• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Sosial Menonton Televisi Secara Tepat pada Balita.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Sosial Menonton Televisi Secara Tepat pada Balita."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)


 






Universitas
Kristen
Maranatha
 vi


DAFTAR ISI

COVER DALAM ………... i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ……… iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ………... iv

KATA PENGANTAR ……… v

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan ………... 3

1.2.2 Ruang Lingkup ………... 3

1.3 Tujuan Perancangan ………. 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ………... 4

1.5 Skema Perancangan ……….. 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Desain 2.1.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual ……….. 6

2.1.2 Pengertian Layout ……… 7

2.1.3 PengertianMargin ……… 7

2.1.4 Pengertian Grid ……… 7

2.1.5 Pengertian Tipografi ……….. 8

2.1.6 pengertian Ilustrasi ………. 9

(2)

2.2.2 Karakteristik Kampanye ……… 10

2.2.3 Tujuan Kampanye ………. 11

2.2.4 Jenis-jenis Kampanye ……… 11

2.3 Teori Perilaku Konsumen 2.3.1 Pengertian Perilaku Konsumen ……….. 12

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ……… 13

2.3.3 Hubungan Perilaku Konsumen dengan Strategi Pemasaran ……….. 15

2.4 Teori Komunikasi 2.4.1 Pengertian Komunikasi ……….. 15

2.4.2 Unsur-unsur Komunikasi ………... 16

2.4.3 Bentuk-bentuk Komunikasi ………... 17

2.4.4 Pengertian Komunikasi Massa ………... 18

2.4.5 Definisi Televisi ………. 18

2.5 Teori Perkembangan Anak Balita ………. 19

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta 3.1.1 Lembaga Terkait YPMA Kidia 3.1.1.1 Profil YPMA Kidia ………. 27

3.1.1.2 Latar Belakang YPMA Kidia ………. 27

3.1.1.3 Tujuan YPMA Kidia ……….. 28

3.1.1.4 Kegiatan Utama YPMA Kidia ……… 29

3.1.2 Tinjauan Media ……….. 30

3.1.3 Tinjauan Jurnal 3.1.3.1 Dampak Kegiatan Menonton Televisi pada Balita ……….. 31

3.1.3.2 Solusi Membatasi Kegiatan Menonton Televisi pada Balita 35 3.1.4 Hasil Observasi ………. 39

3.1.5 Hasil Wawancara ………... 41

3.1.6 Hasil Kuesioner ………. 43

3.1.7 Tinjauan Terhadap Karya Sejenis ………. 48

(3)


 






Universitas
Kristen
Maranatha
 viii

3.2.2 Strength, Weakness, Opportunities, Threats ………. 51

3.2.3 5W + 1H ……… 52

4.4.2 Poster, Iklan Majalah, dan Iklan Tabloid 4.4.2.1 Poster Seri Conditioning ………... 69

4.4.2.2 Poster Seri Informing Tahap I ………. 75

4.4.2.3 Poster Seri Informing Tahap II ……… 78

(4)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ………. 117

5.2 Saran ………... 118

DAFTAR PUSTAKA ………... xv

DATA PENULIS ………... xvi

UCAPAN TERIMA KASIH ………. xvii

(5)


 






Universitas
Kristen
Maranatha
 x


DAFTAR ISTILAH

1. Perilaku agresif : perbuatan bermusuhan yang bersifat penyerangan fisik ataupun psikis terhadap pihak lain

2. Perilaku antisocial : perilaku kurang pertimbangan untuk orang lain yang dapat menyebabkan kerusakan pada masyarakat, baik sengaja atau melalui kelalaian, karena bertentangan dengan perilaku prososial

3. Perilaku prososial : perilaku yang membantu atau bermanfaat bagi masyarakat 4. Atensi : perhatian; minat

5. Rating : kelas; pangkat 6. Regulator : alat pengatur

7. Production house : rumah produksi; lingkungan untuk pembuatan gambar bergerak

8. To the point : tepat; persis

9. Headline : kepala berita; pokok berita

10. Ambient : suasana; membaur dengan suasana sekitar 11. Vocal point : titik vokal; pusat

12. Tahap conditioning : tahap pengkondisian 13. Tahap informing : tahap pemberian informasi

14. Tahap reminding : tahap mengingatkan kembali /tahap eksistensi

15. Logogram : bagian logo berupa gambar, stilasi, dan lain-lain yang bukan berupa huruf/tulisan

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo YPMA Kidia ………. 27

Gambar 3.2 Vallerie dan Valencia ………. 39

Gambar 3.3 Hansen sedang menonton berita ………. 39

Gambar 3.4 Tiffanie sedang menonton acara edukasi anak ……….... 40

Gambar 3.5 Brian sedang menonton ……….. 40

Gambar 3.6 Wawancara penulis dengan Bapak Yuspendi ………. 42

Gambar 3.7 Hasil kuesioner tingkat kegemaran anak responden terhadap kegiatan menonton televisi ………. 45

Gambar 3.8 Hasil kuesioner usia anak responden ketika pertama kali mengenal kegiatan menonton televisi ………. 45

Gambar 3.9 Hasil kuesioner jenis acara kgemaran anak responden …………... 46

Gambar 3.10 Hasil kuesioner lama anak menonton televisi dalam 1 hari ……… 46

Gambar 3.11 Hasil kuesioner pernah tidaknya responden mendengar tentang kegiatan menonton televisi berlebihan dapat mempengaruhi kinerja otak anak ………. 47

Gambar 3.12 Hasil kuesioner pendapat responden tentang perlu tidaknya edukasi dengan pendekatan kampanye sosial mengenai batasan dan cara menonton televisi secara tepat pada anak untuk responden ……… 47

(7)


 






Universitas
Kristen
Maranatha
 xii

Gambar 4.10 Poster conditioning tahap 1 seri 5 ………... 71

Gambar 4.11 Poster conditioning tahap 1 seri 3 ………... 72

Gambar 4.12 Poster conditioning tahap 1 seri 6 ………... 73

Gambar 4.13 Poster conditioning tahap 2 ………. 74

Gambar 4.14 Poster informing tahap 1 seri 1 ……… 76

Gambar 4.36 Aplikasi pada kaca belakang angkutan umum ……… 89

Gambar 4.37 Aplikasi pada lift ………. 89

Gambar 4.38 Aplikasi pada cermin toilet mall ………. 90

Gambar 4.39 Layout papan ambient 2 ………. 91

Gambar 4.40 Ambient 2 ……… 91

(8)

Gambar 4.42 Layout baligo event ………. 93

Gambar 4.43 Aplikasi dan ukuran baligo ………. 93

Gambar 4.44 Variasi visual umbul-umbul ……… 94

Gambar 4.45 Aplikasi dan ukuran umbul-umbul ………. 95

Gambar 4.46 Visual dan ukuran papan tanda masuk ……….. 96

Gambar 4.47 Aplikasi papan tanda masuk dan umbul-umbul ……….. 96

Gambar 4.48 Visual dan ukuran stand tampak samping ……….. 97

Gambar 4.49 Visual dan ukuran stand tampak depan ……….. 98

Gambar 4.50 Layout backdrop event ……… 98

Gambar 4.51 Aplikasi dan ukuran backdrop ……….. 99

Gambar 4.52 Website halaman home ………... 99

Gambar 4.53 Website halaman about ………..,,,,,100

Gambar 4.54 Website halaman news ……….100

Gambar 4.55 Website halaman event ……… 101

Gambar 4.56 Website halaman contact ...101

Gambar 4.57 Layout cover, subcover, pembatas bulanan, halaman dalam notes 102 Gambar 4.58 Gimmick notes ………...103

Gambar 4.59 Layout bagian luar dan bagian dalam jam tangan kertas ………….103

Gambar 4.60 Gimmick jam tangan kertas ………..104

Gambar 4.61 Layout gambar dan informasi pada weker ………...104

Gambar 4.62 Gimmick weker ………..………105

Gambar 4.63 Layout stiker remote control ………….………..105

Gambar 4.64 Gimmick stiker remote control ……….………..105

Gambar 4.65 Layout frame, stiker, dan isi kalender .………....…….106

Gambar 4.66 Gimmick kalender meja ……….………...…...106

Gambar 4.67 Layout t-shirt untuk balita dan untuk panitia event ……….…...107

Gambar 4.68 Gimmick t-shirt ……….…….107

Gambar 4.69 Variasi pin ………...…...108

(9)


 






Universitas
Kristen
Maranatha
 xiv


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkembangan motorik masa anak-anak awal ……… 21 Tabel 3.1 Program acara popular yang diklasifikasikan berdasar jenis kelamin 34 Tabel 3.2 Kelebihan dan kekurangan visual flyer dan poster Event

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan di segala bidang semakin meningkat. Perubahan

gaya hidup pun sudah tidak dapat terelakkan lagi. Tuntutan ekonomi semakin tinggi dan persaingan kerja pun semakin ketat. Hal ini menuntut setiap orang untuk bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarga. Setiap orang juga dituntut untuk menggunakan waktu seefisien mungkin, sehingga hal ini mendorong hampir semua orang untuk bertindak praktis. Semakin banyak orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tidak memiliki waktu luang memadai untuk anak termasuk balita, sehingga orangtua tidak dapat memperhatikan kegiatan dan perkembangan balita sepanjang waktu. Padahal, usia balita merupakan usia dimana seluruh bagian tubuh sedang berkembang dengan pesat, baik dari segi fisiologis maupun psikologis. Perkembangan di usia balita sangat penting, karena akan berpengaruh pada tumbuh kembang di usia selanjutnya serta mempengaruhi masa depan sang balita.

Salah satu bagian tubuh yang paling penting dalam menunjang pembentukan fisik dan mental adalah sel-sel otak. Cabang dan jaringan pada sel-sel otak merupakan bagian otak yang menentukan tingkat kreativitas serta kecerdasan

seseorang. Pada balita, jaringan sel-sel otak yang menghubungkan pusat-pusat

kemampuan di otak ini sedang dalam tahap perkembangan. Optimal tidaknya

perkembangan sel-sel otak sangat bergantung pada rangsangan dari luar, yang

berupa proses belajar dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di usia balita seperti

bermain, bersosialisasi dengan teman sebaya, bersekolah, dan lain-lain.

Menonton televisi merupakan salah satu kegiatan favorit balita. Hal ini

disebabkan karena tayangan televisi menyajikan rangsangan audio dan visual,

yang merupakan hal yang baru dan mengundang ketertarikan anak. Kegiatan

menonton televisi bisa memberikan dampak yang positif bagi tumbuh kembang

balita, selama tidak berlebihan dan jenis acara yang ditonton sesuai dengan usia

(11)

Universitas
Kristen
Maranatha


2

tidak sesuai akan berdampak negatif bagi perkembangan anak, baik di usia balita

maupun pada tahap perkembangan selanjutnya.

Menurut hasil penelitian American Academic of Pediatrics tahun 2007,

kegiatan menonton televisi pada balita secara umum dapat mengakibatkan tidak

optimalnya perkembangan jaringan sel-sel otak, yang akan berdampak pada

tingkat kreativitas dan kecerdasan anak-anak maupun balita. Menonton televisi

dengan waktu yang berlebihan pada balita dapat mengakibatkan ketergantungan,

menurunnya minat belajar dan membaca, serta merusak jaringan mata.

Sedangkan menonton jenis acara televisi yang mengandung kekerasan akan

berakibat menurunkan kesadaran hidup sehat dan perilaku sopan santun,

meningkatkan perilaku agresif dalam konotasi negatif, dan meningkatkan

kemungkinan terjadinya perilaku antisosial dalam tahap perkembangan

selanjutnya. Sebaliknya, kegiatan menonton televisi dapat meningkatkan sifat

prososial pada perkembangan balita jika dilakukan sesuai dengan kapasitas usia

balita.

Oleh karena itu, peranan orangtua merupakan hal yang paling penting dan

sangat dibutuhkan untuk mengawasi dan membatasi kegiatan menonton televisi

pada anak. Sayangnya, dengan adanya perubahan gaya hidup dan kurangnya

waktu untuk anak, masih cukup banyak orangtua yang belum paham secara

mendalam serta tidak benar-benar menanggapi dengan serius dampak-dampak

negatif dari kegiatan menonton televisi secara tidak tepat pada balita.

Maka dari itu, perlu dilakukan sosialisasi tentang batasan menonton televisi

secara tepat untuk usia balita terhadap para orangtua dengan cara komunikasi dan

media yang sesuai, agar mereka dapat memahami dan menanggapi dengan lebih

serius dampak negatif kegiatan menonton televisi secara tidak tepat pada balita,

mengetahui solusi berupa batasan tepat yang dapat mereka lakukan untuk

menghindari dampak negatif dan memperoleh dampak positif dari kegiatan

(12)

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas secara mendalam, antara lain :

• Bagaimana menyampaikan informasi secara menarik kepada orang tua mengenai dampak-dampak negatif dari kegiatan menonton televisi secara berlebihan bagi anak-anak usia balita serta solusi atas masalah tersebut?

1.2.2 Ruang Lingkup

Sesuai dengan permasalahan di atas, masalah yang akan dibahas meliputi dampak-dampak negatif dari kegiatan menonton televisi secara

berlebihan bagi anak-anak usia balita dan solusi berupa batasan kegiatan menonton televisi di usia balita kepada orangtua, khususnya orangtua yang berusia 21-40 tahun dengan tingkat ekonomi umum (menengah bawah sampai dengan menengah atas).

Pembahasan masalah tidak meliputi jenis tayangan yang ada di setiap stasiun televisi, juga klasifikasi tayangan yang mendidik atau yang tidak mendidik bagi anak usia balita.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, tujuan dari perancangan yang ingin dicapai antara lain adalah :

(13)

Universitas
Kristen
Maranatha


4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, digunakan teknik observasi, wawancara terstruktur, kuesioner, dan studi pustaka.

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung ke lapangan pada objek yang diteliti. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan lima balita sejak pagi hingga malam hari untuk memperhatikan kebiasaan, frekuensi, dan tingkat ketergantungan mereka terhadap televisi sepanjang hari.

2. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan dengan pihak yang dianggap kompeten dalam bidang permasalahan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan pewawancara

sebelumnya. Wawancara dilakukan dengan psikolog anak dan dosen psikologi untuk mencari informasi mengenai tahap perkembangan balita serta solusi yang tepat dalam menghadapi permasalahan ini.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan tertulis dalam bentuk daftar pertanyaan kepada responden yang menjadi anggota sampel. Kuesioner dibagikan kepada 100 responden untuk mengetahui seberapa pentingnya kampanye sosial tentang batasan menonton televisi di usia balita dan manfaat yang bisa diambil dari kampanye sosial tersebut.

4. Studi Pustaka

(14)

1.5 Skema Perancangan

(15)

Universitas
Kristen
Maranatha


117

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh sebelumnya mengenai kurang

pahamnya orangtua tentang dampak-dampak negatif menonton televisi secara

berlebihan bagi anak usia balita, maka diperlukan upaya penyampaian informasi

beserta solusi dari masalah tersebut dengan menggunakan media-media

penyampaian pesan yang tepat sehingga dapat menimbulkan tanggapan dan

tindakan lebih lanjut dari masyarakat, khususnya orangtua yang memiliki balita

untuk lebih memperhatikan dan mengawasi konsumsi media anak serta

menerapkan solusi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam hal ini, dilakukan sebuah kampanye bertahap dan berseri. Pada tahap

awal, diberikan pengkondisian berupa dampak-dampak negatif yang dapat

dialami anak jika tidak ada kontrol dalam hal konsumsi media. Di tahap

selanjutnya target sasaran diberi informasi yang berisi fakta-fakta dan fenomena

tentang permasalahan dengan tujuan membuat target sasaran yakin dengan

informasi yang diberikan, dan pada tahap akhir target sasaran diberikan informasi

mengenai solusi dari permasalahan yang berupa batasan yang tepat dari kegiatan

menonton televisi di usia balita.

Cara yang paling efektif untuk menginformasikan dampak-dampak negatif

beserta solusi dari kegiatan menonton televisi di usia balita kepada orangtua ini

adalah dengan menjangkau melalui berbagai media yang dekat dengan target

sasaran, serta menggunakan pendekatan komunikasi yang sesuai dengan selera

dan kebutuhan target sasaran sehingga target sasaran dapat tertarik untuk

mengetahui lebih lanjut, memahami, dan mempercayai pesan yang disampaikan

melalui kampanye dan pada akhirnya melakukan action yang diharapkan dari

(16)

5.2 Saran

Berdasar pada hasil analisis kesimpulan yang ada, penulis mencoba untuk

memberi masukan dan saran yang mungkin dapat berguna dalam mengadakan

kampanye, yaitu untuk melakukan riset sebanyak-banyaknya dan

selengkap-lengkapnya, membuat kerangka berpikir, dan menyusun timeline yang jelas untuk

mendukung kelancaran dari sebuah kampanye. Selain itu, pemilihan media yang

tepat dan sesuai juga sangat penting untuk menjangkau target sasaran dan

berpengaruh besar terhadap keberhasilan suatu kampanye.

Untuk menginformasikan tentang dampak-dampak negatif beserta solusi dari

kegiatan menonton televisi bagi anak usia balita kepada orangtua, diperlukan cara

yang tepat untuk dapat menggugah rasa ingin tahu dan menarik perhatian

orangtua, terutama dengan cara menyampaikan informasi terpercaya dan konkret

yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga orangtua dapat meyakini kebenaran

(17)


 






Universitas
Kristen
Maranatha
 xv


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hafiz. (2005). Pura-pura Jurnal DKV 2. Bandung: Program Studi Desain

Komunikasi Visual FSRD ITB.

Rustan, Surianto. (2011). Huruf, Font, dan Tipografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Venus, Antar. (2004). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi dan Kesehatan Ilmu Perilaku. Jakarta:

Rineka Cipta.

Suprapto, Tommy. (2011). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Caps.

Kasali, Rhenald. (1998). Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting,

Positioning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mar’at, Samsunuwiyati. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda.

Christakis, Dimitri A, & Frederick J. Zimmerman. (2007). Violent Television

Viewing During Preschool Is Associated With Antisocial Behaviour During

School Age. Seattle: Department of Pediatrics, University of Washington.

Jordan, Amy B, James C. Hersey, Judith A. McDivitt, & Carrie D. Heitzler. (2006).

Reducing Children’s Television Viewing-Time: A Qualitative Study of

Parents and Their Children. Seattle: Department of Pediatrics, University of

Gambar

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

whatsapp , peserta didik dapat mengidentifikasi pesan yang tersirat dalam lagu dengan teliti secara mandiri. Setelah menyanyikan lagu bersama-sama dalam waktu yang telah

Temuan dalam penelitian ini mempunyai beberapa implikasi penting bagi pihak pimpinan maupun manajemen pusat oleh-oleh makanan di kota Payakumbuh, Kabupaten Lima puluh

Mampu menyajikan dan melakukan penjadwalan proses produksi dengan memberikan informasi estimasi waktu di setiap aktivitas yang ada di dalam setiap proses produksi dan

Akar Kuning ( Arcangelisia flava Merr) adalah tanaman obat tradisional yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit seperti pencernaan,. penyakit

Undang-Undang No.28 Tahun 2007 Perubahan Ketiga atas Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Undang-Undang No.12 Tahun 1994 tentang Pajak

Kenaikan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau insidentil dan dari samua taransaksi atau kejadiaan lainnya dansituasi yang

Hasil serupa juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Sukriswati (2016) tentang Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal

PERANAN ASESMEN FORMATIF TERHADAP LEARNING PROGRESSION SISWA PADA KONSEP KLASIFIKASI TUMBUHAN BERBIJI DENGAN PENDEKATAN FENETIK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu