• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUA PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUA PUSTAKA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

7

TINJAUA PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang mengacu pada penelitian sebelumnya memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data, analisis data dan juga pegolahan data serta menjadi bahan referensi peneliti dalam membuat penelitian. Berikut ini penelitian terdahulu yang memiliki hubunga dengan topik penelitian analisis sektor unggulan.

Basuki and Gayatri (2009) Penentu Sektor Unggulan Dalam Pembangunan Daerah : Studi Kasus di Kabupaten Ogan Hilir Komering Ilir.

Hasil penelitian ini potensi ekonomi yang dimiliki oleh Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah sektor pertanian dan isdustri manufaktur. Data analisis yang digunakan adalah data Produk Domestik Bruto yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Olir Komering Ilir. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis MPR, Shift Share, Location Quentiont dan Typologi Klassen.

Sobetra and Sanusi (2014) Analisis Struktur Ekonomi dan Penentuan Sektor Unggulan Kabupaten Mejusi Provinsi Lampung. Hasil penelitian dengan diperoleh bahwa sektor basis di Kabupaten Mejusi adalah sektor pertanian, sektor industry pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor yang memiliki daya saing adalah sektor pertanian, sektor industry pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu data PDRB Kabupaten Mejusi. Teknik analisis yang digunakan oleh peneliti adalah alat analisis Typology Klassen, Location Quentiont, dan Shift Share.

Hajeri, Yurisinthae, and Dolorosa (2015) Analisis Penentu Sektor Unggulan Perekonomian Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini menunjukkan bahwa sektor perekonomian di Kabupaten Kubu Raya adalah sektor transportasi dan komunikasi.Sektor potensial yang dapat dikembangkan menjadi sektor unggulandi masa mendatang adalah sektorindutri pengolahan

(2)

pengadaan listrik, gas dan air. Teknik analisis yang digunakan didalam penelitian ini menggunakan tiga analisis gabunngan yaitu analisis : teknik analisis Location Quotient (LQ), teknik analisis Typology Klassen, teknik analisis Shift Share. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Produk Domestik Bruto Kabupaten Kubu Raya.

Mangilaleng, Rotinsulu, and Rompas (2015), Analisis Sektor Unggulan Kabupaten Minahasa Selatan. Dalam penelitian ini menunjukkan sektor unggulan di Kabupaten Minahasa Selatan adalah sektor Pertambangan, sektor pertanian, sektor kontruksi, dan sektor industri. Sedangkan sektor yang memiliki kekuatan daya saing adalah sektor sektor pertanian, sektor konstruksi, dan sektor industri. Penelitian yang dilakukan menggunakan data Produk Domestik Bruto tahun 2004- 2013Kabupaten Minahasa Selatan yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik analisis LQ dan Shift Share.

M. Basuki and Mujiraharjo (2017)Analisis Sektor Unggulan Kabupaten Sleman Dengan Metode Shift Share dan Location Quentiont.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Sleman sektor perekonomian yang merupakan sektor unggulan adalah sektor kontruksi, sektor transportasi dan komunikasi, sektor real estate, dan sektor jasa perusahaan.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Shift Share yang digunakan untuk mengetahui pergeseran struktur perekonomian suatu daerah yang berhubungan denga peningkatan perekonomian daerah.Sedangkan teknik analisis Location Quentiont (LQ) merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui basis ekonomi daerah yang memiliki kontribusi terhadap perekonomian daerah.Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sleman Atas Dasar Tahun Konstan 2010 dalam kurun waktu 2011-2015.

Hidayat, Darwin (2017), Analisis Sektor Unggulan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Dalam penelitian

(3)

ini diperoleh hasil bahwa sektor transportasi dan komunikasi, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, dan sektor industry pengolahan merupakan sektor potensial di Kabupaten Meranti.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Location Quentiont yang digunakan untuk menganalisa sektor basis dan non basis yang ada di Kabupaten Meranti. Metode analisis kedua yang digunakan adalah analisis Shift Share yaitu metode yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi

B. Landasan Teori

1. Teori Pembangunan Ekonomi

Menurut Marenda (2008), teori pembangunan ekonomi adalah teori yang menjelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi di suatu daerah. Pembangunan ekonomi daerah merupakan proses peningkatan ekonomi dengan cara memanfaatkan potensi-potensi sumber daya yang tersedia secara optimal guna mendukung terciptanya kegiatan perekonomian di suatu daerah.(Mardiana, Budhi, and Swara 2017)

Menurut Todaro (2011), pembangunan secara luas merupakan proses perbaikan yang memiliki kesinambungan didalam masyarakat maupun system social yang mengarah pada kehidupan yang lebih baik.

Pembangunan wilayah adalah gabungan dari potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, investasi modal, serta sarana dan prasarana,perdagangan, dan kemampuan pendanaan daerah dalam mewujudkan pembangunan ekonomi (Adisasmita, 2008:13). (Christina and Pratiwi 2017)

Pembangunan daerah dapat dilihat dari beberapa sektor, yang pertama adalah pembangunan sektoral yaitu pencapaian terhadap sasaran pembangunan nasional yang dilakukan melalui beberapa kegiatan sektoral yang dilakukan oleh suatu wilayah.Yang kedua dilihat dari sektor pembangunan wilayah yaitu pembangunan yang meliputi wilayah pedesaan, perkotaan dimana kedua wilayah tersebut merupakan pusat dan

(4)

lokasi kegiatan ekonomi di daerah tersebut.Dan yang ketiga adalah pemerintah daerah.Pemerintah memiliki peranan yang penting dalam pencapaian tujuan pembangunan daerah sehingga pemerintahan yang baik sangat perpengaruh besar dalam keberhasilan pembangunan daerah.

Adanya campur tangan pemerintah dalam perencanaan pembangunan akan meminimalisir adanya dampak buruk terhadap pembangunan ekonomi. Setiap daerah memiliki cara dan langkah yang berbeda dalam pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan oleh berbedanya keadaan setiap daerah sehingga pengambilan kebijakan perencanaan juga berbeda. Ketidaksamaan kebijakan dan perencanaan pembangunan di masing-masing daerah akan menciptakan ketidaksamaan dan meratanya tingkat kesejahteraan masyarakat di masing-masing daerah.

Ketidaksamaan tingkat kesejahteraan akan berdampak buruk pada pembangunan di suatu negara. (Arsyad, 2004)

Perencanaan pembangunan ekonomi daerah, terdapat tiga implikasi utama yaitu :

1) Perencanaan pembangunan yang realistis yaitu perencanaan pembangunan daerah yang membutuhkan pemahaman secara

mendalam terkait hubungan antar daerah dengan lingkup nasional dan akibat dari interaksi antara daerah dan nasional.

2) Perencanaan pembangunan dilakukan dengan melihat keadaan setiap daerah. Penyamaan perencanaan pembangunan di semua daerah akan mengakitkan kesenjangan yang tinggi. Kebijakan yang baik bagi nasional belum tentu baik untuk daerah, begitupun sebaliknya.

3) Tersedianya kelembagaan dalam pembangunan daerah. perencanaan pembangunan yang efektif membutuhkan kelembagaan yang tepat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan. Otoritas yang berwenang seyogyanya mampu membedakan mana hal yang harus dilakukan dan yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di daerah. Sehingga akan tercapai kedekatan antara para perencana dengan objek perencanaan (Arsyad, 2004)

(5)

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi menurut Sukirono (2011), pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan nilai tingkat kegiatan perekonomian dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh peningkatan output (barang dan jasa) perkapita dan terjadi dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus. Pertumbuhan pada output riil inilah yang akan menyebabkan perekonomian berkembang dan tumbuh. (Rachman 2017).

a. Adam Smith

Menurut pendapatan Adam Smith dalam pertumbuhan ekonomi ada dua aspek utama yang membedakan yaitu aspek output total dan pertumbuhan penduduk. (Arsyad, 2004). Dua aspek ini memiliki terkaitan satu sama lain.

1) Pertumbuhan ekonomi aspek output total terdapat tiga aspek penting yang mempengaruhi yaitu sumber daya alam, sumber daya insani dan stok barang modal .

a) Sumber daya alam merupakan wadah dan sarana mendasar dalam kegiatan ekonomi. Ketersediaan sumber daya alam sangatlah penting karena sangat mempengaruhi

keberlangsungan pertumbuhan output. Sumber daya alam yang melimpah akan memberikan keuntungan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

b) Sumber daya insani merupakan aspek yang berperan pasif dalam mendorong pertumbuhan output ekonomi

c) Stok barang modal menjadi aspek penentu yang memiliki peran aktif dalam meningkatkan pertumbuhan output.

2) Pertumbuhan Penduduk

Adam smith berpandangan bahwa peningkatan jumlah penduduk akan terjadi apabila jika tingkat upah lebih tinggi daripada tingkat upah subsisten yaitu tingkat upah minimum dalam memenuhi kebutuhan hidup.

(6)

3. Teori Basis Ekonomi

Teori basis murni dikembangkan dan kemukakan pertama kali oleh Tiebout yaitu membagi kegiatan produksi dalam suatu wilayah menjadi sektor basis dan sektor non basis.Sektor basis merupakan sektor yang bersifat exogenous yaitu suatu sektor yang tidak terikat dengan kondisi internal perekonomian wilayah serta memiliki fungsi dalam mendorong pertumbuhan pada sektor lainnya.Sedangkan sektor non basis merupakan sektor yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam wilayah tersebut.(Widadari and Luntungan 2015).Sektor ini bersifat endogenous yaitu sektor yang memiliki kaitan erat dengan kondisi wilayah atau sektor yang tidak dapat secara bebas tumbuh, sehingga pertumbuhan bergantung pada kondisi perekonomian di wilayah tersebut. (Tarigan, 2007) (Widadari and Luntungan 2015)

Menurut Herry.W Richardson (1973), yang menyatakan bahwa faktor utama penentu pertumbuhan ekonomi suatu daerah memiliki hubungan langsung dengan besarnya permintaan barang dan jasa dari luar daerah.Teori ini menjelaskan bahwa laju petumbuhan ekonomi daerah ditentukan oleh besar kecilnya ekspor yang dilakukan oleh daerah tersebut.Teori basis membagi kegiatan ekonomi menjadi dua sektor yaitu sektor ekonomi basic dan sektor ekonomi non- basis.(Christina and Pratiwi 2017)

Dalam menentukan sektor basis dan non basis, metode analisis yang digunakan adalah teknik analisis Location Quentint (LQ). Teknik analisis ini digunakan untuk membandingkan nilai tambah pada suatu sektor ekonomi di wilayah dengan sektor ekonomi nasional atau wilayah referensi. misal diketahui sektor lapangan kerja di suatu wilayah lebih besar daripada sektor ekonomi nasional (LQ > 1) maka sektor tersebut merupakan sektor basis, sebaliknya apabila sektor ekonomi wilayah lebih kecil daripada sektor ekonomi nasional

(7)

(LQ<1) maka sektor tersebut merupakan sektor non basis. (Christina and Pratiwi 2017)

4. Daya Saing

David Ricardo (1917), membuktikan apabila terdapat dua wilayah perdagangan maka masaing-masing wilayah akan memfokuskan diri untuk melakukan ekspor barang yang memiliki keunggulan komparatif sehingga kedua wilayah tersebut akan memperoleh manfaat dalam perdagangan (gains for trade). Gagasan ini tidak hanya berlaku pada perdagangan internasional namun juga berlaku untuk perdagangan regional.(Asngari 2008)

Menurut Tarigan (2004:76) dalam keunggulan komparatif, kepemilikan sumber daya ekonomi, kelembagaan, social dan politik merupakan aspek yang lebih ditekankan.Dalam mendorong perubahan struktur ekonomi suatu daerah, para pembuat kebijakan harus mengetahui keunggulan komparatif yang dimiliki oleh wilayahnya.Apabila keunggulan komparatif wilayah tersebut telah diidentifikasi, maka pembangunan sektor unggulan dapat dilakukan dengan cepat tanpa menunggu adanya mekanisme pasar.(Asngari 2008)

Sedangkan menurut David Ricardo, keunggulan kompetitif merupakan keunggulan yang lebih menekankan pada pada efisiensi pengelolaan sumber daya terkait dengan produksi, konsumsi, dan distribusi.Pada aspek produksi daya saing wilayah dapat dikaji dengan mengetahui sejauh mana wilayah memiliki sektor basis dalam menciptakan nilai tambah.

Keunggulan komparatif akan menuju keunggulan kompetitif apabila kepemilikan faktor produksi yang melimpah mencapai skala ekonomis yang efisien. Namun keunggulan kompetitif dapat diwujudkan tanpa adanya keunggulan komparatif, dengan cara pemanfaatan sumberdaya yang minim secara efisien. (Asngari 2008)

(8)

5. Sektor Unggulan

Sektor unggulan merupakan sektor yang dapat di kembangkan lebih lanjut di masa mendatang yang memiliki tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah tertentu.Sektor unggulan terbentuk dari peningkatan dan pengembangan produksi dari masing- masing sektor ekonomi potensial yang dimiliki oleh suatu wilayah.Sektor unggulan bukan hanya menyediakan dan memenuhi kebutuhan permintaan di dalam suatu wilayah, namun juga mampu melakukan ekspor hingga ke luar batas wilayah.

Suatu sektor dapat dikatakan sebagai sektor unggulan apabila sektor tersebut memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang baik dibanding sektor lainnya.( Ernawati, 2011).Sektor unggulan merupakan sektor yang dapat memberikan kontribusi dan menjadi penggerak dalam percepatan pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

6. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto merupakan indicator yang digunakan untuk mengukur dan mengevalusi hasil dari pembangunan dalam lingkup Regional Provinsi, Kabupaten/ Kota.PDRB merupakan jumlah keseluruhan dari nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masing-masing unit usaha yang ada di suatu daerah dalam satu periode tertentu.(Badan Pusat Statistik, 2020).

C. Kerangka Teori

Pembangunan daerah dalam prosesnya dipengaruhi oleh beberapa sektor. Salah satu sektor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan daerah adalah sektor ekonomi. Kondisi ekonomisuatu daerah dapat dilihat dari data Produk Domestik Regional Bruto. Produk DomestikRegional Bruto merupakan komponen penting yang digunakan untuk mengamati perubahan kondisi ekonomi. Produk Domesti Regional Bruto merupakan salah satu indikator untuk menentukan sektor unggulan di suatu wilayah.

Sektor unggulan inilah yang nantinya akan digunakan untuk melihat bagaimana pemetaan wilayah ekonomi. Pemetaan wilayah ekonomi daerah

(9)

dibagi menjadi dua sektor yaitu sektor ekonomi basic dan sektor ekonomi non-basic. Pembagian wilayah menjadi dua sektor bertujuan memaksimalkan peran masing-masing sektor sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah digunakan untuk mengetahui bagaimanadaya saing sektor ekonomi di suatu daerah melalui besarnya kontribusi masing-masing sektor ekonomi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Alat analisis yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah adalah Analisis Location Quentiont, Analisis Shift Share dna Typologi Klassen.

Ketiga alat tersebut dapat digunakan untuk mengetahui sektor apa saja yang memenuhi syarat sebagai sektor unggulan dan non unggulan, sektor basis dan non basis serta untuk mengetahui sektor apa saja memiiki keunggulan kompetitif dan spesialisasi pada daerah tersebut. Hasil dari ketiga analisis tersebut akan memberikan informasi dan gambaran terhadap pemetaan potensi ekonomi berdasarkan kriteria dan klasifikasi yang ada. Pengelompokan sektor-sektor ekonomi sesuai dengan kriteria dan klasifikasi akan memudahkan pemerintah dalam mengambil kebijakan guna melakukan pembangunan daerahnya. Bersadasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut :

(10)

KERANGKA PEMIKIRAN

Sumber. Diolah 2021

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Sektor Unggulan/Basis

dan Non-Basis

Shift Share Klasisk Shift Share Estaban Marquilas (E-M) PDRB Kabupaten Trenggalek

PDRB Karesidenan Kediri

Sektor Kompetitif dan Spesialisasi

Location Quentiont (LQ)

Sektor Ekonomi Daerah

Pemetaan dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah oleh Pemerintah

Typologi Klassen

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Sektor Unggulan/Basis

Referensi

Dokumen terkait

universitas) dimana kita mengabdi semakin dikenal di masyarakat sebab individu yang sering menulis itu sering dijadikan sumber berita oleh media massa dengan cara dimintai

Uji anava pada taraf signifikansi 5% terhadap kuat tekan mortar dengan perbandingan semen dan pasir 1:3 menghasilkan nilai F hitung yang lebih kecil dari pada F

lingkungan yang berpengaruh terhadap mutu benih berkaitan dengan kondisi dan.. perlakuan selama prapanen, pascapanen, maupun saat pemasaran benih;

Proses belajar mengajar di sekolah tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi oleh siswa itu sendiri, permasalahan tersebut dapat mendidik siswa untuk mencapai

Object: dalam scene terdapat dua orang yang berbeda kebudayaan sedang duduk bersama yang ditandai dari cara makan seorang wanita berkulit putih dan bermata

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada penelitian Mohammad dkk meneliti tentang hubungan pola makan bergizi dengan tumbuh kembang anak usia sekolah,

a) Apakah dengan merek Toyota yang dikenal sebagai produk mobil berkualitas memberikan penjualan signifikan yang tinggi terhadap angka penjualan New Avanza. b) Apakah karena

Tabel 1.2 Jumlah Wajib Pajak Yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen WPYang Tahun WP Orang % Kepatuhan Menyampaikan Pribadi SPT Tahunan Terdaftar 2013 8.022