• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF ONLINE BERBASIS MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SISTEM BASIS DATA DI SMK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF ONLINE BERBASIS MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SISTEM BASIS DATA DI SMK."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF ONLINE BERBASIS MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN SISTEM BASIS DATA DI SMK

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Oleh :

Poppy Septiandari

0908119

PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF ONLINE BERBASIS MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN SISTEM BASIS DATA DI SMK

Oleh :

Poppy Septiandari

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

Alam

©Poppy Septiandari Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

POPPY SEPTIANDARI

NIM. 0908119

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF ONLINE BERBASIS

MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN SISTEM BASIS DATA DI SMK

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Drs.H. Eka Fitrajaya Rahman, MT NIP. 196402141990031003

Pembimbing II,

Drs. H. Heri Sutarno, M.T NIP. 195607141984031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

(4)

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF ONLINE BERBASIS

MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN SISTEM BASIS DATA DI SMK

Disusun oleh

Poppy Septiandari 0908119

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data di SMK”adalah penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk 1) mengetahui bagaimana merancang dan membangun sebuah multimedia interaktif online berbasis model Treffinger, 2) mengetahui apakah multimedia yang dirancang dan dibangun dapat meningkatkan hasil belajar siswa, 3) mengetahui penilaian siswa terhadap multimedia yang dibangun. Berdasarkan tahap penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh data berupa kuesioner survey lapangan yang diberikan kepada guru di SMK Wahidin Cirebon dalam tahap analisis, kuesioner validasi ahli dalam tahap pengembangan yang diberikan kepada dosen dan guru Sistem Basis Data, kuesioner penilaian media siswa dalam tahap pengembangan dan implementasi, serta tes tertulis untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan media ini. Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) proses yang dilakukan untuk merancang dan membangun sebuah multimedia interaktif online berbasis model Treffinger meliputi tahap analisis kebutuhan, desain, pengembangan, implementasi, dan penilaian, 2) multimedia interaktif ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari rerata siswa yang meningkat secara keseluruhan. Rerata hasil belajar siswa sebelumnya sebesar 68.94 dan setelah menggunakan multimedia interaktif ini menjadi 79.65, 3) multimedia interaktif online berbasis model Treffinger yang telah dirancang dan dibangun dikategorikan sangat baik berdasarkan penilaian oleh siswa dengan perolehan persentase keseluruhan sebesar 85.21 %.

(5)

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESIGN AND DEVELOPMENT OF TREFFINGER-BASED ONLINE INTERACTIVE MULTIMEDIA IN INCREASING STUDENTS’

ACHIEVEMENT ON DATABASE SYSTEM SUBJECT IN VOCATIONAL SCHOOL

by

Poppy Septiandari 0908119

ABSTRACT

The research, entitled “Design and Development of Treffinger-based Online Interactive Multimedia in Increasing Students’ Achievement on Database System Subject in Vocational School”is a reasearch and development that aims 1) to know how to desain and develop an online interactive multimedia of Treffinger model based, 2) to know whether this media can increasing students’ achievement, 3) to know the students’ assesment of this media. From research and development phase that has been done, the research data obtained from questionnaires consists of: a field survey questionnare that was given to teacher in SMK Wahidin Cirebon in the analysis phase, expert validation of the questionnares in development phase which has given to lecturer and teacher of Sistem Basis Data, questionnares assesment of students againts the media in development and implementation phase, and a written test to know wheter the media can improving student achievement. The result of this research is : 1) Process to design and develop an an online interactive multimedia are analysis, design, development, implementation, and assestment phase, 2) This media can increasing students’ achievement, that can be proofed by average of student achievement before is 68.94 and after using this media is 79.65, 3) Media has been designed and developed very well considered by percentage of 85.21 by the students.

(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran ... 8

B. Hasil Belajar ... 11

C. Multimedia Pembelajaran……….. 14

D. Model Treffinger………20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 24

B. Desain Penelitian ... 26

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 29

D. Instrumen Penelitian... 30

E. Metode Pengumpulan Data dan Pengembangan Media... 33

(7)

vii

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tahap Analisis ... 37

2. Tahap Desain ... 40

3. Tahap Pengembangan ... 44

4. Tahap Implementasi ... 81

5. Tahap Penilaian ... 82

B. Pembahasan Penelitian ... 88

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 98

B. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 100

LAMPIRAN ... 103

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kriteria Penilaian Media ... 35

Tabel 3.1. Interpretasi Nilai Gain Yang dinormalisasi ... 36

Tabel 4.1. Rekapitulasi Angket oleh Ahli Media ... 43

Tabel 4.2. Rekapitulasi Angket oleh Ahli Materi ... 43

Tabel 4.3. Hasil Pengujian menggunakan pendekatan white box testing ... 62

Tabel 4.4. Hasil Pengujian menggunakan pendekatan black box testing ... 68

Tabel 4.5. Rekapitulasi Angket oleh Ahli Media ... 72

Tabel 4.6. Rekapitulasi Angket oleh Ahli Materi ... 73

Tabel 4.7. Review dan Revisi Berdasarkan Validasi Ahli ... 74

Tabel 4.8. Rekapitulasi Angket Penilaian Pengguna Uji Coba Pertama ... 75

Tabel 4.9. Review dan Revisi Uji Coba Pertama ... 77

Tabel 4.10. Rekapitulasi Angket Penilaian Pengguna Uji Coba Kedua ... 77

Tabel 4.11. Review dan Revisi Uji Coba Kedua ... 79

Tabel 4.12. Rekapitulasi Angket Penilaian Pengguna Uji Coba Ketiga ... 79

Tabel 4.13. Review dan Revisi Uji Coba Ketiga ... 81

Tabel 4.14. Peningkatan Hasil Belajar ... 82

(9)

ix

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Model Pengembangan Multimedia Munir ... 25

Gambar 4.1. Antarmuka Halaman Awal ... 45

Gambar 4.2. Antarmuka Halaman Sign Up ... 46

Gambar 4.3. Antarmuka Halaman Pengenalan;SKKD ... 47

Gambar 4.4. Antarmuka Halaman Pengenalan;Tujuan Pembelajaran ... 48

Gambar 4.5. Antarmuka Halaman Pengenalan;Pengenalan SQL ... 49

Gambar 4.6. Antarmuka Halaman Pengenalan;Evaluasi Pengenalan SQL ... 50

Gambar 4.7. Antarmuka Halaman Pengenalan;Hasil Evaluasi Pengenalan SQL . 51 Gambar 4.8. Antarmuka Halaman Beranda ... 52

Gambar 4.9. Antarmuka Halaman Profil ... 53

Gambar 4.10. Antarmuka Halaman Panduan ... 54

Gambar 4.11. Antarmuka Halaman Pembelajaran Tahap 1 ... 55

Gambar 4.12. Antarmuka Halaman Permasalahan ... 56

Gambar 4.13. Antarmuka Halaman Komentar ... 57

Gambar 4.14. Antarmuka Halaman Evaluasi ... 58

Gambar 4.15. Antarmuka Halaman Hasil Evaluasi ... 59

Gambar 4.16. Antarmuka Halaman Pembelajaran Tahap 2 ... 60

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahun dan berisi hasil pemantauan pendidikan dunia, dari 120 negara, Education Development Index (EDI) Indonesia berada pada posisi ke-64. Hal ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Padahal pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa dan faktor penentu daya saing bangsa (Munir, 2008). Selain itu pendidikan juga berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia dan membentuk manusia sehingga dapat berperan dalam kehidupannya (Mukhidin, 2012 : 2).

Salah satu indikasi rendahnya mutu pendidikan di Indonesia terlihat dari rata-rata hasil belajar yang masih rendah (Sudrajat, 2009) sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan menggunakan media pembelajaran.

(11)

2

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu diantara media-media yang disebutkan tadi, multimedia merupakan media yang memiliki keistimewaan, seperti yang diungkapkan Munir (2010: 234) bahwa multimedia memiliki keistimewaan, salah satu keistimewaan multimedia yang tidak dimiliki media lain adalah dapat menyediakan proses interaktif dan memberikan kemudahan umpan balik. Unsur interaktif yaitu hubungan dua arah antara guru dan siswa. Lebih lanjut Jacobs (Munir, 2010:235) mengemukakan bahwa hubungan dua arah ini akan menciptakan situasi dialog antara dua atau lebih siswa. Hal senada diungkapkan oleh Green dan Brown (2002:5) bahwa hal yang membedakan multimedia dengan media lainnya adalah adanya unsur interaktif pada multimedia. Lebih lanjut mereka menyatakan bahwa interaktif merupakan unsur yang melatarbelakangi sebuah projek multimedia. Unsur interaktif ini memungkinkan orang untuk mengakses bermacam media itu untuk tujuan yang bermakna. Selain terdapat unsur interaktif multimedia juga memberikan kemudahan umpan balik (feed back). Umpan balik bertujuan untuk menentukan interaksi. Adanya umpan balik ini

siswa dapat mengetahui akibat dari tindakannya serta dapat menyesuaikan tindakan mereka (Munir, 2010:237).

Multimedia telah banyak digunakan untuk pembelajaran dengan tujuan tertentu dan membuat pembelajaran lebih baik. Seperti penelitian yang dilakukan Jacobs dan Schade (Munir, 2010:232) yang mengungkap bahwa penggunaan multimedia dapat meningkatkan daya ingat seseorang hingga 60%. Diungkapkan pula bahwa penggunaan multimedia memiliki kemampuan menampilkan konsep 3D secara efektif dan efisien dengan kurikulum pembelajaran yang dirancang secara sistematik, komunikatif dan interaktif sepanjang proses pembelajaran. Penelitian Madar dan Buntat (2011) juga menyatakan multimedia interaktif dapat meningkatkan nilai siswa dalam pembelajaran matematika. Selain itu hasil dari penelitian Center for Applied Research in Educational Technology (CARET ) mengungkapkan bahwa

(12)

3

motivasi siswa, dan ketertarikan siswa dalam belajar, dan sebagainya (Roblyer, 2009 :14).

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa multimedia merupakan media yang memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini dan sangat berpotensi untuk meningkatkan hasil belajar. Selain itu penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat menimbulkan ketertarikan, pemahaman materi lebih dalam, dan membuat siswa aktif dalam pembelajaran dengan adanya perpaduan gambar, suara, teks, dan keinteraktifan (unsur interaktif). Hal ini menunjukan adanya peluang untuk merancang dan membangun multimedia interaktif untuk pembelajaran.

Tentu saja untuk merancang dan membangun suatu multimedia harus disesuaikan dengan konsep dan tujuan pembelajaran agar menjadi efektif dan efisien (Mayer, Richard E., 2009 ; Wright dan Shade, 1994(Munir, 2010:235)). Sesuai dengan Susilana et al. (2006 :106) yang mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen yang saling berkaitan, yaitu tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, strategi, metode atau model pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Salah satu yang penting untuk melaksanakan pembelajaran adalah menggunakan pembelajaran yang sesuai (Suyatno, 2009 : 27). Terdapat berbagai macam model, metode, strategi, ataupun pendekatan dalam pembelajaran. Salah satunya adalah model Treffinger.

Treffinger (1982) mengungkapkan bahwa Treffinger adalah model pembelajaran kreatif yang terdiri dari tiga tahap. Pada setiap tahapannya model ini melibatkan dimensi kognitif dan afektif. Tiga tahapan tersebut adalah fungsi divergen, berpikir secara kompleks dan merasakan proses, serta keterlibatan dalam tantangan nyata.

(13)

4

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengertian tersebut penggunaan model ini memungkinkan penyajian dengan berbagai teknik dan bertahap dalam meningkatkan pemahaman siswa. Selain itu beberapa penelitian mengungkapkan bahwa model ini dapat membuat pembelajaran lebih baik. Seperti penelitian yang dilakukan Dahlia (2008) telah mengungkapkan bahwa model ini dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Selain itu penelitian yang dilakukan Galih (2009) mengungkap bahwa Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi menggunakan LKS model Treffinger dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian Pomalato (2006) menemukan kreativitas matematik siswa dengan model treffinger lebih baik dari pada kreativitas matematik siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian untuk merancang dan membangun multimedia interaktif yang dirancang sesuai konsep model Treffinger atau multimedia interaktif berbasis model Treffinger. Peneliti tertarik untuk membangun sebuah multimedia yang bersifat online untuk menampung berbagai gagasan dari pengguna sebagai salah satu tahap pembelajaran model treffinger. Online yang dimaksud adalah terhubung dengan jaringan, sehingga memungkinkan berbagi sumber antara komputer yang saling terhubung selama komputer itu terhubung jaringan. Peneliti juga tertarik untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar dan bagaimana penilaian siswa terhadap multimedia yang akan dibangun ini karena hasil belajar yang lebih baik serta ketertarikan siswa dalam pembelajaran juga merupakan hal yang perlu diperhatikan agar tujuan pembelajaran tercapai, seperti yang diungkapkan Suyatno (2009 : 33).

(14)

5

terdapat pada mata pelajaran Sistem Basis Data di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), karena menurut guru di sekolah itu pada pembelajaran materi itu terdapat kendala kondisi siswa yang kurang memperhatikan dan kurangnya media pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA INTERAKTIF ONLINE BERBASIS

MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN SISTEM BASIS DATA DI SMK”.

B. Rumusan Masalah

Penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan membangun multimedia interaktif online berbasis model Treffinger untuk mata pelajaran Sistem Basis Data di SMK?

2. Apakah multimedia interaktif online berbasis model Treffinger dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Sistem Basis Data di SMK? 3. Bagaimana penilaian siswa terhadap multimedia interaktif online berbasis

model Treffinger?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana merancang dan membangun multimedia interaktif online berbasis model Treffinger untuk mata pelajaran Sistem Basis Data di SMK.

2. Mengetahui apakah multimedia interaktif online berbasis model Treffinger dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Sistem Basis Data di SMK.

(15)

6

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan mengenai ilmu pendidikan khususnya merancang dan membangun multimedia interaktif untuk pelaksanaan pembelajaran.

2. Bagi Guru

Mendapatkan alternatif dan solusi untuk melaksanakan pembelajaran bagi siswa dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran.

3. Bagi Siswa

Memberikan alternatif media pembelajaran yang menarik dan variatif sehingga siswa dapat lebih merasa tertarik dan bersemangat untuk belajar dalam khususnya mata pelajaran Sistem Basis Data.

4. Bagi Sekolah

Masukan bagi sekolah agar lebih memperhatikan sarana dan prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satunya dengan mengembangkan multimedia interaktif untuk kegiatan pembelajaran.

E. Definisi Operasional

1. Multimedia Interaktif adalah suatu media pembelajaran yang menggunakan lebih dari satu media dalam penyajian informasi seperti teks, grafik, dan audio serta terdapat kontrol pengguna dalam menggunakannya.

2. Online adalah terhubung dengan komputer lain atau jaringan sehingga dapat berbagi informasi satu dengan lainnya.

3. Model Treffinger adalah suatu model pembelajaran yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pengembangan berpikir divergen, tahap pengembangan berpikir dan merasakan lebih kompleks dan keterlibatan dalam tantangan nyata.

(16)

7

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelititan D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional F. Struktur Organisasi Skripsi BAB II Tinjauan Pustaka

BAB III Metode Penelitian

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Penelitian BAB V Kesimpulan dan Saran

(17)

24

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan

penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu produk berupa media pembelajaran berupa multimedia interaktif online berbasis model Treffinger.

1. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)

Metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan biasanya diawali dengan analisis kebutuhan (Sugiyono, 2010 : 407).

Selain itu hal yang hampir sama dinyatakan oleh Borg and Gall (1983) yang dikutip Setyosari memberikan batasan tentang penelitian pengembangan sebagai suatu proses mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan.

Metode penelitian dan pengembangan ini terdiri dari beberapa tahap, yang biasanya diawali dengan analisis kebutuhan, lalu dari analisis kebutuhan dilanjutkan pada proses pengembangan dan diakhiri dengan uji coba.

2. Prosedur Penelitian Pengembangan

Borg & Gall (1983) (Setyosari, 2010:205) mengungkapkan bahwa siklus R&D tersusun dalam beberapa langkah penelitian sebagai berikut : penelitian dan pengumpulan informasi (Research and information collecting); perencanaan (Planning); pengembangan produk pendahuluan (Develop preliminary form of product); uji coba pendahuluan (Preliminary Field Testing); revisi produk utama

(18)

25

operasional (Operational Product revision); uji coba operasional (Operational Field Testing); perbaikan produk akhir (Final Product Revision), diseminasi dan

pendistribusian (Dissemination and distribution).

Sedangkan Mardika (2008: 13) yang dikutip oleh Ahmad Wisnu menggunakan model pengembangan yang mengacu pada model penelitian pengembangan Borg & Gall (2003: 775), model pengembangan desain pembelajaran Dick & Carey (2005: 1), dan pengembangan produk model Luther (1994) (Ariesto Hadi Sutopo, 2003: 32), yang meliputi enam tahapan, yakni analisis kebutuhan, desain pembelajaran, produksi multimedia, validasi ahli, revisi dan uji coba produk.

Sedangkan, Munir (2008: 195) mengungkapkan lima tahapan pengembangan multimedia, yaitu tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi dan penilaian, yang melibatkan aspek pengguna, lingkungan pembelajaran, kurikulum, prototaip, penggunaan dan penyempurnaan sistem. Model pengembangan multimedia yang diungkapkan Munir bisa digambarkan sebagai berikut sebagai berikut :

Gambar 3.1

Model Pengembangan Multimedia Munir (2010:241)

(19)

26

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menghasilkan produk berupa multimedia pembelajaran dan juga akan di uji secara terbatas. Hal itu sesuai dengan Metode pengembangan Munir yang dirancang untuk menghasilkan software pembelajaran serta meliputi aspek pengguna, kurikulum, lingkungan pembelajaran, prototipe, penggunaan dan penyempurnaan. Selain itu metodologi pengembangan Munir memiliki tahapan penelitian yang lebih ringkas namun dapat mewakili tahapan-tahapan dari metodologi lain. Prosedur yang akan dilakukan terdiri dari lima tahapan, yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan penilaian. Berikut adalah rincian langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan :

(20)

27

a. Tahap Analisis

(21)

28

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Pengumpulan informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah yang muncul pada pelaksanaan pembelajaran Sistem Basis Data terutama yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran, model pembelajaran, dan minat siswa;

2) Pengumpulan informasi tentang daya dukung penggunaan media dalam pembelajaran.

3) Materi yang akan disusun dalam media pembelajaran.

Selain itu, peneliti juga melakukan studi literatur guna memantapkan tujuan dibuatnya media pembelajaran multimedia interaktif online berbasis model Treffinger ini serta untuk memperoleh gambaran yang tepat mengenai multimedia pembelajaran yang akan dibuat nantinya.

Dalam studi literatur, peneliti mengumpulkan data-data berupa teori pendukung dari multimedia pembelajaran yang dibuat dengan maksud untuk memaparkan tentang teori tersebut berupa data filosofis, teori-teori pembentuk, pendukung pembelajaran Sistem Basis Data SMK dengan penyediaan media pembelajaran multimedia interaktif online berbasis model Treffinger, serta bagaimana menerapkannya dalam situasi sekolah. Sumber-sumber yang didapat ialah dari beberapa literatur, paper, jurnal, buku dan sumber lainnya yang relevan dengan penelitian.

b. Tahap Desain

Pada tahap desain, peneliti akan menerjemahkan dan merealisasikan data-data dari hasil studi literatur dan survei di sekolah ke dalam sebuah media pembelajaran yang akan dikembangkan. Tahap ini difokuskan pada :

(22)

29

yang berlaku dan berdasarkan hasil temuan studi eksploratif dan studi pustaka.

2) Merancang flowchart multimedia interaktif online berbasis model Treffinger berdasarkan hasil temuan studi eksploratif dan studi pustaka.

3) Merancang storyboard multimedia interaktif online berbasis model Treffinger berdasarkan hasil temuan studi eksploratif dan studi pustaka . 4) Penilaian perancangan terhadap ahli media dan materi, untuk mengetahui

kelayakan rancangan multimedia yang akan dibangun dan saran untuk memperbaiki rancangan tersebut.

5) Revisi atau memperbaiki rancangan sesuai saran yang diberikan saat penilaian perancangan.

c. Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan ini merupakan proses menghasilkan produk media pembelajaran multimedia interaktif berbasis model Treffinger. Seperti pemasukkan teks materi, gambar, audio serta soal evaluasi ke dalam multimedia. Setelah itu produk awal tersebut memasuki proses validasi oleh pakar untuk mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan, yang dikenal juga dengan istilah experts judgement. Pakar yang dimaksud adalah pakar media pembelajaran dan bidang

(23)

30

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Tahap Implementasi

Pada tahapan ini dilakukan uji coba lapangan setelah produk telah dianggap benar-benar layak. Uji coba dilakukan terhadap siswa dan disesuaikan dengan model pembelajaran yang diterapkan. Peserta didik dapat menggunakan produk/ software multimedia di dalam kelas secara kreatif dan interaktif melalui pendekatan individu atau kelompok (Munir, 2010:244). Selain itu siswa juga akan diberi uji kognitif untuk mengetahui hasil belajar. Dinilai dari rerata dari siswa tersebut. Apakah reratanya mengalami peningkatan, tidak mengalami peningkatan, atau bahkan mengalami penurunan.

e. Tahap Penilaian

Tahap penilaian merupakan peninjauan kembali kelayakan media, kelebihan maupun kelemahan media yang dibangun berdasarkan tahap yang telah dilakukan. Seperti menurut penilaian para ahli pada tahap pengembangan serta menurut siswa pada tahap implementasi. Serta apakah media dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Munir (2010:245) menjelaskan bahwa tahap ini merupakan tahap untuk mengetahui kesesuian software multimedia dengan pembelajaran. Penekanan penilaiannya ditentukan penilaian kemampuan literasi komputer, literasi materi pelajaran, dan motivasi peserta didik.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

(24)

31

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yaitu alat untuk mengukur penelitian terhadap penelitian. Terbagi menjadi tiga buah instrumen, yaitu instrumen studi lapangan, validasi ahli, dan penilaian siswa.

1. Instrumen Studi Lapangan

Instrumen untuk melakukan survei ke sekolah. Instrumen ini berupa observasi dan kuesioner wawancara yang dikembangkan sesuai dengan teori multimedia pembelajaran dan model pembelajaran Treffinger. Wawancara dilakukan pada guru mata pelajaran untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan pembelajaran di sekolah tersebut.

2. Instrumen Validasi Ahli

Instrumen yang digunakan dalam rangka verifikasi dan validasi ahli terhadap perancangan multimedia interaktif berbasis model Treffinger untuk pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan hasil analisis data pada survei lapangan dan studi literatur. Instrument tersebut berupa kuisioner penilaian pakar materi/pendidikan dan pengembangan perangkat lunak. Skala yang digunakan dalam instrumen ini adalah rating scale. Menurut Sugiyono (2012 :141) dengan rating scale data mentah yang

diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan ke dalam pengertian kualitatif. Dalam hal ini responden menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan. Oleh karena itu rating scale lebih fleksibel, tidak terbatas pengukuran sikap saja tetapi bisa juga mengukur persepsi responden terhadap fenomena lain, seperti mengukur status sosial, ekonomi, kelembagaan, dan lain-lain.

Sedangkan aspek dan kriteria media pembelajaran yang dinilai diadaptasi dari kriteria pengembangan media yang ditulis Wahono (2006). Aspek-aspek tersebut antara lain sebagai berikut:

(25)

32

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Presentasi informasi

3) Estetika secara keseluruhan

4) Fungsi yang diharapkan (menunjang pembelajaran) 5) Kualitas secara umum

b. Aspek Media

1) Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran

2) Kehandalan program (tingkat error tollerance)

3) Maintainable (Kemudahan pemeliharaan/pengelolaan) 4) Usabilitas (kemudahan penggunaan/pengoperasian)

5) Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan 6) Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstal/dijalankan di berbagai

spesifikasi hardware yang berbeda)

7) Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi 8) Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk

instalasi (jelas, singkat, lengkap), penggunaan, trouble shooting (jelas, terstruktur, dan antisipatif), desain program (jelas, menggambarkan alur kerja program)

9) Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain)

c. Aspek Pembelajaran

1) Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis)

2) Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum 3) Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran

4) Interaktivitas

(26)

33

6) Kontekstualitas

7) Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar 8) Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 9) Kemudahan untuk dipahami

10)Sistematis, runut, alur logika jelas

11)Kejelasan uraian, pembahasan, dan contoh

d. Aspek Substansi Materi

1) Kebenaran materi secara teori dan konsep

2) Ketepatan penggunaan istilah sesuai bidang keilmuan 3) Kedalaman materi

4) Aktualitas

e. Aspek Komunikasi Visual

1) Komunikatif; sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran

2) Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan 3) Sederhana dan memikat

4) Audio (narasi, sound effect, backsound,musik) 5) Visual (layout design, typography, warna) 6) Media bergerak (animasi, movie)

7) Layout Interactive (ikon navigasi)

3. Instrumen Penilaian Siswa

(27)

34

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Sugiyono (2012: 134) mengungkapkan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Penilaian siswa terhadap multimedia yang dibangun dilihat dari aspek perangkat lunak, aspek pembelajaran, dan komunikasi visual. Peneliti menggunakan angket yang dikembangkan (Prayoga, 2010:36).

4. Instrumen Peningkatan Hasil Belajar

Instrumen ini berupa instrumen tes. Tes adalah alat pengumpul informasi mengenai hasil belajar yang berupa pertanyaan atau kumpulan pertanyaan dan digunakan untuk mengetahui sejauh mana materi yang dikuasai siswa. Tes ini mencakup ranah kognitif. Adapun tes yang digunakan adalah tes kemampuan kognitif siswa yang digunakan guru dalam mengukur hasil belajar siswa sebelumnya yaitu mengenai materi SQL.

E. Metode Pengumpulan Data dan Pengembangan Media

Data yang telah terkumpul akan dianalisis dan interpretasi agar dapat dikumpulkan menjadi informasi. Analisis dimulai dari pengolahan data-data yang diperoleh menjadi data yang lebih halus dengan cara dikelompokkan menjadi dua buah kelompok data, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang diperoleh dari hasil observasi, dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sedangkan data yang berupa kuantitatif yaitu yang diperoleh dari hasil verifikasi dan validasi serta uji coba, diproses dengan statistika deskriptif serta visualisasi data seperti table, dan grafik.

1. Teknik Analisis Data

(28)

35

kuantitatif yang diperoleh dari hasil kuisioner validasi serta angket uji coba terbatas diproses dengan menggunakan statistika deskriptif, meliputi teknik-teknik perhitungan statistika deskriptif serta visualisasi data seperti tabel.

a. Analisis Data Studi Lapangan

Hasil wawancara dan observasi pada studi lapangan dikategorikan sebagai data kualitatif dan diolah secara terpisah. Hasilnya akan diuraikan dan dianalisis.

b. Analisis Data Validasi Ahli

Data yang telah dikumpulkan pada angket validasi pada dasarnya merupakan data kualitatif, karena setiap poin pernyataan dibagi kedalam kategori sangat buruk, buruk, cukup, baik, dan sangat baik. Untuk menghitungnya maka data terlebih dahulu dirubah kedalam data kuantitatif sesuai dengan bobot skor yaitu satu, dua, tiga, empat, dan lima. Setelah data ditransformasikan baru kemudian perhitungan rating scale bisa dilakukan dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2010:143):

Keterangan :

P = angka persentase,

Skor ideal = skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir.

Selanjutnya tingkat validasi media pembelajaran dalam penelitan ini digolongkan dalam empat kategori dengan menggunakan skala sebagai berikut (Gonia, 2009: 50):

Kategori tersebut bila diinterpretasikan dapat dilihat dalam sebuah tabel berikut:

0 % 25 % 50 % 75 % 100 %

P =

(29)

36

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Tabel Kriteria Penilaian

Skor Presentase (%) Interpretasi

<25 Tidak baik

25-<50 Kurang baik

50-<75 Baik

75-100 Sangat baik

Data penelitian yang bersifat kualitatif seperti komentar dan saran dijadikan dasar

dalam merevisi media pembelajaran.

c. Analisis Data Penilaian Siswa

Sama seperti instrumen validasi, instrumen penilaian siswa harus ditransformasikan dulu ke dalam bentuk angka. Karena instrumen ini menggunakan skala Likert, Sugiyono (2010: 137) menjelaskan bahwa pertama-tama ditentukan terlebih dahulu skor ideal. Skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden pada setiap pertanyaan memberi jawaban dengan skor tertinggi. Lalu peneliti menggunakan perhitungan seperti rating scale yaitu pembagian jumlah skor hasil penelitian dengan skor ideal. Perhitungan dilakukan dengan rumus berikut (Sugiyono, 2010:143):

Keterangan :

P = angka persentase, Skor ideal = skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah

butir

Lalu peneliti mengkategorikan presentase sama seperti analisis data validasi ahli.

d. Analisis Data Hasil Belajar

Data hasil belajar dihitung dengan pemberian skor pilihan ganda yang ditentukan berdasarkan metode Rights Only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan

P =

(30)

37

jawaban salah diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban benar. Jumlah soal yang disediakan adalah 25 dengan skor atau nilai maksimal adalah 100. Maka rumus yang digunakan adalah :

Keterangan : S = jumlah benar

Setelah nilai awal dan akhir diperoleh maka dihitung peningkatan hasil belajar dengan perhitungan gain (gain aktual). Gain diperoleh dari selisih skor tes awal dan akhir (Hake, 1999). Perbedaan skor atau nilai ini diasumsikan sebagai efek dari treatment, penggunaan multimedia interaktif yang akan dibangun.

Keterangan : G = gain

Sf = Skor tes akhir

Si = Skor tes awal

Untuk perhitungan nilai gain yang dinormalisasi dan pengklasifikasiannya akan digunakan persamaan (Hake, 1999) sebagai berikut :

Tabel 3.2

Interpretasi Nilai Gain yang dinormalisasi

Nilai Klasifikasi

≥ 0,7 Tinggi

Sedang

G = Sf-Si

Keterangan :

= gain yang dinormalisasi

(31)

38

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(32)
(33)

98

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses yang dilakukan untuk merancang dan membangun sebuah multimedia interaktif online berbasis model Treffinger meliputi tahap analisis kebutuhan, desain, pengembangan, implementasi, dan penilaian. 2. Multimedia interaktif ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini

dapat dilihat dari rerata siswa yang meningkat secara keseluruhan. Rerata hasil belajar siswa sebelumnya sebesar 68.94 dan setelah menggunakan multimedia interaktif ini menjadi 79.65.

3. Produk multimedia interaktif online berbasis model Treffinger yang telah dirancang dan dibangun dikategorikan sangat baik berdasarkan penilaian oleh siswa dengan perolehan persentase sebesar 85.21 %.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan oleh peneliti, diantaranya :

(34)

99

2. Multimedia yang dirancang dan dibangun oleh peneliti ini sekiranya dapat dimanfaatkan oleh siswa, guru, maupun pengguna lainnya untuk membantu dan mendukung pembelajaran Sistem Basis Data khususnya di SMK Wahidin, pada materi SQL.

(35)

100

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin W. & David R. Krathwohl. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ariasdi. 2008. Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran. Tersedia : http://ariasdimultimedia.wordpress.com/2008/02/12/panduan-pengembangan-multimedia-pembelajaran/. [6 Juni 2012]

Dahlia, Dini. (2008). Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Treffinger Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Danyati, Nenden.(2010). Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Model Treffinger terhadap Peningkatan Berpikir Kritis Siswa SMP. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Effendi, A. (2007). Penerapan Model Treffinger dalam Pembelajaran Matematikauntuk Meningkatkan Kompetensi Strategis Siswa SMP. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Galih, Reza Farmahni. (2009). Penerapan Lembar Kerja Siswa Model Treffinger Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Smp Kelas VIII Pada Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Gintings, Abdorrakhman. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Humaniora.

Gonia, M.Firdaus. (2009). Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Asesmen Pembelajaran Pembiasan Cahaya. Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI : Tidak Diterbitkan.

(36)

101

Gain.pdf&ei=I_ZuUsfnKITlkAWzg4GoBw&usg=AFQjCNFu_TxVFJ62SS_ UZk4R89PWMvUhOw&sig2=ISR02fBulbBzZ4l8S3s7gQ&bvm=bv.5512311 5,d.dGI. [23 September 2013]

Hasan, Bachtiar. (2010). Perencanaan Pembelajaran Bidang Studi. Bandung : Pustaka Ramadhan.

Jihad, Asep & Abdul Haris. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.

Lestari, Lies Puji. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Aplikasi Siswa Pada Mata Pelajaran TIK. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Madar, Ahmad Rizal & Yahya Buntat. (2011). The Effect of Using Visual Graphics via Interactive Multimedia on Learning of Mathematics (Straight Line) At Secondary School, Journal of Technical, Vocational & Engineering Educational Volume 3 September 2011, Pages 94-103

Mainasari, S. (2008). Pengaruh Model Pembelajaran Kreatif Treffinger terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP. UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Mayer, Richard E.(2009). Multimedia Learning. Yoyakarta : Pustaka Pelajar.

Mukhidin. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kejuruan Berbasis Kompetensi. Bandung : Rizki Press.

Munir. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : SPS Universitas Pendidikan Indonesia

Pebriani, Meliza Putri Dwi. (2011). Penerapan Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Simulasi untuk Meningkatkan Kemampuan Aplikasi dan Manipulasi Siswa SMA. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Pomalato, S. W. Dj. (2005). Pengaruh Penerapan Model Treffinger pada Pembelajaran Matematika dalam Mengembangkan Kemampuan Kreatif dan Pemecahan Masalah Siswa. Disertasi PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

(37)

102

Poppy Septiandari, 2013

Rancangan Bangun Multimedia Interaktif Online Berbasis Model Treffinger Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Basis Data Di SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Roblyer, M.D. (2009). Integrating Educational Technology Into Teaching. USA : Pearson Education, Inc.

Ruhimat, Toto. (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurtekpen FIP UPI

Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Sudjana. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Agresindo.

Sudrajat, Akhmad. (2009). Pembelajaran Tuntas. [online]. Tersedia :

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/11/02/pembelajaran-tuntas-mastery-learning-dalam-ktsp/. [28 Oktober 2013]

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sunata.(2012). Penerapan Pembelajaran Kreatif Model Treffinger untuk Meningkatkan Komunikasi Matematis Siswa. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Susilana, Rudi dkk. (2006). Kurikulum Pembelajaran. FIP : Universitas Pendidikan Indonesia.

Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka.

Triono, Lovi. (2011). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis WILMO (Web-Based Interactive Learning Modules)untuk Mendukung Proses Pembelajaran TIK Siswa SMA. Bandung : Skripsi Jur.Pendidikan Ilmu Komputer, UPI.[Tidak Diterbitkan]

Treffinger, et al. (1982). Theoretical Perspectives on Creatif Learning and its Facilitation: An Overview, The Journal of Creative Behaviour vol. 17 no.1

Gambar

Gambar 3.1        Model Pengembangan Multimedia Munir (2010:241)
Tabel 3.1   Tabel Kriteria Penilaian
Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Gain yang dinormalisasi

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan keberanian menghadapi resiko diukur melalui kesiapan pengusaha menghadapi objective risk (kegagalan alami, subjective risk (kegegalan yang diperkirakan),

Bahwa untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Konferensi Internasional Artepolis 3 (tiga), perlu dibentuk Panitia Konferensi Internasional Artepolis 3 (tiga) Tahun Anggaran

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Profitabilitas pada. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Berdasarkan sistem yang telah dibuat dengan memasukkan jumlah data yang dinginkan akan diperoleh waktu eksekusi, grafik dan kompleksitas algoritma pengurutan

Optimalisasi penggunaan labolatorium tata busana dalam menunjang proses pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung.. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

[r]

LOKASI PERSIAPA N PENGEMB ANGAN DENGAN PENDEKAT AN OVOP PENYUSU NAN KAJIAN PENGEMB ANGAN OVOP KABUPATE N MAGELAN G DISKUSI TENTANG ROAD MAP, RENCANA KERJA DAN PERKUATAN