumbuhan akar karena kacang tanah merupakan tipe bibit hipogeal dimana kotiledon terdapat dibawah permukaan tanah sehingga

pertumbuhan yang terjadi pun akan lebih optimal, sebaliknya kecambah kacang panjang digunakan sebagai indikator pertumbuhan pucuk karena kacang panjang merupakan tipe bibit epigeal. Pada tipe bibit ini, kotiledon berada di bagian batang yang berada di antara kotiledon dan daun pertama sehingga pertumbuhannya pun akan optimal jika terjadi di atas permukaan tanah. Dari data yang ditampilkan pada tabel pengamatan di atas, pemanjangan (elongasi) interval yang cukup intensif terlihat pada interval nomor dua karena pertamnahan panjang dari semua kecambah mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan hasil percobaab yang dilakukan oleh Wardiana (2008), yang membuktikan bahwa zona pemanjangan berada di dekat tudung akar, dimana pada daerah tersebut tudung akar akan terus tumbuh dan menembus tanah untuk membantu akar mencari unsurhara bagi tanaman.

Goldsworthy (1992) menyatakan bahwa proses perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang paling penting pada makhluk hidup. Suatu makhluk hidup dikatakan tumbuh apabila mengalami perubahan fisik yang berkaitan dengan pertambahan ukuran, bentuk dan volume yang bersifat tidak kembali lagi ke asalnya. Sedangkan dikatakan berkembang jika mahluk hidup mengalami tingkat kedewasaan yang menjadikannya lebih sempurna.

Pada biji yang ditanam pada suatu media, maka biji tersebut akan mengalami perkecambahan yang ditandai dengan munculnya akar dan tunas. Peristiwa dimana sistem pertunasan muncul untuk pertam kalinya dikenal dengan

emergence of seedling. Pada beberapa tanaman yang telah diteliti, radikal

(10)

yang berada di antara kotiledon dan daun pertama. Berdasarkan perbedaan letak kotiledon pada tanaman, maka tipe bibit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tipe bibit epigeal dan tipe bibit hipogeal. Pada tipe bibit epigeal kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah karena adanya perpanjangan hipokotil, kotiledon berwarna hijau dan berbentuk seperti daun, sedangkan tipe bibit hipogeal memiliki

kotiledon yang tetap berada pada biji baik pada saat perkecambahan ataupun sesudahnya (Heddy, 1994)

Pertumbuhan tanaman pada saat perkecambahan umumnya ditandai dengan perpanjangan zona-zona meristematik yang berada pada akar maupun pucuk. Wardiana (2008), menggambarkan hasil percobaannya melalui grafik dibawah ini.

1 2 3 4 5 6

Grafik pertam bahan panjang dalam tiap lokus batang

(11)

Grafik di atas menunjukkan tentang pertambahan panjang tanaman pada tiap-tiap lokus. Berdasasarkan data tersebut diketahui bahwa nilai pertambahan panjang terbesar ada pada saat berada di titik lokus 3. Pertambahan panjang mengalami peningkatan pada titik lokus petama hingga ketiga, namun pada titik lokus ke 4 dan 5 mulai mengalami penurunan dan kembali megalami peningkatan pada titik lokus ke 6. Dari hasil percobaaan ini dapat diketahui bahwa titik tumbuh pada tumbuhan ada pada area dibawah tunas (lokus 3).

Wardiana (2008), juga menyatakan bahwa proses pemanjangan akar tanaman terkonsentrasi pada sel-sel yang berada di dekat ujung akar, dimana terletak ketiga zona sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan. Diawali dari ujung akar ke arah atas terdapat zona pembelahan sel, zona pemanjangan sel dan zona pematangan sel. Pada zona pembelahan sel terdapat meristem apikal yang menghasilkan sel-sel meristem primer yang bersifat meristematik. Zona pembelahan sel pada tanaman bergabung dengan zona pemanjangan (elongasi). Pada zona ini, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali dari panjang awalnya, sehingga dapat mendorong pertambahan panjang pada sel-sel ujung termuda.

Fitter dan Hay (1991), menyatakan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor pertama atau yang lebih dikenal dengan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari tubuh tanaman itu sendiri yang meliputi sifat gen dan hormon tumbuhan. Faktor kedua atau yang lebih dikenal dengan faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berasal dari lingkungan, faktor ini diantaranya radiasi matahari, temperatur, unsur hara dalam tanah, air, angin dan aktifitas dari mahluk hidup lain seperti hewan yang dapat membantu proses penyerbukan dan manusia dalam usaha

(12)

Menurut Prihastanti (2010), salah satu faktor penting yang cukup

berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah cahaya. Cahaya inilah yang akan memperngaruhi proses pembuatan zat makanan pada proses fotosintesis. Cahaya selain mempengaruhi fotosintesis juga sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam proses-proses metabolisme lainnya. Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah air. Tersediany air pada tanaman sangat penting untuk menunjang berbagai macam reaksi pada proses metabolisme tanaman. Reaksi yang dilakukan untuk

membasahi bagian atau organ tanaman. Hal ini dilakukan agar senantiasa tanaman tidak menjadi kering dan unsurhara yang dibutuhkan tanaman tetap bisa terserap oleh tanah dengan menciptakan kondisi jenuh air pada tanahnya. Dengan

demikian maka penyiraman hendaknya dilakukan setiap hari untuk tanaman yan masih muda dan dilakukan dengan interval hari tertentu untuk tanaman yang sudah dewasa.

Faktor suhu merupakan faktor eksternal lain yang berkorelasi positif dengan faktor cahaya. Tanaman dapat tumbuh optimal jika suhu rata-rata mencapai 28ºC hingga 33ºC. Suhu yang optimal tersebut nantinya akan digunakan oleh tanaman untuk melakukan proses-proses enzimatik. Ketersediaan oksigen dan

karbondioksida pada lingkungan tumbuh juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan semua jenis tanaman. Karbondioksida yang berada di

lingkungan akan digunakan tanaman untuk bahan utama proses fotosintesis, sedangkan oksigen digunakan untuk proses respirasi seluler. Faktor lain yang tidak boleh diabaikan adalah ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Unsur hara dalam tanah yang akan mempengaruhi kelangsungan hidup suatu tanaman. Semakin subur dan tercukupinya unsur hara di dalam tanah yang menjadi lokasi tumbuh tanaman maka semakin tinggi pula laju pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman.

Faktor internal meliputi gen dan hormon. Gen merupakan sifat bawaan yang terdapat pada suatu makhluk hidup, sedangkan hormon adalah suatu zat pengatur tumbuh yang dihasilkan oleh bagian-bagian tertentu pada suatu tanaman.

(13)
(14)

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

1. Pada tipe bibit epigeal kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah

sedangkan pada tipe bibit hipogeal kotiledon berada pada biji baik pada saat perkecambahan ataupun sesudahnya.

2. Letak pertumbuhan akar pada kecambah kacang tanah terletak pada interval 2.

3. Faktor yang mempegaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman diantaranya adalah gen, hormon dan unsur-unsur cuaca.

1.2 Saran

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Amalia R, Nurhidayati T dan Nurfadilah S. 2013. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Vitamin terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium

laxiflorum J.J Smith secara In Vitro. Sains dan Seni Pomits, 1 (1): 1-6.

Anshar M, Tohari, Sunarminto B, dan Sulistyoningsih E. 2011. Pengaruh Lengas Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Lokal Bawang Merah pada Ketinggian Tempat Berbeda. Agroland, 18(1): 8-4.

Dhoran V. S, dan Gudadhe S. P. 2012. Effect of Plant Growth Regulators on Seed Germination and Seedling Vigour in Asparagus sprengeri Regelin.

Biological Sciences, 1(7): 6-10.

Fitter A. H dan Hay R.1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

GoldswortyP. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropika. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Heddy, S.,Wahono S. dan Mestty K. 1994. Pengantar Produksi Tanaman dan

Penangganan Pasca Panen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Jouyban, Z. 2012. The Effects of Salt Stress on Plant Growth. Engineering and

Applied Sciences, 2(1): 7-10.

Prihastanti, E. 2010 .Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan Semai Tanaman Jarak Pagar. Anatomi dan Fisiologi, 8(1) : 49-56.

Soplanit, N dan Soplanit R. 2012. Pengaruh Bokhasi Ela Sagu pada Tingkat Kematangan dan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Jagung (Zay mays L.) pada Tanah Ultisol. Agrologia, 1(1): 61-68.

Wardiana, M. 2008. Laporan Fisiologi Tumbuhan Menentukan Lokus Tumbuhan. Purwokerto : Universitas Jendral Soedirman

Winarni, E. 2010. Daya Kecambah Benih Tanjung (Mimusops Elengi Linn.) pada Berbagai Kadar Air Benih. Hutan Tropis, 11(30): 12-24.

Witkowicz, R. 2010. How Do Mineral Fertilization and Plant Growth Regulators Affect Yield and Morphology of Naked Oat?. Faculty of Agriculture and

(16)

Zandonadi D dan Busato J. 2012. Vermicompost Humic Substances: Technology for Converting Iollution Into plant growth Regulators.. Environmental

(17)

DOKUMENTASI

Gambar 1. Kecambah yang digunakan untuk parameter pertumbuhan

Gambar

Grafik pertambahan panjang dalam tiap lokus batang
Gambar 1. Kecambah yang digunakan untuk parameter pertumbuhan

Referensi

Dokumen terkait

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan adaptasi yang dikembangkan PDAM dan pemangku kepentingan, IUWASH juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan aksi-aksi adaptasi

Dengan demikian, hasil pe- nelitian dapat digunakan sebagai landasan dalam membuat bahan ajar yang memberikan kemudahan bagi siswa dalam mempelajari penggunaan jejaring