ABSTRAK
Nilai – nilai perjuangan bangsa di zaman modern sekarang ini terancam pudar karena tingginya mobilitas masyarakat dan kemajuan teknologi. Para masyarakat sebagai warga Negara yang baik harus memiliki nilai – nilai perjuangan bangsa dalam mempertahankan keeksistensian bangsa dalam mengahadapi perkembangan zaman. Untuk mengingat kembali nilai – nilai tersebut dibangun monumen perjuangan yang bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan. Monumen tersebut adalah Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Namun museum yang terdapat di monumen tersebut masih kurang diketahui oleh masyarakat khususnya kota Bandung.
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Ruang Lingkup Kajian ... 3
1.5 Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data ... 3
1.5.1 Sumber Data Primer ... 4
1.5.2 Sumber Data Sekunder ... 5
1.6 Skema Perancangan ... 5
1.7 Sistematika Penulisan... 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Desain Komuninasi Visual ... 8
2.1.1 Fungsi dan Peran DKV dalam Kontek Museum ... 9
2.2 Sejarah dan Pengertian Museum ... 11
2.3 Desain Komunikasi Visual Di Museum ... 12
2.3.1 Layout ... 12
2.3.2 Tipografi ... 13
2.3.3 Ilustrasi ... 14
2.4 Environmental Graphics ... 15
2.6 Rakyat Jawa Barat………....……... 18
BAB III URAIAN DATA DAN ANALISIS 3.1 Data dan Fakta... 20
3.1.1 BPKSNT ... 20
3.1.2 Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat ... 21
3.2 Hasil Penelitian ... 26
3.2.1 Hasil Kuesioner ... 26
3.2.2 Hasil Wawancara ... 31
3.3 Tinjauan Terhadap Penelitian atau Proyek Sejenis ... 32
3.4 Analisis Terhadap Permasalahan Data dan Fakta ... 35
3.5 Analisis STP ... 35
3.6 Analisis SWOT ... 37
BAB IV STRATEGI DAN HASIL PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi ... 38
4.2 Strategi Kreatif ... 38
4.3 Strategi Visual ... 39
BAB V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA……….… xiii
DAFTAR ISTILAH……….... xiv
DAFTAR PENULIS……… xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.1.1 BPKSNT... 21
Gambar 3.1.2.1 Bangunan MPRJB ... 22
Gambar 3.1.2.2 Relief monumen ... 24
Gambar 3.1.2.3 Penataan benda museum ... 25
Gambar 3.1.2.4 Signage museum ... 25
Gambar 3.1.2.5 Diorama ... 25
Gambar 3.1.2.6 Media promosi... 26
Gambar 3.3.1.1 Penataan benda Museum Nasional Singapura ... 32
Gambar 3.3.1.2 Bangunan Museum Nasional Singapura ... 32
Gambar 3.3.1.3 Signage Museum Nasional Singapura ... 33
Gambar 3.3.2.1 Bangunan dan penataan Museum London ... 33
Gambar 3.3.2.2 Signage Museum London... 34
Gambar 3.3.3.1 Signage Imperial War Museum... 35
Gambar 4.2.1 Bambu ... 38
Gambar 4.2.2 Konsep Ikon Pictogram ... 39
Gambar 4.3.1 Logo berwarna... 39
Gambar 4.3.2 Logo hitam putih ... 40
Gambar 4.3.2.1 Bentuk bambu untuk identification & regulatory sign ... 41
Gambar 4.3.2.2 Identification sign ... 42
Gambar 4.3.2.3 Regulatory sign ... 42
Gambar 4.3.2.4 Bentuk bambu wayfinding sign ... 43
Gambar 4.3.2.5 Wayfinding sign ... 43
Gambar 4.3.2.6 Bentuk bambu information sign ... 44
Gambar 4.3.2.7 Wayfinding sign ... 44
Gambar 4.3.2.8 Denah area museum ... 45
Gambar 4.3.2.9 Information sign (besar 1) ... 46
Gambar 4.3.2.10 Information sign (besar 2) ... 46
Gambar 4.3.3.1 Main identification ... 47
Gambar 4.3.3.3 Post and Panel ... 48
Gambar 4.3.3.4 X- banner (outdoor) ... 49
Gambar 4.3.4.1 Ambiance indoor ... 50
Gambar 4.3.5.1 Ambiance outdoor ... 51
Gambar 4.3.6.1 Brosur ... 52
Gambar 4.3.6.2 Banner dan tiket ... 53
Gambar 4.3.6.3 Poster 1 ... 54
Gambar 4.3.6.4 Poster 2 ... 55
Gambar 4.3.6.5 Poster 3 ... 56
Gambar 4.3.6.6 Poster 4 ... 57
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2.1.1 Tabel usia responden ... 27
Tabel 3.2.1.2 Tabel jenis kelamin ... 27
Tabel 3.2.1.3 Tabel cinta produk local ... 28
Tabel 3.2.1.4 Tabel pengunjung monumen di Indonesia ... 28
Tabel 3.2.1.5 Tabel pengetahuan tentang peristiwa perjuangan ... 29
Tabel 3.2.1.6 Tabel pengetahuan tentang MPRJB ... 30
Tabel 3.2.1.7 Tabel ketertarikan mengunjungi MPRJB ... 30
DAFTAR ISTILAH
Environmental Graphic Design :
sebuah telaah ilmu yang menggabungkan berbagai unsur untuk mendukung terciptanya sebuah ruang yang terdesain dengan baik.
Monumen :
jenis bangunan yang dibuat untuk memperingati seseorang atau peristiwa yang dianggap penting oleh suatu kelompok sosial sebagai bagian dari peringatan kejadian pada masa lalu.
Museum :
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di zaman modern sekarang ini banyak aspek kehidupan masyarakat yang berubah seiring dengan perkembangan zaman. Mobilitas yang tinggi, kemajuan teknologi, dan perubahan gaya hidup membuat para masyarakat tidak menyadari akan pentingnya nilai perjuangan bangsa. Mereka lebih suka jalan – jalan mengunjungi mall, pusat perbelanjaan, dan nongkrong, Walaupun mereka mempelajari sejarah di sekolah, mereka belum tentu mengetahui sejarah kota asal mereka sendiri. Sangat disayangkan apabila para masyarakat tersebut tidak mengetahui peristiwa sejarah, sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan apresiasi nilai perjuangan yang sudah ada sejak pergerakan nasional mengusir penjajah.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya peristiwa sejarah membuat bangunan bersejarah dianggap tempat yang membosankan dan tersingkir dari kehidupan modern sekarang ini. Di kota Bandung banyak sekali terdapat bangunan bersejarah seperti museum, tugu, situs bersejarah dan monumen. Bangunan tersebut merupakan tempat yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Para remaja biasanya berkunjung ke museum karena mengikuti kegiatan yang dituntut oleh sekolah, bukan karena keinginan mereka sendiri. Masyarakat juga tidak biasa mengunjungi bangunan bersejarah tersebut karena menurut mereka tempat tersebut menyeramkan, membosankan, dan tidak menarik. Padahal museum yang biasa banyak dikunjungi sekolah- sekolah yaitu museum yang sudah terkenal. Beberapa bangunan bersejarah tersebut sudah cukup terkenal, seperti Museum Geologi, Museum Sri Baduga, Museum Konferensi Asia Afrika, dll.
komunikasi visualnya juga kurang terurus membuat minat masyarakat, khususnya remaja terhadap museum perjuangan rendah. Kebanyakan masyarakat kurang menyadari keberadaan museum yang terdapat di dalam monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
Padahal Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan sebuah museum yang dapat mengungkapkan dan menjelaskan berbagai hal menyangkut sejarah perjuangan kemerdekaan, baik dalam perjuangan menegakkan, membela, dan mempertahankan proklamasi kemerdekaan RI, maupun dalam perjuangan menentang kehadiran penjajah di Jawa Barat.
Penulis mengambil permasalahan di atas dan diteliti karena banyak para remaja yang tidak mengetahui sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat di kota Bandung. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan salah satu bangunan bersejarah yang bermanfaat dan dapat meningkatkan apresiasi nilai perjuangan para remaja. Diharapkan dengan perancangan Environmental Graphic yang komunikatif, modern dan menarik untuk Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat ini akan lebih dikenal masyarakat, akan tertarik untuk berkunjung serta nyaman berada di dalam lingkungan museum.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang telah diidentifikasikan dan diregister di atas, berikut ini akan dirumuskan pokok-pokok persoalan yang akan dibahas, dipecahkan, dan dijawab dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.
1) Bagaimana cara membuat lingkungan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat lebih menarik sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat dalam mengapresiasi nilai perjuangan bangsa?
2) Bagaimana membuat media promosi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang komunikatif dan efektif dalam menarik minat masyarakat?
Sesuai dengan pokok-pokok persoalan yang dirumuskan dalam rumusan masalah yang telah ditegaskan di atas berikut ini akan dipaparkan garis-garis besar hasil pokok yang ingin diperoleh setelah permasalahan dibahas, dijawab, dan dipecahkan, yaitu sebagai berikut:
1) Membuat desain environmental graphic pada interior dan eksterior Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat sehingga MPRJB menjadi lebih menarik dan terlihat modern.
2) Membuat media promosi Monumen Perjuangan Rakyat jawa Barat yang komunikatif dan efektif dalam menarik minat masyarakat.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Ruang lingkup yang akan dikaji seputar pembuatan environmental graphic
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pada interior dan eksterior museum sebagai fokus utama, kemudian promosi melalui media-media komunikasi visual untuk memperkenalkan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat kepada masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat.
1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan suatu penelitian atau penyusunan suatu laporan akademik yang dilakukan melalui penelitian dan pengamatan langsung dalam pembuatan dan pelaksanaan sebuah karya desain diperlukan data yang memadai sebagai dasar pemikiran dan arahan konsep. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui survei literatur atau studi perpustakaan dan melalui pengambilan data di lapangan.
Berdasarkan informasi bahan penulisan dan jenis data yang hendak dikumpulkan, dalam penelitian ini dikategorikan dua kelompok data, yaitu sebagai berikut.
1) Data Primer
pribadi yang bersifat subjektif. Kedudukan penulis atau peneliti disebut sebagai orang pertama karena penelitilah yang menemukan data tersebut secara langsung di lapangan.
2) Data Primer
Data sekunder ialah data atau informasi yang bukan diusahakan sendiri oleh peneliti, melainkan oleh pihak lain sehingga informasi atau keterangan itu telah terekam, tersedia, teregister, dan terdokumentasikan. Data tersebut dapat dikutip dan dimanfaatkan oleh pihak lain yang memerlukannya. Data sekunder tersedia dalam bentuk informasi tertulis atau bahan bacaan yang tersaji dalam buku-buku daras atau buku pelajaran, buku teks, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, laporan penelitian, ensiklopedia glosarium, majalah, surat kabar, situs internet, atau dokumen resmi yang diterbitkan lembaga pemerintahan atau swasta. Dalam pengumpulan data sekunder peneliti berkedudukan sebagai orang kedua, ketiga, dan seterusnya karena peneliti telah menggunakan keterangan informasi atau kerangka pikir yang ditemukan atau diusahakan oleh pihak lain.
1.5.1 Sumber Data Primer
Dalam penelitian ini digunakan data primer berupa hasil observasi dan pengamatan lapangan di Kota Bandung. Observasi adalah bahan yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan secara cermat dari jarak yang sangat dekat terhadap objek penelitian dengan konsentrasi tinggi dengan minat yang memadai.
Wawancara yang dilakukan secara terstruktur. Wawancara adalah bahan penulisan yang diperoleh dengan cara mengumpulkan bahan atau informasi dengan menanyakan langsung kepada seorang informan, para ahli/pakar, atau orang yang berwenang. Pertanyaan-pertanyaan biasanya disusun sebelumnya sesuai dengan topik yang dipilih wawancara dilakukan pada pihak – pihak terkait yang peduli akan monumen.
responden dan akan dijawab secara tertulis pula oleh responden atau orang yang berwenang.
1.5.2 Sumber Data Sekunder
Dalam penelitian ini digunakan data sekunder berupa buku yang berjudul Konsep Penyajian Museum, Pengantar Psikologi Perkembangan, Selain beberapa buku yang digunakan di atas terdapat juga beberapa media cetak, yaitu Tribun Jabar pada Rabu, 29 Februari 2012 dengan judul artikel Monju Ingin Sering Dipakai Kegiatan. Artikel pada surat kabar Kompas pada Jumat, 10 Desember 2010 dengan judul Membumikan Monju. Nilai Perjuangan Bangsa Harus Dilestarikan pada artikel surat kabar Suara Merdeka pada tanggaln 20 Mei 2011.
1.6 Skema Perancangan
Dalam penelitian ini dilakukan tahap-tahap atau langkah-langkah yang runtun, terutrut, terstruktur,sistematis, kronologis, dan berkesinambungan. Mulai awal penelitian sampai dengan akhir penelitian, yaitu dihasilkannya karya yang akan dikomunikasikan kepada target atau audiens yang ditentukan. Berikut ini akan ditampilkan bagan/skema/alur proses/pemetaan perancangan dan pendesaian karya dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
Skema 1.6.1
Skema Perancangan Environmental Graphic
MPRJB
Ide
Perancangan Environmental Graphic Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat untuk mengapresiasi nilai perjuangan bangsa
Fakta
Mobilitas yang tinggi, kemajuan teknologi, dan perubahan gaya hidup membuat masyarakat tidak menyadari akan pentingnya nilai perjuangan bangsa dan peristiwa sejarah di masa lampau.
Masalah
Analisis
nilai perjuangan bangsa terancam pudar di hati masyarakat
Keberadaan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat masih belum
dikenal masyarakat
Alternatif Desain
Kepedulian terhadap sejarah di masa lampau masih rendah
Kurangnya penanganan sistem komunikasi visual museum dan
promosi MPRJB
Kebutuhan Perancangan
Kreatifitas untuk menciptakan environmental graphic MPRJB sebagai sarana dalam upaya untuk mengapresiasi nilai perjuangan bangsa
Identifikasi Awal
Area Jawa Barat, khususnya kota Bandung
Tujuan
1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Permasalahan dan Ruang Lingkup, Tujuan Perancangan, Cara Pengumpulan Data, Kerangka Perancangan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori yang berhubungan dan mendukung penelitian tentang “ Perancangan Environmental Graphic Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat”.
BAB III DATA DAN ANALISIS
Bab ini berisi data lembaga terkait, data khalayak sasaran, hasil wawancara, dan hasil kuesioner, tinjauan karya sejenis, serta analisis data.
BAB IV STRATEGI DAN HASIL PERANCANGAN
Bab ini berisi strategi komunikasi, strategi kreatif, dan strategi visual karya, hasil perancangan, dan penutup berupa masukan atau saran.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan membahas kesimpulan dan manfaat yang diperoleh dari penelitian dan perancangan pada bab – bab sebelumnya serta manfaat perancangan “ Perancangan
Environmental Graphic Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat Untuk
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan sebuah monumen yang
sangat penting dalam meningkatkan minat masyarakat dalam mengapresiasi nilai –
nilai perjuangan. Nilai – nilai perjuangan harus terus menerus digugah di hati para
masyarakat karena nilai – nilai tersebut sangatlah penting dan merupakan panutan
dalam mempertahankan keeksistensian bangsa dalam menghadapi perkembangan
zaman.
Monumen yang memiliki museum di dalamnya ini harus diperhatikan agar
fungsi dan tujuan dibangun monumen tersebut dapat terwujud secara maksimal.
Sebagian masyrakat khususnya remaja tidak mengetahui keberadaan museum yang
ada di bawah monumen. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab pengunjung
yang datang ke monumen ini sedikit karena kurangnya informasi yang
memberitahukan adanya museum yang mampu menjelaskan nilai – nilai perjuangan
rakyat Jawa Barat. Oleh karena itu dibutuhkan media yang dapat menunjukkan hal
tersebut. Sehingga dibuat sign yang mampu memberikan informasi letak monumen
tersebut dengan cara merancang environmental graphic pada area sekitar monumen.
Media untuk menarik pengunjung juga dibuat, seperti brosur dan poster
sehingga masyarakat mengetahui apa yang ada di dalam museum tersebut dan tertarik
untuk mengunjungi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Jadi, perancangan
environmental graphic yang menarik dan efektif di Monumen Perjuangan Rakyat
Jawa Barat ini dirancang dengan tujuan agar dapat meningkatkan minat masyarakat
untuk mengapresiasi nilai – nilai perjuangan bangsa dengan berkunjung ke Monumen
5.2
Saran
5.2.1 Saran untuk diri sendiri
Agar lebih baik dalam bekerja, berpikir, dan berproses.
Berpikir lebih dewasa, jauh ke depan dalam memikirkan solusi dari setiap
masalah.
Berani mengambil keputusan sendiri dalam menentukan solusi yang tepat dari
suatu masalah dengan dilandasi dengan alasan yang kuat.
5.2.2 Bagi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Diharapkan dengan perombakan environmental graphic di MPRJB ini mampu
meningkatkan minat para remaja dalam mengapresiasi nilai - nilai perjuangan. Diharapkan pada SDM MPRJB dapat memberikan pembelajaran yang
maksimal kepada para pengunjung serta dapat menambah koleksi museum.
5.2.2 Bagi Pemerintah dan Masyarakat Umum
Diharapkan dapat lebih peduli dengan nilai – nilai perjuangan bangsa yang merupakan dasar – dasar dari kebudayaan masyarakat Indonesia, khususnya
masyarakat Jawa Barat yang mampu mengusir penjajah dan merebut kembali
kemerdekaan dengan nilai – nilai perjuangan tersebut.
Diharapkan rencana Revitalisasi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
dapat direalisasikan secepatnya demi mendukung terciptanya suasana
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Carter, Rob. 2000. Working with Type Exhibition. Newyork : RotoVision SA.
Surianto, Rustan. 2009. Mendesain Logo. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Darmaprawira. WA, Sulasmi. 2002. Warna Teori dan Kreativitas Penggunaanya. Bandung : ITB.
Tjahjopirnomo, R. 2011. Konsep Penyajian Museum. Jakarta : Direktorat Permuseuman
Sumber Online
Nurdiansah, Bambang. 2012. Pentingnya Wawasan Kebangsaan. www.kompasiana.com/pentingnya-wawasan-kebangsaan.html. diunduh pada tanggal 28 Februari 2013, 16:40
Rendevouz. 2012. Monju Ingin Sering Dipakai.
www.m.tribunjabar.co.id/monju-ingin-sering-dipakai-kegiatan.html. diunduh pada tanggal 5 Maret 2013, 19.12
Wiartakusumah, Jamaludin. 2011. Membumikan Monju.
www.lifestyle.kompasiana.com/membumikan-monju-330754.html. diunduh pada tanggal 2 Maret 2013, 14:47
Elshinta. 2011. Nilai Perjuangan Harus Dilestarikan.
www.suaramerdeka.com /v1/index.php/read/news/2011/05/20/86133 diunduh pada tanggal 23 April 2013, 17.20
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Sunda diunduh pada tanggal 23 April 2013, 17.25