MODEL PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN KONSEP
SCAFFOLDING 4N KI HAJAR DEWANTARA SELAMA BELAJAR DARI RUMAH
KERJASAMA
PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN (PUSLITJAK), BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN, DAN PERBUKUAN (BALITBANGBUK), KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DENGAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
Oleh:
Dr. Rr. Hasti Robiasih, M.Pd Dr. Ari Setiawan, M.Pd
Hanandyo Dardjito, M.Hum., Ph.D
PENDAHULUAN
A
FOKUS PENDIDIKAN 5 TAHUNAN
3
4
ELEMEN KUNCI (NILAI SIKAP) TIAP PROFIL
5
Beriman,
Berakhlak mulia
• Cinta Tuhan, diri, sesama manusia,
alam, dan negara
Bernalar kritis
• Mencari informasi,
metakognisi, analisis-
evaluasi- sintesis
Kreatif
• Gagasan dan karya
alternatif- orisinil
Mandiri
• Kesadaran
diri/situasi dan regulasi diri
Berkebhinekaan global
• Kenal-
menghargai keragaman,
interaksi-empati, refleksi dan
tanggungjawab
Bergotong royong
• Kolaborasi dan kepedulian
6
Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19
● Pembelajaran tatap muka di sekolah diperbolehkan untuk zona hijau dan zona kuning, dengan protocol Kesehatan yang ketat
● Untuk daerah yang berada di zona oranye dan merah, tetap dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan. Sekolah pada zona-zona tersebut tetap
melanjutkan Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau Belajar dari Rumah (BDR).
● Selain zona hijau, satuan pendidikan di zona kuning
diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka
dengan pertimbangan risiko kesehatan yang tidak berbeda
jauh dengan zona hijau.
7
MAKSUD DAN TUJUAN
B
Maksud dan Tujuan
Secara umum kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan:
Model Penguatan Pendidikan Karakter Dengan Konsep Scaffolding 4N Ki Hajar Dewantara Selama Belajar Dari Rumah
METODE PENELITIAN
C
METODE PENELITIAN
11
13
Sampel dan Pengumpulan Data
No Provinsi Kab/Kota SMP
1 DIY Kota Yogyakarta SMPN 1 Yogyakarta (Kepsek, 3 Guru, 3 Siswa) (1 Pengawas) SMPN 2 Yogyakarta (Kepsek, 3 Guru, 3 Siswa)
SMP Pangudi Luhur Yogyakarta (Kepsek, 3 Guru, 3 Siswa) Kab. Sleman SMPN 1 Sleman (Kepsek, 3 Guru, 3 Siswa)
(1 Pengawas) SMPN 3 Sleman (Kepsek, 3 Guru, 3 Siswa)
SMP St. Aloysius Turi Sleman (Kepsek, 3 Guru, 3 Siswa) Kab. Bantul SMPN 1 Pundong (Kepsek, 3 Guru, 3 Siswa)
(1 Pengawas) SMPN 2 Imogiri (Kepsek, 3 Guru, 3 Siswa)
SMP MAARIF IMOGIRI (Kepsek, 3 Guru, 3 Siswa)
HASIL DAN PEMBAHASAN
D
15
HASIL PENELITIAN AWAL
SEJAUH MANA SISWA memahami dan menginternalisasikan sikap tersebut dalam kehidupan sehari hari, banyak yang belum mengintegrasikan secara sistematik dalam pembelajaran, akan tetapi berdasar keyakinan GURU bahwa siswa akan memahami nilai nilai sikap tersebut
Kompetensi sikap yang dikuatkan di sekolah selama ini adalah RELIGIUS
dengan pembiasaan BERDOA, sikap social yang dominan dikuatkan adalah DISIPLIN, KERJA KERAS DAN MANDIRI, disampaikan oleh Guru secara langsung kepada Siswa dan sikap santun yang dicontohkan oleh Guru
SUMBER NILAI SIKAP yang dikuatkan berasal dari KI-1, KI-2, PPK, serta visi misi sekolah.
DOKUMEN yang digunakan untuk Bukti bahwa nilai nilai sikap itu telah
dikuatkan terdokumen pada RPP yang disusun oleh GURU dan di monitor secara Periodik oleh Kepala Sekolah serta mendapat arahan dari pengawas dengan menambahkan ketrampilan 4C di dokumen RPP.
Permasalahan :
KOMPETENSI
Kurikulum kita adalah kurikulum berbasis kompetensi, sehingga tagihan kepada GURU
seharusnya adalah apakah siswa sudah mencapai kompetensi baik sikap, pengetahuan , dan
ketrampilan, namun BDR banyak kendalanya
Guru selalu berusaha memfasilitasi siswa agar mempunyai kompetensi yang diharapkan, dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang tepat.
Tujuan pembelajaran harus berpusat kepada siswa sehingga perlu dipikirkan kondisi apa yang harus dipenuhi agar kompetensi tersebut dikuasai siswa
Harapan :
AKTIVITAS BELAJAR
Pembelajaran yang dilakukan seharusnya mengacu pada aktivitas yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Faktanya BDR membuat aktifitas tidak berjalan normal karena kondisi infrastruktur yang terbatas.
Tujuan pembelajaran yang dirumuskan sudah
memikirkan kondisi yang dihadapi guru dan siswa sehingga kompetensi siswa tersebut dapat dikuasai dengan tingkat kompetensi yang diharapkan
-
Permasalahan :
ISI PEMBELAJARAN
Isi pembelajaran yang digunakan untuk BDR seharusnya bisa mendukung untuk tercapainya pembelajaran yang bersifat mandiri ketika harus BDR
Mengingat kompetensi siswa memuat tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan ketrampilan maka perlu dirumuskan isi pembelajaran untuk
tercapainya 3 kompetensi yang diharapkan.
Kompetensi sikap tidak dibelajarkan tetapi harus ditanamkan oleh guru semua mapel, sementara kompetensi pengetahuan dan ketrampilan
dibelajarkan sesuai KD yang esensial.
Harapan :
KETERCAPAIAN
Ketercapaian kompetensi pengetahuan bisa diukur selama proses (Assessment for Learning) dan
setelah selesai proses (Assessment of Learning), yang sulit adalah bagaimana mengetahui
ketercapaian kompetensi SIKAP siswa
-
Kompetensi pengetahuan dan ketrampilan terukur sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi, sedangkan kompetensi sikap terukur dari
bagaimana siswa memahami makna sikap yang dikuatkan melalui aktivitas yang dijalankan, dan menjadikannyasemangat, pendorong dan
penggerak untuk melakukansuatu perbuatan sebagai penciri siswa satu dengan yang lain.
Permasalahan :
KESULITAN KETIKA BDR
Penguatan nilai sikap yang biasa dilakukan face to face sulit dilakukan. Kurangnya kontrol yang bisa dilakukan oleh guru tentang apa yang dilakukan siswa. Aktifitas siswa banyak yang harus dilakukan secara mandiri, tetapi bahan ajar yang tersedia kurang mendukung untuk dipakai belajar secara mandiri
Ada bahan ajar yang digunakan untuk memfasilitasi siswa belajar secara mandiri. Isi pembelajaran lebih bersifat kontekstual, memuat materi esensial dari KD yang digunakan untuk tingkat selanjutnya, tetapi lebih mengutamakan kepada penumbuhan kebiasaan yang bermanfaat untuk kehidupannya dan menguatkan karakter siswa
Harapan :
SCAFFOLDING
Untuk menguatkan karakter dan mengetahui sejauh mana siswa memahami makna nilai sikap bisa menjadi semangat siswa untuk berbuat
sesuatu yang bisa menjadi penciri siswa tersebut dalam BDR sangat sulit karena guru tidak
berhadapan dengan siswa.
Untuk menguatkan sikap siswa akar menjadikan sebagai karakter ada teori yang bisa diacu. Salah satunya adalah konsep 4N dari Ki Hajar Dewantara yaitu (NITENI, NIROKKE, NAMBAHI, NULARKE)
-
NILAI SIKAP UNTUK MEMBENTUK KARAKTER
19
Selama BDR Nilai Sikap untuk Membentuk Profil Pelajar pancasila dapat diintegrasikan dalam:
1. Dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang tertuang dalam tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan kegitan penilaian.
2. Isi Pembelajaran/Bahan ajar (Cetak, Rekaman Suara, Video), untuk mecapai tujuan pembelajaran yang
ditentukan
3. Instrumen Penilaian (Latihan, Tugas, Tes, Pelaporan
diri)
PROSES PENGUATAN KARAKTER
20
KONSEP SCAFOLDING 4N KI HAJAR DEWANTARA
Dalam proses pembelajaran Guru harus dapat mengakomodasi aspek pengembangan tata nilai sikap dan keilmuan mulai dari
Mengidentifikasi konsep dan tata nilai (NITENI), Menirukan(NIROKKE), Bagaimana konsep dan tata nilai tersebut diimplementasikan dan mengembangkan implementasi konsep dan tata nilai tersebut sesuai
konteks (NAMBAHI) dan Mendiseminasikannya (NULARKE) pada
komunitas yang lebih luas.
KESIMPULAN
E
MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RPP
PROFIL PELAJAR PANCASILA MEMETAKAN ELEMEN
KUNCI DAN IPK YANG BERSESUAIAN
MENENTUKAN ISI PEMBELAJARAN YANG TERKAIT PENGETAHUAN
DAN KETRAMPILAN
MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR YANG MENGGUNAKAN KONSEP 4N
TERTUANG DALAM AKTIFITAS UNTUK MENCAPAI 3 KOMPETENSI
MENENTUKAN NILAI SIKAP YANG AKAN
DIINTEGRASIKAN
MEMBERI PETUNJUK MENJALANKAN AKTIFITAS
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BAHAN
AJAR YANG DIKEMBANGKAN
RPP:
• Penyusunan RPP
menyesuaikan Jenis BDR
• Bahan Ajar BDR lebih mengacu pada aktifitas belajar secara mandiri berdasar konsep 4N PROSES PEMBELAJARAN:
• Berikan kesempatan siswa untuk belajar secara mandiri dengan menerapkan konsep 4N
• Guru memberi penguatan terhadap pemahaman siswa
• Kerja sama dengan orang tua untuk pendampingan agar siswa TERTIB LAHIR & BATIN PENILAIAN
• Kerjasama dengan orang tua agar siswa JUJUR
TIAP KELAS TIAP MAPEL
KI dan KD
MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN SESUAI BDR (SISWA MEMBACA BAHAN
AJAR, MELAKUKAN AKTIFITAS, MENGERJAKAN
LATIHAN)
MELAKUKAN REFLEKSI DAN
PENILAIAN
SINTAK PENGUATAN KARAKATER DENGAN KONSEP 4N
23
INTEGRASI NILAI KARAKTER pada PROSES BDR menggunakan KONSEP 4N KHD
1. Pilih KD, Rumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Pilih elemen kunci karakter profil Pelajar Pancasila, Buat Rencana Pembelajaran Mingguan
2. Pada setiap pembelajaran, fokuskan pada sejumlah nilai sikap yang akan dikembangkan sesuai dengan elemen kunci karakter Profil Pelajar Pancasila.
3. Rumuskan tujuan pembelajaran sesuai IPK dengan mengintegrasikan elemen kunci karakter profil Pelajar Pancasila dalam dokumen RPP.
4. Kembangkan bahan ajar dengan Scaffolding 4N dengan memuat nilai nilai karakter ( Teks, Modul, Video, Rekaman Suara, dll)
5. Integrasikan/tuliskan nilai nilai karakter yang akan dikuatkan dalam bahan ajar ( dalam Tujuan, Teks , Latihan, Rangkuman, Refleksi, Penilaian, Ruang kosong atau sampaikan dalam tayangan atau suara)
6. Buatlah petunjuk untuk menjalankan aktivitas pembelajaran menggunakan bahan ajar yang dikembangkan
7. Berikan kesempatan siswa untuk belajar secara mandiri dengan dipandu Guru dan didampingi orang tua, dengan menekankan kepada tertib lahir dan batin serta kejujuran.
8. Pada akhir kegiatan mingguan siswa diminta untuk melakukan pelaporan diri tentang apa yang sudah diamati (NITENI), apa yang sudah dilakukan (NIROKKE), hal lain apa yang bisa dikembangkan (Nambahi) dan diberi tantangan apa kemanfaatannya bagi sesama (NULARKE)
9. Berikan Penguatan pada hal hal bermakna yang telah dipelajari dan bermanfaat untuk hidupnya. (Tatap layar) 10. Lakukan Refleksi dan Tindak Lanjut
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL 4N HD
• Guru matapelajaran akan terbantu dalam melakukan identifikasi elemen kunci mana saja dari Profil Pelajar Pancasila yang sudah ditumbuhkan
kepada siswa yang menjadi tanggung jawabnya ketika melakukan proses BDR
• Kepala sekolah akan terbantu untuk melakukan monitoring tentang
penguatan karakter di sekolah dengan melihat dokumen yang tertuang dalam RPP, bahan ajar yang dikembangkan serta lembar refleksi yang dibuat siswa pada setiap pembelajaran selesai dilakukan
• Pengawas sekolah akan terbantu untuk memberikan arahan terkait dengan peningkatan inovasi dan kreatifitas Guru dalam mengembangkan
pembelajaran untuk tercapainya kompetensi siswa baik berupa kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan
24
REKOMENDASI
F
3. Satuan Pendidikan perlu mendorong Guru berinovasi mengembangkan ISI PEMBELAJARAN/BAHAN AJAR yang sesuai dengan jenis BDR yang digunakan
menggunakan konsep scaffolding 4N Ki Hadjar Dewantara
TERIMA KASIH
Terima Kasih
19