SIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA PADA TINGKAT PERTAMA TURBIN UAP
MENGGUNAKAN CFD FLUENT
SKRIPSI
Skripsi diajukan untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik
EKO KURNIAWAN 040401020
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2010
ABSTRAK
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang berfungsi mengubah energi entalpi uap menjadi energi kinetik uap yang selanjutnya diubah menjadi energi mekanik berupa putaran poros. Dimana dalam industri pertanian turbin uap sering dipakai untuk pembangkit daya.
Salah satu pengujian dan analisa kinerja turbin uap yaitu dengan cara numerik pada bagian sudu turbin. Dibutuhkan studi komputasional dengan metode CFD untuk mensimulasikan aliran fluida di dalam turbin. Analisis pada profil sudu serta model turbulensi dilakukan dalam rangka mendapatkan prediksi kecepatan aliran, tekanan, dan aliran turbulen yang lebih akurat. Aliran kondisi steady disimulasikan untuk menggambarkan perilaku aliran dan karakteristiknya yang terjadi antara hubungan sudu pengarah (sudu stator) dan sudu gerak (sudu rotor).
Kata kunci : turbin uap, aliran fluida, sudu, CFD
ABSTRACT
The steam turbine is a function of prime movers which converts the energy into kinetic energy of steam enthalpy of steam which was subsequently converted into mechanical energy in the form of rotations. Where in the agricultural industry is often used for steam turbine power plant.
One of the testing and analysis of steam turbine performance is by numerical at the turbine blade. Computational studies required by the CFD method to simulate fluid flow in the turbine. Analysis on the blade profile and the turbulence model predictions made in order to get the flow velocity, pressure, and turbulent flow more accurately. Steady flow conditions are simulated to illustrate the flow behaviors and characteristics that occurred between the relationship of the stationary blade (stator blade) and moving blade (rotor blade).
Keywords : steam turbine, fluid flow, blade, CFD
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik yang berjudul
“SIMULASI NUMERIK ALIRAN FLUIDA PADA TINGKAT PERTAMA TURBIN UAP MENGGUNAKAN CFD FLUENT”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Strata-1 (S1) pada Departemen Teknik Mesin Sub bidang Konversi Energi Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik moril maupaun spirituil dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis megucapkan terimakasih kepada yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr.Ing.Ir. Ikhwansyah Isranuri, selaku Ketua Jurusan Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Ir. Isril Amir, selaku Dosen Pembimbing 3. Bapak Ir. Tekad Sitepu, selaku Dosen Pembanding
4. Bapak DR. Eng. Himsar Ambarita, ST, MT, selaku Dosen Pembanding sekaligus Dosen Mata Kuliah Metode Perhitungan Dinamika Fluida/Computational Fluid Dynamics (CFD).
5. Bapak Ir. Mulfi Hazwi, Msc, selaku Koordinator Laboratorium Mesin Fluida.
6. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar di Departemen Teknik Mesin yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pengajaran serta bimbingan kepada penulis.
7. Staff dan Karyawan Pabrik Pengolahan Inti Sawit (PPIS) PTPN-IV Kebun Pabatu.
8. Laboran dan Asisten Mesin Fluida dan Prestasi Mesin : Bang Atin, Andre, M. Said, Asril, dan Raja.
9. Seluruh pegawai Departemen Teknik Mesin, Bang Syawal, Kak Ismawati, dan Bang Fauzi (Almarhum).
10. Semua rekan kuliah stambuk 2004 Departemen Teknik Mesin.
11. Para sahabat di Medan Store.Net, Forum Silaturrahmi Mahasiswa (FOSMA), Tech Production (Techie) dan Pramuka USU.
Pada kesempatan ini secara khusus penulis mengucapkan terimakasih yang paling terdalam kepada kedua Orang Tua tercinta, Ayahanda Misdi yang telah berusaha keras demi pendidikan penulis, dan Ibunda Jumini, berkat do’a, kasih sayang, kesabaran, ketulusan dan keikhlasan hati dalam membesarkan, mendidik dan selalu memberikan semangat dan dorongan serta pengorbanan yang tidak dapat penulis balas dengan apapun. Serta seluruh keluargaku yang telah mendukung kelancaran kegiatan akademis penulis dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis hanya bisa berdo’a semoga kiranya Allah SWT memberikan ridho-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama pendidikan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Dengan kerendahan hati penulis menghargai dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi peningkatan ke arah yang lebih baik dimasa mendatang. Dan harapan penulis semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Medan, 21 Juni 2010 Penulis,
NIM : 040401020 Eko Kurniawan
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN
SPESIFIKASI TUGAS
KARTU BIMBINGAN TUGAS
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR SIMBOL xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1.2 Batasan Masalah 1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Metodologi Pengerjaan 1.6 Sistematika Penyajian 1.7 Kontribusi Penelitian
1 3 3 3 4 7 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1 Tinjauan Umum Instalasi Tenaga Uap 2.2 Siklus Tenaga Uap
2.3 Turbin Uap
9 10 12 2.3.1 Tipe Turbin Uap
2.3.2 Analisa Kecepatan Aliran Uap 2.3.3 Kerugian Energi Pada Turbin Uap
13 20 23 2.4 Dimensi Sudu
2.5 Model Matematis
28 30
2.5.1 Persamaan Atur Aliran Fluida
(Governing Equation) 30
BAB III CFD FLUENT DAN PENDEKATAN NUMERIK 40 3.1 Computational Fluid Dynamics (CFD) 40
3.1.1 Pengertian Umum CFD 3.1.2 Penggunaan CFD 3.1.3 Manfaat CFD 3.1.4 Proses Simulasi
3.1.5 Metode Diskritisasi CFD
40 41 42 42 43
3.2 Pengenalan FLUENT 44
3.2.1 Struktur Program FLUENT
3.2.2 Perencanaan Analisis CFD dan Langkah Penyelesaian Masalah Menggunakan
FLUENT
44
45 3.3 Pendekatan Numerik pada CFD FLUENT 48
3.3.1 Ketentuan Matematis
3.3.2 Persamaan Kontinuitas Momentum dan Energi
3.3.3 Fisik Aliran Kompressibel 3.3.4 Model Turbulensi
3.3.5 Persamaan Umum Transport Skalar, Diskritisasi dan Solusi
3.3.6 Penyelesian Persamaan Linear
3.3.7 Dasar Penyelesaian Tekanan (Pressure- Based Solver)
3.3.8 Diskritisasi (Metode Interpolasi) 3.3.9 Pressure Velocity Coupling 3.3.10 Kompatibilitas FLUENT
48
49
51 51 53
55 55 56 58 59 BAB IV ANALISA TINGKAT PERTAMA TURBIN UAP 61
4.1 Data Turbin Uap 61
4.1.2 Data Utama Turbin Uap
4.1.3 Data Tambahan dan Besaran Teknis
61 61
4.2 Perhitungan Termodinamik Uap pada Turbin 62 4.2.1 Perhitungan Kondisi Uap Masuk Turbin
sebelum Katup Pengatur
4.2.2 Perhitungan Kondisi Uap Masuk Turbin Setelah Katup Pengatur
4.2.3 Perhitungan Kondisi Uap saat Meninggalkan Turbin
4.2.4 Perhitungan Entalpi Teoritis Uap pada Seluruh Tingkat Turbin
4.2.5 Perhitungan Laju Massa Uap
62
62
62
63 65 4.3 Perhitungan Tingkat Pertama (Curtis 2 baris) 66
4.3.1 Perhitungan Segitiga Kecepatan
4.3.2 Perhitungan Kerugian Kalor pada Tingkat Pertama
67
71 4.4 Dimensi Sudu Gerak dan Sudu Pengarah 74
4.4.1 Dimensi Sudu Gerak Baris Pertama 4.4.2 Dimensi Sudu Pengarah
4.4.3 Dimensi Sudu Gerak Baris Kedua
74 77 79
BAB V PROSES SIMULASI 83
5.1 Pendahuluan 5.2 Data Awal
5.3 Kondisi Batas (Boundary Condition) 5.4 Kasus yang Disimulasikan
5.5 Prosedur Simulasi
83 83 86 87 88 5.5.1 Membuat Geometri Sudu Turbin dengan
AutoCAD dan CATIA
5.5.2 Membuat Mesh sebagai Domain Komputasi di GAMBIT
5.5.3 Memasukkan Parameter Simulasi dan Menjalankan Solver CFD FLUENT
5.5.4 Melihat Hasil Simulasi dengan CFD FLUENT
88
90
93
94
BAB VI HASIL DAN ANALISIS SIMULASI 95
6.1 Simulasi Profil Sudu 95
6.1.1 Simulasi Vektor Kecepatan Aliran 6.1.2 Simulasi Kontur Tekanan
6.1.3 Perbandingan Koefisien lift (Cl) dan Koefisien drag (Cd)
96 99
102
6.2 Simulasi Kondisi Steady-State 104
6.2.1 Simulasi Kecepatan Aliran 6.2.2 Simulasi Kontur Tekanan
104 106 6.3 Simulasi Turbulensi Model k-epsilon (k-ε) 108
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 112
7.1 Kesimpulan 7.2 Saran
112 113 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
114 115
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1
Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4
Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 2.10
Gambar 2.11 Gambar 2.12
Gambar 2.13
Gambar 2.14
Gambar 2.15
Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3
Diagram alir metode penelitian Skema instalasi tenaga uap
Layout-fisik Siklus Rankine Tertutup sederhana Diagram T-s siklus Rankine sederhana
Turbin impuls tingkat tunggal dengan dua tingkat kecepatan dan diagram efisiensinya.
Penampang turbin impuls tiga tingkat tekanan Penampang turbin reaksi dan diagram efisiensinya Penggabungan sudu turbin uap Impuls dan Reaksi Tekanan dan kecepatan uap melalui nosel, sudu impuls dan sudu reaksi
Bagan segitiga kecepatan dari satu tingkat turbin uap impuls
Skema kecepatan antara sudu pengarah dan sudu jalan
Segitiga Kecepatan pada sudu turbin
Proses ekspansi uap melalui ekspansi pengatur beserta kerugian-kerugian akibat penyempitan Koefisien kecepatan untuk nozel sebagai fungsi tinggi nozel
Koefisien kecepatan untuk sudu gerak turbin impuls untuk berbagai panjang dan profil sudu
Celah kebocoran uap tingkat tekanan pada turbin impuls
Struktur Komponen Program FLUENT Diagram Alir Prosedur Simulasi
Volume kontrol digunakan utnuk mengilustrasikan diskritisasi persamaan transport skalar
6 10 11 11
14 15 16 17
18
20
21 21
24
24
26
28 45 47
54
Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 4.1
Gambar 4.2 Gambar 4.3
Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.5 Gambar 5.6 Gambar 5.7 Gambar 5.8 Gambar 5.9 Gambar 5.10 Gambar 5.11 Gambar 5.12 Gambar 5.13 Gambar 5.14
Gambar 6.1
Gambar 6.2
Gambar 6.3 Gambar 6.4
Volume kontrol satu dimensi
Kompatibilitas model pada FLUENT
Gambar enthalpy (h) vs entropi (s) pada tingkat terakhir
Segitiga kecepatan sudu gerak tingkat pertama Gambar enthalpy (h) vs entropi (s) pada tingkat pertama
Penampang sudu gerak baris pertama Penampang sudu pengarah
Penampang sudu gerak baris baris kedua Profil sudu gerak baris pertama
Profil sudu pengarah (stator)
Profil sudu gerak baris kedua (rotor)
Kondisi batas profil sudu gerak baris pertama Kondisi batas profil sudu pengarah
Kondisi batas profil sudu gerak baris kedua (rotor) Kondisi batas rotor-stator
Domain komputasi sudu pengarah (stator)
Domain komputasi sudu gerak baris kedua (rotor) Mesh profil sudu gerak baris pertama
Mesh profil sudu pengarah
Mesh profil sudu gerak baris kedua
Mesh domain komputasi sudu pengarah (stator) Mesh domain komputasi sudu gerak baris kedua (stator)
Vektor kecepatan aliran pada sudu gerak baris pertama
Daerah vektor kecepatan tertinggi pada sudu gerak baris pertama
Vektor kecepatan aliran pada sudu pengarah
Daerah vektor kecepatan tertinggi pada sudu pengarah
57 60
65 71
74 76 79 81 84 84 84 86 86 87 87 90 90 91 92 92 92
93
96
97 97
98
Gambar 6.5
Gambar 6.6
Gambar 6.7 Gambar 6.8
Gambar 6.9 Gambar 6.10 Gambar 6.11 Gambar 6.12
Gambar 6.13
Gambar 6.14
Gambar 6.15
Gambar 6.16 Gambar 6.17 Gambar 6.18 Gambar 6.19 Gambar 6.20 Gambar 6.21
Gambar 6.22
Gambar 6.23
Vektor kecepatan aliran pada sudu gerak baris kedua
Daerah vektor kecepatan tertinggi pada sudu gerak baris kedua
Kontur tekanan statis pada sudu gerak baris pertama Garis kontur tekanan statis pada sudu gerak baris pertama
Kontur tekanan statis pada sudu pengarah Garis kontur tekanan statis pada sudu pengarah Kontur tekanan statis pada sudu gerak baris kedua Garis kontur tekanan statis pada sudu gerak baris kedua
Grafik Cl pada (a) sudu gerak baris pertama;
(b) sudu pengarah; (c) sudu gerak baris kedua Grafik Cd pada (a) sudu gerak baris pertama;
(b) sudu pengarah; (c) sudu gerak baris kedua Vektor kecepatan aliran steady tanpa perubahan gerakan rotor
Vektor kecepatan tinggi pada interface rotor-stator Kontur kecepatan aliran
Garis kontur kecepatan aliran Kontur tekanan
Garis kontur tekanan
Distribusi Pressure Coefficient hasil simulasi numerik
Perbandingan kontur Turbulent Kinetic Energy (k) (m2/s2); (a) k-ε Standard; (b) k-ε Realizable, sudu gerak baris pertama
Perbandingan kontur Turbulent Kinetic Energy (k) (m2/s2) ; (a) k-ε Standard; (b) k-ε Realizable, sudu pengarah
98
99 99
100 100 101 101
102
103
103
104 105 106 106 107 107
108
109
109
Gambar 6.24
Gambar 6.25
Gambar 6.26
Perbandingan kontur Turbulent Kinetic Energy (k) (m2/s2); (a) k-ε Standard; (b) k-ε Realizable, sudu gerak baris kedua
Kontur Turbulent Kinetic Energy (k) (m2/s2) k-ε Standard pada interface rotor-stator
Kontur Turbulent Kinetic Energy (k) (m2/s2) k-ε Realizable pada interface rotor-stator
110
111
111
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1
Tabel 2.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2
Tabel 4.2
Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3
Tabel 6.1
Persamaan Konservasi Konstanta model
Penurunan entalpi teoritis pada setiap tingkat Hasil perhitungan segitiga kecepatan pada sudu gerak tingkat pertama dengan dua tingkat-kecepatan Hasil perhitungan dimensi sudu tingkat pertama
dengan dua tingkat kecepatan Dimensi, jumlah dan panjang sudu Data operasional yang digunakan
Hubungan kecepatan aliran uap dengan sudut masuk
Nilai Cl dan Cd pada masing-masing profil sudu
39 39 64
70
82 85 85
85 102
DAFTAR SIMBOL
Huruf Yunani Satuan
α1 : Sudut serang nosel [ 0 ]
α2 : Sudut keluar dari sudu gerak
β : Koefisien untuk perhitungan daya yang hilang akibat rugi ventilasi
β : Sudut relatif uap masuk sudu 1 [ 0 ]
β : Sudut relatif uap keluar sudu 2 [ 0 ] ψ : Koefisien rugi-rugi kecepatan yang terjadi pada sudu
gerak
ϕ : Koefisien rugi-rugi kecepatan yang terjadi pada nosel ε : Derajat pemasukan uap
γ : Bobot spesifik uap dimana cakram tersebut berputar [ kg/m3 ]
η : Efisiensi mekanik turbin m [ %]
i
η : Efisiensi internal turbin 0 [ %]
η : Efisiensi generator g [ %]
η : Efisiensi isentropik turbin t [ %]
ν : Volume spesifik uap [ m3/kg]
Huruf Latin Satuan
b : Lebar sudu [ mm]
c 1 : Kecepatan absolut uap keluar nosel [ m/det] c1t : Kecepatan teoritis uap keluar nosel [ m/det] c 2 : Kecepatan absolut keluar sudu gerak pertama [ m/det] c2u
: Kecepatan uap absolut keluar sudu dalam arah
tangensial [ m/det]
d : Diameter rata-rata cakram/disc [ m]
G : Laju aliran massa uap [ kg/s]
g : Percepatan gravitasi bumi [ m/s2 ]
h : Entalpi uap [ kJ/kg]
h b : Rugi-rugi pada sudu gerak [ kJ/kg]
h e : Rugi-rugi akibat kecepatan keluar sudu [ kJ/kg] hgea : Rugi-rugi akibat gesekan cakram dan ventilasi [ kJ/kg]
h n : Rugi-rugi pada nosel [ kJ/kg]
l b : Tinggi sudu rata-rata [ mm]
l'b : Tinggi sudu rata-rata pada sisi masuk [ mm]
l"b : Tinggi sudu rata-rata pada sisi keluar [ mm]
l n : Tinggi nosel [ mm]
Ni : Daya internal turbin [ kW]
n : Kecepatan putar turbin [ rpm]
p : Tekanan uap [ bar]
r : Radius belakang sudu [ mm]
R : Radius depan sudu [ mm]
s : Entropi uap [ kJ/kg.K]
T : Temperatur uap [ 0C]
t : Pitch/jarak antara dua buah nosel [ mm]
t1 : Tebal sudu pada sisi masuk [ mm]
t2 : Tebal sudu pada sisi keluar [ mm]
u : Kecepatan tangensial uap [ m/det]
w1 : Kecepatan relatif uap masuk sudu [ m/det] w2 : Kecepatan relatif uap keluar sudu [ m/det] z : Jumlah sudu