• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN

(2)

1. Lingkungan hidup (Enviroment)

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup (termasuk manusia dan perilakunya) yang mempengaruhi kelangsungan perilaku disiplin dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (UU No. 32 Th. 2009).

2. Sumber Daya Alam (Natural Resources) : segala unsur lingkungan (biotik maupun abiotik) yang bermanfaat dan digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, baik kebutuhan primer yang bersifat lahiriah (pangan, sandang dan papan), kebutuhan sekunder yang bersifat batiniah (estetika) maupun kebutuhan tersier dan seterusnya yang lebih bersifat hobi atau pengembangan bakat.

I. PENDAHULUAN

(3)

3. Klasifikasi SDA :

# Berdasarkan Pemanfaatannya :

- Langsung : udara, air, bahan pangan

- Tidak langsung : minyak, besi, bahan tambang lainnya.

# Berdasarkan Tipe (jenisnya) :

- Tidak pernah habis (Perpetual Natural Resources) : matahari, angin, gelombang dll.

- Tidak dapat diperbahurui (Non Renewable Nat. Res) : tembaga, besi, emas, batubara, minyak dll.

- Dapat diperbaharui (Renewable Nat. Res) : hutan, satwa, deposit air tanah dll.

4. Prinsip Ekosistem

a. Adanya keanekaragaman

b. Adanya saling keterkaitan dan saling ketergantungan c. Adanya keteraturan dan keseimbangan yang dinamis d. Adanya harmonisasi dan stabilitas

e. Adanya manfaat dan produktivitas

(4)

5. Prinsip Pengelolaan Lingkungan adalah pencegahan dan penanggulangan terhadap penurunan dan kerusakan kualitas lingkungan akibat terganggunya atau rusaknya tatanan ekosistem

6. Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Perlindungan Ekosistem:

a. Kebijakan Penataan (Policy) b. Pemanfaatan (Utilization) c. Pengembangan (Development)

d. Pemeliharaan dan pemulihan (Maintainace and Rehabilitation) e. Pengawasan dan pengendalian (Supervising and Control)

f. Penegakan hukum lingkungan (Law Enforcement)

7. Komponen Lingkungan terdiri atas :

a. Fisik-Kimia (air, tanah, udara dan kombinasinya) b. Biologi (flora dan fauna serta mikroba )

c. Sosekbud (sosek dan sosbud)

d. Keslingmas (kesling dan kemas)

e. Kamtibmas (kammas dan tibmas)

f. Hankamnas

(5)

8. Pembangunan

9. Pembangunan Berkelanjutan

Proses pengelolaan SDA dan Lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia agar hidupnya sejahtera (lahir dan bathin)

Proses pemanfaatan SDA dan Lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk generasi saat ini dan generasi

mendatang agar hidupnya sejahtera serta kelestarian fungsi

lingkungan tetap terjamin/terjaga (kualitas lingkungan tidak

rusak atau turun)

(6)

3 Pilar/ Orientasi/dimensi Pembangunan Berkelanjutan

Ekonomi (Growth)

Sosial

(stabil, harmonis dan sejahtera) Ekologi (aman & lestari)

(Munashinge, 1993)

(7)

Ekonomi (Growth)

Sosial

(stabil, harmonis dan sejahtera) Ekologi (aman & lestari) Kelembagaan

lingkungan Penegakan hukum

Di Indonesia seharusnya diterapkan 5 pilar Pembangunan

Berkelanjutan

(8)

Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Pada konsep pembangunan berkelanjutan (suistainable development) terdapat beberapa prinsip penting, yaitu :

• Pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.

• Pembangunan harus tetap memperhatikan ekosistem yang ada, sesuai dengan kemampuan daya dukungnya, sehingga tetap terjaga dan kualitas lingkungan tidak mengalami penurunan (lestari).

• Setiap kagiatan pembangunan harus selalu mewujudkan kepentingan kelompok atau masyarakat lain dimanapun berada, serta mengindahkan keberadaan kehidupan sekarang maupun kehidupan masa datang.

• Pembangungan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan

kualitas hidup manusia dalam segala aspek baik fisik, rohani,

sosial dan budaya dalam jangka panjang, dengan tidak

memboroskan dan tidak merusak sumberdaya alam yang

ada, serta tidak melampaui kapasitas daya dukungnya.

(9)

TANTANGAN ABAD 21 DI INDONESIA DALAM

PENGELOLAAN SDA & LH UNTUK MENUNJANG PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

1. Peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan.

2. Semakin sempitnya luas kepemilikan lahan petani akibat konversi menjadi lahan pemukiman dan industri serta tingkat daya saing yang rendah.

3. Luas hutan semakin menyusut.

4. Kekurangan sumber daya air dan pencemaran air.

5. Luas tanah kritis meningkat yang berkisar dari penurunan kesuburan tanah hingga perluasan proses penggurunan.

6. Pencemaran udara.

7. Perluasan pemukiman kumuh dan meningkatnya pengangguran.

8. Kesenjangan kondisi ekonomi antara negara maju industrinya (NMI)

dengan negara sedang berkembang (NSB) akan makin jauh.

(10)

• Indonesia memiliki kekayaan SDA dan lingkungan yang luar biasa :

 Keanekaragaman hayati (flora dan fauna) yang tinggi di dunia (Mega Diversity) darat dan perairan.

 Deposit aneka SD pertambangan (minyak, gas, mineral, dll).

 Cuaca dan iklim yang lembut (tropis) : pantai pegunungan.

 Keanekaragaman budaya lokal.

• Proses Pembangunan secara terencana untuk mencapai masyarakat yang adil & makmur berlangsung sejak thn 1969 (Pelita I).

• Dampak negatif proses pembangunan adalah terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup (fisik, kimia, biologi dan sosekbud) baik skala lokal, nasional maupun global.

Mengancam kelangsungan hidup manusia

II. MASALAH LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN

(11)

Aktivitas pembangunan saat ini telah berdampak terhadap keseimbangan ekosistem berupa :

• Rusaknya berbagai sistem pendukung perikehidupan vital bagi

manusia, baik biofisik maupun sosial-budaya.

• Instabilitas ekosistem akibat degradasi dari pencemaran lingkungan.

• Konflik sosial akibat alih fungsi lahan yang tidak terarah

• Berbagai kesenjangan kelembagaan pembangunan di bidang

pengelolaan SDA dan lingkungan hidup (LH).

(12)

PERMASALAHAN LINGKUNGAN YANG TIMBUL

1. Menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan

2. Terjadinya penyusutan sumberdaya alam dan lingkungan

3. Permasalahan Lingkungan Buatan

4. Penerapan Standar Mutu Lingkungan Hidup yang masih lemah

5. Masalah Pemanfaatan Dan Pengurasan Sumber Daya Alam (hutan, tanah, sumberdaya air, keanekaragaman hayati dan sumberdaya pesisir dan laut)

6. Terjadinya bencana alam

7. Pencemaran lingkungan

(13)

1972-1982 1982-1997 Atmosfer o Pencemaran udara dalam skala

lokal o Percemaran kimia udara secara global

o Pemanasan bumi

Laut o Pencemaran laut yang masih

sporadis o Pencemaran limbah padat, cair, B3, POP meliputi pantai, rawa, laut dsb

o Perusakan terumbu karang

o Instrusi garam terhadap air tanah (air laut)

Air Tawar o Perlu air berkualitas

o Tercemar pada skala lokal

o Makin sulit air untuk pembangunan

o Air tanah merosot

o Banjir skala besar dan meluas

Lahan/Tanah o Tanah kritis

o Hutan gundul

o Kekeringan

o Penciutan lahan untuk pembangunan

o Penggurunan dan tanah longsor makin meluas

o Penggurunan hutan

Sumber Daya Hayati

Sosial masyarakat

o Pelestarian flora dan fauna dalam habitatnya

o Keresahan masyarakat

o Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem

o Konflik sosial dan ancaman kearifan lokal

Kesehatan Manusia o Pengendalian penyakit kurang gizi dan menular di negara berkembang

o Plus : pengendalian penyakit LH, seperti : Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam, Jantung, Alergi

Tujuan

Pembangunan

o Pertumbuhan ekonomi

o Mencapai kemakmuran

o Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan

o Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : Lokal, Regional, Nasional,

EVALUASI PERMASALAHAN SDA & LH (DALAM PERJALANAN RUANG DAN WAKTU)

(14)

1997 – 2009 (era otonomi daerah/reformasi Atmosfer o Peradaban kimia udara secara global

o Pemanasan bumi

Laut o Pencemaran limbah padat, cair, B3, POP meliputi pantai, rawa, laut dsb

o Perusakan terumbu karang

o Instrusi garam terhadap air tanah

Air Tawar o Makin sulit air untuk pembangunan

o Air tanah merosot

o Banjir skala besar dan meluas

Lahan/Tanah o Penciutan lahan untuk pembangunan

o Penggurunan dan tanah lonsor makin meluas

o Alih fungsi lahan tak terkendali

o Illegal logging

Sumber Daya Hayati Sosial masyarakat

o Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem

o Konflik sosial dan ancaman kearifan budaya lokal

Kesehatan Manusia o Plus : pengendalian penyakit LH, seperti :

Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam, Jantung, Alergi

Tujuan Pembangunan o Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan

o Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : Lokal, Regional, Nasional,

o Pemberdayaan masyarakat

Skala dan laju

o makin luas dan cepat

o makin luas dan cepat

o makin luas dan cepat

o makin luas dan cepat

o makin luas dan cepat

makin luas dan cepat

o makin luas dan cepat

o makin luas dan cepat

(15)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN LH DI INDONESIA

Good Environmental Governance

Lembaga yustisi (pengadilan, kejaksaan, & polisi) yang kredibel & adil

Birokrasi pemerintah yg profesional & bersih

Dewan perwakilan rakyat yg kredibel & aspiratif

Masyarakat madani yang tangguh.

Kebijakan Lingkungan

Kebijakan bensin bebas timbal

Kebijakan desentralisasi pengelolaan LH

Kebijakan pengendalian kerusakan lingkungan

(16)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

DI INDONESIA

Peraturan Perundang-undangan

Baku mutu emisi

Baku mutu limbah cair

Golongan peruntukan air sungai

Pengelolaan limbah B3

Kepedulian Konsumen

Kesadaran untuk membeli barang yang dibuat dengan etika lingkungan yg tinggi

Boikot konsumen terhadap produk-produk tertentu yang tidak

ramah lingkungan

(17)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

DI INDONESIA

Market Based Instrument

Market creation (tradeable emmision/effluents permits)

Fiscal instrument (emmisions charges, property charges)

Financial instruments (technology subsidies, soft loans)

Liability system (joint liability, liability insurance)

Deposit refund system & guarantee bond (reforestation bonds, land reclamation bonds)

Teknologi

Teknologi produksi bersih

Verifikasi teknologi ramah lingkungan

(18)

Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia

Perangkat hukum dan kebijakan nasional maupun daerah sudah ada, namun kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan, pelaku pembangunan dan masyarakat masih kurang (implementasinya rendah).

Masih terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan

dampak besar dan penting namun belum memiliki AMDAL atau unit pengelolaan lingkungan atau unit pemantauan lingkungan, sementara izin untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan tersebut sudah berjalan

Terdapat kasus orang yang mengimpor limbah dari luar wilayah Indonesia dengan cara yang ilegal

1

2

3

(19)

Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Adalah sulit untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, karena juga tidak mudah untuk menjamin bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan tidak melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan

Belum semua orang mempergunakan haknya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku

Tidak semua orang juga memerlukan dan memanfaatkan informasi lingkungan hidup

Tidak semua orang menyadari haknya untuk berperan dalam

menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan, serta memberikan saran pendapat dalam pengelolaan lingkungan hidup

4

5

6

7

(20)

UPAYA-UPAYA PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

Merupakan upaya untuk mencapai ketaatan terhadap peraturan dan persyaratan dalam ketentuan hukum yang berlaku secara umum dan individual, melalui

pengawasan dan penerapan sanksi administratif, kepidanaan dan keperdataan

-

Sarana administratif (umumnya dalam bentuk Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Kepres, Inpres, Keputusan Menteri, Perda, Keputusan Gubernur

)

-

Sarana kepidanaan dan keperdataan (tercermin dalam : UU No.

5/1990 pasal 40 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup. dan UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang)

Sarana Penegakan Hukum Lingkungan

(21)

Kementerian (Aktor) Pembangunan Terkait SDA & Lingkungan

1. Kementerian Kehutanan

2. Kementerian ESDM

3. Kementerian Perindustrian

4. Kementerian PU

5. Kementerian Pertanian

6. Kementerian Kelautan dan Perikanan

7. Kementerian TK dan Transmigrasi

8. Pemda dan Bappeda yang terkait dengan perijinan)

9. dll

(22)

RUANG LINGKUP

MANAJEMEN SUMBER DAYA

ALAM

(23)

Sumber daya alam

• Adalah semua yang terdapat di dalam (kekayaan alam) yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya .

• Segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong didalamnya tidak hanya komponen boitik seperti hewan, tumbuhan, dan

mikroorganisme, tetapi juga komponen biotik seperti minyak

bumi, gas alam berbagai jenis logam, air, dan tanah.

(24)

Premis keberadaan sumber daya alam

Keberadaan sumber daya alam di Indonesia digolongkan menjadi 2 yaitu :

1. Keberadaan SDA hayati

Sumber daya alam yang terdiri dari sumber daya alam hewani dan nabati

a) SDA nabati  Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Wilayah flora di Indonesia meliputi hutan tropis, hutan musim, stepa dan sabana.

b) SDA Hewani  pada umumnya wilayah persebaran fauna di

Indonesia di bagi 3 wilayah yaitu wilayah Indonesia bagian

barat, Indonesia bagian tengah, Indonesia bagian Timur,

ketiganya dibtasi oleh wallace dan garis weber.

(25)

Lanjutan ….

2. Persebaran hasil tambang

a) Minyak bumi  berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau – danau, teluk –teluk, rawa-rawa, dan laut dangkal. Setelah mikroplankton mati, maka akan berjatuhan dan mengendap dipasar laut kemudian

bercampur dengan sendimen, akibat tekanan lapisan – lapisan atas dan pengaruh panas magma dan terjadilah proses destilasi hingga menjadi minyak bumi kasar.

b) Gas alam  merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil yang digunakan sebagai bahan bakar.

c) Batubara  terbentuk dari tumbuhan yang tertimbun hingga berada

dalam lapisan batu-batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan

batubara disebut inkolent yang terbagi dua yaitu proses biokimia dan

proses metamorfosis

(26)

Penggunaan model sumber daya alam

• Dalam memnafaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi, artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan

kelanjutan Sumber daya alam. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan.

• Penggunaan SDA Nabati

1. Digunakan sebagai sumber pangan seperti padi, jagung, ubi dsb.

2. Digunakan sebagai sumber sandang seperti serat haramay

3. Beberapa jenis tanaman dapat dimanfaatkan sebagai minyak

kayu putih, sereh, kenanga dan cengkeh

(27)

Lanjutan …

• Penggunaan SDA Hewani

1. Digunakan sebagai sumber daya pangan seperti daging sapi, daging kambing dll.

2. Digunakan sebagai sumber kerajinan tangan seperti lokan dirangkai menjadi perhiasan

3. Digunakan untuk meningkatkan nilai budaya

manusia.

(28)

Karakteristik Model Sumber Daya Alam

Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.

Berikut ini merupakan beberapa contoh klasifikasi sumber daya alam :

1.

Berdasarkan sifat

Menurut sifatnya sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :

a.

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable)  disebut dapat

diperbaharui karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya generasi (pulih kembali) misalnya hewan, tumbuhan, tanah, dll.

b.

Sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui (non renewable)  sumber daya alam yang sangat sulit dihasilkan kembali setelah digunakan. Sumber daya alam jenis ini misalnya minyak bumi, gas alam, dan barang-barang

tambang lainnya. Sumber daya alam jenis ini akan habis apabila dipakai terus menerus. Sumber daya alam ini jumlahnya sangat terbatas.

(29)

2. Berdasarkan Jenis

a) SDA nonhayati (abiotik)  Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup, misalnya tumbuhan dan hewan

b) SDA hayati (biotik)  Sumber daya alam non

hayati berasal dari benda tak hidup, antara lain tanah,

batuan, dan bahan tambang.

(30)

MODEL PESIMISME

• SDA terbatas :

David Ricardo : manusia akan menggunakan SDA yang

kualitasnya lebih baik terlebih dahulu sampai ke kualitas marginal

→ biaya pengolahan meningkat → harga makin mahal.

• Pertumbuhan kegiatan produksi bersifat eksponensial

• Masyarakat Roma :

Manusia berfikir untuk kepentingannya sendiri dan bersifat jangka

pendek

(31)

MODEL OPTIMISME

SDA tersedia melimpah → terutama yang dapat diperbaharui

• Minyak bumi yang pada tahun 1970-an diperkirakan akan habis, terbukti pada awal tahun 1980-an dunia justru

kebanjiran minyak bumi → menekan harga hanya US $ 8 per barel.

• Barnet dan Morse  Biaya satuan (unit cost ) bagi pengolahan SDA telah menurun dari waktu ke waktu.

• Penggunaan teknologi berupa cara produksi baru

menghemat SDA sebagai masukan dalam proses produksi

dengan jumlah faktor produksi lain tetap.

(32)

Lanjutan …

• Dengan teknologi baru SDA dapat didaur ulang ( recycle )

• Dengan teknologi, dapat dicari sumber energi alternatif

→ energi surya, energi pasang surut dll.

• Penggunaan SDA secara efisien.

• Penggunaan SDA seminimal mungkin dalam proses

produksi dan dengan pencemaran lingkungan yang

minimal.

(33)

Relasi lingkungan dengan manusia .

Pengertian Ekologi  ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan sebagai imu yang membahas hubungan manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan kebutuhan manusia terhadap lingkungan itu sendiri.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam

lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan

.

(34)

Lanjutan …

peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:

1.

Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);

2.

Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;

3.

Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;

4.

Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;

5.

Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang

menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.

(35)

Lanjutan …

Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:

1.

Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;

2.

Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;

3.

Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;

4.

Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna

mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;

5.

Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah menjalankan proses monitoring dan evaluasi evaluasi internal dalam rangka proses penjaminan mutu yang bertujuan untuk memenuhi atau

Bahagian A mengandungi tujuh item berkaitan latar belakang responden iaitu tingkatan, jantina, umur, keputusan peperiksaan Penilaian Menengah Rendah, keputusan bahasa Inggeris dalam

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DEXTRA AKIBAT CAPSULITIS ADHESIVE DI RSUD KARANGANYAR” telah disetujui dan

Berdasarkan fenomena diatas maka, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana faktor-faktor existing customer Chanel Beauty Product agar dapat menyebarkan informasi

harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata, dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai

Perkembangan fisik pada masa anak – anak ditandai dengan berkembangnya keterampilan motorik, baik kasar maupun halus. Sekitar usia 3 tahun anak sudah dapat

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) 3M plus dengan keberadaan densitas larva Aedes aegypti.