• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 1. 1 Logo CeLOE Learning Management System (LMS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 1. 1 Logo CeLOE Learning Management System (LMS)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 CeLOE Learning Management System

CeLOE Learning Management System (LMS) merupakan sebuah platform pembelajaran daring atau pembelajaran secara online bagi program studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Telkom University. Login dengan menggunakan SSO365 merupakan cara untuk pengguna mengakses CeLOE. Dengan begitu untuk mencapai pembelajaran, pengguna akan bisa berinteraksi belajar mengajar sesuai peraturan pengelolaan kelas daring, petunjuk dan instruksi belajar mengajar, sumber – sumber pembelajaran mandiri, dan aktivitas belajar daring. Selain itu, untuk bisa mendapatkan pengalaman interaksi belajar melalui CeLOE LMS, pengajar atau dosen dapat mengakses tutorial pengembangan dan delivery pengajaran online di CMMC. Bagi pelajar baru (mahasiswa baru), dapat mengakses course online Learning Experience for TelU Students (OLETS). Gambar 1.1 adalah logo dari CeLOE Learning Management System (LMS) (CeLOE, 2021).

Gambar 1. 1 Logo CeLOE Learning Management System (LMS) Sumber: (lms.telkomuniversity, 2021)

1.2 Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia seperti dijelaskan oleh Badan Pusat Statistik (2019) yakni dengan seiringnya pembangunan berbagai infrastruktur pendukung TIK terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan memiliki kecenderungan yang positif untuk seluruh indikator TIK secara global. Sesuai dengan hasil yang telah dirangkum oleh Badan Pusat Statistik (2019) bahwa Indonesia mengalami perkembangan TIK yang semakin pesat dan telah merambah di berbagai aspek kehidupan. Salah satunya dalam dunia pendidikan. Peranan TIK sangat besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia

(2)

2

secara khusus maupun global secara umum, disebabkan oleh teknologi yang telah memberikan kesempatan untuk lebih mengembangkan manajemen pendidikan dan proses pembelajaran di perguruan tinggi (Song et al, 2015).

24 Maret 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 mengenai pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID 19. Dijelaskan bahwa seluruh proses pembelajaran dilaksanakan di rumah atau jarak jauh yang dijelaskan dalam surat edaran tersebut. (Astini, 2020). Berdasarkan Undang-Undang Perguruan Tinggi nomor 12 tahun 2012, pasal 31 tentang Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menjelaskan bahwa PJJ merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi. PJJ diselenggarakan dalam berbagai macam bentuk dan cakupan yang telah didukung oleh sarana dan layanan belajar sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 109, Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Pendidikan Tinggi Pasal 15 menjelaskan bahwa program studi yang terakreditasi A dapat menyelenggarakan PJJ, baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia dan untuk program studi yang terakreditasi B dapat menyelenggarakan PJJ paling banyak tiga provinsi pada wilayah Indonesia, jadi sebelum adanya pandemi ini PJJ sudah cukup lama digunakan oleh perguruan tinggi, dan setelah adanya pandemi maka dunia pendidikan diharuskan berpindah sistem pembelajarannya menjadi daring (dalam jaringan). (Adisel dan Prananosa, 2020). Adapun Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 36, Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Penanggulangan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Wilayah Provinsi Jawa Barat Pasal 4 menjelaskan bahwa penghentian sementara untuk kegiatan di sekolah atau institusi pendidikan lainnya seperti aktivitas pembelajaran yang diubah pelaksanaannya dengan melakukan pembelajaran di rumah atau tempat tinggal masing-masing melalui metode secara virtual atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Penetapan kebijakan seluruh Universitas pada saat ini sangat mempengaruhi proses bisnis akademik pada perguruan tinggi di Indonesia. Oleh sebab itu, pembelajaran daring atau biasa disebut juga e-learning merupakan solusi agar

(3)

proses perkuliahan tetap berjalan di kondisi saat ini (Prabowo, 2020). Selain itu, Septian (2017) mengatakan bahwa terdapat perbedaan sistem pembelajaran e- learning dan tradisional. Pengajar memiliki kekuasaan lebih di dalam kelas ketika pembelajaran tradisional dan oleh sebab itu salah satu kelemahan yang ada dalam sistem pembelajaran tradisional ini adalah penerimaan materi yang kurang selain materi pokok pada saat didapatkan di kelas dan sulit untuk mempelajari materi lebih di luar kelas atau ketika belajar di rumah. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah menerapkan sistem e-learning sebagai media belajar mengajar.

Dania (2019) menjelaskan bahwa di zaman yang serba digital kini segala aktivitas di dalam kehidupan seakan sudah bisa dilaksanakan dengan jarak jauh begitu pula pada aspek pendidikan. Beberapa universitas sudah menyediakan layanan sistem e-learning yang memungkinkan bagi peserta didik untuk mengikuti perkuliahan dengan jarak jauh. Hal ini bisa terwujud karena adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2010, yang mengatur mengenai pendidikan jarak jauh. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran dapat lebih memanfaatkan teknologi informasi, komunikasi, dan media terkini. Terdapat tujuh perguruan tinggi di Indonesia yang sudah menerapkan sistem e-learning menurut Dania (2019) diantaranya sebagai berikut:

1. Universitas Indonesia (UI)

UI sudah menunjukkan perhatian terhadap e-learning pada Kebijakan Umum Arah Pengembangan UI periode 2007-2012 dan mengembangkan metode pembelajaran Collaborative Learning (CL), Problem-Based Learning (PBL), dan sistem Student Centered E-learning Environment melalui pembelajaran via online.

2. Universitas Gajah Mada (UGM)

UGM menerapkan sistem e-learning yang dapat diakses pada https://elisa.ugm.ac.id, terdapat materi perkuliahan, tugas, bahkan diskusi online juga dapat dilakukan di sistem e-learning tersebut.

3. Universitas Padjajaran (UNPAD)

UNPAD memiliki sistem e-learning yang didirikan untuk menjembatani jarak, waktu, dan berbagai kondisi yang dapat menghalangi kegiatan

(4)

4

pembelajaran. E-learning juga untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi sebagai upaya memaksimalkan hasil belajar. E-learning tersebut memiliki beberapa layanan guna mengoptimalkan kegaiatan belajar mengajar antaranya adalah Layanan Pelatihan yang dapat dilakukan baik secara in-house, in-service, maupun public training.

4. Institut Teknologi Bandung (ITB)

ITB memiliki laman resmi e-learning dengan portal berbasis ICT yang menyediakan bahan pembelajaran dari dosen yang bisa diakses oleh mahasiswa. ITB juga mempunyai studio e-learning untuk mahasiswanya dapat membuat storyboard dan konten multimedia.

5. Universitas Gunadarma

Gunadarma memiliki banyak gedung di berbagai lokasi, dan tentunya e- learning dapat mempermudah akses bagi para mahasiswa maupun dosen yang ada di Universitas tersebut. Pada layanan e-learning ini mahasiswa dapat melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas dan test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur dan narasumber lain.

6. Universitas Bina Nusantara (Binus)

Binus memiliki multi channel learning dengan Learning Management System (LMS) pada BINUSMAYA sebagai media belajar online bagi individu yang ingin belajar dan mengembangkan diri tanpa terikat jadwal dan tempat.

7. Universitas Mercu Buana

Dengan adanya e-learning di Universitas ini maka mahasiswa dapat belajar tanpa batas waktu dan tempat. Mercu Buana memiliki semboyan Learning Without Limits.

Learning Management System dimanfaatkan oleh sebagian besar perguruan tinggi untuk dijadikan sarana pembelajaran jarak jauh saat ini. LMS merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu sistem untuk layanan pendidikan bagi guru, siswa dan staff akademik lainnya secara online (Aldiab et al, 2019). Adapun menurut Ouadoud et al. (2018) Learning

(5)

Management System adalah program perangkat lunak berbasis web yang mencakup berbagai layanan pembelajaran di dunia pendidikan. Manfaat dari penggunaan LMS ini yaitu untuk sarana pembelajaran jarak jauh dalam pembangunan, pengembangan, pengetahuan dan kompetensi pengguna. Selain itu, pengguna juga dapat mengakses dan menggunakan multiple secara interktif dengan berbagai sumber yang tersedia serta tidak ada keterbatasan waktu dalam penggunaannya.

Selain itu juga, terdapat platform pada Learning Management System menurut Krouska et al. (2017) yaitu, Schoology, Moodle, Atutor, Drupal, Joomla, dan Wordpress. Gambar 1.2 merupakan data dari pengguna Learning Management System menurut Edutechnica (2020) dari berbagai platform.

Gambar 1. 2 Data Learning Management System Sumber: (Edutechnica, 2020)

Gambar 1.2 menjelaskan mengenai penggunaan LMS secara global yang tetap stabil tanpa perubahan. Sebagian besar Universitas di Australia, Kanada, dan Inggris menggunakan LMS yang sama seperti tahun sebelumnya dengan sedikit indicator utama dari setiap perubahaan yang akan datang. Moodle terus menjadi platform LMS utama di luar AS dengan LMS komersial teratas yaitu, Blackboard Learn atau D2L Brightspace (Edutechnica, 2020). Dalam penelitian ini platform LMS yang digunakan yaitu CeLOE LMS sebagai salah satu platform pembelajaran daring di Universitas Telkom.

Salah satu perguruan tinggi di Jawa Barat yaitu Universitas Telkom dalam Surat Edaran No. 035 Tahun 2020 Tentang Penundaan Pelaksanaan Kegiatan Sivitas Akademika Telkom University yang Melibatkan Massa dalam Jumlah Besar

(6)

6

Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Cirus Disease (COVID-19) menjelaskan bahwa menunda pelaksanaan seluruh kegiatan akademik dan non- akademik yang melibatkan konsentrasi massa dalam jumlah besar baik dilaksanakan di lingkungan Universitas Telkom maupun di luar lingkungan Universita Telkom sampai dengan waktu yang dinyatakan aman oleh pemerintah.

Selain itu, untuk kegiatan yang tidak dapat ditunda dapat memanfaatkan berbagai media komunikasi jarak jauh (video-conference).

Menurut Public Relation Telkom University (2021) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik no.1 di Indonesia yaitu Telkom University. QS World University Rankings telah merilis daftar perguruan tinggi yang dianggap paling unggul berdasarkan kelompok bidang ilmu. Telkom University berhasil masuk peringkat 551-600 dunia dan peringkat ke-6 di Indonesia untuk bidang ilmu Teknik Komputer dan Sistem Informasi. Sebelumnya pada bidang ilmu Teknik Komputer Telkom University juga telah mendapat pengakuan dari Times Higher Education (THE) World University Rankings (WUR) dan berhasil masuk kedalam 5 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia bersanding dengan perguruan tinggi negeri.

Adapun Rektor Telkom University yaitu Prof. Adiwijaya menyampaikan bahwa, Telkom University memang memiliki keunggulan dalam bidang Information Communication and Technology (ICT), dimana itu merupakan yang menjadi misi Telkom University dalam menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berstandar internasional berbasis teknologi informasi.

Public Relation Telkom University (2020) menjelaskan bahwa sejak 2018, jauh sebelum terjadinya pandemi Covid-19 Telkom University telah mencanangkan strategi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran digital. Untuk mewujudkan itu Telkom University menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti membangun studio-studio untuk pengembangan konten digital pembelajaran daring dan membuat platform untuk pengelolaan pembelajaran daring. Telkom University memiliki unit yang mengelola pembelajaran daring yang kita sebut dengan CeLOE atau Center e-Learning and Open Education dan platform untuk pengelolaan pembelajaran daring yaitu LMS atau Learning Management System. Ini untuk membantu dosen-dosen menyiapkan

(7)

dan membuat konten pembelajaran daring. Pandemi Covid-19 ini yang bukan hanya berdampak pada sektor Pendidikan tapi hampir semua sektor ekonomi, bisnis, non profi, pemerintah dan sebagainya. Kebiasaan baru ini merupakan salah satu masalah di dalam pembelajaran daring. Bukan hanya mahasiswa bahkan dosen juga sebagian besar belum terbiasa memberikan pembelajaran dalam bentuk daring dan memiliki keluhan-keluhan tersendiri. Tranformasi pembelajaran daring ini bukan lagi pilihan, tapi adalah suatu keharusan di dalam perubahan lingkungan yang terjadi di seluruh dunia.

Menurut Rahayu et al. (2017) sebuah sistem informasi dapat menjadi tolak ukur oleh pengguna dalam menilai penerimaan sebuah teknologi informasi. Oleh sebab itu, dibutuhkan alat untuk mengukur tingkat penerimaan pengguna teknologi.

Terdapat beberapa model pengukuran tingkat penerimaan sebuah teknologi oleh pengguna, Sukarya et al. (2020) menyatakan diantaranya adalah, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang dikembangkan melalui proses delapan adopsi teknologi antara lain TRA, TAM, MM, TPB, TAM + TPB, MPCU, IDT, SCT dan Technology Acceptance Model (TAM). Pradana et al. (2019) Technology Acceptance Model (TAM) adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap teknologi baru yang diperkenalkan atau yang akan digunakan. Dalam penelitian ini model teknologi yang digunakan yaitu General Extended Technology Acceptance Model for E-Learning (GETAMEL). Model ini telah menggabungkan Technology Acceptance Model (TAM) dengan lima faktor eksternal dari model GETAMEL. Model

TAM yang digunakan yaitu, Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEOU), Intention to Use (ITU), Attitude Towards Using (ATU), Actual Use (AU), sedangkan lima

faktor eksternal dari model GETAMEL yang digunakan yaitu, Experience (XP), Enjoyment (ENJ), Computer Anxiety (CA), dan Self-Efficacy (SE).

Terdapat beberapa penelitian sejenis tentang adopsi penerimaan teknologi yang telah dimodifikasi signifikan diantaranya yaitu, menurut Abe et al. (2020) yang melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengukur tingkat persepsi siswa terhadap tingkat penerimaan sistem e-learning disekolah. Pradana et al. (2018) melakukan penelitian dengan menerapkan Technology Acceptance Model (TAM)

(8)

8

untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap penerimaan sebuah teknologi baru yang digunakan. Selain itu, Binyamin et al. (2019) juga melakukan penelitian dengan tujuan untuk mencari tahu faktor – faktor yang mempengaruhi penggunaan Learning Management System (LMS) di pendidikan tinggi dengan memperluas Technology Acceptance Model (TAM) dan mengadaptasi delapan variabel eksternal. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini berjudul “Evaluasi CeLOE Learning Management System (LMS) Menggunakan General Extended Technology Acceptance Model for E-Learning (GETAMEL) Pada Mahasiswa Telkom University”.

1.3 Perumusan Masalah

Menurut Sukarya et al. (2020) terdapat beberapa model pengukuran tingkat penerimaan sebuah teknologi oleh pengguna yaitu, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang dikembangkan melalui proses delapan adopsi teknologi antara lain TRA, TAM, MM, TPB, TAM + TPB, MPCU, IDT, SCT. Technology Acceptance Model (TAM) adalah metode yang sesuai untuk mengukur penerimaan teknologi pada penelitian ini karena menurut Pradana et al.

(2019) Technology Acceptance Model (TAM) adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap teknologi baru yang diperkenalkan atau yang akan digunakan.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu mengetahui berapakah presentase garis kontinum setiap variabel dan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan penggunaan CeLOE Learning Management System dengan pendekatan model Technology Acceptance Model (TAM) yang telah dimodifikasi menjadi General Extended Technology Acceptance Model for E-Learning (GETAMEL) yaitu, menggabungkan Technology Acceptance Model dengan faktor eksternal dari model GETAMEL dan menghilangkan Subjective Norm (SN). Adapun model TAM yang digunakan yaitu, Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEOU), Intention to Use (ITU), Attitude Towards Using (ATU), Actual Use (AU), dan lima faktor eksternal dari model GETAMEL yang digunakan yaitu, Experience (XP), Enjoyment (ENJ), Computer Anxiety (CA), dan Self-Efficacy (SE). Penelitian ini

(9)

berfokus kepada seluruh mahasiswa aktif Universitas Telkom yang menggunakan CeLOE Learning Management System.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude Towards Using?

2. Apakah terdapat pengaruh Preceived Usefullnes terhadap Intention to Use?

3. Apakah terdapat pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Perceived Usefulness?

4. Apakah terdapat pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Attitude Towards Using?

5. Apakah terdapat pengaruh Attitude Towards Using terhadap Intention to Use?

6. Apakah terdapat pengaruh Intention to Use terhadap Actual Use?

7. Apakah terdapat pengaruh Experience terhadap Perceived Usefulness?

8. Apakah terdapat pengaruh Experience terhadap Perceived Ease of Use?

9. Apakah terdapat pengaruh Enjoyment terhadap Perceived Usefulness?

10. Apakah terdapat pengaruh Enjoyment terhadap Perceived Ease of Use?

11. Apakah terdapat pengaruh Computer Anxiety terhadap Prcceived Usefulness?

12. Apakah terdapat pengaruh Computer Anxiety terhadap Perceived Ease of Use?

13. Apakah terdapat pengaruh Self-Efficacy terhadap Perceived Usefulness?

14. Apakah terdapat pengaruh Self-Efficacy terhadap Perceived Ease of Use?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude Towards Using.

2. Menganalisis pengaruh Preceived Usefullnes terhadap Intention to Use.

3. Menganalisis pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Perceived Usefulness.

4. Menganalisis pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Attitude Towards Using.

5. Menganalisis pengaruh Attitude Towards Using terhadap Intention to Use.

6. Menganalisis pengaruh Intention to Use terhadap Actual Use.

(10)

10

7. Menganalisis pengaruh Experience terhadap Perceived Usefulness.

8. Menganalisis pengaruh Experience terhadap Perceived Ease of Use.

9. Menganalisis pengaruh Enjoyment terhadap Perceived Usefulness.

10. Menganalisis pengaruh Enjoyment terhadap Perceived Ease of Use.

11. Menganalisis pengaruh Computer Anxiety terhadap Prcceived Usefulness.

12. Menganalisis pengaruh Computer Anxiety terhadap Perceived Ease of Use.

13. Menganalisis pengaruh Self-Efficacy terhadap Perceived Usefulness.

14. Menganalisis pengaruh Self-Efficacy terhadap Perceived Ease of Use.

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Aspek Teoretis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan juga manfaat dari proses pembelajaran khususnya dalam bidang ilmu manajemen operasi terkait dengan adopsi teknologi. Selain itu, kedepannya dapat memberikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM) yang telah dimodifikasi yaitu General Extended Technology Acceptance Model for E-Learning (GETAMEL).

1.6.2 Aspek Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide pemikiran kepada pengguna Learning Management System (LMS) sebagai salah satu e-learning yang memenuhi kebutuhan dalam sistem pembelajran jarak jauh di dunia pendidikan.

1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan penelitian bertujuan untuk menggambarkan penelitian serta hasil penelitian yang dilakukan. Gambaran tersebut berupa materi yang dibahas dalam tiap bab sebagai berikut:

1.7.1 BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang penjelasan umum, ringkas dan padat yang secara akurat menggambarkan isi dari penelitian. Isi dari bab ini adalah Gambaran Umum Objek Penelitian, Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan juga Sistematika Penulisan Tugas Akhir.

(11)

1.7.2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori dari umum ke spesifik yang disertai dengan penelitian sebelumnya. Selain itu, bab ini juga mengandung kerangka penelitian yang diakhiri dengan hipotesis.

1.7.3 BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini diharapkan mengandung pengurauan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis temuan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini memuat uraian tentang:

Jenis Penelitian, Operasionalisasi Variabel, Populasi dan Sampel (untuk kuantitatif) / Situasi Sosial (untuk kualitatif), Pengumpulan Data, Pengujian Validitas dan Reliabilitas, dan Teknik Analisis Data.

1.7.4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan secara sistematis yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, serta disajikan dalam sub judul tersendiri. Bab ini memuat bagian penyajian hasil penelitian dan pembahasan atau analisis hasil penelitian. Setiap aspek pembahasan harus diawali dengan hasil analisis data, diinterpretasikan kemudian dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan. Dalam pembahasan sebaiknya dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya atau landasan teori yang relevan.

1.7.5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pertanyaan penelitian yang diolah menjadi saran yang berkaitan dengan manfaat penelitian.

Gambar

Gambar 1. 2 Data Learning Management System  Sumber: (Edutechnica, 2020)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Program Pengelolaan

Penelitian ini tidak mengkaji seluruh BUMDes yang ada di nasional maupun yang ada di Aceh secara keseluruhan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

The aims of this research are (1) to find out the translation techniques applied by the translator in translating imperative sentences in the Unilever product labels, (2) to find

Tujuan penggunaan analisis sta- tistika adalah: Mencari keeratan hubungan antar deskriptor (morfometrik, batimetrik dan energe- tik); Mengelompokkan kawanan ikan dengan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Dari hasil penelitian didapatkan terapi sindrom pramenstruasi yang paling sering dilakukan pada remaja di Pondok Pesantren K.H Sahlan Rosjidi Universitas

Pengaruh posisi citra uji pada perhitungan keliling dan luas bangun datar dua dimensi dengan kode rantai ini, tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada

126 259 620 0 100 200 300 400 500 600 700 Bali DKI Jakarta Sumatera Selatan DI Yogyakarta Jawa Barat Bengkulu Sulawesi Selatan Kepulauan Riau Jawa Tengah Kalimantan Timur