Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAPORAN TUGAS AKHIR
SIMULASI SISTEM KERJA COOLING TOWER BERBASIS MIKROKONTROLER
ARDUINO
Disusun sebagai salah satu tugas akhir pada semester VI
Disusun oleh : Resa Maulana NIM 1002508
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2013
Simulasi Sistem Kerja Cooling Tower
Berbasis Mikrokontroler Arduino
Oleh Resa Maulana
Sebuah tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada prodi D3 Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Resa Maulana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iii SIMULASI SISTEM KERJA COOLING TOWER BERBASIS MIKROKONTROLER
Oleh
Resa maulana
Abstrak
Tugas Akhir ini berjudul “Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler”. Tujuan Tugas Akhir ini untuk membuat sistem pengontrolan cooling tower dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pengendali outputnya dan untuk mengetahui efektivitas sistem pendinginan pada cooling tower yang ada dipembagkit listrik tenaga panas bumi. Tugas Akhir ini menggunakan arduino atmega 2560. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu LM35DZ berpungsi sebagai input simulasi cooling tower. Menggunakan rangkaian input dengan transistor sebagai sakelar lalu dari rangkaian input ini diteruskan ke arduino. Terdapat tiga blower dan tiga buah pompa air. Cara kerja simulasi
cooling tower ini pertama-tama sensor membaca suhu yang telah ditentukan yaitu 50o C pada simulasi cooling tower jika suhu kurang dari 50° C maka semua sistem berhenti bekerja menandakan air yang panas sudah menjadi dingin.
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv SIMULATION OF COOLING TOWER SYSTEM MICROCONTROLLER
by Resa maulana
ABSTRACT
Final project entitled " Simulation -based cooling tower system microcontroller work " . Final goal is to make the cooling tower control system using a microcontroller as the controller output and the effectiveness of the cooling system on the existing cooling tower dipembagkit geothermal power . Final project using arduino atmega 2560 . The sensor used is a function of the temperature sensor input LM35DZ simulated cooling tower . Using the input circuit of the transistor as the switch input circuit is routed to the Arduino . There are three blowers and three water pumps . The workings of the simulated cooling tower sensors read the first predetermined temperature is 50o C in simulated cooling tower if the temperature is less than 50 ° C then the system stops working all indicate that the hot water has to be cold .
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan Penulisan ... 2
1.4. Batasan Masalah ... 2
1.5. Sistematika Penulisan ... 3
BAB II ... 5
2.1. Teori Umum ... 5
2.1.1. Mikrokontroler Arduino ... 5
2.1.2. Catu Daya ... 6
2.1.3. Memory ... 8
2.1.4. Input dan Output ... 8
2.1.5. Perangkat Lunak (Arduino IDE) ... 9
2.2. Bahasa Pemograman Arduino Berbasis Bahasa C ... 14
2.3. Relay ... 20
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
2.4. Transistor ... 24
2.4.1 Pemberian Tegangan Pada Transistor ... 24
2.4.2. Transistor Sebagai Saklar ... 25
2.5. FAN/ Kipas pendingin ... 28
2.6. Water pump ... 29
2.7. Sensor Suhu LM35 ... 29
BAB III... 32
3.1. Perancangan ... 32
3.1.1. Tujuan Perancangan ... 32
3.2. Deskripsi Simulasi Cooling Tower ... 32
3.2.1 Spesifikasi Simulasi Cooling Tower ... 32
3.2.2. Sistem Kerja Simulasi Cooling Tower Berbasisi Mikrokontroler Arduino ... 33
3.3. Perancangan dan Pembuatan Simulasi Cooling Tower ... 36
3.3.1 Perancangan Model Miniature ... 36
3.3.2. Perancangan Rangkaian Driver Central Lock ... 37
3.3.3. Pengawatan Relay DPDT ( Double Pole Double Throw ) ... 37
3.4. Perancangan dan Pembuatan Program Arduino ... 38
BAB IV ... 42
4.1. Pengujian ... 42
4.1.1. Alat dan Bahan ... 42
4.1.2. Langkah Pengukuran dan Pengujian ... 42
4.2. Pengukuran ... 43
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
4.2.2. Pengukuran Tegangan Sumber Listrik ... 44
4.2.3. Pegukuran Suhu ... 45
4.3. Pengujian ... 46
BAB V ... 48
5.1. Kesimpulan ... 48
5.2. Saran ... 49
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 dikonversi menjadi bentuk energi listrik melalui mekanisme putaran turbin uap yang dikopel dengan generator listrik. Di dalam turbin uap, uap akan mengalami ekspansi setelah melewati sudu-sudu turbin terebut. Ekspansi uap akan menimbulkan implikasi dengan penurunan tekanan sekaligus temperaturnya, sesuai dengan persamaan gas. Umumnya, uap keluar dari turbin dalam fase saturated mixture dan akan diubah menjadi cair oleh kondenser melalui sistem kontak langsung.
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, air keluaran dari kondenser berada pada level sekitar 50˚ C. Dengan kondisi yang seperti ini, maka air tersebut tidak dapat serta-merta dimanfaatkan sebagai pendingin bagi komponen yang lain. Oleh karena itu diperlukan sistem pendingin lanjutan guna menjaga efesiensi pembangkitan listrik secara keseluruhan, seperti cooling tower.
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 sebagai pengolah data input maupun output selain harganya terjangkau arduino mampu mengatur input maupun output sebanyak 54. Manfaat dibuat alat ini agar kita dapat mengetahui sistem kerja cooling tower dan membuat sistem otomatisnya agar lebih mempermudah kendali pada sistem kerja cooling tower. 1.2. Rumusan Masalah
Laporan proyek ini membahas tentang perangkat lunak yang meliputi pemograman mikrokontroller arduino mega, dan prinsip kerja serta cara kerja sistem otomatis pada Cooling Tower berbasis mikrokontroler arduino mega. 1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan proyek ini antara lain:
1. Untuk mengetahui efektivitas sistem pendinginan pada cooling tower 2. Untuk mempermudah setiap orang yang ingin mempelajari sistem
pendinginan pada setiap industri terutama pada pembangkit listrik tenaga panas bumi
3. Penulis ingin memberikan penjelasan dan cara kerja sistem otomatis pada cooling tower berbasis mikrokontroler arduino mega.
1.4. Batasan Masalah
Adapun batasan dari penulisan laporan proyek perancangan sistem otomatis pada Cooling Tower berbasis mikrokontroler arduino mega antara lain sebagai berikut:
1. Pembahasan hanya meliputi mikrokontroler arduino mega.
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 3. Pembahasan hanya meliputi penjelasan dan cara kerja sistem otomatis
pada cooling tower berbasis mikrokontroler arduino mega
1.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan ini untuk mempermudah dalam pembahasan dan pemahaman tentang bagaimana perancangan dan prinsip kerja cooling tower otomatis berbasis mikrokontroler arduino mega ini bekerja. Dalam hal ini penulis membagi sistematika penulisan antara lain sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
BAB III : RANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini menjelaskan tentang pembahasan perancangan alat, serta blok dari rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian serta diagram alir dari program yang dibuat didalam mikrokontroler arduino mega tersebut.
BAB IV : PENGUJIAN RANGKAIAN
Pada bab ini dijelaskan tentang pengujian setiap rangkaian dan hasil pengujian dari rangkaian serta program yang dibuat didalam mikrokontroler arduino mega.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1. Perancangan
Dalam pembuatan suatu alat perlu adanya suatu perancangan sebagai suatu acuan untuk mengurangi kesalahan yang dapat terjadi pada saat proses pembuatan alat dan menentukan bahan-bahan yang diperlukan.
3.1.1. Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk membuat simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler sebagai pengendalinya dan agar setiap orang yang tertarik untuk mempelajarinya tau bagaimana proses pendinginan yang terjadi diPLTU dan adapun tujuan lain diantaranya:
1. Untuk mengetahui efektivitas sistem pendinginan pada cooling tower. 2. Untuk mempermudah setiap orang yang ingin mempelajari sistem
pendinginan pada setiap industri terutama pada pembangkit listrik tenaga panas bumi.
3.2. Deskripsi Simulasi Cooling Tower
3.2.1 Spesifikasi Simulasi Cooling Tower
Spesifikasi menjadi batasan dan acuan dalam perancangan
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33 2. Terdapat tiga buah pompa sebagai media untuk menyalurkan air. 3. Terdapat 3 buah sekat sebagai kolam penampung air dan untuk
acuan proses pada cooling tower.
4. Terdapat 3 buah fan 12v dc sebagai alat untuk mengkonveksi paksa udara yang ada diluar
5. Proses penggontrolan fan dilakukan oleh mikrokontroler arduino. 6. Rangka atau bahan yang digunakan terbuat dari akrilik
3.2.2. Sistem Kerja Simulasi Cooling Tower Berbasisi Mikrokontroler
Arduino
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35 T
Y
Gambar 3.1 Flowchart sistem simulasi cooling tower
Blower dan Pompa
berjalan
Inisialisasi suhu
LM35
Suhu >
50°
Start
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
Gambar 3.2 Blok diagram simulasi cooling tower
3.3. Perancangan dan Pembuatan Simulasi Cooling Tower
3.3.1 Perancangan Model Miniature
Bahan yang digunakan adalah akrilik 3mm dengan ukuran panajng x lebar x tinggi = 73cm x 25cm x 25cm seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.3 miniatur cooling tower
Suhu Air
Mikrokontrroler Arduino Mega 2560
Blower dan Pompa bekerja
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37 3.3.2. Perancangan Rangkaian Driver Central Lock
Komponen aktif pada rangkaian ini adalah ic optocoupler 4N35 dan dua buah transistor. Input dari mikrokontroler sebesar 5 V mengalir menuju kaki 1 optocoupler , LED infra merah menyala cahaya LED infra merah di terima oleh kaki basis fototransistor, sehingga fototransistor akan mengalirkan arus sebesar 5 Volt dari sumber menuju kaki kolektro menuju kaki emiter dan mengirimkan sinyal 5 Volt ke kaki basis transistor BC 547. Transistor ini berfungsi sebagai saklar elektronik yang akan mengalirkan arus jika terdapat arus bias pada kaki basisnya. Dari transistor BC 547 menuju transistor TIP31C untuk mengaktifkan relay 12 Volt jenis DPDT (Double Pole Double Throw).
Gambar 3.4 Skema Rangkaian Driver Central Lock
3.3.3. Pengawatan Relay DPDT ( Double Pole Double Throw )
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38 awalnya kaki common (9, 12 ) terhubung dengan kaki NC (1,4 ) akan tertarik dan terhubung dengan kaki NO (5,8) . Sumber +12 Volt mengalir melalui relay 1 sedangkan relay 2 tidak dalam keadaan aktif sehingga tetap mendapat ground. Sumber +12 Volt mengalir melalui relay 1 - motor - relay 2 - ground. Sebaliknya jika relay 2 yang diberi input sehingga rangkaian dua buah relay dapat membalik polaritas supply untuk centrallock.
Gambar 3.5 Skema Pengawatan Dua Buah Relay
3.4. Perancangan dan Pembuatan Program Arduino
#define pinDataLM35 A3 float tempC;
int tempPin = A3;// sensor dihubungkan pada pin analog 3 int potPin1 = 0;// potensio dihubungkan pada pin 0
int potPin2 = 1;// potensio dihubungkan pada pin 1 int potPin3 = 2;// potensio dihubungkan pada pin 3
int transistorPin1 = 8; // blower 1 dihubungkan pin 8 PWM Relay 1
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39 int transistorPin2 = 9; // blower 2 dihubungkan pin 9 PWM
int transistorPin3 = 10; // blower 3 dihubungkan pin 10 PWM int potValue1 = 0;// nilai dari potensiometer
int potValue2 = 1;// nilai dari potensiometer int potValue3 = 2;// nilai dari potensiometer int pompa1 = 11;// pengenalan pin untuk pompa 1 int pompa2 = 12;// pengenalan pin untuk pompa 2 int pompa3 = 13;// pengenalan pin untuk pompa 3
void setup() { Serial.begin(9600);
// set the transistor pin as output: pinMode(transistorPin1, OUTPUT);
Serial.print("Suhu Sementara = "); Serial.print(tempC);
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40 // read the potentiometer, convert it to 0 - 255:
potValue1 = analogRead(potPin1) / 4; potValue2 = analogRead(potPin2) / 4; potValue3 = analogRead(potPin3) / 4; // use that to control the transistor: analogWrite(transistorPin1, potValue1); analogWrite(transistorPin2, potValue2); analogWrite(transistorPin3, potValue3);
if((potValue1 = 0) && (potValue2 = 0)){ digitalWrite(transistorPin1, LOW); digitalWrite(transistorPin2, LOW); digitalWrite(transistorPin3, LOW); }
else{
digitalWrite(transistorPin1, HIGH); digitalWrite(transistorPin2, HIGH); digitalWrite(transistorPin3, HIGH); }
tempC = analogRead(A3);
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41 if (tempC > 50){
digitalWrite(11, HIGH); digitalWrite(12, HIGH); digitalWrite(13, HIGH);
digitalWrite(transistorPin1, HIGH); digitalWrite(transistorPin2, HIGH); digitalWrite(transistorPin3, HIGH); }
else{
digitalWrite(11, LOW); digitalWrite(12, LOW); digitalWrite(13, LOW);
digitalWrite(transistorPin1, LOW); digitalWrite(transistorPin2, LOW); digitalWrite(transistorPin3, LOW); }
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 48
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Dalam sistem kerja cooling tower lokasi penempatan cooling tower sangat berpengaruh pada efektifitas sistem kerja cooling tower. Semakin tinggi penempatanya semakin baik pula sistem pendinginan pada cooling tower karena udara disekitar sangat diperlukan untuk sistem pendinginan pada cooling tower ini.
2. Pada simulasi cooling tower ini dapat mendinginkan air dengan suhu 59o C menjadi 48,7o C dalam waktu 10 menit dengan penempatan alat diluar ruangan.
3. Fan sebagai alat untuk konveksi paksa udara sekitar agar dapat dihubungkan langsung dengan air sehingga terjadi perpindahan kalor. Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar. 4. Arduino sebagai alat yang berfungsi sebagai pemproses data input dan
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 49 5.2. Saran
Adapun masukan atau saran agar alat ini bekerja dengan baik, diantaranya: 1. Agar dapat menghasilkan sistem pendinginnan yang baik sebaiknya kipas
yang digunakan memililiki ukuran yang lebih besar.
2. Rangakain input sebaiknya menggunakan optocopler untuk menghindari jika ada konslet tidak akan memperngaruhi papan arduino.
3. Untuk pengembangan lebih lanjut fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak secara otomatis dapat digunakan diatas range yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah. Baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya dalam rangka merespon perubahan kondisi beban.
50
Resa Maulana, 2013
Simulasi sistem kerja cooling tower berbasis mikrokontroler arduino
Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Bodvarsson G.S. and whitherspoon P.A (1989): Geotermal Reservoir Church, Austin H., 1993, Pompa dan Blower Sentrifugal, Erlangga, Jakarta. Engineering, Geotherm. Sci & Tech., Volume 2(1) pp. 1-68.
Fanelli M (1990) : Small Geotermal Resources, A guide to Development and Utilization,UNITAR & UNDP Develovment and Utilisation, 262 pp.
http://elektronika.wapdale.com/elektronika/data/ic/4N35
Sains, I. (2011). Sensor Suhu dengan Arduino. [Online]. Tersedia: http://www.geraicerdas.com/viewpost/66.html [6 Mei 2013]
Team, Arduino. Arduino Mega 2560. [Online]. Tersedia: http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardMega2560 [23 Juni 2013]
Team, Arduino. Sweep. [Online]. Tersedia: