ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI
Studi Kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul
Petrus Taryono Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) hubungan interaksi belajar mengajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 2) hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 3) hubungan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 4) hubungan antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, dan 5) hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar siswa di sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2007. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 68 siswa.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan korelasiproduct momentdan korelasi linier ganda.
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN TEACHING LEARNING INTERACTION, STUDENT LEARNING MOTIVATION, LEARNING ENVIRONMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDYING
ACCOUNTING OF ECONOMICS
A Case Study at 11thgrade students of IPS of SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul
Petrus Taryono Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The objectives of this research are to know about: 1) the relationship between teaching learning interaction and learning achievement of studying accounting of economics, 2) the relationship between student’s learning motivation and learning achievement of studying accounting of economics, 3) the relationship between student’s learning environment in family and learning achievement of studying accounting of economics, 4) the relationship between student’s learning environment in school and learning achievement of studying accounting of economics, and 5) the relationship between teaching learning interaction, student’s learning motivation, student’s learning environment in family, student’s learning environment in school and learning achievement of studying accounting of economics.
This research was done in SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul in February and March 2007. The population of this research was 68 students. The data of this research taken by applying questionnaire and documentation. The data analysis techniques were product moment correlation and double linier correlation.
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI
Studi Kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
PETRUS TARYONO NIM : 011334099
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Janganlah kamu takut pada kegagalan jika kamu
ingin meraih kesuksesan”
Skripsi ini aku persembahkan untuk :
Allah Bapa yang Bertahta di Surga yang telah meniupkan
nafas kehidupan dan kedamaian hidupku
Kedua orang tuaku Bpk. Y. Pujo Martono
&
Ibu E. Tuwuh
Keluarga kakakku Mas Agung Sukoco
&
Mbak Sukarmi
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI
Studi Kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul
Petrus Taryono Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) hubungan interaksi belajar mengajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 2) hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 3) hubungan antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, 4) hubungan antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi, dan 5) hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar siswa di sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2007. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 68 siswa.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan korelasiproduct momentdan korelasi linier ganda.
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN TEACHING LEARNING INTERACTION, STUDENT LEARNING MOTIVATION, LEARNING ENVIRONMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDYING
ACCOUNTING OF ECONOMICS
A Case Study at 11thgrade students of IPS of SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul
Petrus Taryono Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The objectives of this research are to know about: 1) the relationship between teaching learning interaction and learning achievement of studying accounting of economics, 2) the relationship between student’s learning motivation and learning achievement of studying accounting of economics, 3) the relationship between student’s learning environment in family and learning achievement of studying accounting of economics, 4) the relationship between student’s learning environment in school and learning achievement of studying accounting of economics, and 5) the relationship between teaching learning interaction, student’s learning motivation, student’s learning environment in family, student’s learning environment in school and learning achievement of studying accounting of economics.
This research was done in SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul in February and March 2007. The population of this research was 68 students. The data of this research taken by applying questionnaire and documentation. The data analysis techniques were product moment correlation and double linier correlation.
The result of this research shows that: 1) there isn’t any positive and significant relationship between teaching learning interaction and learning achievement of studying accounting of economics(r = 0,192 ; ρ = 0,116), 2) there is relationship between student’s learning motivation and learning achievement of
studying accounting of economics (r = 0,242 ; ρ = 0,046), 3) there isn’t any
positive and significant relationship between student’s learning environment in family and learning achievement of studying accounting of economics
(r = 0,181 ; ρ = 0,141), 4) there isn’t any positive and significant relationship between student’s learning environment in school and learning achievement of
studying accounting of economics (r = 0,177 ; ρ = 0,148), and 5) there isn’t any
positive and significant relationship between teaching learning interaction, student’s learning motivation, student’s learning environment in family, student’s learning environment in school and learning achievement of studying accounting
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Bapa di surga atas segala rahmat dan
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul Hubungan Antara Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar Siswa,
dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
semangat serta doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaikan skripsi
ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. FX. Muhadi, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
menyediakan waktunya, saran-saran, masukan, dan pengarahan kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.
5. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
menyediakan waktunya, saran-saran, masukan, dan pengarahan kepada
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan dukungan
dan bimbingan selama penulis menempuh pendidikan di USD.
7. Drs. Markoes Padmonegoro selaku Kepala SMA Pangudi Luhur Sedayu
Bantul yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian.
8. Bapak dan Ibu guru serta seluruh karyawan SMA Pangudi Luhur Sedayu
Bantul yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis selama
melaksanakan penelitian.
9. Seluruh siswa-siswi kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur
Sedayu Bantul selaku responden yang telah membantu mengisi kuesioner.
10. Bapak Yohanes Pujo Martono dan Ibu Emerita Tuwuh yang tercinta, yang
telah memberikan semangat baik dalam bentuk doa, bimbingan, saran, dan
dukungan baik moral maupun materi kepada penulis.
11. Mas Agung Sukoco dan Mbak Sukarmi serta ketiga bidadari kecil Mega, Vera dan Ratna yang telah memberikan semangat dan keceriaan kepada penulis.
12. Keluarga besar SMA Budi Mulia Minggir yang telah memberikan
dorongan dan semangat selama penulisan skripsi, khususnya untuk
Ibu E.Chrisnarti Banun TS yang telah membantu penulis dalam pembuatan
abstract.
13. Special thank’s buat Anry“Contrex” (atas bantuannya, dan kebersamaan
komputernya yang telah membantu kelancaran penulis dalam
menyelesaikan skripsi).
14. Keluarga Bpk. Pusiyo di Sentolo dan keluarga Bpk. Pariman di
Argomulyo yang telah memberikan dorongan semangat dan tempat
menginap selama penulis mengerjakan penulisan skripsi.
15. Sobat baikku sekaligus musuh bebuyutanku Joko “Suthur” dan Diar “Beda”, yang telah memberikan dorongan, saran dan teman penghilang stress ( PS memang tiada matinya bro).
16. Teman-teman di PAK 2001: Joko “Suthur”, Anry “Contrex”,
Heru“Compos”, Dwi“Duwex”, Arie”Teklek”, Beni”Bendot”,
Yudha”Gudhel”, Eka, Diar“Beda”, Adi“Sarjoe”, Sigit, Remond, Andre, Wawan“Bakwan”, Ciptadi“Cipi”, Allan “Jembling”, Anton“ Burket”,
Satya, Titus “Pakde”, W.C. Sunu “Paijo”, thank’s sobat atas
kebersamaannya dikala susah dan senang.
17. Joyo community : Iwan “ Kenthang” dan Ghani “Gabug”, serta Pagupon terima kasih atas tumpangan kostnya.
18. Teman-teman di Mudika Santa Fransisca Daratan Lor. “Ayo tetap semangat”.
19. Teman-teman satu angkatan PAK’01 khususnya kelas B.
20. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis semoga skripsi
ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, November 2007 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kajian Teoretik ... 8
2. Interaksi Belajar Mengajar... 9
3. Motivasi Belajar ... 11
4. Lingkungan Belajar... 14
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan... 20
C. Kerangka Berfikir... 21
1. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 21
2. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 22
3. Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 22
4. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar Siswa secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi... 23
D. Hipotesis Penelitian... 24
BAB III METODE PENELITIAN... 25
A. Jenis Penelitian... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
C. Populasi dan Sampel ... 25
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 26
E. Pengumpulan Data ... 29
F. Teknik Analisis Data... 36
BAB V DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN... 61
A. Deskripsi Data ... 61
1. Variabel Interaksi Belajar Mengajar ... 61
2. Variabel Motivasi Belajar ... 62
3. Variabel Lingkungan Belajar di Keluarga ... 63
4. Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah ... 64
5. Variabel Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi... 65
B. Pengujian Prasyarat Analisis... 65
1. Uji Normalitas... 65
2. Uji Linieritas ... 67
C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 68
1. Pengujian Hipotesis I ... 68
2. Pengujian Hipotesis II ... 69
3. Pengujian Hipotesis III... 70
4. Pengujian Hipotesis IV ... 71
5. Pengujian Hipotesis V... 72
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74
1. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 74
2. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 76
4. Hubungan antara Lingkungan Belajar di Sekolah dengan
Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 79
5. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar Siswa secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi... 80
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN ... 83
A. Kesimpulan ... 83
B. Keterbatasan Penelitian ... 84
C. Saran ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 87
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Skor Variabel Interaksi Belajar Mengajar ... 27
Tabel 2 Skor Variabel Motivasi Belajar... 27
Tabel 3 Skor Variabel Lingkungan Belajar di Keluarga... 28
Tabel 4 Skor Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah ... 28
Tabel 5 Kisi-kisi kuesioner ... 30
Tabel 6 Hasil Uji Validitas Interaksi Belajar Mengajar... 32
Tabel 7 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar... 33
Tabel 8 Hasil Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga ... 33
Tabel 9 Hasil Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah... 34
Tabel 10 Uji Reliabitilas ... 35
Tabel 11 Tingkat Keterhandalan Variabel Penelitian ... 35
Tabel 12 Koefisien Tingkat Hubungan antar Variabel ... 43
Tabel 13 Daftar Guru dan Karyawan ... 53
Tabel 14 Daftar jumlah siswa ... 55
Tabel 15 Deskripsi Variabel Interaksi Belajar Mengajar... 61
Tabel 16 Deskripsi Variabel Motivasi Belajar... 62
Tabel 17 Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar di Keluarga ... 63
Tabel 18 Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah... 64
Tabel 19 Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ... 65
Tabel 20 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas ... 66
Tabel 21 Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas ... 67
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Induk Penelitian ... 88
Lampiran 2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 91
Lampiran 3 Pengujian Normalitas dan Linieritas ... 95
Lampiran 4 Korelasi dan Regresi ... 100
Lampiran 5 Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 105
Lampiran 6 Distribusi Frekuensi ... 108
Lampiran 7 Kategori Kecenderungan Variabel ... 117
Lampiran 8 Perhitungan Product Moment ... 122
Lampiran 9 Daftar Tabel ... 131
Lampiran 10 Kuesioner ... 134
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melalui pendidikan baik formal maupun non formal orang akan
mengalami suatu proses perubahan baik dalam pengetahuan dan kelakuan.
Proses perubahan tersebut dinamakan belajar. Menurut Winkel (1986:35),
belajar merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
subjek dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan sikap yang sifatnya tetap.
Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi
tindakan-tindakannya yang berhubungan dengan belajar. Seorang guru yang
mengartikan belajar sebagai kegiatan menghafalkan fakta, maka akan berbeda
dalam pengajaran dengan guru yang mengartikan belajar sebagai suatu
penerapan prinsip. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu
faktor intern (kondisi fisik, motivasi diri, intelegensi, minat, bakat, perhatian)
dan faktor ekstern (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat).
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang membantu proses
belajar anak, pastilah memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan-lulusan
yang bermutu. Sekolah dikatakan bermutu jika mampu menghasilkan lulusan
dengan nilai yang tinggi, dan prestasi belajar siswa baik. Sehingga untuk
kualitasnya dengan merekrut guru-guru yang profesional, siswa-siswa dengan
tingkat intelegensi baik dan penyediaan sarana prasarana pendukung
pembelajaran yang memadai.
Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk mengetahui prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran ekonomi akuntansi. Hal ini karena mata pelajaran
ekonomi akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang ikut
menentukan bagi kelulusan siswa SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Banyak siswa-siswa SMA yang tidak lulus karena nilai mata pelajaran
ekonomi akuntansi rendah atau dibawah standar kelulusan. Untuk itulah
peneliti ingin mengetahui apakah kegagalan tersebut disebabkan oleh proses
pembelajaran yang kurang baik, motivasi belajar siswa yang kurang atau
karena lingkungan belajar yang kurang kondusif.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar guru harus mampu menciptakan
interaksi yang baik dengan siswa, karena hal ini dapat menunjang proses
kelancaran dalam pembelajaran di kelas. Dengan terjalinnya interaksi yang
baik antara guru dengan siswa, maka seorang guru akan lebih mudah untuk
mengetahui taraf perkembangan siswa baik dalam prestasi akademik ataupun
keaktifan siswa. Interaksi yang baik antara guru dengan siswa juga dapat
merangsang munculnya motivasi dalam diri siswa untuk mengikuti pelajaran
dengan baik, keinginan untuk dapat menguasai materi, dan ketekunan dalam
belajar. Agar siswa tetap termotivasi dalam mengikuti pelajaran di kelas, maka
seorang guru harus senantiasa memiliki variasi dalam penyampaian materi
pelajaran atau materi yang disampaikan oleh guru. Dengan gaya mengajar
yang bervariasi akan membuat siswa lebih berkesan dengan materi yang
disampiakan oleh guru, sehingga materi yang disampaikan oleh guru akan
mudah diingat oleh para siswa.
Lingkungan belajar anak juga merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap usaha pencapian prestasi belajar anak. Lingkungan belajar tidak
hanya terbatas pada lingkungan sekolah saja, tetapi juga lingkungan
masyarakat dan lingkungan keluarga dimana siswa bertempat tinggal.
Lingkungan sosial yang lebih banyak berpengaruh terhadap kegiatan belajar
siswa adalah lingkungan keluarga, karena di lingkungan ini anak lebih banyak
meluangkan waktunya bersama keluarga. Banyak faktor yang berasal dari
keluarga yang sangat mempengaruhi usaha pencapaian prestasi belajar seperti
cara mendidik orang tua, suasana dalam keluarga, keadaan sosial ekonomi
orang tua, dan pengertian orang tua atau perhatian orang tua terhadap
perkembangan belajar anaknya. Faktor-faktor ini secara langsung dan tidak
langsung akan berpengaruh terhadap kondisi siswa dan motivasi diri siswa
dalam belajar.
Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk melihat sejauh mana interaksi
belajar mengajar, motivasi belajar dan lingkungan belajar dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang diatas maka
peneliti mengambil judul “ Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar,
Motivasi Belajar Siswa, dan Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi
B. Identifikasi Masalah
Masalah-masalah yang muncul dalam pencapaian prestasi belajar siswa
diduga berhubungan dengan faktor internal dan eksternal. Faktor internal
yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi hasil belajar siswa adalah
kondisi fisik (kesehatan) siswa selama mengikuti proses belajar, minat siswa,
motivasi siswa untuk belajar, dan tingkat kecerdasan siswa. Sedangkan faktor
eksternal yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi hasil belajar siswa
adalah cara mendidik yang dilakukan orang tua terhadap anak, dukungan dari
teman untuk belajar, profesionalisme guru dalam mengajar, kurikulum, dan
fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar anak di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Karena
keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka penelitian ini dibatasi pada tiga
faktor saja yaitu interaksi belajar mengajar guru dengan siswa, motivasi
belajar siswa, dan lingkungan belajar siswa. Ketiga faktor tersebut diduga
mempunyai pengaruh yang dominan terhadap pencapaian prestasi belajar.
D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
1. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi
belajar mengajar guru-siswa dengan prestasi belajar ekonomi
akuntansi ?
2. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar siswa dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi ?
3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan
belajar di keluarga dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi ?
4. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan
belajar di sekolah dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi ?
5. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi
belajar mengajar guru-siswa, motivasi belajar siswa, lingkungan
belajar di keluarga, dan lingkungan belajar siswa di sekolah secara
bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi ?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan dari penelitian yang
dilakukan yaitu :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan
antara interaksi belajar mengajar guru-siwa dengan prestasi belajar
ekonomi akuntansi.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan
antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar ekonomi
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan
antara lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar
ekonomi akuntansi.
4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan
antara lingkungan belajar siswa di sekolah dengan prestasi belajar
ekonomi akuntansi.
5. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan
antara interaksi belajar mengajar guru-siswa, motivasi belajar siswa,
lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar siswa di
sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi
akuntansi
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan masukan
kepada guru untuk lebih menyempurnakan kegiatan belajar mengajar
dengan mengingat pentingnya interaksi belajar mengajar guru-siswa,
motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dalam pencapaian
prestasi belajar yang maksimal.
2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi
siswa agar memiliki motivasi belajar yang tinggi, sehingga tujuan
Selain itu siswa dalam proses pembelajaran dapat menjalin komunikasi
yang baik dengan guru demi kelancaran pembelajaran siswa. Selain itu
siswa diharapkan menjadi terdorong untuk memanfaatkan
fasilitas-fasilitas yang disediakan sekolah untuk menunjang kelancaran belajar
siswa.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menambah referensi
kepustakaan, khususnya referensi tentang pendidikan yang dapat
digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam dunia
pendidikan.
4. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan
wawasan dalam bidang pendidikan dan menjadi pegangan serta
pengambangan karier, mengingat penulis selama ini menempuh studi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoretik
1. Prestasi Belajar
Menurut Winkel (1986:35), belajar merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungannya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap yang bersifat tetap. Prestasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang khas, yaitu perubahan dalam sikap dan tingkah laku yang tercapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes (Winkel,1986:48).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil dari proses psikis yang berlangsung dalam interaksi
subjek dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan berupa
pengetahuan, nilai, sikap, dan ketrampilan dimana hasil perubahan tersebut
dapat dilihat dan diukur.
Menurut Ahmadi dan Supriyono seperti dikutip Sisilia Sriyani
(1998:17-18), disebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan
prestasi belajar antara lain :
a. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang
terdiri dari:
1. Faktor jasmani meliputi seluruh hal yang berkaitan dengan
keadaan jasmani atau fisik siswa, baik yang bersifat bawaan
2. Faktor psikologis seperti sifat ingin tahu, kreativitas, dan
keinginan.
b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang barasal dari luar diri siswa yang
berpengaruh terhadap perolehan prestasi belajar siswa antara lain :
1. Faktor lingkungan sosial dimana siswa tinggal, yaitu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat, dan lingkungan teman sebaya.
2. Faktor budaya yang ada di sekitar lingkungan hidup siswa
seperti adat istiadat yang berlaku di masyarakat, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
2. Interaksi Belajar Mengajar
Interaksi belajar mengajar mengandung pengertian adanya kegiatan
yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu guru sebagai pendidik
dengan siswa sebagai warga belajar.
Dalam interaksi belajar mengajar memandang bahwa siswa adalah
subjek belajar dan bukan merupakan objek belajar, sedangkan guru
hanya berperan sebagai fasilitator yang diharapkan mampu
menciptakan iklim yang kondusif untuk kelancaran proses belajar
siswa. Agar potensi belajar siswa dapat berkembang, maka seorang
guru harus senantiasa memotivasi para siswanya untuk belajar.
Menurut Sardiman (1986:13), dalam interaksi belajar mengajar
terkandung unsur-unsur yang harus dipenuhi yaitu:
2). Bahan (materi) yang menjadi isi interaksi;
3). Siswa yang aktif mengalami;
4). Guru yang melaksanakan;
5). Metode untuk mencapai tujuan;
6).Sikap yang memungkinkan proses belajar mengajar berlangsung
dengan baik;
7). Penilaian terhadap hasil interaksi.
Menurut Winarno Surakhmad (1982:81) alat interaksi dapat
digolongkan menjadi tiga hal yaitu:
1). Pengalaman riil, yakni segenap media yang ada dalam
kehidupan sehari-hari
2). Pengalaman buatan, yakni seganap media yang sengaja
diciptakan untuk mendekatkan pengertian pada pengalaman
riil.
3). Pengalaman verbal, yakni dimana bahasa adalah alat utama,
baik secara lisan maupun tertulis.
Dalam interaksi belajar mengajar, guru berkewajiban untuk
menjadi pendidik yang baik. Pendidikan oleh guru dapat dilakukan
dalam bentuk bimbingan, pelatihan dan pengajaran, serta pemeliharaan
dan pengarahan perkembangan siswa.
a. Ciri-ciri interaksi belajar mengajar
Menurut Sardiman (1989:15-18) ciri-ciri interaksi belajar mengajar
1) Interaksi belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membantu perkembangan anak dalam perkembangan tertentu;
2) Ada suatu prosedur uang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan;
3) Interaksi belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan yang khusus;
4) Ditandai dengan adanya aktivitas siswa;
5) Dalam interkasi belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing;
6) Dalam interaksi belajar mengajar diperlukan suatu kedisiplinan;
7) Adanya batas waktu:
8) Adanya unsur penilaian, yaitu unsur yang sangat penting dalam kaitannya dengan tujuan yang ditetapkan, maka penilaian digunakan untukmengetahui apakah tujuan itu telah tercapai lewat interaksi belajar mengajar.
Dari unsur-unsur yang termuat dalam interaksi belajar mengajar
diatas penulis menarik tiga unsur yaitu :
a. Relasi guru dengan siswa di kelas.
b. Varisi metode mengajar oleh guru di kelas.
c. Kedisiplinan siswa saat kegiatan belajar.
3. Motivasi Belajar
Motivasi menurut Echlos (Ali Imron, 1996:87), berasal dari kata
motivationyang berarti dorongan, pengalasan, dan motivasi.
Menurut Thomas L Good dan Jere B Broopy (Elida Prayitno,
1989:8), menyatakan motivasi sebagai energi penggerak, pengarah dan
memperkuat tingkah laku.
Mc.Clelland (Sondang P Siagian, 1989, 167-170) menggunakan
istilah“ n-Ach”kependidikan dari istilahneed for achievementbagi motif berprestasi. Ia mendefinisikan motif berprestasi sebagai usaha untuk
Ukuran keunggulan ini dapat berupa prestasi orang lain atau prestasinya
sendiri sebelumnya. Mc.Clelland berpendapat bahwa orang yang
mempunyai motivasi belajar tinggi akan lebih berprestasi, dalam situasi
dimana ia dapat berpacu dengan ukuran keunggulan yang
diinternalisasikan dan prestasinya akan lebih baik jika capian dapat
ditentukan sendiri.
a. Fungsi motivasi
Ngalim Purwanto (1987:4) mengemukakan bahwa motivasi belajar
berkait erat dengan dengan tujuan dan cita-cita. Semakin besar
tujuan bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motivasinya.
Fungsi motivasi adalah:
1). Motivasi mendorong manusia untuk berbuat dan bertindak
2). Motivasi sebagai penggerak, yang memberikan energi kepada
seseorang untuk melakukan kegiatan.
3). Motivasi menumbuhkan arah perbuatan yang mengarah
kepada pencapaian tujuan dan mengalihkan manusia dari
penyelewengan.
4). Motivasi menyeleksi perbuatan, artinya menentukan
perbuatan mana yang harus dilakukan sebagaimana mestinya
dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat.
b. Jenis-jenis motivasi
Menurut Winkel (1996:173-174) motivasi dibagi menjadi dua
Motivasi intrinsik merupakan bentuk motivasi yang
didalamnya aktivitas belajarnya dimulai dan diteruskan
berdasarkan suatu dorongan secara mutlak berkait dengan aktivitas
belajar. Sedangkan motivasi ekstinsik merupakan bentuk motivasi
yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan yang secara tidak mutlak berkaitan dengan
aktivitas belajar.
c. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi
Menurut Ali Imron (1996;100-104) ada beberapa unsur yang
mempengaruhi motivasi belajar yaitu:
1). Cita-cita atau apresiasi belajar
Setiap manusia memiliki cita-cita atau apresiasi tertentu dalam
hidupnya yang dikejar dan diperjuangkan. Oleh karena itu,
cita-cita sangatlah mempengaruhi motivasi belajar.
2). Kemampuan Belajar
Kemampuan belajar setiap orang berbeda-beda, sehingga
motivasi yang dimilikipun berbeda-beda juga.
3). Kondisi pembelajar
Kondisi ini dibedakan menjadi dua yaitu kondisi fisik dan
psikologis. Kedua kondisi ini akan berpengaruh satu sama lain.
4). Kondisi lingkungan belajar
Lingkungan belajar meliputi lingkungan fisik dan sosial.
lingkungan sosial adalah lingkungan seseorang dalam kaitannya
dengan orang lain.
d. Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar
Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar menurut
Brown, (Ali Imron,1996:88) adalah sebagai berikut:
1) Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh.
2) Tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan
3) Mempunyai aktivitas yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama pada guru.
4) Ingin selalu bergabung di dalam kelas 5) Ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain
6) Tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri 7) Selalu mengingat pelajaran dan mengulangi pelajaran 8) Selalu terkontrol oleh lingkungannya.
Setiap anak memiliki banyak faktor-faktor yang mendukung
motivasi belajarnya. Dalam kaitan ini penulis menarik tiga faktor
yaitu:
a. Kemauan untuk mengikuti pelajaran.
b. Keinginan untuk berprestasi
c. Kerelaan untuk menyediakan waktu.
4. Lingkungan Belajar
a. Lingkungan Keluarga
Menurut Roestiyah (1982:159) faktor-faktor yang datang dari
keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu :
1). Cara mendidik
Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah anak sekolah
menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik
anaknya secara keras akan membuat anak menjadi penakut.
2). Suasana keluarga
Hubungan antar keluarga yang kurang intim, menimbulkan
suasana kaku, tegang dalam keluarga, menyebabkan anak kurang
bersemangat dalam belajar. Suasana yang akrab, menyenangkan
dan penuh kasih sayang akan memberi motivasi yang mendalam
pada anak.
3). Pengertian orang tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak
sedang belajar jangan diganggu dengan pemberian tugas-tugas di
rumah. Bila anak mengalami penurunan semangat belajar maka
orang tua harus senantiasa memberi dorongan untuk belajar.
4). Keadaan sosial ekonomi keluarga
Anak dalam belajar kadang-kadang memerlukan sarana-sarana
yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan sosial ekonomi keluarga
tidak memungkinkan maka kadang kala akan menjadi penghambat
anak dalam belajar.
5). Latar belakang kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kabiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang
berasal dari lingkungan keluarga penulis menarik tiga faktor yaitu:
a. Suasana yang kondusif dalam keluarga
b. Perhatian orang tua kepada anak
c. Keadaan sosial ekonomi orang tua
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan tempat dimana siswa melakukan
kegiatan pembelajaran. Penciptaan suasana yang kondusif akan
sangat membantu kelancaran siswa dalam belajar. Menurut
Roestiyah (1982:159-161) faktor-faktor yang berasal dari dalam
sekolah yang berpengaruh terhadap proses belajar siswa, yaitu:
1). Interaksi guru dengan murid.
Guru yang kurang berinteraksi dengan para murid dengan baik,
menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar. Selain itu
siswa terkesan jauh dengan guru sehingga siswa menjadi segan
untuk ikut berpartisipasi dalam belajar.
2). Cara penyajian materi
Dalam proses pembelajaran yang belangsung di dalam kelas jika
guru tidak melakukan variasi dalam metode pengajarannya akan
membuat siswa cepat bosan. Untuk itu sedapat mungkin seorang
guru tidak menggunakan metode ceramah setiap kali mengajar di
betah. Bila perlu seorang guru selalu menerapkan metode-metode
penyampaian materi yang berbeda dalam tiap kesempatan.
3). Hubungan antar murid
Guru yang kurang dekat dengan siswa dan kurang bijaksana akan
menjadi tidak tahu dengan keadaan yang terjadi di dalam kelas jika
di kelas ada persaingan yang tidak sehat antar siswa. Bila
gajala-gajala adanya konflik di dalam kelas tidak segera diselesaikan
maka hal ini akan menghambat proses pembelajaran. Untuk itu
seorang guru harus bisa mengelola manajemen kelas dengan baik.
4). Standar pelajaran di atas ukuran
Guru harus memiliki standar ukuran pencapaian belajar para
siswanya. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai bahan
evaluasi apakah tujuan yang ditetapkan oleh guru sudah tercapai
atau belum.
5). Media pendidikan
Media-media pendidikan seperti ketersediaan buku perpustakaan,
laboratorium, dan prasarana lainnya akan sangat membantu
kelancaran proses belajar mengajar.
6). Kurikulum
Sistem kurikulum saat ini menghendaki siswa untuk aktif dan guru
hanya berperan sebagai fasilitator. Dengan sistem kurikulum
membantu taraf perkembangan pemikiran, pemahaman, nilai dan
sikap yang ada pada siswa.
7). Keadaan gedung
Keadaan fisik bangunan gedung sekolah juga sangat berpengaruh
terhadap kelancaran proses belajar. Jika kondisi fisik gedung tidak
kokoh, maka hal ini akan sangat membahayakan bagi keselamatan
dalam proses belajar.
8). Waktu Sekolah
Waktu belajar yang efektif adalah pagi hari hingga siang hari,
karena dalam waktu-waktu tersebut siswa masih dalam kondisi
yang segar. Jika proses pembelajaran dilakukan pada sore hari
akan menyebabkan siswa cepat lelah karena kondisi cuaca pada
sore hari panas.
9). Pelaksanaan disiplin
Pelaksanaan disiplin disekolah akan sangat membantu kelancaran
proses belajar, karena dengan adanya peraturan-peraturan akan
membatasi siswa untuk tidak melakukan tindakan yang
menyeleweng.
10).Tugas rumah
Tugas rumah merupakan tugas yang diberikan guru kepada siswa
agar siswa senantiasa belajar. Namun jika terlalu banyak siswa
dibebani dengan tugas rumah akan membuat waktu siswa untuk
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang berasal
dari lingkungan sekolah penulis menarik tiga faktor yaitu :
a. Keadaan fisik bangunan
b. Sarana prasarana penunjang kelancaran kegiatan belajar
c. Lingkungan yang kondusif untuk belajar.
c. Lingkungan Masyarakat
Siswa menjalani kehidupannya di keluarga dan di masyarakat.
Dalam kehidupan di masyarakat siswa menjalin hubungan dengan
teman sebaya, dengan orang yang lebih tua, maupun dengan orang
yang lebih muda. Menurut Roestiyah (1982:162), anak perlu bergaul
dengan anak lain, untuk mengembangkan sosialisasinya.
Lingkungan pergaulan siswa di masyarakat harus senantiasa
dikontrol oleh orang tua, karena jika siswa salah dalam bergaul akan
sangat membahayakan bagi perkembangan belajar anak. Menurut
Muhibbin Syah (1995:138), kondisi masyarakat di lingkungan yang
kumuh dan serba kekurangan, serta terdapat anak-anak yang
menganggur dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sementara
jika di dalam masyarakat siswa bergaul dengan anak-anak yang rajin
belajar, maka akan mendorong siswa untuk rajin belajar. Hal ini
ditegaskan oleh Roestiyah (1982:163), yang mengatakan bahwa di
lingkungan yang anak-anaknya rajin belajar, kemungkinan besar anak
dikarenakan anak akan merasa malu jika prestasi belajarnya lebih
rendah dibandingkan dengan teman-teman di sekitarnya.
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Antonius (1998) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Interaksi
Belajar Mengajar, Motivasi Belajar, dan Gaya Mengajar dengan Prestasi
Belajar Siswa”, menyatakan bahwa interaksi belajar mengajar dapat
memberikan sumbangan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.
Interaksi belajar mengajar dapat memberikan sumbangan terhadap prestasi
belajar karena ada interaksi yang baik antara guru dengan siswa.
Fransiska Dian Wasitaningsih (1998) dalam penelitiannya yang berjudul
“Hubungan antara Disiplin Belajar, Motivasi Belajar, dan perhatian Orang Tua
dengan Prestasi Belajar Siswa”, menyatakan bahwa motivasi belajar
mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar
siswa, maka hal ini menunjukkan siswa yang termotivasi dalam belajar
mempunyai prestasi yang tinggi.
Alfonsa Mintarti (1998) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan
antar Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar
Ekonomi”, menyatakan bahwa lingkungan belajar di keluarga dapat
memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar siswa, karena adanya
dukungan orang tua dalam pemberian dorongan, dan penyediaan fasilitas
belajar. Dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa lingkungan belajar
penyediaan fasilitas belajar oleh sekolah seperti buku-buku pelajaran,
laboratorium, dan perpustakaan.
Melengkapi penelitian terdahulu, penelitian ini menambahkan bahwa
prestasi belajar siswa akan tercapai jika siswa memiliki motivasi tinggi dalam
belajar. Hal ini akan memunculkan ketertarikan siswa untuk berinteraksi
dalam kegiatan belajar mengajar dan mendorong siswa lebih aktif untuk
mencari sumber-sumber belajar. Prestasi belajar siswa juga berhubungan
dengan kondisi lingkungan belajar siswa baik lingkungan dalam keluarga
maupun lingkungan belajar di sekolah. Kondisi lingkungan belajar yang
kondusif akan sangat membantu pencapaian prestasi belajar siswa.
Dari ketiga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar siswa dipengaruhi oleh interaksi belajar mengajar, motivasi belajar dan
lingkungan belajar siswa.
C. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar dengan Prestasi
Belajar Ekonomi Akuntansi
Terciptanya interaksi belajar mengajar yang harmonis antara guru
dengan siswa akan memiliki andil yang besar dalam rangka kelancaran
proses belajar mengajar. Terciptanya interaksi antara guru dengan siswa
yang harmonis berarti tercipta suatu komunikasi dua arah antara guru
dengan siswanya secara baik. Dengan demikian siswa tidak akan enggan
untuk mengajukan pertanyaan kepada gurunya jika materi yang
Siswa yang menerima materi pelajaran secara jelas dan menguasai materi
pelajaran dengan baik akan menjadi lebih bersemangat untuk belajar, baik
saat proses pembelajaran di kelas ataupun saat siswa belajar mandiri. Hal
ini tentunya akan berpengaruh positif dengan pencapaian prestasi belajar
oleh siswa.
2. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi
Akuntansi
Motivasi belajar merupakan energi penggerak yang dapat
mendorong siswa untuk belajar dalam rangka untuk mencapai prestasi
belajar yang baik. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik yang kuat untuk
berprestasi akan terpacu untuk belajar lebih giat. Siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi akan terdorong untuk aktif dalam pembelajaran di
kelas, aktif mencari referensi lain yang dapat menambah wawasan pribadi,
dan aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Semakin
aktif siswa untuk memperkaya ilmu pengetahuan terhadap dirinya, akan
membawa pengaruh positif terhadap pencapaian prestasi belajarnya.
3. Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar
Ekonomi Akuntansi
Siswa adalah bagian dari masyarakat dan hidup di masyarakat.
Maka dari itu siswa perlu menjalin hubungan dengan anggota masyarakat
yang lainnya. Dalam menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yang
lain, perlu dijaga agar siswa tidak bergaul dengan teman yang buruk
mengawasi dengan siapa anaknya bergaul di masyarakat. Sebab
lingkungan pergaulan siswa juga berpengaruh terhadap semangat belajar
siswa. Bila siswa bergaul dengan anak-anak yang pengangguran atau
anak-anak yang tidak bersekolah, maka semangat belajar siswa akan
menjadi berkurang. Sebaliknya jika siswa bergaul dengan anak-anak yang
rajin dalam belajar, maka siswa akan termotivasi untuk belajar giat. Hal
ini menandakan adanya hubungan yang positif antara lingkungan belajar
dengan prestasi belajar.
4. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar,
Lingkungan Belajar Siswa secara bersama-sama dengan Prestasi
Belajar Ekonomi Akuntansi
Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor
internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut melingkupi proses
pembelajaran siswa baik di sekolah, di rumah atau di masyarakat. Untuk
proses pembelajaran di sekolah siswa dihadapkan pada beberapa faktor
seperti interaksi dengan guru, interaksi dengan teman, motivasi siswa
untuk belajar, ketersediaan sarana penunjang proses kelancaran belajar,
cara mengajar guru dan lingkungan belajar di sekolah dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap proses belajar siswa di rumah atau di masyarakat adalah peran
serta dan dukungan dari orang tua atau keluarga terhadap anak, motivasi
belajar siswa sewaktu di rumah, dan pergaulan siswa di masyarakat juga
Berdasarkan kajian diatas, dapat dilihat hubungan yang saling
menunjang antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar, dan
lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa.
D. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar mengajar
dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar ekonomi akuntansi.
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di
keluarga dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.
4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di
sekolah dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi.
5. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi belajar
mengajar, motivasi belajar, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan
belajar di sekolah secara bersama-sama dengan prestasi belajar ekonomi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah studi kasus pada SMA Pangudi
Luhur Sedayu. Studi kasus adalah penelitian yang dilaksanakan pada objek
tertentu sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian tersebut
hanya berlaku pada objek yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan pada
semua siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu, sehingga hasil penelitiannya
hanya berlaku pada sekolah yang diteliti dan tidak berlaku pada sekolah lain.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat : SMA Pangudi Luhur Sedayu
Jln. Wates Km. 12, Sedayu, Bantul.
2. Waktu : Februari – Maret 2007
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas
yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI jurusan IPS yang berjumlah 68 siswa dengan
rincian kelas XI IPS 1 sebanyak 33 siswa dan kelas XI IPS 2 sebanyak 35
kelas XI sudah beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya dan belum
berkonsentrasi menghadapi Ujian Akhir Nasional.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
menentukan besar kecilnya sampel, sebenarnya tidak ada ketepatan yang
mutlak. Sebagai pertimbangan Suharsimi Arikunto menyatakan sebagai
berikut:
Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya
sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya
besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%. Karena jumlah subjek
untuk siswa kelas XI IPS hanya 68 siswa, maka diambil semuanya sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi .
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah interaksi belajar
mengajar (X1), motivasi belajar siswa (X2), lingkungan belajar di
keluarga (X3), dan lingkungan belajar di sekolah (X4).
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat dari variabel
bebas (Suharsimi Arikunto,1991:93). Variabel terikat dalam penelitian
2. Pengukuran Variabel
a. Variabel Interaksi Belajar Mengajar
Indikator interaksi belajar mengajar terdiri dari relasi guru dengan
siswa di kelas, variasi metode mengajar oleh guru di kelas, dan
kedisiplinan siswa saat kegiatan belajar. Indikator-indikator
tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan diukur dengan
skala likert.Pemberian skor adalah sebagai berikut : Tabel 1
Skor variabel interaksi belajar mengajar
Pilihan Kuesioner Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
b. Variabel Motivasi Belajar
Indikator Motivasi Belajar terdiri dari kemauan untuk mengikuti
pelajaran, keinginan berprestasi, dan kerelaan menyediakan waktu.
Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner
dan diukur dengan skala likert. Pemberian skor adalah sebagai berikut :
Tabel 2
Skor variabel motivasi belajar
Pilihan Kuesioner Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
c. Variabel Lingkungan Belajar di Keluarga
Indikator lingkungan belajar di keluarga yang terdiri dari suasana
kondusif keluarga , perhatian orang tua terhadap anak, dan keadaan
sosial ekonomi orang tua.. Indikator-indikator tersebut dituangkan
dalam bentuk kuesioner dan diukur dengan skala likert. Pemberian skor adalah sebagai berikut :
Tabel 3
Skor variabel lingkungan belajar di keluarga
Pilihan Kuesioner Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
d. Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah
Indikator lingkungan belajar di sekolah yang terdiri dari keadaan
fisik bangunan, sarana prasarana penunjang kelancaran kegiatan
belajar dan lingkungan yang kondusif untuk belajar.
Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan diukur
denganskala likert.Pemberian skor adalah sebagai berikut : Tabel 4
Skor variabel lingkungan belajar di sekolah
Pilihan Kuesioner Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
e. Variabel Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi
Variabel prestasi belajar ekonomi akuntansi diukur berdasarkan
nilai hasil raport siswa pada bidang studi ekonomi akuntansi.
E. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Teknik Angket atau Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi
Arikunto,1991:124). Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai variabel bebas, yaitu interaksi belajar mengajar, motivasi
belajar, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar di
sekolah.
Butir-butir pertanyaan disajikan dalam dua bentuk, yaitu
pertanyaan negatif dan pertanyaan positif. Pertanyaan negatif adalah
pertanyaan yang tidak mendukung gagasan, sedangkan pertanyaan
positif adalah pertanyaan yang mendukung gagasan
Kisi-kisi kuesioner untuk variabel Interaksi Belajar Mengajar,
Motivasi Belajar Siswa, Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga, dan
Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah disajikan dalam tabel sebagai
Tabel 5 Kisi-kisi Kuesioner
No Variabel Indikator Positif Negatif
1. Interaksi Belajar Mengajar a. Relasi guru dengan siswa di kelas. b. Variasi metode
mengajar oleh guru di kelas.
c. Kedisiplinan siswa saat kegiatan belajar. 1,2,3,4, 5 7,8,11 10,13, 14, 15 6 9 12
2. Motivasi Belajar a. Kemauan untuk mengikuti pelajaran b. Keinginan untuk
berprestasi c. Kerelaan menyediakan waktu 1,2,3,4 6,7,9 10,11, 12,13 5 8 14
3. Lingkungan Belajar di Keluarga
a. Suasana kondusif keluarga
b. Perhatian orang tua terhadap anak c. Keadaan sosial
ekonomi orang tua
1,2,3, 10 4,5
6,8,9 7
4. Lingkungan Belajar di Sekolah
a. Keadaan fisik bangunan
b. Sarana prasarana penunjang
kelancaran kegiatan belajar.
c. Lingkungan yang kondusif untuk belajar.
1,2
3,4
5,6
d. Teknik Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (1991:131), metode
dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau
veriabel yang berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan
data prestasi belajar siswa dan sebagai ukurannya berpedoman pada
nilai legger siswa kelas XI program IPS. Nilai tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Yang dimaksud dengan validitas adalah taraf sampai di mana suatu
kuesioner mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo,
1995:242). Dalam penelitian ini yang diuji adalah butir-butir
pertanyaan dari variabel interaksi belajar mengajar (X1), variabel
motivasi belajar (X2), variabel lingkungan belajar di keluarga (X3), dan
variabel lingkungan belajar di sekolah (X4).
Besaran koefisien validitas tersebut dapat dihitung dengan teknik
korelasi Product Momentdari Pearson, yang rumusnya sebagai berikut (Sudjana,1996:369):
2 2
2
2
i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X N r Keterangan:∑X = skor masing-masing item kuesioner
∑Y = total skor item kuesioner
xy = jumlah kali x dan y n = jumlah sampelrxy = Koefisien korelasi masing-masing item.
Koefisien korelasi yang diperoleh dari perhitungan
diukur. Untuk menentukkan kesahihan setiap item ditentukan
derajat kebebasan (df) = N-2 dengan taraf signifikansi 5%. Jika
r hitung > r tabel, maka kuesioner dikatakan valid dan jika
rhitung < r tabel, maka kuesioner dikatakan tidak valid. Jika ada item
kuesioner yang tidak valid maka, item kuesioner tersebut harus
dibuang atau tidak dipakai.
Pelaksanaan uji coba ini dilakukan di SMA Budi Mulia
Minggir dengan jumlah responden sebanyak 30 orang, di mana
dk = n-2. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan
sebesar 28 (30-2), dengan harga product moment tabel (r tabel)
sebesar 0,2407 dengan taraf signifikansi 5%. Adapun rangkuman
hasil penelitian uji coba validitas sebagai berikut :
Tabel 6 Hasil Uji Validitas
Instrumen interaksi belajar mengajar
No. rhitung rtabel Hasil Analisis
1. 0,6516 0,2407 valid
2. 0,6502 0,2407 valid
3. 0,6103 0,2407 valid
4. 0,6962 0,2407 valid
5. 0,4715 0,2407 valid
6. 0,4657 0,2407 valid
7. 0,3488 0,2407 valid
8. 0,2071 0,2407 Tidak valid 9. -0,1898 0,2407 Tidak valid
10. 0,3785 0,2407 valid
11. 0,3736 0,2407 valid
12. 0,4097 0,2407 valid
13. 0,3081 0,2407 valid
14. 0,0767 0,2407 Tidak valid
Tabel 7 Hasil Uji Validitas Instrumen motivasi belajar
No. rhitung rtabel Hasil Analisis
1. 0,7231 0,2407 Valid
2. 0,7633 0,2407 Valid
3. 0,6083 0,2407 Valid
4. 0,8180 0,2407 Valid
5. 0,6753 0,2407 Valid
6. -0,1077 0,2407 Tidak valid
7. 0,5341 0,2407 Valid
8. 0,0183 0,2407 Tidak valid 9. 0,2067 0,2407 Tidak valid
10. 0,7561 0,2407 Valid
11. 0,5410 0,2407 Valid
12. 0,8042 0,2407 Valid
13. 0,6824 0,2407 Valid
14. 0,0640 0,2407 Tidak valid
Tabel 8 Hasil Uji Validitas
Instrumen lingkungan keluarga
No. rhitung rtabel Hasil Analisis
1. 0,5498 0,2407 Valid
2. 0,5476 0,2407 Valid
3. 0,7400 0,2407 Valid
4. 0,7146 0,2407 Valid
5. 0,7033 0,2407 Valid
6. 0,4969 0,2407 Valid
7. 0,4483 0,2407 Valid
8. 0,4812 0,2407 Valid
9. 0,5020 0,2407 Valid
Tabel 9 Hasil Uji Validitas Instrumen lingkungan sekolah
No. rhitung rtabel Hasil Analisis
1. 0,4114 0,2407 Valid
2. 0,4129 0,2407 Valid
3. 0,3703 0,2407 Valid
4. 0,3898 0,2407 Valid
5. 0,4498 0,2407 Valid
6. 0,5315 0,2407 Valid
b. Uji Reliabilitas
Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah taraf sampai
dimana suatu kuesioner mampu menunjukkan konsistensi hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan
ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu kuesioner dinyatakan dalam
suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas.
Untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus
koefisien Alpha sebagai berikut (Suharsimi
Arikunto,1989:164-165):
r11=
22 1 1 t b k k Keterangan:
r11 :reliabilitas instrumen
k : jumlah soal
∑σb2 : jumlah varians butir
σ2
Untuk menentukan reliabel tidaknya kuesioner, ditetapkan derajat
kebebasan (df) = N-2 dan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung > r tabel,
kuesioner dikatakan reliabel dan jika r hitung < r tabel, maka kuesioner
dikatakan tidak reliabel.
Hasil analisis uji reliabilitas dihitung dengan program komputer
seri SPSS. Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil reliabilitas seperti
pada tabel di bawah ini :
Tabel 10
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Penelitian rhitung rtabel Status
1. Interaksi belajar mengajar 0,7612 0,2407 Reliabel 2. Motivasi belajar 0,8677 0,2407 Reliabel 3. Lingkungan belajar di keluarga 0,8580 0,2407 Reliabel 4. Lingkungan belajar di sekolah 0,6498 0,2407 Reliabel
Sebagai pedoman untuk menentukan keterhandalan variabel
penelitian, digunakan interpretasi nilai r sebagai berikut (Suharsimi
Arikunto,1989:167):
Tabel 11
Tingkat keterhandalan variabel penelitian
No. Koefisien Alpha Tingkat Keterandalan
1. 0,800-1,00 Sangat Tinggi
2. 0,600-0,799 Tinggi
3. 0,400-0,599 Cukup
4. 0,200-0,399 Rendah
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Korelasi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila
data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji
hipotesis dapat dilakukan (Sudjana,1996:291).
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov(Sugiyono, 1999:255) yaitu:
F X1 S X1
Max
D o n
Keterangan :
D = Deviasi maksimum
X1Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
X1So = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Jika nilai Fhitung > dari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5 %, maka
distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya, jika nilai
Fhitung< dari nilai Ftabel, maka distribusi data dikatakan normal
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel
terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi
dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan
untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:332):
e S
TC S
F 2
Keterangan: 2 ) ( 2 k TC JK TC S 2 ) ( 2 k E JK e S Dimana :
F = harga bilangan F untuk garis regresi
S2TC = varian tuna cocok
S2e = varian kekeliruan
JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok
JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan
Kita tolak hipotesis model regresi linier jika F > F(1-α) (k-2 , n-k). Untuk
distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k-2) dan dk
penyebut = (n-k).
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Hipotesis Pertama
Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara
interaksi belajar mengajar ( X1) dengan prestasi belajar akuntansi (Y).
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:368):
(Sudjana,1996:368):
Keterangan:
∑X = jumlah nilai X
∑Y = jumlah nilai Y n = jumlah sampel
rxy = Koefisien korelasi antara variablexdany
Bila r = 0, maka diantara kedua variabel tidak ada
hubungan sama sekali. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara
kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif.
Bila r = -1 atau mendekati -1, maka kedua variabel memiliki
hubungan yang sempurna dan negatif.
Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka
dihitung thitungdan ttabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):
2
2 1
2
r n
t
Keterangan:
r = koefisien korelasi sederhana
n = jumlah sampel
Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika
t hitung < t tabel berarti tidak ada hubungan positif antara variabel
interaksi belajar mengajar (X1) dengan prestasi belajar akuntansi
(Y). Jika thitung> ttabelberarti ada hubungan yang positif signifikan
antara variabel interaksi belajar mengajar (X1) dengan prestasi
b. Hipotesis kedua
Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi belajar ( X2) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Adapun
rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:368):
2 2
2
2
i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X N r Keterangan:∑X = jumlah nilai X
∑Y = jumlah nilai Y n = jumlah sampel
rxy = Koefisien korelasi antara variablexdany
Bila r = 0, maka diantara kedua variabel tidak ada hubungan
sama sekali. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara kedua variabel
mempunyai hubungan yang sempurna dan positif. Bila r = -1 atau
mendekati -1, maka kedua variabel memiliki hubungan yang sempurna
dan negatif.
Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka dihitung
thitungdan ttabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):
2 2 1 2 r n
t
Keterangan:
r = koefisien korelasi sederhana
Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika
thitung< ttabelberarti tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar
(X2) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Jika t hitung> t tabelberarti
ada hubungan yang positif signifikan antara variabel motivasi belajar
(X2) dengan prestasi belajar akuntansi (Y).
c. Hipotesis ketiga
Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara
lingkungan belajar di keluarga ( X3) dengan prestasi belajar akuntansi
(Y). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:368):
(Sudjana,1996:368):
2 2
2
2
i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X N r Keterangan:∑X = jumlah nilai X
∑Y = jumlah nilai Y n = jumlah sampel
rxy = Koefisien korelasi antara variablexdany
Bila r = 0, maka diantara kedua variabel tidak ada
hubungan sama sekali. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara
kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif.
Bila r = -1 atau mendekati -1, maka kedua variabel memiliki
Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka
dihitung thitungdan ttabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):
2 2 1 2 r n
t
Keterangan:
r = koefisien korelasi sederhana
n = jumlah sampel
Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika
t hitung < t tabel berarti tidak ada hubungan positif antara variabel lingkungan belajar di keluarga (X3) dengan prestasi belajar
akuntansi (Y). Jika t hitung > t tabel berarti ada hubungan yang positif signifikan antara variabel lingkungan belajar di keluarga
(X3) dengan prestasi belajar akuntansi (Y).
d. Hipotesis keempat
Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara
lingkungan belajar di sekolah (X4) dengan prestasi belajar akuntansi
(Y). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:368):
(Sudjana,1996:368):
2 2
2
2
i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X N r Keterangan:∑Y = jumlah nilai Y n = jumlah sampel
rxy = Koefisien korelasi antara variablexdany
Bila r = 0, maka diantara kedua variabel tidak ada
hubungan sama sekali. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara
kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif.
Bila r = -1 atau mendekati -1, maka kedua variabel memiliki
hubungan yang sempurna dan negatif.
Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka
dihitung thitungdan ttabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):
2
2 1
2
r n
t
Keterangan:
r = koefisien korelasi sederhana
n = jumlah sampel
Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika
t hitung < t tabel berarti tidak ada hubungan positif antara variabel
lingkungan belajar di sekolah (X4) dengan prestasi belajar
akuntansi (Y). Jika t hitung > t tabel berarti ada hubungan yang
positif signifikan antara variabel lingkungan belajar di sekolah
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien
korelasi, maka dapat digunakan pedoman sebagai