KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
Kampus Bukit Jimbaran Telp/Faks: 0361-703321, Email: mesin@me.unud.ac.id
SURAT KETERANGAN
No : 339B /UN14.1.31.1.4/TU.00.00/2015
PENGARUH PENAMBAHAN HEAT EXCHANGER TERHADAP LAJU PENDINGINAN RUANGAN PADA TRUCK REFRIGERATOR DENGAN
MENGGUNAKAN REFRIGERAN MUSICOOL – 134
Hendra Wijaksana, Abraham Ndena Nggaba
Jurusan Teknik Mesin,Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak
Heat Exchanger adalah suatu alat penukar kalor pada jalur cair ke hisap, yang menurunkan suhu (subcools) cairan dari kondensor dengan uap hisap yang dating dari evaporator. Ini dilakukan untuk menjaga agar cairan tidak masuk ke dalam kompresor sehingga merusak kompresor , dan juga untuk membawah dinginkan cairan dari kondensor untuk mencegah terbentuknya gelembung uap yang mengganggu aliran refrigerant yang melewati katup ekspansi.
Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana pengaruh penambahan suatu heat exchanger terhadap laju pendinginan ruangan truck box refrigerator.Penelitian yang akan dilakukan pada unit pendingin truck box refrigerator adalah pengukuran dan pencatatan temperature udara yang dihasilkan setiap selang waktu 5 menit pada 6 titik pengukuran dengan 5 kali pengujian. Hasil penelitian didapat bahwa dengan penambahan heat exchanger tipe concentric tube pada truck box refrigerator , laju pendinginan menjadi lebih besar yakni 0,172 kW dibandingkan tanpa penambahan heat exchanger yang hanya mencapai laju pendinginan sebesar 0,162 kW.
Kata kunci : Heat exchanger , laju pendinginan, truck refrigerator
PENDAHULUAN
Untuk menjaga bahan makanan tetap segar sampai pada tempat tujuannya,akan memerlukan alat transportasi berpendingin yakni truck refrigerator yang dilengkapi sistim pendingin yang dapat mengatur suhu yang dibutuhkan oleh bahan makanan tetap segar, suhu dapat diatur untuk kondisi beku (frozen) sampai dengan - 250C dan atau suhu segar 10 – 150C . Penggunaan truk pendingin dengan mengangkut bahan makanan secara berlebih,melebihi kapasitas pendinginannya memerlukan peningkatan laju pendinginan, dengan penambahan suatu heat exchanger antara sisi keluar kondensor dan sisi keluar evaporator,yang nantinya akan men-subdingin-kan cairan keluar kondensor dan meningkatkan tekanan dan temperature uap keluar evaporator, dengan demikian laju pendinginan secara teori dapat ditingkatkan.. Pada penelitian ini akan dilakukan penambahan heat exchanger pada sisi keluar kondensor yang berupa cairan tekanan dan temperature tinggi yang akan mentransfer panas pada uap tekanan dan temperature rendah dari evaporator, kemudian akan dilakukan pengujian untuk mendapatkan laju pendinginan yang dihasilkan. Juga akan dilakukan pengujian penggunaan refrigerant MC-134 yang diduga mampu menambah besarnya laju pendinginan
METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan
Alat :
1. Satu unit truk pendingin kapasitas 0,8 Ton Refrigeration (TR) 2. Thermometer digital ( 6 unit )
3. Heat Exchanger (concentric tube),dengan luasan pertukaran panas 45 cm 4. Stop watch
5.Tacho Motor 6. Pompa Vakum 7. Alat –alat kerja
Bahan :
Prosedur Pengujian
1. Sistim pendingin pada truk pendingin di-vakum 2. Pengisian refrigerant MC-134 pada sistim pendingin
3. Catat temperature awal box pendingin, kemudian tutup pintu truk pendingin 4. Hidupkan mesin truk pendingin dan kemudian hidupkan mesin pendingin (putaran kompresor konstan pada 2000 rpm)
5. Setelah selang waktu 5 menit, baca temperature di dalam box pendingin pada masing-masing thermometer digital
6. Matikan mesin pendingin dan truk pendingin
7. Buka pintu truk pendingin supaya temperature ruangan box sama dengan temperature lingkungan.
8. Setelah tercapai kondisi box pendingin dan lingkungan yang sama, ulangi langkah 1 – 9 keesokan harinya
9. Ulangi langkah 1 – 10 untuk mesin pendingin truk dengan pemasangan dan penggunaan heat exchanger concentric
10. Pengujian dilakukan dengan 5 kali pengulangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian didapat grafik hubungan antara waktu pengujian dengan temperature box rata-rata, grafik hubungan laju pendinginan ruangan terhadap waktu tanpa menggunakan heat exchanger dan dengan menggunakan heat exchanger tipe concentric.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dengan menggunakan heat exchanger tipe concentric pada mesin pendingin, akan meningkatkan laju pendinginan mesin pendingin dari 0,163 kW menjadi 0,172 kW atau mengalami peningkatan sebesar 5,7%
Saran