MANFAAT HASIL BELAJAR “MELAKUKAN PERAWATAN KULIT WAJAH BERJERAWAT/BERKOMEDO DENGAN TEKNOLOGI” SEBAGAI KESIAPAN
MENJADI BEAUTY OPERATOR MADYA
SKRIPSI
(Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Tata Busana)
disusun oleh Ineu Risdiani
0807877
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PERAWATAN KULIT WAJAH
BERJERAWAT/BERKOMEDO DENGAN
TEKNOLOGI SEBAGAI KESIAPAN
MENJADI BEAUTY OPERATOR MADYA
Oleh Ineu Risdiani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan.
© Ineu Risdiani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
MANFAAT HASIL BELAJAR MELAKUKAN PERAWATAN KULIT WAJAH BERJERAWAT/BERKOMEDO DENGAN TEKNOLOGI
SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY OPERATOR MADYA
Penelitian ini membahas tentang manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif.Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung kelas XII. Sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh dengan jumlah 27 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pada umumnya lebih dari setengahnya responden mengetahui manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya, ditinjau dari penguasaan kompetensi mengidentifikasi kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo, mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi, dan melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi. Rekomendasi ditujukan pada peserta didik agar hasil penelitian dapat dijadikan bahan masukan untuk mengembangkan dan meningkatkan wawasan, keterampilan dan sikap mengenai perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam melakukan suatuperawatan kulit wajah, dan kepada guru mata diklat melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran.
ABSTRACT
Benefits of Learning Outcomes Perform Facial Skin Care Acne/Blackheads With Technology Readiness For Beauty Becomes Associate Operator
Abtrak: This study discusses the benefits of learning outcomes do facial skin care acne/blackheads with technology as a beauty operator readiness middle. The mothod used is the method of data collection using questionnaires deskriptif. Technic the population in this study is the program of beauty skin in SMK Negeri 9 Bandung class XII. The sample used is sampling saturated with the number 27. The results showed that: in general, more than half of the respondents know the benefits of learning outcomes do facial skin care acne/blackheads with technology as a beauty operator readiness middle, in terms of mastery of competencies
identified skin disorder acne/blackheads, facial skincare equipment operating acne/blackheads with technology, and do facial skin care/blackheads with
technology. Recommendations aimed at learners to research results can be used as input to develop and improve the knowledge, skills and attitudes about skin care facial acne/blackheads with technology, so as to improve the quality of care in performing skin, and the eyes of the teacher training di skin care facial
acne/blackheads with technology, the results of this study can be used as input to improve and develop the learning process.
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Tinjauan Standar Kompetensi Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi ... 8
B. Materi Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo denganTeknologi ... 9
C. Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/BerkomedodenganTeknologi ... 52
D. Pertanyaan Penelitian ... 59
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 60
B. Lokasi, Populasi, danSampel Penelitian ... 61
C. Definisi Operasional ... 61
D. Alat Pengumpulan Data Penelitian ... 63
E. Teknik Pengolahan Data ... 64
F. Prosedur danTahap Penelitian ... 66
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 68
B. Pembahasan Data Hasil Penelitian ... 113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 121
B. Saran ... 122
DAFTAR PUSTAKA ... 124
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat
penting dalam mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan
nasional di era globalisasi. Peningkatan sumber daya manusia salah satunya melalui
pendidikan. Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk individu-individu
agar mempunyai sikap dan prilaku yang kreatif dan mandiri, sehingga selalu
berkeinginan untuk maju dan berkembang.
Gambaran pendidikan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,
sebagaimana tercantum dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) Bab II Pasal 3 mengenai Dasar, Fungsi, dan Tujuan (2006:102)
sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasklan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Kutipan di atas menjelaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor
yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Realisasi
dari tujuan pendididkan nasional tersebut pemerintah telah berupaya melaksanakan
pendidikan nasional melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan informal.
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang berstruktur dan berjenjang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
SMK Negeri 9 Bandung merupakan lembaga yang menyiapkan pendidikan
menengah kejuruan kelompok seni, kerajinan dan pariwisata serta membina empat
program keahlian, salah satunya Tata Kecantikan. Tujuan SMK Pariwisata bidang
Keahlian Tata Kecantikan seperti tercantum dam GBPP SMK Bidang keahlian Tata
2
1. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian tata kecantikan.
2. Mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian tata kecantikan.
3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian tata kecantikan
4. Menjadi warga negara yang produktif, kreatif, dan adaptif.
Tujuan di atas mengandung pemahaman bahwa peserta didik disiapkan
menjadi tenaga terampil, kreatif dan produktif sesuai dengan keahlian di bidang
kecantikan. Program Keahlian Tata Kecantikan bertujuan untuk menyiapkan peserta
didik agar lulusannya mampu menjadi ahli tata kecantikan terampil tingkat menengah
yang siap memasuki dunia industri/usaha sesuai dengan SKKNI.
Mata diklat produktif pada program keahlian Tata Kecantikan Kulit memiliki
beberapa standar kompetensi yang harus ditempuh oleh peserta didik mulai dari
tingkat 1 sampai tingkat III. Standar kompetensi yang dipelajari oleh peserta didik
Tata Kecantikan Kulit salah satunya Melakukan Perawatan Kulit Wajah
Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi. Tujuan pembelajaran melakukan
perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi yaitu peserta didik
diharapkan mengetahui, memahami, serta mampu melaksanakan perawatan kulit
wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi secara benar dan tepat.
Standar kompetensi melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo
dengan teknologi diajarkan pada kelas XI semester ganjil, dalam bentuk teori dan
praktek. Kompetensi dasar melakukan perawatan kulit wajah dengan teknologi,
sebagaimana tercantum dalam silabus Tata Kecantikan Kulit (2010) yaitu:
1. Mengidentifikasi kelainan kulit wajah meliputi: Pengertian kulit wajah berjerawat/berkomedo, diagnosis kulit wajah, ciri-ciri kulit wajah berjerawat/berkomedo, faktor-faktor penyebab kulit wajah berjerawat/berkomedo, kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo.
2. Mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi meliputi: Pengetahuan alat, bahan, lenan, dan kosmetik, macam-macam alat listrik untuk perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo, teknik pengoperasian alat listrik untuk kulit berjerawat/berkomedo.
pelaksanaan perawatan kulit wajah dengan teknologi, merapikan (alat, bahan, kosmetik, lenan dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP.
Proses pembelajaran Melakukan Perawatan Kulit Wajah dengan Teknologi
yang dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh diharapkan akan memberikan
dampak positif pada perubahan tingkah laku setiap individu yang disebut hasil
belajar, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1989:3) Hasil belajar adalah “Perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan Psikomotor” dan menurut Hamalik (2006:30) “Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”.
Hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan
teknologi dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam menguasai kompetensi
dasar diantaranya mengidentifikasi kelainan kulit wajah meliputi: Pengertian kulit
wajah berjerawat/berkomedo, diagnosis kulit wajah, ciri-ciri kulit wajah
berjerawat/berkomedo, faktor-faktor penyebab kulit wajah berjerawat/berkomedo,
dan kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo. penguasaan dan pemahaman dalam
mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan
teknologi meliputi: Pengetahuan (alat, bahan, lenan), dan kosmetik, macam-macam
alat listrik untuk perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo, teknik pengoperasian
alat listrik untuk kulit berjerawat/berkomedo, serta menguasai keterampilan dalam
melakukan teknik pelaksanaan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan
teknologi meliputi: Persiapan (alat, bahan, kosmetik, lenan, dan area kerja), teknik
melakukan perawatan kulit wajah dengan teknologi, merapikan (alat, bahan,
kosmetik, lenan dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP.
Hasil belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo
dengan Teknologi diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh peserta didik untuk
siap bekerja menjadi Beauty Operator Madya. Kesiapan menurut Slameto (2010:113), yaitu “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi
4
yaitu kebutuhan motif dan tujuan dan sebagai kesiapan eksternal yaitu keterampilan dan pengetahuan”.
Beauty Operator Madya adalah seorang tenaga kerja tingkat terampil di salon kecantikan yang bertugas melayani dan melakukan perawatan dalam bidang
kecantikan. Seorang yang siap bekerja menjadi Beauty Operator Madya harus memiliki keterampilan yang baik dalam melakukan perawatan kulit wajah dengan
menggunakan alat teknologi, mulai dari proses persiapan hingga proses
pelaksanaannya. Seorang Beauty Operator Madya harus mampu mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan baik dan benar .
Uraian latar belakang di atas menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian mengenai “ Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya” pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung.
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah-masalah yang
muncul dapat diidentifikasi adanya objek yang dapat dijadikan sumber ide dalam penelitian ”Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya”. Identifikasi masalah yaitu suatu tahap permulaan dari penguasaan
masalah di mana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai
suatu masalah (Husaini, 2011:18). Sejalan dengan pernyataan tersebut identifikasi
masalah dalam penelitian ini meliputi:
a. Hasil belajar
Hasil belajar mengacu pada Oemar Hamalik ( 2006 : 30 ) menjelaskan bahwa “ Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti rangkaian pembelajaran atau pelatihan akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang
Sejalan dengan pernyataan di atas, hasil belajar dapat dikatakan sebagai
perubahan yang terjadi dalam individu akibat dari usaha yang dilakukan atau interaksi
individu dengan lingkungannya. Hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah
berjerawat/berkomedo dengan teknologi diharapkan dapat memengaruhi perubahan
tingkah laku peserta didik, sehingga hasil belajar diharapkan dapat dijadikan bekal
ilmu dan keterampilan yang bermanfaat bagi peserta didik untuk siap menghadapi
dunia usaha/kerja.
b.Kesiapan
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk
memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi yang
mencakup 3 aspek, yaitu fisik, mental, dan emosional. Seseorang yang siap bekerja
menjadi Beauty Operator Madya harus memiliki keterampilan yang baik dalam melakukan perawatan kecantikan kulit wajah secara tepat dan benar.
c. Beauty Operator Madya
Beauty operator madya sebagaimana tertuang dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Tata Kecantikan kulit pada jenjang SMK (2004:12) “Beauty operator madya adalah seorang tenaga kerja tingkat terampil yang bertugas untuk melayani dan melakukan perawatan di bidang kecantikan”. Beauty Operator Madya
disiapkan untuk dapat bekerja di di salon kecantikan. Seseorang yang memiliki
kesiapan sebagai Beauty Operator Madya harus memiliki kemampuan meliputi penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam melakukan perawatan kulit,
wajah, tubuh, dan rambut mulai dari proses persiapan hingga proses pelaksanaannya.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam melakukan penelitian ini merupakan bagian yang
6
Beauty Operator Madya”? pada peserta didik tingkat III Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk
memperoleh data mengenai Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah
Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya, sebagaimana dijelaskan oleh Husaini (2011:30) “ Tujuan
merupakan pernyataan mengenai apa yang hendak kita capai”. Secara spesifik, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo
dengan teknologi ditinjau dari kompetensi dasar mengidentifikasi kelainan kulit
wajah berjerawat/berkomedo.
2. Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo
dengan teknologi ditinjau dari kompetensi dasar mengoperasikan peralatan
perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknplogi.
3. Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo
dengan teknologi ditinjau dari kompetensi dasar melakukan perawatan kulit wajah
berjerawat/berkomedo dengan teknologi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian “ Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya”, diharapkan adanya manfaat dari aspek teoritis maupun praktis.
Manfaat yang diperoleh dari penelitian diantaranya:
1. Aspek Teoritis
Manfaat penelitian dari aspek teoritis, diharapkan dapat menjadi bahan masukan
untuk mengembangkan dan memperkaya kepustakaan ilmiah serta sebagai evaluasi
dan penambahan materi mengenai perawatan kulit wajah dengan teknologi yang
2. Aspek Praktis
Manfaat hasil penelitian dari aspek praktis, diharapkan dapat dijadikan bekal dan
menumbuhkan kesiapan peserta didik sebagai beauty operator madya yang berkwalitas untuk menghadapi dunia usaha/kerja.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Penulisan struktur organisasi dalam penelitian yang berjudul “Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologi
Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya”, secara sistematis dan terperinci
terdiri dari lima bab yang dapat diuraikan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II Kajian Pustaka berisi tentang konsep melakukan perawatan kulit wajah
berjerawat/berkomedo dengan teknologi, hasil belajar melakukan perawatan kulit
wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya, kesiapan menjadi beauty operator madya, kerangka berfikir dan pertanyaan penelitian. Bab III Metode Penelitian berisi tentang lokasi penelitian,
populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis
data. Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V berisi
60
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Best (1982:119) “Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya”. Metode penelitian deskriptif berpusat pada pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan
penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2007:72):
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. Tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh berhubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Sebagaimana yang diungkapkan Rosdy Ruslan (2003:24):
Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
Metode deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu
menggambarkan atau melukiskan secara sistematis fakta yang akurat, sifat,
karakteristik objek dan subjek, serta hubungan antar fenomena yang terjadi saat
sekarang atau sedang berlangsung yang berpusat pada masalah yang aktual dan diteliti
secara tepat. Metode penelitian ini ditujukan untuk menggali data mengenai manfaat
hasil belajar perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai
B.Lokasi, Populasi, dan Sampel
Lokasi merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu penelitian. Pada
saat melakukan penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang
dapat dipercaya, agar data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian atau tujuan penelitian. Data diperoleh dari sejumlah lokasi,
populasi, dan sampel penelitian.
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna
mendapatkan yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini bertempat di SMK
Negeri 9 Jalan Soekarno-Hatta KM.10 Bandung.
2. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2009:117) “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah peserta didik kelas XII yang berjumlah 27 orang pada Program Keahlian Tata
Kecantukan Kulit SMK Negeri 9 Bandung yang telah mengikuti pembelajaran
melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi. Daftar
jumlah peserta didik (terlampir hal 128).
3. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total, dimana
seluruh objek dalam populasi dijadikan sampel penelitian yaitu peserta didik kelas XII
Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung sejumlah 27orang.
Sebagaimana yang diungkapkan Sugiyono (2010:124) bahwa “Sampling total adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.
C.Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian digunakan untuk menghindari kesalah
62
Berjerawat/Berkomedo dengan Teknologo Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya“ sebagai berikut:
1. Manfaat
Manfaat diartikan sebagai “guna atau faedah suatu hal” (W.J.S Poerwadarminta,
2008:912).
2. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Oemar Hamalik ( 2006 : 30 ) bahwa “ Hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti rangkaian
pembelajaran atau pelatihan akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut ”.
3. Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/berkomedo dengan Teknologi
Perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi merupakan salah
satu mata diklat pada bidang keahlian tata kecantikan kulit yang materinya
mencakup pengertian kulit wajah berjerawat/berkomedo, diagnosis kulit wajah,
ciri-ciri kulit wajah berjerawat/berkomedo, faktor-faktor penyebab kulit wajah
berjerawat/berkomedo, kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo, pengetahuan
alat, bahan, lenan, dan kosmetik, macam-macam alat kecantikan listrik untuk
perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo, teknik pengoperasian alat listrik
untuk kulit berjerawat/berkomedo, persiapan (alat, bahan, kosmetik, lenan, dan
area kerja), teknik melakukan perawatan kulit wajah dengan teknologi, merapikan
(alat, bahan, kosmetik, lenan dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP.
Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo
dengan teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian di
atas guna dari hasil belajar tersebut dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ada pada setiap individu dalam
menguasai materi pembelajaran perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan
teknologi yang mencakup teori dan praktek.
4. Kesiapan
Kesiapan menurut Slameto (2010:113), yaitu “Kesiapan adalah keseluruhan
mental, dan emosional sebagai kesiapan internal yaitu kebutuhan motif dan tujuan dan sebagai kesiapan eksternal yaitu keterampilan dan pengetahuan”.
5. Beauty Operator Madya
Beauty operator madya sebagaimana tertuang dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Tata Kecantikan kulit pada jenjang SMK (2004:12) “Beauty operator madya adalah seorang tenaga kerja tingkat terampil yang bertugas untuk melayani dan melakukan perawatan di bidang kecantikan”.
Beauty Operator Madya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peserta didik yang siap bekerja menjadi beauty operator madya di salon kecantikan dengan kemampuan yang dimiliki meliputi penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
dalam melakukan perawatan kulit, wajah, tubuh, dan rambut mulai dari proses
persiapan hingga proses pelaksanaannya dengan baik dan benar.
D.Alat Pengumpul Data
Alat Pengumpul data merupakan hal yang paling penting dalam suatu
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian itu adalah untuk memperoleh data
yang memenuhi standar yang ditetapkan. Pengumpulan data adalah suatu proses
penerapan metode penelitian pada masalah yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Alat pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Angket (kuesioner)
Angket (kuesioner) adalah “Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang diketahui” (Suharsimi Arikunto, 1999:140). Angket digunakan
untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode
angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.
Sebagaimana yang diungkapkan Sutopo (2006: 87):
64
Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon
sesuai dengan persepsinya, karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan
peneliti tidak bertemu langsung dengan responden, maka dalam menyusun angket
perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau
peryataan ada pengantar atau petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan
dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan (popular),
kalimat tidak terlalu panjang. dan ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan
terbuka dan berstruktur disesuaikan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon
dari responden secukupnya.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai
manfaat hasil belajar perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi
sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya pada peserta didik kelas XII
Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu teknik dokumen merupakan teknik pengumpulan data
dengan sumber bukan manusia (non human resources) diantaranya dokumen, dan bahan statistik. Menurut Burhan Bungin (2007 : 121) “ Metode dokumenter adalah
salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian
sosial untuk menelusuri data histories”. Sedangkan Sugiyono (2007 : 329) menyatakan “Bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Studi
dokumentasi dalam penelitian ini dignakan untukmemperoleh daftar nama peserta
didik kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung.
E.Teknik Pengolahan Data
Data yang akan diolah yaitu data berdasarkan hasil angket yang telah
disebarkan kepada responden. Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data
mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat diinterpretasikan, sehingga
dapat memberikan arah dalam pengkajian lebih lanjut. Teknik pengolahan data dalam
telah terkumpul. Pengolahan data penelitian dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Membuat instrumen
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian berupa
angket/kuesioner dengan mengajukan beberapa bentuk pertanyaan pada responden.
Pertanyaan yang dibuat dalam angket harus mendeskripsikan atau menggambarkan
permasalahan dalam penelitian agar hasil jawaban dari responden sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
2. Penyebaran dan pengumpulan instrumen
Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak sesuai jumlah responden
kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab. Angket yang telah
diisi dengan lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman,
kemudian setelah pengisian selesai, angket dikembalikan pada penulis.
3. Mengecek data
Penulis melakukan pemeriksaan atau pengecekan angket terhadap
kemungkinan adanya kesalahan atau ketidaklengkapan dalam pengisian angket yang
telah diisi responden, kemudian menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta
memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya.
4. Tabulasi data
Tabulasi data yaitu proses pengelompokan data dengan cara
menjumlahkannya kemudian memasukkan data ke dalam table-tabel. Tabulasi data
dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi jawaban responden.Terdapat
dua kriteria untuk menentukan jawaban. Pertama, responden hanya menjawab salah
satu alternatif jawaban, sehingga jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah
responden (n). Kedua, responden dapat menjawab lebih dari satu jawaban sehingga
jumlah jawaban dalam kriteria ini menunjukkan jumlah frekuensi jawaban yang
bervariasi.
5. Menganalisis data
Menganalisis data yaitu proses analisis data atau mengolah data dengan
66
jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya
frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena setiap jumlah jawaban
responden pada setiap itemnya akan berbeda. Pengolahan data yang digunakan dalam
bentuk table persentase (percentage table) atau tabel distribusi frekuensi relatif.
Rumusan persentase sebagaiman yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (2003:43)
yaitu:
Rumusan persentase digunakan untuk mendapatkan angka persentase Jawaban
responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari satu, data yang telah
dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan dengan menggunakan kriteria
sebagaimana menurut pernyataan di atas yaitu:
100% = Seluruhnya
76%-99% = Sebagian besar
51%-75% = Lebih dari setengahnya
50% = Setengahnya
26%-49% = Kurang dari setengahnya
1%-25% = Sebagian kecil
0% = Tidak seorangpun
Keterangan data yang ditafsirkan adalah data yang persentasenya paling besar.
F.Prosedur dan Tahap Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan
penelitian mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian
akhir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
Keterangan: P = Persentase f = Frekuensi
1. Tahap persiapan
a. Obeservasi dan wawancara ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai
masalah yang ada untuk dapat dijadikan sebagai permasalahan serta untuk
mempelajari literatur yang menjadi acuan untuk pembuatan outline penelitian.
b. Pemilihan masalah dan merumuskan masalah.
c. Pembuatan outline penelitian, dimana data yang diperlukan dalam penyusunan
outline terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan daftar pustaka.
d. Membuat surat-surat untuk pengajuan dan persetujuan dosen pembimbing
e. Proses bimbingan
f. Menyusun desain skripsi dimulai dari BAB I, BAB II, BAB III dan instrumen
penelitian sebagai bahan seminar tahap I
g. Seminar tahap I (desain skripsi)
2. Tahap pelaksanaan
Tahap selanjutnya setelah dilakukan seminar 1 dan hasil perbaikan desain
skripsi seluruhnya telah disetujui, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan sebagai
berikut:
a. Penyebaran instrument penelitian untuk pengambilan data dari responden
b. Pengumpulan kembali instrument penelitian
c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian
d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran
e. Proses bimbingan untuk seminar II
f. Penyusunan draft skripsi mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V
dan instrumen penelitian
g. Seminar II (draft skripsi)
h. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran pada bab ini disusun berdasarkan seluruh kegiatan
penelitian tentang “Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat/Berkomedo Dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya” pada peserta didik Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 9 Bandung.
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian, pertanyaan
penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan
sebagai berikut.
1. Manfaat hasil belajar “melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi” ditinjau dari kompetensi mengidentifikasi kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya
Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo
dengan teknologi ditinjau dari kompetensi mengidentifikasi kelainan kulit wajah
berjerawat/berkomedo sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya
menunjukkan bahwa: pada umumnya lebih dari setengah peserta didik menguasai
kompetensi mengidentifikasi kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo. Kompetensi
tersebut ditunjukkan dengan penguasaan peserta didik mengetahui manfaat
mempelajari pengertian kulit wajah berjerawat/berkomedo, manfaat keterampilan
mempelajari cara mendiagnosis kulit wajah berjerawat/berkomedo, manfaat
mempelajari pengetahuan ciri-ciri kulit wajah berjerawat/berkomedo, manfaat
mempelajari pengetahuan faktor-faktor penyebab kulit wajah berjerawat/berkomedo,
dan manfaat mempelajari pengetahuan kelainan kulit wajah berjerawat/berkomedo.
2. Manfaat hasil belajar “melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi” ditinjau dari kompetensi mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya
122
wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya menunjukkan bahwa: pada umumnya lebih dari setengah peserta didik menguasai kompetensi mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah
berjerawat/berkomedo dengan teknologi. Kompetensi tersebut ditunjukkan dengan
penguasaan peserta didik mengetahui manfaat mempelajari pengetahuan (alat, bahan,
lenan, dan kosmetik), manfaat mempelajari pengetahuan macam-macam alat
kecantikan listrik untuk perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo, manfaat
pemahaman mempelajari teknik pengoperasian alat-alat kecantikan listrik untuk kulit
wajah berjerawat/berkomedo.
3. Manfaat hasil belajar “melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi” ditinjau dari kompetensi melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya
Manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo
dengan teknologi ditinjau dari kompetensi melakukan perawatan kulit wajah
berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya menunjukkan bahwa: pada umumnya lebih dari setengah peserta didik menguasai kompetensi melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo
dengan teknologi. Kompetensi tersebut ditunjukkan dengan penguasaan peserta didik
mengetahui manfaat keterampilan mempelajari kesehatan dan keselamatan kerja (K3),
manfaat keterampilan mempelajari persiapan (alat, bahan, kosmetik, lenan, dan area
kerja), manfaat keterampilan mempelajari teknik pelaksanaan perawatan kulit wajah
dengan teknologi, manfaat mempelajari cara merapikan (alat, bahan, kosmetik, lenan
dan area kerja) dilakukan sesuai dengan SOP, ketika selesai melakukan perawatan.
B. Saran
Saran yang penulis ajukan berdasarkan kesimpulan penelitian, saran yang
penulis diajukan berikut ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan
pertimbangan untuk dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
1. Pesertadidik
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar melakukan perawatan kulit
mengetahui manfaatnya ditinjau dari kompetensi mengidentifikasi kelainan kulit
wajah berjerawat/berkomedo, mengoperasikan peralatan perawatan kulit wajah
berjerawat/berkomedo dengan teknplpgi, dan melakukan perawatan kulit wajah
berjerawat/berkomedo dengan teknologi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan bahan masukan untuk memotivasi para peserta didik agar dapat
mengembangkan dan meningkatkan wawasan, keterampilan, dan sikap dengan cara
banyak berlatih terus menerus dan mempelajari buku sumber mengenai perawatan
kulit wajah dengan teknologi, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan
perawatan dengan baik dan peserta didik lebih siap untuk mengaplikasikan
pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai beauty operator madya.
2. Guru mata diklat
Hasil penelitian menunjukkan manfaat hasil belajar melakukan perawatan
kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi sebagai kesiapan menjadi beauty operator madya pada umumnya berada pada kategori lebih dari setengah. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru mata
diklat dalam melakukan perawatan kulit wajah dengan teknologi untuk meningkatkan
dan mengembangkan materi pembelajaran perawatan kulit wajah
124
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Cara, Birnbaum. (2007). Universal Beauty - Panduan Kecantikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Kusantati, herni. dkk. (2008). Tata Kecantikan Kulit untuk SMK Jilid 3. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, DirektoratJenderalManajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional.
Kusumadewi.(2002).Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama.
…………(2010). Modul Melakukan Perawatan Kulit Wajah Bermasalah dengan Teknologi. Bandung: SMK Negeri 9 Bandung. Tidak Diterbitkan.
Dwikarya, Maria. DSKK. (2007). Merawat Kulit & Wajah. Jakarta: Kawan Pustaka.
Dwikarya, Maria. DSKK. (2007). Cara Tuntas Membasmi Jerawat. Jakarta: Kawan Pustaka.
Slameto.(2010).Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Edisi Revisi Cetakan 5. Jakarta: RinekaCipta.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surayin. (2011). KamusUmumBahasa Indonesia Cetakan VII. Bandung. YramaWidya.
Syaodih Sukmadinata. N. (2007).MetodePenelitianPendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Team PengembangKurikulum. (2012). Kurikulum KTSP SMK Negeri 9 Bandung Kompetensi Keahlian Kecantikan Kulit. Bandung: SMK Negeri 9 Bandung. TidakDiterbitkan.
Universitas Pendidikan Indonesia.(2012). PedomanPenulisanKaryaIlmiah. Bandung. Tidakditerbitkan.
…………, (2010). Silabus Kompetensi Keahlian Kecantikan Kulit Standar Kompetensi Melakukan Perawatan Kulit Wajah Bermasalah dengan Teknologi. Bandung: SMK Negeri 9 Bandung. TidakDiterbitkan.
Skripsi:
Erny , Evarianti. (2011). Pendapat Peserta Diklat Tentang Manfaat Hasil Belajar Pengeritingan Rambut Sebagai Kesiapan Uji Kompetensi. Bandung: Pendidikan Tata Busana. Tidak Diterbitkan.
Internet:
…………, (2012). perawatan-tepat-untuk-kulit-berjerawat [Online], http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/2258415- /#ixzz28EPGq6QR (04 Februari 2012)
…………, (2012). Alat-Alat Teknis Salon Indonesia [Online], :http://www.salonindonesia.com (15 Juni 2012)
…………, (2011). Vapozone [Online], http://infocompany.biz/de/products/520/glass bottles/ ( 12 Agustus 2011)
…………, (2012). Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli [Online], http://infokuh.blogspot.com/pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html Copyright by Infokuh.blogspot.com (12 Juli 2012)
…………, (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar (Shaleh ,2004:262) [Online], http://cumanulisaja.blogspot.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html (18 Mei 2012)
Trianto, (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Djamarah, 2002:151-156) [Online], http://cumanulisaja.blogspot.com/mendesain model pembelajaran inovatif-progresif.html (25 Mei 2012)
126
…………, (2012). Rumah Cantik Online Store [Online],
http:// www.rumahcantikonlinestore.com (21 Juli 2012)
………, (2011). Acne Pustule [Online], http:// 4.bloogspot.com./acne/pustule (21 Mei 2011)
………, (2011). Hikmah Herbal Indonesia [Online],
http://www.hikmahherbal.indonetwork.com (24 April 2011)
Nathalie, Skin Care. (2012). Perawatan kulit wajah dengan teknologi [Online], www.nathaliebeautyskincare.com (15 April 2012)
Natasha, Skin Care. (2011).Perawatan kulit wajah dengan teknologi tinggi
[Online], www. natashaskincare.com (12 Desember 2011)
Teguh Budi Santoso, (2009). Jenis-Jenis Jerawat [Online], www.detikhealth.com (30 Oktober 2009)
Dokumen
Dokumen photo. (2010) Perawatan Wajah. Bandung: Tribunnews.
Majalah:
Majalah Perawatan Wajah Edisi (Mei 2007)
Majalah Kesehatan Jenis Jerawat Edisi (26 juli 2009) Majalah stilaser Copyright Edisi (Februari 2012)
Undang-Undang:
Undang-Undang SISDIKNAS (SistemPendidikanNasional). (2010). Bandung: Fokus Media.
Undang-Undang Depkes RI tentangKosmetika dan Alat Kesehatan. (1976).