• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Kesehatan Kartika 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Kesehatan Kartika 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kesehatan Kartika 1 TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI POLIKLINIK KANDUNGAN

RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

Oleh : Tri Ardayani STIK Immanuel Bandung

ABSTRAK

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih berada di angka 307 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia. Angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir normal (Neonatal) masih berada pada kisaran 20 per 1.000 kelahiran hidup, mengakibatkan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Respon terhadap kecemasan dapat berupa respon fisiologis, perilaku, respon kognitif dan respon afektif. Dari respon tersebut akan timbul dua respon yaitu respon konstruktif dan destruktif. Kehamilan dapat menyebabkan dari tingkat ringan sampai tingkat panik, oleh sebab itu peran perawat dalam pelayanan kesehatan harus mengutamakan preventif melalui edukatif dan pencegahan masalah.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang telah baku untuk mengukur tingkat kecemasan menurut skala penilaian Hamilton. Kemudian data dianalisa dengan menggunakan skala Likert. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling situasional. Penelitian ini dilakukan di poli klinik kandungan rumah sakit Immanuel dengan responden 85 responden.Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan dengan jumlah 57 responden (67%), responden mengalami kecemasan sedang dengan jumlah 28 responden (33%), dan tidak ada responden mengalami kecemasan berat atau panik dengan jumlah 0 responden (0 %). Kehamilan dari trimester 1 sampai III selalu ada resiko harus diwaspadai, oleh sebab itu, upaya preventif harus selalu dilaksanakan. Kematian ibu dan bayi perlu dicegah oleh semua pihak. Salah satu cara perawat sebagai tenaga kesehatan memberikan informasi yang tepat, tentang masalah dan penanggananya serta peka terhadap permasalahann sehingga masalah dapat dihindari.

Kata Kunci : Tingkat kecemasan, Primigravida

A. PENDAHULUAN

Pelayanan antenatal merupakan bagian pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional kepada ibu hamil selama masa kehamilan sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada promotif dan preventif. Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2006 dari kunjungan ibu hamil yang ke pelayanan kesehatan di Jawa Barat sebanyak 104.502 orang atau 10,21 % terdeteksi sebagai ibu hamil dengan resiko (Profil Jawa Barat tahun 2006)

(2)

Jurnal Kesehatan Kartika 2 Berdasarkan Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab. Kematian ibu dan bayi perlu dicegah oleh semua pihak dengan cara salah satunya perawat sebagai tenaga kesehatan memberikan informasi yang tepat tentang masalah dan penangganan serta peka terhadap permasalahan sehingga masalah dapat dihindari.

Kehamilan merupakan suatu yang sangat penting dan sangat mempengaruhi kehidupan orang tua terutama wanita atau ibu dan keluarganya. Kehamilan adalah saat-saat kritis, pada saat gangguan, perubahan, identitas dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak dan anggota keluarga lainya (Salma, 2006).

Perubahan yang terjadi dalam diri seorang ibu yang sedang hamil adalah berupa perubahan fisik dan psikologis, perubahan fisik pada ibu hamil pada trimester satu adalah perubahan pada payudara, sering kencing, dan tidak bisa menunda, rasa letih lesu dan lemas, mual dan muntah, sedangkan pada trimester dua ibu mengalami palpitasi, hipotensi, sering pingsan, varises tungkai, sakit kepala dan kesemutan pada ujung jari,perubahan psikologis ibu pada trimester dua ibu telah menerima kehamilannya.perubahan fisik pada trimester tiga secara fisik adalah sesak nafas, insomnia, rasa tidak nyaman dan tertekan pada perineum, edema pada kaki sampai tungkai, sedangkan perubahan psikologis pada trimester tiga adalah penilain bodi image yang negatif, kecemasan menghadapi proses persalinan (Salmah, 2006)

Kecemasan adalah pengalaman manusia yang universal, suatu respon emosional atau yang tidak menyenangkan dan penuh kekhawatiran, suatu rasa sakit yang tidak terekspresikan dan tidak terarah karena suatu sumber ancaman atau pikiran tetang sesuatu yang akan datang , yang tidak jelas dan tidak teridentifikasikan (Kaplan dan Sadock. 1998).

Kecemasan dapat digolongkan dalam berbagai tingkat yaitu cemas ringan, sedang dan berat (Stuart, 2006). Kecemasan pada ibu hamil apabila tidak diatasi dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisiologis baik pada ibu maupun janin, sebagaimana dijelaskan (Moeloek, 2002) pada ibu dapat menyebabkan keguguran, bayi tidak cukup bulan. Begitu besarnya pengaruh kecemasan terhadap ibu dan janin atau anak setelah lahir nanti, dimana dapat menganggu kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan rasa aman dan nyaman maka perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan mempunyai andil yang cukup besar untuk mengatasi masalah tersebut karena tugas perawat berorentasi pada kebutuhan dasar klien.

Rumah sakit Immanuel adalah rumah sakit pendidikan yang mempunyai fasilitas yang lengkap, berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari rekam medik poli klinik rumah sakit Immanuel jumlah kunjungan ibu primigravida dan multigravida mengalami peningkatan tiap bulannya, dimana tiap bulannya terjadi peningkatan 85 orang.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah penelitian

“bagaimanakah tingkat kecemasan ibu primigravida di Poli Klinik Kandungan Rumah Sakit Immanuel Bandung”. Dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu primigravida terhadap kelahiran pertama di Poli Klinik Kandungan Rumah Sakit Immanuel.

(3)

Jurnal Kesehatan Kartika 3 B. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu jenis penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang diteliti tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variable lain dan mempunyai nilai yang bersifat menjelaskan (Sugiono, 2007). Alasan penelitian melakukan penelitian dengan metode ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kecemasan pada ibu primigravida.

Variabel penelitian adalah gejala yang menjadi focus peneliti untuk diamati (Sugiono, 2007).

Variable dalam penelitian ini adalah kecemasan ibu primigravida di poli klinik kandungan Rumah Sakit Immanuel Bandung dan sub variable penelitian ini adalah kecemasan ringan, sedang, berat dan panic. Dengan kerangka pemikiran adalah sebagai berikut :

Sumber ( Diadopsi dari Stuart, 2006, Salmah, 2006)

Keterangan :

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentuy yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiono, 2007). Populasi dalam penelitian ini semua ibu primigravida di Poli Klinik Kandungan Rumah Sakit Immanuel Bandung yang rata-rata kunjungan perbulan berjumlah 85 orang.

Dan sampel dalam penelitian ini diambil secara total sampling situasional sebanyak 85 orang yang ada pada waktu peneliti melakukan penelitian. Dengan kriteria sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Ibu primigravida trimester 1,II,III 2. Bersedia untuk dijadikan responden

3. Mempunyai kemampuan membaca, menulis dan berkomunikasi verbal Masalah-masalah

pada primigravida Fisik :

 Sakit kepala

 Sering letih dan lesu

 Insomnia

 Sering pingsan

 Psikologis Kehamilan

Tingkat Kecemasan Prigravida

Multigravida

Cemas

• Ringan

• Sedang

• Berat

• Panik

Tidak diteliti Diteliti

(4)

Jurnal Kesehatan Kartika 4 Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Setelah diketahui responden adalah ibu primigravida, peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi dan saat mengisi responden didampingi. Kuesiner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan. Dan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu primigravida digunakan skala likert, jawabanya diberi nilai sesuai dengan pertanyaan yang sudah ditentukan. Untuk setiap item pertanyaan dari instrument terdiri dari lima pilihan jawaban dengan pembobotan nilai sebagai berikut : sangat menganggu = skor 4, parah= skor 3, sedang= skor 2, ringan = skor 1, tidak ada = skor 0.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengumpulan data tentang Tingkat Kecemasan pada ibu primigravida di poliklinik kandungan rumah sakit Immanuel bandung secara umum dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida di Poliklinik Kandungan Rumah

Sakit Immanuel Bandung

No. Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentase (%)

1 Cemas Ringan 57 67

2 Cemas Sedang 28 33

3. Cemas Berat 0 0

4. Panic 0 0

Total 85 100

Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responde mengalami kecemasan ringan dengan jumlah 57 responden (67%), hamper dari setengah responden mengalami cemas sedang dengan jumlah 28 responden (33%) dan tidak ada responden yang mengalami cemas barat atau panic dengan jumlah responden (0 %).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada 85 responden di Poliklinik Kandungan rumah sakit Immanuel bandung, didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden mengalami cemas ringan, yaitu sebanyak 57 responden atau sebanyak 67 %. Peneliti menemukan mayoritas ibu yang masuk ke dalam kategori cemas ringan disini adalah ibu yang sedang hamil pada trimester 1. Hal ini sesuai dengan teori Wong (1995) bahwa secara eksternal, pelayanan kesehatan dapat mempengaruhi kecemasan keluhan dari ibu, dalam hal ini pelayanan kesehatan yang diberikan oleh doter, perawat, bidan yang meliputi pendidikan kesehatan baik bagi perorangan ataupun secara kelompok yang diberikan pada ibu hamil. Menurut Hamilton (1999) respon yang terjadi pada trimester 1 dapat berupa meningkatkan frekuensi kencing, morning sickness, kelelahan sehingga meliputi emosional dan kecemasan dapat terjadi pada perubahan fisiknya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada 85 responden di Poliklinik kandungan rumah sakit Immanuel Bandung, didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden mengalami cemas sedang, yaitu sebanyak 28 responden atau sebanyak 33 %. Peneliti menemukan mayoritas ibu yang masuk ke dalam kategori cemas ringan disini adalah ibu yang sedang hamil pada trimester II dan III. Hal ini didukung dari teori Wong (1995) yang dilihat dari faktor internal seperti pengalaman dan pengetahuan ibu, dalam hal ini, pengalaman serta pengetahuan ibu primigravida pada

(5)

Jurnal Kesehatan Kartika 5 kehamilannya. Pengalaman dan pengetahuan sangat mempengaruhi kecemasan. Teori Salma (2006) pada trimester II dan III perubahan secara fisiologis dapat meningkat, hal ini dapat dikarenakan bayi yang semakin besar, sehingga ketidaknyamanan akan terjadi, ibu akan cepat lelah. Secara psikologis ibu akan mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada 85 responden di Poliklinik Kandungan rumah sakit Immanuel Bandung, didapatkan hasil bahwa tidak ada responden mengalami cemas berat, yaitu sebanyak 0 responden atau sebanyak 0 %. Hasil ini dapat didukung dari Teori Wong (1995) yang dilihat dari faktor eksternal seperti dukungan keluarga,lingkungan dan pelayanan kesehatan, hal ini dukungan dari keluarga terutama suami sangat mempengaruhi kecemasan, lingkungan yang tenang dan jauh dari konflik serta pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu selama kehamilan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada 85 responden di Poliklinik Kandungan rumah sakit Immanuel bandung, didapatkan hasil bahwa tidak ada responden mengalami cemas panik, yaitu sebanyak 28 responden atau sebanyak 0 %. Menurut Hamilton (1995), penyesuaian awal kehamilan dapat ditentukan dari persepsi terhadap peristiwa kehamilan, dukungan social, mekanisme koping, bila dalam awal kehamilan ibu dapat menyesuaikan diri terhadap kehamilanya, maka cemas berat atau panik tidak akan terjadi. Hal ini juga didukung dari teori Wong (1995) yang mengatakan faktor kecemasan dapat ada dua, yaitu faktor internal dan eksternal.

D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bulan September 2008 terhadap 85 responden tentang tingkat kecemasan ibu primigravida di Poliklinik Kandungan rumah sakit Immanuel paling banyak mengalami kecemasan ringan (57%), didapatkan pada ibu dengan kecemasan sedang (33%), serta untuk kecemasan berat dan panic (0%), bukan berarti ibu hamil tersebut terbebas dari masalah, karena bila kita simak angka kematian ibu dana anak yang masih tinggi per kelahiran hidup, itu berarti bahwa semua kehamilanharus waspada dan perawat sebagai tenaga kesehatan harus menginformasikan kepada ibu hamil dari mulai terjadi kehamilan sampai kelahiran bayi tentang masalah dan kedaruratan yang mungkin muncul,

Hal ini dapat dicegah dengan cara memberikan penyuluhan, menganjurkan agar ibu memeriksa kehamilan dengan rutin, bagaimana cara mengatasi masalah dan mencari pertolongan tenaga kesehatan yang tepat, agar ibu hamil dapat mencegah dari hal yang tidak diinginkan.

2. Saran

a. Bagi Rumah Sakit, Hendaknya rumah sakit senantiasa lebih meningkatkan lagi upaya pelayanan kesehatan terutama pada resiko tinggi kehamilan, dengan cara memberikan penyuluhan/informasi kepada ibu hamil dan keluarga agar ibu hamil dan bayinya sehat terhindar dari masalah.

(6)

Jurnal Kesehatan Kartika 6 b. Perawat dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal dan lebih ditingkatkan seperti memberikan pendidikan kesehatan terutama berkaitan dengan resiko kehamilan. Perawat dapat berperan sebagai pemberi kenyamanan, komunikator dan sebagai penyuluh.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Azwar, S. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Hamilton, P,M. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Jakarta : EGC

Moeloek, F., A. 2002. Masalah-Masalah yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi, Metode Penelitian Kesehatan Reproduksi (S.Sumapradja, dkk). Jakarta : Consortoium Medical Sciences.

DEPDIKBUD RI

Notoatmodjo, S.1993. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Salmah.2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC

Sugiono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Stuart, Gail, W.2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC

Wong L.D. Whaley. Nursing Care of Infant and Children. Fith Edition 1 St Lois Mosby Company

Gambar

Tabel  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  sebagian  besar  responde  mengalami  kecemasan  ringan  dengan  jumlah  57  responden  (67%),  hamper  dari  setengah  responden  mengalami  cemas  sedang dengan jumlah 28 responden (33%) dan tidak ada responden

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik FGD efektif digunakan dalam proses penyuluhan peternakan, teknik FGD berdampak positif dan memiliki hubungan yang signifikan

Pola pemberdayaan masyarakat ditemukan dalam pemeliharaan infrastruktur-. infrastruktur persampahan seperti tong dan atau bak

Calibration case with model CPG1000 precision digital pressure gauge and model CPP700-H hand test pump, for pressures 0 ... pneumatic pressure generation. Calibration case with

• Pergerakan harga saham rebound tepat pada level support MA50 dengan potensi menguat menuji resistance dan kembali pada trend positif jangka menengahT. • Stop-loss jika harga

Ketiga, Aplikasi investasi yang digunakan pada BSM adalah produk BSM Cicil Emas yang memberikan kesempatan masyarakat untuk memiliki emas batangan dengan melakukan pengajuan

penulisan ini adalah mengendalikan paparan radiasi gamma yang terpancar akibat akumulasi radiasi dari dalam ruang penyimpanan batu topaz teriradiasi serta

Dari hasil analisis persepsi responden diketahui bahwa menurut responden pada penelitian ini gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Butik Kharisma Indonesia adalah

tan kokain setiap tahun, dalam pada masa yang sama menjadi pembekal kepada pasaran dadah. AS iaitu bernilai lebih daripada $60