• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Matematika Teknik INVERS MATRIKS"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

INVERS MATRIKS

Dalam menentukan solusi suatu SPL selama ini kita dihadapkan kepada bentuk matriks diperbesar dari SPL. Cara lain yang akan dikenalkan disini adalah dengan melakukan OBE pada matriks koefisien sehingga didapatkan bentuk matriks lain, dengan melakukan operasi pada matriks tersebut kita dapat menemukan solusi SPL.

Sebelum kita membahas permasalahan tersebut, akan diberikan terlebih dahulu macam-macam matriks dan sifatnya.

Matriks Bujur sangkar adalah suatu matriks dengan banyak baris sama dengan banyak kolom, dinotasikan dengan An = ( aij ) ; i = j = 1,2,3,…n. Bilangan n merupakan bentuk pendek dari penulisan n x n yang merupakan ukuran matriks tersebut. Bila suatu elemen matriks bujur sangkar nomor baris sama dengan nomor kolom maka elemen tersebut dinamakan elemen diagonal utama, yaitu aij , i = j.

Matriks segitiga adalah matriks bujur sangkar dengan semua elemen dibawah atau di atas elemen diagonal utama sama dengan nol. Bila semua elemen di atas elemen diagonal utama sama dengan nol maka lebih dikenal dengan Matriks segitiga bawah, sedangkan sebaliknya dikenal dengan Matriks segitiga atas. Bila semua elemen di atas dan dibawah elemen diagonal utama sama dengan nol dinamakan Matriks diagonal.

Keadaan khusus dari matriks diagonal dengan semua elemen diagonal utama sama dengan satu dinamakan Matriks Identitas, dinotasikan dengan In, n = 1,2,3,…

Untuk lebih memperjelas diberikan beberapa matriks dan jenisnya.

A= B C I





 =





 = −





 =









3 0 0

0 1 0

4 2 0

0 1 2

0 1 3

0 0 5

2 0 0

0 1 0

0 0 0

1 0 0 0

0 1 0 0

0 0 1 0

0 0 0 1

; ; ;

Kempat matriks merupakan matriks bujur sangkar, secara khusus A matriks segitiga bawah dan B matriks segitiga atas. Sedang matriks C dan I merupakan matriks diagonal tetapi I dapat secara lebih khusus merupakan matriks identitas.

Operasi aljabar pada matriks meliputi penjumlahan, pengurangan dan perkalian.

Dua buah matriks atau lebih dapat dilakukan operasi penjumlahan atau pengurangan bila ukuran matriksnya sama. Sedangkan operasi perkalian dibedakan menjadi dua yaitu perkalian matriks dengan skalar ( bilangan riil ) dan perkalian matriks dengan matriks lain. Perkalian matriks dengan skalar k menghasilkan suatu matriks dengan ukuran sama dan semua elemen dikalikan dengan skalar k. Perkalian matriks dengan matriks lain, misal matriks A dikalikan di sebelah kiri matriks B, yakni AB dapat dilakukan bila banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B.

Dari uraian tersebut dapat diberikan kesimpulan bahwa pada penjumlahan matriks berlaku sifat komutaif, asosiatif dan distributif. Sedang pada perkalian matriks dengan matriks tidak berlaku sifat komutatif. Untuk lebih memperjelas diberikan contoh berikut.

(2)

Contoh

Diketahui matriks berikut :

A= B C D

− −





 = −





 =





 =

 −





1 0 2

3 1 0

3 2 4

1 2

0 3

1 0

1 2

0 3

2 1

0 2

0 3

2 1

; ; ;

Hitung :

1. B - 2 C + 2 D 2. B - 2 ( C - D ) 3. AB - AC 4. A ( B - C )

Jawab :

1.

1 2

0 3

1 0

2

1 2

0 3

2 1

2

0 2

0 3

2 1

1 2

0 9

1 0





−





 +

 −





=





2.

1 2

0 3

1 0

2

1 2

0 3

2 1

0 2

0 3

2 1

1 2

0 9

1 0





−





 −

 −









=





3.

− −





 −





 −

− −









 =

− −

− −





1 0 2

3 1 0

3 2 4

1 2

0 3

1 0

1 0 2

3 1 0

3 2 4

1 2

0 3

2 1

6 6

0 9

12 16

4.

− −





 −





 −









=

− −

− −





1 0 2

3 1 0

3 2 4

1 2

0 3

1 0

1 2

0 3

2 1

6 6

0 9

12 16

Perkalian suatu dengan matriks identitas akan menghasilkan matriks itu sendiri.

Hal ini memotivasi pengertian dari matriks berikut. Bila suatu matriks bujursangkar A dikalikan dengan matriks bujursangkar B menghasilkan matriks identitas, yaitu AB=BA=I maka dikatakan A merupakan invers B atau B merupakan invers A. Misal B merupakan invers dari A. Maka notasi yang digunakan B = A-1. Suatu matriks yang mempunyai invers dikatakan matriks invertibel ( dapat dibalik ).

Sifat yang dapat diturunkan dari matriks invertibel yaitu bila dua buah matriks A dan B invertibel maka Hasilkalinya, AB juga invertibel, dan invers dari hasilkalinya merupakan perkalian invers-inversnya dalam urutan dibalik, ( AB )-1 = B-1A-1. Bila diambil B = A maka didapatkan hubungan ( A2 )-1 = ( A-1)2. Secara umum untuk n bilangan bulat positif dapat ditunjukkan secara induktif berlaku : ( An )-1 = ( A-1)n.

Dari matriks identitas bila dilakukan satu kali OBE akan didapatkan suatu matriks yang disebut matriks Elementer. Matriks elementer merupakan matriks invertibel. Contoh matriks elementer diberikan berikut.

(3)

E1 2 0 E2 E3 0 1

1 0 0

0 1 0

0 1 1

1 0 0 0

0 1 0 0

0 0 1 0

3 0 0 1

= 

 

 =





 =









; ;

Matriks E1 didapatkan dari I2 dengan OBE ( 2 b1 ), matriks E2 didapatkan dari I3 dengan OBE ( -b2 + b3 ), matriks E3 didapatkan dari I4 dengan OBE ( 3 b1 + b4 ).

Bila matriks A dilakukan sebanyak hingga OBE sehingga didapatkan matriks B maka dikatakan A ekivalen baris B atau B ekivalen baris A. Dari definisi tersebut dapat diturunkan suatu sifat, bila suatu matriks A ekivalen baris dengan I maka A merupakan matriks invertibel ( punya invers ). Hal ini menunjukkan bahwa dengan melakukan OBE pada A didapatkan matriks I dan dengan OBE yang sama pada matriks I didapatkan A-1. Untuk lebih memberikan gambaran dalam menentukan invers suatu matriks invertibel diberikan contoh berikut.

Contoh

Tentukan invers matriks berikut bila ada !

a. A=





2 6 6

2 7 6

2 7 7

b. B=









1 0 0 0

1 3 0 0

1 3 5 0

1 3 5 7

Jawab :

a.

2 6 6 2 7 6 2 7 7

1 0 0 0 1 0 0 0 1

1 0 0 0 1 0 0 0 1

0 3

1 1 0

0 1 1

0 3

1 1 0

0 1 1

72

1 72





→





 ⇒ =





A

b.

1 0 0 0 1 3 0 0 1 3 5 0 1 3 5 7

1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

1 0 0 0

0 0

0 0

0 0

13 1 3 15 1

5 17 1

7







 →







 ⇒

B

=









1 1

3 1 13

5 1 5 17 1

7

1 0 0 0

0 0

0 0

0 0

Misal diberikan SPL dengan n peubah dan n persamaan dengan A X = B. Maka SPL mempunyai solusi tunggal yang dapat dituliskan sebagai :

(4)

X = A-1 B

Contoh

Tentukan solusi SPL berikut : x + z = -2

y + z = 3 x + y = 0 Jawab :

SPL dapat dituliskan sebagai A X = B : 1 0 1

0 1 1 1 1 0

2 3 0









 =

−





x

y z

1 0 1 0 1 1 1 1 0

1 0 0 0 1 0 0 0 1

1 0 0 0 1 0 0 0 1

1 2

1 1 1

1 1 1

1 1 1

12 1

2 1

2 12 1

2 1

2 12 1

2 1

2

1





 → −





 ⇒ =





A

Solusi : x y z





 =





−





 =





1

2

1 1 1

1 1 1

1 1 1

2 3 0

52 52 12

Soal latihan

( Nomor 1 sd 3 ) Tentukan invers matriks yang diberikan berikut bila ada :

1. A=





1 3 0

2 4 1

5 2 2

2. B=









2 1 3 1

1 0 1 1

0 2 1 0

0 1 2 3

3. C=

− − −













1 3 1 5 3

2 7 0 4 2

0 0 1 0 1

0 0 2 1 1

0 0 0 1 1

( Nomor 4 dan 5 ) Tentukan solusi SPL berikut dengan mencari invers matriks koefisiennya terlebih dahulu.

4. x + y + z = 5

(5)

x + y - 4 z = 10 -4 x + y + z = -1

5. -x - 2 y - 3 z = 0 w + x + 4 y + 4 z = 7 w + 3 x + 7 y + 9 z = 4 -w - 2 x - 4 y - 6 z = 6

Referensi

Dokumen terkait

Dari sengketa ini dapat disimpulkan bahwa prinsip yurisdiksi teritorial dapat pula berlaku terhadap kejahatan yang dilakukan tidak hanya di wilayah negara yang bersangkutan, tapi

a. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengelolaan administrasi kependudukan sehingga sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi saat ini perlu melakukan

(6) Pegawai yang tidak dapat didaftar dalam sistem Presensi Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c wajib dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai dan diketahui

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dan kesuksesan informasi antara lain sumber daya manusia yang terlibat, teknik perancangan yang baik, komplesitas

Setelah melihat sistem kerja di lapangan menunjukkan bahwa, untuk mengejar omset perusahaan dan memuaskan konsumen, karyawan sering kerja lembur 3 s.d 4 jam sehari tanpa

Uji disolusi invitro dilakukan untuk mengetahui profil disolusi zat aktif dari sediaan tablet sustained release natrium diklofenak yang dibuat dengan metode

Evaluasi tablet vitamin C sebelum penyimpanan pada puskesmas Kampung Bali, Alianyang dan Pal Tiga menunjukkan tablet vitamin C tidak memiliki kualitas yang baik

Manakala dari sudut undang-undang prosedur pula, Geran Probet tidak terpakai ke atas orang Islam berdasarkan peruntukan yang telah termaktub di dalam Akta Probet