• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG STRATEGI BUNDLING MATAHARI CLUB CARD DENGAN ASURANSI TERHADAP MINAT KONSUMEN MENJADI ANGGOTA MCC KERTAS KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERSEPSI KONSUMEN TENTANG STRATEGI BUNDLING MATAHARI CLUB CARD DENGAN ASURANSI TERHADAP MINAT KONSUMEN MENJADI ANGGOTA MCC KERTAS KERJA"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG STRATEGI BUNDLING MATAHARI CLUB CARD DENGAN ASURANSI

TERHADAP MINAT KONSUMEN MENJADI ANGGOTA MCC

Oleh :

ALFIANI BELINDA TOMBUKU NIM : 212012103

KERTAS KERJA

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian Dari

Persyaratan - Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi ABSTRACT

The growth of the retail industry that is growing in Indonesia, especially in Matahari Department Store, make bundling strategies at Matahari Club Card with the selected insurance as one of the promotional strategy. Generally, the facilities provided by the company on the Membership Card is the same. Matahari Club Card different from the others, where there are bundling with special protection Personal Accident Insurance new members for Premium and Beauty MCC card. This study aimed to examine whether bundling strategy is applied by Matahari Department Store can affect the interest into membership. This research is quantitative. Data were collected by distributing questionnaires to 100 respondents. The sampling technique used is purposive sampling.

Techniques of analysis using simple regression. The results showed that the bundling strategy at Matahari Club Card by accident insurance affect the interest into membership.

Keywords: bundling strategy, consumer interest becoming part of member

(7)

vii

SARIPATI

Pertumbuhan industri retail yang semakin berkembang di Indonesia khususnya pada Matahari Department Store, menjadikan strategi bundling pada Matahari Club Card dengan asuransi yang dipilih sebagai salah satu dari strategi promosi. Umumnya fasilitas yang diberikan perusahaan pada pengguna Membership Card adalah sama. Matahari Club Card berbeda dengan lainnya, dimana terdapat bundling dengan perlindungan Asuransi Personal Accident khusus anggota baru kartu MCC Beauty dan Premium.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi bundling yang diterapkan oleh Matahari Department Store dapat mempengaruhi minat menjadi keanggotaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.

Teknik analisisnya menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bundling pada Matahari Club Card dengan asuransi kecelakaan berpengaruh terhadap minat menjadi keanggotaan.

Kata kunci: strategi bundling, minat konsumen menjadi keanggotaan

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Saat ini fenomena bundling di Indonesia sudah banyak diterapkan khususnya pada perusahaan yang bergerak di bidang retail. Matahari melakukan strategi promosinya dengan meluncurkan Matahari Club Card yang di bundling dengan asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi bundling yang di terapkan oleh Matahari Department Store terhadap minat konsumen menjadi keanggotaan.

Dalam penulisan tugas akhir ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan karena keterbatasan yang dimiliki penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna sehingga tidak terlepas dari bantuan pembimbingan serta dukungan dari berbagai pihak demi perbaikan tugas akhir ini.

Salatiga, 7 September 2016

(9)

ix

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dan terima kasih sebesar-besarnya penulis penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini dengan baik. Pada kesempatan kali ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya dari lubuk hati terdalam kepada :

1. Bp. Prof. Christantius Dwiatmadja S.E, M.E., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

2. Ibu Eristia Lidia Paramita S.E, M.M., S.Pd selaku Wali Studi yang telah membimbing selama perkuliahan di Universitas Kristen Satya Wacana.

3. Bp. Albert Kriestian NAN, S.E, M.M., Ph.D selaku Kaprodi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

4. Ibu Ristiyanti Prasetijo, MBA., selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dengan penuh kesabaran, mendukung, dan memberikan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini dengan baik.

5. Ibu Yudi Agustina selaku Sekretaris Program Studi Manajemen yang selama proses penyelesaian kertas kerja ini turut membantu dalam urusan administrasi.

6. Seluruh Dosen FEB maupun Non FEB yang telah membekali penulis dengan ilmu dan pengalaman yang sangat berharga selama berkuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

7. Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan kepada penulis selama menempuh kuliah.

8. Kepada kedua orang tua saya Bp. Revol Raymond Tombuku dan Ibu Yulia Pancawati dan juga adik saya Nehemia Elson Tombuku yang juga ikut memberikan dukungan.yang terus memberikan dukungan baik dalam bentuk doa, nasihat, semangat, dan materiil.

9. Jeremia Samuel, Angela Theresia, Fairuz Khansa, Kevin Cornelio, dan semua teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses

(10)

x

penyebaran kuesioner, dan memberikan dukungan serta masukan selama penulis menyelesaian kertas kerja.

10. Atika Djati Putra dan Poppy Puspitadamayanti sebagai Customer Service Matahari Java Mall yang telah membantu dalam proses penyebaran kuesioner.

11. Kepada semua customer Matahari Java Mall yang bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian.

12. Kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Salatiga, 7 Oktober 2016

Penulis

(11)

xi

DAFTAR ISI

JUDUL……...i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT...iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...v

ABSTRACT...vi

SARIPATI...vii

KATA PENGANTAR...viii

UCAPAN TERIMA KASIH...ix

DAFTAR ISI...xi

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

PENDAHULUAN...1

LANDASAN TEORI DAN KAITAN ANTAR KONSEP...5

METODE PENELITIAN...13

HASIL DAN PEMBAHASAN. ...18

HASIL UJI ASUMSI KLASIK...21

HASIL UJI REGRESI LINIER SEDERHANA……...21

PEMBAHASAN (UJI HIPOTESIS)……...23

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI...25

DAFTAR PUSTAKA...28

LAMPIRAN...33

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel...16

Tabel 2. Hasil Uji Validitas ...18

Tabel 3. Karakteristik Responden...19

Tabel 4. Statistik Deskriptif...20

Tabel 5. Uji Asumsi Klasik ...21

Tabel 6. Uji t...22

Tabel 7. Model Summary...22

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model Kerangka Penelitian...13

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner………...33

Lampiran II Data Validitas dan Reliabilitas………...35

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas………36

Lampiran III Data Tanggapan Responden………..38

Tanggapan Responden Terhadap Variabel………40

Lampiran IV Rangkuman Data Hasil Penelitian……….……41

Lampiran V Data Karakteristik Responden………...42

Hasil Data Karakteristik Responden………..44

Lampiran VI Uji Asumsi Klasik………..46

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana………...…47

Lampiran VII Tabel r………48

(15)

1 PENDAHULUAN

Perdagangan eceran (bisnis ritel) pada pasar modern di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Indonesia berada di peringkat 12 dunia dari 30 negara berkembang dalam Indeks Pembangunan Ritel Global (GRDI) 2015 yang dirilis AT Kearney. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam indeks sejak 2001. (http://ekbis.sindonews.com). Tercatat pada Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo), total gerai ritel modern yang tergabung pada tahun 2016 mencapai 20.000 gerai yang tersebar hampir di seluruh kota di Indonesia. Melihat banyaknya persaingan antar produsen sebagai pemasok kebutuhan konsumen, peritel modern berusaha untuk merebut perhatian konsumen agar dapat memenangkan persaingan yang semakin ketat.

Sebagai upaya untuk memenangkan persaingan tersebut tentu dibutuhkan sebuah strategi pemasaran yang efektif, sebab hanya melalui strategi pemasaran yang efektif perusahaan mampu memperkenalkan perusahaannya, brand, atau bahkan produk yang dihasilkan perusahaan kepada khalayak. Salah satu strategi marketing yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan strategi bundling. Bundling adalah cara mengikat dua produk atau lebih yang ada dalam satu lini, dengan harga tertentu yang umumnya lebih murah dibandingkan harga sebelumnya (Royan, 2005:58). Di kalangan masyarakat Indonesia strategi ini sering juga diterjemahkan sebagai “paket penawaran” atau “paket”

saja.

Fenomena bundling di Indonesia saat ini banyak ditemukan pada usaha-usaha penjualan produk handphone dengan service provider telekomunikasi, contoh produk Flexi dan ZTE, Smartfren dan Blackberry, Nexian dan Indosat. Pada penjualan produk di bidang jasa, misalnya berpergian umroh ke Mekkah dengan tambahan seminggu perjalanan pariwisata ke Madinah, Qatar, dan Dubai dengan menggunakan travel X (telkomuniversity.ac.id). Melihat bundling dari sudut pandang produsen menjadikan bundling sebagai sebuah strategi penjualan yang sangat menguntungkan dan memberikan dampak positif (Knuttson, 2011). Berbagai macam literatur dan penelitian juga menunjukkan bundling dapat digunakan sebagai strategi promosi dan alat penentuan harga untuk memaksimalkan pembelian konsumen. Penetapan price bundling umumnya

(16)

2

akan menarik minat konsumen karena harga yang ditetapkan lebih murah (Susanti, 2008).

Penelitian yang dilakukan Bakos dan Brynjolfsson (1999) juga menunjukkan bahwa penggunaan strategi product bundling sangatlah tepat dan efektif untuk meningkatkan laba. Sebagai contoh, perusahaan dapat memperkecil pengeluaran dari sisi distribusi dan promosi produk daripada harus memasarkan produknya secara terpisah, sehingga strategi tersebut akan mendatangkan keuntungan.

Uraian di atas menunjukkan, bahwa strategi bundling merupakan salah satu strategi pemasaran yang ampuh dalam meningkatkan jumlah pelanggan. Uraian tersebut menarik peneliti untuk melakukan penelitian tentang pengaruh persepsi konsumen pada strategi bundling yang diadopsi oleh Matahari Java Mall melalui penggabungan Matahari Club Card dengan asuransi sebagai sebuah strategi promosi penjualan terhadap minat konsumen menjadi anggota MCC.

Hasil penelitian Wijaya (2007) menemukan bahwa membership card memberikan pengaruh yang signifikan dalam membangun loyalitas pengunjung pada restoran.

Kuswadi (2013) mengatakan bahwa penggunaan kartu anggota oleh peritel-peritel tersebut sebenarnya cukup beralasan karena dengan memiliki kartu member maka pelanggan merasa menjadi bagian dari peritel. Sementara menurut Sutjipto (2013) membership card adalah cara untuk meningkatkan pemasukan dan tentunya untuk membangun loyalitas pelanggan. Melalui penjelasan tersebut maka membership card dapat digunakan sebagai sebuah strategi dalam memikat konsumen dengan menjadikannya sebagai bagian dari anggota yang ditandai dengan adanya sebuah membership card dan akan diberikan fasilitas-fasilitas tertentu.

PT Matahari Department Store Tbk adalah sebuah perusahaan besar yang bergerak dibidang retail dan melakukan strategi promosi salah satunya dengan meluncurkan membership card yang bernama Matahari Club Card (MCC). Keuntungan menjadi member Matahari Club Card (MCC) yaitu point reward, diskon langsung maupun mendapatkan diskon dibanyak merchant (matahari.co.id). Pada umumnya keuntungan yang ditawarkan oleh beberapa perusahaan yang menerapkan membership card seperti Oriflame, Larissa, Natasha adalah sama, dimana pemilik membership card akan mendapatkan diskon, bonus, ataupun reward dengan ketentuan tertentu.

(17)

3

Dapat diketahui bahwa ada hal yang membedakan Matahari Club Card (MCC) dengan membership card lainnya. Sejak tahun 2013, MCC mengadakan kerjasama dengan PT Asuransi Cigna dalam hal pemberian fasilitas perlindungan Asuransi Personal Accident gratis khusus bagi customer Matahari Department Store yang menjadi anggota baru kartu MCC Beauty dan Premium (palembang.tribunnews.com). Penggunaan strategi bundling tersebut pada dasarnya memberikan banyak keuntungan bagi konsumen, disatu sisi konsumen mendapatkan berbagai fasilitas, seperti: discount saat melakukan belanja di seluruh gerai Matahari Department Store, sekaligus konsumen juga mendapatkan fasilitas Asuransi Personal Accident gratis.

Strategi bundling yang diterapkan Matahari Departement Store sangat menarik untuk diteliti sebab Matahari Club Card (MCC) dengan produk asuransi kecelakaan tidak termasuk dalam produk yang terintegrasi, yang disebut dengan price bundling.

Dijelaskan bahwa produk dalam price bundling tersebut tidak memiliki fungsi saling melengkapi serta memiliki segmen pasar yang berbeda, namun demikian pelanggan tetap dapat menggunakan salah satu produk tersebut tanpa mengurangi fungsi dari produk tersebut (Stremersch dan Tellis, 2002:57).

Penelitian tentang bundling Matahari Club Card (MCC) dan asuransi tersebut juga menarik dilakukan, sebab di tengah-tengah kecenderungan masyarakat yang antipati terhadap perusahaan asuransi, PT Matahari Department Store Tbk justru mengambil kebijakan dengan menerapkan strategi bundling yang menggabungkan penggunaan Matahari Club Card tipe Beauty dan Premium dengan perlindungan asuransi. Faktanya pada masa ini hanya sekitar 5% masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi dan tertarik akan asuransi (cekpremi.com). Ada beberapa hal yang menyebabkan masyarakat antipati terhadap perusahaan asuransi yaitu: agen asuransi yang mengingatkan terlalu sering sehingga membuat nasabah kurang nyaman, membayar polis dengan jumlah yang mahal, proses administrasi dan klaim yang dipersulit, dan tidak dapat menemui agen yang melakukan prospek karena sudah resign dengan tanpa pemberitahuan kepada pihak nasabah (kompasiana.com).

Melihat persepsi negatif masyarakat pada asuransi tersebut tentu akan mempengaruhi keberhasilan strategi yang diterapkan PT Matahari Department Store Tbk

(18)

4

yang menerapkan bundling dengan menggabungkan penggunaan Matahari Club Card dengan asuransi. Namun demikian untuk mengetahui sejauh mana penerapan strategi bundling ini berhasil dalam mempengaruhi minat konsumen untuk menjadi bagian dari keanggotaan MCC Java Mall Semarang tentunya penting untuk dilakukan penelitian yang lebih dalam. Peneliti memilih Matahari Department Store karena Matahari merupakan pemimpin pasar pada industri retail modern yang terus melakukan inovasi pada bisnisnya (Soliha, 2008). Pada penelitian ini, dipilih konsumen Matahari Java Mall yang tidak sedang sibuk berbelanja dan berusia ≥ 17 tahun.

Masalah Penelitian

Dalam setiap penelitian perlu dirumuskan masalah penelitian yang jelas dan tepat, karena hal ini akan sangat membantu peneliti dalam mengkaji masalah yang akan diteliti.

Penelitian ini mengenai persepsi konsumen tentang penerapan strategi bundling yang diadopsi oleh Matahari Department Store melalui penggabungan Matahari Club Card dengan asuransi jiwa terhadap minat konsumen menjadi anggota MCC.

Persoalan Penelitian

Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan diatas , maka dirumuskan persoalan penelitian sebagai berikut :

Apakah penerapan strategi bundling Matahari Club Card dengan asuransi jiwa berpengaruh terhadap minat konsumen menjadi keanggotaan MCC ?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini, yakni untuk menguji apakah terdapat pengaruh penerapan strategi bundling MCC dengan asuransi terhadap minat konsumen menjadi anggota MCC.

Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi dan pengenalan kepada konsumen mengenai strategi bundling yang diterapkan oleh PT Matahari Department Store Tbk.

(19)

5

2. Masukan untuk PT Matahari Department Store Tbk khususnya pada Matahari Java Mall dalam mengambil kebijakan dalam menerapkan strategi bundling sebagai sebuah media promosi secara efektif.

3. Memberikan informasi mengenai strategi bundling yang diterapkan oleh PT Matahari Department Store Tbk agar dapat mendukung penelitian selanjutnya.

LANDASAN TEORI Persepsi Konsumen

Kotler, Amstrong (2003 : 200) mengatakan bahwa persepsi konsumen adalah salah satu unsur yang terdapat pada pribadi konsumen untuk memberi rangsangan dalam melakukan keputusan pembelian. Persepsi konsumen dapat diartikan sebagai penglihatan, tanggapan konsumen, daya memahami, atau menanggapi sesuatu (Echol dan Sadily, 2000: 424) dalam Zamroni (2006). Sementara menurut Hakim (2005) persepsi konsumen dapat didefinisikan dalam dua pandangan, yaitu pandangan secara sempit dan luas.

Pandangan sempit mengartikan persepsi sebagai penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu. Sedangkan pandangan yang luas mengartikannya sebagai bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Sebagian besar dari individu menyadari bahwa dunia yang sebagaimana dilihat tidak selalu sama dengan kenyataan, jadi berbeda dengan pendekatan sempit, tidak hanya sekedar melihat sesuatu tapi lebih pada pengertiannya terhadap sesuatu tersebut.

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka persepsi konsumen secara singkat dapat didefinisikan sebagai penilaian positif maupun negatif konsumen dalam menanggapi sesuatu. Rakhmat (2001) menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen, yaitu faktor personal (faktor fungsional) dan faktor situasional (stuktural). Namun, selain dari dua faktor tersebut juga terdapat faktor lain yang juga sangat mempengaruhi persepsi yakni perhatian, dan lingkungan.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa persepsi seseorang sangat mempengaruhi penilaiannya terhadap suatu obyek. Sehingga dalam pemasaran salah satu hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah bagaimana menemukan suatu cara atau

(20)

6

metode yang mampu memberikan image atau citra positif terhadap produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Karena dengan kemampuan suatu perusahaan untuk mencitrakan produk atau jasa dengan teknik atau metode yang lebih kreatif maka produk atau jasa yang ditawarkan akan lebih tertanam pada ingatan konsumen.

Bundling

Produk bundling adalah salah satu strategi dalam pemasaran, yang merupakan strategi untuk menggabungkan penjualan beberapa produk menjadi satu paket penjualan dalam satu harga (Sari dan Rusli, 2009:114). Arga (2008:10) juga mengatakan bahwa bundling merupakan strategi pemasaran yang melibatkan penawaran dua produk atau lebih untuk dijual sebagai satu kesatuan unit jual. Kemudian Gaurav (2005) mengemukakan bahwa bundling merupakan aktivitas yang mencoba menawarkan nilai tambah terhadap integrasi dari produk dengan produk bundling (menjual dua produk atau lebih dalam satu paket), atau bundle discount (menjual dua produk berbeda dalam sebuah paket harga diskon).

Penulis merujuk definisi bundling yang dirumuskan oleh Stremerch dan Tellis (2002) untuk memberikan acuan yang tepat, dimana dikatakan bahwa bundling adalah penjualan dua buah atau lebih produk yang terpisah dalam satu paket. Dalam penjelasannya Stremerch dan Tellis mendefinisikan “produk yang terpisah” sebagai dua buah produk yang memiliki segmen dan pasar tersendiri. Stremerch dan Tellis (2002) juga menambahkan, bahwa setidaknya pada situasi tertentu terdapat konsumen yang ingin membeli produk-produk tersebut secara terpisah. Sebagai contoh adalah penawaran terhadap produk mobil x dengan bundling asuransi y. Disana terdapat konsumen yang ingin membeli mobil x walaupun tanpa ada asuransi y, dan begitu juga sebaliknya.

Knutsson (2011), menjelaskan bahwa bundling memberikan beberapa efek positif bagi perusahaan.

1. Bundling telah menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan.

2. Bundling dapat menurunkan biaya produksi dan distribusi.

3. Bundling dapat menjadi strategi yang tepat untuk memperkenalkan produk baru.

(21)

7

4. Bundling dapat menciptakan hambatan masuk bagi para pesaing.

Selain memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan, bundling juga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian product bundling. Dalam Knutsson (2011) terdapat beberapa hal yang memberikan alasan bahwa bundling juga memberikan beberapa efek positif bagi konsumen, antara lain :

a. Menghemat uang. Product/price bundling selalu ditawarkan dengan harga yang lebih murah daripada jumlah harga produk yang dijual secara terpisah. Hal itu menimbulkan persepsi bahwa konsumen telah menghemat uang yang akan dibelanjakan. Rata-rata konsumen akan menghemat delapan persen dengan membeli produk dalam paket penawaran atau bundling.

b. Mengurangi risiko. Pada poin konsumen akan mendapatkan penurunan risiko dalam melakukan pembelian produk dalam bentuk bundle, hal ini didapat ketika konsumen membeli produk yang kompleks seperti komputer.

c. Menghemat waktu. Bundling juga dapat memberi kesederhanaan dalam berbelanja. Bagi konsumen yang tidak memiliki waktu untuk mencari informasi terhadap produk yang ingin dibeli bundling akan menjadi pilihan yang tepat (Knutsson, 2011).

Strategi bundling yang dibahas dalam penelitian ini yakni membership card milik Matahari Departemen Store yang bernama Matahari Club Card dan Asuransi jiwa perusahaan Cigna.

Membership card

Kuswadi (2013) mengatakan bahwa penggunaan kartu anggota/membership card oleh peritel-peritel tersebut sebenarnya cukup beralasan karena dengan memiliki kartu member maka pelanggan merasa menjadi bagian dari peritel. Keanggotaan merupakan suatu pengakuan sebagai pelanggan yang bergabung dalam suatu organisasi perusahaan atau kelompok secara resmi dan diakui. Pentingnya kenyataan yang terjadi bahwa pelanggan akan menjadi salah satu individual ataupun anggota dalam member dari sebuah perusahaan (Gronroos, 2000). Keanggotaan biasanya ditandai dengan adanya

(22)

8

sebuah kartu anggota atau member card. Yang dapat menjadi member dalam sebuah organisasi atau perusahaan dapat berupa individu ataupun agen pembelian yang jasanya juga akan digunakan orang lain. Biasanya member card memberikan keuntungan serta fasilitas lebih banyak. Pihak perusahaan juga dapat menghitung banyaknya pelanggan yang ada serta implikasinya terhadap perusahaan melalui kepemilikan member card pada pelanggan, sehingga perusahaan dapat melakukan evaluasi, apakah pengguna member card berguna baik bagi perusahaan ataupun pengguna member card (Gronroos, 2000).

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka yang secara singkat member card adalah suatu bentuk tanda anggota yang dibuat oleh organisasi perusahaan tertentu untuk memberikan bukti tanda keanggotan. Membership card yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Matahari Club Card yang dikeluarkan oleh Matahari Department Store.

Matahari Club Card atau yang dikenal dengan MCC terdiri dari 3 (tiga) macam dan memiliki kelebihan sendiri-sendiri, berikut penjelasannya (Catatan Administrasi Matahari Department Store, 2016) :

MCC Reguler

a. Tidak mendapat diskon pada hotel, restaurant, tempat wisata, klinik kecantikan Larissa, Natasha.

b. Mendapat 100 reward poin dalam belanja senilai Rp20,000 c. Tidak mendapat perlindungan Asuransi Cigna.

d. Tidak mendapat diskon pada kategori kosmetik.

MCC Premium

1. Mendapat diskon dibeberapa hotel, restaurant, tempat wisata, optik, klinik kecantikan Larissa, Natasha, dsb.

2. Mendapat 200 reward poin dalam belanja senilai Rp20,000 3. Mendapat Rp20,000,000 perlindungan Asuransi (kecelakaan saja) 4. Tidak mendapat diskon pada kategori kosmetik

MCC Beauty

1. Mendapat diskon dibeberapa hotel, restaurant, tempat wisata, optik, klinik kecantikan Larissa, Natasha, dsb.

2. Mendapat 200 reward poin dalam belanja senilai Rp20,000

(23)

9

3. Mendapat Rp30,000,000 perlindungan Asuransi (kecelakaan saja).

4. Mendapat diskon pada kategori kosmetik.

Berdasarkan ketiga jenis MCC tersebut di atas secara singkat dapat dirumuskan beberapa kelebihan dari MCC, yaitu:

1. Mendapat diskon dibeberapa hotel, restaurant, tempat wisata, optik, klinik kecantikan Larissa, Natasha, dsb.

2. Mendapat point reward dalam belanja.

3. Mendapat perlindungan Asuransi (kecelakaan saja).

4. Mendapat diskon pada kategori kosmetik.

Asuransi

Menurut UU No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian, asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang dipertanggungkan (Darmawi, 2001).

Sementara yang dimaksud dengan asuransi jiwa yaitu asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama (Salim, 2000). Vollmar dalam Prakoso (2000) mendefinisikan asuransi jiwa sebagai suatu perjanjian dimana satu pihak mengikatkan dirinya untuk membayar sejumlah uang secara sekaligus atau periodik sedang pihak lain mengikatkan dirinya untuk membayar premi dan pembayaran uang itu adalah tergantung kepada mati atau hidupnya seseorang tersebut. Sedang menurut Molengraaff dalam Prakoso (2000), asuransi jiwa adalah perjanjian mengenai pembayaran sejumlah modal atau bunga yang didasarkan atas kemungkinan hidup atau

(24)

10

mati dan dalam pembayaran premi atau dua-duanya dengan suatu cara digantungkan pada masih hidup atau meninggalnya seorang atau lebih.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa asuransi jiwa adalah pelimpahan risiko kerugian ekonomi dari tertanggung kepada penanggung akibat meninggal atau hilangnya jiwa tertanggung pada usia produktif atau mencapai usia tua sehingga tidak mampu bekerja. Jadi risiko yang dilimpahkan kepada penanggung bukanlah risiko hilangnya jiwa tertanggung melainkan kerugian ekonomi sebagai akibat meninggal atau hilangnya jiwa tertanggung.

Bagi masyarakat umum asuransi jiwa/ asuransi kecelakaan memiliki manfaat, seperti (Salim, 2000) :

1. Menentramkan kepala keluarga (suami/bapak), dalam arti memberi jaminan penghasilan, apabila kepala keluarga tersebut meninggal dunia.

2. Dengan membeli polis asuransi jiwa dapat digunakan sebagai alat menabung (saving).

3. Sebagai sumber penghasilan (earning power).

4. Untuk menjamin pengobatan dan menjamin kepada keturunan apabila yang mengasuransikan tidak mampu untuk membiayai pendidikan anak-anaknya (beasiswa).

Sementara pada penelitian ini pembahasan dilakukan pada Asuransi kecelakaan milik Cigna. Berikut ini dipaparkana beberapa manfaat atau kelebihan Asuransi kecelakaan CIGNA (Catatan Administrasi Asuransi CIGNA, 2016) :

1. Tidak membayar premi selama 1 tahun pertama.

2. Mendapat Rp 20.000.000 dan Rp 30.000.000 perlindungan Asuransi (kecelakaan saja) jika menjadi New Member MCC.

3. Proses aktivasi yang mudah (hanya melalui SMS).

(25)

11 Minat Membeli

Minat membeli yang ada dalam diri konsumen merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran, minat beli merupakan perilaku konsumen yang melandaskan suatu keputusan pembelian yang hendak dilakukan (Swastha dan Irawan 2001 : 339). Minat membeli juga diartikan sebagai suatu respon efektif atau proses merasa atau menyukai suatu produk tetapi belum melakukan keputusan untuk membeli (Kotler, 2005).

Minat membeli oleh Engel dkk (1995) secara lebih jelas didefinisikan sebagai suatu kekuatan pendorong atau sebagai motif yang bersifat instrinsik yang mampu mendorong seseorang untuk menaruh perhatian secara spontan, wajar, mudah, tanpa paksaan dan selektif pada suatu produk untuk kemudian mengambil keputusan membeli.

Minat membeli akan timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam proses evaluasi, seseorang akan membuat suatu rangkaian pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek maupun minat Kotler, Bowen dan Makens (1999:156).

Menurut Sudarsono dalam Smadi (2012), faktor-faktor yang menimbulkan minat membeli dapat digolongkan menjadi 3 (tiga), yaitu:

1. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan. Dijelaskan oleh Taufani (2008), faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri sehingga timbul minat untuk melakukan tindakan tertentu untuk memenuhinya.

2. Faktor motif sosial. Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan dimana ia berada. Taufani (2008) menambahkan, bahwa faktor motif sosial, yaitu faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya. Minat ini merupakan semacam kompromi pihak individu dengan lingkungan sosialnya.

3. Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuatu kegiatan atau objek tertentu. Taufani (2008) menambahkan, bahwa faktor emosional erat hubungannya dengan emosi karena faktor emosional selalu menyertai seseorang dalam berhubungan dengan objek minatnya.

(26)

12 KAITAN ANTAR KONSEP

Pengaruh persepsi konsumen tentang strategi bundling MCC dengan Asuransi terhadap minat konsumen

Salah satu strategi marketing yang sangat umum pada saat ini adalah dengan melakukan penggabungan antara dua produk atau lebih dalam satu paket penawaran.

Bundling adalah sebuah strategi pemasaran yang melibatkan penawaran dua produk atau lebih untuk dijual sebagai satu kesatuan unit jual Arga (2008:10). Pada umumnya, harga yang ditawarkan dalam kombinasi produk hasil bundling lebih murah dibandingkan harga per satuan produk apabila dibeli terpisah. Menurut Mustafa (2011) tujuan diterapkannya bundling adalah untuk menarik minat konsumen.

Dari sudut pandang produsen (perusahaan) menjadikan bundling sebagai sebuah strategi penjualan yang sangat menguntungkan dan memberikan dampak positif (Knuttson, 2011). Dalam penelitian Setiani (2011) ditemukan bahwa pelanggan di Kota Padang memberikan respon positif terhadap produk, harga, promosi, dan distribusi dari produk bundling handphone merek Nexian. Sebagian besar pelanggan setuju bahwa mereka membeli produk bundling handphone Nexian karena program bundling yang diterapkan. Begitu juga pada penelitian yang dilakukan Fauzia (2012) yang menunjukkan bahwa produk bundling berpengaruh signifikan terhadap pembelian handphone merek Nexian di kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo. Selanjutnya, penelitian Wibowo (2010) menunjukkan bahwa penggunaan strategi bundle pricing pada penjualan Flexi mampu meningkatkan volume penjualan flexi. Berbagai macam penelitian diatas membuktikan bahwa strategi bundling dapat dijadikan sebagai strategi promosi dan alat penentuan harga untuk memaksimalkan volume penjualan.

Penelitian Junaidi (2015) menunjukkan hal yang agak berbeda, pada responden retailer bahwa atribut paket produk tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen, namun sikap konsumen pada penelitian dengan responden retailer berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Sedangkan pada responden yang berasal dari petani ditunjukkan bahwa atribut paket produk dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Selain memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan, bundling juga mendapatkan atensi kenapa konsumen tertarik untuk

(27)

13

melakukan pembelian product bundling. Terdapat beberapa literatur yang memberikan alasan bahwa bundling juga memberikan beberapa efek positif bagi konsumen, antara lain: Product/price bundling selalu ditawarkan dengan harga yang lebih murah daripada jumlah harga produk yang dijual secara terpisah, menghemat uang, mengurangi risiko, dan bertambahnya kemudahan (Knutsson, 2011).

Berdasarkan teori dan kaitan konsep yang sudah diuraikan diatas, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

H1 : Persepsi konsumen tentang strategi bundling Matahari Club Card dengan Asuransi berpengaruh positif terhadap minat konsumen menjadi anggota MCC

Kerangka Pemikiran

Upaya menarik minat konsumen dalam membeli produk tidak terlepas dari strategi promosi penjualan produk yang dilakukan oleh perusahaan. Bundling adalah salah satu strategi promosi penjualan produk yang dapat diterapkan oleh perusahaan sebagai salah satu cara menarik minat konsumen.

Berpijak dari penjelasan tersebut maka model kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

Sumber data primer diperoleh dengan melakukan pembagian kuesioner penelitian tentang Bundling dan Minat Konsumen kepada pengunjung Matahari Java Mall Semarang yang terpilih sebagai responden, dan sumber data sekunder dalam

Gambar 1. Model Kerangka Penelitian Bundling

(X)

Minat Konsumen

(Y) H1

(28)

14

penelitian ini diperoleh dari catatan administrasi Matahari Java Mall Semarang.

Populasi dan Sampel

Populasi yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah konsumen Matahari Department Store Java Mall Semarang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2013). Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini yakni pelanggan yang belum terdaftar sebagai anggota Matahari Club Card. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara disebarkan langsung kepada responden dan juga dititipkan kepada Customer Service Matahari Department Store Java Mall. Penelitian ini mengambil jumlah sampel sebanyak 100 orang. Jumlah sampel tersebut menurut Roscoe (1975) dalam Supramono dan Utami (2003) sudah layak karena berada pada kisaran 30 sampai 500. Konsumen yang sedang tidak sibuk berbelanja (santai), bersedia dijadikan responden dan berumur ≥17 tahun. Usia 17 tahun sampai 18 tahun yaitu usia matang secara hukum dimana dapat menentukan dan membuat keputusan sendiri (Hurlock, 2004).

Proses penyebaran kuesioner yang dilakukan pada konsumen Matahari Department Store berlangsung selama dua minggu pada pertengahan bulan Juli 2016. Hal pertama yang dilakukan sebelum penyebaran kuesioner yaitu dengan menyerahkan surat ijin kepada pihak Matahari, yang dilakukan pada hari Selasa melalui Customer Service Matahari Java Mall. Satu minggu kemudian, penyebaran kuesioner pertama kali dilakukan tepatnya pada hari Senin sekitar pukul sebelas pagi hingga pukul empat sore.

Masukan serta pengarahan dari Customer Service Matahari Java Mall sangat membantu dalam proses penyebaran kuesioner yang dilakukan. Pihak Customer Service memperbolehkan responden mengisi kuesioner pada meja Customer Service, namun sebagian responden mengisi kuesioner dengan tanpa menggunakan meja. Kemudian pada hari Selasa dan Rabu proses penyebaran kuesioner juga berjalan dengan baik. Pada hari Kamis dan Jumat, peneliti dibantu oleh beberapa temannya dalam penyebaran kuesioner di Matahari Java Mall Semarang. Kemudian pada hari Sabtu penyebaran kuesioner dilakukan hanya sampai pukul dua siang, dan sebanyak 10 lembar dititipkan pada pihak

(29)

15

Customer Service Matahari. Tepatnya hari Senin, adalah penyebaran kuesioner terakhir yang dilakukan.

Metode Analisis Data

Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2002). Uji validitas dapat dilakukan dengan korelasi pearson product moment, dimana jika r hitung dan nilainya positif (+) serta > r tabel maka maka butir atau pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2004). Uji validitas instrumen penelitian ini dilakukan di Matahari Java Mall dengan mengambil sampel sebanyak 30 orang responden.

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang diinginkan dapat dipercaya (diandalkan) sebagai alat pengumpul data serta mampu mengungkap informasi yang sebenarnya di lapangan (Durianto, 2001). Pada uji reliabilitas jika Cronbach’s Alpha >

0.6 maka dikatakan reliable, dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten (Wisnubroto dan Freitas, 2013).

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi sebaran skor variabel. Untuk mengetahui normalitas dapat dilakukan melalui uji kolmogrov- sminornov, dengan kriteria p-value (asymp. sig) > 0,05 yang berarti data terdistribusi normal, tetapi apabila kurang, maka data tersebut tidak terdistribusi normal (Ghozali, 2004).

Uji Heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan uji park. Suatu model regresi terbebas dari heteroskedastisitas apabila nilai sig. hasil analisis variable independen > 0,05 (Ghozali, 2004).

(30)

16 Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05 (Ghozali, 2004).

Uji Hipotesis

Hipotesis adalah penjelasan yang haya bersifat sementara dan masih perlu dibuktikan melalui sebuah penelitian (Azwar, 2005).

Regresi Linier Sederhana

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Untuk menjawab kebenaran hipotesis dalam penelitian maka digunakan alat analisis regresi linier sederhana. Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

Y = a + bX Keterangan :

Y : Minat Konsumen (variabel dependen) X : Bundling (variabel independen) bi : Koefisien regresi variable bundling a : Konstanta

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Aras Ukur Konsep

Konsep pada penelitian kali ini adalah konsep variabel bundling (X) yang akan berpengaruh pada minat konsumen (Y). Guna memperoleh data pada konsep minat konsumen tersebut, maka diberikan definisi yang kemudian diturunkan ke dalam beberapa indikator empirik melalui definisi operasional sebagai berikut :

(31)

17 Tabel 1. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Sumber

Bundling Bundling adalah praktek marketing dua atau lebih produk/jasa dalam satu paket penawaran dengan harga yang spesial. Bundling yang dimaksud dalam hal ini berkenaan dengan kebijakan PT Matahari Department Store Tbk menerapkan strategi menggabungkan penggunaan matahari club card dengan asuransi.

1) Mengurangi risiko 2) Memberikan kemudahan

Knutsson (2011)

Member Card

Member card adalah suatu bentuk tanda anggota yang dibuat oleh organisasi perusahaan tertentu untuk memberikan bukti tanda keanggotan.

1) Mendapat diskon dibeberapa hotel, restaurant, tempat wisata, optik, klinik kecantikan Larissa, Natasha, dsb.

2) Mendapat point reward dalam belanja.

3) Mendapat diskon pada kategori kosmetik.

Catatan Administrasi Matahari Department Store (2016)

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama.

1) Proses aktivasi yang mudah (hanya melalui SMS)

2) Tidak membayar premi selama 1 tahun pertama

3) Mendapat Rp 20.000.000 dan Rp 30.000.000

perlindungan Asuransi (kecelakaan saja) jika menjadi New Member MCC.

Catatan Administrasi Asuransi CIGNA (2016)

Minat Konsumen (Y)

Niat seorang konsumen Matahari Java Mall untuk menjadi anggota Matahari Club Card (MCC)

1) Kebutuhan dari dalam 2) Motif sosial

3) Emosional

Sudarsono dalam Smadi (2012)

(32)

18 HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian Pendahuluan

Peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian pendahuluan kepada 30 responden yang bertujuan untuk mengetahui apakah responden memahami pernyataan yang ada dalam kuesioner. Tahap selanjutnya adalah uji validitas dan reliabilitas dari masing-masing item indikator pernyataan. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 kepada responden Matahari Department Store Java Mall Semarang. Berikut adalah hasil dari uji validitas dan reliabilitas variabel bundling dan minat konsumen.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas

Variabel Pernyataan r-

hitung

r-tabel (α=5%,df=28) Bundlling Gabungan MCC dan asuransi kecelakaan dapat mengurangi risiko dalam

pemilihan produk yang ditawarkan Matahari Department Store. 0,44 0,361 Gabungan MCC dan asuransi kecelakaan memberikan pilihan produk yang

dapat menghemat waktu saya. 0,64 0,361

Manfaat diskon dibeberapa hotel, restaurant, tempat wisata, optik, dan klinik

kecantikan dapat menguntungkan saya bila menjadi anggota MCC. 0,61 0,361 Manfaat point reward dapat menguntungkan saya bila menjadi anggota MCC. 0,52 0,361 Pendaftaran asuransi hanya melalui SMS dapat memudahkan saya untuk

bergabung dengan asuransi pada MCC. 0,77 0,361

Manfaat gratis premi 1 tahun pertama pada asuransi MCC menguntungkan saya

bila menjadi anggota MCC. 0,48 0,361

Manfaat perlindungan asuransi kecelakaan sebesar Rp 20.000.000 dan Rp

30.000.000 dapat menguntungkan saya bila menjadi anggota MCC. 0,70 0,361 Manfaat diskon pada kategori kosmetik menguntungkan saya bila menjadi

anggota MCC 0,19 0,361

Minat Saya ingin memiliki kartu member MCC.

0,65 0,361 Manfaat dalam MCC dan asuransi sesuai dengan kebutuhan saya. 0,63 0,361 Saya merasa bangga apabila memiliki kartu MCC beserta fasilitas asuransi

didalamnya. 0,56 0,361

Dengan memiliki kartu MCC dengan fasilitas asuransi, menunjukkan bahwa

saya orang yang mampu secara ekonomi. 0,51 0,361

Dengan memiliki kartu MCC dan asuransinya, dapat menunjukkan kesetiaan

saya berbelanja di Matahari. 0,59 0,361

Dengan memiliki kartu MCC dan asuransinya, dapat menimbulkan perasaan

bahagia/senang. 0,52 0,361

Terdapat kepuasan tersendiri untuk dapat memiliki dan menikmati fasilitas

MCC dan Asuransi . 0,51 0,361

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2016

(33)

19

Hasil uji validitas dikatakan valid apabila memenuhi syarat r hitung > r tabel (Sarjono dan Julianita, 2011). Berdasarkan hasil perhitungan, dari 15 pernyataan dalam kuesioner, ditemukan 1 (satu) item pernyataan dinyatakan tidak valid pada variabel bundling, yaitu item pernyataan no. 8 karena nilai r-hitung = 0,19 < r-tabel (0,361). Sehingga pada akhirnya pernyataan yang tidak valid tersebut dihilangkan dengan menghapus dari daftar pernyataan dalam kuesioner. Item pernyataan no. 1-7 pada variabel bundling dinyatakan valid karena memiliki nilai r-hitung dengan rentang nlai 0,44 s/d 0,77 > r-tabel (0,361). Sehingga jumlah item valid pada kuesioner bundling adalah sebanyak 7 item.

Sedangkan item pernyataan pada variabel minat diperoleh nilai r-hitung dengan rentang 0,51 s/d 0,65 > r-tabel (0,361), maka seluruh item pernyataan, yaitu 7 item dinyatakan valid. Selanjutnya adalah uji reliabilitas, jika Cronbach’s Alpha > 0.6 maka dikatakan reliable, dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten (Wisnubroto dan Freitas, 2013). Hasil uji reliabilitas pada Tabel 2, menunjukkan variabel bundling dan minat dikatakan reliable karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha (0,6464 s/d 0,7242) > 0,6.

Penelitian Aktual

Pada tahap ini peneliti menyebar kuesioner sebanyak 100 kuesioner kepada konsumen Matahari Java Mall Semarang.

Karakteristik Responden

Berdasarkan 100 kuesioner yang disebarkan, dapat dijelaskan karakteristik dari responden Matahari Java Mall Semarang yang meliputi usia dan jenis pekerjaan responden, sebagai berikut:

Tabel 3. Karakteristik Responden

No Karakteristik Kategori Jumlah Presentase

1 Usia

17-22 3 3%

> 22-27 1 1%

> 27-32 24 24%

> 32-37 3 3%

> 37-42 46 46%

> 42 23 23%

Total 100 100%

(34)

20 2 Jenis Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga 4 4%

Mahasiswa 2 2%

Pegawai Negeri 24 24%

Pegawai Swasta 48 48%

Wiraswasta 22 22%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2016

Berdasarkan data pada Tabel 3, diketahui bahwa mayoritas responden, yaitu 46 orang (46%) berusia antara > 37-42 tahun dan berprofesi sebagai pegawai swasta (48 orang atau 48%).

Analisis Statistik Diskriptif

Pada sub ini akan dibahas tentang tanggapan responden tentang kuesioner bundling, dan minat berdasarkan rekap jawaban responden penelitian. Berikut rekap hasil tanggapan responden.

Tabel 4. Statistik Deskriptif

No Variabel Rata-rata Kriteria

1 Bundling (X) 3,64 Baik

2 Minat (Y) 3,80 Tinggi

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2016

Kriteria

Range

Bundling Minat

Sangat Tidak Baik Sangat Rendah 1 - 1.8

Tidak Baik Rendah 1.9 - 2.6

Cukup Baik Cukup 2.7 - 3.4

Baik Tinggi 3.5 - 4.2

Sangat Baik Sangat Tinggi 4.3 - 5

Tabel 4 di atas menjelaskan, bahwa dari hasil rata-rata jawaban 100 orang responden penelitian, pada variabel bundling menunjukkan nilai skor rata-rata total 3,64 (3.5-4.2), yang diartikan baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Matahari Java Mall Semarang setuju pada stategi bundling antara Matahari Club Card dengan asuransi karena dinilai baik. Sementara untuk variabel minat dengan nilai skor rata- rata total 3,80 (3.5-4.2), adalah tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa strategi

(35)

21

penggabungan antara Matahari Club Card dengan asuransi tersebut dinilai menarik untuk minat konsumen.

Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, heteroskedastisitas dan linieritas, berikut hasilnya:

Tabel 5. Uji Asumsi Klasik

No Uji Asumsi Klasik Kriteria Lolos/ Tidak

1 Normalitas p-value > 0,05 Lolos

2 Heterokedastisitas Nilai sig. variable independen > 0,05 Lolos

3 Linearitas Nilai sig < 0,05 Lolos

Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2016

Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak dapat diketahui dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnornov. Berdasarkan kriteria p-value (asymp. Sig) >

0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Pada lampiran VI Tabel 15 diketahui bahwa nilai signifikan yaitu asymp. Sig sebesar 0,206.

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui terjadi tidaknya ketidaksamaan varians dari residual dalam sebuah model regresi. Heteroskedastisitas tidak terjadi apabila nilai dari signifikansi lebih besar daripada alpha. Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji park pada lampiran VI Tabel 16 menunjukkan nilai signifikansi > 0,05 (Bundling=0,146), sehingga data dinyatakan lolos dari penyakit Heteroskedastisitas.

Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pada lampiran VI, Tabel 17 hasil uji linearitas menunjukkan nilai Test for Linearity untuk variabel bundling dengan minat adalah sebesar 0,000 < 0,05, maka hubungan kedua variabel dinyatakan linear.

Uji Regresi Linier Sederhana

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (Bundling) terhadap variabel dependen (Minat Konsumen), dan berikut hasilnya:

(36)

22 Tabel 6. Uji t

Dari hasil diatas secara parsial diketahui bahwa variabel bundling (X) berpengaruh signifikan terhadap minat (Y). Terlihat dari nilai signifikan variabel bundling yaitu 0,000 dan kurang dari alpha sebesar 0,05. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian, ”Terdapat pengaruh positif persepsi konsumen tentang strategi bundling Matahari Club Card dengan Asuransi jiwa terhadap minat konsumen menjadi anggota MCC Java Mall Semarang”, sehingga hipotesis penelitian diterima.

Persamaan regresi berdasarkan tabel diatas adalah sebagai berikut : Y = 18,582+0,315X1

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan, bahwa nilai koefisien regresi variabel bundling (b)= +0,315, dapat diintepretasikan bahwa setiap perbaikan strategi bundling Matahari Club Card dengan Asuransi akan meningkatkan minat konsumen menjadi anggota MCC Java Mall Semarang sebesar 0,315 satuan dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap. Berdasarkan penjelasan tersebut disimpulkan bahwa variabel bundling berpengaruh terhadap variabel minat.

Tabel 7. Model Summary

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,476(a) ,226 ,218 2,06455

Tabel 7 menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel bundling terhadap minat. Diketahui bahwa minat (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel bundling (X) dengan nilai R Square adalah sebesar 0,226 atau 22,60% sehingga sisanya yaitu sebesar 0,794 atau 79,40% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

Coeffi cientsa

18,582 1,514 12,272 ,000

,315 ,059 ,476 5,352 ,000

(Constant) Bundling (X) Model

1

B St d. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta St andardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: Minat (Y ) a.

(37)

23 Pembahasan

Strategi bundling Matahari Club Card dengan asuransi berpengaruh terhadap minat konsumen menjadi anggota.

Berdasarkan hasil dari uji hipotesis, terbukti bahwa strategi bundling Matahari Club Card dengan asuransi kecelakaan berpengaruh terhadap minat konsumen menjadi anggota, terlihat dari nilai p-value sebesar (0,000) < 0,005. Hasil signifikansi tersebut menunjukkan bahwa strategi bundling Matahari Club Card dengan asuransi yang diterapkan oleh Matahari Department Store selama ini berkontribusi pada minat konsumen. Hal ini sejalan dengan penelitian - penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fauzia (2012), Setiani (2011), dan Mustafa (2011) yang menyatakan bahwa strategi bundling dapat mempengaruhi minat pembelian konsumen.

Strategi bundling Matahari Club Card dengan asuransi yang diterapkan oleh Matahari cukup menarik perhatian responden. Seperti yang terlihat dalam perolehan skor rata-rata nilai tertinggi pada variabel bundling yaitu sebesar 3,72 pada item pernyataan kuesioner yang berbunyi “Gabungan MCC dan asuransi kecelakaan memberikan pilihan produk yang dapat menghemat waktu saya”. Hal ini menandakan bahwa responden setuju dan menilai adanya produk bundling antara MCC dan asuransi kecelakaan tersebut memberikan kemudahan dalam pemilihan produk.

Konsumen merasa dengan banyaknya produk-produk yang ditawarkan pada perusahaan ritel, strategi bundling ini dapat membantu konsumen yang memiliki keterbatasan waktu (pada Tabel 3, mayoritas responden yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 48 orang dan pegawai negeri sebanyak 24 orang) dalam pemilihan produk yang ingin dibeli atau yang akan digunakan (produk asuransi). Adanya produk yang tersedia dalam bundling Matahari Club Card ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi konsumen untuk membeli/menggunakan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Knutsson (2011) mengatakan bahwa salah satu efek positif dari bundling bagi konsumen yang tidak memiliki waktu untuk mencari informasi terhadap produk yang ingin dibeli bundling akan menjadi pilihan yang tepat. Hal itu memberikan dukungan pada penelitian Fauzia (2012) bahwa melalui strategi bundling dapat memberikan kemudahan prosedur pembelian, penghematan waktu, harga yang relatif lebih murah, serta nilai tambah yang lebih besar kepada konsumen.

(38)

24

Kemudian terlihat dalam perolehan skor rata-rata nilai sebesar 3,71 pada variabel bundling, pada item pernyataan kuesioner yang berbunyi “Manfaat diskon dibeberapa hotel, restaurant, tempat wisata, optik, dan klinik kecantikan dapat menguntungkan saya bila menjadi anggota MCC”. Hal ini menandakan bahwa responden setuju dan menilai adanya manfaat bundling antara MCC dan asuransi kecelakaan tersebut menguntungkan konsumen. Stremerch dan Tellis, (2002:56) sendiri mengemukakan bahwa konsumen akan lebih termotivasi untuk melakukan pembelian dikarenakan diskon harga yang ditawarkan (Stremerch dan Tellis, 2002:56). Penetapan price bundling pada umumnya akan menarik minat beli konsumen karena harga yang ditetapkan lebih murah (Susanti, 2008).

Dari hasil rata-rata jawaban 100 orang responden penelitian, pada variabel bundling menunjukkan nilai skor rata-rata total sebesar 3,64 (3.5-4.2), secara keseluruhan skor tersebut berada dalam kategori yang diartikan baik. Yang berarti bahwa konsumen Matahari Java Mall Semarang setuju pada stategi bundling Matahari Club Card dengan asuransi karena masih terdapat dalam range yang sama antara (3.5-4.2) dianggap ”baik” oleh responden dan dapat menarik minat konsumen menjadi anggota MCC Java Mall Semarang. Kebaikan bundling kedua produk tersebut dinilai mayoritas responden, dari aspek: mengurangi risiko pemilihan produk yang ditawarkan, memberikan kemudahaan/efisiensi waktu dalam pemilihan produk yang ditawarkan, mendapatkan diskon dibeberapa hotel, restaurant, tempat wisata, optik, klinik kecantikan (Larissa, Natasha, dsb), mendapatkan poin reward dalam belanja, pendaftaraan asuransi yang memudahkan untuk menjadi anggota, gratis premi selama 1 tahun pertama, mendapatkan manfaat asuransi pada Matahari Club Card.

Selanjutnya perolehan skor rata-rata total pada variabel minat tersebut sebesar 3,80 dan yang termasuk dalam kategori tinggi. Yang berarti bahwa konsumen Matahari Java Mall Semarang berminat untuk menjadi anggota Matahari Club Card yang di bundling dengan Asuransi jiwa. Hal tersebut ditunjukkan dari sikap mayoritas responden yang menyatakan ingin memiliki membership card karena merupakan suatu kebutuhan, merasa bangga memiliki MCC, memiliki asuransi kecelakaan menunjukkan secara ekonomi adalah orang yang mampu, cara menunjukkan kesetiaan terhadap Matahari, memiliki MCC menimbulkan perasaan bahagia, terdapat kepuasan tersendiri untuk memiliki produk bundling antara MCC dan asuransi kecelakaan.

(39)

25

Temuan hasil penelitian tersebut setidaknya memberikan dukungan pada pendapat Knutsson (2011), bahwa selain memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan, bundling juga memberikan beberapa efek positif bagi konsumen, antara lain: Product/price bundling selalu ditawarkan dengan harga yang lebih murah daripada jumlah harga produk yang dijual secara terpisah/menghemat uang, mengurangi risiko, dan menghemat waktu. Hasil penelitian ini juga memberikan dukungan pada hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang pada intinya menunjukkan bahwa penggunaan strategi bundling dinilai tepat dan efektif dalam menarik minat konsumen (Fauzia, 2012; Mustafa, 2011; Setiani, 2011;

Susanti, 2008; Bakos dan Brynjolfsson, 1999; Wibowo, 2010; Marcella, 2016).

Variabel bundling Matahari Club Card dengan Asuransi jiwa hanya mampu memberikan kontribusi terhadap minat konsumen menjadi anggota MCC Java Mall Semarang sebesar 0,226 atau 22,60% sedang sisanya sebesar 0,794 atau 79,40%

dipengaruhi oleh variabel diluar model. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa minat konsumen menjadi anggota MCC Java Mall Semarang tidak hanya dipengaruhi oleh bundling Matahari Club Card dengan Asuransi jiwa, namun juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dari hasil pembahasan dan analisis data peneliti memberikan simpulan sebagai berikut:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bundling Matahari Club Card dengan Asuransi jiwa berpengaruh terhadap minat konsumen menjadi anggota MCC Java Mall Semarang.

Implikasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikemukakan hal-hal yang merupakan implikasi teoritis dan implikasi terapan.

Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fauzia (2012) yang menyatakan bahwa produk bundling berpengaruh terhadap pembelian. Hasil ini juga memperkuat penelitian Mustafa (2011) yang menyatakan bahwa strategi bundling dapat mempengaruhi minat pembelian konsumen.

(40)

26

Knutsson (2011) menyatakan bahwa bundling juga memberikan beberapa efek positif bagi konsumen, antara lain: product/price bundling selalu ditawarkan dengan harga yang lebih murah daripada jumlah harga produk yang dijual secara terpisah/menghemat uang, mengurangi risiko, dan bertambahnya kemudahan/efisiensi waktu.

Implikasi Terapan

Temuan penelitian yang menunjukkan bahwa 7 (tujuh) indikator bundling yang diujikan dipersepsikan baik oleh responden. Berdasarkan temuan tersebut salah satu hal yang perlu dilakukan oleh pihak manajemen Matahari Java Mall dan PT.

Asuransi Cigna adalah mempertahankan strategi bundling yang menjadi kebijakan kedua perusahaan tersebut. Namun demikian ada baiknya jika kedua perusahaan terus melakukan berbagai inovasi untuk memberikan beragam penawaran yang lebih menarik kepada konsumen, sehingga konsumen lebih banyak yang tertarik lagi untuk memiliki MCC yang di-bundling dengan asuransi jiwa, seperti:

1. Fasilitas asuransi yang diberikan Matahari sebaiknya tidak hanya pada kartu Beauty dan Premium saja, tetapi alangkah baiknya fasilitas ini juga di berikan pada pemilik kartu Reguler.

2. Menambahkan poin belanja pada gerai Matahari Department Store.

3. Pihak Cigna dapat memberikan hadiah yang menarik pada anggota Matahari Club Card yang ternyata selama 1 tahun lebih anggota tidak mengklaim asuransi jiwanya.

4. Menambahkan fasilitas asuransi tidak hanya pada kecelakaan saja, tetapi seperti asuransi pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

5. Menambahkan masa pembayaran premi gratis asuransi, misalnya dalam waktu 2 tahun.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Proses perijinan kepada pihak Matahari Java Mall Semarang yang cukup memakan waktu.

2. Responden harus dijelaskan terlebih dahulu karena banyak yang belum mengerti bahwa ada fasilitas asuransi dalam Matahari Club Card (MCC).

(41)

27 Penelitian Mendatang

Bagi peneliti selanjutnya, perlu adanya penelitian yang lebih mendalam dengan mengungkapkan variabel bundling Matahari Club Card dengan Asuransi jiwa dengan indikator-indikator yang lebih luas lagi, selain itu dalam penggalian data selain menggunakan kuesioner perlu dilakukan wawancara yang mendalam kepada konsumen untuk mengetahui informasi lebih jauh tentang variabel yang diteliti.

Sehingga model penelitian tidak hanya mengandalkan penggunaan metode kuantitatif saja namun juga menggunakan motode kualitatif. Melalui penggunaan kedua model tersebut penelitian akan menjadi lebih menarik. Penelitian selanjutnya juga dapat menguji bukan terhadap minat saja, akan tetapi bisa juga terhadap variabel lain seperti loyalitas konsumen ataupun variabel lainnya.

Selain itu ada baiknya penelitian tentang minat konsumen diperluas lagi dengan mengikutkan faktor-faktor, seperti: kepercayaan, keamanan, kualitas pelayanan, dan persepsi risiko (Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro/ eprints.dinus.ac.id/8814), sebab hasil penelitian saat ini dengan menggunakan metode kuesioner dan variabel independen (bundling) hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 22,60% saja terhadap minat.

Referensi

Dokumen terkait

28 Perambahan terus Terjadi KH KH KP 29 Gambut di Hutan Lindung

Pernyataan 10, 11 dan 12 berdasarkan pendapat dari Krulik dan Rudnick (1999:139) yang menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir

Motivasi sedang yang dimaksudkan disini sebagai berikut, pada dasarnya para bunda memiliki motivasi dalam membimbing anak usia dini, namun karena terdapat beberapa faktor

Berdasarkan nilai-nilai statistik, terlihat bahwa model yang paling representatif adalah model logit binomial dengan menggunakan dua variabel bebas yaitu biaya operasi kendaraan

Given the evolving outlook for the global economy and export prospects for manufac- tured goods, the rather optimistic forecast of 6.2 percent growth for 2009 made at the end of

Menganalisis bagaimana pengaruh penggunaan input produksi ( bibit, luas lahan, pupuk dan tenaga kerja) terhadap tingkat produksi usahatani padi sawah di daerah

Pusat Kesatria Universiti (KESATRIA- UKM) pula ditubuhkan dengan objektif khusus untuk menyelaras dan memantau secara menyeluruh aktiviti latihan empat badan beruniform pelajar

Fungsi yang dimaksud dalam karya tugas akhir ini adalah kegunaan dari barang yang akan disampaikan dalam bentuk visual dalam hal ini barang tersebut adalah