• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KESELAMATAN DAN

KESEHATAN

KERJA

(2)

Pengertian K3

Menurut WHO pengertian K3 adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan.

Menurut Filosofi Mangkunegara, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

Menurut OHSAS 18001:2007 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

(3)

TUJUAN K3

1. Melindungi keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaan dan meningkatkan produktivitas pekerja 2. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di

tempat kerja

3. Sumber produksi terpelihara dan dipergunakan secara aman dan efesien

4. Menjaga kesehatan tenaga kerja dan menghindari

terjadinya penyakit akibat kerja

(4)

Pengertian ISO 45001:2018

Pengertian :

ISO 45001 tahun 2018 merupakan standar bertaraf internasional yang diterbitkan oleh International Organization for Standarization (ISO) untuk menetapkan berbagai persyaratan Sistem Manajemen

Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3).

Tujuan :

ISO 45001 memungkinkan organisasi untuk aktif meningkatkan kinerja SMK3 dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit

akibat kerja sehingga produktivitas PT SRI dapat terlaksana

secara efisien.

(5)

Pengertian ISO 14001:2015

Pengertian :

ISO 14001 tahun 2015 merupakan standar bertaraf internasional yang

diterbitkan oleh International Organization for Standarization (ISO) untuk menetapkan berbagai persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan (SML).

Tujuan :

ISO 14001 memungkinkan organisasi untuk aktif dalam menciptakan sustainable environment yang akan menunjang Mutu Perusahaan,

meminimalkan resiko pencemaran, dan peningkatan lingkungan hidup.

(6)

Peraturan pemerintah dalam penerapan K3

Dalam PP 50 Th 2012 Bab II Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja pada pasal 5

Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya

Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan:

a. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.

Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta dapat memperhatikan konvensi atau standar internasional.

(7)

PerBPOM No.13 th 2018 tentang CPOB pada BAB 1 menyatakan:

Maka perundang-undangan nasional yang terkait yaitu:

1.

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2.

PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan &

Kesehatan Kerja (SMK3)

3.

UU No. 12 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan, Perlindungan &

Pengelolaan Lingkungan Hidup

4.

Serta turunan Perundangan diatas

“DALAM MEMENUHI PERUNDANGAN MAKA PT SRI MENERAPKAN STANDAR ISO

45001 DAN 14001 PADA SISTEM MANAJEMEN K3 DAN LINGKUNGAN (SMK3L)”

(8)

ISO terintergrasi dengan Sistem Manajemen Perusahan

INTEGRASI

Pedoman Sistem Manajemen Mutu (SMM) & Sistem Manajemen K3 dan

Lingkungan (SMK3L)

(9)

Keamanan Kerja

Keamanan Kerja adalah unsur unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasa kerja yang aman, baik berupa materil maipun non materil

a. Unsur Unsur penunjang keamanan bersifat material antaranya

- Baju kerja

- Helm

- Kaca mata

- Sarung tangan

- Sepatu

b. Unsur Unsur Penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial diantaranya

- Buku petunjuk pengguanan alat

- Rambu- rambu dan isyarat bahaya

- Himauan- Himbauan

- Petugas keamanan

(10)

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Adalah kelengkapan yang wajib

digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga

keselamatan dan kesehatan pekerja

TUJUAN APD

• Sebagai pelindung diri saat bekerja

• Mencegah cidera serius pada saat

• Terjadi kecelakaan kerja

(11)

JENIS APD

(12)

Media Informasi K3

(13)

Penanganan Kecelakaan Kerja

Deskripsi

Regulasi: Permenaker No. 15 th 2008

Merupakan Program HSE untuk melaksanakan penanganan kejadian kecelakaan kerja.

Peningkatan kecelakaan kerja dapat terbagi menjadi:

1. Near Miss (Hampir Celaka) 2. Insiden (Kerugian Properti) 3. Kecelakaan Minor (Cedera tidak

menyebabkan absen lebih dari 2 hari kerja) 4. Kecelakaan Mayor (Cedera menyebabkan absen lebih dari 2 hari kerja)

5. Kecelakaan Bencana (Kejadian

menyebabkan cedera lebih dari 1 orang)

Pelaksanaan

Insiden hingga kecelakaan minor dilakukan penanganan oleh Tim P3K melalui fasilitas Poliklinik dan Kotak P3K.

Penanganan Kecelakaan Mayor hingga Bencana dilakukan di Fasilitas

Kesehatan Eksternal.

(14)

HSE Patrol

Deskripsi

HSE Patrol merupakan Program HSE Committe yang berfungsi untuk pengawasan terhadap kondisi tidak selamat (unsafe condition), tindakan tidak selamat (unsafe action), dan aspek lingkungan hidup sehingga aktivitas kerja dapat terhindar dari resiko kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja ataupun pencemaran lingkungan.

Pelaksanaan

❑ Dilaksanakan 1x setiap bulan

❑ Dilaporkan melalui Berita Acara HSE Patrol

❑ Dilakukan penilaian dan analisis CAPA oleh Ahli K3 melalui formulir Hazard Identification Risk Assesment

Determination Control (HIRADC) dan

Identifikasi Aspek Dampak Lingkungan

(IADL)

(15)

Pengukuran Higiene Lingkungan Kerja

Deskripsi

Regulasi: Permenaker No. 5 th 2018

Merupakan Program HSE untuk pengukuran higiene lingkungan kerja pada faktor fisika dan faktor kimia.

Faktor Fisika yaitu:

- Pencahayaan - Kebisingan - Iklim Kerja

Faktor Kimia yaitu:

- Debu Obat - Fume/Asap - Udara Ambien

Pelaksanaan

Pelaksanaan pengukuran higiene lingkungan kerja bertujuan untuk mengurangi resiko gangguan kesehatan akibat paparan faktor fisika dan faktor kimia.

Pelaksanaan pengukuran dilakukan minimal 1x dalam 1 tahun.

(16)

Kesiapsiagaan & Tanggap Darurat

Deskripsi

Regulasi: Permenaker No. 5 th 2018

Merupakan Program HSE untuk meminimalisir resiko terjadinya kejadian tanggap darurat seperti:

1. Kebakaran 2. Gempa Bumi

3. Outbreak Covid-19 4. Kejadian Kriminalitas

Pelaksanaan

Kesiapsiagaan terhadap kondisi tanggap darurat dilakukan dengan membentuk Tim Tanggap Darurat PT SRI yang terdiri dari:

a. Tim Kebakaran b. Tim Covid-19 c. Tim P3K

d. Tim Kriminalitas

Tim Tanggap Darurat melakukan identifikasi, assesment, pengendalian dan

pelatihan/simulasi terhadap potensi kejadian tanggap darurat.

(17)

Pengendalian Pencemaran Air

Deskripsi

Merupakan sebuah Program HSE untuk mencegah terjadinya pencemaran air akibat kegiatan kerja Perusahaan.

Pengendalian Pencemaran Air dilakukan dengan:

1. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri

2. IPAL Domestik

Pelaksanaan

IPAL Industri difungsikan untuk mengolah seluruh air limbah yang dihasilkan oleh proses produksi, dimana air limbah termasuk Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

IPAL Domestik difungsikan untuk mengolah limbah yang disebabkan oleh kegiatan rumah tangga di Area Perusahaan sebelum dilepaskan ke Sungai atau Badan Air.

(18)

Pengendalian Pencemaran Udara

Deskripsi

Merupakan sebuah Program HSE untuk mencegah terjadinya

pencemaran udara akibat kegiatan kerja Perusahaan.

Pengendalian Pencemaran Air dilakukan dengan:

1. Dust Collector 2. Riksa Uji Boiler

3. Uji Emisi Kendaraan Angkut Barang

4. Uji Emisi Sumber Tidak Bergerak

Pelaksanaan

Dust Collector, berfungsi sebagai penyerap debu obat yang dihasilkan di Area Proses Produksi

Riksa Uji Boiler, berfungsi untuk menentukan kelayakan boiler saat

beroperasi sehingga tidak menghasilkan pencemaran udara

Uji Emisi Kendaraan Operasional, berfungsi untuk menilai kelayakan emisi yg dihasilkan oleh kendaraan operasional

Uji Emisi Sumber Tidak Bergerak, berfungsi untuk menilai kelayakan emisi yang

dihasilkan oleh genset

(19)

Pengendalian Pencemaran Tanah

Deskripsi

Merupakan sebuah Program HSE untuk mencegah terjadinya

pencemaran tanah akibat kegiatan kerja Perusahaan.

Pengendalian Pencemaran Tanah dilakukan dengan:

1. Fasilitas TPS B3

2. Spill Kit yang tersedia di:

- Produksi - Lab QC - Engineering - Gudang - TPS B3

Pelaksanaan

TPS B3 menupakan sarana penyimpanan limbah B3 padat sebelum dilakukan pengolahan oleh Pihak Ke-3. Penyimpanan B3 dilakukan melalui kategori:

a. B3 Beracun

b. B3 Padatan Mudah Menyala c. B3 Cairan Mudah Menyala d. B3 Pecah Belah

e. B3 Limbah Medis

Spill Kit merupakan sarana untuk mengatasi tumpahan B3 di Area Kerja

(20)

Pemilahan Sampah Domestik

Deskripsi

Regulasi : UU No. 18 th 2008

Merupakan sebuah Program HSE untuk melakukan pemilahan sampah domestik.

Pemilahan sampah domestik dilakukan dengan membagi sampah menjadi kategori berikut:

1. Organik (Daun dan Sisa Makanan) 2. Anorganik (Plastik, Kaca, Besi) 3. Reuseable (Kertas, Botol, Kardus)

(21)

ERGONOMI

(sikap kerja)

(22)

TUJUAN

Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan

cidera dan penyakit akibat kerja, Meningkatkan kesejahtaran sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial.

Menciptakan keseimbangan dalam

bekerja seperti aspek teknis, ekonomis,

antropologis, dan budaya dari sistem

kerja yang ada

(23)

SIKAP KERJA

ERGONOMIS

1. MENGHINDARKAN SIKAP YANG TIDAK SESUAI DALAM BEKERJA

2. PEMBUATAN/PENENTUAN KRITERIA DAN UKURAN BAKU PERALATAN KERJA

3. MELAKUKAN SIKAP BADAN BERDIRI DAN

SIKAP MENGANGKAT BEBAN YANG SESUAI

(24)

PRINSIP KERJA

DENGAN BEBAN

Pegangan harus kuat

Lengan berada sedekat- dekatnya dengan badan dan dalam posisi lurus

Punggung harus lurus

Posisi kaki membentuk kuda kuda

Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan

mendorong serta untuk

gerakan dan perimbangan

(25)
(26)
(27)

Apa itu 5R

5R adalah sebuah sistem tahapan untuk mengatur ruang kerja,

sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien, efektif, dan aman.

Sistem ini berfokus pada menempatkan segala sesuatu di tempatnya dan menjaga kebersihan tempat kerja, yang membuatnya lebih mudah bagi setiap orang untuk melakukan pekerjaan mereka tanpa

membuang waktu atau mengalami cedera.

(28)
(29)

Rapi , segala sesuatu harus diletakkan sesuai

posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan

pada saat diperlukan

(30)
(31)
(32)
(33)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat memahami secara lebih mendalam mengenai orientasi struktur-struktur batu di Situs Liyangan yang berbeda dari kebanyakan bangunan “candi” lainnya di

Pendapatan faktor bersih dari luar negara ialah perbezaan antara nilai pendapatan faktor milik negara yang diterima daripada negara asing dengan nilai pendapatan faktor asing dalam

satu penyebab biasanya adalah file-file di harddisk Seperti halnya Windows, Linux memiliki yang sudah tidak tersusun rapi lagi. itu sebabnya beberapa macam file sistem,

1) Memahami benar masalah-masalah yang termasuk dalam bidang tugasnya. 2) Mampu memberikan penjelasan apa-apa saja yang perlu dengan lancar, singkat tetapi cukup jelas

Berangkat dari uraian di atas, melatarbelakangi ketertarikan peneliti untuk mengkaji tentang pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja

Karo Jambi membuat Surat Edaran yang ditujukan kepada seluruh kios pengecer Pupuk Urea bersubsidi di Kecamatan Kampung Rakyat, Kecamatan Sungai Kanan, Kecamatan

Produksi Film Pendek “In Solo” Berbasis Multimedia diharapkan dapat menjadi referensi dan informasi dalam memproduksi sinema atau film, sebagai suatu bukti penerapan ilmu

Također, djeca često paralelno koriste materinski i strani jezik (horizontalna višejezičnost) ili standardni jezik i zavičajni idiom (vertikalna višejezičnost) što