• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT HASIL BELAJAR MELAKUKAN PERAWATAN KULIT WAJAH BERJERAWAT/BERKOMEDO DENGAN TEKNOLOGI SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY OPERATOR MADYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT HASIL BELAJAR MELAKUKAN PERAWATAN KULIT WAJAH BERJERAWAT/BERKOMEDO DENGAN TEKNOLOGI SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY OPERATOR MADYA."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT HASIL BELAJAR “MELAKUKAN PERAWATAN KULIT WAJAH BERJERAWAT/BERKOMEDO DENGAN TEKNOLOGI” SEBAGAI KESIAPAN

MENJADI BEAUTY OPERATOR MADYA

SKRIPSI

(Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Tata Busana)

disusun oleh Ineu Risdiani

0807877

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PERAWATAN KULIT WAJAH

BERJERAWAT/BERKOMEDO DENGAN

TEKNOLOGI SEBAGAI KESIAPAN

MENJADI BEAUTY OPERATOR MADYA

Oleh Ineu Risdiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan.

© Ineu Risdiani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

ABSTRAK

MANFAAT HASIL BELAJAR MELAKUKAN PERAWATAN KULIT WAJAH BERJERAWAT/BERKOMEDO DENGAN TEKNOLOGI

SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY OPERATOR MADYA

Penelitian ini membahas tentang manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif.Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung kelas XII. Sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh dengan jumlah 27 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pada umumnya lebih dari setengahnya responden mengetahui manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya, ditinjau dari penguasaan kompetensi mengidentifikasi kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo, mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi, dan melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi. Rekomendasi ditujukan pada peserta didik agar hasil penelitian dapat dijadikan bahan masukan untuk mengembangkan dan meningkatkan wawasan, keterampilan dan sikap mengenai perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam melakukan suatuperawatan kulit wajah, dan kepada guru mata diklat melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran.

(5)

ABSTRACT

Benefits of Learning Outcomes Perform Facial Skin Care Acne/Blackheads With Technology Readiness For Beauty Becomes Associate Operator

Abtrak: This study discusses the benefits of learning outcomes do facial skin care acne/blackheads with technology as a beauty operator readiness middle. The mothod used is the method of data collection using questionnaires deskriptif. Technic the population in this study is the program of beauty skin in SMK Negeri 9 Bandung class XII. The sample used is sampling saturated with the number 27. The results showed that: in general, more than half of the respondents know the benefits of learning outcomes do facial skin care acne/blackheads with technology as a beauty operator readiness middle, in terms of mastery of competencies

identified skin disorder acne/blackheads, facial skincare equipment operating acne/blackheads with technology, and do facial skin care/blackheads with

technology. Recommendations aimed at learners to research results can be used as input to develop and improve the knowledge, skills and attitudes about skin care facial acne/blackheads with technology, so as to improve the quality of care in performing skin, and the eyes of the teacher training di skin care facial

acne/blackheads with technology, the results of this study can be used as input to improve and develop the learning process.

(6)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Tinjauan Standar Kompetensi Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi ... 8

B. Materi Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo denganTeknologi ... 9

C. Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/BerkomedodenganTeknologi ... 52

D. Pertanyaan Penelitian ... 59

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 60

B. Lokasi, Populasi, danSampel Penelitian ... 61

C. Definisi Operasional ... 61

D. Alat Pengumpulan Data Penelitian ... 63

E. Teknik Pengolahan Data ... 64

F. Prosedur danTahap Penelitian ... 66

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 68

B. Pembahasan Data Hasil Penelitian ... 113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 121

B. Saran ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... 124

(7)
(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

penting dalam mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan

nasional di era globalisasi. Peningkatan sumber daya manusia salah satunya melalui

pendidikan. Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk individu-individu

agar mempunyai sikap dan prilaku yang kreatif dan mandiri, sehingga selalu

berkeinginan untuk maju dan berkembang.

Gambaran pendidikan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,

sebagaimana tercantum dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas) Bab II Pasal 3 mengenai Dasar, Fungsi, dan Tujuan (2006:102)

sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasklan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Realisasi

dari tujuan pendididkan nasional tersebut pemerintah telah berupaya melaksanakan

pendidikan nasional melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan informal.

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang berstruktur dan berjenjang terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

SMK Negeri 9 Bandung merupakan lembaga yang menyiapkan pendidikan

menengah kejuruan kelompok seni, kerajinan dan pariwisata serta membina empat

program keahlian, salah satunya Tata Kecantikan. Tujuan SMK Pariwisata bidang

Keahlian Tata Kecantikan seperti tercantum dam GBPP SMK Bidang keahlian Tata

(9)

2

1. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian tata kecantikan.

2. Mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian tata kecantikan.

3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian tata kecantikan

4. Menjadi warga negara yang produktif, kreatif, dan adaptif.

Tujuan di atas mengandung pemahaman bahwa peserta didik disiapkan

menjadi tenaga terampil, kreatif dan produktif sesuai dengan keahlian di bidang

kecantikan. Program Keahlian Tata Kecantikan bertujuan untuk menyiapkan peserta

didik agar lulusannya mampu menjadi ahli tata kecantikan terampil tingkat menengah

yang siap memasuki dunia industri/usaha sesuai dengan SKKNI.

Mata diklat produktif pada program keahlian Tata Kecantikan Kulit memiliki

beberapa standar kompetensi yang harus ditempuh oleh peserta didik mulai dari

tingkat 1 sampai tingkat III. Standar kompetensi yang dipelajari oleh peserta didik

Tata Kecantikan Kulit salah satunya Melakukan Perawatan Kulit Wajah

Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi. Tujuan pembelajaran melakukan

perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi yaitu peserta didik

diharapkan mengetahui, memahami, serta mampu melaksanakan perawatan kulit

wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi secara benar dan tepat.

Standar kompetensi melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo

dengan teknologi diajarkan pada kelas XI semester ganjil, dalam bentuk teori dan

praktek. Kompetensi dasar melakukan perawatan kulit wajah dengan teknologi,

sebagaimana tercantum dalam silabus Tata Kecantikan Kulit (2010) yaitu:

1. Mengidentifikasi kelainan kulit wajah meliputi: Pengertian kulit wajah berjerawat/berkomedo, diagnosis kulit wajah, ciri-ciri kulit wajah berjerawat/berkomedo, faktor-faktor penyebab kulit wajah berjerawat/berkomedo, kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo.

2. Mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi meliputi: Pengetahuan alat, bahan, lenan, dan kosmetik, macam-macam alat listrik untuk perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo, teknik pengoperasian alat listrik untuk kulit berjerawat/berkomedo.

(10)

pelaksanaan perawatan kulit wajah dengan teknologi, merapikan (alat, bahan, kosmetik, lenan dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP.

Proses pembelajaran Melakukan Perawatan Kulit Wajah dengan Teknologi

yang dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh diharapkan akan memberikan

dampak positif pada perubahan tingkah laku setiap individu yang disebut hasil

belajar, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1989:3) Hasil belajar adalah “Perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan Psikomotor” dan menurut Hamalik (2006:30) “Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”.

Hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan

teknologi dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam menguasai kompetensi

dasar diantaranya mengidentifikasi kelainan kulit wajah meliputi: Pengertian kulit

wajah berjerawat/berkomedo, diagnosis kulit wajah, ciri-ciri kulit wajah

berjerawat/berkomedo, faktor-faktor penyebab kulit wajah berjerawat/berkomedo,

dan kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo. penguasaan dan pemahaman dalam

mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan

teknologi meliputi: Pengetahuan (alat, bahan, lenan), dan kosmetik, macam-macam

alat listrik untuk perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo, teknik pengoperasian

alat listrik untuk kulit berjerawat/berkomedo, serta menguasai keterampilan dalam

melakukan teknik pelaksanaan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan

teknologi meliputi: Persiapan (alat, bahan, kosmetik, lenan, dan area kerja), teknik

melakukan perawatan kulit wajah dengan teknologi, merapikan (alat, bahan,

kosmetik, lenan dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP.

Hasil belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo

dengan Teknologi diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh peserta didik untuk

siap bekerja menjadi Beauty Operator Madya. Kesiapan menurut Slameto (2010:113), yaitu “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi

(11)

4

yaitu kebutuhan motif dan tujuan dan sebagai kesiapan eksternal yaitu keterampilan dan pengetahuan”.

Beauty Operator Madya adalah seorang tenaga kerja tingkat terampil di salon kecantikan yang bertugas melayani dan melakukan perawatan dalam bidang

kecantikan. Seorang yang siap bekerja menjadi Beauty Operator Madya harus memiliki keterampilan yang baik dalam melakukan perawatan kulit wajah dengan

menggunakan alat teknologi, mulai dari proses persiapan hingga proses

pelaksanaannya. Seorang Beauty Operator Madya harus mampu mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan baik dan benar .

Uraian latar belakang di atas menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian mengenai “ Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya” pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah-masalah yang

muncul dapat diidentifikasi adanya objek yang dapat dijadikan sumber ide dalam penelitian ”Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya”. Identifikasi masalah yaitu suatu tahap permulaan dari penguasaan

masalah di mana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai

suatu masalah (Husaini, 2011:18). Sejalan dengan pernyataan tersebut identifikasi

masalah dalam penelitian ini meliputi:

a. Hasil belajar

Hasil belajar mengacu pada Oemar Hamalik ( 2006 : 30 ) menjelaskan bahwa “ Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti rangkaian pembelajaran atau pelatihan akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang

(12)

Sejalan dengan pernyataan di atas, hasil belajar dapat dikatakan sebagai

perubahan yang terjadi dalam individu akibat dari usaha yang dilakukan atau interaksi

individu dengan lingkungannya. Hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah

berjerawat/berkomedo dengan teknologi diharapkan dapat memengaruhi perubahan

tingkah laku peserta didik, sehingga hasil belajar diharapkan dapat dijadikan bekal

ilmu dan keterampilan yang bermanfaat bagi peserta didik untuk siap menghadapi

dunia usaha/kerja.

b.Kesiapan

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk

memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi yang

mencakup 3 aspek, yaitu fisik, mental, dan emosional. Seseorang yang siap bekerja

menjadi Beauty Operator Madya harus memiliki keterampilan yang baik dalam melakukan perawatan kecantikan kulit wajah secara tepat dan benar.

c. Beauty Operator Madya

Beauty operator madya sebagaimana tertuang dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Tata Kecantikan kulit pada jenjang SMK (2004:12) “Beauty operator madya adalah seorang tenaga kerja tingkat terampil yang bertugas untuk melayani dan melakukan perawatan di bidang kecantikan”. Beauty Operator Madya

disiapkan untuk dapat bekerja di di salon kecantikan. Seseorang yang memiliki

kesiapan sebagai Beauty Operator Madya harus memiliki kemampuan meliputi penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam melakukan perawatan kulit,

wajah, tubuh, dan rambut mulai dari proses persiapan hingga proses pelaksanaannya.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam melakukan penelitian ini merupakan bagian yang

(13)

6

Beauty Operator Madya”? pada peserta didik tingkat III Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk

memperoleh data mengenai Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah

Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya, sebagaimana dijelaskan oleh Husaini (2011:30) “ Tujuan

merupakan pernyataan mengenai apa yang hendak kita capai”. Secara spesifik, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo

dengan teknologi ditinjau dari kompetensi dasar mengidentifikasi kelainan kulit

wajah berjerawat/berkomedo.

2. Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo

dengan teknologi ditinjau dari kompetensi dasar mengoperasikan peralatan

perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknplogi.

3. Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo

dengan teknologi ditinjau dari kompetensi dasar melakukan perawatan kulit wajah

berjerawat/berkomedo dengan teknologi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian “ Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya”, diharapkan adanya manfaat dari aspek teoritis maupun praktis.

Manfaat yang diperoleh dari penelitian diantaranya:

1. Aspek Teoritis

Manfaat penelitian dari aspek teoritis, diharapkan dapat menjadi bahan masukan

untuk mengembangkan dan memperkaya kepustakaan ilmiah serta sebagai evaluasi

dan penambahan materi mengenai perawatan kulit wajah dengan teknologi yang

(14)

2. Aspek Praktis

Manfaat hasil penelitian dari aspek praktis, diharapkan dapat dijadikan bekal dan

menumbuhkan kesiapan peserta didik sebagai beauty operator madya yang berkwalitas untuk menghadapi dunia usaha/kerja.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan struktur organisasi dalam penelitian yang berjudul “Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi

Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya”, secara sistematis dan terperinci

terdiri dari lima bab yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka berisi tentang konsep melakukan perawatan kulit wajah

berjerawat/berkomedo dengan teknologi, hasil belajar melakukan perawatan kulit

wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya, kesiapan menjadi beauty operator madya, kerangka berfikir dan pertanyaan penelitian. Bab III Metode Penelitian berisi tentang lokasi penelitian,

populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen

penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis

data. Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V berisi

(15)

60

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Best (1982:119) “Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya”. Metode penelitian deskriptif berpusat pada pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan

penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2007:72):

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. Tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan

yang ditempuh berhubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut

masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

bersangkutan. Sebagaimana yang diungkapkan Rosdy Ruslan (2003:24):

Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

Metode deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu

menggambarkan atau melukiskan secara sistematis fakta yang akurat, sifat,

karakteristik objek dan subjek, serta hubungan antar fenomena yang terjadi saat

sekarang atau sedang berlangsung yang berpusat pada masalah yang aktual dan diteliti

secara tepat. Metode penelitian ini ditujukan untuk menggali data mengenai manfaat

hasil belajar perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai

(16)

B.Lokasi, Populasi, dan Sampel

Lokasi merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu penelitian. Pada

saat melakukan penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang

dapat dipercaya, agar data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjawab

pertanyaan penelitian atau tujuan penelitian. Data diperoleh dari sejumlah lokasi,

populasi, dan sampel penelitian.

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna

mendapatkan yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini bertempat di SMK

Negeri 9 Jalan Soekarno-Hatta KM.10 Bandung.

2. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2009:117) “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah peserta didik kelas XII yang berjumlah 27 orang pada Program Keahlian Tata

Kecantukan Kulit SMK Negeri 9 Bandung yang telah mengikuti pembelajaran

melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi. Daftar

jumlah peserta didik (terlampir hal 128).

3. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total, dimana

seluruh objek dalam populasi dijadikan sampel penelitian yaitu peserta didik kelas XII

Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung sejumlah 27orang.

Sebagaimana yang diungkapkan Sugiyono (2010:124) bahwa “Sampling total adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.

C.Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian digunakan untuk menghindari kesalah

(17)

62

Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologo Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya“ sebagai berikut:

1. Manfaat

Manfaat diartikan sebagai “guna atau faedah suatu hal” (W.J.S Poerwadarminta,

2008:912).

2. Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Oemar Hamalik ( 2006 : 30 ) bahwa “ Hasil belajar

merupakan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti rangkaian

pembelajaran atau pelatihan akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut ”.

3. Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/berkomedo dengan Teknologi

Perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi merupakan salah

satu mata diklat pada bidang keahlian tata kecantikan kulit yang materinya

mencakup pengertian kulit wajah berjerawat/berkomedo, diagnosis kulit wajah,

ciri-ciri kulit wajah berjerawat/berkomedo, faktor-faktor penyebab kulit wajah

berjerawat/berkomedo, kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo, pengetahuan

alat, bahan, lenan, dan kosmetik, macam-macam alat kecantikan listrik untuk

perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo, teknik pengoperasian alat listrik

untuk kulit berjerawat/berkomedo, persiapan (alat, bahan, kosmetik, lenan, dan

area kerja), teknik melakukan perawatan kulit wajah dengan teknologi, merapikan

(alat, bahan, kosmetik, lenan dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP.

Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo

dengan teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian di

atas guna dari hasil belajar tersebut dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ada pada setiap individu dalam

menguasai materi pembelajaran perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan

teknologi yang mencakup teori dan praktek.

4. Kesiapan

Kesiapan menurut Slameto (2010:113), yaitu “Kesiapan adalah keseluruhan

(18)

mental, dan emosional sebagai kesiapan internal yaitu kebutuhan motif dan tujuan dan sebagai kesiapan eksternal yaitu keterampilan dan pengetahuan”.

5. Beauty Operator Madya

Beauty operator madya sebagaimana tertuang dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Tata Kecantikan kulit pada jenjang SMK (2004:12) “Beauty operator madya adalah seorang tenaga kerja tingkat terampil yang bertugas untuk melayani dan melakukan perawatan di bidang kecantikan”.

Beauty Operator Madya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peserta didik yang siap bekerja menjadi beauty operator madya di salon kecantikan dengan kemampuan yang dimiliki meliputi penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

dalam melakukan perawatan kulit, wajah, tubuh, dan rambut mulai dari proses

persiapan hingga proses pelaksanaannya dengan baik dan benar.

D.Alat Pengumpul Data

Alat Pengumpul data merupakan hal yang paling penting dalam suatu

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian itu adalah untuk memperoleh data

yang memenuhi standar yang ditetapkan. Pengumpulan data adalah suatu proses

penerapan metode penelitian pada masalah yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan

data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, digunakan untuk

menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Alat pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Angket (kuesioner)

Angket (kuesioner) adalah “Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal-hal yang diketahui” (Suharsimi Arikunto, 1999:140). Angket digunakan

untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode

angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.

Sebagaimana yang diungkapkan Sutopo (2006: 87):

(19)

64

Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon

sesuai dengan persepsinya, karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan

peneliti tidak bertemu langsung dengan responden, maka dalam menyusun angket

perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau

peryataan ada pengantar atau petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan

dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan (popular),

kalimat tidak terlalu panjang. dan ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan

terbuka dan berstruktur disesuaikan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon

dari responden secukupnya.

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai

manfaat hasil belajar perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi

sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya pada peserta didik kelas XII

Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu teknik dokumen merupakan teknik pengumpulan data

dengan sumber bukan manusia (non human resources) diantaranya dokumen, dan bahan statistik. Menurut Burhan Bungin (2007 : 121) “ Metode dokumenter adalah

salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian

sosial untuk menelusuri data histories”. Sedangkan Sugiyono (2007 : 329) menyatakan “Bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Studi

dokumentasi dalam penelitian ini dignakan untukmemperoleh daftar nama peserta

didik kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung.

E.Teknik Pengolahan Data

Data yang akan diolah yaitu data berdasarkan hasil angket yang telah

disebarkan kepada responden. Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data

mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat diinterpretasikan, sehingga

dapat memberikan arah dalam pengkajian lebih lanjut. Teknik pengolahan data dalam

(20)

telah terkumpul. Pengolahan data penelitian dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Membuat instrumen

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian berupa

angket/kuesioner dengan mengajukan beberapa bentuk pertanyaan pada responden.

Pertanyaan yang dibuat dalam angket harus mendeskripsikan atau menggambarkan

permasalahan dalam penelitian agar hasil jawaban dari responden sesuai dengan

tujuan yang diharapkan.

2. Penyebaran dan pengumpulan instrumen

Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak sesuai jumlah responden

kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab. Angket yang telah

diisi dengan lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman,

kemudian setelah pengisian selesai, angket dikembalikan pada penulis.

3. Mengecek data

Penulis melakukan pemeriksaan atau pengecekan angket terhadap

kemungkinan adanya kesalahan atau ketidaklengkapan dalam pengisian angket yang

telah diisi responden, kemudian menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta

memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya.

4. Tabulasi data

Tabulasi data yaitu proses pengelompokan data dengan cara

menjumlahkannya kemudian memasukkan data ke dalam table-tabel. Tabulasi data

dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi jawaban responden.Terdapat

dua kriteria untuk menentukan jawaban. Pertama, responden hanya menjawab salah

satu alternatif jawaban, sehingga jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah

responden (n). Kedua, responden dapat menjawab lebih dari satu jawaban sehingga

jumlah jawaban dalam kriteria ini menunjukkan jumlah frekuensi jawaban yang

bervariasi.

5. Menganalisis data

Menganalisis data yaitu proses analisis data atau mengolah data dengan

(21)

66

jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya

frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena setiap jumlah jawaban

responden pada setiap itemnya akan berbeda. Pengolahan data yang digunakan dalam

bentuk table persentase (percentage table) atau tabel distribusi frekuensi relatif.

Rumusan persentase sebagaiman yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (2003:43)

yaitu:

Rumusan persentase digunakan untuk mendapatkan angka persentase Jawaban

responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari satu, data yang telah

dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan dengan menggunakan kriteria

sebagaimana menurut pernyataan di atas yaitu:

100% = Seluruhnya

76%-99% = Sebagian besar

51%-75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26%-49% = Kurang dari setengahnya

1%-25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

Keterangan data yang ditafsirkan adalah data yang persentasenya paling besar.

F.Prosedur dan Tahap Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan

penelitian mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian

akhir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

Keterangan: P = Persentase f = Frekuensi

(22)

1. Tahap persiapan

a. Obeservasi dan wawancara ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai

masalah yang ada untuk dapat dijadikan sebagai permasalahan serta untuk

mempelajari literatur yang menjadi acuan untuk pembuatan outline penelitian.

b. Pemilihan masalah dan merumuskan masalah.

c. Pembuatan outline penelitian, dimana data yang diperlukan dalam penyusunan

outline terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan

penelitian, pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan daftar pustaka.

d. Membuat surat-surat untuk pengajuan dan persetujuan dosen pembimbing

e. Proses bimbingan

f. Menyusun desain skripsi dimulai dari BAB I, BAB II, BAB III dan instrumen

penelitian sebagai bahan seminar tahap I

g. Seminar tahap I (desain skripsi)

2. Tahap pelaksanaan

Tahap selanjutnya setelah dilakukan seminar 1 dan hasil perbaikan desain

skripsi seluruhnya telah disetujui, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan sebagai

berikut:

a. Penyebaran instrument penelitian untuk pengambilan data dari responden

b. Pengumpulan kembali instrument penelitian

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian

d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran

e. Proses bimbingan untuk seminar II

f. Penyusunan draft skripsi mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V

dan instrumen penelitian

g. Seminar II (draft skripsi)

h. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II

(23)
(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran pada bab ini disusun berdasarkan seluruh kegiatan

penelitian tentang “Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo Dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya” pada peserta didik Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung.

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian, pertanyaan

penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan

sebagai berikut.

1. Manfaat hasil belajar “melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi” ditinjau dari kompetensi mengidentifikasi kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya

Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo

dengan teknologi ditinjau dari kompetensi mengidentifikasi kelainan kulit wajah

berjerawat/berkomedo sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya

menunjukkan bahwa: pada umumnya lebih dari setengah peserta didik menguasai

kompetensi mengidentifikasi kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo. Kompetensi

tersebut ditunjukkan dengan penguasaan peserta didik mengetahui manfaat

mempelajari pengertian kulit wajah berjerawat/berkomedo, manfaat keterampilan

mempelajari cara mendiagnosis kulit wajah berjerawat/berkomedo, manfaat

mempelajari pengetahuan ciri-ciri kulit wajah berjerawat/berkomedo, manfaat

mempelajari pengetahuan faktor-faktor penyebab kulit wajah berjerawat/berkomedo,

dan manfaat mempelajari pengetahuan kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo.

2. Manfaat hasil belajar “melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi” ditinjau dari kompetensi mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya

(25)

122

wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya menunjukkan bahwa: pada umumnya lebih dari setengah peserta didik menguasai kompetensi mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah

berjerawat/berkomedo dengan teknologi. Kompetensi tersebut ditunjukkan dengan

penguasaan peserta didik mengetahui manfaat mempelajari pengetahuan (alat, bahan,

lenan, dan kosmetik), manfaat mempelajari pengetahuan macam-macam alat

kecantikan listrik untuk perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo, manfaat

pemahaman mempelajari teknik pengoperasian alat-alat kecantikan listrik untuk kulit

wajah berjerawat/berkomedo.

3. Manfaat hasil belajar “melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi” ditinjau dari kompetensi melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya

Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo

dengan teknologi ditinjau dari kompetensi melakukan perawatan kulit wajah

berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya menunjukkan bahwa: pada umumnya lebih dari setengah peserta didik menguasai kompetensi melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo

dengan teknologi. Kompetensi tersebut ditunjukkan dengan penguasaan peserta didik

mengetahui manfaat keterampilan mempelajari kesehatan dan keselamatan kerja (K3),

manfaat keterampilan mempelajari persiapan (alat, bahan, kosmetik, lenan, dan area

kerja), manfaat keterampilan mempelajari teknik pelaksanaan perawatan kulit wajah

dengan teknologi, manfaat mempelajari cara merapikan (alat, bahan, kosmetik, lenan

dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP, ketika selesai melakukan perawatan.

B. Saran

Saran yang penulis ajukan berdasarkan kesimpulan penelitian, saran yang

penulis diajukan berikut ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan

pertimbangan untuk dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

1. Pesertadidik

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit

(26)

mengetahui manfaatnya ditinjau dari kompetensi mengidentifikasi kelainan kulit

wajah berjerawat/berkomedo, mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah

berjerawat/berkomedo dengan teknplpgi, dan melakukan perawatan kulit wajah

berjerawat/berkomedo dengan teknologi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan bahan masukan untuk memotivasi para peserta didik agar dapat

mengembangkan dan meningkatkan wawasan, keterampilan, dan sikap dengan cara

banyak berlatih terus menerus dan mempelajari buku sumber mengenai perawatan

kulit wajah dengan teknologi, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan

perawatan dengan baik dan peserta didik lebih siap untuk mengaplikasikan

pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai beauty operator madya.

2. Guru mata diklat

Hasil penelitian menunjukkan manfaat hasil belajar melakukan perawatan

kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya pada umumnya berada pada kategori lebih dari setengah. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru mata

diklat dalam melakukan perawatan kulit wajah dengan teknologi untuk meningkatkan

dan mengembangkan materi pembelajaran perawatan kulit wajah

(27)

124

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Cara, Birnbaum. (2007). Universal Beauty - Panduan Kecantikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Kusantati, herni. dkk. (2008). Tata Kecantikan Kulit untuk SMK Jilid 3. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, DirektoratJenderalManajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional.

Kusumadewi.(2002).Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama.

…………(2010). Modul Melakukan Perawatan Kulit Wajah Bermasalah dengan Teknologi. Bandung: SMK Negeri 9 Bandung. Tidak Diterbitkan.

Dwikarya, Maria. DSKK. (2007). Merawat Kulit & Wajah. Jakarta: Kawan Pustaka.

Dwikarya, Maria. DSKK. (2007). Cara Tuntas Membasmi Jerawat. Jakarta: Kawan Pustaka.

Slameto.(2010).Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Edisi Revisi Cetakan 5. Jakarta: RinekaCipta.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surayin. (2011). KamusUmumBahasa Indonesia Cetakan VII. Bandung. YramaWidya.

Syaodih Sukmadinata. N. (2007).MetodePenelitianPendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(28)

Team PengembangKurikulum. (2012). Kurikulum KTSP SMK Negeri 9 Bandung Kompetensi Keahlian Kecantikan Kulit. Bandung: SMK Negeri 9 Bandung. TidakDiterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2012). PedomanPenulisanKaryaIlmiah. Bandung. Tidakditerbitkan.

…………, (2010). Silabus Kompetensi Keahlian Kecantikan Kulit Standar Kompetensi Melakukan Perawatan Kulit Wajah Bermasalah dengan Teknologi. Bandung: SMK Negeri 9 Bandung. TidakDiterbitkan.

Skripsi:

Erny , Evarianti. (2011). Pendapat Peserta Diklat Tentang Manfaat Hasil Belajar Pengeritingan Rambut Sebagai Kesiapan Uji Kompetensi. Bandung: Pendidikan Tata Busana. Tidak Diterbitkan.

Internet:

…………, (2012). perawatan-tepat-untuk-kulit-berjerawat [Online], http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/2258415- /#ixzz28EPGq6QR (04 Februari 2012)

…………, (2012). Alat-Alat Teknis Salon Indonesia [Online], :http://www.salonindonesia.com (15 Juni 2012)

…………, (2011). Vapozone [Online], http://infocompany.biz/de/products/520/glass bottles/ ( 12 Agustus 2011)

…………, (2012). Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli [Online], http://infokuh.blogspot.com/pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html Copyright by Infokuh.blogspot.com (12 Juli 2012)

…………, (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar (Shaleh ,2004:262) [Online], http://cumanulisaja.blogspot.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html (18 Mei 2012)

Trianto, (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Djamarah, 2002:151-156) [Online], http://cumanulisaja.blogspot.com/mendesain model pembelajaran inovatif-progresif.html (25 Mei 2012)

(29)

126

…………, (2012). Rumah Cantik Online Store [Online],

http:// www.rumahcantikonlinestore.com (21 Juli 2012)

………, (2011). Acne Pustule [Online], http:// 4.bloogspot.com./acne/pustule (21 Mei 2011)

………, (2011). Hikmah Herbal Indonesia [Online],

http://www.hikmahherbal.indonetwork.com (24 April 2011)

Nathalie, Skin Care. (2012). Perawatan kulit wajah dengan teknologi [Online], www.nathaliebeautyskincare.com (15 April 2012)

Natasha, Skin Care. (2011).Perawatan kulit wajah dengan teknologi tinggi

[Online], www. natashaskincare.com (12 Desember 2011)

Teguh Budi Santoso, (2009). Jenis-Jenis Jerawat [Online], www.detikhealth.com (30 Oktober 2009)

Dokumen

Dokumen photo. (2010) Perawatan Wajah. Bandung: Tribunnews.

Majalah:

Majalah Perawatan Wajah Edisi (Mei 2007)

Majalah Kesehatan Jenis Jerawat Edisi (26 juli 2009) Majalah stilaser Copyright Edisi (Februari 2012)

Undang-Undang:

Undang-Undang SISDIKNAS (SistemPendidikanNasional). (2010). Bandung: Fokus Media.

Undang-Undang Depkes RI tentangKosmetika dan Alat Kesehatan. (1976).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk pemperoleh data mengenai manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin ditinjau dari

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) ditinjau dari kemampuan penguasaan peralatan dan kosmetika menunjukkan, lebih dari setengahnya

Kajian masalah dalam penelitian ini mengenai bagaimana manfaat hasil belajar pewarnaan rambut sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama yang dilakukan di SMK Negeri 9

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan gaya bahasa pada iklan produk kecantikan perawatan kulit wajah majalah Femina, perubahan makna

Kulit Wajah yang Bermasalah pada Perawatan Kulit Wajah dengan Teknologi dengan Model Pembelajaran Bertukar Pasangan pada Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMKN 4

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat disimpulkan nilai praktek dasar kecantikan kulit pada rias wajah sehari- hari hanya memperoleh nilai yang

Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen yang mencakup penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan indikator yang mencakup konsep

PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian menguraikan tentang proses atau tata cara pembuatan masker gel peel off ekstrak daun pepaya kombinasi bunga melati untuk perawatan kulit wajah